28
 TUGAS TEKNIK GEMPA  2010 GEMPA TEKTONIK Pendahuluan  | Proses Terjadinya | Kekuatan Gempa | Jaringan Stasiun Pengamat Gempa | Daftar Stasiun Seismograf | Pencatat Gempa | Penutup Pendahuluan Sebuah guncangan gempa berkekuatan 5,9 skala Richter yang terjadi pada pagi hari, pukul 05.55 WIB, tanggal 27 Mei 2006, telah menyeba bkan kerusakan yang serius di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan beberapa kabupaten lain di sekitarnya, serta menimbulkan ribuan korban luka dan lebih dari 5.000 warga meninggal dunia (berdasar laporan hingga pukul 13.30 WIB, 29/05/2006). Sebelumnya banyak pihak menyangka bahwa gempa yang terjadi diakibatkan dari meningkatnya aktivitas Gunung Merapi. Namun informasi dari Badan Meteorologi dan Geofis ika (BMG) menyebut kan bahwa penyebab goncang an ialah kegiatan tektonik, yaitu adanya pergeseran lempeng Australia yang menumbruk lempeng Asia. Ini lah sal ah sat u cont oh gempa tekton ik yang dis ebab kan ole h per ger aka n lempen g tektonik. Gempa semacam ini dapat terjad i pada batas pembent ukan lempeng samude ra, pada batas pertemuan antara dua lempe ng (daerah subduksi) dan pada daerah sesar akt if pada lempeng benua. Pada daer ah-d aer ah ter sebut ter jadi pengumpul an tegangan secara terus menerus. Jika tegangan tersebut telah sedemikian besar sampai melampaui kekuatan struktur batuan maka akan terjadi deformasi pada struktur batuan yang terlemah. Pada gambar di atas terlihat lempeng tektonik. Tempat pertemuan dua lempeng merupakan daerah yang terlemah sehingga menjadi daerah terjadinya pusat -pusat gempa tektonik 

47951203-GEMPA-TEKTONIK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 1/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

GEMPA TEKTONIK 

Pendahuluan | Proses Terjadinya | Kekuatan Gempa | Jaringan Stasiun Pengamat Gempa |Daftar Stasiun Seismograf | Pencatat Gempa | Penutup 

Pendahuluan

Sebuah guncangan gempa berkekuatan 5,9 skala Richter yang terjadi pada pagihari, pukul 05.55 WIB, tanggal 27 Mei 2006, telah menyebabkan kerusakan yang serius

di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan beberapa kabupaten lain di

sekitarnya, serta menimbulkan ribuan korban luka dan lebih dari 5.000 warga meninggal

dunia (berdasar laporan hingga pukul 13.30 WIB, 29/05/2006).

Sebelumnya banyak pihak menyangka bahwa gempa yang terjadi diakibatkan dari

meningkatnya aktivitas Gunung Merapi. Namun informasi dari Badan Meteorologi dan

Geofisika (BMG) menyebutkan bahwa penyebab goncangan ialah kegiatan tektonik,

yaitu adanya pergeseran lempeng Australia yang menumbruk lempeng Asia.

Inilah salah satu contoh gempa tektonik yang disebabkan oleh pergerakan

lempeng tektonik. Gempa semacam ini dapat terjadi pada batas pembentukan lempeng

samudera, pada batas pertemuan antara dua lempeng (daerah subduksi) dan pada daerahsesar aktif pada lempeng benua. Pada daerah-daerah tersebut terjadi pengumpulan

tegangan secara terus menerus. Jika tegangan tersebut telah sedemikian besar sampai

melampaui kekuatan struktur batuan maka akan terjadi deformasi pada struktur batuan

yang terlemah.

