16

Click here to load reader

72312921 Sesak Disertai Mengi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 72312921 Sesak Disertai Mengi

LBM 2 SESAK DISERTAI MENGI

STEP 1

Mengi/wheezing : Kelainan bunyi pd bronkus yg terdengar saat auskultasi, seperti suara saat meniup botol yg salurannya kecil. Dan biasanya timbul saat ekspirasi.

Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma!

Asmasolon :obat asma yg berguna sbg bronkodilator golongan Xantin, yg mengandung Teofilin anhidrat & Efedrin HCL.

STEP 2

Fisiologi Pernafasan Sesak nafas:

o Definisio Etologio Mekanisme/patofisiologio klasifikasio Faktor resiko/pemberato Px. Yg digunakano DDo Diagnosiso Penatalaksanaano komplikasio prognosis

STEP 3 SISANYA KERJAIN SECARA UMUM YA ! :D --hapus tulisan ini saat SGD 2 :P thank you ! :D

Fisiologi Pernafasan : Ventilasi : Proses keluar masuk udara Difusi 1 : pertukaran gas alveolus dan kapiler Transportasi : Kapiler tdpt Hb, pengangkutan O2 ke seluruh tubuh oleh SDM Difusi 2 : difusi di sel2 itu sendiri, metabolism selpembakaranCo2

Sesak nafas: Definisi : Perasaan tdk nyaman saat bernapas (dyspneunafas pendek & pelan, orthopneusesak saat berbaring,tachipneunafas

cepat,Psikogeniksesak hilang timbul)

Page 2: 72312921 Sesak Disertai Mengi

Hambatan pada fase ventilasi (ekspirasi & inspirasi)Perasaan yang dirasakan oleh seseorang mengenai ketidaknyamanan atau kesulitan dalam bernapas.Sesak napas dapat disebabkan oleh gangguan dalam sistem pernapasan (hidung, tenggorokan paru-paru) atau gangguan yang berasal dari luar paru-paru (jantung)

o Etiologi

Anemia(transportasi) Penyakit atau keadaan tertentu secara akut dapat menyebabkan kecepatan pengiriman oksigen ke seluruh

jaringan menurun. Penurunan oksigenasi jaringan ini akan meningkatkan sesak napas. Karena transportasi oksigentergantung dari

sirkulasi darah dan kadar hemoglobin, maka beberapa keadaan seperti perdarahan, animea (hemolisis), perubahan hemoglobin

(sulfhemoglobin, methemoglobin, karboksihemoglobin) dapat menyebabkan sesak napas.

Gangguan Inflasi Paru(pengembangan)

o Pada neuromuscular: gangguan N. Phrenicus(SGB,MG)o Efusi pleura o Herediter o Oedem paru :

Gagal jantung kiri Hipoalbumin ,hiponatremi (elektrolit)

Pneumothorak Obstruksi Saluran Nafas

Peradangan : Pneumonia (akut),ISPA (atas & bawah)SALURAN Alergi : inhalan(antigen yg masuk saat bernapasdebu,asap) ,ingestan(makanan:coklat,susu),kontaktan; obat2an;Asma Benda asing : iritan Massa yg mendorong

Psikis Sesak napas yang berhubungan dengan faktor emosi, terjadi melalui mekanisme hiperventilasi. Dalam penelitian Dudley ditemukan bahwa pengaruh emosi seperti depresi, kecemasan dapat menimbulkan sensasi sesak napas melalui mekanisme hiperventilasi. Kedua mekanisme tersebut yang sama-sama dapat dipakai oleh faktor psikis dalam menampilkan sensasi sesak napas, mungkin dapat dipergunakan sebagai suatu bukti bahwa foktor emosi khusus berperan atau tidak.Orang-orang yang gelisah, depresi, ketakutan, rendah diri cendertung untuk sering menahan nafas. Atau justru menarik nafas terlalu sering dan dangkal sehingga terengah-engah. Dalam waktu yang lama, kebiasaan ini berpengaruh terhadap produksi kelenjar adrenal dan hormon, yang berkaitan langsung dengan sistem pertahanan tubuh.

Page 3: 72312921 Sesak Disertai Mengi

OlahragaOtot-otot yang lelah ini tidak mampu memenuhi kebutuhan ventilasi dalam jangka panjang, akibatnya timbul sesak napas. Kelemahan

dan kelumpuhan seperti yang terjadi pada penyakit miastenia gravis, tirotoksikosis, poliomelitis dan sindroma guillain barre dapat

menyebabkan sesak napas.

Kelainan Anatomis susunan tulang atau otot tegang pada punggung bagian atas akan menghambat sensor syaraf dan bioenergi dari dan menuju

paru-paru.  produksi lendir yang berlebihan akan menyumbat saluran udara. Makanan yang menyebabkan produksi lendir berlebih adalah produk dari susu, tepung, nasi

putih, dan permen.dapat pula karena kurangnya asupan cairan sehingga lendir pada paru-paru dan saluran nafas mengental. Kondisi ini juga menjadi situasi yang menyenangkan bagi mikroba untuk berkembang biak.

o Mekanisme/patofisiologio Yg sebabkan sesak secara umum

Peradangan : Radangsensitisasi CD+4 tipe Th2keluarkan sitokin, ILaktifkan pertumbuhan sel mast & aktifnya eusonofilantigen masuk lewat mukosaterstimulasi oleh N.vagus sub epitelpicu bronkokonstriksi (Ana)

Alergi : Hipersensitivitas I & IIIkeluarkan tipe Th2(spesifik seluler)Infiltrat Ig E + Sel mast (Devi P )

Dispnea atau sesak napas bisa terjadi dari berbagai mekanisme seperti jika ruang fisiologi meningkat maka akan dapat menyebab kan gangguan pada pertukaran gas antara O2 dan CO2 sehingga menyebabkan kebutuhan ventilasi makin meningkat sehingga terjadi sesak napas. Pada orang normal ruang mati ini hanya berjumlah sedikit dan tidak terlalu penting, namun pada orang dalam keadaan patologis pada saluran pernapasn maka ruang mati akan meningkat.

o Klasifikasi Sesak Napas Tingkat I

Tidak ada pembatasan atau hambatan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Sesak napas akan terjadi bila penderita

melakukan aktivitas jasmani lebih berat dari pada biasanya. Pada tahap ini, penderita dapat melakukan pekerjaan sehari-hari

dengan baik.

Sesak Napas Tingkat II

Sesak napas tidak terjadi bila melakukan aktivitas penting atau aktivitas yang biasa dilakukan pada kehidupan sehari-hari.

Sesak baru timbul bila melakukan aktivitas yang lebih berat. Pada waktu naik tangga atau mendaki, sesak napas mulai terasa,

Page 4: 72312921 Sesak Disertai Mengi

tetapi bila berjalan di jalan yang datar tidak sesak. Sebaiknya penderita bekerja pada kantor/tempat yang tidak memerlukan

tenaga lebih banyak atau pada pekerjaan yang tidak berpindah-pindah.

Sesak Napas Tingkat III

Sesak napas sudah terjadi bila penderita melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mandi atau berpakaian, tetapi penderita

masih dapat melakukan tanpa bantuan orang lain. Sesak napas tidak timbul di saat penderita sedang istirahat. Penderita juga

masih mampu berjalan-jalan di daerah sekitar, walaupun kemampuannya tidak sebaik orang-orang sehat seumurnya. Lebih

baik penderita tidak dipekerjakan lagi, mengingat penyakit cukup berat.

Sesak Napas Tingkat IV

Penderita sudah sesak pada waktu melakukan kegiatan/aktivitas sehari-hari seperti mandi, berpakaian dan lain-lain sehingga

tergantung pada orang lain pada waktu melakukan kegiatan sehari-hari. Sesak napas belum tampak waktu penderita

istirahat, tetapi sesak napas sudah mulai timbul bila penderita melakukan pekerjaan ringan sehingga pada waktu mendaki

atau berjalan-jalan sedikit, penderita terpaksa berhinti untuk istirahat sebentar. Pekerjaan sehari-hari tidak dapat dilakukan

dengan leluasa.

Sesak Napas Tingkat V

Penderita harus membatasi diri dalam segala tindakan atau aktivitas sehari-hari yang pernah dilakukan secara rutin.

