15
18 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam melakukan penelitian ini jenis penelitian yang dilakukan adalah eksplorasi dan deskriptif. Penelitian eksplorasi adalah penelitian yang dilaksanakan untuk menggali data dan informasi tentang topik atau isu-isu baru yang ditujukan untuk kepentingan pendalaman atau penelitian lanjutan. Peneliti biasanya menggunakan penelitian eksplorasi ini untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup dalam penyusunan desain dan pelaksanaan kajian lanjutan yang lebih sistematis.Sedangkan pengertian deskriptif sendiri adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Faisal, 2001, pp. 82-83). 3.2 Gambaran Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010, p. 61). Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernah menginap di hotel bintang tiga di Indonesia. 3.2.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik, akibat dari keterbatasan-keterbatasan tertentu maka peneliti dapat menggunakan sejumlah contoh dari populasi yang dianggap mewakili atau representatif dari populasi tersebut (Sugiyono, 2010, p. 62). Dengan kata lain sampel sendiri adalah bagian kecil dari populasi yang menggambarkan keseluruhan populasi tersebut. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik sampling nonprobabilitas. Teknik sampling nonprobabilitas adalah suatu teknik pengambilan sampel secara tidak acak (nonrandom sampling). Tidak semua

3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

18 Universitas Kristen Petra

3. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini jenis penelitian yang dilakukan adalah

eksplorasi dan deskriptif. Penelitian eksplorasi adalah penelitian yang

dilaksanakan untuk menggali data dan informasi tentang topik atau isu-isu baru

yang ditujukan untuk kepentingan pendalaman atau penelitian lanjutan. Peneliti

biasanya menggunakan penelitian eksplorasi ini untuk mendapatkan pengetahuan

yang cukup dalam penyusunan desain dan pelaksanaan kajian lanjutan yang lebih

sistematis.Sedangkan pengertian deskriptif sendiri adalah suatu bentuk penelitian

yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik

fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa

bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan

antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Faisal, 2001, pp. 82-83).

3.2 Gambaran Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010, p. 61). Populasi

dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernah menginap di hotel bintang

tiga di Indonesia.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik, akibat dari

keterbatasan-keterbatasan tertentu maka peneliti dapat menggunakan sejumlah

contoh dari populasi yang dianggap mewakili atau representatif dari populasi

tersebut (Sugiyono, 2010, p. 62). Dengan kata lain sampel sendiri adalah bagian

kecil dari populasi yang menggambarkan keseluruhan populasi tersebut. Teknik

sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik sampling

nonprobabilitas. Teknik sampling nonprobabilitas adalah suatu teknik

pengambilan sampel secara tidak acak (nonrandom sampling). Tidak semua

Page 2: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

19 Universitas Kristen Petra

populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Pada

saat melakukan pemilihan satuan sampling tidak dilibatkan unsur peluang,

sehingga tidak diketahui unsur peluang sesuatu unit sampling terpilih kedalam

sampling. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena

kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh

peneliti (Fadli, 2009). Dalam penelitian ini, penentuan sampel dilakukan dengan

dua metode yang berbeda untuk dua tahap kuesioner, yaitu:

1. Kuesioner tahap I

Pada kuesioner tahap I ini, peneliti menggunakan judgmental sampling,

judgmental sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan

sengaja untuk mencapai maksud tertentu (Faisal, 2001). Judgmental

Sampling juga disebut Purposive Sampling, pengambilan sampel

berdasarkan penilaian (judgment) peneliti mengenai siapa-siapa saja yang

memenuhi persyaratan untuk dijadikan sampel (Faisal, 2001). Adapun

kriteria sampel yaitu orang-orang berusia diatas 17 tahun. Tahap I ini

dilakukan guna mendapatkan sampel untuk memperoleh data tentang

customer requirement pada hotel bintang tiga di Surabaya. Karena populasi

tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan

sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292):

(3.1)

