19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial Biasa Pengertian dari persamaan diferensial biasa (PDB) yaitu suatu persamaan yang melibatkan turunan pertama atau lebih dari suatu fungsi yang telah ditentukan. Misalkan () diturunkan terhadap peubah . Persamaan tersebut dapat juga melibatkan sendiri atau fungsi dari (Burghes & Borrie, 1981, p.21). Contoh persamaan diferensial biasa yaitu persaman seperti dibawah ini Contoh 2.1 Persamaan diferensial memiliki solusi apabila memenuhi kondisi Lipschitz. Definisi 2.1 (Cronin, 1994) Jika diberikan fungsi ( ) dengan domain dalam parameter ( ) , terdapat konstanta sehingga jika *( ) ( )+ , maka |( ) ( )| | | , Kemudian fungsi memenuhi kondisi Lipschitz untuk setiap nilai dalam , dan disebut konstanta Lipschitz untuk . Persamaan diferensial biasa, dapat dibedakan menjadi dua bagian, antara lain: persamaan diferensial biasa linier dan persamaan diferensial biasa nonlinier. 5

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persamaan Diferensial Biasa

Pengertian dari persamaan diferensial biasa (PDB) yaitu suatu

persamaan yang melibatkan turunan pertama atau lebih dari suatu fungsi yang

telah ditentukan. Misalkan ( ) diturunkan terhadap peubah . Persamaan

tersebut dapat juga melibatkan sendiri atau fungsi dari (Burghes & Borrie,

1981, p.21). Contoh persamaan diferensial biasa yaitu persaman seperti

dibawah ini

Contoh 2.1

Persamaan diferensial memiliki solusi apabila memenuhi kondisi

Lipschitz.

Definisi 2.1 (Cronin, 1994) Jika diberikan fungsi ( ) dengan domain

dalam parameter ( ) , terdapat konstanta sehingga jika

*( ) ( )+ , maka | ( ) ( )| | | , Kemudian

fungsi memenuhi kondisi Lipschitz untuk setiap nilai dalam , dan

disebut konstanta Lipschitz untuk .

Persamaan diferensial biasa, dapat dibedakan menjadi dua bagian,

antara lain: persamaan diferensial biasa linier dan persamaan diferensial biasa

nonlinier.

5

Page 2: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

6

2.1.1 Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Linier

Persamaan diferensial biasa linier memiliki bentuk umum seperti

dibawah ini,

( )

( )

( )

( ) ( ) (2.1)

dengan disebut order (tingkat) dari persamaan diferensial sedangkan

disebut koefisien persamaan diferensial. Fungsi ( )

adalah fungsi khusus yang memuat variable bebas dan kontinu dalam interval

yang ditinjau. Jika ( ) persamaan (2.1) disebut persamaan linier

homogen (Edwards & Penny, 1993, p.103). Sebagai contoh persamaan

diferensial biasa linier order dua yaitu persamaan seperti dibawah ini

Contoh 2.2

2.1.2 Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Nonlinier

Bentuk persamaan diferensial biasa nonlinier orde dua yaitu

(

* (2.2)

fungsi adalah fungsi yang memuat variable dan (Burghes &

Borrie, 1981, p.120). Sebagai contoh persamaan diferensial biasa nonlinier

order satu yaitu persamaan berikut ini

Contoh 2.3

Page 3: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

7

2.2 Sistem Persamaan Diferensial

Sistem persamaan diferensial adalah suatu sistem yang memuat buah

persamaan diferensial dan buah fungsi yang nilainya tidak diketahui. Fungsi

tersebut jika sama dengan nol maka sistem dapat dikatakan sebagai sistem

persamaan diferensial homogen. Begitu juga sebaliknya, dapat dikatakan

sebagai persamaan diferensial nonhomogen. Sistem persamaan diferensial

dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem persamaan diferensial linier dan

sistem persamaan diferensial nonlinier.

