34
TEKNOLOGI BIO POLIMER

6. Teknologi Bio Polimer

Embed Size (px)

DESCRIPTION

umum

Citation preview

Page 1: 6. Teknologi Bio Polimer

TEKNOLOGI BIO POLIMER

Page 2: 6. Teknologi Bio Polimer

POLIMER

Polimer diklasifikasikan dalam:Sintetik Alami

Polimer sintetik diperoleh dari polimerisasi minyak bumi melalui rekayasa proses menggunakan katalis dan panas.

Page 3: 6. Teknologi Bio Polimer

CONTOH POLIMER SINTETIK Polyethylene Polypropylene Polytetrafluoroethylene

(Teflon®) Polyvinylchloride Polyvinylidenechloride Polystyrene Polyvinylacetate Polymethylmethacrylat

e (Plexiglas®) Polyacrylonitrile

Polybutadiene Polyisoprene Polycarbonate Polyester Polyamide (nylons) Polyurethane Polyimide Polyureas Polysiloxanes Polysilanes Polyethers

Page 4: 6. Teknologi Bio Polimer

POLIMER ALAMI

Polimer alami telah lama digunakan untuk: pakaian, dekorasi, peralatan, perlindungan, transportasi, dsb.

Contoh polimer alami:PatiSelulosa (kayu)Protein RambutSuteraDNA and RNATandukKaret

Page 5: 6. Teknologi Bio Polimer

BIOPOLIMER

Biopolimers diperoleh dari polimerisasi bahan baku bio dengan rekayasa proses industri.

Bahan baku Bioplomer diisolasi dari tanaman, binatang atau disintesis dari biomass menggunakan enzim/mikrobia.

Page 6: 6. Teknologi Bio Polimer

CONTOH BIOPOLIMER Polyesters

Polylactic acid Polyhydroxyalkanoates

Proteins Silk Soy protein Corn protein (zein)

Polysaccharides Xanthan Gellan Cellulose Starch Chitin

Polyphenols Lignin Tannin Humic acid

Lipids Waxes Surfactants

Specialty polymers Shellac Natural rubber Nylon (from castor oil)

Page 7: 6. Teknologi Bio Polimer

MENGAPA BIOPOLIMER?

Bahan bakar fosil (minyak, gas, batubara) semakin mahal dan langka karena tidak dapat diperbaharui sehingga diperlukan bahan baku yang terbaharui.

Kini mulai dikembangkan teknologi untuk biopolimer baru menggunakan tanaman.

Sebagian besar polimer sintetik tidak biodegradable

Page 8: 6. Teknologi Bio Polimer

BIODEGRADABLE POLYMERS Polimer seperti polyethylene dan

polypropylene tahan di lingkungan sampai beberapa tahun setelah pembuangan.

Recycling secara fisis terhadap plastik sering tidak praktis dan tidak diinginkan

Biodegradable polymers mudah dirombak secara enzimatis atau hidrolisis alami.

Page 9: 6. Teknologi Bio Polimer

UNTUK APA POLIMER BIODEGRADABLE?

Bahan pengemas (mis, tas belanja, kemasan makanan, karton untuk telur, dsb)

Medik (mis alat suntik, wadah infus, dsb) Kosmetik Mainan anak, dsb

Page 10: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

ADA TIGA KELOMPOK BIOPOLIMER YANG MENJADI BAHAN DASAR DALAM PEMBUATAN FILM KEMASAN BIODEGRADABLE

Campuran biopolimer dengan polimer sintetis Film jenis ini dibuat dari campuran granula pati (5 – 20 %) dan polimer sintetis serta bahan tambahan  (prooksidan dan autooksidan). Bahan ini memiliki nilai biodegradabilitas yang rendah dan biofragmentasi sangat terbatas.

Page 11: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

POLIMER MIKROBIOLOGI (POLYESTER)

Biopolimer ini  dihasilkan secara bioteknologis atau fermentasi dengan mikroba genus Alcaligenes .  

Biopolimer jenis ini diantaranya polihidroksi butirat (PHB), polihidroksi valerat (PHV), asam polilaktat (polylactic acid) dan asam poliglikolat (polyglycolic acid). 