Keterangan :

n = Jumlah sampel yang dibutuhkan

Z = Derajat atau tingkat kepercayaan yang dibutuhkan yaitu 90%

maka nilai Z = 1,65

p = Variasi populasi yang dinyatakan dalam bentuk proporsi, dengan

total 100%

E = Kesalahan sampel yang dikehendaki (sampling error), dengan

total 100%

Page 3: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

20 Universitas Kristen Petra

Maka, jumlah sampel minimal yang digunakan adalah 68,06 yang

kemudian dibulatkan menjadi 68 orang. Dengan melihat pada jumlah

sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini, maka sampel yang

akan digunakan untuk memperoleh data customer requirement pada hotel

bintang tiga adalah 200 orang.

2. Kuesioner tahap II

Pada kuesioner tahap II ini, peneliti juga menggunakan judgmental

sampling. Adapun kriteria sampel yaitu konsumen berusia diatas 17 tahun

yang pernah menginap di Hotel Everbright Surabaya dalam enam bulan

terakhir (November 2013 – April 2014). Karena populasi tidak diketahui

jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus

yaitu (Yanto, 2007, p. 292):

(3.2)

Keterangan :

n = Jumlah sampel yang dibutuhkan

Z = Derajat atau tingkat kepercayaan yang dibutuhkan yaitu 90%

maka nilaiZ = 1,65

p = Variasi populasi yang dinyatakan dalam bentuk proporsi, dengan

total100%

E = Kesalahan sampel yang dikehendaki (sampling error), dengan

total 100%

Maka, jumlah sampel minimal yang digunakan adalah 68,06 yang

kemudian dibulatkan menjadi 68 orang. Dengan melihat pada jumlah

Page 4: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

21 Universitas Kristen Petra

sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini, maka sampel yang

akan digunakan untuk memperoleh persepsi konsumen Hotel Everbright

Surabaya adalah 70 orang.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan terdiri atas dua macam

data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang

berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat

diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.

Dalam penelitian ini, data kuantitatif berupa hasil kuesioner yang didapat.

Sedangkan data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam

bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik

pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau

observasi. Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui

pemotretan atau rekaman video. Data kualitatif berfungsi untuk mengetahui

kualitas dari sebuah objek yang akan diteliti (Arifin, 2004). Dalam penelitian ini,

data kualitatif berupa hasil diskusi dengan Operational Manager Hotel Everbright

Surabaya untuk technical characteristic yang diperlukan guna memenuhi

customer requirement.

3.3.2 Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan terdiri atas dua macam

data yaitu data primer dan data sekunder.Data primer merupakan data-data yang

dikumpulkan dari suatu objek atau dokumen asli yang berupa material mentah

dari sumber atau pelaku utama yang dapat berasal dari individu, kelompok fokus

ataupun kelompok responden (Silalahi, 2006, p. 266).Sehingga dalam penelitian

ini data primer yang digunakan didapat dari hasil kuesioner customer

requirement, kuesioner persepsi konsumen Hotel Everbright Surabaya dan hasil

diskusi penentuan technical characteristics dengan Operational Manager Hotel

Everbright Surabaya. Sedangkan data sekunder, adalah data yang dikumpulkan

berasal dari tangan kedua atau sumber-sumber lain yang telah dikumpulkan oleh

orang lain dan dipergunakan kembali dengan cara yang berbeda. Data sekunder

Page 5: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

22 Universitas Kristen Petra

ini dapat berbentuk komentar, interpretasi, ataupun pembahasan tentang materi

asli, selain itu data sekunder juga dapat berupa artikel-artikel dalam surat kabar,

ataupun majalah yang populer, buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah, buletin statistik,

laporan-laporan, arsip organisasi, publikasi pemerintah, informasi dari organisasi,

analisis yang dibuat oleh para ahli, hasil survei terdahulu dan lain-lain (Silalahi,

2006, p. 267). Sehingga dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan

didapat dari pihak Hotel Everbright seperti gambaran umum perusahaan.

