Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
18 Universitas Kristen Petra
3. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini jenis penelitian yang dilakukan adalah
eksplorasi dan deskriptif. Penelitian eksplorasi adalah penelitian yang
dilaksanakan untuk menggali data dan informasi tentang topik atau isu-isu baru
yang ditujukan untuk kepentingan pendalaman atau penelitian lanjutan. Peneliti
biasanya menggunakan penelitian eksplorasi ini untuk mendapatkan pengetahuan
yang cukup dalam penyusunan desain dan pelaksanaan kajian lanjutan yang lebih
sistematis.Sedangkan pengertian deskriptif sendiri adalah suatu bentuk penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa
bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan
antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Faisal, 2001, pp. 82-83).
3.2 Gambaran Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010, p. 61). Populasi
dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernah menginap di hotel bintang
tiga di Indonesia.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik, akibat dari
keterbatasan-keterbatasan tertentu maka peneliti dapat menggunakan sejumlah
contoh dari populasi yang dianggap mewakili atau representatif dari populasi
tersebut (Sugiyono, 2010, p. 62). Dengan kata lain sampel sendiri adalah bagian
kecil dari populasi yang menggambarkan keseluruhan populasi tersebut. Teknik
sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik sampling
nonprobabilitas. Teknik sampling nonprobabilitas adalah suatu teknik
pengambilan sampel secara tidak acak (nonrandom sampling). Tidak semua
19 Universitas Kristen Petra
populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Pada
saat melakukan pemilihan satuan sampling tidak dilibatkan unsur peluang,
sehingga tidak diketahui unsur peluang sesuatu unit sampling terpilih kedalam
sampling. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena
kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh
peneliti (Fadli, 2009). Dalam penelitian ini, penentuan sampel dilakukan dengan
dua metode yang berbeda untuk dua tahap kuesioner, yaitu:
1. Kuesioner tahap I
Pada kuesioner tahap I ini, peneliti menggunakan judgmental sampling,
judgmental sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan
sengaja untuk mencapai maksud tertentu (Faisal, 2001). Judgmental
Sampling juga disebut Purposive Sampling, pengambilan sampel
berdasarkan penilaian (judgment) peneliti mengenai siapa-siapa saja yang
memenuhi persyaratan untuk dijadikan sampel (Faisal, 2001). Adapun
kriteria sampel yaitu orang-orang berusia diatas 17 tahun. Tahap I ini
dilakukan guna mendapatkan sampel untuk memperoleh data tentang
customer requirement pada hotel bintang tiga di Surabaya. Karena populasi
tidak diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan
sebuah rumus yaitu (Yanto, 2007, p. 292):
(3.1)
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang dibutuhkan
Z = Derajat atau tingkat kepercayaan yang dibutuhkan yaitu 90%
maka nilai Z = 1,65
p = Variasi populasi yang dinyatakan dalam bentuk proporsi, dengan
total 100%
E = Kesalahan sampel yang dikehendaki (sampling error), dengan
total 100%
20 Universitas Kristen Petra
Maka, jumlah sampel minimal yang digunakan adalah 68,06 yang
kemudian dibulatkan menjadi 68 orang. Dengan melihat pada jumlah
sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini, maka sampel yang
akan digunakan untuk memperoleh data customer requirement pada hotel
bintang tiga adalah 200 orang.
2. Kuesioner tahap II
Pada kuesioner tahap II ini, peneliti juga menggunakan judgmental
sampling. Adapun kriteria sampel yaitu konsumen berusia diatas 17 tahun
yang pernah menginap di Hotel Everbright Surabaya dalam enam bulan
terakhir (November 2013 – April 2014). Karena populasi tidak diketahui
jumlahnya maka penentuan jumlah sampel menggunakan sebuah rumus
yaitu (Yanto, 2007, p. 292):
(3.2)
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang dibutuhkan
Z = Derajat atau tingkat kepercayaan yang dibutuhkan yaitu 90%
maka nilaiZ = 1,65
p = Variasi populasi yang dinyatakan dalam bentuk proporsi, dengan
total100%
E = Kesalahan sampel yang dikehendaki (sampling error), dengan
total 100%
Maka, jumlah sampel minimal yang digunakan adalah 68,06 yang
kemudian dibulatkan menjadi 68 orang. Dengan melihat pada jumlah
21 Universitas Kristen Petra
sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini, maka sampel yang
akan digunakan untuk memperoleh persepsi konsumen Hotel Everbright
Surabaya adalah 70 orang.
