5. Dewi Anggraini Dan m.jufri

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 5. Dewi Anggraini Dan m.jufri

    1/9

    Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 35-42 Artikel V

    HUBUNGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN KINERJAPETUGAS PENGENDALI PENYAKIT DEMAM

    BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN

    TOJO UNA UNA

    1)Dewi Anggriani Lapaola 2)Muhammad Jufri1) Bagian AKK FKM Unismuh Palu

    2) Bagian Promosi Kesehatan FKM Unismuh Palu

    ABSTRAK

    Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatanmasyarakat di Indonesia, karena hampir setiap tahun terjadi kejadian luar biasa ( KLB)

    dengan jumlah penderita dan kematian yang tinggi.Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui hubungan manejemen sumber daya manusia dengan kinerja petugaspengendali demam berdarah dengue di kabupaten tojo una-una. Penelitian inimerupakan penelitian Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional .Lokasi penelitian ini adalah di kabupaten tojo una-una dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2013. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitusebanyak 30 responden. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis univariatdan analisis bivariat dengan uji Chi Square . Hasil penelitian menunjukan bah wa adahubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kinerja pengendali demamberdarah dengue dengan nilai p = 0,016. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa adahubungan antara motivasi dengan kinerja pengendali demam berdarah denguedengan nilai p = 0,007, dan hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antarasikap dengan kinerja pengendali demam berdarah dengue dengan nilai p = 0,001.Penelitian ini menyarankan agar Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-una untuk lebihproaktif dalam mengevaluasi program pemberantasan Kejadian Demam BerdarahDengue.Kata kunci : Pengetahuan,Motivasi,Sikap,KinerjaDaftar Pustaka : 18 ( 1998 2012 )

    PENDAHULUANPenyakit demam berdarah adalah

    penyakit infeksi yang disebabkan olehvirus. Dikenal bermacam-macam jenisvirus penyebab penyakit demamberdarah, tetapi di Indonesia hanyaterdapat 2 jenis virus penyebab demamberdarah yaitu virus dengue dan viruschikungunya. Diantara kedua jenis virusyang terdapat di negeri kita, virus dengue merupakan penyebab terpenting daridemam berdarah. Oleh karena itu,penyakit demam berdarah yang kitakenal tepatnya bernama demamberdarah dengue , sesuai dengan namavirus penyebab. (Ida SitiZubaedah.2007).

    Virus dengue sebagai penyebabpenyakit demam berdarah dengue ,merupakan mikroorganisme yang sangatkecil hanya dapat dilihat denganmikroskop elektron. Virus hanya dapathidup di dalam sel hidup, maka demikelangsungan hidupnya, virus harusbersaing dengan sel manusia yangditempati terutama untuk kebutuhanprotein. Apabila daya tahan tubuhseseorang yang terkena infeksi virustersebut rendah, sebagai akibatnya sel

    jaringan akan semakin rusak bila virustersebut berkembang banyak makafungsi organ tubuh tersebut baik, makaakan sembuh dan timbul kekebalanterhadap virus dengue yang pernah

    35

  • 8/13/2019 5. Dewi Anggraini Dan m.jufri

    2/9

  • 8/13/2019 5. Dewi Anggraini Dan m.jufri

    3/9

    Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 35-42 Artikel V

    b. Pengelolah program DemamBerdarah Puskesmas : 13orang

    c. Pengelolah program SurveilansDinas Kesehatan : 2orang

    d. Pengelolah programPengendalian Penyakit

    Dinas Kesehatan: 2 orang

    Sampel dalam penelitian ini adalah

    seluruh pegawai/atau total populasi yangterlibat sebagai petugas pengendalipenyakit Demam Berdarah berjumlah 30orang.

