25
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PENYISIHAN PIUTANG PADA PEMERINTAH DAERAH DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2015 oleh: DIREKTORAT PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

PENYISIHAN PIUTANG PADA PEMERINTAH DAERAH

DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

TAHUN 2015

oleh:DIREKTORAT PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

Page 2: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Piutang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah daerah dan/atau hak hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan perturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.

Penyisihan piutang tidak tertagih adalah estimasi yang dilakukan untuk piutang tidak tertagih pada akhir setiap periode yang dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang.

DefinisiPENYISIHAN PIUTANG

Page 3: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Nilai realiasasi bersih (Net Realizable Value) piutang adalah jumlah bersih piutang yang diperkirakan dapat ditagih.

Penghapusbukuan piutang adalah pengurangan piutang dan penyisihan piutang tidak tertagih yang tercatat dalam neraca.

Penghapustagihan piutang adalah hilangnya hak tagih dan/atau hak menerima tagihan atas piutang.

Umur piutang adalah jangka waktu dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pelaporan

DEFINISI

Page 4: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Penyisihan piutang bertujuan untuk menyajikan nilai bersih piutang yang dapat direalisasikan (net realizable value). Untuk mendapatkan nilai bersih piutang tersebut pertama kali dilakukan perhitungan nilai penyisihan piutang. Nilai bersih piutang yang dapat direalisasikan diperoleh dari piutang dikurangi dengan penyisihan piutang. Penyisihan piutang bukan merupakan penghapusan piutang

TUJUAN:

Page 5: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

TATA CARA PENYISIHAN PIUTANG

Tata cara penyisihan piutang dilakukan dengan tahapan: 1. Penentuan jenis-jenis piutang;2. Penentuan kualitas piutang;3. Penentuan besaran penyisihan piutang;4. Pencatatan akuntansi piutang;5. Pelaporan penyisihan piutang; dan 6. Penghapusan piutang.

Page 6: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

BAGAN ALIR PIUTANG

PIUTANG PENYISIHAN PIUTANG

PENGHAPUS

BUKUANPSL 7-8

PP14/2005

PENGHAPUSTAGIHAN

PSL 12&13PP14/2005

PENETAPAN KEPALA DAERAH

PSL 10 PP 14/2005

CATATAN:*Tata cara penghapusan Pajak & Retribusi mengacu pd psl 168 UU 28/2009** Tata cara penghapusan selain pajak&retribusi mengacu 7 s.d 13 PP 14/2005

Page 7: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

PENENTUAN JENIS-JENIS PIUTANG

Jenis-jenis piutang yang akan dilakukan penghitungan penyisihan piutang, meliputi:

a. Piutang dari Pungutan Pendapatan Daerah; Piutang Pajak Daerah; Piutang Retribusi; dan Piutang lain-lain PAD Yang Sah.

b. Piutang dari Perikatan: Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran; Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMD dan Lembaga Lainnya;

dan Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi.

c. Piutang dari Transfer Antar Pemerintahan: Piutang transfer pemerintah pusat; Piutang transfer pemerintah lainnya; dan Piutang transfer pemerintah daerah lainnya

Page 8: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

PENENTUAN KRITERIA KUALITAS PIUTANG

Tujuan:Melaksanakan prinsip kehati-hatian agar hasil penagihan piutang yang telah disisihkan senantiasa dapat direalisasikan

Langkah-langkah:1. Menilai kualitas piutang, dengan

mempertimbangkan jatuh tempo piutang dan upaya penagihan

2. Menetapkan Kualitas Piutang, digolongkan atas :a. kualitas lancar;b. kualitas kurang lancar;c. kualitas diragukan; dand. kualitas macet.