Pada gambar di atas terlihat lempeng tektonik. Tempat pertemuan dua lempengmerupakan daerah yang terlemah sehingga menjadi daerah terjadinya pusat-pusat gempa

tektonik 

Page 2: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 2/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

 

Proses Terjadinya Gempa Tektonik 

Gempa bumi tektonik yang biasanya disebut dengan gempa bumi mengalami

 proses pengumpulan energi sebelum terjadi pelepasan energi. Gempa bumi biasanyadisebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik dan terjadi di sekitar batas lempeng

tektonik. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila

tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan olehlempeng tektonik tersebut. Proses pelepasan energi berupa gelombang elastis yang

disebut gelombang seismic atau gempa yang sampai kepermukaan bumi dan

menimbulkan getaran dan kerusakan terhadap benda benda atau bangunan di permukaan bumi. Besarnya kerusakan tergantung dengan besarnya getaran yang sampai ke

 permukaan bumi.

Menentukan Kekuatan Gempa Tektonik 

Ada dua cara untuk mengukur kekuatan gempa tektonik, yaitu Magnitude dan Intensitas.Berikut penjelasannya.

Magnitude 

Yaitu kekuatan gempa yang terjadi di pusat gempa (hiposenter) dengan

menggunakan Skala Richter (SR). Skala ini diciptakan pada tahun 1935 oleh Charles F.

Richter, seorang ahli ilmu gempa bumi (seismologi) yang terkenal dari Amerika, lahir di

Ohio pada 26 April 1900.

Pada tahun 1935, skala Richter pada mulanya hanya digunakan di California,

kemudian dipakai secara luas setelah dimodifikasi. Kekuatan gempa bumi ditentukan

 berdasarkan logaritma besaran amplitude gelombang gempa yang tercatat padaseismograf.

Terdapat dua tipe utama gelombang gempa , gelombang P dan gelombang S.

Gelombang P adalah gelombang gempa yang pertama kali tercatat pada seismograf 

kemudian diikuti oleh gelombang kedua atau sekunder yang disebut dengan gelombangS.

Page 3: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 3/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

Gambar 5:

Cara menentukan magnitude gempa berdasarkan besarnya amplitudogelombang S

Menurut skala Richter, kekuatan gempa bumi digambarkan dengan pecahandesimal dan ada hubungan dengan energi gempa . Sebagai contoh, gempa dengan

kekuatan 2.0 atau lebih kecil dianggap gempa mikro, biasanya tidak dapat dirasakan oleh

manusia dan hanya tercatat pada seismograf terdekat. Gempa bumi dengan kekuatan 4.5

dapat tercatat pada seismograf di seluruh dunia dan terjadi ribuan kali dalam setahuntermasuk gempa kecil. Kekuatan 5.3 diklasifikasikan sebagai gempa bumi sedang atau

menengah dan kekuatan 6.3 termasuk klas gempa bumi kuat. Karena skala Richter 

menggunakan kelipatan logaritma, maka setiap angka mewakili kekuatan yang 10 kali

lebih kuat dibandingkan angka sebelumnya.

Intensitas

Intensitas menyatakan kekuatan gempa di suatu tempat di permukaan bumi. Skala

yang digunakan adalah Skala MMI ( Modified Mercalli Intensity). Skala Mercallidiciptakan oleh seorang ahli gunung berapi berbangsa Itali bernama Giuseppe Mercalli,

yang mengukur kekuatan gempa bumi pada tahun 1902. Skala Mercalli terbagi kepada 12

skala intensitas dengan memakai angka Rumawi dari I sampai XII. Penentuan skala

intensitas gempa dilakukan tanpa peralatan tapi berdasarkan pengamatan terhadaptingkat kerusakan bangunan , jalan dan infra struktur lainnya akibat getaran gempa,

sehingga penilaiannya sangat subjektif tergantung dengan pengalaman seseorang.

Misalnya gempa dengan intensitas III MMI berarti getaran dirasakan seperti truk 

yang lewat , gempa dengan V MMI berarti getaran dirasakan di luar rumah, hiasandinding bergerak, benda kecil di atas rak berjatuhan, sedangkan intensitas XII MMI

 berarti hampir seluruh bangunan rubuh dan hancur, gelombang gempa terlihat di

 permukaan tanah.

Page 4: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 4/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

Intensitas gempa merupakan efek getaran terhadap orang , bangunan dan tanah di

suatu tempat. Kerusakan akibat efek getaran tersebut tergantung dengan struktur 

 bangunan dan kondisi tanah setempat. Struktur bangunan yang terbuat dari kayu akanlebih tahan terhadap gempa dibandingkan dengan bangunan dari tembok batu bata.

Membuat bangunan bertingkat di daerah yang rawan gempa harus memperhitungkan

kekuatan gempa yang terbesar yang pernah terjadi di daerah tersebut selama minimaldalam seratus tahun. terakhir.

Gambar 6. : Kerusakan rumah yang sangat parah akibat gempa di

Kolumbia. Kerusakan yang terjadi sangat tergantung dengan kondisi tanah

setempat yang dapat memperbesar getaran tanah dan tergantung desain

 bangunan yang mempunyai respon dinamik terhadap getaran tanahSumber : Nature Debates 29 Feb 1999.

Page 5: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 5/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

Definisi

1. Acceleration : percepatan yang disebabkan oleh gempa, seperti gambar 1 dibawah ini

3. Amplification : faktor pembesaran peecepatan gempa yang terjadi pada permukaan bumi akibat jenis tanah tertentu. Contoh amplificationa dapat dlihat digambar 3

Gambar 1: percepatan gempa, kecepatan

gempa dan perpindahan gempa

Gambar 2: Active Fault

2. Active fault :  patahan aktiv adalah patahan akibat

 pergeseran dua lempeng yang setiap saat

dapat melakukan pergerakan. Didaerah inisebaiknya tidak diperbolehkan melakukan

 pembangunan infrastruktur ataupu pembangunan lainnya karena tidak akan bertahan lama. Contoh aktive fault dapat

dilihan digambar digambar 2.

Page 6: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 6/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

4.Amplitudo : adalah besar simpangan yang terjadi pada saat beban dinamis sepert

 beban gempa pada gambar 4.

Gambar 3 :

Amplification faktor pada suatu daerah d USA

Gambar 4: amplitudo akibat

 beban gempa

Page 7: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 7/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

5. Bedrock : tanah keras tempat mulainya gaya gempa bekerja seperti pada gambar 5.

6. Benioff zone :adalah tempat yang berpotensi terjadinya pergeseran lapisan bumi. Seperti gambar 6

 

Gambar5:Bedrock 

Gambar 6 : Benioff Zone

Page 8: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 8/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

7. Core : Inti Bumi dapat dilihat di Gambar 7

8. Epicenter dan Hypocenter: Epicenter adalah proyeksi dari tempat terjadi

 pergeseran tanah atau sumber gempa ke permukaan bumi, sedangkanhipocenter adalah tempat terjadinya gempa atau pergeseran tanah didalam

 bumi. Lihat gambar 8.

Gambar 7:Penampang Bumi.

Gambar 8: Epicenter dan

Hpocenter 

Page 9: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 9/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

9. Fault plane : Bidang Patahan yang terjadi akibat gempa, lihat gambar 9

Gambar 9 : Fault Plane

Page 10: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 10/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

10.Focal depth : Kedalaman Gempa. Dapat dilihat di Gambar 10

11 Intensity :

Adalah suatu Skala gempa yang berdasarkan derajat kerusakan pada permukaan

 bumi yang disebabkan oleh Gempa.Contoh peta Inensity dapat dilihat digambar 11.

Gambar 10 :

Focal depth.

Gambar 11 :

Peta Intensity akibat suatu gempa.

Page 11: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 11/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

12. Landslide : kelongsoran tanah yang terjadi akibat gempa. Contoh kejadian Landslide

dapat dilihat di Gambar 12.

13. Liquifaction

adalah adanya lapisan pasir jenuh air dibawah pondasi yang mana jika terjadi gempa

lapisan pasir tersebut tidak mempunyai kekuatan lagi untuk memikul beban pondasisehingga mengakibatkan bangunan miring dan terguling. Contoh liquifaction dapat

dilihat digambar 13.

Gambar 12:

Landslide

Page 12: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 12/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

14.Microzonation :

adalah peta percepatan gempa disuatu daerah yang dibuat agar besar gaya gempayang dimasukkan dalam perencanaan menjadi lebih akurat. Yang mana dalam peta

tersebut faktor amplifikasi sudah termasuk didalamnya. Contoh peta microzonasi dapatdilihat digambar 14.

Gambar 13: liquifaction pada tanah

Gambar 14 : peta

microzonasi

Page 13: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 13/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

15.Gelombang Gempa, adalah gelombang yang diakibatkan gempa dari hypocenter 

kepermukaan bumi. Lihat Gambar 15.

16. Richter Skala : Skala Gempa yang diukur berdasarkan besar energie yang

diakibatkan oleh Gempa. Cara mengukurnya dapat dilihat digambar 16.

Gambar 15:Gelombang Gempa

Page 14: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 14/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

17. Tsunami : Gelombang yang terjadi akibat gempa yang mana hypocenternya

terdapat dibawah laut, sehingga gelombang tersebut dapat mencapai ketinggian

sekitar 30 m. Gelombang tersebut dapat menyapu dan memporakporandakan

selurauh bangunan dan isinya ditepi pantai tempat kejadian tsunami tersebut.Gelombang tersebut dapat mencapai 4 km menjorok kedaratan. Terjadinya

tsunami dapat dilihat digambar 16.

Gambar 16

Cara mengukur SkalaRichter 

Gambar 17:

Terjadinya tsunami

Page 15: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 15/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

18. Seismograph : adalah alat untuk mencatat gempa seperti dilihat di gambar 17.

19. Ground Motion : adalah pergerakan tanah akibat gempa dihasilkan oleh alat

seismograph. Contoh ground motion suatu gempa dapat dilihat di gambar 

dibawah.

Gambar 18 :

Alat seismograph

Gambar 19;

Ground motion

Page 16: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 16/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

20. Seismic Hazard : Tingkat bahaya gempa terhadap masyarakat berdasarkan peta

gempa. Semakin dekat ke epicenter semakit besar bahayanya. Seismic hazard

untuk USA dapat dilihat digambar 20.

21. Subduction : masuknya lempeng laut ke lempeng daratan. Lihat gambar 21.

Gambar 20 :

Seismic Hazard USA

Gambar 21 : subduction

Page 17: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 17/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

21. Peta Lempeng dunia

22. Jenis fault/patahan

Page 18: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 18/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

Jaringan Stasiun Pengamat Gempa di Indonesia

Pada tahun 1898, di Indonesia mulai dipasang alat pencatat gempa bumi

(seismograf) oleh pemerintah kolonial Belanda. Kemudian tahun 1908 secara resmidipasang alat seismograf mekanik Wiechert 3 komponen di Jakarta. Sampai tahun 1980

 berkembang menjadi 10 stasiun seismograf dan tahun 1974 atas bantuan UNDP-

UNESCO bertambah menjadi 27 stasiun seismograf. Instansi pemerintah yangmenangani masalah gempa tektonik adalah Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG).

Sejak tahun 1989 BMG menambah jaringan stasiun pemantau gempa menjadi 57

seismograf yang terpasang di Indonesia, 28 diantaranya memakai sistem pemantau jarak  jauh(telemetri).

Jaringan seismograf dengan sistem pemantau jarak jauh di Indonesia terbagi dalam 5

(lima ) wilayah:

• Wilayah I meliputi Sumatera Utara dan sekitarnya

• Wilayah II meliputi Jawa Barat dan sekitarnya

• Wilayah III meliputi Bali dan sekitarnya

• Wilayah IV meliputi Sulawesi dan sekitarnya

• Wilayah V Papua dan sekitarnya

Jaringan Seismograf Telemetri di Wilayah I

Page 19: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 19/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

Jaringan Seismograf Telemetri di Wilayah II

Jaringan Seismograf Telemetri di Wilayah III

Page 20: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 20/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