    HASILa. Tingkat Pengetahuan Responden

    Tabel 1Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Responden

    Di Kabupaten Tojo Una-una

    No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentase ( % )

    1 Rendah 17 56.7

    2 Tinggi 13 43.3

    Total 30 100

    Berdasarkan tabel 1 di atasmenunujukan bahwa dari 30 respondensebagian besar responden memilikipengetahuan rendah yaitu sebanyak 17

    responden (56.7 %). Sedangkanresponden yang memiliki pengetahuantinggi sejumlah 13 responden (43.3 %)terhadap pengendali DBD.

    b. Motivasi Petugas Kesehatan

    Tabel 2Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi Petugas Kesehatan

    Di Kabupaten Tojo Una-una

    No Motivasi Petugas Kesehatan Frekuensi Presentase ( % )

    1 Tidak Setuju 16 53.3

    2 Setuju 14 46.7

    Total 30 100Berdasarkan tabel 2 diatas,

    menunjukkan bahwa dari 30 respondenyang menyatakan motivasi petugaskesehatan terhadap kinerja pengendali

    DBD yang menyatakan setuju lebihsedikit yaitu 14 responden (46.7 %) danyang menyatakan tidak setuju 16responden (53.3 %).

    37

  • 8/13/2019 5. Dewi Anggraini Dan m.jufri

    4/9

  • 8/13/2019 5. Dewi Anggraini Dan m.jufri

    5/9

    Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 35-42 Artikel V

    Pada tabel 5 menunjukan, bahwatingkat pengetahuan responden yangtinggi lebih kecil terhadap kinerja

    pengendali DBD, dengan proporsi 43.3% ,dibanding yang kurang baik.Sedangkan tingkat pengetahuan yangrendah lebih besar terhadap kinerjapengendali DBD dengan proporsi 56.7%, dibanding yang tidak baik.Berdasarkan hasil uji chi -square nilai p= 0.016 ( p < 0.05 ) berarti secara

    statistik ada hubungan bermakna antaratingkat pengetahuan dengan kinerjapengendali DBD. Dengan nilai Odds

    Ratio (OR) = 7.857 yang artinya tingkatpengetahuan yang kurang baikmempunyai peluang 7.857 kali untukdapat memberikan yang lebih baikterhadap kinerja pengendali DBD diKabupaten Tojo Una-una dibandingtingkat pengetahuan yang baik.

    f. Hubungan Motivasi Petugas Kesehatan dengan Kinerja Pengendali Demam

    Berdarah Dengue ( DBD ) di Kabupaten Tojo Una-una

    Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Motivasi Petugas KesehatanTerhadap Kinerja Pengendali DBD di Kabupaten Tojo Una-una

    MotivasiPetugas

    Kesehatan

    Kinerja Pengendali DBD Total P OR

    Kurang Baik Baik 95 % CI

    F % f %

    Tidak Setuju 10 62.5 6 37.5 16

    0.007

    10.000

    Setuju 2 14.3 12 85.7 14( 1.641-60.921)

    Total 12 40.0 18 60.0 30Sumber : Data Primer 2013

    Pada tabel 6 di atas menunjukan,bahwa motivasi petugas kesehatan yangsetuju lebih kecil terhadap kinerjapengendali DBD, dengan proporsi 46.7% ,dibanding yang kurang baik.Sedangkan motivasi petugas kesehatanyang tidak setuju lebih besar terhadapkinerja pengendali DBD dengan proporsi53.3 %, dibanding yang tidak baik.Berdasarkan hasil uji chi -square nilai p= 0.007 ( p < 0.05 ) berarti secara

    statistik ada hubungan bermakna antaramotivasi petugas kesehatan dengankinerja pengendali DBD. Dengan nilaiOdds Ratio (OR) = 10.000 yang artinyamotivasi petugas kesehatan yang kurangbaik mempunyai peluang 10.000 kaliuntuk dapat memberikan yang lebih baikterhadap kinerja pengendali DBD diKabupaten Tojo Una-una dibandingmotivasi petugas kesehatan yang baik.

    g. Hubungan Sikap Petugas Kesehatan Terhadap Kinerja Pengendali DemamBerdarah Dengue ( DBD ) di Kabupaten Tojo Una-una

    39

  • 8/13/2019 5. Dewi Anggraini Dan m.jufri

    6/9

  • 8/13/2019 5. Dewi Anggraini Dan m.jufri

    7/9

    Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 35-42 Artikel V

    kerja yang telah ditetapkan. (Muchlas M,2002)

    Penelitian ini sejalan dengan

    penelitian dari Moh.Fikri (2007) bahwaPengetahuan yang baik menentukankinerja dari petugas pengendali DBD.Namun seringkali fasilitas sarana danprasarana juga membawa pengaruhyang besar bagi kinerja petugaspengendali DBD.b. Hubungan Motivasi Petugas

    Kesehatan dengan KinerjaPengendali DBD

    Hasil penelitian ini menunjukan

    bahwa motivasi petugas kesehatanmempunyai hubungan bermakna sebagaihubungan manajemen sumber dayamanusia dengan kinerja pengendalidemam berdarah dengue di KabupatenTojo Una-una dengan OR = 10.000 jadipetugas kesehatan yang memelikimotivasi yang tidak setuju terhadapkinerja pengendali DBD.

    Motivasi adalah keadaan dalampribadi seseorang yang mendorongkeinginan individu untuk melakukankegiatan-kegiatan tertentu gunamencapai suatu tujuan. Motivasi adalahfaktor-faktor individu yang mengerakkandan mengarahkan pelakunya untukmemenuhi tujuan tertentu. Motivasidalam diri seseorang merupakangabungan dari konsep kebutuhan,dorongan, tujuan dan imbalan. (SuditaGI, 2000)

    Dari pendapat tersebut makapengertian motivasi merupakankebutuhan yang belum terpenuhisehingga seseorang mencari cara untukmemuaskan keinginan tersebut denganperilaku kearah pencapaian tujuan,didukung oleh kemampuan, ketrampilanmaupun pengalaman. Sehingga motivasi

    juga merupakan proses yang diawalidengan kegiatan untuk mempengaruhiperilaku seseorang, melalui prosespersuasif, diterima oleh seseorang,ditentukan oleh kepribadian, sikap,pengalaman dan harapan seseorang.(Sudita GI, 2000).

    Penelitian ini sejalan denganpenelitian Fitriyani (2005) menurutFitriyani motivasi dapat mempengaruhi

    perilaku petugas pengendali DBD dalammelakukan suatu tugas tertentu.namunsituasi dan kondisi lingkungan kerja jugamembawa pengaruh sangat besarterhadap kinerja petugas pengendaliDBD.c. Hubungan Sikap

    PetugasKesehatan denganKinerja Pengendali DBD

    Hasil penelitian ini menunjukanbahwa Sikap petugas kesehatan

    mempunyai hubungan bermakna sebagaihubungan manajemen sumber dayamanusia dengan kinerja pengendalidemam berdarah dengue di KabupatenTojo Una-una dengan OR = 17.500 jadipetugas kesehatan yang memeliki sikapyang tidak baik terhadap kinerjapengendali DBD.

    Sikap adalah keteraturanperasaan dan pikiran seseorang dankecenderungan bertindak terhadapaspek lingkungannya. Sikap seseorangtercermin dari kecenderungan prilakunyadalam menghadapi situasi lingkungan,seperti orang lain, atasan, bawahanmaupun lingkungan kerja. (Gitosudarmo,Indriyo, Sudita, 2000).