3.4 Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

3.4.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan

wawancara tidak terstruktur. Kuesioner dapat berarti serangkaian atau daftar

pertanyaan yang disusun secara sistematis, yang kemudian dikirim untuk diisi

oleh responden (Arifin, 2004, p. 123).Dalam penelitian ini, kuesioner yang

digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup yaitu model pertanyaan

dimana pertanyaan tersebut telah disediakan jawabannya sehingga responden

hanya memilih dari alternative jawaban yang sesuai dengan pilihannya (Arifin,

2004, p. 124).

3.4.2 Prosedur Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data tersebut dilakukan dengan prosedur :

1. Tahap I

Responden diberi kuesioner tertutup dengan pertanyaan yang disediakan

jawabannya (Supardi, 2005, p. 133) sesuai lima dimensi service quality

dengan menggunakan five likert scale (Sangat Tidak Penting (STP) –

Sangat Penting (SP) ). Setelah itu memberikan penjelasan kepada

responden jika ada yang belum jelas terhadap kuesioner yang dibaca.

Setelah responden mengisi kuesioner, jawaban dari responden itu

ditabulasi, diolah, dianalisis dan disimpulkan. Kuesioner tahap I

digunakan pada penelitian ini untuk mendapatkan data karakteristik hotel

bintang tiga di Surabaya sesuai dengan customer requirement. Kuesioner

Page 6: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

23 Universitas Kristen Petra

ini dibagi pada tanggal 15 – 18 Mei 2014 di Universitas Kristen Petra,

mall dan gereja sebanyak 200 responden.

2. Tahap II

Pada tahap kedua ini peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur

dengan operational manager hotel Everbright Surabaya. Wawancara ini

dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2014 di Hotel Everbright Surabaya

untuk membahas technical characteristics yang akan dirancang guna

memperbaiki service quality sesuai dengan hasil customer requirement

yang telah didapat dari kuesioner. Peneliti menjelaskan terlebih dahulu

kepada pihak Operational Manager supaya lebih jelas dengan didukung

jurnal yang ada sehingga muncul 10 technical characteristics.

3. Tahap III

Responden diberi kuesioner dengan pertanyaan yang disediakan

jawabannya (Supardi, 2005, p. 133) sesuai dengan hasil kuesioner tahap I

dengan menggunakan five likert scale (Sangat Tidak Setuju (STS) –

Sangat Setuju (SS) ). Setelah itu memberikan penjelasan kepada responden

jika ada yang belum jelas terhadap kuesioner yang dibaca. Setelah

responden mengisi kuesioner, jawaban dari responden itu ditabulasi,

diolah, dianalisis dan disimpulkan. Kuesioner tahap II digunakan pada

penelitian ini untuk mengetahui persepsi konsumen Hotel Everbright

terhadap layanan yang diberikan. Kuesioner ini dibagi pada tanggal 28

Mei – 2 Juni 2014 di Hotel Everbright Surabaya sebanyak 70 responden

pada saat responden berada di lobby setelah breakfast dan setelah check

out.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010, p. 2).Sedangkan Definisi

Operasional Variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri

spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep (Arifin, 2004). Variabel dan

Definisi Operasional penelitian ini adalah:

Page 7: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

24 Universitas Kristen Petra

3.5.1 Quality Function Deployment (QFD)

Quality Function Deployment merupakan praktik menuju perbaikan proses

yang dapat memungkinkan hotel bintang tiga untuk memenuhi harapan

pelanggan. Quality Function Deployment menggunakan matrix berbentuk rumah

yang sering disebut dengan House of Quality, yang digunakan untuk

mendiskripsikan keinginan konsumen bintang tiga serta kemampuan teknis

perusahaan untuk merancang dan memproduksi barang atau jasa sesuai kebutuhan

konsumen. Peneliti menggunakan lima dimensi kualitas layanan (Paryani et al.,

2010), yaitu:

a. Reliability (Keterandalan)

Reliability adalah kemampuan untuk memberikan layanan hotel

sesuai yang dijanjikan, cepat dan akurat kepada konsumen.