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan terdiri atas dua macam
data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat
diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.
Dalam penelitian ini, data kuantitatif berupa hasil kuesioner yang didapat.
Sedangkan data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam
bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik
pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau
observasi. Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui
pemotretan atau rekaman video. Data kualitatif berfungsi untuk mengetahui
kualitas dari sebuah objek yang akan diteliti (Arifin, 2004). Dalam penelitian ini,
data kualitatif berupa hasil diskusi dengan Operational Manager Hotel Everbright
Surabaya untuk technical characteristic yang diperlukan guna memenuhi
customer requirement.
3.3.2 Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan terdiri atas dua macam
data yaitu data primer dan data sekunder.Data primer merupakan data-data yang
dikumpulkan dari suatu objek atau dokumen asli yang berupa material mentah
dari sumber atau pelaku utama yang dapat berasal dari individu, kelompok fokus
ataupun kelompok responden (Silalahi, 2006, p. 266).Sehingga dalam penelitian
ini data primer yang digunakan didapat dari hasil kuesioner customer
requirement, kuesioner persepsi konsumen Hotel Everbright Surabaya dan hasil
diskusi penentuan technical characteristics dengan Operational Manager Hotel
Everbright Surabaya. Sedangkan data sekunder, adalah data yang dikumpulkan
berasal dari tangan kedua atau sumber-sumber lain yang telah dikumpulkan oleh
orang lain dan dipergunakan kembali dengan cara yang berbeda. Data sekunder
22 Universitas Kristen Petra
ini dapat berbentuk komentar, interpretasi, ataupun pembahasan tentang materi
asli, selain itu data sekunder juga dapat berupa artikel-artikel dalam surat kabar,
ataupun majalah yang populer, buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah, buletin statistik,
laporan-laporan, arsip organisasi, publikasi pemerintah, informasi dari organisasi,
analisis yang dibuat oleh para ahli, hasil survei terdahulu dan lain-lain (Silalahi,
2006, p. 267). Sehingga dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan
didapat dari pihak Hotel Everbright seperti gambaran umum perusahaan.
3.4 Metode dan Prosedur Pengumpulan Data
3.4.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan
wawancara tidak terstruktur. Kuesioner dapat berarti serangkaian atau daftar
pertanyaan yang disusun secara sistematis, yang kemudian dikirim untuk diisi
oleh responden (Arifin, 2004, p. 123).Dalam penelitian ini, kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup yaitu model pertanyaan
dimana pertanyaan tersebut telah disediakan jawabannya sehingga responden
hanya memilih dari alternative jawaban yang sesuai dengan pilihannya (Arifin,
2004, p. 124).
3.4.2 Prosedur Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data tersebut dilakukan dengan prosedur :
1. Tahap I
Responden diberi kuesioner tertutup dengan pertanyaan yang disediakan
jawabannya (Supardi, 2005, p. 133) sesuai lima dimensi service quality
dengan menggunakan five likert scale (Sangat Tidak Penting (STP) –
Sangat Penting (SP) ). Setelah itu memberikan penjelasan kepada
responden jika ada yang belum jelas terhadap kuesioner yang dibaca.
Setelah responden mengisi kuesioner, jawaban dari responden itu
ditabulasi, diolah, dianalisis dan disimpulkan. Kuesioner tahap I
digunakan pada penelitian ini untuk mendapatkan data karakteristik hotel
bintang tiga di Surabaya sesuai dengan customer requirement. Kuesioner
23 Universitas Kristen Petra
ini dibagi pada tanggal 15 – 18 Mei 2014 di Universitas Kristen Petra,
mall dan gereja sebanyak 200 responden.
2. Tahap II
Pada tahap kedua ini peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur
dengan operational manager hotel Everbright Surabaya. Wawancara ini
dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2014 di Hotel Everbright Surabaya
untuk membahas technical characteristics yang akan dirancang guna
memperbaiki service quality sesuai dengan hasil customer requirement
yang telah didapat dari kuesioner. Peneliti menjelaskan terlebih dahulu
kepada pihak Operational Manager supaya lebih jelas dengan didukung
jurnal yang ada sehingga muncul 10 technical characteristics.