3. Menetapkan Kriteria

Page 9: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Kriteria kualitas piutang dari pajak daerah yang penghitungan dan pembayarannya dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment) dilakukan dengan ketentuan:

Kualitas Lancar, dengan kriteria:Umur piutang kurang dari 1 tahun; dan/atauMasih dalam tanggang waktu jatuh tempo; dan/atauWajib Pajak menyetujui hasil pemeriksaan; dan/atauWajib pajak kooperatif; dan/atauWajib pajak likuid; dan/atauWajib pajak tidak mengajukan keberatan/banding.

Kurang Kurang Lancar, dengan kriteria:Umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atauApabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama belum melakukan pelunasan; dan/atauWajib pajak kurang kooperatif dalam pemeriksaan; dan/atau Wajib Pajak menyetujui sebagian hasil pemeriksaan; dan/atauWajib pajak mengajukan keberatan/banding.

Page 10: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Kualitas Diragukan, dengan kriteria:Umur piutang lebih dari 2 tahun sampai dengan 5 tahun; dan/atauApabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua belum melakukan pelunasan; dan/atauWajib pajak tidak kooperatif; dan/atauWajib pajak tidak menyetujui seluruh hasil pemeriksaan; dan/atauWajib pajak mengalami kesulitan likuiditas.

Kualitas Macet, dengan kriteria:Umur piutang lebih 5 tahun; dan/atauApabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga belum melakukan pelunasan; dan/atauWajib pajak tidak diketahui keberadaannya; dan/atauWajib pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atauWajib pajak mengalami musibah (force majeure).

Page 11: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Kriteria kualitas piutang dari pajak daerah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah (official assessment) dilakukan dengan ketentuan:

Kualitas Lancar, dengan kriteria:Umur piutang kurang dari 1 tahun; dan/atauMasih dalam tanggang waktu jatuh tempo; dan/atauWajib pajak kooperatif; dan/atauWajib pajak likuid; dan/atauWajib pajak tidak mengajukan keberatan/banding.

Kurang Kurang Lancar, dengan kriteria:Umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atauApabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama belum melakukan pelunasan; dan/atauWajib pajak kurang kooperatif dalam pemeriksaan; dan/atau Wajib pajak mengajukan keberatan/banding.

Page 12: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Kualitas Diragukan, dengan kriteria:Umur piutang lebih dari 2 tahun sampai dengan 5 tahun; dan/atauApabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua belum melakukan pelunasan; dan/atauWajib pajak tidak kooperatif; dan/atauWajib pajak mengalami kesulitan likuiditas.

Kualitas Macet, dengan kriteria:Umur piutang lebih dari 5 tahun; dan/atauApabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga belum melakukan pelunasan; dan/atauWajib pajak tidak ditemukan; dan/atauWajib pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atauWajib pajak mengalami musibah (force majeure).

Page 13: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Kriteria kualitas piutang dari retribusi daerah dilakukan dengan ketentuan:

Kualitas Lancar• Umur piutang 0 sampai dengan 1 (satu) bulan; dan/atau • Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan sampai dengan

tanggal jatuh tempo yang ditetapkan.Kualitas Kurang Lancar• Umur piutang 1 (satu) bulan sampai dengan 3 (tiga) bulan; dan/atau• Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan dalam jangka

waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan.

Kualitas Diragukan• Umur piutang 3 (tiga) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan; dan

atau• Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan dalam jangka

waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan.

Kualitas Macet • Umur piutang lebih dari 12 (dua belas) bulan; dan/atau • Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan dalam jangka

waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan atau Piutang telah diserahkan kepada instansi yang menangani pengurusan piutang negara.

Page 14: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Kriteria kualitas piutang selain pajak dan retribusi daerah dilakukan dengan ketentuan:

Kualitas Lancar• Apabila belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh

tempo yang ditetapkan.

Kualitas Kurang Lancar• Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal

Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan.

Kualitas Diragukan• Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal

Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan.

Kualitas Macet • Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal

Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan atau Piutang telah diserahkan kepada instansi yang menangani pengurusan piutang negara.

