26
Hidrokel Dian Natalia (406107040) BAB I PENDAHULUAN Istilah hidrokel berasal dari bahasa Yunani, yang berarti pembengkakan yang berisi air ( hidro = air, cele = pembengkakan). 2 Saat ini, definisi hidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga ini memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh limfatik sekitarnya. 1 (Purnomo, 2009). Menurut penelitian Samiadji dkk (1992) satu dari sepuluh bayi laki-laki menderita hidrokel. Dan 90 -95% di antaranya, akan menghilang dengan sendirinya dalam tahun pertama kehidupan. 5 Sedangkan pada dewasa, insiden hidrokel didapatkan pada satu dari seratus laki-laki dewasa. Hidrokel yang muncul saat dewasa biasanya terjadi setelah dekade kedua kehidupan 6 (Aryo, 1988). Anderson (2007) mengemukakan bahwa, ada dua tipe hidrokel testis, yaitu tipe primer (idiopatik) dan tipe sekunder (didapat). Pada tipe primer, hidrokel terjadi akibat defek kongenital pada tunika vaginalis testis. Sedangkan untuk tipe sekunder, hidrokel disebabkan oleh iritasi pada tunika vaginalis testis. 3 Jika dilihat dari letak kantong hidrokel terhadap Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 1 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 30 Mei – 6 Agustus 201

75863323 Isi Referat Bedah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

BAB I

PENDAHULUAN

Istilah hidrokel berasal dari bahasa Yunani, yang berarti pembengkakan yang

berisi air ( hidro = air, cele = pembengkakan).2 Saat ini, definisi hidrokel adalah

penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika

vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga ini memang ada

dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh limfatik

sekitarnya.1 (Purnomo, 2009).

Menurut penelitian Samiadji dkk (1992) satu dari sepuluh bayi laki-laki menderita

hidrokel. Dan 90 -95% di antaranya, akan menghilang dengan sendirinya dalam tahun

pertama kehidupan.5 Sedangkan pada dewasa, insiden hidrokel didapatkan pada satu

dari seratus laki-laki dewasa. Hidrokel yang muncul saat dewasa biasanya terjadi

setelah dekade kedua kehidupan6 (Aryo, 1988).

Anderson (2007) mengemukakan bahwa, ada dua tipe hidrokel testis, yaitu tipe

primer (idiopatik) dan tipe sekunder (didapat). Pada tipe primer, hidrokel terjadi akibat

defek kongenital pada tunika vaginalis testis. Sedangkan untuk tipe sekunder, hidrokel

disebabkan oleh iritasi pada tunika vaginalis testis.3 Jika dilihat dari letak kantong

hidrokel terhadap testis, secara klinis ada tiga macam hidrokel yaitu, (1) hidrokel

komunikan, (2) hidrokel non-komunikan, dan (3) hidrokel funikulus.4 (Tanagho, 200).

Pasien dengan hidrokel testis, mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum

yang tidak nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran skrotum dengan

perabaan kistik, fluktuasi positif, transiluminasi positif, Pada hidrokel komunikan,

besarnya kantong dapat berubah-ubah dan pada palpasi, kantong hidrokel terpisah dari

testis. Sedangkan pada hidrokel non-komunikan besar kantong hidrokel tidak berubah

dan pada palpasi testis tidak dapat teraba. Dan pada hidrokel funikulus, besarnya tetap

dan testis dapat diraba.1,(Purnomo, 2009).

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 1Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 2: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

Untuk membantu menegakkan diagnosa hidrokel, dapat dilakukan usg skrotal-

inguinal. Dan bila terdapat hidrokel akan didapatkan gambaran masa kistik mengelilingi

testis atau di dalam funikulus.