2.2.1 Sistem Persamaan Diferensial Linier

Sistem persamaan diferensial linier dinyatakan dalam bentuk sebagai

berikut

( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( ) ( ) ( )

(2.3)

dengan kondisi awal ( )

Solusi dari persamaan (2.3) adalah pasangan buah fungsi yaitu

( ) ( ) ( ) yang saling berkaitan satu sama lainnya terhadap interval

yang sama (Edwards & Penny, 1993, p.383). Contoh dari sistem persamaan

diferensial linier adalah persamaan di bawah ini

Page 4: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

8

Contoh 2.4

2.2.2 Sistem Persamaan Diferensial Nonlinier

Sistem persamaan diferensial nonlinier dapat dinyatakan dalam bentuk

sebagai berikut

( )

( )

( )

(2.4)

dengan kondisi awal ( ) atau ditulis dalam bentuk

pesamaan di bawah ini

( )

adalah fungsi nonlinier dan kontinu (Rumlawang & Nanlohy, 2011). Contoh

dari sistem persamaan diferensial nonlinier adalah persamaan sebagai berikut

Contoh 2.5

Page 5: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

9

Dengan memperhatikan titik-titik kesetimbangan dari sistem persamaan

diferensial nonlinier (2.4) dapat membantu dalam menentukan, apakah titik-

titik kesetimbangan stabil atau tidak. Perilaku solusi pada persekitaran titik-titik

kesetimbangan tersebut dapat ditentukan setelah dilakukan pelinieran pada

persekitaran titik kesetimbangan sistem.

2.3 Titik Kesetimbangan

Definis 2.2 (Lucas, 1983, p.37) Nilai atau titik kesetimbangan dari suatu

persamaan diferensial yaitu tidak berubah. Nilai kesetimbangan ini adalah

solusi dari persamaan ( ) atau ( ) , untuk nilai

sembarang .

Dengan demikian titik kesetimbangan pada contoh (2.5) akan

didapatkan pada saat dan yaitu

( ) *( ) ( )+

2.4 Kestabilan Pada Titik Kesetimbangan

Definisi 2.3 (Edwards & Penny, 1993, p.515) Titik kesetimbangan ( )

di daerah sistem dikatakan stabil apabila untuk setiap solusi ( )

( ( ) ( )) berada di persekitaran titik asal ( ) dengan titik

kesetimbangan ( ) yaitu | | √( ) ( )

untuk setiap .

Jenis kestabilan pada titik-titik kesetimbangan tersebut dibedakan

menjadi dua bagian, yaitu titik kesetimbangan stabil dan titik kesetimbangan

stabil asimtotik.

Page 6: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

10

2.4.1 Titik Kesetimbangan Stabil

Definisi 2.4 (Edwards & Penny, 1993, p.515) Titik kesetimbangan dikatakan

stabil jika untuk setiap bilangan terdapat bilangan sedemikian

hingga | | berlaku | ( ) | untuk setiap .

2.4.2 Titik Kesetimbangan Stabil Asimtotik

Definisi 2.5 (Edwards & Penny, 1993, p.517) Titik kesetimbangan dikatakan

stabil asimtotik jika stabil dan terdapat bilangan sedemikian hingga

| | berlaku ( ) untuk setiap ).

2.5 Pelinieran

Pelinieran dilakukan untuk menentukan perilaku solusi pada

persekitaran titik kesetimbangan sistem (2.4).

Definisi 2.6 (Rumlawang & Nanlohy, 2011) Sistem

( ( )) disebut

linearisasi sistem ( ) di .

Pelinieran terhadap sistem dapat dilakukan melalui ekspansi Taylor di

sekitar titik tetap diperoleh matriks Jacobian untuk sistem ( ) sebagai

berikut:

[

]

(2.5)

perilaku dinamik untuk sistem dapat diidentifikasi secara lengkap oleh nilai

eigen dari matriks pada persamaan (2.5), yaitu:

Page 7: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

11

| |

||

||

(2.6)

(Rumlawang & Nanlohy, 2011)

Contoh 2.6

Dari contoh (2.5) sistem pesamaan diferensial nonlinier yaitu

Misalkan akan ditentukan hampiran liniernya dengan titik

kesetimbangan (

) *( ) ( )+ sehingga dan dapat diuraikan

disekitar titik (

) dengan menggunakan Deret Taylor dapat ditulis sebagai

berikut

.

/ (

* (

*, dengan nilai (

* kecil.

(

) (

) (

)

(

) . / (

) (

*

Page 8: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

12

Hampiran linier di dekat titik-titik (

) adalah

(

)

(

)

(

*

dihitung pada titik (

)

(

)

(

*

di (

) ( ) maka hampirannya adalah

(

) .

/ (

*

di (

) ( ) maka hampirannya adalah

(

) .