Bahan ini dapat terdegradasi secara penuh oleh bakteri, jamur dan alga.  Namun oleh karena proses produksi bahan dasarnya yang rumit mengakibatkan harga kemasan biodegradable ini relatif mahal.

Page 12: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

POLIMER  PERTANIAN :

Biopolimer ini tidak dicampur dengan bahan sintetis dan diperoleh secara murni dari hasil pertanian. Polimer pertanian ini diantaranya cellulose (bagian dari dinding sel tanaman), cellophan, celluloseacetat, chitin (pada kulit Crustaceae), pullulan (hasil fermentasi pati oleh Pullularia pullulans ). 

Polimer hasil pertanian mempunyai sifat termoplastik, sehingga mempunyai potensi untuk dibentuk atau dicetak menjadi film kemasan. 

Page 13: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

Keunggulan polimer jenis ini adalah tersedia sepanjang tahun (renewable) dan mudah hancur secara alami (biodegradable). Beberapa polimer pertanian yang potensial untuk dikembangkan adalah pati gandum, pati jagung,  kentang, casein, zein, konsentrat whey dan soy protein.

Page 14: 6. Teknologi Bio Polimer

POLYHYDROXYALKANOATES Polyhydroxyalkanoates (PHA)

diakumulasi sebagi granula dalam sitoplasma sel.

PHAs adalah poliester termoplastik

Sifat dapat elastis seperti karet (rantai panjang) dan kaku seperti plastik (rantai pendek).

H O C

O

(CH2) C

O

OHn[ ]

Page 15: 6. Teknologi Bio Polimer

PRODUKSI PHA

Bahan Baku

Preparasi Media

Fermentasi

Penghancuran Sel

Pencucian

Sentrifugasi

Pengeringan

PHA

Sumber Karbon

Pertumbuhan Bakteri dan akumulasi polimer

Pemurnian Polimer

Page 16: 6. Teknologi Bio Polimer

POLYLACTIC ACID

Polylactic acid (PLA) didegradasi secara hidrolisis dan tidak diserang mikrobia

Serat PLA halus seperti sutera dengan menjaga kelembaban yang bagus.

Kopolimer asam laktat dan asam glikolat digunakan dalam bidang kesehatan.

Page 17: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

Bahan baku yang dapat digunakan dalam pembuatan PLA adalah semua bahan yang mengandung pati seperti singkong, ubi jalar, jagung, dan gandum.

Pati yang telah diperoleh diolah lebih lanjut menjadi glukosa melalui proses hidrolisis. Glukosa inilah yang nantinya akan difermentasi oleh mikroorganisme seperti bakteri Lactobacillus menjadi asam laktat sebagai monomer.

Page 18: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

Selanjutnya asam laktat dipolimerisasi dengan bantuan panas dan katalis logam menjadi PLA.

Selain Lactobacillus, juga dikembangkan proses fermentasi menggunakan ragi Sacharomieces cerevisiae dan Escerecia coli.

Keunggulan PLA adalah waktu penguraiannya yang singkat hanya kurang lebih 2-6 minggu serta sedikit dihasilkan residu CO 2.

Page 19: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

METODE PEMBUATAN FILM

A. Metode pembuatan film yang dikembangkan oleh Isobe

Bahan dasar (zein) dilarutkan dalam aceton dengan air 30 % (v/v) atau etanol dengan air 20 % (v/v). 

Kemudian ditambahkan bahan pemlastik (lipida atau gliserin), dipanaskan pada 50o c selama 10 menit. 

Selanjutnya dilakukan pencetakan pada casting dengan menuangkan 10 ml campuran ke permukaan plat polyethylene yang licin. 

Dibiarkan selama 5 jam pada suhu 30 sampai 45o c dengan rh ruangan terkendali. 

Film yang terbentuk dilepas dari permukaan cetakan (casting), dikeringkan dan disimpan pada suhu ruang selama 24 jam

Page 20: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

B. Metode yang dikembangkan oleh Frinault dengan bahan dasar (casein) menggunakan pencetak ekstruder dengan tahap proses terdiri dari :

1. pencampuran bahan dasar dengan aceton/etanol- air,

2. penambahan plasticiser, 3. pencetakan dengan ekstruder kemudian

pengeringan film.