Keterbatasan ini menyebabkan penderita lebih banyak berada di tempat tidur atau hanya duduk di kursi. Untuk memenuhi

segala kebutuhannya, penderita sangat tergantung pada bantuan orang lain.

 Sesak Napas (Dyspnea)

Dyspnea akutDyspnea akut dengan awal yang tiba-tiba merupakan penyebab umum kunjungan ke ruang gawat darurat. Penyebab dyspnea akut diantaranya penyakit pernapasan (paru-paru dan pernapasan), penyakit jantung atau trauma dada.

Dyspnea kronis Dyspnea kronis (menahun) dapat disebabkan oleh asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), emfisema, inflamasi paru-paru, tumor, kelainan pita suara.

o Pemeriksaan Fisik & penunjang

Anamnesa:

o Sejak Kapan: Baru saja ? Sudah lama dan kambuh-kambuhan ? Tiba-tiba atau Perlahan-lahan?

Page 5: 72312921 Sesak Disertai Mengi

o Apakah timbul sesudah kegiatan fisik berat?

o Apakah timbul bila berjalan jauh atau naik tangga?

o Apakah disertai batuk-batuk?

o Apakah disertai sputum : banyak? Berbuih? Mengandung darah?

o Apakah disertai nyeri dada kiri?

Asma BronkialeAnamnesa:o Sering kambuh pada saat-saat tertentu (menjelang pagi, udara dingin, banyak debu, dll)

o Nafas berbunyi, disertai/ tanpa sputum

o Kadang ada riwayat alergi (makanan tertentu, Obat, dll)

o Ada riwayat alergi/ sesak pada keluarga lain yang sedarah

o Kadang dicetuskan oleh stres.

Payah Jantung (Decompensatio Cordis)Anamnesa:o Timbul setelah aktivitas fisik berat (jalan jauh, naik tangga, dll) dan berkurang dengan istirahat

o Lebih enak berbaring dengan bantal tinggi.

Efusi Pleura, Pneumonia, Pneumothorax, Penyakit Paru Obstruktif MenahunAnamnesa:

Sesak napas terus-menerus dan berkepanjangan

Gastritis (Dispepsia)

Sesak nafas di hulu hati, sesaknya berhubungan dengan kecemasan, makanan, misalnya sesudah makan makanan yang merangsang (pedas, kecut, kopi, dll)

Dispnea nokturna paroksismal menyatakan timbulnya dispnea pada malam hari dan memerlukan posisi duduk dengan segera utnuk bernapas, atau dengan kata lain terbangun dari tidur untuk melakukan usaha bernapas agar tidak terasa sesak.

Pasien denagn gejala dispnea biasanya memiliki satu dari beberapa keadaan seperti berikut yaitu :

Penyakit kardiovaskular

Page 6: 72312921 Sesak Disertai Mengi

Emboli paru

Penyakit paru interstisial atau alveolar

Gangguan dinding dada atau otot otot dada

Penyakit obstruktif paru

Inspeksi : frekuensi nafas,irama,ada retraksi(sebelah sterna,supraclavicula,intercostals),bentuk dada,ada alat bantu pernapasan/tidak,ada nafas cuping hidung,sianotikGejala objektif sesak napas termasuk juga penggunaan otot otot pernpasan tambahan seperti sternocleidomastoidseus, scalenus, trapezius, dan pectoralis mayor, adanya pernapasan cuping hidung, tachypnea dan hiperventilasi.

Palpasi Perkusi

o DD Diagnosis banding

1. Bronkitis kronis

Ditandai dengan batuk kronik menegluarkan sputum 3 bulan dalam setahun paling sedikti terjadi dua tahun. Gejala utama batuk disertai sputum biasanya terjadi pada penderita > 35 tahun dan

perokok berat. Gejalanya berupa batuk di pagi hari, lama-lama disertai mengi, menurunya kemampuan kegiatan jasmani pada stadium lanjut ditemukan sianosis dan tanda-tanda kor pumonal.