Indikator empiriknya adalah:

- Proses check in dan check out yang cepat.

- Proses check in dan check out yang tepat.

b. Responsiveness (Cepat tanggap)

Responsiveness adalah kesediaan untuk melayani konsumen

dengan memberikan layanan yang cepat dan tanggap. Indikator

empiriknya adalah

- Staff hotel bintang tiga selalu bersedia membantu konsumen.

- Staff hotel bintang tiga memberikan solusi yang cepat untuk

keluhan.

- Staff hotel bintang tiga memberikan solusi yang tepat untuk

keluhan.

c. Assurance (Jaminan)

Assurance merupakan kemampuan, pengetahuan dan kesopanan

staff hotel untuk membangkitkan kepercayaan dan keyakinan

kepada konsumen. Indikator empiriknya adalah:

- Staff hotel mampu memberikan rasa aman bagi konsumen.

- Konsumen merasa nyaman selama tinggal di hotel.

- Staff hotel memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan

konsumen.

Page 8: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

25 Universitas Kristen Petra

- Staff hotel memiliki keterampilan.

d. Empathy (Empati)

Empathy merupakan kemauan hotel bintang tiga memberikan

perhatian secara individual kepada konsumen. Indikator

empiriknya adalah:

- Konsumen mendapat perhatian individu dari hotel.

- Kemauan Staff untuk selalu melayani dengan senyum, sapa dan

salam kepada konsumen.

- Staff hotel memperhatikan kebutuhan spesifik konsumen.

e. Tangible (Berwujud)

Tangible merupakan aspek fisik pelayanan hotel, termasuk

penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil dan layanan

komunikasi . Indikator empiriknya adalah:

- Ukuran kamar yang besar.

- Kamar mandi dalam kamar yang bersih.

- Tempat tidur yang nyaman.

- Adanya fasilitas kolam renang (pool).

- Adanya fasilitas TV LED dalam kamar.

- Tempat parkir yang luas.

- Adanya fasilitas water heater dalam kamar.

- Adanya fasilitas restoran.

- Adanya fasilitas connecting room.

- Adanya fasilitas shuttle tengah kota.

- Adanya fasilitas telepon dalam kamar.

- Fasilitas stop kontak listrik yang memadai.

- Ukuran kamar yang bervariasi.

- Interior Hotel yang bagus.

- Eksterior Hotel yang bagus.

- Adanya security 24 jam.

- Amenities yang lengkap (shampoo, sabun, sikat gigi, dll) di

dalam kamar.

Page 9: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

26 Universitas Kristen Petra

3.5.2 House of Quality (HOQ)

Analogi yang paling sering digunakan untuk menggambarkan stuktur

Quality Function Deployment adalah suatu matriks yang berbentuk rumah yang

disebut House of Quality. House of Quality adalah suatu teknik untuk

mendefinisikan hubungan antara kebutuhan konsumen hotel bintang tiga dan hotel

Everbright Surabaya ke dalam atribut-atribut jasa. House of Quality terdiri dari 5

bagian (Besterfield, 2003, pp. 322-323), yaitu:

a. Customer requirement/voice of customer

Berisikan berbagai macam persyaratan dari konsumen tentang

layanan hotel bintang tiga seperti apa yang diinginkan.

b. Technical description/voice of the company

Berisikan penjelasan teknis yang diberikan perusahaan untuk

menanggapi persyaratan konsumen.

c. Prioritized customer requirement

Komponen ini meliputi preferensi konsumen terhadap layanan

hotel bintang tiga dan tingkat kepentingan konsumen.

d. Relationship between requirement and description

Menunjukkan hubungan antara penjelasan teknis dengan

persyaratan konsumen.

e. Prioritized Technical Requirement

Fondasi dasar rumah mencakup tingkat kesulitan teknis dari

masing-masing penjelasan teknis, dan target value yang ingin

dicapai perusahaan.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah,

karena dengan analisislah sebuah data dapat diberi arti dan makna yang berguna

dalam memecahkan masalah-masalah penelitian (Purwanto, 2003). Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

Page 10: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

27 Universitas Kristen Petra

3.6.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah metode untuk mengetahui tingkat kevalidan dari

instrumen kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji

validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji

dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti

apa yang akan diteliti. Cara yang digunakan adalah dengan analisa

item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan

dikorelasikan dengan total nilai seluruh butir pertanyaan untuk suatu

variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment”.

