Upload
vinaserevina
View
47
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Sebelumnya saya mengucapkan terimakasihyang sebesar – besarnya kepada :
Ibu Dr. Ir. Vina Serevina
selaku Dosen Pengajar Sistem Penilaiandi Program Pasca Sarjana Pendidikan Fisika
Universitas Negeri Jakarta
Atas bimbingan dan arahannya dalam proses pembelajaran Sistem Penilaian
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian1
MASALAH DAN PEMBAHASANNYA MENGENAI STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN
PERMEN NO. 20 TAHUN 2007
Mahasiswa :
LUKMAN HIDAYATULLAH
PROGRAM PASCA SARJANA FISIKA PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian2
Sebagaimana telah dibatasi padapembatasan masalah, yaitu poin F danG dari LAMPIRAN PERATURAN MENTRI
PENDIDIKAN NASIONAL, danpermasalahan – permasalahan
dilapangan yang terjadi berkenaandengan poin tersebut.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian3
Cuplikan Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan, Point F dan G.
Namun yang akan dipaparkan pada kesempatan iniyaitu sub point F dan G yang diamati telah terjadi
ketidak sesuaian di lapangan, diantaranya :
1). F. 1 dan F.9
2). G.1 , G.2 dan G.6
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian4
F. Penilaian oleh Satuan Pendidikan1.menentukan KKM setiap mata pelajarandengan memperhatikan karakteristikpeserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melaluirapat dewan pendidik.9.melaporkan pencapaian hasil belajartingkat satuan pendidikan kepada dinaspendidikan kabupaten/kota.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian5
G. Penilaian oleh Pemerintah1. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukandalam bentuk UN yang bertujuan untuk menilaipencapaian kompetensi lulusan secara nasional padamata pelajaran tertentu dalam kelompok matapelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.2. UN didukung oleh suatu sistem yang menjaminmutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.6. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentukelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun olehMenteri berdasarkan rekomendasi BSNP.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian6
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian7
F.1. Menentukan KKM setiap mata pelajaran denganmemperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik matapelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan
pendidik.
Dengan penentuan Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yangditetapkan oleh guru mata pelajaran masing – masing disetiapsekolah, sebagaimana yang diamanatkan oleh point F.1Permendiknas No. 20 Tahun 2007, bertujuan untuk menentukantolak ukur pencapaian hasil belajar ditiap semester.
Namun dalam pelaksanaannya, ada kekeliruan di lapangan yangterjadi, di antaranya :
1. Ketercapaian KKM seakan – akan dipaksakan.
2. Ada beberapa oknum guru yang memanfaatkan siswa yangremedial , dengan sangsi dan tugas yang tidak sesuai.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian8
F.9. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuanpendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota.
Data nila siswa yang dilaporkan ke dinas pendidikankabupaten/kota bersumber dari akumulasi nilai
rapot siswa dari semester 3, 4 dan 5 . Dilapanganditemukan ketidaksesuaian dalam tujuan dan
pelaksanaannya, diantaranya :Dengan ketentuankelulusan UN 40 % dari nilai akumulasi semester 3,4 dan 5 yang diberikan oleh guru, dan 60 % dari nilai
UN. Maka terjadi Mark Up nilai oleh guru.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian9
G. 1. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalambentuk UN yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi
lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalamkelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah sangatlah penting sekali
dalam arti kata UN tidak boleh dihapus, perlu sekali dievaluasi
dan dicari temukan system yang lebih baik, dan perlu
dilaksanakan dengan sebaik – baiknya,namun penentuan
kelulusan dengan hanya mata pelajaran tertentu dan kelulusan
siswa ditentukan hanya dengan satu hari pada saat UN saja, ini
perlu dikaji ulang.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian10
G. 2.UN didukung oleh suatu sistem yang menjaminmutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang
aman, jujur, dan adil.
Dilapangan yang terjadi bertolak belakang dengan apa yang diharapkan standar penilaian pendidikan Nasional yang mengatur tentang mutu pendidikan di Indonesia, mutupendidikan akan menunjukan kualitas sumber daya manusiasecara keseluruhan di negeri ini.
Namun kenyataannya banyak kecurangan dan kebocoran soalyang dilakukan oleh pendidik tentunya, karena pendidiklahyang berinteraksi secara langsung dengan siswa.
Disertakan disini, beberapa temuan factual dari sorotan media masa, sebagai berikut : ……..
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian11
G. 6. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusanpeserta didik dari satuan pendidikan yang kriteria
kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Menteriberdasarkan rekomendasi BSNP.
Banyak sekali pemberitaan oleh media masa maupunelektronik, yang menginformasikan kejadian, yang terjadi padapeserta UN yang tidak lulus setelah menerima pengumumanhasil UN.
Ada yang stress, ada juga yang mengakhiri hidupnya dengancara yang konyol, karena sebuah alasan berat menanggungmalu karena tidak lulus UN.