2. Emfisema paru

Sesak merupakan gejala utama emfisema, sedangkan batuk dan mengi jarang menyertainya. Penderita biasanya kurus. Berbeda dengan asma, emfisema biasanya tida ada fase remisi,

penderita selalu merasa sesak pada saat melakukan aktivitas. Pada pemeriksaan fisik di dapat dada seperti tong, gerakan nafas terbatas, hipersonor, pekak hati menurun, suara vesikuler sangat

lemah. Pada foto dada di dapat adanya hiperinflasi.

3. Gagal jantung kiri

Gejala gagal jantung yang sering terjadi pada malam hari dikenal sebagai paroksisimal dispneu. Penderita tiba-tiba terbangun pada malam hari karena sesak, tetapi sesak berkurang jika

penderita duduk. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya kardiomegali dan udem paru.

4. Emboli paru

Hal-hal yang dapat menimbulkan emboli paru adalah gagal jantung dan tromboflebitis dengan gejala sesak nafas, pasien terbatuk-batuk disertai darah, nyeri pleura, keringat dingin, kejang, dan

pingsang. Pada pemeriksaan fisik didapat ortopnea, takikardi, gagal jantung kanan, pleural friction, gallop, sianosis, dan hipertensi.

oDiagnosis ASMA Definisi

Page 7: 72312921 Sesak Disertai Mengi

suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir.

Etiologipada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga.

Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita mengalami infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) baik flu.

Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma, maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebut.

Faktor predisposisi

Genetik. Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai

keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus. Selain itu

hipersentifisitas saluran pernafasannya juga bisa diturunkan.

Faktor presipitasi

a. Alergen, dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

 Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan (debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi)

 Ingestan, yang masuk melalui mulut (makanan dan obat-obatan)

 Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit (perhiasan, logam dan jam tangan)

b. Perubahan cuaca

Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma . Kadang-

kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti musim hujan, musim kemarau, musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan debu.

c. Stress

Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul harus

segera diobati penderita asma yang mengalami stress/gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala

asmanya belum bisa diobati.

d. Lingkungan kerja

Mempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma. Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di laboratorium hewan, industri

tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.

e. Olahraga/ aktifitas jasmani yang berat

Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau olahraga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma.

Serangan asma karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah selesai aktifitas tersebut

Page 8: 72312921 Sesak Disertai Mengi

Patofisiologi seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody IgE abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen

spesifikasinya. Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus kecil. Bila seseorang

menghirup alergen maka antibody IgE orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai

macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient), faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin.

Efek gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan adema lokal pada dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi mukus yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme otot polos

bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat.

Gambar 3. Penyempitan saluran nafas

Pada asma, diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi daripada selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa menekan bagian luar bronkiolus.

Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi. Pada penderita

asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali melakukan ekspirasi. Hal ini menyebabkan dispnea. Kapasitas residu fungsional dan volume residu paru

menjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. Hal ini bisa menyebabkan barrel chest.

Dalam keadaan normal, IgE dalam serum kadarnya berkisar antara 0,1-0,4 ug/ml, apabila tubuh tersensitisasi oleh allergen lua, maka kadar IgE meningkat lebih dari 1mg/ml dan disebut IgE yang tersensitasi. IgE yang tersensitasi memiliki dua reseptor spesifik Fc-epsilon-RI dan Fc-epsilon-RII. Fc-epsilon-RI IgE akan berikatan dengan Fc-R pada permukaan mast-cell dan sel basofil.6

Ikatan antara Fc-epsilon-RI IgE dengan dinding mast cell, akan meningkatkan cairan membrane sehingga terbentuk peningkatan kanal kalsium (Ca++). Peningkatan kanal Ca++ akan meningkatkan uptakeCa++ ke dalam intrasel. Peningkatan Ca++ intrasel akan merangsang reticulum endoplasma untuk membentuk granulasi.6

Degranulasi mast cell akan mengeluarkan mediator mast cell seperti histamine dan protease sehingga berakibat respon allergy berupa asma.

