62 2013 SK Kebijakan Pendidikan Dan Pelatihan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 62 2013 SK Kebijakan Pendidikan Dan Pelatihan

    1/5

    KEPUTUSAN DIREKTUR RS BAPTIS BATU

    No: 62/15/VIII/SK_DIR_Keb/2013

    TENTANG

    PENDIDIKAN DAN LATIHAN

    DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS BATU

    MENIMBANG : a.  Bahwa dalam upaya pencapaian Visi dan Misi Rumah Sakit

    Baptis Batu diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas

    untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien, baik

     pegawai, mahasiswa, maupun relawan yang terlibat di dalamnya;

     b. 

    Bahwa untuk mendapatkan sumber daya manusia yang

     berkualitas tersebut diperlukan pendidikan dan latihan;

    c.   bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

    a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah

    Sakit Baptis Batu.

    MENGINGAT : 1.  Undang-UndangRepublik Indonesia No. 23 tahun 2009 tentang

    Kesehatan.

    2.  Undang-UndangRepublik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang

    Rumah Sakit.3.  Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang

    Ketenagakerjaan.

    4.  Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga

    Kesehatan.

    5.  Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia

     Nomor 014/SK/YBI/VIII/2009 tentang Penunjukan Direktur

    Rumah Sakit Baptis Batu

    6.  Hospital by Laws RS Baptis Batu.

    7. 

    Perjanjian Kerja Bersama RS Baptis Batu dengan SPKUK RS

    Baptis Batu.

    8. 

    Kebijakan Direktur tentang Sumber Daya Manusia.

  • 8/18/2019 62 2013 SK Kebijakan Pendidikan Dan Pelatihan

    2/5

  • 8/18/2019 62 2013 SK Kebijakan Pendidikan Dan Pelatihan

    3/5

     Lampiran Surat Keputusan Direktur RS. BaptisBatu

     Nomor : 62/15/VIII/SK_DIR_Keb/2013

    KEBIJAKAN DIREKTUR TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

    DI RUMAH SAKIT BAPTIS BATU

    A. 

    Kebijakan Umum :

    1. 

    Setiap pegawai memperoleh pendidikan dan pelatihan baik di dalam (internal)

    maupun di luar (eksternal) rumah sakit untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuannya.

    2.  Setiap pegawai wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit.

    3.  Pendidikan dan pelatihan merupakan bagian dari pengembangan Sumber Daya

    Manusia di RS Baptis Batu melalui peningkatan kompetensi pegawai.

    4.  Institusi pendidikan professional kesehatan dapat mengajukan permohonan

    untuk mengirimkan mahasiswanya melakukan pembelajaran praktek di RS

    Baptis Batu.

    5.  Rumah Sakit Baptis Batu dapat juga dipakai sebagai lahan penelitian.

    B. 

    KebijakanKhusus :

    1.  Perencanaan diklat pegawai.

    a.  Perencanaan pendidikan dan latihan tahunan didahului dengan pengkajian

    kebutuhan pelatihan (training need assesment ).

     b.  Rencana pelatihan memperhatikan kebutuhan peningkatan mutu pelayanan

    dan keselamatan pasien.

    c.  Tiap unit kerja memaparkan perencanaan pendidikan dan pelatihan di

    dalam TOR unit kerja setiap tahunnya.

    d.  Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dikoordinasikan dengan Bagian

    Sumber Daya manusia.

    2.  Pegawai baru mendapatkan pelatihan internal melalui program orientasi

     pegawai yang ditetapkan sendiri dalan kebijakan direktur tentang program

    orientasi pegawai.

    3.  Pengajuan pelatihan

    a.  Pengajuan pelatihan internal harus membuat perencanaan (TOR) pelatihan,

    laporan pelaksanaan dan evaluasinya.

     b.  Dilakukan tindak lanjut atas evaluasi pelatihan yang telah dilakukan.

    c.  Pengajuan pelatihan eksternal (keluar) harus dengan persetujuan direktur.