Syarat minimum untuk dianggap valid adalah nilai r hitung > dari nilai

r tabel (Sugiyono, 2010, p. 138). Adapun perhitungan korelasi product

moment, dengan rumus (Purwanto, 2003, p. 107):

2222 Y)(YNX)(XN

Y)X)((XYnr

(3.3)

Dimana:

r = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat

n = Banyaknya sampel

X = Skor tiap item

Y = Skor total variabel

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah metode untuk mengetahui adanya konsistensi

alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur

tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-

kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliabilitas digunakan Teknik

Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal

(reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau

lebih (Purwanto, 2003, p. 110). Pada penelitian ini perhitungan

reliabilitas menggunakan rumus alpha (Purwanto, 2003, p. 109)

sebagai berikut:

Page 11: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

28 Universitas Kristen Petra

2

2

11

στ

σb1

1k

kr

(3.4)

Dimana:

N

N

xx

2

2

(3.5)

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyan

2b = jumlah varians butir

2t = jumlah varians total

3.6.2 Quality Function Deployment dan House of Quality

Data yang terkumpul baik primer maupun sekunder diolah melalui

tahap-tahap sebagai berikut :

a. Analisis Customer Requirements

Kebutuhan pelanggan atau customer requirements merupakan

pendapat pelanggan tentang karakteristik yang disyaratkan atau

dibutuhkan oleh pelanggan pada hotel bintang tiga. Analisis ini berisi

persyaratan atau kebutuhan pelanggan mengenai keinginan atau hal-

hal yang diperhatikan pelanggan dalam menilai sebuah hotel bintang

tiga. Dalam menyusun daftar matriks WHATs dilakukan seleksi

sejumlah customer needs dengan memperhatikan kesenjangan (GAP)

kepuasan pelayanan. Jika terdapat GAP bernilai negatif pada atribut

karakteristik hotel bintang tiga yang bersangkutan maka atribut

tersebut dimasukkan dalam customer needs. Jika atribut layanan

mempunyai gap bernilai positif atau bernilai nol, maka tidak ada

permasalahan terhadap bentuk karakteristik hotel bintang tiga tersebut

kemudian disusun menggunakan skala Likert.

b. Analisis Tingkat Kepentingan (TKe)

Analisis ini merupakan tindak lanjut dari Customer Requirements yang

bertujuan untuk mengetahui tingkat kepentingan pelanggan terhadap

pelayanan yang diberikan hotel bintang tiga. Dari hasil kuesioner yang

Page 12: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

29 Universitas Kristen Petra

diberikan kepada responden, kemudian data diolah dengan Program

SPSS untuk mengambil mean mengenai tingkat kepentingan(TKe) dari

atribut-atribut tersebut.

c. Analisis Technical Requirements

Analisis ini bertujuan untuk mencari tahu apa yang akan dilakukan

pihak hotel, dalam hal ini hotel Everbright Surabaya terhadap

permintaan pelanggan melalui wawancara dengan pihak Operational

Manager Hotel Everbright Surabaya.

d. Analisis Technical Requirement Score

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui Technical Requirements yang

paling penting dan memerlukan lebih banyak perhatian untuk

ditindaklanjuti. Technical Requirement Score diperoleh dengan

memberikan skore 9 = kuat, 3 = sedang, dan 1 = lemah pada kolom

hubungan antara Customer Requirements dengan Technical

Requirements sehingga diketahui Technical Requirements yang paling

penting dan perlu perhatian lebih untuk ditindak lanjuti. Untuk tiap

elemen dalam matriks kebutuhan pelanggan akan dicari solusi atau

rekayasa teknisnya. Tetapi perlu diketahui seberapa jauh technical

descriptor dalam menangani dan mengendalikan kebutuhan konsumen.