    Sikap adalah keteraturanperasaan dan pikiran seseorang dankecenderungan bertindak terhadapaspek lingkungannya. Sikap seseorangtercermin dari kecenderungan prilakunyadalam menghadapi situasi lingkungan,seperti orang lain, atasan, bawahanmaupun lingkungan kerja. (Gitosudarmo,Indriyo, Sudita, 2000)

    Penelitian ini sejalan denganpenelitian Adhin (2010) menurut adhinsikap dapat mempengaruhi kinerjapetugas pengendali DBD namunseringkali faktor beban kerja juga bisamempengaruhi kinerja petugaspengendali DBD.KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian danpembahasan yang telah di uraikan

    41

  • 8/13/2019 5. Dewi Anggraini Dan m.jufri

    8/9

    Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 35-42 Artikel V

    sebelumnya dapat di tarik beberapakesimpulan sebagai berikut :1. Ada hubungan bermakna antara

    tingkat pengetahuan respondendengan kinerja petugas pengendaliDBD yang baik di Kab. Tojo Una-Una.

    2. Ada hubungan bermakna antaramotivasi petugas kesehatan dengankinerja petugas pengendali DBDyang baik di Kab. Tojo Una-Una.

    3. Ada hubungan bermakna antarasikap petugas kesehehatan dengankinerja petugas pengendali DBD

    yang baik di Kab. Tojo Una-Una.SARAN1. Sebaiknya kinerja petugas

    pengendali demam berdarahdengue oleh dinas kesehatanKabupaten Tojo Una Una lebih diperhatikan,lebih tegas dalammemberikan tugas sesuai porsikemampuan yang di miliki, dalampengendalian penyakit DBD denguedi perlukan pengetahuan yang lebih.

    2. Sebaiknya pengetahuan petugaspengendali DBD denguemeningkatkan pengetahuanyamelalui pelatihan dan pengayaandalam pemberantasan demamberdarah dengue.

    DAFTAR PUSTAKA

    Daniismail S A,2000, Proposal PenelitianKepuasan Pasien TerhadapPelayanan Keperawatan Di RuangRawat Inap Puskesmas DTPTanjungsari KabupatenSumedang, di akses tanggal 12November 2012

    Depkes, Kebijakan dasar Puskesmas(Menuju Indonesia Sehat 2010) .Direktorat Jenderal BinaKesehatan Masyarakat, Jakarta,2003.

    ,Kegiatan pokok Puskesmas .diakses tanggal 14 November 2012

    RI,2000. Citra yang baik dari

    puskesmas ,Jakarta,di aksestanggal 14 November 2012

    Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo UnaUna,2012 Petunjuk TeknisJaminan Kesehatan MasyarakatDaerah Kabupaten Tojo Una Unadi Rumah Sakit, Puskesmas danJaringannya Tahun 2012,

    Ampana, 2012.Wirawan,1994.10 elemen yang dapat

    memutuskan pasien.di akses

    tanggal 15 november 2012Kotler,2005.Gambaran tingkat kepuasanpasien terhadap pelayanankeperawatan,http:

    //gudangmakalah.blogspot.com,diakses tanggal 12 November 2012Krownski dan Steiber,1996. Modelkepuasan Komprehensif ,di

    akses tanggal 12 November 2012Purwoko,2009 .Faktor-Faktor Yang

    Berhubungan Dengan KepuasanPasien Rawat Jalan Dan RawatInap Di Puskesmas , di aksestanggal 12 November 2012

    Rankuti dan Tjiptono, 2003. Tinjauanumum tentang kepuasan ,di aksestanggal 14November 2012Roemer dan Aguilar, 2002. Pengaruh

    Mutu Pelayanan TerhadapKepuasan Pasien di BangsalKebidanan Pada Badan RSUD

    X, di akses tanggal 12 November2012

    Suryawati dkk, 2008. Peran PetugasKesehatan ,di akses tanggal 12November 2012Supranto J, 2001. Model KepuasanKomprehensif , di akses tanggal 12November 2012Wilis, 2012. profil Puskesmas ampanaBarat , Ampana

    42

  • 8/13/2019 5. Dewi Anggraini Dan m.jufri

    9/9

    Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 35-42 Artikel V