40692208 Teori Belajar Murder

  • Upload
    din7687

  • View
    243

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    1/33

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    I. Tinjauan Tentang Strategi Belajar MURDER

    A. Pengertian Strategi Belajar MURDER

    Salah satu kegiatan selama proses belajar-mengajar adalah dengan

    meminta siswa untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, baik yang dikerjakan

    secara mandiri maupun berkelompok. Seringkali siswa juga diminta

    membaca suatu topik guna menyusun suatu laporan singkat atau untuk

    menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam suatu tes.

    Agar dapat melakukan hal di atas diperlukan penerapan strategi-strategi

    belajar yang diterapkan mengacu pada perilaku dan proses-proses berfikir

    yang digunakan siswa menyelesaikan tugas-tugasnya termasuk proses memori

    atau mengingat dan metakognitif.21

    Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar

    haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.

    Di hubungkan dengan belajar mengajar strategi bisa diartikan sebagai pola-

    pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar

    mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada empat strategi

    dasar dalam belajar yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

    21LPI-Hidayatullah, Strategi-Strategi Belajar, 2005.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    2/33

    1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan

    tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.

    2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan

    pandangan hidup masyarakat.

    3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar

    yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat memperoleh

    tujuan.

    4.

    Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan.22

    Berangkat dari latar belakang masalah, untuk mengembangkan sistem

    belajar yang efektif dan efisien diterapkan strategi belajar MURDER yang

    diadaptasi dari buku karya Bob Nelson The Complete Problem Solver yang

    merupakan gabungan dari beberapa kata yang meliputi:

    1. Mood (Suasana Hati)

    Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan

    seluruh potensi siswa. Seluruh potensi itu hanya mungkin dapat

    berkembang manakalah siswa terbebas dari rasa takut dan menegangkan.

    Ranah kecerdasan emosional ini berkaitan dengan pandangan kita

    tentang kehidupan, kemampuan kita bergembira, sendirian dan dengan

    orang lain, serta keseluruhan rasa puas dan kecewa yang kita rasakan.

    Ranah suasana hati umum juga memiliki dua skala, yaitu sebagai berikut:

    22 Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

    1996), 120.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    3/33

    a. Optimisme, yaitu kemampuan untuk mempertahankan sikap positif

    yang realistis terutama dalam menghadapi masa-masa sulit. Dalam

    pengertian luas, optimisme berarti makna kemampuan melihat sisi

    tentang kehidupan dan memelihara sikap positif, sekalipun kita berada

    dalam kesulitan. Optimisme mengasumsikan adanya harapan dalam

    cara orang menghadapi kehidupan.

    b. Kebahagiaan, yaitu kemampuan untuk mensyukuri kehidupan,

    menyukai diri sendiri dan orang lain, dan untuk bersemangat serta

    bergairah dalam melakukan setiap kegiatan.23

    Oleh karena itu perlu diupayakan agar proses pembelajaran

    merupakan proses yang menyenangkan bisa dilakukan, pertama, dengan

    menata ruangan yang apik dan menarik, yaitu yang memenuhi unsur-unsur

    kesehatan, kedua, melalui pengelolaan yang hidup dan bervariasi yakni

    dengan menggunakan pola dan model pembelajaran, media dan sumber

    belajar yang relevan.24

    2. Understand (Pemahaman)

    Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan

    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dikatakan bahwa pemahaman

    adalah mengerti benar atau mengetahui benar. Pemahaman dapat diartikan

    23Hamzah B. Uno M. Pd, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

    2006), 82.24Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana

    Prenada Media, 2006), 132.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    4/33

    juga menguasai tertentu dengan pikiran, maka belajar berarti harus

    mengerti secara mental makna dan filosofisnya, maksud dan implikasi

    serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa memahami suatu

    situasi. Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar. Memahami

    maksudnya, menangkap maknanya, adalah tujuan akhir dari setiap

    mengajar. Pemahaman memiliki arti mendasar yang meletakan bagian-

    bagian belajar pada proporsinya. Tanpa itu, maka skill pengetahuan dan

    sikap tidak akan bermakna.

    Dalam belajar unsur comprehension atau pemahaman itu tidak

    dapat dipisahkan dari unsur-unsur yang lain. Dengan motifasi, konsentrasi

    dan reaksi, maka subjek belajar dapat mengembangkan fakta-fakta, ide- ide

    atau skill kemudian dengan unsur organisasi, maka subyek belajar dapat

    menata hal-hal tersebut secara bertautan bersama menjadi suatu pola yang

    logis, karena mempelajari sejumlah data sebagaimana adanya, secara

    bertingkat atau angsur-angsur, si subyek belajar mulai memahami artinya

    dan implikasi dari persoalan-persoalan secara keseluruhan.

    Perlu diingat bahwa comprehension atau pemahaman, tidaklah

    hanya sekedar tahu akan tetapi juga menghendaki agar subyek belajar

    dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipelajari dan dipahami,

    kalau sudah demikian maka belajar itu bersifat mendasar. Pemahaman

    lebih tinggi satu tingkat dari pengetahuan. Pemahaman memerlukan

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    5/33

    kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep. 25Tetapi dalam

    kenyataannya banyak para subyek belajar di sekolah-sekolah yang

    melupakan unsur-unsur comprehension atau memahami ini.

    Kemudian perlu ditegaskan bahwa comprehension atau

    pemahaman itu adalah bersifat dinamis, dengan ini diharapkan akan

    bersifat kreatif. Ia akan menghasilkan imajinasi dan pikiran yang tenang,

    akan tetapi apabila subyek belajar betul-betul memahami materi yang di

    sampaikan oleh para gurunya, maka mereka akan siap memberikan

    jawaban-jawaban yang pasti atas partanyaan-pertanyaan atau berbagai

    masalah dalam belajar.26Ada tiga macam pemahaman, yaitu:

    a. Pemahaman Terjemahan

    Yaitu kesanggupan memahami makna yang terkandung di dalamnya

    misalnya memahami kalimat bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia

    (terjemahan Al-Quran).

    b. Pemahaman Penafsiran

    Misal membedakan dua konsep yang berbeda.

    c. Pemahaman Ekstrapolasi

    25Tohirin, Ms, M. Pd, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo

    Persada, 2006), 152.26Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 1996), 42-

    45.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    6/33

    Yakni kesanggupan melihat dibalik yang ditulis, tersirat dan tersurat,

    meramalkan sesuatu, dan memperluas wawasan.

    27

    3. Recall (Pengulangan)

    Mengulang adalah usaha aktif untuk memasukkan informasi

    kedalam ingatan jangka panjang. Ini dapat dilakukan dengan mengikat

    fakta kedalam ingatan visual, auditorial, atau fisik. Otak banyak memiliki

    perangkat ingatan. Semakin banyak perangkat (indra) yang dilibatkan,

    semakin baik pula sebuah informasi baru tercatat. Teori pengulangan

    sebagai suatu teori belajar telah dinyatakan dengan jelas dalam Al-quran

    dimana Allah SWT menyuruh Adam mengulangi menyebutkan nama-

    nama benda. Hal yang sama terjadi ketika Allah SWT memerintahkan

    Nabi Muhammad SAW membaca secara berulang, Allah SWT

    menyebutkan iqra dan memerintahkan Nabi Muhammad

    mengulanginya.28

    Merecall tidak hanya terhadap pengetahuan tentang fakta, tetapi

    juga mengingat akan konsep yang luas, generalisasi yang telah di

    distribusikan, definisi, metode dalam mendekati masalah. Merecall,

    27Tohirin, Ms., M. Pd, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo

    Persada, 2006), 152.28Tohirin, Ms., M. Pd,Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, 56.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    7/33

    bertujuan agar siswa memiliki kesempatan untuk membentuk atau

    menyusun kembali imformasi yang telah mereka terima.

    29

    Jika anda ingin membuktikan tentang pentingnya mengulang, lihat

    saja pengujian yang dilakukan terhadap anak usia lima belas tahun oleh

    peneliti Gates. Dia memberi mereka semua suku kata tak bermakna untuk

    dipelajari. Kata yang tidak makna pasti sulit dipelajari karena memang

    tidak memiliki arti.

    Inilah yang dia temukan, perhatikan bahwa setiap murid

    melewatkan jangka waktu yang sama persis untuk tugas belajar ini, hanya

    cara mereka melewatkan waktu itu yang berbeda.

    % waktu

    membaca

    % waktu mengulang Rata-rata jumlah suku kata

    yang diingat

    100 % 0 % 65

    80 % 20 % 92

    60 % 40 % 98

    40 % 60 % 105

    20 % 80 % 137

    Waktu yang digunakan untuk mengulang setidaknya dapat melipat

    duakan daya ingat. Waktu yang ideal untuk mengulang yang sudah

    dipelajari adalah saat anda kembali ketopik tersebut setelah jeda.

    Penelitian lain menunjukkan peningkatan mengingat hanya 4x lipat.

    29 Syaiful Bahri Jamarah, M. Ag, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Asdi

    Mahasatya, 2005), 108.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    8/33

    Orang yang tidak mengulang saat belajar senantiasa memasukkan

    informasi baru tersebut lepas. Itu membuat belajar sulit karena akan ada

    lebih sedikit kata dalam otak yang dapat digunakan untuk mengaitkan atau

    mengasusiasikan sejumlah informasi baru berikutnya.30

    4. Digest (Penelaahan)

    Keberhasilan suatu proses pengajaran diukur sejauh mana siswa

    dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. Materi

    pelajaran itu sendiri adalah pengetahuan yang bersumber dari mata

    pelajaran yang diberikan di sekolah. Sedangkan, mata pelajaran itu sendiri

    adalah pengalaman-pengalaman manusia masa lalu yang disusun secara

    sistematis dan logis kemudian diuraikan dalam buku-buku pelajaran dan

    selanjutnya isi buku itu yang harus dikuasai siswa.31

    Isi atau materi pelajaran merupakan komponen kedua dalam sistem

    pembelajaran. Dalam konteks tertentu, materi pelajaran merupakan inti

    dalam proses pembelajaran. Artinya, sering terjadi proses pembelajaran

    diartikan sebagai proses penyampaian materi. Hal ini bisa dibenarkan

    manakalah tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi

    pembelajaran (subject centeret teaching).32 Untuk dapat mengusai materi

    siswa tidak hanya berpedoman pada satu buku, karena pada dasarnya ada

    30Colin Rose,KUASAI Lebih Cepat, (Bandung: Kaifa, 1999), 114-115.

    31Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Stndart Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana

    Prenada Media, 2006), 96.32Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Stndart Proses Pendidikan, 58.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    9/33

    berbagai sumber yang bisa dijadikan sumber untuk memperoleh

    pengetahuan. Beberapa sumber belajar yang bisa dimanfaatkan dalam

    setting proses belajar di dalam kelas diantaranya adalah:

    a.

    Manusia Sumber

    Alat dan bahan pengajaran misalnya buku-buku, majalah, koran, dan

    bahan cetak lainnya, film slide, foto, gambar, dan lain-lain.

    b. Berbagai Aktifitas dan Kegiatan

    Yang dimaksud aktifitas adalah segala perbuatan yang disengaja

    dirancang guru untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa seperti

    diskusi, demonstrasi, simulasi, melakukan percobaan dan lain-lain.

    c. Lingkungan atau Setting

    Adalah segala sesuatu yang dapat memungkinkan siswa belajar

    misalnya gedung sekolahan, perpustakaan, taman, laboratorium, kantin

    sekolahan dan lain-lain.33

    5. Expand (Pengembangan)

    Pengembangan merupakan hasil kumulatif dari pada pembelajaran.

    Hasi dari proses pembelajaran adalah perubahan perilaku siswa. Individu

    akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif,

    didasari dan sebagainya. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran

    ialah perilaku secara keseluruhan yang mencakup aspek kognitif, afektif,

    konatif dan motorik.

    33Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Stndart Proses Pendidikan, 173-174.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    10/33

    Yang perlu diingat ialah bahwa perubahan perilaku sebagai hasil

    pembelajaran adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan hanya

    hanya salah satu aspek saja. Beberapa pakar menyebutkan adanya

    beberapa jenis perilaku sebagai hasil pembelajaran. Benyamin Bloom

    menyebutkan ada tiga kawasan perilaku sebagai hasil pembelajaran yaitu

    kognitif, afektif, dan psikomotorik. Liindgren menyebutkan bahwa isi

    pembelajaran terdiri atas kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.34

    6.

    Review (Pelajari Kembali)

    Suatu proses pembelajaran akan berlangsung dengan efektif

    apabila informasi yang dipelajari dapat diingat dengan baik dan terhindar

    dari lupa. Mengingat adalah proses menerima, menyimpan dan

    mengeluarkan kembali informasi yang telah diterima melalui pengamatan,

    kemudian disimpan dalam pusat kesadaran setelah diberikan tafsiran.

    Proses mengingat banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang

    meliputi faktor individu, faktor sesuatu yang harus diingat, dan faktor

    lingkungan. Dari individu, proses mengingat akan lebih efektif apabila

    individu memiliki minat yang besar, motivasi yang kuat, memiliki metode

    tertentu dalam pengamatan dan pembelajaran. Maka dari itulah

    34 Mohammad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran , (Jakarta: Pusataka Bani Quraisy,

    2004), 17.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    11/33

    mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari merupakan usaha agar

    ingatan itu tidak mudah lepas.

    35

    B. Tujuan Pengajaran Strategi MURDER

    Pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana belajar,

    bagaimana mengingat, bagaimana berfikir dan bagaimana memotifasi diri

    mereka sendiri (Claire Weinstein dan Richard Meyer) dari pernyataan tersebut

    mereka mengajarkan bagaimana belajar merupakan tujuan pendidikan yang

    amat penting dan utama, namun tidak banyak para pendidik yang mampu

    mewujudkan tujuan ini. Untuk itu Norman dalam buku strategistrategi

    belajar menghimbau agar dalam pembelajaran seorang guru lebih banyak

    mengajarkan bagaimana belajar. Alur berfikir Norman tersebut mengandung

    pengertian mendalam dan memberikan argumen kuat untuk pentingnya

    pengajaran strategi.

    Untuk itu pengajaran strategi diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu

    untuk belajar secara mandiri dan memonitor belajar mereka sendiri, sehingga

    menjadi pembelajar mandiri yang dapat melakukan empat hal sebagai berikut:

    1. Secara cermat mendiagnose suatu situasi pembelajaran tertentu.

    2.

    Memilih suatu strategi belajar tertentu untuk menyelesaikan masalah

    belajar tertentu yang dihadapi.

    3. Memonitor keefektifan belajar tersebut.

    35Mohammad Surya,Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, 72.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    12/33

    4. Termotifasi untuk terlibat dalam situasi belajar tersebut sampai masalah

    tersebut.

    36

    C. Teori Yang Mendukung Pengajaran Strategi

    Dukungan teori untuk strategi ini adalah teori pemrosesan informasi

    (Robert Gaagne). Teori pembelajaran yang dikemukakan oleh Robert Gagne

    disebut dengan teori pemrosesan informasi (information processing theory)

    dan teori-teori pembelajaran (condition of learning). Asumsi yang

    mendasari teori Gagne adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang

    sangat penting dalam perkembangan. Pengembangan merupakan hasil

    kumulatif dari pada pembelajaran. Hasil pembelajaran si individu merupakan

    kumpulan keseluruhan hasil-hasil pembelajaran sebelumnya yang saling

    terkait. Gagne berpendapat bahwa dalam pembelajaran terjadi proses

    penerimaan informasi untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan

    keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran. Dalam pemrosesan itu informasi

    itu terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi

    eksternal individu. Kondisi internal adalah:

    1. Keadaan di dalam dari individu yang diperlukan untuk mencapai hasil-

    hasil pembelajaran.

    36Muhammad Nur, Strategi-strategi Belajar, (Surabaya: Unipress, 2004), 5.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    13/33

    2. Proses kognitif yang terjadi dari dalam individu selama proses

    pembelajaran berlangsung.

    Sedangkan kondisi eksternal adalah berbagai rangsangan dari

    lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.

    Interaksi antara kondisi internal dan kondisi eksternal menghasilkan hasil

    pembelajaran.

    Menurut teori Gagne, hasil pembelajaran merupakan keluaran dari

    pemrosesan yang berupa kecakapan manusia (Human Capabilities) yang

    terdiri atas:

    1. Informasi Verbal

    Informasi verbal adalah hasil pembelajaran yang berupa informasi yang

    dinyatakan dalam bentuk verbal (kata-kata atau kalimat) baik secara

    tertulis atau lisan. Informasi verbal adalah berupa pemberian nama atau

    label terhadap suatu benda atau fakta, pemberian definisi atau pengertian,

    atau perumusan mengenai berbagai hal dalam bentuk verbal.

    2. Kecakapan Intelektual

    Kecakapan intelektual adalah kecakapan individu dalam melakukan

    interaksi dengan lingkungan yang menggunakan simbol-simbol. Misalnya

    simbol-simbol dalam bentuk matematik, seperti penambahan,

    pengurangan, pembagian, perkalian dan sebagainya. Kecakapan

    intelektual ini mencakup kecakapan dalam membedakan (diskriminasi).

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    14/33

    Konsep intelektual sangat diperlukan dalam menghadapi pemecahan

    masalah.

    3. Strategi Kognitif

    Strategi kognitif ialah kecakapan individu untuk melakukan pengendalian

    dan mengelola (management) keseluruhan aktifitasnya. Dalam proses

    pembelajaran, strategi kognitif ini kemampuan mengendalikan ingatan dan

    cara-cara berfikir agar terjadi aktifitas yang efektif. Kalau kecakapan

    intelektual lebih banyak terarah kepada proses pemikiran pelajar. Strategi

    kognitif ini memberikan kemudahan bagi para pelajar untuk memilih

    informasi verbal dan kecakapan intelektual yang sesuai untuk diterapkan

    selama proses pembelajaran dan berfikir.

    4.

    Sikap

    Sikap ialah hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk

    memilih berbagai tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sikap

    dapat diartikan sebagai keadaan didalam diri individu yang akan memberi

    arah kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu objek atau

    rangsangan. Dalam sikap terdapat pemikiran, peradaan yang menyertai

    pemikiran, dan kesiapan untuk bertindak.

    5. Kecakapan Motorik

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    15/33

    Kecakapan motorik ialah hasil pembelajaran yang berupa kecakapan

    pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.

    37

    D. Langkah-langkah dalam Strategi Belajar MURDER

    Berdasarkan dari pengertian di atas mengenai strategi belajar MURDER,

    maka dalam pembahasan ini merupakan langkah-langkah penerapan strategi

    belajar MURDER adalah sebagai berikut:

    1.

    Langkah pertama berhubungan dengan suasana hati (Mood) adalah

    ciptakan suasana hati yang positif untuk belajar. Hal ini bisa dilakukan

    dengan cara menentukan waktu, lingkungan dan sikap belajar yang

    sesuai dengan kepribadian siswa.

    2. Langkah kedua berhubungan dengan pemahaman adalah segera tandai

    bahan pelajaran yang tidak dimengerti. Pusatkan perhatian pada mata

    pelajaran tersebut atau ada baiknya melakukan bersama beberapa

    kelompok latihan.

    3. Langkah ketiga berhubungan dengan pengulangan adalah setelah

    mempelajari satu bahan dalam suatu mata pelajaran, segeralah berhenti.

    Setelah itu, ulangi membahas bahan pelajaran itu dengan kata-kata

    siswa.

    37 Mohammad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran , (Jakarta: Pusataka Bani Quraisy,

    2004), 40-43.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    16/33

    4. Langkah keempat yang berhubungan dengan penelaahan adalah segera

    kembali pada bahan pelajaran yang tidak dimengerti. Carilah keterangan

    mengenai mata pelajaran itu dari artikel, buku teks atau sumber lainnya.

    Jika masih belum bisa, diskusikan dengan guru atau teman kelompok.

    5. Langkah kelima berhubungan dengan pengembangan adalah tanyakan

    pada diri sendiri mengenai tiga masalah di bawah ini, begitu selesai

    mempelajari satu mata pelajaran, yaitu:

    a.

    Andaikan bisa bertemu dengan penulis materi, pertanyaan atau

    kritik apa yang diajukan?

    b. Bagaimana bisa mengaplikasikan materi tersebut pada hal yang

    disukai?

    c. Bagaimana bisa membuat informasi ini menjadi menarik dan

    mudah dipahami oleh siswa lainnya?

    6. Langkah keenam yang berhubungan dengan review adalah pelajari

    kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari.38

    II. Tinjauan Tentang Pemahaman

    A. Pengertian Pemahaman

    Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan Departemen

    Pendidikan dan Kebudayaan dikatakan bahwa pemahaman adalah mengerti

    38Joko Susilo, Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2006),

    158.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    17/33

    benar atau mengetahui benar. Pemahaman dapat diartikan juga menguasai

    tertentu dengan pikiran, maka belajar berarti harus mengerti secara mental

    makna dan filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya,

    sehingga menyebabkan siswa memahami suatu situasi. Hal ini sangat penting

    bagi siswa yang belajar. Memahami maksudnya, menangkap maknanya,

    adalah tujuan akhir dari setiap mengajar. Pemahaman memiliki arti yang

    sangat mendasar yang meletakkan bagian-bagian belajar pada proporsinya.

    Tanpa itu, maka skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna. Dalam

    belajar unsur comprehension atau pemahaman itu tidak dapat dipisahkan dari

    unsur-unsur yang lain. Dengan motifasi, konsentrasi dan reaksi, maka subjek

    belajar dapat mengembangkan fakta-fakta, ide-ide atau skill kemudian dengan

    unsur organisasi, maka subyek belajar dapat menata hal-hal tersebut secara

    bertautan bersama menjadi suatu pola yang logis, karena mempelajari

    sejumlah data sebagaimana adanya, secara bertingkat atau angsur-angsur, si

    subyek belajar mulai memahami artinya dan implikasi dari persoalan-

    persoalan secara keseluruhan.

    Perlu diingat bahwa comprehension atau pemahaman, tidaklah hanya

    sekedar tahu akan tetapi juga menghendaki agar subyek belajar dapat

    memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipelajari dan dipahami, kalau sudah

    demikian maka belajar itu bersifat mendasar. Pemahaman lebih tinggi satu

    tingkat dari pengetahuan. Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    18/33

    makna atau arti dari suatu konsep.39Tetapi dalam kenyataannya banyak para

    subyek belajar di sekolah-sekolah yang melupakan unsur-unsur

    comprehension atau memahami.

    Contoh banyak terjadi misalnya mereka para pelajar belajar pada

    malam hari menjelang ujian di pagi harinya. Kegiatan belajar yang demikian

    ini cenderung sekedar mengetahui sesuatu bahan pelajaran yang dituangkan

    dikertas ujian, tetapi kalau ditanya pada dua atau tiga hari kemudian,

    mengenai apa yang dipelajari kedalam suatu konsep atau kegiatan secara

    menyeluruh .

    Kemudian perlu ditegaskan bahwa comprehension atau pemahaman

    itu adalah bersifat dinamis, dengan ini diharapkan akan bersifat kreatif. Ia

    akan menghasilkan imajinasi dan pikiran yang tenang, akan tetapi apabila

    subyek belajar atau siswa betul-betul memahami materi yang disampaikan

    oleh para gurunya, maka mereka akan siap memberikan jawaban-jawaban

    yang pasti atas partanyaan-pertanyaan atau berbagai masalah dalam belajar.40

    Ada tiga macam pemahaman, yaitu:

    1. Pemahaman Terjemahan

    39Tohirin, Ms. M. Pd, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo

    Persada, 2006), 152.40Sardiman, Interaksi d an Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 1996), 42-

    45.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    19/33

    Yaitu kesanggupan memahami makna yang terkandung di dalamnya,

    misalnya memahami kalimat bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia

    (terjemahan Al-Quran)

    2.

    Pemahaman Penafsiran

    Misalnya membedakan dua konsep yang berbeda.

    3. Pemahaman Ekstrapolasi

    Yakni kesanggupan melihat dibalik yang ditulis, tersirat dan tersurat,

    meramalkan sesuatu, dan memperluas wawasan. 41

    B. Tolak Ukur Dalam Mengetahui Pemahaman Siswa

    Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar

    siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar. Berdasarkan

    pengertian di atas dapat diketahui tujuan utamanya adalah untuk mengetahui

    tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah mengikuti suatu kegiatan

    pembelajaran dimana tingkat-tingkat keberhasilan tersebut. Kemudian ditandai

    dengan skala nilai berupa huruf, kata atau simbol. Adapun fungsi kegiatan

    evaluasi hasil belajar adalah untuk dianogtik dan pengembangan (sebagai

    pendiagnosian kelemahan dan keunggulan siswa, sehingga guru dapat

    mengadakan pengembangan kegitan belajar mengajar dalam meningkatkan

    41Tohirin, Ms. M. Pd, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo

    Persada, 2006), 152.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    20/33

    prestasi), untuk seleksi (jenis jabatan, pendidikan) untuk kenaikan kelas dan

    untuk penempatan siswa.

    Adapun indikator-indikator keberhasilan sebagai tolak ukur dalam

    mengetahui pemahaman siswa adalah sebagai berikut:

    1. Daya serap terhadap pegajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi,

    baik secara individual atau kelompok (nilai raport).

    2. Penilaian yang digariskan dalam tujuan pengajaran intruksional khusus atau

    TIK telah dicapai oleh siswa baik secara individu maupun kelompok.42

    Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur

    keberhasilan atau pemahaman adalah daya serap sebagaimana yang dimaksud

    dalam skripsi ini. Dalam mengevaluasi tingkat keberhasilan atau pemahaman

    belajar dapat dilakukan melalui beberapa tes prestasi belajar antara lain:

    1. Tes formatif, penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa

    pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang

    daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini

    dimanfaatkan untuk memperbaiki PBM dalam waktu tertetu.

    2. Tes sub sumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang

    telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuan untuk memperoleh gambaran

    daya serap siswa serta meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil tes ini

    42 Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

    1996), 120.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    21/33

    dimanfaatkan untuk memperbaiki KBM dan diperhitungkan nilai raport

    (pra sumatif).

    3. Tes sumatif, tes ini digunakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap

    bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester atau

    satu cawu. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf

    keberhasilan siswa dalam satu periode belajar. Hasil tes ini dimanfaatkan

    untuk kenaikan kelas menyusun peringkat (rangking) atau sebagai ukuran

    mutu sekolah. 43

    Pada dasarnya keberhasilan suatu lembaga pendidikan dapat dilihat dari

    segi keberhasilan proses (pendidikan mutu) dan keberhasilan produk

    (meningkatkan mutu pendidikan).44 Menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah

    standarisasi atau taraf keberhasilan dalam belajar mengajar adalah sebagai

    berikut:

    1. Istimewa (maximal) apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat

    dikuasai siswa.

    2. Baik sekali (optimal) apabila sebagian besar 76%-99% bahan pelajaran dapat

    dikuasai siswa.

    3. Baik (minimal) apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60%-75%

    yang dapat dikuasai siswa.

    43Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, 121.

    44 Oemar Hamalik, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Trigenda Karya,

    1994), 98.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    22/33

    4. Kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    23/33

    1. Tujuan

    Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai

    dalam kegiatan belajar mengajar. Perumusan tujuan akan mempengaruhi

    juga pada kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru sekaligus

    mempengaruhi kegiatan belajar siswa.46 Dalam hal ini tujuan yang

    dimaksud adalah pembuatan tujuan intruksional khusus atau TIK oleh guru

    yang berpedoman pada TIU. Penulisan TIK ini dinilai sangat penting dalam

    proses belajar mengajar, dengan alasan:

    a. Membatasi tugas dan menghilangkan segala kekaburan dan kesulitan

    dalam pembelajaran.

    b. Menjamin dilaksanakannya proses pengukuran dan penilaian yang tepat

    dalam menetapkan kualitas dan efektifitas pengalaman pembelajaran

    siswa.

    c. Dapat membantu guru dalam menentukan strategi yang optimal untuk

    keberhasilan belajar.

    d. Berfungsi sebagai rangkuman pelajaran yang akan diberikan sekaligus

    sebagai pedoman awal dalam belajar.47

    Perumusan TIK oleh guru bermacam-macam akan menghasilkan hasil

    belajar atau perilaku anak yang bervariasi pula. Jika siswa telah mampu

    46 Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

    1996), 124.47Ivor K. Davies,Pengelolaan Belajar,(Jakarta: CV. Rajawali Pers, 1991), 6.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    24/33

    menguasai TIK melalui tes formatif maka bisa dikategorikan bahwa anak

    itu telah memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.

    2. Guru

    Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu

    pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang yang

    berpengalaman dalam bidang profesinya. Dalam satu kelas anak didik yang

    satu berbeda dengan yang lain, nantinya akan mempengaruhi pola dalam

    keberhasilan belajar. Dalam keadaan yang demikian ini seorang guru

    dituntut untuk memberikan suatu pendekatan belajar yang sesuai dengan

    keadaan anak didik sehingga akan tercapai tujuan pembelajaran yang di

    harapkan.48

    3. Anak Didik

    Anak didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah.

    Maksud anak didik di sini adalah tidak terbatas oleh usia baik usia muda,

    tua, atau lansia. Anak didik yang terkumpul di sekolah mempunyai

    bermacam-macam karakteristik kepribadian, sehingga daya serap dan

    pemahaman siswa yang didapat berbeda-beda terhadap pelajaran yang

    diberikan oleh guru.

    48 Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

    1996), 126.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    25/33

    Dengan demikian dapat diketahui bahwa anak didik adalah unsur

    manusia yang mempengaruhi kegiatan belajar sekaligus hasil belajar yaitu

    pemahaman siswa.

    4.

    Kegiatan Pengajaran

    Yakni proses terjadinya interaksi antara guru dengan anak didiknya

    dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran ini meliputi

    bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar, strategi belajar yang

    digunakan, metode dan media pembelajaran serta evaluasi pengajaran. Di

    mana hal-hal tersebut dipilih dan digunakan secara tepat, maka akan

    mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar.

    5. Bahan dan Alat Evaluasi

    Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat didalam kurikulum

    yang sudah dipelajari siswa dalam rangka ulangan (evaluasi).

    Alat evaluasi meliputi cara-cara dalam menyajikan bahan evaluasi

    diantaranya adalah benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, melengkapi,

    dan essai. Yang mana guru dalam menggunakannya tidak hanya satu alat

    evaluasi tetapi menggunakan lebih dari satu alat evaluasi. Hal ini untuk

    melengkapi kekurangan-kekurangan dari setiap alat evaluasi penguasaan

    secara penuh (pemahaman) siswa tergantung pula pada bahan evaluasi ya ng

    diberikan oleh guru kepada siswa. Hal ini berarti jika siswa telah mampu

    mengerjakan atau menjawab bahan evaluasi dengan baik maka siswa dapat

    dikatakan paham terhadap meteri yang diberikan waktu lalu.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    26/33

    6. Suasana Evaluasi

    Keadaan kelas yang tenang, aman, disiplin, juga mempengaruhi

    terhadap target pemahaman siswa pada materi yang berlangsung karena

    dengan pemahaman materi (soal) berarti pula mempengaruhi terhadap

    jawaban yang diberikan siswa. Jika pemahaman siswa tinggi maka

    keberhasilan proses belajar mengajar pun akan tercapai.

    Sedangkan faktor-faktor lain mempengaruhi pemahaman belajar siswa

    adalah:

    1. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal) meliputi:

    a. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun

    yang diperoleh. Yang dimaksud faktor ini adalah panca indra yang

    tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit,

    cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsi

    kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.

    b. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang

    diperoleh, terdiri atas:

    1) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu

    kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu

    prestasi yang dimiliki.

    2) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

    seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motifasi, emosi,

    dan penyesuaian diri.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    27/33

    3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

    2.

    Faktor yang berasal dari luar (ekternal)

    a. Faktor sosial yang terdiri atas:

    1)

    Lingkungan keluarga

    2) Lingkungan sekolah

    3) Lingkungan masyarakat

    4) Lingkungan kelompok.

    b.

    Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,

    dan kesenian.

    c. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

    d. Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan. 49

    Demikian, beberapa faktor internal dan eksternal yang bersifat secara

    langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar siswa.

    D. Langkah-langkah dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa

    1. Memperbaiki Proses Pengajaran

    Langkah ini merupakan langkah awal dalam meningkatkan proses

    pemahaman siswa dalam belajar perbaikan proses pengajaran meliputi

    memperbaiki tujuan pembelajaran, khususnya TIK, bahan (materi)

    pengajaran, metode dan media yang tepat serta pengadaan evaluasi ini

    49Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawan, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung:

    Rosda Karya, 1993), 4.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    28/33

    bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman siswa terhadap

    materi yang disajikan. Evaluasi ini dapat berupa tes formatif, subformatif.

    50

    2. Adanya Kegiatan Bimbingan Belajar

    Kegiatan bimbingan belajar merupakan bantuan yang diberikan

    kepada individu tertentu siswa agar dapat mencapai taraf perkembangan

    dan kebahagiaan secara optimal. Ini menunjukkan bahwa bimbingan belajar

    ini hanya diberikan kepada individu tertentu yaitu siswa terbimbing yang

    dipandang memerlukan bimbingan belajar tersebut. Adapun tujuan

    bimbingan belajar adalah:

    a. Mencari cara-cara belajar yang efektif dan efisien bagi siswa.

    b. Menunjukkan cara-cara mempelajari dan menggunakan buku pelajaran.

    c. Memberikan informasi dalam memilih bidang studi, program jurusan,

    yang sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan dan lain-lain.

    d. Menunjukkan cara-cara menyelesaikan kesulitan belajar.51

    3. Penambahan Waktu Belajar dan Mengajar Feed Back (Umpan Balik)

    Dalam Belajar.

    Berdasarkan penemuan Jhon Charoll (1936) dalam observasinya

    mengatakan bahwa bakat belajar siswa menurut waktu yang disediakan

    pada tingkat tertentu.52 Ini mengandung arti bahwa seorang siswa dalam

    50Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

    1996), 120.51Abu Ahmadi dan Widodo Supriyanto, Psiklogi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,1991), 105.52Mustakim dan Abdul Wahab,Psikologi Pendidikan , (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), 113.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    29/33

    belajar harus diberikan waktu yang sesuai dengan bakat mempelajari

    pelajaran, tugas kemampuan siswa dalam memahami pelajaran dan kualitas

    pelajaran itu sendiri, sehingga dengan demikian siswa akan dapat belajar

    dan mencapai pemahaman yang optimal.

    Di samping penambahan waktu belajar, guru juga harus sering

    mengadakan feed back (umpan balik) sebagai pemantapan belajar. Umpan

    balik merupakan observasi terhadap akibat perbuatan (tindakan) dalam

    belajar. Hal ini dapat memberikan kepastian kepada siswa apakah kegiatan

    belajar telah atau belum mencapai tujuan bahkan dengan adanya feed back

    jika terjadi kesalahpahaman pada anak, maka anak akan segera

    memperbaikinya.

    4. Motifasi Belajar

    Adalah suatu tujuan jiwa yang mendorong individu untuk aktifitas-

    aktifitas belajar dan untuk tujuan-tujuan belajar terhadap setiap

    disekitarnya. Motifasi ini dapat memberikan dorongan yang akan

    menunjang kegiatan belajar siswa-siswi. Motivasi belajar dapat berupa

    motivasi ektrinsik dan intrinsik. Motivasi ektrinsik adalah dorongan yang

    timbul untuk mencapai tujuan yang datang dari luar dirinya. Misalnya guru

    memberikan pujian atau penghargaan, hadiah, perhatian atau menciptakan

    suasana belajar yang sehat. Sedangkan motivasi intrinsik adalah dorongan

    agar siswa melakukan kegiatan belajar atas dasar keinginan dan kebutuhan

    serta kesadaran diri sendiri sebagai siswa.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    30/33

    5. Kemauan Belajar

    Adanya kemauan dapat mendorong belajar dan sebaliknya, tidak

    adanya kemauan memperlemah belajar. Kemauan belajar merupakan hal

    yang penting dalam belajar, karena dengan kemauan dapat tercapai tujuan

    dan merupakan kekuatan dari dalam jiwa seseorang, artinya seseorang

    siswa mempunyai sesuatu kekuatan dari dalam jiwanya untuk melakukan

    aktifitas belajar.53

    6.

    Remedial Teaching

    Adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau

    membetulkan, atau pengajaran yang membuat menjadi baik. Proses

    pengajaran ini bersifat lebih khusus karena disesuaikan dengan jenis dan

    sifat kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Proses bantuan ditekankan pada

    usaha perbaikan cara-cara belajar, cara mengajar, metode mengajar, dan

    lingkungan yang turut serta mempengaruhi proses belajar mengajar.

    Adapun sasaran pokok dari tindakan dari remedial teaching adalah:

    a. Siswa yang prestasinya di bawah minimal, diusahakan dapat memenuhi

    kriteria keberhasilan minimal.

    53Mustakim dan Abdul Wahab,Psikologi Pendidikan , 65.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    31/33

    b. Siswa yang sedikit kurang atau telah mencapai bakat maksimal dalam

    keberhasilan akan dapat disempurnakan atau ditingkatkan pada program

    yang lebih tinggi. 54

    7.

    Ketrampilan Mengadakan Variasi.

    Variasi di sini mengandung arti suatu kegiatan guru dalam proses

    belajar mengajar yang ditunjukkan untuk menguasai kebosanan murid,

    sehingga situasi belajar mengajar murid senantiasa aktif dan terfokus pada

    mata pelajaran yang disampaikan. Menurut Wingkel keterampilan

    menggunakan variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam kontek proses

    belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa sehingga

    dalam proses belajarnya, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan,

    keantusiasan, serta berperan secara aktif.55Ketrampilan ini meliputi variasi

    dalam mengajar, variasi dalam menggunakan media dan metode, serta

    variasi interaksi guru dan murid.

    Dengan keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar

    mengajar ini, memungkinkan untuk membangkitkan gairah belajar,

    sehingga akan ditemukan suasana belajar yang hidup artinya antara guru

    dan murid saling berinteraksi, tidak ada rasa kejenuhan dalam belajar, maka

    54 Abin Syamsuddin Makmun. MA, Psikologi Kependidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

    1996), 236.55Hamzah B. Uno. M. Pd, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

    1996), 171.

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    32/33

    dalam keadaan demikian pemahaman siswa akan tercapai bahkan akan

    menemukan keberhasilan yang diinginkan.

    III. Pengaruh Strategi Belajar MURDER terhadap Penguasaan Pemahaman

    Pada Mata Pelajaran PAI

    Daya serap atau pemahaman terhadap materi pelajaran merupakan salah

    satu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap siswa dalam proses belajar mengajar.

    Para guru berusaha semaksimal mungkin untuk memanipulasi materi supaya anak

    didiknya dapat memahami materi yang akan disampaikan secara mendalam.

    Namun perlu diingat bahwa dalam proses belajar mengajar disekolah, tidak semua

    aktivitas berjalan lancar, seperti apa yang kita harapkan efisiensi dan keberhasilan

    belajar.

    Pendekatan belajar dan strategi serta metode belajar termasuk faktor-

    faktor yang menentukan tingkat keberhasilan belajar. Karena dengan hal tersebut

    maka dalam pencapaian tujuan akan terarah sesuai tahapan yang ingin dicapai.

    Salah satu strategi yang digunakan dalam belajar adalah strategi belajar

    MURDER yang merupakan gabungan kata yang terdiri dari Mood (Suasana

    Hati), Understand (Pemahaman), Recall (Pengulangan), Digest (Penelaahan),

    Expand (Pengembangan), Review (Pelajari Kembali). Dari tahapan-tahapan

    tersebut mempunyai pengaruh penting terhadap proses belajar mengajar. Mood

    atau suasana hati dalam belajar hal ini perlu karena dalam diri siswa materi yang

    disampaikan mudah masuk apabila dalam hatinya ada rasa senang. Pemahaman

  • 7/26/2019 40692208 Teori Belajar Murder

    33/33

    memiliki arti yang sangat mendasar yang meletakkan bagian-bagian belajar pada

    proporsinya. Tanpa itu, maka skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna.

    Mengulang adalah cara untuk mengingat untuk jangkauan tertentu. Mengulang

    materi dengan kata-kata siswa ini merupakan suatu cara siswa untuk memahami

    suatu materi. Penelaahan ini sebagai tambahan informasi karena pada dasarnya

    sumber pengetahuan tidak hanya ada pada satu sumber tetapi segala sesuatu itu

    dapat dijadikan pengetahuan. Pengembangan merupakan bagaimana siswa itu

    menggunakan pengetahuan yang telah mereka peroleh. Tahap akhir mengulang

    materi itu kembali.

    Stretegi yang digunakan dalam belajar itu disesuaikan dengan tipe atau

    kareteristik dari siswa itu. Bagaimana cara ia belajar untuk memahami materi

    yang telah disampaikan. Dalam belajar unsur comprehension atau pemahaman itu

    tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur yang lain. Di mana faktor-faktor belajar

    yang basal dari individu (internal) maupun eksternal saling mempengaruhi tingkat

    keberhasilan. Strategi merupakan cara atau tahapan seseorang dalam mencapai

    suatu tujuan.

    Berdasarkan pemaparan penulis di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

    sementara atau hipotesa semantara bahwa strategi belajar MURDER efektif

    terhadap ranah kognitif tingkat pemahaman siswa pada mata pelajaran PAI.