Dengan hal demikian, perlu kiranya untuk menguji ulangPerundangan ini, dengan tidak mengurangi mutu pendidikan diIndonesia.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian12
BAB IV KESIMPULAN
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian13
Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Nasional merupakan
perundangan yang menjadi sandaran hukum, dan
peraturan tentang pengendalian mutu hasil
pendidikan, sesuai standar nasional pendidikan yang
dikembangkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan, perlu menetapkan Standar Penilaian
Pendidikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian14
Isi Standar Penilaian Pendidikan yang ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional,
merupakan prosedur rangkaian proses penilaian hasil
belajar peserta didik dari tahap ulangan harian
sampai Ujian Nasional.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian15
Tujuan dan fungsi Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007
tentang Standar penilaian, sangatlah penting sekali,
walau ada beberapa poin yang perlu argumentasi dan
perlu dilakukan kaji ulang, agar terjadi keselarasan
antara tujuan dan pelaksanaannya, dan dapat
mengikat semua komponen, sebagaimana fungsi
perundangan yang semestinya.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian16
Ada hal – hal yang terjadi ketidaksesuaian dilapangan,
yang merupakan penyelewengan dari pelaku dan
pelaksana Permendiknas RI No. 20 tahun 2007
tersebut di atas, penyelewengan tesebut merupakan
konsekuensi efek dari peraturan perundangan
tersebut.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian17
Salah satu permasalahan yang terjadi, yaitu penentuan
prosentasi nilai 40 % dari nilai sekolah dan 60 % dari hasil
UN, yang tidak sesuai dengan kenyataan, karena dilapangan
berupaya untuk meninggikan nilai sekolah dengan harapan
menunjang nila kelulusan,walaupun kenyataannya nilai itu
tidak real, sehingga tidak menujukan kebenaran prinsif
penilaian yang dilakukan.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian18
Begitu juga dengan ketentuan hasil UN yang menjadi
patokan kelulusan, hal ini yang menjadi dorongan
penyimpangan tehadap prinsif penilaian, karena
tersimpan beban dan keterpaksaan yang menjadi
sibuah malakama demikian perlu kiranya pengkajian
lebih mendalam, dengan meninjau fakta di lapangan.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian19
BAB V SARAN – SARAN
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian20
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwasannya penilaian hasil
belajar secara Nasional sangat perlu dilakukan oleh pemerintah,
hal ini untuk mengetahui mutu dan keberhasilan pendidikan di
Indonesia, dengan demikian tidak ada alasan untuk menghapus
atau menghilangkan UN.
Namun dalam pelaksanaannya perlu dipelajari sebuah system
yang proporsional, yang dapat mengikat dan menggiring mutu
pendidikan Indonesia kearah yang lebih baik.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian21
Sebuah perundangan tidak akan terlepas pengkajian ulang dan
evaluasi, bila tidak dilakukan pengkajian ulang dan evaluasi, baik
penyempurnaan atau perubahan, maka akan terjadi
kemunduran atau kehancuran dari sebuah tujuan.
Dengan demikian, sebatas saran dari penulis, penulis
memaparkan saran – saran yang berkaitan dengan uraian
standar penilaian pada point F dan G dari isi Permendiknas RI
No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan,
diantaranya :
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian22
KKM masih perlu tetap diberlakukan
System Pelaporan nilai 40 % dari penilaian sekolah
perlu ditiadakan, karena selalu terjadi Mark Up nilai,
dan hal ini tidak sesuai dengan prinsif penilaian, dan
prinsif yang diamanati Permendiknas RI No. 20 Tahun
2007.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian23
Patokan UN sebagai penentu kelulusan, perlu dicarikan
solusinya, misalkan dengan merubah system tahapan kelas
dan penjurusan, dimana penjurusan ditentukan lebih awal
dan jumlah pelajaran dikurangi, disesuaikan dengan mata
pelajaran disetiap pokok jurusan.
Dibawah ini dituliskan ide penulis, mohon kiranya dimaklum
dan dimaafkan, karena ini hanya sebatas ide :
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian24
Siswa SD seperti biasa, masa belajar 6 tahun dengan patokan nilai Ujian
Nasional Murni ( UNM ).
Siswa SMP seperti biasa, masa belajar 3 tahun dengan materi pelajaran
umum, dan patokan nilai Ujian Nasional Murni ( UNM ).
Siswa SMA dijuruskan di kelas X, dan masa belajar hanya 2 tahun dengan
mata pelajaran khusus jurusan, dimasa inilah diberlakukan penentuan
kelulusan seperti UN yang benar-benar dikontrol ketat .
Dan jika tidak lulus di tahun ke-2 ini, siswa diberikan kesempatan dengan
mengikuti kelas kembali selama satu tahun dengan program kurikulum yang
telah ditentukan, jadi tetap sama masanya 3 tahun ( jika untuk siswa yang
tidak lulus di tahun ke-2).
Dan perlu kiranya diberikan reward untuk siswa yang dapat lulus UN di tahun
ke-2.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian25
Demikian kiranya hanya sebuah saran, dan mohon
kiranya untuk dimaklum atas keterbatasan dan
kekeliruan saran dari penulis.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian26
Sumber Pustaka :
Permendiknas RI Nomor. 20 Tahun 2007, tentangStandar Penilaian.
3/27/2014Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian27