44
TEORI KEGAGALAN (FAILURE THEORIES) TEORI TEGANGAN NORMAL MAKSIMUM (RANKINE) TEORI TEGANGAN GESER MAKSIMUM (TRESCA) TEORI ENERGI DISTORI (VON MISES) TEORI REGANGAN NORMAL MAKSIMUM (ST.VENANT) DLL. 1

3. Teori Kegagalan&Contoh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mekanika kekuatan material

Citation preview

Page 1: 3. Teori Kegagalan&Contoh

TEORI KEGAGALAN (FAILURE THEORIES)

TEORI TEGANGAN NORMAL MAKSIMUM (RANKINE)

TEORI TEGANGAN GESER MAKSIMUM (TRESCA)

TEORI ENERGI DISTORI (VON MISES)

TEORI REGANGAN NORMAL MAKSIMUM

(ST.VENANT)

DLL.

1

Page 2: 3. Teori Kegagalan&Contoh

TEORI TEGANGAN NORMAL MAKSIMUM (RANKINE)

• Berdasarkan hasil eksperimen insinyur Inggris W.J.M. Rankine Teory Tegangan Normal Maksimum (Maximum Normal Stress Theory)

• Kegagalan suatu material terjadi bila tegangan normal maksimum mencapai suatu harga tegangan luluh atau tegangan patahnya, tanpa memperhatikan tegangan utama (principal stress) lainnya.

• Kriteria ini cocok untuk material getas ( brittle materials)

2

Page 3: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Tegangan 2 Dimensi (Biaxial Stress) :

luluhys1maks

2

xy

2yxyx

maks 22)()(

3

Page 4: 3. Teori Kegagalan&Contoh

TEORI TEGANGAN GESER MAKSIMUM (TRESCA)

• Kriteria ini didahului pertama kali oleh C.A. Coulomb (1773) dan kemudian oleh H. Tresca (1864) Kriteria Tresca (Tresca Criterion)

• Suatu material yang mendapat beban tegangan biaxial atau tegangan triaxial dinyatakan gagal bila tegangan geser maksimum yang terjadi pada setiap titik mencapai tegangan luluh geser dari material tersebut

• Tegangan luluh geser = ½ tegangan luluh tarik

yp = ½ yp• Kriteria ini cocok untuk material ulet (ductile materials)

4

Page 5: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Tegangan 2 dan 3 Dimensi :

22maks xy

yx

2)()(

luluh2 ys

31

maks

Kondisi tegangan biaxial

Kondisi tegangan multiaxial

5

Page 6: 3. Teori Kegagalan&Contoh

TEORI ENERGI DISTORI (HUBER-VON MISES-HENCKY)

• Teori ini didahului oleh M.T. Huber di Polandia (1904) dan secara bebas dikembangkan oleh R. Von Mises di Jerman (1913) dan Hencky (1925)

• Kegagalan diprediksi muncul dalam kondisi beban tegangan multiaxial bila energi distorsi per satuan volume menjadi sama atau melebihi energi distorsi per satuan volume pada saat gagalnya material uji.

• Kriteria ini cocok untuk material ulet yang mendapat beban tegangan biaxial atau triaxial

6

Page 7: 3. Teori Kegagalan&Contoh

212221332212

2 eq

Atau :

21222

eq2

zx

2

yz

2

xyxzzyyx 62

2

luluhyseq Bila :

Tegangan 3 Dimensi (Multiaxial Stress) :

7

Page 8: 3. Teori Kegagalan&Contoh

TEORI REGANGAN NORMAL MAKSIMUM

(ST. VENANT)

• Teori ini dipropose oleh St. Venant khususnya berlaku untuk material getas (brittle material)

• Kegagalan diprediksi muncul dalam kondisi tegangan multiaxial bila regangan normal utama maksimum (maximum principal normal strain) sama atau melebihi regangan normal maksimum pada saat material uji gagal.

8

Page 9: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Tegangan 3 Dimensi (Multiaxial Stress)

f

f

f

f

f

f

3

2

1

3

2

1

1,2,3 = regangan

normal utama

f = regangan patah

9

Page 10: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Bila dinyatakan dalam bentuk tegangan :

f

f

f

f

f

f

213

312

321

213

312

321

1,2,3 = tegangan normal utama

f = tegangan patah10

Page 11: 3. Teori Kegagalan&Contoh

RANKINE – TRESCA – VON MISES

Normal stress theory

Distorsion energy theory

Shear stress theory

11

Page 12: 3. Teori Kegagalan&Contoh

CONTOH SOAL

Sebuah poros berdiameter 50 mm mendapat beban tekan aksial sebesar 200 kN dan momen puntir sebesar 2 kNm secara simultan.