Jaringan Seismograf Telemetri di Wilayah IV

Jaringan Seismograf Telemetri di Wilayah V

 

Page 21: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 21/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

Daftar Stasiun Seismograf Non Telemetri di Indonesia

No.  Nama Stasiun  Kode  Lokasi  Lintang  Bujur 

1 BANDA ACEH BSI Sumatera 05 29 42.0 N 95 17 36.0 E2 TUNTUNGAN TSI Sumatera 03 30 03.0 N 98 33 52.2 E

3 PARAPAT** PSI Sumatera 02 41 42.0 N 98 55 26.4 E

4 GUNUNG SITOLI GSI Nias 01 34 13.0 N 97 34 34.0 E

5 PADANG PANJANG PPI Sumatera 00 27 24.5 S 100 23 49.2 E

6 KEPAHIANG KSI Sumatera 03 38 01.8 S 102 35 32.4 E

7 KOTA BUMI KLI Sumatera 04 51 47.4 S 104 51 24.0 E

8 TANJUNG PANDAN TPI Sumatera 02 45 27.0 S 107 39 12.6 E

9 TANGERANG TNG Jawa 06 10 18.0 S 106 38 46.2 E

10 JAKARTA DJA Jawa 06 11 00.0 S 106 50 10.2 E

11 LEMBANG* LEM Jawa 06 49 34.8 S 107 07 03.0 E

12 SAWAHAN SJI Jawa 07 44 03.0 S 111 45 57.6 E

13 KARANGKATES KRK Jawa 08 09 30.0 S 112 27 09.0 E

14 TRETES** TRT Jawa 07 42 14.4 S 112 38 06.0 E

15 WONOSOBO WNB Jawa 07 19 58.9 S 109 42 33.3 E

16 KAHANG-KAHANG KHK Bali 08 21 51.6 S 115 36 29.4 E

17 DENPASAR DNP Bali 08 40 37.8 S 115 12 36.6 E

18 WAINGAPU WSI Sumba 09 40 37.0 S 120 17 34.0 E

19 KUPANG KUG Nusa Tenggara Timur 10 09 04.8 S 123 36 19.2 E

20 BALIK PAPAN BKB Kalimantan 01 15 21.1 S 116 54 55.8 E21 UJUNG PANDANG MKS Sulawesi 05 13 04.2 S 119 28 11.4 E

22 PALU PCI Sulawesi 00 54 17.4 S 119 50 12.0 E

23 MANADO MNI Sulawesi 01 26 34.8 N 124 50 22.2 E

24 TERNATE* TNE Ternate 00 50 55.0 N 127 14 25.0 E

25 AMBON AAI Ambon 03 41 13.2 S 128 11 40.2 E

26 TUAL TLE Kai 05 38 15.0 S 132 44 58.8 E

27 SAUMLAKI SLKI Tanimbar 07 58 54.0 S 131 17 54.0 E

28 SORONG SWI Papua 00 51 46.1 S 131 15 35.4 E

29 JAYAPURA JAY Papua 02 30 53.4 S 140 42 16.8 E

Page 22: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 22/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

Peralatan Pencatat Gempa

Gempa tektonik yang terjadi dapat direkam getarannya dengan suatu alat yang disebut

dengan Seismograf (Seismograph). Alat ini terdiri dari dua bagian :

1. Sensor gempa ( Seismometer)2. Pencatat gempa ( Recorder)

Kemudian alat ini juga telah dikembangkan sesuai dengan kemajuan tehnologi baik dari

segi kepekaan maupun dari tehnik pencatatan getaran, misalnya dengan tehnik digital

sehingga getaran tanah dapat dilihat pada layar komputer 

Gambar 12 :

Seismograf mencatat getaran saat terjadi gempa . Alat ini dapatmencatat getaran tanah dalam 3 (tiga ) komponen: vertical,

horizontal Timur-Barat dan horizontal Utara- Selatan

Sumber:

http://aquarium.ucsd.edu/learning/learning_res/voyager/earthquake

Parameter Gempa yang Tercatat oleh Seismograf 

Parameter gempa yang tercatat oleh seismograf meliputi :