3. Tahap III
Responden diberi kuesioner dengan pertanyaan yang disediakan
jawabannya (Supardi, 2005, p. 133) sesuai dengan hasil kuesioner tahap I
dengan menggunakan five likert scale (Sangat Tidak Setuju (STS) –
Sangat Setuju (SS) ). Setelah itu memberikan penjelasan kepada responden
jika ada yang belum jelas terhadap kuesioner yang dibaca. Setelah
responden mengisi kuesioner, jawaban dari responden itu ditabulasi,
diolah, dianalisis dan disimpulkan. Kuesioner tahap II digunakan pada
penelitian ini untuk mengetahui persepsi konsumen Hotel Everbright
terhadap layanan yang diberikan. Kuesioner ini dibagi pada tanggal 28
Mei – 2 Juni 2014 di Hotel Everbright Surabaya sebanyak 70 responden
pada saat responden berada di lobby setelah breakfast dan setelah check
out.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010, p. 2).Sedangkan Definisi
Operasional Variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri
spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep (Arifin, 2004). Variabel dan
Definisi Operasional penelitian ini adalah:
24 Universitas Kristen Petra
3.5.1 Quality Function Deployment (QFD)
Quality Function Deployment merupakan praktik menuju perbaikan proses
yang dapat memungkinkan hotel bintang tiga untuk memenuhi harapan
pelanggan. Quality Function Deployment menggunakan matrix berbentuk rumah
yang sering disebut dengan House of Quality, yang digunakan untuk
mendiskripsikan keinginan konsumen bintang tiga serta kemampuan teknis
perusahaan untuk merancang dan memproduksi barang atau jasa sesuai kebutuhan
konsumen. Peneliti menggunakan lima dimensi kualitas layanan (Paryani et al.,
2010), yaitu:
a. Reliability (Keterandalan)
Reliability adalah kemampuan untuk memberikan layanan hotel
sesuai yang dijanjikan, cepat dan akurat kepada konsumen.
Indikator empiriknya adalah:
- Proses check in dan check out yang cepat.
- Proses check in dan check out yang tepat.
b. Responsiveness (Cepat tanggap)
Responsiveness adalah kesediaan untuk melayani konsumen
dengan memberikan layanan yang cepat dan tanggap. Indikator
empiriknya adalah
- Staff hotel bintang tiga selalu bersedia membantu konsumen.
- Staff hotel bintang tiga memberikan solusi yang cepat untuk
keluhan.
- Staff hotel bintang tiga memberikan solusi yang tepat untuk
keluhan.
c. Assurance (Jaminan)
Assurance merupakan kemampuan, pengetahuan dan kesopanan
staff hotel untuk membangkitkan kepercayaan dan keyakinan
kepada konsumen. Indikator empiriknya adalah:
- Staff hotel mampu memberikan rasa aman bagi konsumen.
- Konsumen merasa nyaman selama tinggal di hotel.
- Staff hotel memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan
konsumen.
25 Universitas Kristen Petra
- Staff hotel memiliki keterampilan.
d. Empathy (Empati)
Empathy merupakan kemauan hotel bintang tiga memberikan
perhatian secara individual kepada konsumen. Indikator
empiriknya adalah:
- Konsumen mendapat perhatian individu dari hotel.
- Kemauan Staff untuk selalu melayani dengan senyum, sapa dan
salam kepada konsumen.
- Staff hotel memperhatikan kebutuhan spesifik konsumen.
e. Tangible (Berwujud)
Tangible merupakan aspek fisik pelayanan hotel, termasuk
penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil dan layanan
komunikasi . Indikator empiriknya adalah:
- Ukuran kamar yang besar.
- Kamar mandi dalam kamar yang bersih.
- Tempat tidur yang nyaman.
- Adanya fasilitas kolam renang (pool).
- Adanya fasilitas TV LED dalam kamar.
- Tempat parkir yang luas.
- Adanya fasilitas water heater dalam kamar.
- Adanya fasilitas restoran.
- Adanya fasilitas connecting room.
- Adanya fasilitas shuttle tengah kota.
- Adanya fasilitas telepon dalam kamar.
- Fasilitas stop kontak listrik yang memadai.
- Ukuran kamar yang bervariasi.
- Interior Hotel yang bagus.
- Eksterior Hotel yang bagus.
- Adanya security 24 jam.
- Amenities yang lengkap (shampoo, sabun, sikat gigi, dll) di
dalam kamar.
26 Universitas Kristen Petra
3.5.2 House of Quality (HOQ)
Analogi yang paling sering digunakan untuk menggambarkan stuktur
Quality Function Deployment adalah suatu matriks yang berbentuk rumah yang
disebut House of Quality. House of Quality adalah suatu teknik untuk
mendefinisikan hubungan antara kebutuhan konsumen hotel bintang tiga dan hotel
Everbright Surabaya ke dalam atribut-atribut jasa. House of Quality terdiri dari 5
bagian (Besterfield, 2003, pp. 322-323), yaitu:
a. Customer requirement/voice of customer
Berisikan berbagai macam persyaratan dari konsumen tentang
layanan hotel bintang tiga seperti apa yang diinginkan.
b. Technical description/voice of the company
Berisikan penjelasan teknis yang diberikan perusahaan untuk
menanggapi persyaratan konsumen.
c. Prioritized customer requirement
Komponen ini meliputi preferensi konsumen terhadap layanan
hotel bintang tiga dan tingkat kepentingan konsumen.
d. Relationship between requirement and description
Menunjukkan hubungan antara penjelasan teknis dengan
persyaratan konsumen.
e. Prioritized Technical Requirement
Fondasi dasar rumah mencakup tingkat kesulitan teknis dari
masing-masing penjelasan teknis, dan target value yang ingin
dicapai perusahaan.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah,
karena dengan analisislah sebuah data dapat diberi arti dan makna yang berguna
dalam memecahkan masalah-masalah penelitian (Purwanto, 2003). Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
27 Universitas Kristen Petra
3.6.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah metode untuk mengetahui tingkat kevalidan dari
instrumen kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji
validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji
dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti
apa yang akan diteliti. Cara yang digunakan adalah dengan analisa
item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan
dikorelasikan dengan total nilai seluruh butir pertanyaan untuk suatu
variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment”.
Syarat minimum untuk dianggap valid adalah nilai r hitung > dari nilai
r tabel (Sugiyono, 2010, p. 138). Adapun perhitungan korelasi product
moment, dengan rumus (Purwanto, 2003, p. 107):
2222 Y)(YNX)(XN
Y)X)((XYnr
(3.3)
Dimana:
r = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat
n = Banyaknya sampel
X = Skor tiap item
Y = Skor total variabel
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah metode untuk mengetahui adanya konsistensi
alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur
tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-
kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliabilitas digunakan Teknik
Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal
(reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau
lebih (Purwanto, 2003, p. 110). Pada penelitian ini perhitungan
reliabilitas menggunakan rumus alpha (Purwanto, 2003, p. 109)
sebagai berikut:
28 Universitas Kristen Petra
2
2
11
στ
σb1
1k
kr
(3.4)
Dimana:
N
N
xx
2
2
(3.5)
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyan
2b = jumlah varians butir
2t = jumlah varians total
3.6.2 Quality Function Deployment dan House of Quality
Data yang terkumpul baik primer maupun sekunder diolah melalui
tahap-tahap sebagai berikut :
a. Analisis Customer Requirements
Kebutuhan pelanggan atau customer requirements merupakan
pendapat pelanggan tentang karakteristik yang disyaratkan atau
dibutuhkan oleh pelanggan pada hotel bintang tiga. Analisis ini berisi
persyaratan atau kebutuhan pelanggan mengenai keinginan atau hal-
hal yang diperhatikan pelanggan dalam menilai sebuah hotel bintang
tiga. Dalam menyusun daftar matriks WHATs dilakukan seleksi
sejumlah customer needs dengan memperhatikan kesenjangan (GAP)
kepuasan pelayanan. Jika terdapat GAP bernilai negatif pada atribut
karakteristik hotel bintang tiga yang bersangkutan maka atribut
tersebut dimasukkan dalam customer needs. Jika atribut layanan
mempunyai gap bernilai positif atau bernilai nol, maka tidak ada
permasalahan terhadap bentuk karakteristik hotel bintang tiga tersebut
kemudian disusun menggunakan skala Likert.
b. Analisis Tingkat Kepentingan (TKe)
Analisis ini merupakan tindak lanjut dari Customer Requirements yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat kepentingan pelanggan terhadap
pelayanan yang diberikan hotel bintang tiga. Dari hasil kuesioner yang
29 Universitas Kristen Petra
diberikan kepada responden, kemudian data diolah dengan Program
SPSS untuk mengambil mean mengenai tingkat kepentingan(TKe) dari
atribut-atribut tersebut.
c. Analisis Technical Requirements
Analisis ini bertujuan untuk mencari tahu apa yang akan dilakukan
pihak hotel, dalam hal ini hotel Everbright Surabaya terhadap
permintaan pelanggan melalui wawancara dengan pihak Operational
Manager Hotel Everbright Surabaya.
d. Analisis Technical Requirement Score
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui Technical Requirements yang
paling penting dan memerlukan lebih banyak perhatian untuk
ditindaklanjuti. Technical Requirement Score diperoleh dengan
memberikan skore 9 = kuat, 3 = sedang, dan 1 = lemah pada kolom
hubungan antara Customer Requirements dengan Technical
Requirements sehingga diketahui Technical Requirements yang paling
penting dan perlu perhatian lebih untuk ditindak lanjuti. Untuk tiap
elemen dalam matriks kebutuhan pelanggan akan dicari solusi atau
rekayasa teknisnya. Tetapi perlu diketahui seberapa jauh technical
descriptor dalam menangani dan mengendalikan kebutuhan konsumen.
e. Analisis Customer Requirement Score
Analisis Customer Requirement Score bertujuan untuk mengetahui
atribut yang dianggap penting untuk perencanaan dan perubahan
pelayanan dihotel Everbright Surabaya. Semakin tinggi Customer
Requirement Score maka atribut tersebut semakin penting dan semakin
butuh prioritas utama untuk perbaikan selanjutnya. Customer
Requirement Score dapat dihitung dengan melihat total skor dari
Technical Requirement Score x Tingkat Kepentingan (TKe) pada setiap
atribut Customer Requirements.
3.6.3 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari cara
pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistika
30 Universitas Kristen Petra
deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan
keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan. Dengan kata lain
statistika deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan.
Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada
kumpulan data yang ada (Purwanto, 2003). Statistik deskriptif pada penelitian ini
meliputi,
a. Mean
Mean adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai
rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-Rata (mean) ini didapat dengan
menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian
dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut
dengan melihat skor pada kuesioner (1-5). Angka-angka seperti diatas
adalah bulat. Apabila skor mean tidak bulat, maka mencari rentang
skala (RS) dengan rumus (Prabowo, 2004):
b
nmRS
(3.6)
Dimana:
m = angka tertinggi didalam pengukuran
n = angka terendah didalam pengukuran
b = banyaknya kelas yang dibentuk.
b. Standar deviasi
Standar deviasi (simpangan baku) adalah ukuran-ukuran keragaman
(variasi) data statistik yang paling sering digunakan. Standar deviasi
(simpangan baku) merupakan akarkuadrat dari varian (Prabowo,
2004).
(3.7)
Apabila nilai varian tidak diketahui memakai rumus (Prabowo, 2004):
(3.8)
Nilai standar deviasi diperoleh dari akar pembagian hasil penjumlahan
kuadrat (sum of squares) dengan ukuran data (n).
31 Universitas Kristen Petra
3.6.4 Gap Tingkat Harapan dan Persepsi Konsumen
Pada penelitian ini, gap persepsi konsumen dapat diperoleh dengan cara
persepsi konsumen Hotel Everbright Surabaya dikurangi harapan konsumen hotel
bintang tiga Surabaya.
(3.9)
3.6.5 Independent Sample t-test
Independent Sample t-test adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang
tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data
yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio (Arifin, 2004). Langkah-
langkah Independent Sample t-test :
1. Menentukan Hipotesis
- Ho : Tidak ada perbedaan signifikan
- Ha : Ada perbedaan signifikan
2. Menentukan nilai signifikansi
- Nilai signifikan > 0,05, uji t menggunakan equal variance assumed.
- Nilai signifikan < 0,05, uji t menggunakan equal variance not
assumed.
3. Menentukan t hitung
t =
2
2
2
1
2
1
21
n
s
n
s
xx
(3.10)
Di mana:
1x adalah rata-rata sampel pertama.
2x adalah rata-rata sampel kedua.
2
1s adalah standard deviasi sampel pertama.
2
2s adalah standard deviasi sampel kedua.
n1 adalah jumlah sampel pertama.
n2 adalah jumlah sampel kedua.
Persepsi - Harapan
32 Universitas Kristen Petra
4. Menentukan t tabel
5. Menentukan kriteria Pengujian
- Ho diterima jika t hitung < t tabel
- Ho ditolak jika t hitung > t tabel
Berdasar probabilitas:
- Ho diterima jika P value > 0,05
- Ho ditolak jika P value < 0,05
6. Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas