Upload
dikyhardiyansyah2
View
41
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tutorial
Citation preview
SESAK NAPASKELOMPOK III
Dr. Nurfaitah, Sp. PDDr. Masyta Mochtar
Seorang laki-laki 69 th,pniunan pekerja di pabrik semen,di bawa kerumah sakit oleh anaknya yang juga seorang dokter puskesmas karena menderita sesak yang hebat dan sngat lemah.kondisi kelemahan ini sebenarnya telah dialaminya sejak 4 bulan lalu dimana pada saat itu ia menderita batuk tidak produktif yang di sertai demam,yang membaik setelah diberikan antibiotik selama 6 hari di tambah obat obat simptomatik.saat ini dia juga menderita batuk yang produktif dengan sputum yang kecoklatan sejak 4 hari lalu,dan sejak 2 hari lalu ia mengelu demam yang di sertai muntah.ia tidak ada riwayat merokok ataupun minum minuman keras.ia tidak pernah keluar kota atau melakukan perjalanan jauh sejak 1 tahun terakhir dan tidak pernah kontak dengan orang sakit sebelumnya.selain itu ia sering mengalami gastrik reflux yang disertai mual dan muntah.
SKENARIO
Laki laki 69 thn Pekerja di pabrik semen Sesak yang hebat & sangat lemah Batuk tidak produktif disertai demam Riwayat konsumsi antibiotik Batuk produktif Sputum kecoklatan Mual & muntah Tidak merokok & minuman keras Gastric reflux.
Key Problem
1. Penyakit apa saja yang gejalanya berhubungan dengan kasus?
2. Bagaimana patofisiologi penyakit-penyakit tersebut?
3. Apa etiologi dari penyakit-penyakit tersebut?4. Bagaimana manifestasi klinik penyakit-
penyakit tersebut?5. Pemeriksaan penunjang apa yang harus
dilakukan (lab & ro)?6. Bagaimana penatalaksaan untuk penyakit-
penyakit tersebut?
PERTANYAAN
ANATOMI
HISTOLOGI
Bronkiolus
epitel bronkiolus terminalis, tidak ditemukan adanya tulang rawan dan kelenjar campur pada lamina propria
bronkiolus terminalis, bronkiolus respiratorik, duktus alveolaris dan alveoli
Alveolus
Sawar darah udara dibentuk dari lapisan permukaan dan sitoplasma sel alveolus, lamina basalis, dan sitoplasma sel endothel.
Fisiologi
Sumber : slide dr. Ilhamjaya Patellongi
DR. Dr. Ilhamjaya Patellongi
Sumber : slide dr. Ilhamjaya Patellongi
Biokimia Hb
Tetramer 2, rantai alfa & beta O2
berikatan dengan Fe2+ : Hb(Fe+2)+O2 Hb(Fe2+)O2
DeoksiHb OksiHb Methemoglobin tidak dapat mentransfer O2
Peranan Paru untuk menjaga kesetimbangan asam basa◦ Bekerja cepat menjaga konsentrasi perubahan ion H+ ◦ Ion H+ dikontrol dengan efektifitas 50 – 75 % ◦ Kemampuan kompensasi seluruh penyangga kimia.◦ Bila [H+] lebih tinggi dari normal ventilasi alveolus
meningkat, terjadi penurunan Pco2 atau sebaliknya
Sumber : slide dr. N.A.Mappewali, Sp.BK bag. BIOKIMIA FK-UNHAS
Sumber : slide dr. N.A.Mappewali, Sp.BK bag. BIOKIMIA FK-UNHAS
Peta Konsep
BRONKIEKTASIS ETIOLOGI :
1. Ditandai oleh adanya kelainan anatomi pada dinding bronkial.
2. Obstruksi akibat neoplasma atau aspirasi benda asing.
GAMBARAN KLINIK
Batuk kronik yang jarang Bersifat produktif dan banyak sputum
mukopurulen yang berbau busuk. Batu memnerat jika posisi miring Hemoptosis sering terjadi atau sputum
mengandung darah.
PATOMEKANISMEDaerah dinding bronkus rusak & mengalami peradangan
kronis
Pembentukan lendir meningkat
& ketegangan dinding bronkus
juga hilang
Sel bersilia rusak
PEMERIKSAAN PENUNJANG CHEST X-RAY :
1. Tampak gambaran berupa bronkovaskuler kasar yang umumnya terdapat dilapangan bawah paru.
2. Gambaran garis-garis transulen yang panjang menuju ke hilus dengan bayangan konsolidasi sekitarnya akibat peradangan sekunder.
3. Kadang-kadang juga bisa berupa bulatan-bulatan transulen / yang sering dikenal dengan gambaran sarang tawon.
TERAPI Penobatan yang paling penting adalah
pembersihan bronkus setiap hari dengan seksama, disertai drainase postural yang bisa saja dilanjutkan seumur hidup.
Bronkodilator : menurunkan kejadian obstruksi saluran nafas dan untuk membantu pembersihan sekret.
Pemberian antibiotik untuk mengontrol infeksi.