• Tipe gelombang gempa : gelombang P dan S

• Waktu datang gelombang gempa

• Amplitudo atau simpangan maksimum dari gelombang yang tercatat

Page 23: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 23/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

Dari parameter gempa yang tercatat pada seismograf kita dapat menentukan jarak gempa,

lokasi , kekuatan, waktu terjadinya dan kedalaman suatu gempa

Gambar 13:Parameter gempa yang tercatat pada seismograf 

Gambar pertama menyatakan gelombang gempa yang sampai ke pencatat stasiun

gempa. Gambar kedua menunjukkan tipe-tipe gelombang yang tercatat pada seismograf di stasiun pencatat gempa A, B dan C. Melalui alat ini dapat diketahui letak pusat gempa,

kekuatannya dan waktu terjadinya.

 

Page 24: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 24/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

CARA PENANGGULANGAN GEMPA BUMI

Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat

dijadikan panduan dimanapun kita berada.

Di dalam rumah

Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, kita harus mengupayakan

keselamatan diri kita dan keluarga kita. Masuklah ke bawah meja untuk melindungitubuh kita dari jatuhan benda-benda. Jika tidak memiliki meja, lindungi kepala kita

dengan bantal.

 Di sekolah

Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan

 panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu,

carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.

Di luar rumah

Lindungi kepala kita dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran ataukawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame.

Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.

Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall

Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari

 petugas atau satpam.

Di dalam lift

Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika merasakan getaran

gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti,

keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika kita terjebak dalam lift, hubungimanajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.

Di kereta api

Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga kita tidak akan terjatuh seandainya

kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari

 petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan

mengakibatkan kepanikan.

Di dalam mobil

Saat terjadi gempa bumi besar, kita akan merasa seakan-akan roda mobil gundul. Kita

akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio

mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.

Di gunung/pantai

Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat

aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika kita merasakan getaran dan

tanda- tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

Page 25: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 25/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

Beri pertolongan 

Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar.

Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke

tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang

yang berada di sekitar kita.

Dengarkan informasi

Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah

kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan

informasi yang benar. Kita dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak yang

 berwenang atau polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.

Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana Gempa Bumi

1. Harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah rawan

gempa.

2. Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan.

3. Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.4. Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.

5. Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di

daerah rawan gempa bumi.

6. Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan.

7. Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara -

cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.

8. Ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat

terhadap gempa bumi, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.

9. Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan

masyarakat lainnya.

10. Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi

gempa bumi.

11. Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman

kebakaran dan pertolongan pertama.

12. Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan

masyarakat lainnya.

13. Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi

gempa bumi.

Jika terjadi gempa yang besar dan menelan korban maka perlu dilakukan :

• segera melaksanakan evakuasi secara intensif 

• melaksanakan pengelolaan pengungsi.

• lakukan terus pencarian orang hilang, dan pengumpulan jenazah

•  buka dan hidupkan jalur logistik dan lakukan resuplay serta pendistribusian

logistik yang diperlukan

Page 26: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 26/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

•  buka dan pulihkan jaringan komunikasi antar daerah atau kota

• lakukan pembersihan kota yang hancur dan penuh puing

• lakukan pengelolahan bantuan baik dari dalam maupun luar negeri dengan

sebaik-baiknya

• gunakan dana pemerintah untuk penanggulangan bencana dan gunakan pula

dengan tepat sumbangan dana baik dari dalam maupun luar negeri

•  jangan tinggalkan upaya untuk memelihara keamanan demi ketertiban

masyarakat

Istilah-istilah dalam Gempa bumi :