Page 15: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Besaran penyisihan piutang tidak tertagih pada setiap akhir tahun (Periode Pelaporan) dapat ditentukan sebagai berikut:

PENENTUAN BESARAN PENYISIHAN PIUTANG

No. Kualitas PiutangBesaran Penyisihan

Piutang Tidak Tertagih

1. Lancar 0,5 %2. Kurang Lancar 10 %3. Diragukan 50 %4. Macet 100 %

Page 16: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

PENCATATAN AKUNTANSIDokumen Yang Digunakan:• Bukti memorial penyisihan piutang

Pihak terkait:• PPK-SKPD / PPK-SKPKD

Jurnal LO dan Neraca

Tanggal No Bukti

Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXXXX XXXXXX.X.X.XX.XX Beban Penyisihan piutang

Tidak tertagih ........... XXX

X.X.X.XX.XX Penyisihan Piutang Tidak Tertagih XXX

Page 17: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

PELAPORAN – LAPORAN OPERASIONALPEMERINTAH PROVINSI/KAB/KOTA.....

SKPD : ......................LAPORAN OPERASIONAL

Untuk Periode Yang Berakhir 31 desember 2015

URAIAN 2015   KEGIATAN OPERASIONAL  PENDAPATAN    PENDAPATAN ASLI DAERAH    Pendapatan Pajak Daerah xxx  Pendapatan Retribusi Daerah xxx  Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

xxx  Lain-lain PAD Yang Sah xxx  Jumlah Pendapatan Asli Daerah xxxx     JUMLAH PENDAPATAN xxxx   BEBAN    Beban Pegawai xxx  Beban Persediaan xxx  Beban Jasa xxx  Beban Pemeliharaan xxx  Beban Perjalanan Dinas xxx  Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih xxx  Beban Penyusutan xxx     JUMLAH BEBAN xxxx   SURPLUS (DEFISIT) - LO xxx

Page 18: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

PELAPORAN – NERACAPEMERINTAH PROVINSI/KAB/KOTA.....

SKPD : ......................NERACA

31 DESEMBER 2015

Aset   Kewajiban dan Ekuitas  

Aset Lancar :   Kewajiban :  

Kas....... xxx Utang Jangka Pendek :  

Piutang........... xxx .................... xxx

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih (xx)   xxx

Persediaan....... xxx .................... xxx

.......... xxx .................... xxx

Jumlah Aset Lancar xxx Jumlah Kewajiban Jk. Pendek xxxAset tetap :      Tanah xxx Utang Jangka Panjang :  

Bangunan xxx .................... xxx

Kendaraan xxx .................... xxx

Akumulasi Penyusutan (xx) .................... xxx

Jumlah Aset Tetap xxx Jumlah Kewajiban Jk. Pendek xxxAset Lainnya :      

  xxx Ekuitas :  

  xxx Ekuitas xxx

  xxx Jumlah Ekuitas xxxJumlah Aset Lainnya xxx    

       

JUMLAH ASET xxx JUMLAH KEWAJIBAN & EKUITAS xxx

Page 19: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Penghapusan piutang oleh Pemerintah Daerah terdiri atas:

1.Penghapusbukuan piutang atau penghapusan bersyarat piutang; dan

2.Penghapustagihan piutang atau penghapusan mutlak piutang.

Penghapusbukuan piutang adalah pengurangan piutang dan penyisihan piutang tidak tertagih yang tercatat dalam neraca.

Penghapustagihan piutang adalah hilangnya hak tagih dan/atau hak menerima tagihan atas piutang.

PENGHAPUSAN PIUTANG

Page 20: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Penghapusan piutang oleh Pemerintah Daerah terdiri atas:1.Penghapusbukuan piutang atau

penghapusan bersyarat piutang; dan2.Penghapustagihan piutang atau

penghapusan mutlak piutang. Penghapusbukuan piutang adalah

pengurangan piutang dan penyisihan piutang tidak tertagih yang tercatat dalam neraca.