TANDA DAN GEJALATANDA : Penurunan berat
badan Anoreksia Dispneu Sputum purulen
dan mukoid
GEJALA : Demam Batuk Sesak nafas Nyeri dada Malaise
DEFINISI Pneumonia pneumococcus
: infeksi saluran napas bawah akut, peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencangkup bronkiolus respiratorius dan alveol, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.
ETIOLOGI Pneumonia
pneumococcus : disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumoniae.
Pneumonia Pneumococcus
Patomekanisme STADIUM 1 :
Hiperemia
STADIUM 2 : Hepatisasi Merah
STADIUM 3 : Hepatisasi Kelabu
STADIUM 4 : Resolusi
Demam dan menggigil Batuk yang sering produktif Sputum berwarna merah karat Nyeri dada Napas cepat Sesak napas
Gejalah
Berupa bercak,menyebar regular (tidak sama besar ) atau bercak-bercak di cabang bronkus.
Inhomogen Irregular csafred (Batas
tidak tegas ) dan tidak simetris
inflamasi cairan exudate
PEMERIKSAAN RADIOLOGY
LABORATORIUM TERAPI
Analisis gas darah Pemeriksaan
bakteriologi: sputum, darah, Dan leukosit.
- Teknik bernapas dalam untuk meningkatkan ventilasi alveolus dan mengurangi resiko atelektasis.
- diberikan obat-obat yang spesifik untuk mikro organisme yang diidentifikasi dari biakan sputum, (Penisilin, sefalosporin, makrolide)
- Istrahat.
PNEUMONITIS HIPERSENSITIF
Gambaran Klinis
AKUT KRONIK
Flulike syndrome◦ Sesak
napasdispnea◦ Batuk non produktif◦ Demam◦ Malaise◦ Myalgia
(1-3 hari)
Dispnea Batuk Anoreksia Decrease WB
(bulan-tahun)
Pemeriksaan Penunjang
LABORATORIUM RADIOLOGI
Darah tepi:◦ Leukositosis (neutrofi)
LED meningkat CRP menigkat Schoumann bodies
(spesifik)
Menghindari inhalan (alergen) Farmakologi:
◦ Kortikosteroid: prednison/prednisolon 40-60mg/hari (2 minggu)
◦ Dosis diturunkan perlahan (1-2 bulan)
PENATALAKSANAAN
PNEUMOKONIOSIS (SILICOSIS)
Silikosis
Suatu penyakit parenkim paru berupa fibrosis paru
difus akibat inhalasi, retensi dan reaksi parenkim paru terhadap debu atau krista
silika
Pembagian silikosis
1. silikosis kronis : >15 tahun2. silikosis cepat : 5-15 tahun3. silikosis akut : < 15 tahun
Manifestasi klinik
Silikosis simpel Silikosis kompleks
Asimtomatik Sputum/ batuk biasa
karena rokok
PATOLOGI ANATOMI
Fibrotik tipis Noduler Pembesaran hilus
Gambaran radiologi
Menghindari papara debu silika Menggunakan masker basah
Pencegahan
Asma Bronkial
Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon
trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi
adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah
ubah .
Ekstrinsik(alergi)
Intrinsik(non alergi)
Faktor predisposisi
Faktor presipitasi
KLASIFIKASI BERDASARKAN
ETIOLOGI
ETIOLOGI
Gambaran Klinis Pemeriksaan Penunjang
Sesak napas Batuk Nyeri dada Wheezing
Pem. radiologi Tes kulit Spirometri
Penatalaksanaan
Non Farmakologik Farmakologik
Menghindari pencetus
Reliever: bronkodilator (mis. Β-2 agonis)
Controller: corticosteroid
ACute Respiratory Distress Syndrom (ARDS)
Defenisi:
Suatu Cidera Parenkimal yang bersifat menyebar yang terkait dengan edema paru nonkardiogenik yang menyebabkan kegagalan pernafasan yang parah dan hipoksemia.
Etiologi Langsung Aspirasi
TenggelamInhalasi
Kontusio paru
Kekurangan Oksigen
Pneumoni
Tdk langsung Syok Berat
Sepsis
Pankreatitis
Emboli lemak
Transfusi berlebihan
Pasca transplantasi paru
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Analisa gas darah
Hipoksemia Pa O 2 < 50 mmHg
Radiologi Infiltrat paru difus
bilateral edema (Snow Strom
Apperance)
Penatalaksanaan Diuretik Terapi oksigen &
ventilasi mekanik Obat2 antiinflamasi
Penyakit pneumonitis
Pneumonia bronchociectasis ARDS Asma
bronchialpneumoconi
osis
Umur √ √ √ √ √ √
Pekerjaan √ √ √ - √ √
Demam √ √ √ - √ √
Sesak √ √ √ √ √ √
Riwayat batuk prod +/- + + - +/- +/-
Respon antibiotik √ √ √ - √ -
Gatric reflux - - - - √ -
Tdk merokok - √ - - +/- +/-
Mual & muntah - - - - - -