Click here to load reader
Upload
sri-handayani-p
View
27
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permulaan terjadinya bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas dari matahari.
Gumpalan gas yang besar tersbut selalu dalam keadaan berputar dikarenakan sesuatu hal,
terlepaslah sebagian gumpalan itu walaupun seolah-olah dicampakkan sangat jauh tetapi
gumpalan itu masih tetap berputar terus menerus mengelilingi gumpalan besar ( matahari )
tersebut. Gumpalan-gumpalan yang terpisah dan masih tetap berputar tersebut setelah mengalami
proses pendinginan akan menjadi padat. Itulah yang disebut dengan planet-planet jumlah nya
delapan. Berturut-turut nama planet yang masuk susunan matahari yaitu :
Merkurius, venus, bumi, mars, yupiter,saturnus, Uranus, dan neptunus.
Dari gumpalan yang terlepas tersebut ( planet ), terlepas pula sebagian dari planet, tetapi
juga tetap berputar dan mengelilingi gumpalan yang ditinggalkan itulah yang disebut bulan atau
satelit.
Kejadian tersebut memakan waktu yang sangat lama. Jadi bumi yang seperti sekarang ini
baru terjadi setelah berjuta-juta tahun sesudah bumi bertambah dingin berubah lah gas tersebut
menjadi cairan dan lama kelamaan bagian luarnya makin padat, sehingga pada permukaan bumi
dapat ditempati manusia, tumbuhan serta makhluk hidup lainnya.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. untuk memenuhi tugas dari dosen IPBA
2. Mendeskripsikan Lapisan kulit bumi
3. Menganalisis Teori lempang tektonik
4. Mendrekripsikan Proses terjadinya gempa bumi, serta memahami struktur lapisan bumi.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah
bagaimana susunan struktur bumi, seperti Interior bumi, Litosfer, atmosfer, Lempeng tektonik,
hidrosfer, dan medan magnet, serta proses terjadinya gempa bumi
BAB II
PEMBAHASAN
STRUKTUR BUMI
1. Interior Bumi
Interior bumi dapat dipelajari dari gelombang seismik yang menembus bagian dalam bumi.
Gelombang seismik ini berasal dari gempa bumi, tumbukan meteorit, atau ledakan buatan (percobaan
bomnuklir).Gelombang seismik mempunyai dua komponen yaitu gelombang P(primer) berupa
gelombang kompresi dan komponen S(sekunder) berupa gelombang shear. Dari pengamatan ternyata
hanya gelombang P yang bisa menembus interior bumi yang berarti bahwa ada fluida pada interior
bumi.
I.1. Model interior bumi
Berdasarkan studi terhadap gelombang seismik ini, model interior bumi adalah sbb:
inti dalam
inti luar
mantel bawah
daerah transisi
kerak bumi
Catatan:
Inti dalam: 1,7% masa bumi; kedalaman 5.150-6.370 kilometer (3.219 - 3.981 mil)
Inti dalam padat, terlepas dari mantel, melayang di dalam inti luar yang melebur. Di percaya
merupakan bagian padat akibat tekanan dan pendinginan.
Inti luar: 30,8% masa bumi; kedalaman 2.890-5.150 kilometer (1.806 - 3.219 mil)
Inti luar panas, merupakan fluida konduktif serta terjadi gerakan konveksi. Perpaduan lapisan
konduktif dan rotasi bumi menghasilkan efek dinamo yang memelihara sistem kemagnetan
bumi. Inti luar juga bertanggung jawab untuk menghaluskan lonjakan rotasi bumi.
D": 3% masa bumi; kedalaman 2.700-2.890 kilometer(1.688 - 1.806 mil)
Lapisan ini memiliki ketebalan 200 - 300 kilometer (125 - 188 mil) 4% masa mantel-kerak. D"
berbeda secara kimiawi dari mantel bawah.
Mantel bawah: 49,2% masa bumi; kedalaman 650-2.890 kilometer (406 -1.806 mil)
Mantel bawah mengandung 72,9% masa mantel-kerak dan komposisinya sebagian besar silikon,
magnesium,gan oksigen. Mungkin juga mengandung besi, kalsium, dan aluminium.
Daerah Transisi: 7,5% dari masa bumi; kedalaman 400-650 kilometer (250-406 mil)
Daerah Transisi atau mesosphere ,kadang-kadan disebut juga fertile layer, mengandung 11,1%
masa mantel-kerak, sumber magma basaltik. Daerah Transisi juga menngandung kalsium,
aluminum, dan garnet, yaitu mineral kompleks aluminum-bearing silikat. Adanya garnet pada
lapisan ini menyebabkan mudah padat jika dingin dan mengapung jika meleleh karena panas.
Bagian yang meleleh bisa naik ke lapisan lebih tinggi sebagai magma.
Mantel Atas: 10,3% dari masa bumi; kedalaman 10-400 kilometer (6 - 250 mil)
Mantel atas mengandung 15,3% masa mantel-kerak. Fragmen dari lapisan ini pernah diamati
pada sabuk pegunungan yang tererosi dan pada letusan gunung api. Olivine (Mg,Fe)2SiO4 dan
pyroxene (Mg,Fe)SiO3 adalah mineral utama yang ditemukan disini. Bagian atas Mantel Atas
disebut asthenosphere.