Di kebanyakan senter di Indonesia hidrokel tidak diperbaiki sampai umur 12-18

bulan, karena 90-95% dari semua hidrokel pada bayi dapat menghilang secara spontan

pada bulan-bulan pertama kehidupan.(Samiadji dkk,1992)

Namun, Anderson (2007) mengatakan jika hidrokel tidak menghilang secara

spontan,atau makin membesar, dapat dilakukan operasi hidrokelektomi dengan eksisi

sesuai cara Winkelman atau Jaboulay, maupun hidrokelektomi dengan plikasi sesuai

cara Lord.3

Dan melalui referat ini, penulis ingin menjelaskan lebih lanjut tentang hidrokel.

Referat ini disusun sebagai bahan informasi bagi pembaca, khususnya bagi kalangan

medis agar dapat mendiagnosa dan memberikan penatalaksanaan yang tepat pada

kasus hidrokel pada bayi maupun dewasa.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 2Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 3: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

BAB II

ISI

A. Definisi

Istilah hidrokel berasal dari bahasa Yunani, yang berarti pembengkakan yang

berisi air ( hidro = air, cele = pembengkakan).2 Saat ini, definisi hidrokel adalah

penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika

vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga ini memang ada

dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh limfatik

sekitarnya.1 (Purnomo, 2009).

B. Epidemiologi

Menurut penelitian Samiadji dkk (1992) satu dari sepuluh bayi laki-laki menderita

hidrokel. Dan 90 -95% di antaranya, akan menghilang dengan sendirinya dalam tahun

pertama kehidupan.5

Pada dewasa, insiden hidrokel didapatkan pada satu dari seratus laki-laki dewasa.

Hidrokel yang muncul saat dewasa biasanya terjadi setelah dekade kedua kehidupan6

(Aryo, 1988).

C. Embriologi dan proses penurunan testis

Pembentukan gonad, duktus genitalis, dan genital eksterna primitif (indiferen)

Gonad primitif dibentuk oleh rigi gonad, yang merupakan hasil proliferasi epitel

selom dan pemadatan mesenkim di bawahnya. Pada minggu ke-6 setelah pembuahan,

sel-sel benih primordial datang dan mencapai gonad. Sel-sel benih primordial inilah

yang akan menentukan apakah gonad indiferen primitif ini kelak berkembang menjadi

testis (pada pria) atau ovarium (pada wanita).4

Duktus genitalis primitif terbentuk dari duktus mesonefros dan duktus

paramesonefros. Genital eksterna primitif terbentuk dari sel-sel mesenkim yang

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 3Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 4: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

bermigrasi ke daerah kloaka pada minggu ke-3, membentuk lipatan kloaka. Bagian

kranial lipatan kloaka disebut tuberkulum genital (yang  nantinya akan berkembang

menjadi klitoris pada wanita, atau phallus pada pria). Selain itu lipatan kloaka terbagi

dua menjadi lipatan uretra dan lipatan anus. Membran di antara lipatan uretra

disebut membran urogenital, sedang membran di antara lipatan anus disebut membran

analis.4

Pembentukan sistem genitalis pada pria

Pembentukan testis

Kromosom Y yang terdapat pada embrio (pria) akan mengubah gonad primitif

menjadi testis. Ciri khas dari pembentukan testis adalah perkembangan bagian medula

yang lebih pesat dibandingkan dengan bagian korteks yang menghilang. Bagian

medula akan berkembang menjadi tubulus seminiferus, sedangkan di bagian perifernya

akan muncul tunika albuginea, yang merupakan suatu jaringan ikat fibrosa. Selain itu

terdapat sel Sertoli (berasal dari epitel permukaan kelenjar) dan sel Leydig (berasal dari

rigi kelamin) pada korda testis. Tubulus seminiferus akan terhubung ke duktus

mesonefros melalui saluran duktus eferens. Kemudian pada akhir bulan ke-2 akan

terjadi perubahan posisi testis menjadi lebih turun (mendekati posisi phallus/penis).

Penyebab penurunan (desensus) testis ini masih belum jelas, namun diperkirakan

perkembangan organ-organ abdomen yang begitu pesat akan mendorong turun testis.4

Pembentukan duktus genitalis

Duktus genitalis pada pria terbentuk dari duktus mesonefros, sedangkan duktus

paramesonefros menghilang. Duktus mesonefros akan berhubungan dengan tubulus

seminiferus (testis) melalui duktus eferens, sedangkan bagian duktus mesonefros yang

masih melekat di testis, namun tidak membentuk hubungan dengan testis

disebut epididimis. Bagian selanjutnya dari duktus mesonefros berbentuk panjang dan

disebut duktus deferens yang berujung ke vesikula seminalis. Daerah duktus lain di luar

vesikula seminalis disebut duktus ejakulotorius.4

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 4Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 5: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

Pembentukan genital eksternal

Pembentukan genital eksternal pria (phallus/penis) merupakan hasil

pemanjangan tuberkulum genital di bawah pengaruh hormon androgen. Lipatan uretra

akan menutup membentuk uretra pars kavernosa,sehingga bagian uretra harus

memanjang hingga ke ujung penis dan keluar melalui orifisium uretra eksternum.4

Proses desensus testis

Penurunan testis dimulai pada sekitar minggu ke-10. Walaupunmekanismenya

belum diketahui secara pasti, namun para ahli sepakat bahwaterdapat beberapa faktor yang

berperan penting, yakni: faktor endokrin, mekanik(anatomik), dan neural. Terjadi dalam 2 fase

yang dimulai sekitar minggu ke-10kehamilan segera setelah terjadi diferensiasi seksual. Fase

transabd ominal  dan fase inguinoscrotal. Keduanya terjadi dibawah kontrol hormonal yang

berbeda. 4

Fase transabdominal  terjadi antara minggu ke-10 dan 15 kehamilan, dimana testis

mengalami penurunan dari urogenital ridge ke regio inguinal. Hal ini terjadi karena adanya regresi

ligamentum suspensorium cranialis dibawah pengaruh androgen (testosteron), disertai pemendekan

gubernaculums (ligament yang melekatkan bagian inferior testis ke-segmen bawah skrotum)

di bawah pengaruh MIF. Dengan perkembangan yang cepat dari region abdominopelvic, maka

testis akan terbawa turun ke daerah inguinal anterior. Pada bulan ke-3kehamilan

terbentuk processus vaginalis yang secara bertahap berkembang ke-arah skrotum.

Selanjutnya fase ini akan menjadi tidak aktif sampai bulan ke-7. 4

Fase inguinoscrotal terjadi mulai bulan ke-7 atau minggu ke-28 sampai dengan minggu ke-

35 kehamilan. Testis mengalami penurunan dari regioinguinal ke-dalam skrotum dibawah pengaruh

hormon androgen. Mekanismenya belum diketahui secara pasti, namun diduga melalui mediasi

pengeluaran calcitonin gene-related peptide (CGRP). Androgen akan merangsang nervus

genitofemoralis untuk mengeluarkan CGRP yang menyebabkan kontraksi ritmis dari gubernaculum.

Faktor mekanik yang turut berperan pada fase ini adalah tekanan abdominal yang meningkat yang

menyebabkan keluarnya testis dari cavum abdomen, di samping itu tekanan abdomen

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 5Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 6: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

akan menyebabkan terbentuknya ujung dari processus vaginalis melalui canalis inguinalis menuju

skrotum. Proses penurunan testis ini masih bisa berlangsung sampai bayi usia 9-12

bulan. 4

D. Anatomi skrotum

Secara anatomis skrotum terdiri atas lapisan-lapisan dari luar ke dalam :

a. Kutis dan subkutis.

b. Tunika dartos.

c. Fascia spermatica eksterna.

d. Fascia dan muskulus kremasterika.

e. Tunika vaginalis eksterna.

f. Tunika vaginalis interna.

Dan di dalamnya terdapat testis dan epididimis. Pada linea mediana terdapat

raphe skrotum. Kulit skrotum lebih hitam,berambut jarang, mengandung kelenjar

sebasea dan kelenjar sudorifera, sehingga member bau spesifik. Tunika dartos

mengandung serabut-serabut oto polos dan tidak mengandung lemak. Hubungan

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 6Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 7: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

dengan kulit sangat erat dan dengan fascia superfascialis dipisahkan oleh jaringan ikat

longgar.

Vaskularisasi skrotum :

A.scrotalis superior merupakan cabang dari arteri pudenda externa superfascialis yang

kemudian menyilang funikulus spermatikus di sebelah depan, untuk kemudian

bercabang dua menjadi rami penis dan rami scrotalis anterior.

A.scrotalis posterior/ lateralis posterior merupakan cabang dari arteri pudenda interna.

Persarafan skrotum :

N. scrotalis anterior merupakan cabang dari N. Genitofemoralis.

N. scrotalis posterior merupaka cabang dari N. Pudenda Interna.

Sistem limfatik skrotum mengikuti jalannya arteri skrotalis anterior dan arteri skrotalis

posterior. 6

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 7Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 8: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

Adapun organ-organ yang terdapat di dalam skrotum yaitu :

Testis

Testis merupakan gonad laki-laki yang dapat memproduksi sperma dan hormone

reproduksi (testosterone). Testis berada didalam skrotum dan digantung oleh spermatic

cord. Testis sebelah kiri cenderung lebih rendah.Permukaan testis dilapisi oleh lapisan

visceral tunika vaginalis kecuali bagian testis yang menempel dengan epididimis dan

spermatic cord.  Testis mempunyai lapisan luar berupa fibrosa yang kuat yag disebut

tunika albuginea. Tunika albuginea akan menebal membentuk mediastinum testis dan

akan memanjang membentuk septa. Septa membatasi lobula yang berada didalam

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 8Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 9: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

testis. Testis dibagi menjadi 200-300 lobula, yang masing-masing lobula tersebut berisi

1-3 tubula seminiferous. Setiap tubula mempunyai panjang sekitar 62 cm yang

menggulung dan tersusun secara padat di dalam testis.  Bagian posterior tubula

terhubung dengan plexus yang masuk ke dalam rete testis yang kemudian akan

penetrasi kedalam tunika albuginea di bagian atas testis. Setelah itu menuju bagian

head epididimis yang dibentuk oleh duktus eferen. Duktus eferen berfusi untuk

membentuk satu tuba yang akan membentuk body dan tail epididimis.

Vaskularisasi:

-          Arteri : berasal dari abdominal aorta yang akan bercabang menjadi arteri

testicular. Arteri tersebut akan bercabang dan berhubungan dengan arteri duktus

deferen.

-          Vena : membentuk pampiniform plexus dari bagian anterior duktus deferens dan

mengelilingi testis. Pampiniform plexus berfungsi sebagai thermoregulatory, yaitu

penjaga temperatur testis agar konstan. Vena testicular kanan akan menuju vena kava

inferior, sedangkan vena testicular kiri akan masuk ke vena renal kiri.

 

Epididimis

Merupakan struktur per[anjangan dari bagian posterior testis. Duktus eferen yang

berasal dari testis memindahkan sperma yang baru dibuat menuju epdidimis. Epididimis

dibentuk oleh duktus epididimis yang kecil dan melilit secara padat. Saluran tersebut

akan menjadi lebih kecil ketika melalui bagian atas epididimis (head of epididimis).

Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan, penyimpanan dan sekresi

Epididimis terbagi menjadi 3 bagian yaitu:

- Head of epididymis : dibentuk oleh lobule yang berisi 12—14 duktus eferen.

- Body of epididymis

- Tail of Epididymis : bagian epididimis yang akan menu vas deferens.

Duktus deferens

Merupakan perpanjangan saluran epididimis. Duktus deferens:

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 9Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 10: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

-          Mempunyai dinding otot yang tebal dengan lumen yang halus sehingga

memberikan struktur yang kuat

-          Dimulai dari bagian tail of epididimis yang terletak di ujung bawah testis

-          Merupakan komponen utama spermatic cord

-          Masuk ke dinding anterior abdomen melalui inguinal canal

-         Berakhir dengan menyatu dengan duktus vesika seminalis untuk membentuk

duktus ejakulatori

-          Bagian ujung duktus deferens akan membesar yang disebut Ampulla.

Vaskularisasi:

-          Arteri : berasal dari arteri vesical superior yang akhirnya akan menyatu dengan

arteri testicular.

-          Vena : berasal dari vena testicular, termasuk plexus pampiniform. Bagian

ujungnya menuju vena vesicular plexus atau vena prostatic plexus.

E. Klasifikasi & Etiologi

Berdasarkan etiologinya, hodrokel dibagi menjadi dua, yaitu : 3

a. Primer (idiopatik) :

Tipe ini dapat disebabkan karena : (1) belum sempurnanya penutupan prosesus

vaginalis, sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis atau (2)

belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum, dalam melakukan reabsorbsi

cairan hidrokel.

b. Sekunder (didapat) :

Pada tipe ini penyebabnya adalah kelainan pada testis atau epididimis yang

menyebabkan terganggunya sistem sekresi dan reabsorbsi cairan di kantong hidrokel.

Kelainan yang mungkin terjadi antara lain, tumor, infeksi, atau trauma pada

testis/epididimis.

Jika dilihat dari letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis ada tiga macam

hidrokel, yaitu :

(1) hidrokel komunikan,

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 10Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 11: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

Terjadi karena prosesus vaginalis yang masih terbuka, sehingga membawa cairan

peritoneum masuk ke tunika vaginalis testis. Terdapat hubungan antara hidrokel

dengan rongga abdomen.

(2) hidrokel non-komunikan,

Terjadi karena akumulasi cairan pada tunika vaginalis testis, tanpa adanya hubungan

hidrokel dengan rongga abdomen.

(3) hidrokel funikulus.4 (Tanagho, 2000).

Hidrokel yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada bagian prosesus vaginalis

yang tidak mengalami obliterasi, tanpa adanya hubungan dengan rongga abdomen dan

tunika vaginalis testis.

F. Patofisiologi

Prosesus vaginalis yang tidak mengalami obliterasi, akan menyebabkan adanya

hubungan antara tunika vaginalis testis dengan rongga abdomen. Dan akan

menyebabkan terkumpulnya cairan dari rongga abdomen ke dalam tunika vaginalis.

Hidrokel ini disebut hidrokel komunikan atau hidrokel kongenital.2,3

Tunika vaginalis viseralis menutupi epididimis dan melekat pada tunika albugenia

testis, seang tunika vaginlis parietalis membentuk lapisan luarnya. Di antara kedua

lapisan tersebeut terdapat suatu rongga yang disebut cavum vaginalis. Sel-sel endotel

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 11Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 12: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

dari tunika vaginalis memproduksi cairan, dimana cairan itu dikeluarkan ke dalam

cavum vaginalis. 2,3

Dan cairan ini secara teratur ke direabsorbi oleh sistem vena dan limfatik di

sekitar funiculus spermaticus. Secara biologis, cairan serosa di dalam cavum vaginalis

selalu berubah secara tetap, karena terdapatnya keseimbangan antara sekresi dan

reabsorbsi. Proses obliterasi kadang-kadang tidak terjadi secara sempurna, sehingga

terdapat pengumpulan cairan disekitar funiculus spermatikus atau yang sering disebut

hidrokel funikulus. 2,3,4

Proses patologis yang terjadi pada funiculus spermaticus epididimis dan testis

dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan tersebut. Produksi cairan menjadi

berlebihan dan kegagalan reabsorbsinya akan menyebabkan timbunan cairan yang

berlebihan di dalam cavum vaginalis sehingga terjadi hidrokel. 2,3

G. Diagnosa

1) Anamnesa dan pemeriksaan fisik

Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum dengan

konsistensi kistik dan pada pemeriksaan inspeksi menunjukkan adanya

transiluminasi.

Pada hidrokel yang terinfeksi atau kulit skrotum yang sangat tebal

kadang-kadang sulit melakukan pemeriksaan ini, sehingga harus dibantu

dengan pemeriksaan USG.

Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis dibedakan

beberapa macam hidrokel, yaitu (1) hidrokel testis, (2) hidrokel funikulus, dan

(3) hidrokel komunikan. Pembagian ini penting karena berhubungan dengan

metode operasi yang akan dilakukan pada saat melakukan koreksi hidrokel.

Pada hidrokel testis, kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis

sehingga testis tak dapat diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel

tidak berubah sepanjang hari.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 12Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 13: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

Pada hidrokel funikulus, kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak

di sebelah kranial dari testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan

berada di luar kantong hidrokel. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya

tetap sepanjang hari.

Pada hidrokel komunikan terdapat hubungan antara prosesus vaginalis

dengan rongga peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan

peritoneum. Pada anamnesis, kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah

yaitu bertambah besar.5

2) Pemeriksaan penunjang

1. Transiluminasi

Merupakan langkah diagnostik yang paling penting sekiranya menemukan

massa skrotum..Dilakukan didalam suatu ruang gelap, sumber cahaya

diletakkan pada sisi pembesaran skrotum . Struktur vaskuler, tumor, darah,

hernia dan testis normal tidak dapat ditembusi sinar. Trasmisi cahaya sebagai

bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti

hidrokel .

2. Ultrasonografi

Ultrasonografi dapat mengirimkan gelombang suara melewati skrotum dan

membantu melihat adanya hernia, kumpulan cairan (hidrokel), vena abnormal

(varikokel) dan kemungkinan adanya tumor.4,5

H. Diagnosa banding

Selain hidrokel testis, adanya pembesaran skrotum tanpa disertai rasa nyeri

dapat terjadi karena :

a. Hernia

Isi benjolan terkadang dapat masuk ke dalam rongga abdomen, bila dilakukan

auskultasi dapat terdengar bising usus, transiluminasi (-).

b. Spermatokel

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 13Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 14: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

Benjolan terletak di epididimis dan melekat ke testis.

c. Hematokel

Ada riwaya trauma sebelumya, ada bekas trauma / lesi di sekitar benjolan.

d. Varikokel

Inspeksi dan papasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing-cacing di dalam

kantung yang berada di sebelah kranial testis.

e. Tumor testis

Pembesaran skrotum teraba lebih padat, permukaan tidak rata, kemungkinan terdapat

pembesaran kelenjar getah bening.3,4

I. Komplikasi

Jika tidak ditangani dengan tepat, hidrokel dapat menyebabkan

komplikasi, antara lain :

1. Kompresi pada peredaran darah testis

2. Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan

hidrokelpermagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis

sehingga menimbulkan atrofi

testis.

3. Perdarahan yang disebabkan karena trauma dan aspirasi

4. Sekunder Infeksi

J. Penatalaksanaan

Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan pengobatan biasanya baru

dilakukan jika penderita sudah merasa terganggu atau merasa tidak nyaman

atau jika hidrokelnya sedemikian besar sehingga mengancam aliran darah ke

testis.2,3

Pengobatannya bisa berupa aspirasi (pengisapan cairan) dengan bantuan

sebuah jarum atau pembedahan. Tetapi jika dilakukan aspirasi, kemungkinan

besar hidrokel akan berulang dan bisa terjadi infeksi. Setelah dilakukan aspirasi,

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 14Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 15: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

bisa disuntikkan zat sklerotik tetrasiklin,natrium tetra desil sulfat atau urea)

untuk menyumbat/menutup lubang di kantung skrotum, sehingga cairan tidak

akan tertimbun kembali. Cairan sklerotik akan menyebabkan mukosa menjadi

kering dan terjadi perlengketan.

Hidrokel yang berhubungan dengan hernia inguinalis harus diatasi dengan

pembedahan sesegera mungkin.

Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun

dengan harapan setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh

sendiri, tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah

besar_perlu_dipikirkan_untuk_dilakukan_koreksi. Beberapa indikasi untuk

melakukan operasi pada hidrokel adalah :2,3,4

(1) Hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah,

(2) Indikasi kosmetik

(3) Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu pasien

dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.