/ (

*

2.6 Nilai Eigen dan Vektor Eigen

Definisi 2.7 (Anton & Rorres, 2004, p.384) Jika adalah sebuah matrik ,

maka sebuah vektor tak nol pada disebut vektor eigen (eigenvector) dari

jika adalah sebuah kelipatan skalar dari , yaitu:

(2.7)

Page 9: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

13

untuk skalar sembarang , skalar disebut nilai eigen (eigenvalue) dari , dan

disebut sebagai vektor eigen dari yang terkait dengan .

Contoh 2.7

Nilai eigen dari persamaan yang didapat dari contoh (2.6) yaitu

(

) .

/ (

*

|

|

persamaan ini disebut persamaan karakteristik matriks .

/ maka dengan

demikian diperoleh dan . Selanjutnya ditentukan vektor eigen

untuk nilai maka

.

/ (

* .

/

hasilnya (

* .

/ dengan sembarang bilangan riil. vektor eigen untuk nilai

maka

.

/ (

* .

/

hasilnya (

* .

/ dengan sembarang bilangan riil.

Page 10: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

14

2.7 Jenis Kestabilan

Seperti yang dituliskan dalam buku (Edwards & Penny, 1993, p.522)

jika diberikan sistem persaman diferensial

( )

( ) (2.8)

jika titik ( ) adalah titik kesetimbangan dari sistem persamaan diferensial

(2.8) maka solusi umum dan jenis kestabilan berdasarkan kajian terhadap nilai

eigen dan . Nilai eigen berupa bilangan riil sama, riil berbeda, kompleks

konjugat dan kompleks murni.

2.7.1 Nilai Eigen Berupa Bilangan Riil dan Berbeda

Solusi umum dari sistem persamaan diferensial dengan nilai eigen

berupa bilangan riil berbeda adalah

( )

( )

(2.9)

jika maka ( ) menuju titik kesetimbangan ( ) untuk

dengan demikian titik kesetimbangan ( ) disebut simpul stabil asimtotik.

Jenis kestabilan dalam bidang fase dapat dilihat pada gambar (2.1)

Page 11: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

15

Gambar 2.1 simpul stabil asimtotik untuk (Edwards & Penny,

1993, p.525)

Jika maka ( ) menuju tak hingga untuk dengan

demikian titik kesetimbangan ( ) disebut simpul tidak stabil. Selanjutnya jika

kedua nilai eigennya berlainan tanda dalam artian nilai eigen yang satu positif

dan yang lainnya negatif ( ) maka titik kesetimbangan ( ) disebut

titik sadel dan tidak stabil.

Page 12: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

16

Jenis kestabilan dalam bidang fase dapat dilihat pada gambar (2.2)

Gambar 2.2 titik sadel dan tidak stabil (Edwards & Penny, 1993,

p.526).

2.7.2 Nilai Eigen Berupa Bilangan Riil dan Sama

Solusi umum dari sistem persamaan diferensial dengan nilai eigen

berupa bilangan riil sama adalah:

( ) ( ) ( ) ( )

(2.10)

Jika maka ( ) menuju titik kesetimbangan ( ) untuk dengan

demikian titik kesetimbangan ( ) disebut node stabil asimtotik. Jenis

kestabilan dalam bidang fase ini dibedakan menjadi dua bagian, yang perama

jika kestabilan dapat dilihat pada gambar (2.3). Yang kedua jika

kestabilan dalam bidang fase tampak seperti gambar (2.4)

Page 13: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

17

Gambar 2.3 node stabil asimtotik untuk (Edwards & Penny, 1993,

p. 527).

Gambar 2.4 node stabil asimtotik untuk terhadap semua

kemunkinan kemiringan (Edwards & Penny, 1993, p. 528).

Jika maka ( ) menuju Tak hingga untuk dengan demikian titik

kesetimbangan ( ) disebut node tidak stabil.

Page 14: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

18

2.7.3 Nilai Eigen Berupa Bilangan Kompleks Konjugat

Misalkan dan dengan maka solusi

umum dari sistem persamaan diferensial dengan nilai eigen berupa bilangan

kompleks konjugat adalah:

( ) ( )

( ) ( )

(2.11)

Jika maka ( ) menuju titik kesetimbangan ( ) untuk dengan

demikian titik kesetimbangan ( ) disebut fokus stabil asimtotik. Jenis

kestabilan dalam bidang fase dapat dilihat pada gambar (2.5)

Gambar 2.5 fokus stabil asimtotik untuk (Edwards & Penny,

1993, p.528)

Jika maka ( ) menuju tak hingga untuk dengan demikian titik

kesetimbangan ( ) disebut fokus tidak stabil.

