Upload
widya-astri-lintera
View
214
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
SINUSITIS MAXILARISKELOMPOK F
Pembimbing:dr. Juwono H., Sp.THT
DefinisiSinusitis maksilaris adalah peradangan sinus maksilaris (sinus terbesar berbentuk piramid di atas rahang atas) yang menyebabkan nyeri pada maksila (rahang atas), terutama pada daerah fossa kanina dan nyeri kepala.
Klasifikasi1. Sinusitis akut: gejalanya
berlangsung beberapa hari sampai 4 minggu
2. Sinusitis subakut: berlangsung dari 4 mgg - 3 bln
3. Sinusitis kronis:berlangsung >3 bulan
Unutik menentukan apakah sinusitis maksilaris akut, sub akut, atau kronis, harus menggunakan pemeriksaan histopatologis.
Sinusitis akut: terdapat tanda2 radang akut
Sinusitis sub akut: tanda2 radang akut sudah reda
Sinusitis kronik: terjadi perubahan histologis mukosa sinus yg irreversible
Etiologi Tersering: infeksi saluran nafas
atas karena virus (rinitis akut, campak, dan batuk rejan)
Radang pada gigi molar atau premolar
Jarang: menyelam, fraktur tulang maksila dan tulang frontal.
PatogenesisInfeksi
Rx radang (edema di daerah kompleks
ostiomeatal)
Gangguan drainase dan ventilasi di dlm
sinus
Lendir yg kental-media pertumbuhan bakteri
patogen
Sumbatan terus menerus menyebabkan hipoksia dan
retensi lendir sehingga terjadi infeksi bakteria
anaerob
Gejala Sinusitis akut1. Rhinorrhea yang kental dan bewarna
agak hijau dan berbau.2. Sakit pada wajah 3. Hidung buntu4. Demam dan rasa lesu5. Batuk6. Nyeri pada telinga7. Penurunan atau gangguan penciuman8. Jika dibuat menunduk, keluar cairan
dari hidung
Gejala sinusitis kronikBila telah terjadi kronik dapat
juga terdapat komplikasi di paru2 berupa bronkhitis/bronkiektasis/asma bronkial, sehingga terjadi sinobronkitis
Pemeriksaan fisikPembengkakan di daerah pipi
dan kelopak mata bawah sisi yang terkena (dalam keadaan akut) .
Pada rinoskopi anterior : mukosa konka tampak hiperemis dan edema, selain itu tampak mukopus atau nanah di meatus media.
Pada rinoskopi posterior : tampak mukopus di nasofaring(post nasal drip)
Pemeriksaan penunjangPemeriksaan tranluminasi: sinus yang
sakit akan terlihat suram atau gelapPemeriksaan radiologi, foto Waters, PA,
dan lateral: tampak perselubungan atau penebalan mukosa atau air- fluid level pada sinus yang sakit
CT scan : tes yang paling sensitif dalam mengungkapkan kelainan anatomis selain melihat adanya cairan dalam sinus
Pemeriksaan kultur, sampel diambil dari sekret dari meatus medius atau meatus superior
Diagnosa bandingVakum sinusInfeksi gigi geraham atasBenda asing dalam rongga
hidung
PenatalaksanaanPrinsip penatalaksanaan dari sinusitis:mengembalikan fungsi silia mukosa, memperbaiki drainase, eradikasi bakteri, dan mengurangi nyeri.
1) Medikamentosa
Antibiotika golongan penisilin Amoksisilin 3x500mgEritromisin 4x500mgKotrimoksasol 2x1tabletDoksisiklin 2x100mg/hari diikuti 100 mg/hari hari ke 2 dan berikutnya.
Vasokonstriktor lokal dan dekongestan lokal (memperlancar drainase sinus)Solusio efedrin 1-2% tetes hidungSolusio oksimetasolin Hcl 0,05% semprot hidung (anak2 0,025%)
Tablet pseudoefedrin 3x60mg (dewasa)
Analgetika untuk menghilangkan rasa nyeriParasetamol 3x500mgMetampiron 3x500mg
2) Tindakan non invasif
Diatermi dengan gelombang pendek, digunakan pada sinusitis subakut sebanyak 5-6 kali pada daerah yang sakit untuk memperbaiki vaskularisasi sinus.
Bila belum membaik dilakukan pungsi sinus dan irigasi sinus
3) Tindakan pembedahan
Bila pengobatan konservatif gagalMengangkat mukosa yang patologis dan membuat
drainase sinus yang terkena. Tipe pembedahan yang dilakukan adalah antrostomi intra nasal dan operasi Caldwell-Luc.
Pembedahan non radikal yaitu Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF),merupakan tindakan pembedahan utama untuk menangani sinus.
Prinsip BSEF membuka dan membersihkan daerah ostio-meatal yang menjadi sumber penyumbatan dan infeksi hingga ventilasi dan drainase menjadi lancar kembali. Tingkat keberhasilan mencapai 90% dengan tanpa meninggalkan jaringan parut.
Komplikasi1. Komplikasi orbita
◦Sinusitis ethmoidalis merupakan penyebab komplikasi pada orbita yang tersering.
◦Pembengkakan orbita dapat merupakan manifestasi ethmoidalis akut, namun sinus frontalis dan sinus maksilaris juga terletak di dekat orbita dan dapat menimbulkan infeksi isi orbita.
2. MukokelKista yang mengandung mukus yang
timbul dalam sinus.Kista ini paling sering ditemukan pada
sinus maksilaris, disebut kista retensi mukus.
Biasanya tidak berbahaya.Prinsip terapi adalah eksplorasi sinus
secara bedah untuk mengangkat semua mukosa yang terinfeksi dan memastikan drainase yang baik atau obliterasi sinus.
3. Komplikasi Intra Kranial
a. Meningitis akut (komplikasi sinusitis yang terberat).
b. Abses dura, adalah kumpulan pus diantara dura dan tabula interna kranium. Proses ini timbul lambat, sehingga pasien hanya mengeluh nyeri kepala dan sebelum pus yang terkumpul mampu menimbulkan tekanan intra kranial.
c. Abses subdural adalah kumpulan pus diantara duramater dan arachnoid. Gejala yang timbul sama dengan abses dura.
d. Abses otak, setelah sistem vena, mukoperiosteum sinus terinfeksi, maka terjadi perluasan metastatik secara hematogen ke dalam otak.
Thank youGood luck
^_^