Page 9: 72312921 Sesak Disertai Mengi

Faktor pemberat

Faktor resiko

Klasifikasi Klasifikasi

Derajat Gejala Gejala malam Faal paru

Intermiten Gejala kurang dari 1x/mingguAsimtomatik

Kurang dari 2 kali dalam sebulan APE > 80%

Mild persistan -Gejala lebih dari 1x/minggu tapi kurang dari 1x/hari-Serangan dapat menganggu Aktivitas dan tidur

Lebih dari 2 kali dalam sebulan APE >80%

Moderate persistan -Setiap hari,-serangan 2 kali/seminggu, bisa berahari-hari.-menggunakan obat setiap hari-Aktivitas & tidur terganggu

Lebih 1 kali dalam seminggu APE 60-80%

Severe persistan - gejala Kontinyu-Aktivitas terbatas-sering serangan

Sering APE <60%

Ek

Berdasarkan penyebabnya ekstrinsik (alergik)

Ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh faktor-faktor pencetus yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotic dan aspirin) dan spora jamur.

Asma ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya suatu predisposisi genetik terhadap alergi. Oleh karena itu jika ada faktor-faktor pencetus spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan

terjadi serangan asma ekstrinsik.

2. Intrinsik (non alergik)

Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi

saluran pernafasan dan emosi. Serangan asma ini menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang menjadi bronkhitis kronik dan emfisema. Beberapa pasien

akan mengalami asma gabungan.

3. Asma gabungan

Bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik dan non-alergik.

Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma bronkhial.

Page 10: 72312921 Sesak Disertai Mengi

Manifestasi klinisBiasanya pada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan gejalaklinis, tapi pada saat serangan penderita tampak bernafas cepat dan dalam, gelisah,Gejala klasik dari asma bronkial ini adalah sesak nafas, mengi ( whezing ),batuk, dan pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada. Gejala-gejalatersebut tidak selalu dijumpai bersamaan.Pada serangan asma yang lebih berat , gejala-gejala yang timbul makinbanyak, antara lain : silent chest, sianosis, gangguan kesadaran, hyperinflasi dada,tachicardi dan pernafasan cepat dangkal . Serangan asma seringkali terjadi padamalam hari.

Px fisik & penunjang Anamnesa

a. Keluhan sesak nafas, mengi, dada terasa berat atau tertekan, batuk berdahak yang tak kunjung sembuh, atau batuk malam hari.

b. Semua keluhan biasanya bersifat episodik dan reversible.c. Mungkin ada riwayat keluarga dengan penyakit yang sama atau penyakit alergi yang lain.

2. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum : penderita tampak sesak nafas dan gelisah, penderita lebih nyaman dalam posisi duduk.

b. Jantung : pekak jantung mengecil, takikardi.

c. Paru :

 Inspeksi : dinding torak tampak mengembang, diafragma terdorong ke bawah.

 Auskultasi : terdengar wheezing (mengi), ekspirasi memanjang.

 Perkusi : hipersonor

 Palpasi : Vokal Fremitus kanan=kiri

3. Pemeriksaan laboratorium

a. Darah rutin didapat peningkatan eosinofil dan IgE

b. Sputum didapat adanya eosinofil, spiral crushman, kristal charcot Leyden.

c. Foto toraks dapat normal diluar serangan, hiperinflasi saat serangan, adanya penyakit lain

d. Faal paru (spirometri /peak flow meter) menilai berat obstruksi, reversibilitas, variabilitas

e. Uji provokasi bronkus untuk membantu diagnosis

Penatalaksanaan

Page 11: 72312921 Sesak Disertai Mengi

Prinsip umum pengobatan asma bronchial adalah :1. Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segara.2. Mengenal dan menghindari fakto-faktor yang dapat mencetuskan serangan asma3. Memberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarganya mengenaipenyakit asma,

Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.Bagi penderita asma, disarankan kepada mereka untuk menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) dimanapun mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala serangan terjadi.

Terapi serangan asma akut

Berat ringannya serangan

Terapi lokasi

Ringan Terbaik : Agonis beta 2 inhalasi diulang setia 1 jamAlternatif : agonis beta 2 oral 3 X 2 mg

Di rumah

Sedang Terbaik : oksigen 2-4 liter/menit dan agonis beta 2 inhalasiAlternatif :agonis beta 2 IM/adrenalin subkutan. Aminofilin 5-6mg/kgbb

- puskesmas- klinik rawat jalan- IGD-praktek dokter umum-rawat inap jika tidak ada respons dalam 4 jam.

