29

6. trauma musculoscletal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 6. trauma musculoscletal
Page 2: 6. trauma musculoscletal

HARI INI TIDAK BOLEH ADA PASIEN MENINGGAL,

BESOK MUNGKIN..?

FRAKTUR

Page 3: 6. trauma musculoscletal

ANATOMI TULANG

 

Page 4: 6. trauma musculoscletal

Sistem musculoskeletal

tulang, otot, ikat sendi dan tulang rawan → membentuk rangka, menyangga tubuh, melindungi organ vital , melakukan gerakan

Berdasarkan bentuk, tulang di kategorikan menjadi:

Tulang panjang tl pd anggota grk Tulang pendek tl pd pergelangan tangan

& kaki Tulang pipih tl pada iga Tulang tidak beraturan tl blkg

Page 5: 6. trauma musculoscletal

Tulang digabungkan oleh sendi dari berbagai jenis yang merupakan persambungan dan penyokong struktur dari sistem rangka tubuh

Page 6: 6. trauma musculoscletal

FRAKTUR

Adalah terputusnya kontinuitas tulang menjadi dua bagian atau lebih sehingga menimbulkan gerakan yang abnormal disertai krepitasi dan nyeri

Page 7: 6. trauma musculoscletal

Tanda dan Gejala Fraktur

1. Sweeling2. Deformitas3. Tendernes4. Krepitasi5. Disabiliti

Page 8: 6. trauma musculoscletal

FRAKTUR TERTUTUP Adalah patah tulang

tanpa disertai hilangnya integritas kulit

Salah satu pencetus terjadinya perdarahan internal

Biasanya disertai dengan pembengkakan dan hematom

Diagnosis pasti -> pemeriksaan radiologi

Page 9: 6. trauma musculoscletal

FRAKTUR TERBUKA Adalah keadaan patah

tulang yang disertai gangguan integritas kulit

Biasanya di sebabkan oleh ujung tulang yang menembus kulit

Komplikasi : perdarahan eksternal

Kerusakan lebih lanjut pada otot-otot dan saraf serta terjadinya kontaminasi

Page 10: 6. trauma musculoscletal

TIPE FRAKTUR 

Page 11: 6. trauma musculoscletal

PRINSIP PENATALAKSANAAN FRAKTUR 1. Kondisi pasien stabil2. Pertahankan jalan nafas, kontrol

perdarahan, tutup luka terbuka3. Identifikasi dan imobilisasi semua

fraktur dan siapkan untuk transpotasi

Page 12: 6. trauma musculoscletal

PENANGANAN FRAKTUR 1. Stabilkan Jalan nafas2. Kontrol perdarahan3. Jika ada fraktur terbuka, balut luka

sebelum melakukan pembidaian dan jangan mendorong kembali tulang yang terlihat

4. Jangan pernah berusaha untuk meluruskan fraktur

 

Page 13: 6. trauma musculoscletal

5. Tourniket tidak di anjurkan kecuali pada trauma amputasi yang sudah tidak dapat diselamatkan lagi

6. Imobilisasi ekstremitas sebelum memindahkan pasien dan imobilisasi sendi bagian atas dan bawah dari tulang yang fraktur

Page 14: 6. trauma musculoscletal

TUJUAN IMOBILISASI

 1. Menjaga fraktur tertutup agar jangan mejadi fraktur terbuka

2. Mencegah kerusakan sekitar saraf, pembuluh darah dan jaringan yang lain dari ujung tulang yang fraktur

3. Meminimalkan perdarahan dan bengkak

4. Mengurangi nyeri

Page 15: 6. trauma musculoscletal

Bila ragu dengan gejala dantanda fraktur, anggap saja fraktur dan

perlakukan sebagai fraktur

ITU LEBIH AMAN !!

