36
PROSES PENGANGGARAN PROSES PENGANGGARAN DAERAH DAERAH

4Proses Penganggaran Daerah

  • Upload
    hendi

  • View
    240

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Proses Penganggaran Daerah

Citation preview

Page 1: 4Proses Penganggaran Daerah

PROSES PROSES PENGANGGARAN PENGANGGARAN

DAERAHDAERAH

Page 2: 4Proses Penganggaran Daerah

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANPERATURAN PERUNDANG-UNDANGANLINGKUP KEUANGANLINGKUP KEUANGAN

PERATURANKEPALA DAERAH

PERDA

PERMENDAGRI NO 13 TAHUN 2006

direvisi

UU 32/2004UU 33/2004

UU 17/2003UU 1/2004

UU 25/2004UU 15/2004

PP 58 TAHUN 2005

Peraturan Pemerintah lain

PP 24 TAHUN 2005

PERMENDAGRI NO 59 TAHUN 2007

Omnibus RegulationsOmnibus RegulationsOmnibus RegulationsOmnibus Regulations

Page 3: 4Proses Penganggaran Daerah

PerencanaanPerencanaan

LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Pelaksanaan Pengawasan/ Pengendalian

Input Proses Output/Input

Proses Output/Input

Proses Output

Kebijakan Umum APBD

KegiatanAnggaran

APBD Penatausahan & Akuntansi Laporan

Pelaksanaan APBD

Evaluasi

Kinerja

Hasil Evaluasi

•RPJMD/RKPD•Penjaringan

Aspirasi•Kinerja Masa

Lalu•Asumsi Dasar

• Kebijakan Pemerintah(RPJM/RKP/

Prioritas Pembangunan)

• Prestasi Kerja

• Perda APBD

• Formulir/Dokumen

•Catatan/Register

• Semesteran

•Tahunan

Prioritas & Plafon Anggaran Sementara

Page 4: 4Proses Penganggaran Daerah

PROSESPROSESPENYUSUNAN APBDPENYUSUNAN APBD

Page 5: 4Proses Penganggaran Daerah

RPJPNASIONAL

RPJMNASIONAL

RKP RAPBN APBN

RPJPDAERAH

RPJMDAERAH

RKPD RAPBD APBD

RENSTRASKPD

RENJASKPD

RKA –SKPD

PENJABARANAPBD

RENSTRAKL

RENJAKL

RKA - KL RINCIANAPBN

Pedoman dijabarkan

Pedoman

Pedoman

Pedoman dijabarkan

diacu

Pedoman

PedomanPedoman

Pedoman

Pem

erin

tah

Pusa

tPem

erin

tah

Daera

h

RENCANA KERJA ANGGARAN

diacu diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANGDA

Pedoman

Pedoman

KUA

PPAS

Pedoman

Page 6: 4Proses Penganggaran Daerah

KEBIJAKAN BANGNAS & KEUDA

RPJMDRPJMD

PANITIA ANGGARAN LEGISLATIF

Sosialisasi kpd Masy

Prioritas & Plafon Anggaran Sementara

Prioritas & Plafon Anggaran Sementara

RKA SKPD RKA SKPD

RAPBDRAPBD

Perda APBDPerda APBD

Klarifikasi RAPBD

Pengajuan Raperda

APBD

PERENCANAAN PERENCANAAN PROGRAM DAN PROGRAM DAN

PENGANGGARAN PENGANGGARAN DAERAHDAERAH

PEMDA DPRD

RKPD

KERANGKA EK. MAKRO PRIORITAS PEMBANGUNAN

EVALUASI KINERJA

MASA LALU

EVALUASI KINERJA

MASA LALU

KebijakanUmum APBD

Persetujuan Raperda APBD

PERATURAN KDHPERATURAN KDH

Juklak & Juknis Plafon Anggaran Standar Harga Formulir RKASKPD

SATKERRK SKPDRK SKPD

RENSTRA SKPDRENSTRA SKPD

Penjaringan

Aspirasi

TAPD

SATKERSKPD

Evaluasi Raperda APBD

Page 7: 4Proses Penganggaran Daerah

PENYUSUNAN KUA DAN PPASPENYUSUNAN KUA DAN PPAS(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)