Tindakan pembedahan berupa hidrokelektomi. Pengangkatan hidrokel

bisa dilakukan anestesi umum ataupun regional (spinal).

Secara singkat tehnik dari hidrokelektomi dapat dijelaskan sebagai

berikut:

• Dengan pembiusan regional atau umum.

• Posisi pasien terlentang (supinasi).

• Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik.

• Lapangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.

• Insisi kulit pada raphe pada bagian skrotum yang paling menonjol lapis demi

lapis sampai

tampak tunika vaginalis.

• Dilakukan preparasi tumpul untuk meluksir hidrokel, bila hidrokelnya besar

sekali

dilakukan aspirasi isi kantong terlebih dahulu.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 15Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 16: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

• Insisi bagian yang paling menonjol dari hidrokel, kemudian dilakukan:

Teknik Jaboulay: tunika vaginalis parietalis dimarsupialisasi dan bila diperlukan

diplikasi dengan benang chromic cat gut.

Teknik Lord: tunika vaginalis parietalis dieksisi dan tepinya diplikasi dengan

benang chromic cat gut. Luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan benang

chromic cat gut.

Pada bayi dan anak-anak, hidrokel seringkali disertai dengan hernia

inguinalis, sehingga penatalaksanaan yang tepat adalah dengan melakukan

herniotomi, dengan melakukan ligasi pada prosesus vaginalis seproksimal

mungkin.Dan dapat juga dilakukan operasi dengan teknik Window dengan

melakukan insisi pada skrotum dengan bentuk seperti ini :

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 16Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 17: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

Komplikasi pasca bedah ialah perdarahan dan infeksi luka operasi.

Pada hidrokel sekunder, penyebab yang mendasari terjadinya hidrokel

harus ditangani dengan tepat., misalnya pada hidrokel karena infeksi

baktei,pasien harus diberi terapi antibiotic.2,3,4,5

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 17Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 18: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

BAB III

KESIMPULAN

Hidrokel Testis adalah penumpukan cairan yang berlebihan di antara

lapisan parietalis dan visceralis tunika vaginalis yang sebagian besar kasus

ditemukan pada anak-anak usia 0-12 bulan dan jarang pada dewasa.Mekanisme

terjadinya hidrokel testis pada anak yaitu belum sempurnanya penutupan

prosesus vaginalis dan belum sempurnanya sistem limfatik dalam reabsorbsi,

sedangkan pada dewasa disebabkan oleh factor idiopatik dan adanya kelainan

pada testis atau epididimis.

Diagnosis Hidrokel Testis ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan

fisik, pemeriksaan penunjang berupa USG.

Penatalaksanaan Hidrokel Testis terbagi menjadi observasi untuk anak

usia 0-12 bulan, aspirasi dan tindakan operatif yang ditinjau dari factor usia dan

risiko terjadinya rekurensi. Hidrokel testis dapat menimbulkan komplikasi berupa

kompresi peredaran darah testis, atrofi testis, perdarahan, dan sekunder infeksi.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 18Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201

Page 19: 75863323 Isi Referat Bedah

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

DAFTAR PUSTAKA

1. Sadler T. Langman’s medical embryology. New York: Lippincott Williams and

Wilkins; 2006. p. 272-310.

2. Purnomo BB. Dasar - dasar urologi. Edisi 2. Jakarta: Sagung Seto; 2003.h.137-40.

3. Schneck FX, Bellinger MF. Abnormalities of the testes and scrotum and their surgical

management. Dalam: Walsh PC. Campbellµs Urology Vol 1.

8thedition.Philadelphia: WB Saunders Company. 20003. Tanagho EA, Nguyen

HT.

4. Embriology of the Genitourinary System. Dalam:Tanagho EA, McAninch JW. Smith’s

General Urology. Edisi 17. California:The McGraw Hill companies; 2000. h.23-45.

5. http://bedahurologi.wordpress.com/2008/06/21/varikokel

6. http://www.urology-textbook.com/testis-anatomy.html

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 19Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 30 Mei – 6 Agustus 201