1

3 Emiten Mulai Proyek US$10,6 Miliarbigcms.bisnis.com/file-data/1/1654/2d8d96ae_Des15...JAKARTA — PT AKR Corporindo Tbk. mem-proyeksi peningkatan laba bersih di kisaran 10%–15%

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3 Emiten Mulai Proyek US$10,6 Miliarbigcms.bisnis.com/file-data/1/1654/2d8d96ae_Des15...JAKARTA — PT AKR Corporindo Tbk. mem-proyeksi peningkatan laba bersih di kisaran 10%–15%

15Jumat, 29 April 2016 K O R P O R A S IKONSTRUKSI PLTU

3 Emiten Mulai Proyek US$10,6 MiliarJAKARTA — Tiga emiten tambang batu bara

segera memulai megaproyek pembangkit listrik 5,2 Gigawatt senilai US$10,6 miliar setara dengan

Rp140 triliun pada pertengahan tahun ini.

Sukirno

[email protected]

Ketiga emiten itu adalah PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Indika Energy Tbk. (INDY), dan PT United Tractors Tbk. (UNTR). Masing-ma -sing emiten tersebut merangsek ke bisnis kelistrikan untuk diversifikasi usaha saat harga komoditas batu bara masih rendah.

M. Arsjad Rasjid P.M., Direktur Utama Indika Energy, mengatakan

per seroan akan merampungkan fi -nancial clossing pada pertengahan ta hun ini untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon II berkapasitas 1.000 megawatt.

“Pertengahan tahun akan financial clossing, sekitar 80% dana investasi

dari pinjaman. Indika Energy memi-liki saham 25%,” katanya usai rapat umum pemegang saham tahunan, Kamis (28/4).

Penyelesaian proses rancangan keuangan proyek PLTU dengan ni lai investasi US$2,1 miliar setara de -ngan Rp27,72 triliun itu bakal di -danai oleh konsorsium investor Je pang, Korea Selatan, dan bank multinasional. Mereka adalah Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Export-Import Bank of Korea, dan NEXI Investment Insurance and Comercial Bank.

Emiten berkode saham INDY terse-but tergabung dalam konsorsium PT Cirebon Energi Prasarana yang bakal menggarap pembangkit listrik man-diri (independent power producer/IPP).

Indika membentuk usaha patung-an bersama Marubeni Corporation

(35%), Samtan Co. Ltd. (20%), Korea Midland Power Co. Ltd. (10%), dan Chubu Electric Power Co. Inc. (10%). “Pinjaman sekitar US$1,8 miliar-US$1,9 miliar yang akan dipimpin oleh JBIC,” tuturnya.

Proyek power plant tersebut ba -kal memulai tahap konstruksi se -telah tahap financial clossing. Di -per kirakan, tahap konstruksi akan me makan waktu sekitar 4 tahun.

Perseroan telah memiliki PLTU Cirebon Unit I dengan kapasitas 660 MW. Pembangunan proyek PLTU Cirebon Unit II tersebut sebagai eks-pansi yang akan berlokasi di Desa Kanci, Kabupaten Cirebon, Jawa Ba -rat dengan target beroperasi pada 2020.

Manajemen INDY mengalokasi-kan belanja modal tahun ini senilai US$40,7 juta, lebih rendah 30,6% dibandingkan dengan realisasi tahun

lalu US$58,7 juta. Target produksi juga dipangkas 20% menjadi 32 juta ton hingga 33 juta ton batu bara dari realisasi tahun lalu 40 juta ton.

Pemegang saham Indika Energy memutuskan tidak membagikan dividen tahun buku 2015 akibat rugi bersih yang didulang US$44,6 juta. Pasalnya, dalam lima tahun terakhir, pendapatan dan laba bersih persero-an terus merosot seiring penurunan harga batu bara.

Pada kuartal I/2016, INDY harus menelan pil pahit akibat menderita rugi bersih US$4,85 juta dibanding-kan dengan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$11,62 juta. Pendapatan perseroan anjlok 37,94% dari US$314,34 juta menjadi US$195,07 juta.