Page 16: 6. trauma musculoscletal

DISLOKASI

  Adalah keluarnya pangkal tulang dari persendian, kadang-kadang disertai dengan robeknya ligamen yang seharusnya menahan pangkal tulang agar tetap berada pada tempatnya

Persendian yang biasanya terkena adalah bahu, siku, jari, panggul dan pergelangan

 

Page 17: 6. trauma musculoscletal

Dislokasi

Gejala : Nyeri atau terasa adanya tekanan yang berlebihan pada persendian, seperti kehilangan gerak pada sendi

Tanda : Deformitas

( perubahan bentuk ) Paralisis : jika

menekan saraf atau pembuluh darah

Hilangnya pulsasi ( denyut nadi ) dibawah tulang yang mengalami dislokasi

Page 18: 6. trauma musculoscletal

Penatalaksanaan Dislokasi

1. Imobilisasi pasien pada posisi saat pertama kali ditemukan

2. Jangan coba meluruskan atau mengurangi dislokasi kecuali jika anda seorang ahli

3. Lakukan imobilisasi pada bagian atas dan bawah sendi yang dislokasi untuk menjaga kestabilan waktu transport

Page 19: 6. trauma musculoscletal

SPRAIN

Adalah injuri dimana sebagian ligamen robek, biasanya disebabkan memutar secara mendadak dimana sendi bergerak melebihi batas normal

Organ yang sering terkena : lutut dan pergelangan kaki Gejala : nyeri, bengkak dan kebiruan pada daerah injuri

Penanganan sprain seperti penangan fraktur lalu imobilisasiKompres dingin jika mungkin

Page 20: 6. trauma musculoscletal

TRAUMA AMPUTASI 

Jaringan yang terlepas secara keseluruhan -> tidak lagi mendapat nutrisi dan oksigen -> Amputasi atau Avulsi

Page 21: 6. trauma musculoscletal

PENANGANAN AMPUTASI

1. Tutup ujung tungkai yang putus dengan kain yang bersih

2. Bersihkan bagian yang putus, kemudian masukkan kedalam kantong plastik

3. Masukkan kantong plastik tersebut kedalam kantong palstik yang berisi es

4. Bawa potongan tersebut kerumah sakit bersama dengan pasien

5. Berikan lebel / keterangan

COLD WATERCOLD WATER

Page 22: 6. trauma musculoscletal

SINDROM KOMPARTEMEN

Terjadi apabila suatu struktur yang berada di area tertutup mengalami hambatan penyediaan darah karena pembuluh darah mengalami penekanan sediaan oksigen tdk adekuat metabolisme anaerobic.

Page 23: 6. trauma musculoscletal

Gejala dan tanda sindrom kompartemen :1. Rasa sakit yang lebih hebat 2. Penurunan sensasi dibagian distal

cidera3. Pembengkakan yang hebat4. Paralysis5. Paresthesia6. Pucat

Penatalaksanaan : Seperti kasus fraktur

Page 24: 6. trauma musculoscletal

PRINSIP PEMBIDAIAN

Periksa PMS Fraktur bidai melewati dua sendi Dislokasi bidai melewati dua tulang Pengikatan tidak diatas sendi Pengikatan satu arah dan diatas bidai

Page 25: 6. trauma musculoscletal

ANATOMI TULANG BELAKANG Kolumna spinalis

tersusun atas 33 tulang vertebra

Terbagi dalam lima regional yaitu : servikal, torakal, lumbal, sakral dan koksigeal

Page 26: 6. trauma musculoscletal

Tanda dan gejala trauma spinal :

1. Nyeri leher atau punggung2. Nyeri gerak leher atau punggung3. Nyeri tekan leher posterior atau

midlline punggung4. Deformitas kolumna spinalis5. Paralisis, paresis, baal atau

kesemutan pada ekstremitas pada pasca kejadian

6. Tanda dan gejala syok neurogenik7. Priapismus

Page 27: 6. trauma musculoscletal

Pengelolaan trauma tulang belakang :

1. Imobilisasi inline secara manual2. Evaluasi ABC. 3. Periksa fungsi motorik, sensorik dan

sirkulasi keempat ekstremitas.4. Perikasa leher dan pakaikan cervical

collar5. Imobilisasi torso hingga tidak dapat

bergerak

Page 28: 6. trauma musculoscletal

6. Letakan bantalan (padding) dibelakang kepala untuk dewasa dan dibawah toraks untuk anak-anak

7. Imobilisasi kepala8. Imobilisasi tungkai dan lengan pada board9. Reevaluasi ABC dan fungsi motorik,

sensorik dan sirkulasi keempat ekstremitas.

Page 29: 6. trauma musculoscletal