Ditanyakan:

a)Gambar kondisi tegangan pada elemen kubus dari poros

b) Matriks tegangan pada elemen kubus

c)Tegangan utama yang bekerja pada silinder tersebut

d)Tegangan geser maksimum yang terjadi pada silinder tersebut

SOAL 1 :

12

Page 13: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Penyelesaian :

J

Trxy

MPax

x 102)50(

41

10200

2

3

Gaya tekan aksial akan menimbulkan tegangan tekan aksial sebesar :

Tegangan geser yang terjadi pada bagian terluar dari poros adalah terbesar , dihitung dengan menggunakan rumus :

T = momen puntirr = jari-jari silinderJ = momen kelembaman polar luasan silinder

13

Page 14: 3. Teori Kegagalan&Contoh

MPax

J

Trxy 130

32/)25(

)25)(10)(102(4

33

Sebuah elemen pada permukaan terluar dari poros akan mempunyai tegangan geser paling besar seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Tegangan geser yang terjadi pada bagian terluar dari poros :

14

Page 15: 3. Teori Kegagalan&Contoh

x = 102 MPa

x = 102 MPa

xy = 130 MPa

xy = 130 MPa

xy = 130 MPa

xy = 130 MPa

(a) Kondisi tegangan pada elemen kubus

(b) Matriks tegangan pada elemen kubus :

MPa000001300130102

ij

15

Page 16: 3. Teori Kegagalan&Contoh

(c) Tegangan utama :

2

xy

2

xx

maks 22

)()/(

MPa68813021022

102 22 ,)()/(

2

xy

2

xx 2

2)()/(min

MPa19113021022

102 22 )()/(

(d) Tegangan geser maksimum :

MPa1401302

102

22222

maks xyx

)()()()(

16

Page 17: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Suatu silinder berdinding tipis mendapat beban kombinasi kearah tarik dan puntir secara bersamaan. Silinder tersebut mempunyai diameter = 400 mm dan tebal dinding = 2 mm. Silinder menerima beban tarik sebesar 200 kN dan beban puntir sebesar 50 kNm secara simultan.

Ditanyakan :a) Gambar kondisi tegangan pada elemen kubus dari dinding silinderb) Matriks tegangan pada elemen kubus tersebutc) Tegangan utama yang bekerja pada silinder tersebutd) Tegangan geser maksimum yang terjadi pada silinder tersebute) Menurut kriteria luluh Rankine, Tresca, Von Mises bagaimana kondisi material tersebut bila material mempunyai tegangan luluh sebesar 350 MPa?

SOAL 2 :

17

Page 18: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Penyelesaian :

MPax

A

Px 6,79

)2)(400(

10200 3

(a)

Tegangan tarik aksial sebesar 200 MPa menghasilkan distribusi tegangan yg uniform sepanjang silinder sebesar :

Tegangan tarik tersebut bekerja pada setiap penampang seperti pd gbr (a)

(b)

18

Page 19: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Tegangan geser akibat beban puntir dihitung dengan menggunakan rumus :

J

Trxy

T = momen puntirr = jari-jari silinderJ = momen kelembaman polar luasan silinder

4633 mm10x10022002tr2J ))((

Silinder dinding tipis harga J adalah :

19

Page 20: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Tegangan geser xy terlihat pada gambar (b) diatas.

MPax

x

J

Trxy 100

610100

)200)(310)(31050(

Tegangan geser pada silinder dinding tipis :

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh tegangan yang bekerja pada silinder dinding tipis adalah :

xy = 100 MPa

x = 79,6 MPa

20

Page 21: 3. Teori Kegagalan&Contoh

(a) Kondisi tegangan pada elemen kubus dari dinding silinder :

00000100

0100679

ij

,

x = 79,6 MPa x = 79,6 MPa

xy = 100 MPa

xy = 100 MPa

xy = 100 MPa

xy = 100

MPa

(b) Matriks tegangan pada elemen kubus :

21

Page 22: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Tegangan tarik x dan tegangan geser xy bekerja

secara simultan :

x = 79,6 MPa , xy = 100 MPa

(c) Tegangan utama :