RPJMDRPJMD

RenstraSKPD

RenstraSKPD

RenjaSKPDRenjaSKPD RKPDRKPD

KUAKUA PPASPPAS

Dibahas bersama

DPRD

5 tahun

5 tahun

1 tahun 1 tahun

RKPRKP

RPJMRPJM

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH

1 tahun 1 tahun

5 tahun

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH

Page 8: 4Proses Penganggaran Daerah

PENGERTIAN PENGERTIAN KEBIJAKAN UMUM APBDKEBIJAKAN UMUM APBD

SASARAN DAN KEBIJAKAN DAERAH DALAM SATU TAHUN ANGGARAN YANG MENJADI PETUNJUK DAN

KETENTUAN UMUM YANG DISEPAKATI SEBAGAI PEDOMAN PENYUSUNAN R-

APBD DAN RP-APBD

Page 9: 4Proses Penganggaran Daerah

Proses Penyampaian Rancangan Proses Penyampaian Rancangan KUAKUA

DPRDDPRD

RancanganKUA

Disampaikanke DPRDpaling lambatPertengahanbulan Juni

RancanganKUA

TAPD

KOORDINATOR TAPDKOORDINATOR TAPD

RancanganKUA

KDHKDH

RancanganKUA

Disampaikan ke KDHpaling lambatawal bulan Juni

Sekda selakuKoordinatorTAPD

Rancangan KUAdibahas bersama

PanitiaAnggar

anDPRD

PEMERINTAH DAERAH

Nota Kesepakatan

Paling lambat

Minggu ke-1

Juli

RKPD

Page 10: 4Proses Penganggaran Daerah

CONTOH MENGHUBUNGKAN ANTARA ASUMSI MAKRO

DENGAN KUA

Urusan Wajib ( 25)Pendidikan

Prog..

Keg…

Kesehatan

Pekerjaan Umum

Dst………..

Urusan Pilihan ( Dipilih Daerah)Pertanian

Kehutanan

ASUMSI MAKRO

Dst….

Pertumbuhan EkonomiRegional

Laju Inflasi

1. Standar Harga

2. Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan

3. Dst…..

Implikasi Asumsi Makro

TOLOK UKUR KINERJA PROGRAM YANG TERTUANG DALAM RPKD

Penyesuaian Sasaran

KUA

Page 11: 4Proses Penganggaran Daerah

PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS)SEMENTARA (PPAS)

PROGRAM PRIORITAS DAN PATOKAN BATAS MAKSIMAL ANGGARAN YANG DIBERIKAN KEPADA SKPD UNTUK SETIAP PROGRAM DAN KEGIATAN

SEBAGAI ACUAN DALAM PENYUSUNAN RKA-SKPD

PENENTUAN BATAS MAKSIMAL DAPAT DILAKUKAN SETELAH

MEMPERHITUNGKAN BELANJA PEGAWAI

Page 12: 4Proses Penganggaran Daerah

PENGERTIANPENGERTIAN

Prioritas adalah suatu upaya mengutamakan sesuatu daripada yang lain

Prioritas merupakan proses dinamis dalam pembuatan keputusan yang saat ini dinilai paling penting dengan dukungan komitmen untuk melaksanakan keputusan tsb

Penetapan prioritas tidak hanya mencakup keputusan apa yang penting untuk dilakukan, tetapi juga menentukan skala atau peringkat wewenang/urusan/fungsi atau program dan kegiatan yang harus dilakukan lebih dahulu dibandingkan program atau kegiatan yang lain

PRIORITASPRIORITAS

Page 13: 4Proses Penganggaran Daerah

TUJUANTUJUANPRIORITASPRIORITAS

Terpenuhinya skala dan lingkup kebutuhan masyarakat yang dianggap paling penting dan paling luas jangkauannya, agar alokasi sumber daya dapat digunakan/dimanfaatkan secara ekonomis, efisien dan efektif, mengurangi tingkat risiko dan ketidakpastian serta tersusunnya program atau kegiatan yang lebih realistis.