Secara terpisah, Gidion Hasan, Direktur Utama PT United Tractors Tbk., mengaku ekspansi ke sektor

kelistrikan demi diversifikasi usaha. Selama ini, perseroan memiliki lini bisnis inti kendaraan alat berat dan pertambangan batu bara.

“Kami sudah memasuki financial clossing. Targetnya Juli 2016 sudah selesai, baru akan mulai konstruksi,” tuturnya.

Emiten bersandi UNTR itu meng-genggam 25% saham PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6 dengan investasi US$4 miliar setara dengan Rp52,81 tri liun. Proyek PLTU berkapasitas 2x1.000 MW tersebut, perseroan menggandeng Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co. Inc., dengan kepemilikan masing-masing sisanya 50%.

Pada kesempatan berbeda, Wakil Pre siden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan me -ga proyek PLTU Batang dengan ka pa -sitas 2x1.000 MW segera dimulai.

AKRA Bidik Laba Naik10%–15%

JAKARTA — PT AKR Corporindo Tbk. mem-proyeksi peningkatan laba bersih di kisaran 10%–15% hingga akhir 2016, ditopang pening -kat an volume penjual-an bahan bakar minyak (BBM).

Pada 2015, AKR me -raup untung Rp1,03 tri liun kendati penjual-an turun 12,03% men-jadi Rp19,76 triliun. Haryanto Adikoesoemo, Pre siden Direktur AKR, me ngatakan tahun ini per seroan berniat mem-pertajam penjualan di segmen industri dan mu lai merambah pen -jual an BBM di segmen ritel.

“Kami usahakan ta -hun ini penjualan bisa naik 10%–15%, kami ingin push volume di Jawa, Sulawesi, Ka -limantan karena tahun lalu kami sudah bangun terminal senilai Rp1,3 triliun,” ujarnya, Kamis (28/4).

Tahun lalu, volume penjualan BBM AKR mencapai 2,2 juta kiloli-ter. Asumsi pertumbuh-an 10%–15% diestimasi akan meningkatkan volume menjadi 2,22 juta-2,53 juta kiloliter.

Adapun, tahun lalu perusahaan berkode sa -ham AKRA itu telah me -nambah terminal BBM di tiga lokasi sehingga total kapasitas terminal mencapai 656.000 kilo-liter.

Hingga kuartal I/20116, Haryanto me -nye but volume penjual-an AKRA tumbuh 8%. Kendati demikian, harga BBM yang lebih rendah menyebabkan nilai pen jual an BBM turun 28,84%. Penjualan BBM me nyumbang 66,68% terhadap total pendapat-an AKRA senilai Rp3,57 triliun. “Kuartal I adalah kuartal yang sulit untuk harga minyak, ini lebih rendah daripada kuartal pertama tahun 2009 saat global krisis terjadi,” ungkap Haryanto.

Suresh Vembu, Di rek -tur AKR, mengatakan ta hun ini perseroan akan mulai gencar men-jual BBM ke sektor per-ikanan di samping sek-tor kelistrikan, industri, pertambangan, dan per-kebunan yang sebelum-nya telah ditekuni.

Di samping itu, AKR juga mulai merambah segmen ritel dengan men jual produk ben-sin berkadar oktan 92 dengan merek AKRA 92. “Kami sudah jual di Januari, responsnya bagus, mudah-mudahan kami bisa jual di 30–40 pompa bensin kami,” ujarnya.

Dia menyebutkan penjualan AKRA 92 diharapkan bisa me -nembus 100.000 kiloli-ter. Produk ini sekali-gus menambah produk bahan bakar minyak yang dijual perseroan.

Adapun, tahun ini AKR berencana menam-bah 20-25 SPBU baru, baik dimiliki sendiri maupun kerja sama de -ngan skema waralaba. (Rivki Maulana)

INDY, ADRO, dan UNTR akan segera memulai konstruksi proyek pem-bangkit listrik.

djoko
Typewriter
djoko
Typewriter
Bisni Indonesia, 29 April 2016