2)(2)2/(2 xyx

xmaks

MPa4,1472)100(2)2/6,79(2

6,79

22

Page 23: 3. Teori Kegagalan&Contoh

MPa

xyx

maks

7,1072)100(2)2

6,79(

2)(2)2

(

(d) Tegangan geser maksimum :

MPa8,67)100()2/6,79(2

6,79 22

2)(2)2/(2min xyx

x

23

Page 24: 3. Teori Kegagalan&Contoh

(e) Kondisi material menurut Kriteria Luluh Rankine, Tresca dan Von Mises :

Kriteria Tegangan Normal Maksimum (Rankine) :

maks = 147,4 MPa < 350 MPa material belum

luluh

Kriteria Tegangan Geser Maksimum (Tresca) :

Tegangan luluh geser = 0,5 tegangan luluh tarik

= 0,5 x 350 MPa = 175 MPa

maks = 107,7 MPa < 175 MPa material belum luluh24

Page 25: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Kriteria Von Mises :

MPaMPaeq 35062,190 material belum luluh

MPa

eq

62,190

10066,796,792

2 21

222

21

222222 62

2zxyzxyxzzyyxeq

25

Page 26: 3. Teori Kegagalan&Contoh

SOAL 3 :

Sebuah poros berdiameter 30 mm berputar dengan kecepatan sudut konstan (seperti terlihat pada gambar dibawah ini). Sabuk (belt) pada pulley memberi beban kombinasi bending dan torsi pada poros. Berat poros dan pulley diabaikan, asumsikan bahwa bantalan pada poros hanya memberikan gaya reaksi arah melintang.

Ditanyakan:a)Gambar diagram benda bebas pada konstruksi poros dan bantalanb)Gambar diagram bidang momen pada poros akibat beban bending dan torsic)Tegangan utama yang bekerja pada poros tersebut

26

Page 27: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Gambar konstruksi poros dan bantalan

27

Page 28: 3. Teori Kegagalan&Contoh

b) Diagram Bidang Momen

a) Diagram Benda Bebas

28

Page 29: 3. Teori Kegagalan&Contoh

kNm57,02)15,0(2)55,0(BM

kNm43,02)35,0(2)25,0(CM

Momen puntir (torsi) antara 2 pulley adalah konstan :

kNm 0,3)3-10 x 200)(500310 x (2 T

Resultan momen bending di B dan C :

29

Page 30: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Momen puntir (torsi) di B dan C adalah sama elemen kritis pada poros terdapat pada titik B

Tegangan bending maksimum di B :

MPa

/)π(

)/)()( x ,(

I

M.y xσ

215

6430

23010105704

33

Tegangan geser maksimum di B :

MPa,

/)π(

)/)()( x ,(

J

T.r

556

3230

2301010304

33

xy

30

Page 31: 3. Teori Kegagalan&Contoh

c) Tegangan utama (principal stress) :

MPa 229 (56,5) (215/2) 215/2

))

22

22maks

( 21

( 21

xyxx

MPa 14- (56,5) (215/2) 215/2

))

22

22min

( 21

( 21

xyxx

31

Page 32: 3. Teori Kegagalan&Contoh

SOAL 4 :

Sebuah konstruksi poros pejal berbentuk bulat yang ditumpu oleh dua buah bantalan. Pada kedua ujungnya mendapat beban tarik oleh dua buah sabuk yang bekerja pada pulley seperti terlihat pada gambar (a) dibawah ini.

Bila poros tersebut terbuat dari material yang mempunyai tegangan luluh 250 MPa, maka dengan menggunakan teori tegangan normal maksimum dan angka keamanan 3 hitung diameter poros supaya tahan terhadap beban diatas.

32

Page 33: 3. Teori Kegagalan&Contoh

(a)

(b)

(c)

(d)

2 kN1 kN 1 kN

2,5 kN

33

Page 34: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Reaksi pada bantalan dinyatakan dalam RB dan RC terdapat dalam satu bidang vertikal seperti pada gambar (b).