  • 8/18/2019 62 2013 SK Kebijakan Pendidikan Dan Pelatihan

    4/5

    d.  Setiap pelatihan eksternal wajib mengaplikasikan pengetahuan yang didapat

    ke dalam kegiatan pelayanan sehingga pengetahuan itu dapat meningkatkan

    mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Baptis Batu.

    4.  Kebijakan tentang peningkatan pendidikan formal pegawai :

    a. 

    Untuk meningkatkan jenjang pendidikan, pegawai dapat mengajukan

     permohonan melanjutkan pendidikan kepada direktur.

     b.  Pemberian Ijin melanjutkan pendidikan bagi pegawai didasarkan pada

    kebutuhan pelayanan dan kemampuan rumah sakit.

    c.  Pegawai yang diijinkan belajar oleh rumah sakit dapat memiliki status ijin

     belajar atau tugas belajar, bilamana setelah masa pendidikan selesai tingkat

     pendidikan yang baru dapat diperhitungkan dalam kenaikan status

    kepegawaian.

    d.  Pegawai yang ijin belajar maupun tugas belajar mendapatkan surat

    keputusan direktur tentang status belajarnya.e.  Pegawai yang melanjutkan pendidikan namun tidak memiliki ijin dari

    direktur, pada saat selesai masa pendidikan tidak dapat diperhitungkan

    dalam kenaikan status kepegawaiannya.

    f. 

    Rumah sakit juga memberi kesempatan kepada anak pegawai untuk

    mendapatkan beasiswa dari Rumah Sakit Baptis Batu sesuai dengan

    kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit Baptis Batu; sehingga setelah

    masa pendidikan selesai anak pegawai tersebut dapat menjalani ikatan dinas

    dan diproses menjadi pegawai sesuai dengan prosedur penerimaan pegawai

     baru di Rumah Sakit Baptis Batu.

    5. 

    Kebijakan tentang RS Baptis Batu sebagai lahan praktek mahasiswa :

    a.  Institusi yang hendak mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di RS

    Baptis Batu wajib memiliki perjanjian kerjasama dengan RS Baptis Batu,

    mengirimkan berkas permohonannya disertai kerangka acuan praktik

    mahasiswa dan metode evaluasinya.

     b.  Rumah sakit menyediakan pembimbing mahasiswa yang berkualitas untuk

    tetap menjaga mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien, serta

     pembelajaran yang optimal bagi mahasiswa.

    c. 

    Mahasiswa yang belajar praktek wajib mematuhi seluruh peraturan yang

    ada tentang praktek mahasiswa di RS Baptis Batu.

    d. 

    Mahasiswa praktek mendapat pembekalan tentang keselamatan pasien, pengendalian infeksi, serrta peningkatan mutu pelayanan di RS Baptis Batu.

    6.  Kebijakan tentang penelitian di RS Baptis Batu

    a.  Pihak luar baik institusi maupun perorangan yang akan melakukan

     penelitian di RS Baptis Batu wajib mengajukan permohonan dan proposal

     penelitiannya.

     b.  Penelitian di Rumah Sakit Baptis Batu dapat dilakukan bila tidak akan

    mengganggu mutu pelayanan, keselamatan pasien, dan etika penelitian.

    c.  Pertimbangan etik penelitian melibatkan Komite Etik Rumah Sakit Baptis

    Batu.

  • 8/18/2019 62 2013 SK Kebijakan Pendidikan Dan Pelatihan

    5/5

    d.  Peneliti wajib menyampaikan hasil penelitiannya kepada Rumah Sakit

    Baptis Batu.

    Ditetapkan di : B a t u

    Pada tanggal : 15 Agustus 2013

    Direktur Rumah Sakit Baptis Batu,

    dr. Arhwinda Pusparahaju A, SpKFR, MARS.