Contoh : - Prioritas Pendidikan : Program Wajib Belajar 9 Thn

- Prioritas Kesehatan : Penurunan tingkat kematian

ibu dan anak - Keamanan & Ketertiban : Antisipasi

peledakan bom - Infrastruktur : Jalan, Jembatan

dan Irigasi

Page 14: 4Proses Penganggaran Daerah

PLAFON ANGGARAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARASEMENTARA

Plafon anggaran sementara adalah Plafon anggaran sementara adalah jumlah rupiah jumlah rupiah batas tertinggi yang dapat dianggarkanbatas tertinggi yang dapat dianggarkan oleh tiap- oleh tiap-tiap SKPD, termasuk didalamnya belanja pegawaitiap SKPD, termasuk didalamnya belanja pegawai

Plafon anggaran yang disepakati oleh Pemerintah Plafon anggaran yang disepakati oleh Pemerintah Daerah dengan DPRD bersifat Daerah dengan DPRD bersifat sementarasementara dalam dalam arti bahwa plafon anggaran harus arti bahwa plafon anggaran harus ditindaklanjuti ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Daerahdengan Peraturan Kepala Daerah menyangkut menyangkut batasan plafon anggaran yang bersifat tetap batasan plafon anggaran yang bersifat tetap /Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) SKPD/Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) SKPD

PPA yang telah ditetapkan selanjutnya dijadikan PPA yang telah ditetapkan selanjutnya dijadikan pedoman dalam penyusunan RKA SKPD pada pedoman dalam penyusunan RKA SKPD pada masing-masing SKPDmasing-masing SKPD

Page 15: 4Proses Penganggaran Daerah

LANGKAH-LANGKAH DALAM LANGKAH-LANGKAH DALAM PEMBAHASAN PPASPEMBAHASAN PPAS

Tentukan skala prioritas dalam urusan wajib dan urusan pilihan

Tentukan urutan program dalam masing-masing urusan

Menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program (berdasarkan prioritas kegiatan)

KUA

Page 16: 4Proses Penganggaran Daerah

PRINSIP-PRINSIP ANGGARAN PRINSIP-PRINSIP ANGGARAN KINERJAKINERJA

PERMENDAGRI No 13 2006/59 2006

HASIL

KELUARAN

PROGRAM

KEGIATAN 1

KEGIATAN 2

DST…………

MASUKAN

PENILAIAN KINERJA

PENYUSUNAN ANGGARAN

Page 17: 4Proses Penganggaran Daerah

PRASYARAT PRASYARAT DALAM PENERAPAN ANGGARAN DALAM PENERAPAN ANGGARAN

KINERJAKINERJA

DATA YANG RELIABLE DAN VALID

TOLOK UKUR KINERJA YANG BENAR

Page 18: 4Proses Penganggaran Daerah

PENDEKATAN KINERJAPENDEKATAN KINERJA

OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN BARANG ATAU JASA OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN BARANG ATAU JASA YANG DIHASILKAN OLEH KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN YANG DIHASILKAN OLEH KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN DAN TUJUAN UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN DAN TUJUAN PROGRAM DAN KEBIJAKANPROGRAM DAN KEBIJAKAN

INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER DAYA INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER DAYA BAIK YANG BERUPA PERSONIL, BARANG MODAL BAIK YANG BERUPA PERSONIL, BARANG MODAL TERMASUK PERALATAN DAN TEKNOLOGI, DANA, ATAU TERMASUK PERALATAN DAN TEKNOLOGI, DANA, ATAU KOMBINASI DARI BEBERAPA ATAU KESEMUA JENIS KOMBINASI DARI BEBERAPA ATAU KESEMUA JENIS SUMBERDAYA YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN SUMBERDAYA YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN KEGIATANKEGIATAN

KINERJA/PRESTASI KERJA ADALAH KELUARAN/HASIL DARI KINERJA/PRESTASI KERJA ADALAH KELUARAN/HASIL DARI KEGIATAN/PROGRAM YANG AKAN ATAU TELAH DICAPAI KEGIATAN/PROGRAM YANG AKAN ATAU TELAH DICAPAI SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN KUANTITAS DAN KUALITAS YANG TERUKURKUANTITAS DAN KUALITAS YANG TERUKUR

SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA PENCAPAIAN OUTPUT DARI INPUT YANG DITETAPKANPENCAPAIAN OUTPUT DARI INPUT YANG DITETAPKAN

Page 19: 4Proses Penganggaran Daerah

ANALISIS STANDARANALISIS STANDAR BELANJABELANJA(ASB)(ASB)

DALAM SISTEM ANGGARAN KINERJA DALAM SISTEM ANGGARAN KINERJA SETIAP USULAN PROGRAM, KEGIATAN SETIAP USULAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN DINILAI KEWAJARANNYADAN ANGGARAN DINILAI KEWAJARANNYA ANALISIS STANDARANALISIS STANDAR BELANJA ADALAH BELANJA ADALAH STANDAR ATAU PEDOMAN YANG STANDAR ATAU PEDOMAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGANALISIS DIGUNAKAN UNTUK MENGANALISIS KEWAJARAN BEBAN KERJAKEWAJARAN BEBAN KERJA ATAU ATAU BIAYABIAYA SETIAP PROGRAM ATAU KEGIATAN YANG SETIAP PROGRAM ATAU KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN DALAM SATU TAHUN DILAKSANAKAN DALAM SATU TAHUN ANGGARANANGGARAN

PENILAIAN KEWAJARAN DALAM PENILAIAN KEWAJARAN DALAM ASBASB MENCAKUP DUA HAL : MENCAKUP DUA HAL : KEWAJARAN BEBAN KEWAJARAN BEBAN KERJAKERJA DAN DAN KEWAJARAN BIAYAKEWAJARAN BIAYA

Page 20: 4Proses Penganggaran Daerah

PENILAIAN KEWAJARAN PENILAIAN KEWAJARAN BEBAN KERJABEBAN KERJA

• KAITAN LOGIS ANTARA KAITAN LOGIS ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN DENGAN KUA DAN PPASDENGAN KUA DAN PPAS

• KESESUAIAN ANTARA KESESUAIAN ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD YANG BERSANGKUTANYANG BERSANGKUTAN

• KAPASITAS SATUAN KERJA UNTUK KAPASITAS SATUAN KERJA UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM/KEGIATAN MELAKSANAKAN PROGRAM/KEGIATAN PADA TINGKAT PENCAPAIAN YANG PADA TINGKAT PENCAPAIAN YANG DIINGINKAN DAN DALAM JANGKA WAKTU DIINGINKAN DAN DALAM JANGKA WAKTU SATU TAHUN ANGGARANSATU TAHUN ANGGARAN

Page 21: 4Proses Penganggaran Daerah

PENILAIAN KEWAJARAN BIAYAPENILAIAN KEWAJARAN BIAYA KAITAN ANTARA BIAYA YANG KAITAN ANTARA BIAYA YANG

DIANGGARKAN DENGAN TARGET DIANGGARKAN DENGAN TARGET PENCAPAIAN KINERJA (STANDAR PENCAPAIAN KINERJA (STANDAR BIAYA)BIAYA)

KAITAN ANTARA STANDAR BIAYA KAITAN ANTARA STANDAR BIAYA DENGAN HARGA YANG BERLAKUDENGAN HARGA YANG BERLAKU

KAITAN ANTARA BIAYA YANG KAITAN ANTARA BIAYA YANG DIANGGARKAN, TARGET PENCAPAIAN DIANGGARKAN, TARGET PENCAPAIAN KINERJA DENGAN SUMBER DANAKINERJA DENGAN SUMBER DANA

Page 22: 4Proses Penganggaran Daerah

RKA-SKPD2.1

RKA-SKPD2.2

RKA-SKPD3.1

RKA-SKPD1

RKA-SKPD3.2

RKA-SKPDRKA-SKPD

2.2.1

KodeKode Nama FormulirNama Formulir

RKA-SKPD RKA-SKPD Ringkasan Anggaran Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja danPendapatan, Belanja danPembiayaan SKPDPembiayaan SKPD

RKA-SKPDRKA-SKPD11

Rincian Anggaran Rincian Anggaran Pendapatan Pendapatan SKPDSKPD

RKA-SKPDRKA-SKPD2.12.1

Rincian Anggaran Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Belanja Tidak Langsung SKPDSKPD

RKA-SKPDRKA-SKPD2.22.2

Rekapitulasi Rincian Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Anggaran Belanja Langsung menurutLangsung menurutProgram dan Kegiatan Program dan Kegiatan SKPDSKPD

RKA-SKPDRKA-SKPD2.2.12.2.1

Rincian Anggaran Rincian Anggaran Belanja Langsung Belanja Langsung menurut Programmenurut Programdan Per Kegiatan SKPDdan Per Kegiatan SKPD

RKA-SKPDRKA-SKPD3.13.1

Rincian Penerimaan Rincian Penerimaan Pembiayaan DaerahPembiayaan Daerah

RKA-SKPDRKA-SKPD3.23.2

Rincian Pengeluaran Rincian Pengeluaran Pembiayaan DaerahPembiayaan Daerah

ALUR PENGERJAAN RKA SKPDALUR PENGERJAAN RKA SKPD

Page 23: 4Proses Penganggaran Daerah

STRUKTUR APBDSTRUKTUR APBD

PENDAPATANPENDAPATAN Rp. … … …Rp. … … … BELANJABELANJA

Belanja Tidak Belanja Tidak LangsungLangsung

Belanja LangsungBelanja Langsung

Rp. … … …Rp. … … …

Rp. … … …Rp. … … …

Rp. … … …Rp. … … …

(-)(-)

Surplus/(Defisit)Surplus/(Defisit) Rp. … … …Rp. … … … PEMBIAYAANPEMBIAYAAN

PenerimaanPenerimaan PengeluaranPengeluaran

Rp. … … … Rp. … … … Rp. … … … Rp. … … … (-)(-)

Rp. … … …Rp. … … …

Pembiayaan NetoPembiayaan Neto Rp. … … … Rp. … … … (-)(-)

SILPA Tahun BerjalanSILPA Tahun Berjalan Rp. … … …Rp. … … …

Page 24: 4Proses Penganggaran Daerah

STRUKTUR PENDAPATAN STRUKTUR PENDAPATAN A.A. Pendapatan Asli Daerah:Pendapatan Asli Daerah:

1.1. Pajak DaerahPajak Daerah2.2. Retribusi DerahRetribusi Derah3.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang DipisahkanHasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan4.4. Lain-lain PAD yang sahLain-lain PAD yang sah

B.B. Dana Perimbangan:Dana Perimbangan:

1.1. Dana Bagi HasilDana Bagi Hasil2.2. Dana Alokasi UmumDana Alokasi Umum3.3. Dana Alokasi KhususDana Alokasi Khusus

C.C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:

1.1. HibahHibah2.2. Dana DaruratDana Darurat3.3. Dana Bagi Hasil pajak dari Provnsi dan Pemerintah Dana Bagi Hasil pajak dari Provnsi dan Pemerintah

Daerah lainnyaDaerah lainnya4.4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUSDana Penyesuaian & Dana OTSUS5.5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnyaBantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya

Page 25: 4Proses Penganggaran Daerah

STRUKTUR BELANJASTRUKTUR BELANJA

A.A. Belanja Tidak Langsung:Belanja Tidak Langsung:

1.1. Belanja PegawaiBelanja Pegawai

2.2. Belanja BungaBelanja Bunga

3.3. Belanja SubsidiBelanja Subsidi

4.4. Belanja HibahBelanja Hibah

5.5. Belanja Bantuan SosialBelanja Bantuan Sosial

6.6. Belanja Bagi HasilBelanja Bagi Hasil

7.7. Bantuan KeuanganBantuan Keuangan

8.8. Belanja Tak TerdugaBelanja Tak TerdugaB.B. Belanja Langsung:Belanja Langsung:

1.1. Belanja PegawaiBelanja Pegawai

2.2. Belanja Barang dan JasaBelanja Barang dan Jasa

3.3. Belanja ModalBelanja Modal

Page 26: 4Proses Penganggaran Daerah

PELAKSANAAN APBDPENATAUSAHAANDAN AKUNTANSI

Page 27: 4Proses Penganggaran Daerah

DOKUMEN POKOKPENGANGGARAN DAERAH

RKA-SKPDRKA-SKPD

DPA-SKPD DPA-SKPD

ANGGARAN KAS

ANGGARAN KAS

RAPBD

RAPBD

PENJABARAN APBD

PENJABARAN APBD

PERDA APBD

PERDA APBD

RPJMD/RKPD

RPJMD/RKPD KUA KUA PPASPPAS

EVALUASI

Page 28: 4Proses Penganggaran Daerah

DOKUMEN POKOKPELAKSANAAN ANGGARAN

SPP-LSSPP-LS

SPJSPJ

SPP-UP SPP-GU SPP-TU

SPP-UP SPP-GU SPP-TU

SPM-LS

SPM-LS

SPD SPD

SPM-UP SPM-GU SPM-TU

SPM-UP SPM-GU SPM-TU

SP2D SP2D

SP2D SP2D

Page 29: 4Proses Penganggaran Daerah

Anggaran KasAnggaran KasAnggaran KasAnggaran KasAnggaran kas adalah dokumen perkiraan arus Anggaran kas adalah dokumen perkiraan arus masuk yang bersumber dari penerimaan perkiraan masuk yang bersumber dari penerimaan perkiraan dan perkiraan arus kas keluar untuk mengatur dan perkiraan arus kas keluar untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup guna mendanai ketersediaan dana yang cukup guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam satu periode.pelaksanaan kegiatan dalam satu periode.