Penghapustagihan piutang adalah hilangnya hak tagih dan/atau hak menerima tagihan atas piutang.

PENGHAPUSAN PIUTANG

Page 21: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Dapat dilakukan dengan pertimbangan, al: Piutang melampaui batas umur (kedaluwarsa) yang ditetapkan sebagai

kriteria kualitas piutang macet; dan/atau Debitor tidak melakukan pelunasan 1 bulan setelah tanggal Surat

Tagihan Ketiga; dan/atau Debitor mengalami musibah (force majeure); dan/atau Debitor meninggal dunia dengan tidak meninggalkan harta warisan

dan tidak mempunyai ahli waris, atau ahli waris tidak dapat ditemukan berdasarkan surat keterangan dari pejabat yang berwenang; dan/atau

Debitor tidak mempunyai harta kekayaan lagi, dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat yang berwenang yang menyatakan bahwa debitor memang benar-benar sudah tidak mempunyai harta kekayaan lagi; dan/atau

Debitor dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan; dan/atau Debitor yang tidak dapat ditemukan lagi karena pindah alamat

dan/atau telah meninggalkan Indonesia berdasarkan surat keterangan/ pernyataan dari pejabat yang berwenang; dan/atau Dokumen-dokumen sebagai dasar penagihan kepada debitor tidak lengkap atau tidak dapat ditelusuri lagi dan/atau Objek piutang hilang dan dibuktikan dengan dokumen keterangan dari pihak kepolisian.

PENGHAPUSBUKUAN PIUTANG

Page 22: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Tata cara penghapusbukuan piutang atau penghapusan bersyarat piutang dilakukan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

Perlakuan akuntansi penghapusbukuan piutang atau penghapusan bersyarat piutang dilakukan dengan cara mengurangi akun piutang dan akun penyisihan piutang tidak tertagih.

Penghapusbukuan piutang atau penghapusan bersyarat piutang tidak menghilangkan hak tagih dan oleh karena itu terhadap piutang yang sudah dihapusbukukan ini masih dicatat secara ekstrakomtabel dan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

PENGHAPUSBUKUAN PIUTANG

Page 23: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Dapat dilakukan dengan pertimbangan, al: Penghapustagihan karena mengingat jasa-jasa pihak yang berutang

kepada daerah, untuk menolong pihak berutang dari keterpurukan yang lebih dalam, misalnya kredit UKM yang tidak mampu membayar.

Penghapustagihan sebagai suatu sikap menyejukkan, membuat citra penagih menjadi lebih baik, memperoleh dukungan moril lebih luas menghadapi tugas masa depan.

Penghapustagihan sebagai sikap berhenti menagih, menggambarkan situasi tak mungkin tertagih melihat kondisi pihak tertagih.

Penghapustagihan untuk restrukturisasi penyehatan utang, misalnya penghapusan denda, tunggakan bunga dikapitalisasi menjadi pokok kredit baru, reschedulling dan penurunan tarif bunga kredit.

Penghapustagihan setelah semua upaya tagih dan cara lain gagal atau tidak mungkin diterapkan, misalnya, kredit macet dikonversi menjadi saham/ekuitas/penyertaan, dijual, jaminan dilelang.

Penghapustagihan sesuai hukum perdata umumnya, hukum kepailitan, hukum industri.

Penghapustagihan secara hukum sulit atau tidak mungkin dibatalkan, apabila telah diputuskan dan diberlakukan, kecuali cacat hukum.

PENGHAPUSTAGIHAN PIUTANG

Page 24: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

Tata cara penghapustagihan piutang atau penghapusan mutlak piutang dilakukan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penghapustagihan piutang atau penghapusan mutlak piutang dilakukan dengan cara menutup ekstrakomptabel dan tidak melakukan penjurnalan dan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

PENGHAPUSTAGIHAN PIUTANG

Page 25: 4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah

TERIMA KASIH