Berat Terbaik :-Oksigen 2-4 liter/menit-agonis beta 2 nebulasi diulang s/d 3 kali dalam 1 jam pertama-aminofilin IV dan infuse-steroid IV diulang tiap 8 jam

- IGD- Rawat inap apabila dalam 3 jam belum ada perbaikan-pertimbangkan masuk ICU jika keadaan memburuk progresif.

Mengancam jiwa

Terbaik-lanjutkan terapi sebelumnya-pertimbangkan intubasi dan ventilasi mekanik

ICU

Terapi Edukasi kepada pasien/keluarga bertujuan untuk

a. meningkatkan pemahaman (mengenai penyakit asma secara umum dan pola penyakit asma sendiri)

b. meningkatkan keterampilan (kemampuan dalam penanganan asma sendiri/asma mandiri)

c. membantu pasien agar dapat melakukan penatalaksanaan dan mengontrol asma

Page 12: 72312921 Sesak Disertai Mengi

 Pencegahan

Pencegahan Serangan Asma pada Anak1.       Menghindari pencetus

Cara menghindari berbagai pencetus serangan pada asma perlu diketahui dan diajarkan pada keluarganya yang sering menjadi faktor pencetus adalah debu rumah. Untuk menghindari pencetus karena debu rumah dianjurkan dengan mengusahakan kamar tidur anak:-          Sprei, tirai, selimut minimal dicuci 2 minggu sekali. Sprei dan sarung bantal lebih sering. Lebih baik tidak menggunakan

karpet di kamar tidur atau tempat bermain anak. Jangan memelihara binatang.-          Untuk menghindari penyebab dari makanan bila belum tau pasti, lebih baik jangan makan coklat, kacang tanah atau

makanan yang mengandung es, dan makanan yang mengandung zat pewarna.-          Hindarkan kontak dengan penderita influenza, hindarkan anak berada di tempat yang sedang terjadi perubahan cuaca,

misalnya sedang mendung.2.       Kegiatan fisik

Anak yang menderita asma jangan dilarang bermain atau berolah raga. namun olahraga perlu diatur karena merupakan kebutuhan untuk tumbuh kembang anak. Pengaturan dilakukan dengan cara:-          Menambahkan toleransi secara bertahap, menghindarkan percepatan gerak yang mendadak-          Bila mulai batuk-batuk, istirahatlah sebentar, minum air dan setelah tidak batuk-batuk, kegiatan diteruskan.-          Adakalanya beberapa anak sebelum melakukan kegiatan perlu minum obat atau menghirup aerosol terlebih dahulu.

Komplikasi

Berbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah:1.       Status asmatikus adalah setiap serangan asma berat atau yang kemudian menjadi berat dan tidak memberikan respon

(refrakter) adrenalin dan atau aminofilin suntikan dapat digolongkan pada status asmatikus. Penderita harus dirawat dengan terapi yang intensif.

2.       Atelektasis adalah pengerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan saluran udara (bronkus maupun bronkiolus) atau akibat pernafasan yang sangat dangkal.

3.       Hipoksemia adalah tubuh kekurangan oksigen4.       Pneumotoraks adalah terdapatnya udara pada rongga pleura yang menyebabkan kolapsnya paru.5.       Emfisema adalah penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan (obstruksi) saluran nafas karena kantung udara di

paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas.

Step 4 Mapping

Page 13: 72312921 Sesak Disertai Mengi

Sesak Nafas

Fisiologi pernafasan

Definisi

Etiologi

Patofisiologi

Faktor pemberat

Faktor resiko

Klasifikasi

Manifestasi klinis

Px fisik & penunjang

Penatalaksanaan

Komplikasi dan prognosisnya

Asma

DD

Fisik InspeksiPalpasi Perkusi aukskultasi

Pemeriksaan

0 = 1 = 2 = 3 =4 =

Klasifikasi

Peradangan Alergi

Mekanisme

Olahraga

Neuromuskuler Oedem paruEfusi pleuraHiponatremi Herediter

Anemia

Obstruksi Saluran nafas

Pengembangan

Etiologi

Penunjang

Ventilasi

Difusi 1

Transportasi

Difusi 2

Stress Kelainan anatomis

Peradangan : PneumoniaBenda asing Masa yang mendorongAlergi : asma