e. Analisis Customer Requirement Score

Analisis Customer Requirement Score bertujuan untuk mengetahui

atribut yang dianggap penting untuk perencanaan dan perubahan

pelayanan dihotel Everbright Surabaya. Semakin tinggi Customer

Requirement Score maka atribut tersebut semakin penting dan semakin

butuh prioritas utama untuk perbaikan selanjutnya. Customer

Requirement Score dapat dihitung dengan melihat total skor dari

Technical Requirement Score x Tingkat Kepentingan (TKe) pada setiap

atribut Customer Requirements.

3.6.3 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari cara

pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistika

Page 13: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

30 Universitas Kristen Petra

deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan

keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan. Dengan kata lain

statistika deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan.

Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada

kumpulan data yang ada (Purwanto, 2003). Statistik deskriptif pada penelitian ini

meliputi,

a. Mean

Mean adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai

rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-Rata (mean) ini didapat dengan

menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian

dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut

dengan melihat skor pada kuesioner (1-5). Angka-angka seperti diatas

adalah bulat. Apabila skor mean tidak bulat, maka mencari rentang

skala (RS) dengan rumus (Prabowo, 2004):

b

nmRS

(3.6)

Dimana:

m = angka tertinggi didalam pengukuran

n = angka terendah didalam pengukuran

b = banyaknya kelas yang dibentuk.

b. Standar deviasi

Standar deviasi (simpangan baku) adalah ukuran-ukuran keragaman

(variasi) data statistik yang paling sering digunakan. Standar deviasi

(simpangan baku) merupakan akarkuadrat dari varian (Prabowo,

2004).

(3.7)

Apabila nilai varian tidak diketahui memakai rumus (Prabowo, 2004):

(3.8)

Nilai standar deviasi diperoleh dari akar pembagian hasil penjumlahan

kuadrat (sum of squares) dengan ukuran data (n).

Page 14: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

31 Universitas Kristen Petra

3.6.4 Gap Tingkat Harapan dan Persepsi Konsumen

Pada penelitian ini, gap persepsi konsumen dapat diperoleh dengan cara

persepsi konsumen Hotel Everbright Surabaya dikurangi harapan konsumen hotel

bintang tiga Surabaya.

(3.9)

3.6.5 Independent Sample t-test

Independent Sample t-test adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang

tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data

yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio (Arifin, 2004). Langkah-

langkah Independent Sample t-test :

1. Menentukan Hipotesis

- Ho : Tidak ada perbedaan signifikan

- Ha : Ada perbedaan signifikan

2. Menentukan nilai signifikansi

- Nilai signifikan > 0,05, uji t menggunakan equal variance assumed.

- Nilai signifikan < 0,05, uji t menggunakan equal variance not

assumed.

3. Menentukan t hitung

t =

2

2

2

1

2

1

21

n

s

n

s

xx

(3.10)

Di mana:

1x adalah rata-rata sampel pertama.

2x adalah rata-rata sampel kedua.

2

1s adalah standard deviasi sampel pertama.

2

2s adalah standard deviasi sampel kedua.

n1 adalah jumlah sampel pertama.

n2 adalah jumlah sampel kedua.

Persepsi - Harapan

Page 15: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian · Karena populasi tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292): (3.1) Keterangan

32 Universitas Kristen Petra

4. Menentukan t tabel

5. Menentukan kriteria Pengujian

- Ho diterima jika t hitung < t tabel

- Ho ditolak jika t hitung > t tabel

Berdasar probabilitas:

- Ho diterima jika P value > 0,05

- Ho ditolak jika P value < 0,05

6. Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas