Upload
nuzli-muhammad
View
2.942
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
Pertemuan Ketiga
Teknologi Pendidikan
STAI SMQ Bangko
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
teknologi sebagai pendekatan dalam
problem pendidikan
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan Pemeblajaran
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
Mahasiswa memahami teknologi sebagai pendekatan teori (software)
Indikator
Mampu mengidentifikasi
berbagai issu kontemporer
beberapa problem pendidikan
Mampu mengklasifikasikan problem pendidikan
Mampu menunjukkan solusi terhadap
problem pendidikan
Tujuan Pembelajaran
Setelah diskusi Mahasiswa dapat mengidentifikasi berbagai issu kontemporer beberapa problem pendidikan dengan baik
Setelah diskusi Mahasiswa dapat mengklasifikasikan problem pendidikan dengan benar
Setelah diskusi Mahasiswa dapat menunjukkan solusi terhadap problem pendidikan dengan baik
Permasalahan esensial pendidikan Indonesia: rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenis, jenjang, jalur, dan satuan pendidikan.
Berdasar hasil penelitian tentang Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan oleh UNDP 2005, saat ini kita berada pada peringkat
110 dari 174 negara yang diteliti.
1. Issu Kontemporer Problem Pendidikan
Kualitas Sumber Daya Manusia lndonesia (110 dari 174) berada jauh di bawah
Filipina (85),
Thailand (74),
Malaysia (58),
Brunei Darussalam (31),
Korea Selatan (30),
dan Singapura (28).
1. Issu Kontemporer Problem Pendidikan
Kualitas Sumber Daya Manusia lndonesia berada jauh di bawah
lnternational Educational Achievement (IEA), bahwa kemampuan membaca
siswa SD lndonesia berada di urutan 38 dari 39 negara yang disurvei.
Third Matemithics and Science Study (TIMSS), bahwa• Kemampuan matematika siswa SMP
kita berada di urutan ke-34 dari 38 negara,
• Kemampuan IPA berada di urutan ke-32 dari 38 negara.
1. Issu Kontemporer Problem Pendidikan
Menurut Ahmad Mubarak sekurang-kurangnya ada sembilan point kekeliruan pendidikan nasional kita selama ini (masa orde
Baru), meliputi:
Pengelolaan pendidikan di masa lampau terlalu berlebihan
penekanannya pada aspek kognitip, mengabaikan dimensi-
dimensi lainnya sehingga buahnya melahirkan generasi
yang mengidap split personality, kepribadian yang pecah.
Pendidikan terlalu sentralistik sehingga melahirkan generasi yang hanya bisa memandang
Jakarta (ibu kota) sebagai satu-satunya tumpuan harapan tanpa
mampu melihat peluang dan potensi besar yang tersedia di
daerah masing-masing.
Pendidikan gagal meletakkan sendi-sendi dasar pembangunan
masyarakat yang berdisiplin.
Gagal melahirkan lulusan (SDM) yang siap berkompetisi di dunia
global
1. Issu Kontemporer Problem Pendidikan
Selanjutnya...
Pengelolaan pendidikan selama ini mengabaikan demokratisasi dan hak-
hak azasi manusia.
Sebagai contoh, pada masa orde Baru, Guru negeri di sekolah lingkungan Dikbud mencapai 1 guru untuk 14 siswa, tetapi di madrasah (Depag) hanya 1 guru negeri untuk 2000 siswa. Anggaran pendidikan dari Pemerintah misalnya di SMU negeri
mencapai Rp. 400.000,-/siswa/tahun, sementara untuk Madrasah Aliah hanya
Rp. 4.000,-/anak/tahun.
Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pendidikan dan
SDM dikalahkan oleh uniformitas yang sangat sentralistik. Kreatifitas masyarakat dalam pengembangan pendidikan menjadi tidak tumbuh.
1. Issu Kontemporer Problem Pendidikan
Selanjutnya...
1. Issu Kontemporer Problem Pendidikan
Sentralisasi pendidikan nasional mengakibatkan
tumpulnya gagasan-gagasan otonomi daerah.
Pendidikan nasional kurang menghargai
kemajemukan budaya, bertentangan dengan semangat bhinneka
Tunggal Ika.
Muatan indoktrinasi nasionalisme dan patriotisme yang
dipaksakan –yakni melalui P4 dan PMP, terlalu kering sehingga kontraproduktif.
Sementara itu Muhammad Zainal Abidin mengemukakan 5 problem pendidikan:
1. Issu Kontemporer Problem Pendidikan
Ketidak Jelasan Tujuan Pendidikan
Ketidak Serasian Kurikulum
Ketiadaan Tenaga Pendidik Yang
Tepat dan Cakap
Adanya Pengukuran Yang
Salah Ukur
Adanya Kekaburan Landasan Tingkat-Tingkat Pendidikan
2. Klasifikasikan problem pendidikan
Ma’rifat Iman mengemukakan klasifikasi problem pendidikan:
Masalah Fundamen,
tujuan pendidikan
Masalah Anggaran
Pendidikan
Masalah Kompetensi
Guru
Masalah Sarana
Pendidikan
3. Solusi terhadap problem pendidikan
• Penyempurnaan kurikulum, • Pengadaan buku dan alat pelajaran, • Perbaikan sarana dan prasarana
pendidikan, • Pelatihan dan peningkatan
kompetensi guru, • Manajemen mutu sekolah, • Sistem SKS, dan • Menyiapkan sekolah unggul: RSBI,
SBI
Berbagai usaha dan
inovasi telah dilakukan
untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional,
antara lain melalui
3. Solusi terhadap problem pendidikan
Bahkan untuk yang terakhir ini, menurut Dirjen
Mandikdasmen pemerintah menyediakan dana
blockgrant Rp 500 juta pertahun selama lima tahun.
Namun demikian sampai saat ini tanda-tanda bahwa
dunia pendidikan kita semakin membaik tidak
kunjung
Perlu ada perbaikan dan usaha untuk
menyempurnakannya. Selain pemerintah, tentu saja semua pihak harus ikut bertanggung jawab.
3. Solusi terhadap problem pendidikan
Di samping itu...Para penyelenggara pendidikan harus
konsisten dalam mengimplementasikan berbagai
kebijakan itu, dunia pendidikan jangan dijadikan ajang bisnis (BISNIS
PENDIDIKAN.
Kemauan dan kepedulian itu harus ditunjukkan melalui pelaksanaan dan kontrol yang kuat. Sehingga dengan
demikian bangsa ini diharapkan kelak dapat menghasilkan anak didik yang
bermutu dan bermoral.
Kuncinya adalah kesatuan dan kebersamaan. Penanggulangan
sistem pendidikan di Indonesia mesti dilakukan dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab bersama dan
bersatu dalam kebersamaan tersebut.3. Solusi terhadap problem pendidikan
3. Solusi terhadap problem pendidikan
Solusi yang dapat diberikan diantaranya adalah berdasarkan pendekatan dalam
defenisi teknologi pendidikan:
Teknologi pendidikan adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses dan
sumber daya teknologi yang tepat. (Defenisi Teknologi Pendidikan: AECT 2008)
3. Solusi terhadap problem pendidikan