1 Seismologi : ilmu yang mempelajari gempa bumi

2 Seismograf : alat pencatat gempa

3 Seismogram : hasil gambaran seimograf yang berupa garis-garis patah

4 Hiposentrum : pusat gempa di dalam bumi

5 Episentrum : tempat di permukaan bumi/permukaan laut yang tepat

di atas hiposentrum. Pusat gempa di permukaan bumi

6 Homoseista : garis khayal pada permukaan bumi yang mencatatgelombang gempa primer pada waktu yang sama

7 Pleistoseista : garis khayal yang membatasi sekitar episentrum yang

mengalami kerusakan terhebat akibat gempa

8 Isoseista : garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempatyang mempunyai kerusakan fisik yang sama

9 Mikroseista : gempa yang terjadi sangat halus/lemah dan dapat

diketahui hanya dengan menggunakan alat gempa

10 Makroseista : gempa yang terjadi sangat besar kekuatannya,

sehingga tanpa menggunakan alat mengetahui jikaterjadi gempa

Alat-alat yang digunakan dalam istilah gempa adalah :

seismograf : alat pencatat gempa

seismometer : alat perekam gempa

Base Isolation : merupakan suatu upaya melindungi bangunan terhadap resiko

gempa. Alat ini berfungsi mengurangi tranmisi energi gempa ke struktur bagian atas.

Dalam hal ini sendi-sendi plastis yang terjadi dipusatkan pada alat-alat Base Isolation

yang relatif murah dan mudah diganti serta memungkinkan struktur atas untuk berprilaku

Page 27: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 27/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

elastis. Masalah utama yang dihadapi dalam perencanaan bangunan dengan Base

Isolation ialah beium adanya metode pendekatan yang lebih ekonomis dan praktis dari

metode analisa respon riwayat waktu yang mana tetap mampu memprediksi perilaku

 bangunan dengan baik.

teknologi dalam dunia konstruksi ada alat yang bisa meminimalisir efek gempa bumi.Alat ini berfungsi sebagai alat peredam getaran (damper) dan sistem isolasi (base

isolation system) yang merupakan usaha untuk mengurangi respon struktur terhadap

 beban dinamik.

Penutup

Gempa bumi adalah suatu efek atau fenomena alam yang dapat menimbulkan

kerusakan di bumi maupun korban jiwa.

Sumber-sumber gempa adalah:

1. Tumbukan Meteor/ jatuhnya meteor ke bumi, biasanya bersifat lokal

2. Keruntuhan tanah

3. Kegiatan atau aktifitas vulkanik, contohnya: letusan gunung krakatau (sifatnya

 berupa getaran yang besar)

4. Kegiatan atau peristiwa tektonik (proses pergeseran atau patahan lempeng bumi)

Jenis-jenis gempa:

1. Gempa tektonik 

2. Gempa vulkanik 

Page 28: 47951203-GEMPA-TEKTONIK

7/15/2019 47951203-GEMPA-TEKTONIK

http://slidepdf.com/reader/full/47951203-gempa-tektonik-56327fcc5daff 28/28

 TUGAS TEKNIK GEMPA 2010

Penyebab gempa adalah terjadinya patahan lapisan bumi yang mengakibatkan

 pergeseran lempeng yang menimbulkan getaran yang lalu di rambatkan ke

 permukaan tanah.

Efek-efek dari gempa adalah;

1. Timbulnya getaran yang dapat kita rasakan

2. Struktur bangunan menjadi retak-retak/runtuh,badan jalan menjadi retak 

Penanggulangan gempa yaitu:

1. Mencari informasi tentang terjadinya gempa

2. Membuat bangunan yang sesuai dengan standart peraturan gempa

DAFTAR PUSTAKA

1. Mulyono, Agung. 1999. Pengantar Ilmu Kebumian.Pustaka Setia. Jakarta

2. Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi Kelas X.Erlangga. Bandung Katili 

3. http://http://www.pirba.ristek.go.id/det.php?id=4

4. http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1030986000&345. http://http://72.14.235.104/search?q=cache:B5UgCE2vrygJ:jurnalsipil 

6. ukm.tripod.com/v2n2_2theo_ari.pdf+ketebalan+inner+core&hl=id&ct=clnk&c

d=1

7. www.appliedgeology.itb.ac.id/static/lab/hg/modul1.pdf