Anggaran kas adalah dokumen perkiraan arus Anggaran kas adalah dokumen perkiraan arus masuk yang bersumber dari penerimaan perkiraan masuk yang bersumber dari penerimaan perkiraan dan perkiraan arus kas keluar untuk mengatur dan perkiraan arus kas keluar untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup guna mendanai ketersediaan dana yang cukup guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam satu periode.pelaksanaan kegiatan dalam satu periode.

Penyusunan anggaran kas pada dasarnya Penyusunan anggaran kas pada dasarnya dilakukan untuk memberikan informasi yang jelas dilakukan untuk memberikan informasi yang jelas dan terencana serta mengatur ketersediaan dana dan terencana serta mengatur ketersediaan dana yang cukup yang cukup untuk untuk mendanai pengeluaran-mendanai pengeluaran-pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan dana yang tercantum dalam DPA-SKPD yang telah dana yang tercantum dalam DPA-SKPD yang telah disahkan.disahkan.

Penyusunan anggaran kas pada dasarnya Penyusunan anggaran kas pada dasarnya dilakukan untuk memberikan informasi yang jelas dilakukan untuk memberikan informasi yang jelas dan terencana serta mengatur ketersediaan dana dan terencana serta mengatur ketersediaan dana yang cukup yang cukup untuk untuk mendanai pengeluaran-mendanai pengeluaran-pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan dana yang tercantum dalam DPA-SKPD yang telah dana yang tercantum dalam DPA-SKPD yang telah disahkan.disahkan.

Page 30: 4Proses Penganggaran Daerah

Kode RekKode Rek UraianUraian AnggarAnggaran an

Tahun Tahun iniini

Triwulan ITriwulan I Triwulam IITriwulam II Triwulan IIITriwulan III Triwulan IVTriwulan IV

JanJan FebFeb MrtMrt ApAprr

MeiMei JunJun JulJul AgsAgs SepSep OktOkt NopNop DesDes

1 1 22 33 44 55 66 77

Saldo Awal Saldo Awal KasKas

Pend Asli Pend Asli DaerahDaerah

Pajak Pajak daerahdaerah

RetribusiRetribusi

Pembiayaan Pembiayaan PnrPnr

Jumlah pendapatan & Jumlah pendapatan & pembiayaan Pnrpembiayaan Pnr

Jlh Alokasi Kas yg tersedia Jlh Alokasi Kas yg tersedia utk Penglutk Pengl

Alokasi BTL dan Pembiayaa Alokasi BTL dan Pembiayaa PengePenge

Belanja Tdk Belanja Tdk LangLang

Belanja Belanja PegawaiPegawai

Biaya BungaBiaya Bunga

Pemby Pemby PengelranPengelran

Pem Pkok Pem Pkok UtangUtang

Jlh Alokasi BTL & Pemb Jlh Alokasi BTL & Pemb Penge perblnPenge perbln

Jlh Alokasi BT & Pemb Peng Jlh Alokasi BT & Pemb Peng TriwulanTriwulan

Sisa Kas setelah dikurangi Sisa Kas setelah dikurangi BTL Pembiayaa BTL Pembiayaa Pengeluaran Per TriwulanPengeluaran Per Triwulan

Format Anggaran Kas Pemerintah daerah

Page 31: 4Proses Penganggaran Daerah

Kode RekKode Rek UraianUraian AnggarAnggaran an

Tahun Tahun iniini

Triwulan ITriwulan I Triwulam IITriwulam II Triwulan IIITriwulan III Triwulan IVTriwulan IV

JanJan FebFeb MrtMrt ApAprr

MeiMei JunJun JulJul AgsAgs SepSep OktOkt NopNop DesDes

1 1 22 33 44 55 66 77

Belanja LangsungBelanja Langsung

Belanja Belanja LangsungLangsung

Kegiatan Kegiatan …….…….

Kegiatan Kegiatan …….…….