Page 15: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

19

2.7.4 Nilai Eigen Berupa Bilangan Kompleks Murni

Misalkan dan dengan maka solusi umum dari

sistem persamaan diferensial dengan nilai eigen berupa bilangan kompleks

murni adalah:

( )

( )

(2.12)

Maka ( ) berupa elips untuk dengan demikian titik kesetimbangan

( ) disebut center stabil tetapi tidak stabil asimtotik.

Jenis kestabilan dalam bidang fase dapat dilihat pada gambar (2.6)

Gambar 2.6 center stabil untuk (Edwards & Penny, 1993, p.529).

Page 16: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

20

Contoh 2.8

Dari contoh (2.7) diperoleh dan menghasilkan nilai

berupa bilangan riil dan berlainan tanda atau maka

keseimbangan tidak stabil. Untuk didapat vector eigennya . / dengan

sembarang bilangan riil sedangkan untuk didapat vector eigennya . /

dengan sembarang bilangan riil. Sehingga solusi dari sistem persamaan yang

didapat sebagai berikut:

(

) .

/ (

*

adalah (

* .

/ .

/

2.8 Anjing

Anjing adalah kelompok hewan mamalia yang paling sering menjadi

sumber dari penular penyakit rabies (Besung, INK Kerta., At all, 2011). Anjing

dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu anjing yang tingkat kejadian

rabies tertinggi adalah anjin liar ( ) , menengah adalah anakan anjing

( ) dan terendah adalah anjing rumahan ( ) dari total anjing rabies di

Bali (Putra, A.A.G., 2011)

Page 17: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

21

2.8.1 Rabies

Rabies merupakan penyakit zoonosis yang menyerang sistem saraf

pusat sehingga dapat berakibat fatal dan dapat menyerang ke semua spesies

mamalia termasuk manusia. Penyakit ini disebabkan oleh hewan tertular rabies

dan pembawa utamanya adalah anjing (Nugroho & Rahayujati, 2013)

2.8.2 Anjing Rabies

Anjing yang positif rabies dapat menularkan rabiernya melalui gigitan.

Seperti yang tertulis pada Natural History of Animals edisi 8, Aristotle (400

SM) dalam jurnal (Rumlawang & Nanlohy, 2011) menulis “Anjing itu menjadi

gila. Hal ini menyebabkan mereka agresif dan semua binatang yang digigitnya

juga mengalami sakit yang sama”.

2.9 Vaksinasi

Vaksinasi diartikan pemberian vaksin pada anjing yang sehat sehingga

tidak mudah tertular rabies. Pemberian vaksin pada anjing dilakukan secara

massal dengan cakupan menghampiri dari populasi anjing di Bali (Putra,

A.A.G., 2012)

2.10 Metode Numerik

Metode numerik adalah suatu metode untuk mendapatkan penyelesaian

hampiran atau penyelesaian numerik dari masalah nilai awal dalam sistem

persamaan diferensial. Ada beberapa metode numerik diantaranya metode

Picard, metode Adams-Bashford, metode Numerov, metode Deret Taylor,

Page 18: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

22

metode Runge-Kutta (Saxena, 2008). Dalam penelitian ini menggunakan

metode Deret Taylor tingkat satu.

2.10.1 Metode Deret Taylor

Metode Deret Taylor terdiri dari beberapa tingkat yaitu metode Deret

Taylor tingkat satu, tingkat dua, tingkat tiga dan seterusnya (Saxena, 2008).

Dalam penelitian ini digunakan metode Deret Taylor tingkat satu.

Diberikan sistem persamaan diferensial berikut:

( ) ( )

( ) ( )

(2.13)

Misalkan ingin dicari hampiran untuk nilai ( ) di titik . Proses

metode Deret Taylor tingkat satu yang memberikan penyelesaian untuk

masalah nilai awal ini, diberikan oleh:

[

] [

( ) ( )

( ) ( )] (2.14)

Contoh 2.9

Contoh dengan menggunakan proses metode Deret Taylor tingkat satu

untuk menyelesaikan masalah nilai awal berikut ini

dengan di .

akan ditentukan ( ) di

Penyelesaian ( ) metode Deret Taylor tingkat satu adalah

( ) ( ) dengan ( ) sehingga

Page 19: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial … Skripsi_2... · Persamaan diferensial memiliki solusi apabila m emenuhi kondisi Lipschitz . ... Solusi umum dari sistem persamaan

23

( )( )

( )

Solusi eksak dari persamaan ini adalah

( )

( )