Dari statika diperoleh : RB = 2,83 kN dan RC = 3,67 kN.Variasi momen bending sepanjang poros dinyatakan pada gambar (c ), dengan cara yang sama momen puntir digambarkan sama sepanjang poros (gambar d) .Daerah kritis sepanjang poros terdapat pada titik C (gambar c), sehingga pada elemen di C terjadi tegangan

x dan xy

xx

xyxy

yx

yx34

Page 35: 3. Teori Kegagalan&Contoh

MPa3d

610 x 3,06

32/4πd

)2/d)(310)(310 x (0,6

J

Tr xy (2)

Tegangan geser xy muncul akibat beban puntir dari

tarikan sabuk pulley :

Tegangan normal yang lain : y dan z = 0

MPad

10 x 5,4

/64πd

)(d/2))(1010 x (0,53

I

Mc

3

6

4

33xσ (1)

Tegangan normal akibat bending :

35

Page 36: 3. Teori Kegagalan&Contoh

2

3

61006,32

32

06104,532

06104,5

3

250

d

x

d

x

d

x

Dari persamaan diatas diperoleh d = 43 mm

Substitusi pers (1), (2), dan (3), dengan menggunakan angka keamanan 3, maka :

2)(2

22 xyyxyx

maks

Tegangan normal maksimum diperoleh dari tegangan utama maksimum dengan rumus :

(3)

36

Page 37: 3. Teori Kegagalan&Contoh

SOAL 5

Sebuah elemen kecil pada suatu komponen mendapat beban multiaxial sebagai berikut :

ksiij

553

5107

372

Ditanyakan :a)Gambar kondisi tegangan multiaxial pada elemen kubus tersebutb)Besar tegangan utama yg terjadi akibat pembebanan multiaxial tsb.c)Cos arah (l,m,n) dari tegangan utama

37

Page 38: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Penyelesian :

x

y

z

xx= 2ksi

yy = 10 ksi

yy = 10 ksi

xx = 2ksi

zz = -5 ksi

zz = -5 ksi

xy = 7 ksi

yx

xz

zy

yz

zx

38

Page 39: 3. Teori Kegagalan&Contoh

xx = 2 ksi , yy = 10 ksi, zz = -5 ksi,

xy = 7 ksi, yz = 5 ksi, zx = -3 ksi

dimana koefisien invarian I1,2,3 adalah :

I1 = (xx + yy + zz) = 3 ksi

I2 = (xxyy + yyzz+ xxzz – xy2 – yz

2–xz2)

= - 143 (ksi)2

I3 = (xxyyzz + 2 xyyzxz – xxyz2 – yyxz

2-

zzxy2)

= 95 (ksi)3

Sehingga :

39

Page 40: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Arah tegangan utama

40

Page 41: 3. Teori Kegagalan&Contoh

n = 0.183

41

Page 42: 3. Teori Kegagalan&Contoh

SOAL LATIHAN

Sebuah komponen dibuat dari bahan baja St 60 mendapat beban

multiaksial sbb : tegangan tarik ke arah sb x dan sb y sebesar 50 kg/mm2

dan 10 kg/mm2, tegangan tekan ke arah sb Z sebesar 20 kg/mm2,

tegangan geser pada bid x ke arah sb z sebesar 30 kg/mm2

Bila material tersebut mempunyai tegangan luluh = 55 kg/mm2, maka ditanyakan :

a)Gambar kondisi tegangan pada suatu titik (elemen kubus)

b)Matriks tegangan yang bekerja pada elemen kubus tersebut

c)Menurut kriteria luluh Rankine, Tresca dan Von Mises, bagaimana kondisi material tersebut pada saat menerima beban tegangan?

SOAL 1 :

42

Page 43: 3. Teori Kegagalan&Contoh

SOAL 2 :

Sebuah silinder berdinding tipis mempunyai diameter 250 mm dan tebal

dinding 2,5 mm. Di dalam silinder tersebut mendapat tekanan yang

seragam (uniform) sebesar 1 MPa. Berapa gaya tarik axial yang

bekerja pada dinding silinder tersebut secara simultan tanpa tegangan

tarik maksimum melebihi 150 MPa?

SOAL 3 :

Sebuah silinder berdinding tipis mendapat gaya tekan axial 200 kN dan

momen torsi 3 kNm secara simultan. Diameter silinder adalah 300 mm dan

tebal dinding silinder 3 mm. Tentukan tegangan utama yang terjadi pada

elemen dinding silinder dan tegangan geser maksimumnya. Abaikan

kemungkinan terjadi buckling pada silinder.43

Page 44: 3. Teori Kegagalan&Contoh

Bejana Dinding Tipis

h

prc h

prl 2

44