Jumlah Alokasi BL Per Jumlah Alokasi BL Per BulanBulan

Jumlah Alokasi BL Per Jumlah Alokasi BL Per TriwulanTriwulan

Sisa Kas Setelah dikurangi Sisa Kas Setelah dikurangi BL per triwulanBL per triwulan

Jumlah Alokasi BTL & BL Jumlah Alokasi BTL & BL serta pembiayan serta pembiayan PengeluaranPengeluaran

Sisa Kas setelah dikurangi Sisa Kas setelah dikurangi BTL & BL serta pembiayan BTL & BL serta pembiayan PengeluaranPengeluaran

Lanjutan Format Anggaran Kas Pemerintah daerah

Page 32: 4Proses Penganggaran Daerah

Dokumen

PROSES AKUNTANSI POKOK

Catatan Laporan

SP2D-LS & SPJ

Buku Pembantu

Kertas

Kerja

• Bukti Penerimaan Kas

•Bukti Pengeluaran Kas

•Bukti Memorial

Kumpulan Rekening

(Ringkasan dan Rincian)

• Buku Jurnal Penerimaan Kas

•Buku Jurnal Pengeluaran Kas

•Buku Jurnal Umum

• Laporan Realisasi

Anggaran

•Laporan Arus Kas

•Neraca Daerah

•Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi

Pencatatan &Penggolongan

Peringkasan

Buku Besar

Buku Jurnal

Laporan

Keuangan

Pelaporan

Page 33: 4Proses Penganggaran Daerah

LAPORAN KEUANGAN AKHIR TAHUN

1. PELAPORAN & PERTANGGUNGJAWABAN - SKPD :a.a. Laporan Realisasi Anggaran – SKPDLaporan Realisasi Anggaran – SKPDb.b. Neraca – SKPDNeraca – SKPDc.c. Catatan Atas Laporan Keuangan – SKPDCatatan Atas Laporan Keuangan – SKPD

2. PELAPORAN & PERTANGGUNGJAWABAN - PEMDA :a.a. Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran b.b. NeracaNeracac.c. Laporan Arus KasLaporan Arus Kasd.d. Catatan Atas Laporan KeuanganCatatan Atas Laporan KeuanganDilampiri dengan :(1) Laporan Kinerja(2) Ikhtisar Laporan Keuangan BUMD

Page 34: 4Proses Penganggaran Daerah

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDPELAKSANAAN APBD

2. Kepala Daerah menyampaikan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD berupa Laporan Keuangan kepada DPRD paling lama 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

1. Kepala Daerah menyampaikan Laporan Keuangan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir untuk diaudit.

3. Laporan Keuangan yang disampaikan oleh Kepala Daerah kepada DPRD adalah Laporan Keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Page 35: 4Proses Penganggaran Daerah

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD

1. BATANG TUBUH PERDA

2. LAMPIRAN-LAMPIRAN PERDA

- Lampiran I : Laporan Realisasi Anggaran (LRA)Lampiran I.1 : Ringkasan LRA mnrt Urusan dan Organisasi

Lampiran I.2 : Rincian LRA mnrt Urusan, Org, Pdpt, Bel dan Pemb

Lampiran I.3 : Rekap RA Bel Drh mnrt Urusan, Org, Program & Kegiatan

Lampiran I.4 : Rekap RA Bel Drh u/ Keselarasan Urusan & Fungsi

Lampiran I.5 : Daftar Piutang Daerah

Lampiran I.6 : Daftar Penyertaan Modal (Investasi) Daerah

Lampiran I.7 : Daftar Realisasi Tambah & Kurang Aset Tetap Daerah

Lampiran I.8 : Daftar Realisasi Tambah & Kurang Aset Lainnya

Lampiran I.9 : Daftar Kegiatan yg Belum Diselesaikan s.d. Akhir Tahun

Lampiran I.10 : Daftar Dana Cadangan Daerah

Lampiran I.11 : Daftar Pinjaman Daerah & Obligasi Daerah- Lampiran II : Neraca- Lampiran III : Laporan Arus Kas- Lampiran

IV: Catatan Atas Laporan Keuangan

(1) Laporan Kinerja – PP 8/2006(2) Ikhtisar Laporan Keuangan BUMD – PP 8/2006

Page 36: 4Proses Penganggaran Daerah

TUGASTUGAS

Cari APBD kota, kabupaten , atau Cari APBD kota, kabupaten , atau propinsipropinsi

DianalisisDianalisis

Dikumpulkan tanggal 3 minggu Dikumpulkan tanggal 3 minggu setelah berakhirnya ujian mid setelah berakhirnya ujian mid semester.semester.