35
Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing: Fauzan,ST,MT Oleh: Muchlis Zain D21107099 TUGAS ELEMEN MESIN II : Dosen : FAUZAN,ST.,MT. PERENCANAAN KOPLING PADA MOBIL AVANZA OLEH: MUCHLIS ZAIN D211 O7 O99 JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2009 1

40026998 Tugas Elemen Mesin II Perencanaan Kopling Mobil Avanza

Embed Size (px)

Citation preview

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    TUGAS ELEMEN MESIN II :Dosen : FAUZAN,ST.,MT.

    PERENCANAAN KOPLINGPADA MOBIL AVANZA

    OLEH:

    MUCHLIS ZAIND211 O7 O99

    JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR2009

    1

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    KATA PENGANTAR

    Asalamualaikum Wr. WbPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

    karunia, atas terselesaikannya Tugas Elemen Mesin II ini walaupun masih jauh dari tarap

    kesempurnaan.

    Dalam Tugas Elemen Mesin II ini, penulis mencoba merencanakan suatu kopling

    mobil Avanza, dengan daya dan putaran mesin yang tertentu. Dalam merencanakan kopling

    ini penulis mengambil literatur dari berbagai buku-buku mesin dan masukan dari teman-

    teman serta dosen.

    Penulis hendak mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Fauzan,ST.,MT.

    selaku pembimbing tugas dalam perencanaan ini, yang telah banyak membimbing dalam

    penyusunan Tugas Elemen Mesin II ini. Serta kepada rekan-rekan mahasiswa jurusan Teknik

    Mesin unhas terutama angkatan Turbin 2007.

    Akhir kata penulis mengharapkan adanya sumbang saran yang dapat beramanfaat

    bagi penulis untuk memperbaiki isi perencanaan ini.

    Wasalamualaikum Wr. Wb

    Makassar, 10 Desember 2009

    ( Penyusun)

    2

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar belakang....................................................................... 1

    1.2. Tujuan.................................................................................... 1

    1.3. Batasan masalah..................................................................... 2

    BAB II TEORI DASAR

    2.1. Pengertian kopling.................................................................... 3

    2.2. Klasifikasi kopling.................................................................... 4

    2.3. Rumus-rumus yang digunakan dalam percobaan...................... 6

    BAB III PERENCANAAN

    3.1. Desain Poros............................................................................. 10

    3.2. Desaimn Kampas Kopling........................................................ 14

    3.3. Karakteristik Kopling............................................................... 26

    BAB IV PENUTUP

    4.1. Kesimpulan................................................................................ 31

    4.2. Saran.......................................................................................... 31

    LAMPIRAN

    DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 32

    NOMENKLATUR

    3

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    Nama dan Lambang Satuan

    Momen puntir yang terjadi (Mp) kg.mm

    Momen puntir yang direncanakan (Mtd) kg.mm

    Daya mesin maksimum (N) dk

    Putaran Mesin (n) rpm

    Faktor keamanan ( v,s,) -

    Momen gesek (Mfr) kg.mm

    Tegangan geser yang diizinkan (bol) kg/cm2

    Tegangan tarik yang diizinkan (bol) kg/cm2

    Diameter poros (dp) cm

    Diameter spline (ds) cm

    Tinggi spline (h) cm

    Lebar spline (w) cm

    Jari-jari rata-rata cm

    Panjang (l) cm

    Jumlah spline (z) -

    Lebar permukaan gesek (b) cm

    Luas penampang poros (A) cm2

    Tekanan yang terjadi (P) kg/cm2

    Gaya Tekan (F) kg.cm/s2

    4

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    Jari-jari dalam (r1) cm

    Jari-jari luar (r0) m

    Berat kopling (G) kg

    Defleksi yang terjadi (Y) cm

    Putaran kritis (ncr) rpm

    Diameter kritis cm

    Energi yang hilang karena gesekan (Wg) watt

    Putaran sudut () rad/s

    Waktu (t) detik

    Panas jenis spesifik (Cp) J/kg0C

    Tebal plat gesek (a) cm

    Umur kopling (Lt) jam/tahun

    Kerja beban spesifik (k) watt jam/cm3

    Daya yang hilang (Nfr) watt

    Luas permukaan gesek (Am) cm2

    Efesiensi kopling () %

    BAB I

    PENDAHULUAN

    5

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    1.1. Latar Belakang

    Dalam kehidupan sehari-hari kendaraan merupakan sarana terpenting dalam

    sistem transportasi dan sangat dibutuhkan. Ide pengembangan sarana transportasi yang

    kian berkembang, menunjukkan suatu bukti nyata dengan adanya perubahan-perubahan

    yang terjadi pada sarana transportasi tersebut. Kendaraan yang dahulunya bersifat klasik

    dimana mengandalkan tenaga hewan, kini telah berubah menjadi modern yang lebih

    mengandalkan mekanik atau mesin.

    Mobil sebagai salah satu sarana transportasi, kerap dipakai oleh segenap

    masyarakat. Dapat dikatakan bahwa mobil memiliki kelebian tersendiri dibandingkan

    dengan kendaraan bermotor lainya. Diantaranya adalah dapat mengangkut beban yang

    besar, dapat dipakai untuk menempuh perjalanan yang jauh, memiliki konstruksi yang

    lebih kokoh dan stabil serta kelebihan-kelebihan lainnya.

    Namun kadangkala kita selalu diperhadapkan pada masalah-masalah teknis

    permesinannya. Hal ini membuktikan bahwa mesin tersebut yang terdiri dari bermacam-

    macam elemen mesin memegang peranan yang sangat penting. Salah satu elemen mesin

    yang akan dibahas lebih jauh pada tugas perencanaan ini adalah kopling, dalam hali ini

    Kopling Pada Mobil Avanza.

    1.2. Tujuan

    6

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    Karena suatu perencanaa elemen mesin haruslah benar-benar akurat atau teliti,

    maka khusus dalam perencanaan kopling ini terdapat beberapa tujuan yang hendak

    dicapai agar memiliki efisiensi yang tinggi, antara lain :

    a. Mendapatkan kekuatan kopling yang baik dengan dasar bahwa faktor

    keamanan yang dimilikinya adalah optimal yang ditunjang dengan

    pemilihan bahan yang sesuai.

    b. Memiliki efisiensi kerja yang tinggi.

    c. Mendapatkan kopling yang kuat tetapi ekonomis.

    d. Dapat memperkirakan umur kopling yang direncanakan.

    1.3 Batasan Masalah.

    Dalam perencanaan kopling ini tidak semua bagian-bagian dari sebuah kopling

    kami jabarkan. Hanya sebahagian saja dimana dalam hal ini yang kami bahas adalah :

    1. Diameter poros

    2. Diameter sepline

    3. Diameter plat gesek

    4. Diameter plat tengah

    5. Efisiensi kopling

    6. Lamamya pemakaian

    BAB II

    TEORI DASAR

    7

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    2.1. Pengertian Kopling

    Kopling merupakan suatu bagian dari mesin yang berfungsi sebagai sambungan

    poros dengan elemen mesin yang dengan terus menerus atau kadang-kadang harus ikut

    berputar dengan poros tersebut. Elemen mesin serupa itu ialah umpamanya puli sabuk,

    puli tali dan puli rantai, roda gigi serta tromol.

    Sehubungan dengan tujuannya, terdapat bermacam-macam prinsip kopling.

    Prinsip-prinsip tersebut antara lain :

    a) Kalau harus dibuat suatu sambungan mati, dipergunakan kopling lekat

    b) Kalau kopling harus membolehkan gerakan poros yang satu terhadap

    poros yang lain dalam arah memanjang sebagai akibat perubahan yang

    diakibatkan oleh perubahan temperatur, dalam arah radial sebagai akibat

    ketidaktelitian ketika memasang maka dipasang kopling yang dapat

    bergerak atau fleksibel.

    c) Suatu sambungan yang mengurangi tumbukan lewat akumulasi kerja dan

    lewat pengubahan kerja menjadi kalor danyang banyak atau sedikit

    meredam getaran, dinamakan kopling elastik.

    d) Apabila sambungan dapat dibuat bekerja hanya kalau sedang berhenti,

    tetapi dapat dilepaskan selama sedang bergerak, maka kita sedang

    berhadapan dengan kopling yang dapat dilepaskan. Misalnya pada

    kopling cakar.

    e) Apabila sambungan sembarang waktu selama sedang bergerak harus

    dapat dihubungkan dan dilepaskan, maka yang dipergunakan ialah

    8

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    kopling yang dapat dihubungkan, kopling gesek, kopling hidrolik atau

    kopling induksi elektromagnetik.

    f) Untuk pekerjaan berat atau pekerjaa yang peka, dipergunakan kopling

    aman untuk menghindari tumbukan dalam bagian yang peka dalam

    perkakas yang digerakkan atau beban terlampau besar dalam mesin

    penggerak, motor dan sebagainya. Untuk yang belakangan ini juga

    diterapkan kopling starter.

    Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencana kopling adalah sebagai

    berikut :

    a) Kopling harus ringan, sederhana dan semurah mungkin dan mempunyai

    garis tengah yang sekecil mungkin.

    b) Garis-sumbu poros yang hendak di sambung harus berderet dengan

    tepat terutama apabila kopling tidak fleksibel atau tidak elastik.

    c) Titik berat kopling sebanyak mungkin harus terletak pada gasris sumbu

    poros, tambahan pula kopling harus disetimbangkan dinamik, kalau

    tidak, kopling akan berayun. (Apabila titik barat terletak dalam garis-

    sumbu, maka kopling telah disetimbangkan).

    d) Kopling harus dapat di pasang dan dilepaskan dengan mudah.

    e) Bagian menonjol harus di cegah atau ditutupi demikian rupa sehingga

    tidak menimbulkan bahaya.

    2.2. Klasifikasi Kopling

    Secara umum kopling dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu :

    9

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    a) Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus

    putaran dan daya poros pengerak ke poros yang digerakkan secara pasti

    (tanpa terjadi slip), dimana sumbu poros tersebut terletak pada suatu

    garis lurus. Yang termasuk kopling tetap adalah

    1. Kopling kaku

    Kopling ini dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu

    segaris. Kopling ini dipakai pada mesin dan poros transmisi umumnya di pabrik-

    pabrik. Kopling ini terbagi atas:

    Kopling box atau kotak digunakan apabila dua buah poros dan

    transmisi harus dihubungkan dengan sebuah garis. Kopling ini dipakai

    pada poros transmisi.

    Kopling flens kaku terdiri dari naf dengan flens yang terbuat dari besi

    cor atau baja cor dan dipasang pada ujung poros yang diberi pasak

    serta diikat dengan flensnya. Dalam beberapa hal, naf pada poros

    dengan sumbunya dipress atau dibaut.

    Kopling flens tempa.

    2. Kopling luwes, kopling ini terbagi atas:

    Kopling fans lurus

    Kopling karet ban

    Kopling karet bintang

    Kopling rantai

    Kopling gigi

    10

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    3. Kopling universal, kopling ini terbagi atas:

    Kopling universal hook

    Kopling universal

    b) Kopling Tidak Tetap

    Yaitu suatu elemen mesin yang menghubungkan poros yang digerakkan

    dengan poros penggerak dengan putaran yang sama dalam meneruskan

    daya serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam

    keadaan diam maupun berputar. Jenis kopling tidak tetap ini adalah

    1. Kopling cakar

    Kopling ini berfungsi untuk meneruskan momen dengan kontak positif (tidak

    dengan perantaraan gesekan) sehingga tidak terjadi slip. Ada dua bentuk kopling cakar

    yaitu:

    Kopling cakar persegi

    Kopling cakar spiral

    2. Kopling Plat. Kopling ini disusun berdasarkan :

    Berdasarkan banyaknya plat yaitu kopling plat tunggal dan kopling plat

    banyak

    Berdasarkan ada tidaknya pelumas yang digunakan yaitu basah dan

    kering.

    Berdasarkan pelayanannya yaitu kopling manual, hidrolik, numatik dan

    elektromagnetik.

    3. Kopling kerucut

    4. Kopling friwill

    11

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    5. Kopling gesek ( dutch )

    2.3. Rumus-Rumus Yang Digunakan

    1. Momen Puntir (Mp)

    Mp = 71620 N/n (Kg/mm2) ...1

    Dimana : N = Daya maksimum mesin (Hp)

    n = Putaran mesin (rpm)

    2. Momen puntir yang direncanakan

    Mtd = Mp x v......2

    3. Momen Gesek (Mfr)

    Mfr = B x Mtd.3

    4. Tegangan tarik yang diizinkan

    std

    bol

    = ...4

    5. Tegangan geser yang diizinkan

    sbol

    bol

    = ..5

    6. Diameter Poros

    Dp = [ 5 . Mfr/bolII]1/3....6

    7. Diameter Spline

    Ds = dp/0.8.7

    8. Tinggi spline

    H = 0.1 x ds8

    9. Lebar spline

    W = 0.25 x ds.9

    10. Jari-jari rata-rata

    4DsDprm += .........10

    11. Tegangan geser yang terjadi pada poros

    AP

    s = .....11

    12

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    12. Tegangan geser yang terjadi pada spline

    zFmMg

    g ..= ......12

    13. Perbandingan lebar permukaan gesek terhadap jari-jari rata-rata

    b = r0 r1 ..13

    rm = 0.5(r0 + r1)

    14. Perbandingan jari-jari dalam dengan jari-jari luar

    r1/r0 = ( 0.6 0.8 )14

    15. Momen Gesek

    Mfr = f . P . Fm . rm.15

    16. Jari-jari dalam plat gesek

    r1g = 0.6 r0g..16

    17. Diameter luar plat gesek

    D0g = 2 . r0...17

    18. Diameter dalam plat gesek

    D1g = 2 . r1g.....18

    19. Berat plat gesek

    Gl = 2 . (D0g2 D1g2) t . asbes / 4......1920. Perhitungan berat plat tengah

    G2 = . (D0t D1t) . t . plat...........2021. Perhitungan naf

    G3 = .(D0n-D1n) . t . baja......2122. Perhitungan berat rumah kopling

    G4 = . ((D0g + 2 . A . K)2 D1n2) . t. plat2223. Perhitungan berat poros

    G5 = . dp2 . t . plat..23

    24. Defleksi akibat beban poros

    348...5 4

    = q ...24

    13

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    25. Defleksi akibat berat kopling

    348.3

    = ...25

    26. Putaran Kritis

    Ncr = 300 tot1

    .26

    27. Akibat beban terpusat

    ML1 = Pl/4.27

    28. Akibat beban terbagi merata

    Ml2 = gl2/8.....28

    29. Momen lentur yang terjadi

    Mltot = Pl/4 + gl2/8.....29

    30. Diameter Kritis

    Mrc = (ml)2 + A (mp)2.....30

    31. Diameter kritis yang terjadi pada poros

    bolii

    redDcr.1,0

    = .31

    32. Energi yang dihilangkan karena gesekan

    Wg = Mtd . W . t/2....32

    33. Kenaikan Suhu

    Q = Wg = G . Cp . Dt....33

    34. Umur Kopling

    frmka

    = .. ...34

    35. Efesiensi Kopling

    mfrm

    = ..35

    BAB III

    PERENCANAAN

    14

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    Data perencanaan dari Mobil Avanza dengan type standart deck :

    1. Daya maksimum : 83 Ps

    2. Putaran maksimum : 4200 rpm

    3.1. Desain Poros

    A. Perhitungan Diameter Poros

    1. Momen Puntir Yang terjadi

    nNMp 71620=

    cmkgMp .34,141542008371620 ==

    2. Momen Puntir Yang Direncanakan

    Mtd = Mp. V ; V = Faktor Keamanan

    = 1 6

    = dipilih 4, untuk mengantisipasi adanya

    pembebanan yang tiba-tiba.

    Semakin tinggi faktor keamanan maka momen puntir yang direncanakan

    semakin baik terhadap perencanaan poros.

    Mtd = (1415.34) (4)

    = 5661.36 kg.cm.

    3. Momen Gesek

    Mfr = . Mtd ; = Faktor konstanta = 1,2 1,5

    = dipilih 1,2 untuk memperoleh gesekan yang

    kecil, sehingga poros yang direncanakan tidak

    mudah aus.

    Semakin besar konstanta maka momen gesek yang terjadi semakin rendah

    menyebabkan gesekan yang terjadi juga semakin besar.

    Mfr = (1,2) (5661.36)

    = 6793,63 kg.cm

    4. Diameter Poros

    15

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    Karena poros merupakan bagian dari suatu mesin yang sangat vital, maka

    material poros yang digunakan haruslah benar-benar kuat. Untuk menjaga agar dalam

    operasinya lebih aman maka dipilih baja St 60 sebagai bahan poros dalam perencanaan

    ini.

    Poros dianggap berada pada kondisi beban dinamis II dengan faktor keamanan

    S = 5 8 maka tegangan-tegangan yang terjadi adalah sebagai berikut : (dipilih S = 6)

    a. Tegangan tarik yang diizinkan :

    210006

    6000cm

    kgboll II ==

    b. Tegangan geser yang diizinkan :

    73,1II

    IIboll

    boll

    =

    203,57873,11000

    cmkgboll II ==

    c. Diameter Poros

    3.5

    bol

    MfrDp

    =

    = 3 03,57863,6793.5

    = 3,88 cm

    = 4 cm

    5. Pemeriksaan tegangan geser pada poros

    24 dp

    PAP

    spi

    ==

    kgl

    MpP 34,14110

    34,1415===

    225,11434,141

    24

    cmkgs

    x==

    pi

    Material poros cukup aman karena tegangan geser yang terjadi lebih kecil

    dari tegangan geser yang diizinkan yaitu :

    16

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    s <

    11,25 < 578,03 kg/cm2

    B. Perhitungan Splines

    Splines berfungsi untuk menghubungkan poros dengan cakra sehingga momen

    puntir cakra dapat dipindahkan melalui alur splines yang mengakibatkan poros berputar

    bersama-sama dengan cakra.

    1. Pemilihan bahan splines

    Dari perencanaan ini material poros yang digunakan adalah baja St 70

    maka bahan sepline yang digunakan juga adalah baja St 70 yang bekerja

    pada kondisi pembebanan dinamis II dengan faktor keamanan yang

    diambil adalah 8. Selanjutnya dari bahan tersebut kita dapat menentukan

    tegangan tegangan yang diizinkan, yaitu :

    Tegangan tarik yang diizinkan adalah :

    bol II = 67000

    = 1166,6 kg/cm2

    Tegangan geser yang diizinkan adalah :

    bolII = 7,16,1166

    7,1=

    IIbol

    bol II = 686,27 kg/cm2

    2. Pemilihan jumlah splines

    Dengan menentukan jumlah splines, kita dapat menentukan dimensi

    splines yang lain. Dalam perencanaan ini kita merencana sebanyak 10

    buah splines.

    3. Perhitungan diameter splines (Ds)

    8,0dpDs =

    = 8,04

    = 5 cm

    4. Jari-jari rata-rata splines (rms)

    17

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    rms = (Ds + dp)

    = (5 + 4)

    = 2,25 cm 5. Tingi splines

    h = 0,1 Ds

    = 0,1 (5)

    = 0,5 cm

    6. Lebar Splines (w=b)

    w = 0,25 Ds

    = 0,25 (5)

    = 1,25 cm

    7. Diameter rata-rata splines (Dms)

    Dms = 2 rms= 2 (2,25)

    = 4,5 cm

    8. Koreksi faktor keamanan pada spline

    Tegangan geser yang terjadi pada spline

    ... zFrmMfr

    g =

    dimana : = 0,75 (untuk distribusi pembebanan merata)

    F = 0,8 . dm . l/z

    Dimana : l = panjang spline

    = 6 cm (direncanakan)

    z = 2.rm

    = 2 . 2,25

    = 4,5 cm

    F = 0,8 . 4,5 . 6/10

    = 2,16 cm2

    75,0.10.16,2.25,263,6793

    =g

    18

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    = 186,38 kg/cm2

    3.2. Desain Kampas Kopling

    Dari tabel untuk bahan plat gerek spesifikasinya adalah sebagai berikut (buku ir.J

    Stolk hal.210) selnjutnya terdapat pada lampiran.

    a) Material plat gesek : asbes

    b) Keadaan plat gesek : kering

    c) Koefisien gesek (f) : 0,2

    d) Tekanan permukaan (P) : 8 kg/cm2

    e) Temperatur maksimum : 250C

    A. Perhitungan Plat gesek

    1. Perbandingan lebar permukaan gesek terhadap jari-jari rata-rata adalah :

    grm

    b =

    gg21

    gg

    ri(roriro+

    = (0,2 0,5)

    Dalam hal ini dipilih 0,5 sebab semakin besar permukaan geges maka gaya

    geseknya juga semakin besar sehingga kopling dapat berfungsi dengan baik.

    2. Perbandingan jari-jari dalam dan jari-jari luar adalah :

    g

    g

    rori

    = (0,6 0,8)

    Dalam hal ini dipilih 0,6 sebab semakin kecil perbandingan jari-jari dalan dan

    jari-jari luar maka geseknya juga semakin kecil sehingga kopling dapat

    berfungsi dengan baik.

    3. Momen gesek (Mfr)

    Mfr = f . P . Fm . rm

    Dimana Fm = 2 .rm . b . z

    Z = jumlah plat gesek

    = 2 ( direncanakan )

    = 2 . rm . 0,5rm . 2

    = 2 . rm2

    Mfr = f. P . 2 . rm3

    rm = 3 2.. piPfMfr

    19

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    = 3 14,3.2.8.2,063,6793

    = 8,77 cm

    Sehingga dari persamaan (A) didapat lebar permukaan gesek :

    b = 0,5.rm

    = 0,5.8,77

    = 4,38 cm

    Karena rm = ( rog + rig ) maka :

    rm = ( rog + 0,6 rog )

    8,77 = (1,6) rog

    rog = 10,96 cm

    rig = 0,6 rog = 0,6 . 10,96

    = 6,57 cm

    Syarat tebal plat gesek ( 0,2 0,5 ) cm sehingga diplih 0,5 cm

    Semakin tebal pelat gesek yang direncanakan maka semakin baik karena

    semakin lama dipakai.

    Diameter luar pelat gesek :

    Dog = 2 rog

    = 2 (10,96 )

    = 21,92 cm

    Diameter dalam pelat gesek adalah :

    Dig = 2 rig = 2 ( 6,57)

    = 13,14 cm

    B. Perhitungan Plat Tengah Gesek

    Plat ini disatukan dengan naf dan juga berfungsi untuk memegang plat

    gesek. Dimensi dimensi plat gesek tengah yang direncanakan adalah sebagai

    berikut :

    1. Dimeter luar plat tengah sama dengan diameter luar palat gesek.

    Dot = Dog = 21,92 cm

    20

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    2. Bahan plat tengah yaitu St-60

    t = 6000 kg/cm2

    3. Tebal pelat tengah direncanakn 0,4 cm

    t = 0,4 cm

    4. Diameter dalam plat tengah direncanakan sama dengan diameter luar

    naf yaitu sama dengan diameter luar naf

    Dit = 7 cm

    C. Naf

    Naf berfungsi untuk mentransmisi daya poros ke plat gesek dan

    penghubung antara poros dan seplain

    Dimensi dimensi yang direncanakan :

    1. Diameter luar naf

    Don = 7 cm

    2. Diameter dalam naf sama dengan diameter poros

    Din = 6,25 cm

    3. Panjang naf direncanakan sama dengan panjang splain yaitu 6 cm

    4. Bahan naf direncanakn adalah St-60.

    D. Perhitungan kopling dan komponen-komponennya

    1. Berat plat gesek

    G1 = ( ) /4 t.. DiDo 2 2g2g pi asbes = Massa jenis asbes = 2,1 gr/cm3

    = ( ) 2,1/4 x .0,5 14,1392,12 2 22 pi

    = 507,45 gram

    2. Berat plat tengah

    G2 = ( ) /4 t.. DiDo 2 2t2t pi baja = 7,8 gr/cm3

    G2 = ( ) 7,8/4 x 0,4 792,12 2 22 pi = 2113,59 gr

    3. Berat naf

    21

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    G3 = ( ) t .. D iD o 2241 nn pi baja = 7,8 gr/cm3

    = ( ) 7 ,8 x 0 ,6 57 2241 pi= 176,34 gr

    4. Berat rumah kopling

    G4 = ( )[ ] t..Din -ak 2. Dog 2241 +pi baja = 7,8 gr/cm3

    t = ak = tebal rumah kopling = 0,5 cm direncanakan

    = ( )[ ] 7 ,8 x 0 ,55 -0 ,5 2 . 9 2,12 2241 +pi= 1531,74 gram

    5. Berat Poros

    G5 = pi .dp2 . L. = .3,14 .42 .10 .7,8

    ` = 976,68 gram

    6. Berat total kopling tanpa berat poros

    Gtot = G1 + G2 + G3 + G4 = 507,45 + 2113,59 + 176,34 + 1531,74

    = 4329,12 gram

    E. Pemeriksaan putaran kritis

    1. Defleksi pada poros

    Defleksi yang terjadi pada poros kita dapat menganggapnya sebagai akibat

    dari dua macam pembebanan, yaitu pembebanan akibat berat poros itu sendiri (beban

    terbagi merata) dan pembebanan terpusat yang diakibatkan oleh berat kopling.

    a. Beban akibat berat poros (beban terbagi merata)

    22

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    Mx = 0

    = - ql.x + qx2

    Karena

    Mx = EI 22

    dx

    yd

    Maka EI 22

    dx

    yd = - qlx + qx2

    EI dxdy

    = - qlx2 + 1/6 qx3 + c1

    EI y = 1/12 qlx3 + 1/24 qx4 + c1x + c2Syarat Batas :

    Pada x = 0 ; y = 0 ; C2 = 0

    x = l ; dxdy

    = 0

    - ql (1/2 l)2 + 1/6 q(1/2 l)3 + c1 = 0

    -1/8 ql3 + 1/12 ql3 + c1 = 0

    c1 = 1/24 ql3

    Sehingga persamaannya menjadi :

    23

    x

    ql ql

    x

    Mx

    qx

    ql x/2x/2

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    y =

    ++242412

    1 343 xqlqxqlEI

    Lendutan maximum terjadi pada pertengahan poros atau x = l

    Maka :

    y = ( ) ( ) ( )

    ++ 2

    1342

    132

    1241

    241

    1211 glqlql

    EI

    y =

    ++4838496

    1 444 qlqxqlEI

    y =

    384.51 4ql

    EI

    Dimana :

    E = Modulus elastisitas untuk beban poros St 70

    = 21500 kg/mm2 = 2,15.106 kg/cm2

    I = Momen Inersia poros

    ~ 1/64.pi .dp4

    ~ 1/64.3,14.44 = 11,739 cm4

    q= Beban terbagi merata

    ~ Gp/l = 0,979/10 = 0,0979 kg/cm

    Sehingga lendutan akibat berat poros adalah :

    y =

    38410.0979,0.5

    36,7..10 . 2,151 4

    6

    y = 8,015.10-7 cm = 0,8075. 10-6

    b. Beban akibat berat kopling (beban terpusat)

    24

    Pb/l Pb/l

    l

    a bx Mx

    b

    Gtot = P

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    Mx = 0

    = xl

    Pb .

    Karena :

    Mx = EI 22

    dx

    yd

    Maka :

    EI 22

    dx

    yd = xl

    Pb .

    EIdxdy

    = 12

    .2c

    lPbx

    +

    EI y = 212

    .2cxc

    lPbx

    ++

    Syarat batas :

    x = 0 ; y = 0 ; C2 = 0

    x = 1/2l dan dxdy

    = 0 , maka :

    EI dxdy

    = 12

    .2c

    lPbx

    +

    C1 = l

    Pbx.2

    2

    C1 = Pbl/8

    Sehingga :

    y =

    +8

    ...6

    Pb.x.13 xlPb

    lEI

    dimana lendutan maximum terjadi pada x = l/2 dan b = l/2

    y =

    +8

    ....6.P.

    .1 223

    22 lPlEI

    llll

    y =

    48P..1

    3lEI

    Dimana :

    E = Modulus elastisitas kopling dipakai standar baja St 70

    25

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    = 21500 kg/mm2 = 2,15.106 kg/cm2

    I = Momen inersia poros

    = 1/64 pi .dp4 = 36,7644.14,3 4

    =

    P = Berat total kopling 1,672 kg

    Sehingga lendutan akibat beban terpusat dari berat kopling adalah :

    y =

    48P..1

    3lEI

    y =

    481,672.10.

    36,7.10.15,2

    1 3

    6

    y = 2,2013.10-6 cm

    Maka Ytotal adalah :

    = y1 +y2 cm

    = 0,8075.10-6 +2,2013.10-6 cm

    = 3.10-6

    Putaran Kritis

    ncr = toty1300

    ncr = 610.31300

    ncr = 173205 rpm

    Putaran poros (n) dianggap cukup aman jika fluktuasinya berada diantara (0,8n

    1,2n), dimana putaran poros n = 4800 rpm. Sehingga interval putaran maksimum

    adalah (1,2) (4800rpm) = 5760 rpm.

    Karena putaran optimum (nopt) lebih kecil dari putaran kritis (ncr) maka dapat

    dikatakan bahwa kondisi putaran poros berjalan dengan stabil terhadap akan adanya

    pembebanan.

    nopt < ncr5780 < 173205 rpm

    F. Pemeriksaan Kekuatan Poros Momen Lentur

    1. Akibat beban terpusat (P = Gtot)

    26

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    Momen lentur terjadi maximum pada L = l/2

    Ml1 = 0

    = 42

    .2

    PllP=

    2. Akibat beban terbagi merata (berat poros)

    Ml2 = 0

    = -qx.(l/4) + q.(l/2).(l/2)

    27

    PL/2

    P/2P/2

    A B

    l

    Ml1

    P/2

    A .l

    L = 1/2

    ql/2 ql/2

    1/4A B

    qx

    Ml2

    X= l/2

    ql/2

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    = - (ql2/8) + ql2/4)

    = ql2/8.

    3. Momen lentur yang terjadi

    Ml = Ml1 + Ml2 = Pl/4 + ql2/8

    dimana : P = Berat kopling = 1,672 kg

    l = Panjang poros = 10 cm

    q = Berat beban terbagi merata

    = qp/l = 0,97/10 = 0,0974 kg/cm.

    Ml = (0,0979.102/8) + (1,672.10/4)

    = 5,3975 kg.cm

    Diameter Kritis

    Pemeriksaan diameter kritis menggunakan momen reduksi

    Mred = 22 )( MpMl +

    dimana : = faktor koreksi

    = bol III/ bol II

    Berdasarkan tabel XX.4 pada buku referensi Bagian-bagian mesin dan

    merencana, hal 186, karangan Umar Sukrisno, untuk baja St 60-70 :

    bol III = 600 800 kg/cm2 ; dipilih boll III = 600.

    = 600/875 = 0,685

    Semakin kecil tegangan tarik yang digunakan maka momen reduksinya

    juga senakin kecil sehingga diameter kritis yang terjadi juga kecil

    Sehingga :

    Mred = ( ) ( )22 67.1193).685,0(3975,5 += 817,682 kg.cm

    Diameter kritis

    28

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    = II .1,0 bol

    Mrd

    = 600 x 1,0682,817

    =3,69 cm

    Karena diameter kritis adalah 3,69 cm dan diameter poros adalah 4 maka

    dalam perencanaan ini dianggap aman sebab diameter kritis lebih kecil

    dari diameter poros.

    dcr < dp

    3,69 < 4 cm

    3.3. KARAKTERISTIK KOPLING

    A. Suhu Kampas Kopling

    Suhu kampas kopling sama dengn suhu kopling dan akan

    meningkat akibat gesekan/slip saat penyambungan. Kenaikan suhu ini tidak

    melebihi batas tertentu agar plat gesek lebih awal. Untuk asbes suhu kerja yang

    direncanakan adalah 250o. Untuk menghitung kenaikan suhu kopling

    direncanakan (diambil asumsi) :

    waktu penyambungan : 1 detik

    panas ditimbulkan oleh plat tengah

    1. Energi yang hilang karena gesekan

    Wfr = 2

    Mt.t..

    Mt = Momen puntir rencana

    = Mtd . 9,81

    = 56.61 . 9,81

    = 555,34 Nm

    t = Waktu penyambungan (0,2 1) detik

    29

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    = dipilih 1 detik.

    Semakin cepat waktu penyambungan maka energi yang hilang juga semakin

    kecil agar energi yang dihasilkan tidak terbuang percuma.

    = Kecepatan sudut

    = 60

    ..2 npi =

    604200..2pi

    = 439,6 rad/sekon

    Sehingga:

    Wfr = 2

    6,439.1.34,555

    = 12,2064.104 Joule.

    Kenaikan temperatur

    Q = Wfr

    Q = 2,488.105 Joule

    Q = Go . Cp . t

    t = Go.CpQ

    dimana : Go = Berat plat tengah

    =0,764 kg/m3

    Cp = Panas spesifik udara pada 27C

    = 1,0053 kJ/kgC = 1005,3 J/kgC

    Maka :

    t = 5,1003.764,010.2063,12 4

    = 159 oC

    Karena temperatur kopling dipengaruhi oleh temperatur luar maka :

    t kop = t udara + t

    = (27 + 159)C

    = 186 C

    Karena temperatur kopling lebih kecil dari temperatur yang direncanakan

    maka kondisi kopling berada dalam keadaan aman.

    Tkop < tdirencaanakan

    30

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    186 < 250C

    B. Umur Kopling

    Umur kopling plat gesek kering adalah lebih rendah dari pada plat gesek basah.

    Umur kopling gesek basah kurang lebih sepuluh kali umur kopling gesek kering. Karena

    laju keausan plat gesek sangat tergantung pada macam bahan geseknya, tekanan kontak,

    kecepatan keliling, temperatur dan lain-lain, maka agak sukar menentukan umur secara

    lebih teliti.

    Lama gesekan

    Ld = NfrAmka ..

    dimana : a = Tebal plat gesek = 0,5 cm

    = Luas permukaan gesek

    = pi (Dog2 Dig2). 2

    = (3,14)(21,922 13,142). 2

    = 60,51 cm2

    k = Kerja spesifik untuk bahan asbes,

    dimana daya yang merusak asbes (5 - 8) dk/cm3

    dipilih 8

    = 5968 waat jam/cm2

    Nfr = Daya yang hilang karena gesekan

    = 3600.2

    ... ztMtd

    Nfr = 555,34 . 439,6.21

    .3600

    60

    = 2034,39 Watt

    Maka :

    Lama gesekan adalah :

    Ld = 39,20345968.51,60.5,0

    = 188,75 jam

    Dalam penentuan umur kopling, direncanakan penyambungan oleh

    kopling 60 kali tiap jamnya dimana waktu kopling menyambung 1 detik dan

    31

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    melepas 1 detik. Sehingga waktu yang diperlukan tiap jam adalah ~ 60(1 + 1)

    detik/jam 120 detik/jam

    Jika diperkirakan kendaraan dipakai selama 10 jam setiap hari, maka :

    N = 10 jam/hari x 120 detik/jam

    N = 1200 detik/hari

    = 0,3 jam/hari

    Sehingga umur kopling didapat adalah :

    Lt = 188,75 / 0,3

    =1,7 tahun

    Jadi kopling dapat dipakai selama 1,7 tahun

    C. Efisiensi Kopling

    Efisiensi kopling merupakan besarnya kemampuan kopling bekerja secara

    efektif untuk memindahkan daya maksimum ke bagian transmisi lain.

    = 100% . NmNg - Nm

    Nm = Daya rata-rata kopling tiap jam

    = 83 . 736

    = 61088 waat

    Sehingga efesiensi kopling didapat

    = %10061088

    39,203461088 x

    = 96,6 %

    32

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    33

    P O T O N G A N A - A

    T A M P A K D E P A N

    A T A M P A K K A N A N

    D i g a m b a r : M u c h l i s Z a i nD i p e r i k s a : F a u z a n , S T . , M T . D i l i h a t : F a u z a n , S T . , M T .

    K O P L I N G P A D A M O B I L A V A N Z AT a n g g a l : 1 1 - 1 2 - 2 0 0 9 S k a l a : 1 - 1 S a t u a n : m m

    39

    A

    210

    K e t e r a n g a n

    D 2 1 1 0 7 0 9 9A 4

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Dalam perencanaan ini dapat ditarik beberapa kesimpulan :

    1. Suatu perncanaan dapat dikatakan aman apabila harga yang didapat lebih

    kecil daripada harga yang diizinkan.

    2. Dalam perencanaan ini ukuran-ukuran poros sagat penting karena turut

    mempengaruhi perhitungan kopling yang direncanakan.

    3. Dalam desain poros dan kopling, bahan poros harus lebih kuat daripada

    bahan untuk kopling.

    4.2 Saran

    1. Untuk perencanaan ini sebaiknya diperhatikan bahan yang

    digunakan untuk desain poros dan komponen-komponen kopling.

    2. Suatu perncanaan sebaiknya diperhatikan bahwa harga yang

    didapat dari hasil perhitungan harus lebih kecil daripada harga yang

    diizinkan.

    34

  • Perencanaan Kopling pada Mobil Avanza

    TUGAS ELEMEN MESIN II Dosen Pembimbing:

    Fauzan,ST,MT

    Oleh: Muchlis Zain D21107099

    DAFTAR PUSTAKA

    Dobrovolsky, Machine Element

    Perry, Robert, H, Engineering Manual, Mc. Graw Hill Book Company

    Rune, Ir, Zaenab A, Materi Kuliah Elemen Mesin

    Ressang, Prof.Dr.Ir.H. Arifuddin, Materi kuliah Mekanika Kekuatan Material I

    Stolk, Ir, Elemen Mesin; Elemen Konstruksi dari Bangunan Mesin, 1993, Jakarta, Erlangga

    Sularso, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, 1987, Jakarta, PT. Pradnya

    Paramita

    35

    BAB I PENDAHULUANBAB III PERENCANAANWg = Mtd . W . t/2....32Q = Wg = G . Cp . Dt....33

    Lendutan maximum terjadi pada pertengahan poros atau x = l I= Momen Inersia poros I= Momen inersia poros

    P= Berat total kopling 1,672 kg Putaran Kritis Diameter KritisPemeriksaan diameter kritis menggunakan momen reduksi Kenaikan temperatur Q= Wfr