Page 21: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

mC. METODE YANG DIKEMBANGKAN YAMADA

1. Bahan dasar (zein) dilarutkan dalam etanol 80 %.

2. Ditambahkan pemlastis, dipanaskan pada suhu 60 sampai 70o C selama 15 menit.

3. Campuran kemudian dicetak pada auto-casting machine. 

4. Selanjutnya dibiarkan selama 3 – 6 jam pada suhu 35o c dengan rh ruangan 50 %. 

5. Film kemudian dikeringkan selama 12 – 18 jam pada suhu 30o c pada rh 50 %. 

6. Dilanjutkan dengan conditioning dalam ruang selama 24 jam pada suhu dan rh ambien.

Page 22: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

BIODEGRADABILITAS

Alasan utama membuat kemasan plastik berbahan dasar bioplimer adalah sifat alamiahnya yang dapat hancur atau terdegradasi dengan mudah.. 

Umumnya setelah sampah kemasan dibuang ke tanah (landfill), akan mengalami proses penghancuran alami baik melalui proses fotodegradasi (cahaya matahari, katalisa), degradasi kimiawi (air, oksigen), biodegradasi (bakteri, jamur, alga, enzim) atau degradasi mekanik (angin, abrasi). 

Page 23: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

Proses-proses tersebut dapat berlansung secara tunggal maupun kombinasi.  Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat biodegradabilitas kemasan setelah kontak dengan mikroorganisme, yakni : sifat hidrofobik, bahan aditif, proses produksi, struktur polimer, morfologi dan berat molekul bahan kemasan (Griffin, 1994). 

Page 24: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

PROSES TERJADINYA BIODEGRADASI FILM KEMASAN PADA LINGKUNGAN ALAM

Dimulai dengan tahap degradasi kimia yaitu dengan proses oksidasi molekul, menghasilkan polimer dengan berat molekul yang rendah. 

Proses berikutnya (secondary process) adalah  serangan mikroorganisme (bakteri, jamur dan alga) dan aktivitas enzim (intracellular, extracellular).

Page 25: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

Contoh mikroorganisme diantaranya bakteri phototrop (Rhodospirillium, Rhodopseudomonas, Chromatium, Thiocystis), pembentuk endospora (Bacillus, Clostridium), gram negatif aerob (Pseudomonas, Zoogloa, Azotobacter, Rhizobium), Actynomycetes, Alcaligenes

Umumnya kecepatan degradasi pada lingkungan limbah cair anaerob lebih besar dari pada limbah cair aerob,  kemudian dalam tanah dan air laut. 

Page 26: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

Kendala utama yang dihadapi dalam pemasaran kemasan ini adalah harganya yang relatif tinggi dibandingkan film kemasan PE. 

Sebagai perbandingan  untuk PHBV sekitar US$ 8 – 10/lb, sedangkan untuk film PE hanya US$ 0.30 – 0.45/lb. 

Page 27: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

Biaya produksi yang tinggi berasal dari komponen bahan baku (sumber karbon), proses fermentasi (isolasi dan purifikasi polimer) dan investasi modal.   Upaya untuk menekan harga tersebut adalah menggunakan substrat dari methanol, molasses dan hemicellulose hydrolysate

Page 28: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

Di Indonesia penelitian dan pengembangan teknologi kemasan plastik biodegradable masih sangat terbatas.

Hal ini terjadi karena selain kemampuan sumber daya manusia dalam  penguasaan ilmu dan teknologi bahan, juga dukungan dana penelitian yang terbatas.  Dipahami bahwa penelitian dalam bidang ilmu dasar memerlukan waktu lama dan dana yang besar. 

Page 29: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

Prospek pengembangan biopolimer untuk kemasan plastik biodegradable di Indonesia sangat potensial. 

Alasan ini didukung oleh  adanya sumber daya alam, khususnya hasil pertanian yang melimpah dan dapat diperoleh sepanjang tahun. Berbagai hasil pertanian yang potensial untuk dikembangkan menjadi biopolimer adalah jagung, sagu, kacang kedele, kentang, tepung tapioka, ubi kayu (nabati) dan chitin dari kulit udang (hewani) dan lain sebagainya

Page 30: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

Page 31: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

Page 32: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

Page 33: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m

Page 34: 6. Teknologi Bio Polimer

www.themegallery.co

m