Kerak Samudra: 0,099% of dari masa bumi; Kedalaman 0-10 kilometer (0 - 6 mil)
Lempeng samudra mengandung 0,147% masa mantel-kerak. Sebagian besar kerak bumi
terbentuk melalui aktivitas vulkanik.Sistem Punggung Samudra (oceanic ridge system), yaitu
sebuah jaringan gunung api selebar 40.000-kilometer (25.000 mil) , membentuk kerak samudra
baru dengan kecepatan 17 km3 per tahun, menutupi lantai samudra dengan basalt. Hawaii dan
Iceland adalah contoh akumulasi onggokan basalt.
Kerak Benua: 0,374% dari masa bumi; kedalaman 0-50 kilometer (0 - 31 mil).
Kerak Benua mengandung 0,554% masa mantel-kerak. Lapisan ini adalah bagian terluar dari
bumi dan berupa batuan crystalline.Terdiri dari mineral berdensitas rendah didominasi oleh
kwarsa(SiO2) dan feldspars (metal-poor silicates). Kerak bumi (Kerak samudra dan benua)
adalah permukaan bumi;yang merupakan bagian terdingin dari planet ini. Karena batuan dingin
mengalami deformasi secara perlahan, kita menyebut lapisan ini sebagai lithosphere (lapisan
yang kuat).Teori tektonika Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah teoridalam
bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti
pergerakan skala besar yang dilakukan olehlitosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga
menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad
ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an.
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat litosfer yang terdiri
atas kerak dan bagian teratas mantel bumiyang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer
terdapat astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan
dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena viskositas dankekuatan geser (shear strength) yang
rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi.
Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi, terdapat tujuh
lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini
menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnyadi batas-batas lempeng,
baik divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan),
ataupun transform (menyamping). Gempabumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan
pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng.
Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50-100 mm/a.
2. Litosfer
2.1 Pengertian Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος)
yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya
batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau
biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya
akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-
rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35%
atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya
lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih
lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam
hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan
berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental.
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat
konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun
1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada
keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan
keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara
konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah
diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer
berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai
keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori
tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer
Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura
Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua
Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200
km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic
2.2 Material Pembentuk Litosfer
Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar pembentukannya adalah
Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan penyusun
litosfer,
a. Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat,
dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku.
Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam,
a.1 Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika
masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan
gabbro.
c. Batuan Beku Gang/Korok
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan
permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses
pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua
besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.
d. Batuan Beku Luar
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan
bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah : basalt,
diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).
b. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang
mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan
ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau
tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan
menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses pembentukannya terdiri atas,
1. Batuan Sedimen Klastik
2. Batuan Sedimen Kimiawi
3. Batuan Sedimen Organik
Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas,
1. Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis
2. Batuan Sedimen Glasial
3. Batuan Sedimen Aquatis
4. Batuan Sedimen Marine
c. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang
tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.
2.3 Struktur Lapisan Kerak Bumi
Di dalam litosfer terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral yang terdapat dalam
batuan. Mineral pembentuk batuan yang penting, yaitu Kuarsa (Si02), Feldspar, Piroksen, Mika Putih
(K-Al-Silikat), Biotit atau Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit, Kalsit (CaC03), Dolomit
(CaMgCOT3), Olivin (Mg, Fe), Bijih Besi Hematit (Fe2O3), Magnetik (Fe3O2), dan Limonit (Fe3OH2O).
Selain itu, litosfer juga terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan Sial dan lapisan Sima. Lapisan Sial yaitu
lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2
dan Al2O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit,
andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan Sima
(silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam silisium dan magnesium dalam
bentuk senyawa SiO2 dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial
karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Batuan
pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari
magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma.
3. Lempeng Tektonik
Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu lempengan tipis
dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi secara
terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang. Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun
1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa
bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua,
dan samudra.
Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra
(oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth’s mantle). Kerak benua dan kerak
samudra, beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer. Kepadatan material pada kerak samudra
lebih tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua. Demikian pula, elemen-elemen zat pada kerak
samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua (felsik).
Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer. Karena suhu dan
tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini bergerak mengalir seperti
cairan (fluid). Litosfer terpecah ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan satu
dengan lainnya. Berikut adalah nama-nama lempeng tektonik yang ada di bumi, dan lokasinya bisa
dilihat pada Peta Tektonik.
3.1 Pergerakan Lempeng (Plate Movement)
Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan lainnya
(plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen, konvergen, dan transform. Selain itu ada jenis
lain yang cukup kompleks namun jarang, yaitu pertemuan simpang tiga (triple junction) dimana tiga
lempeng kerak bertemu.
1.BatasDivergen
divergenTerjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart). Ketika sebuah
lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk batas divergen.
Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading).
Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley)
akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.
Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh divergensi yang paling
terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan
Afrika dengan Benua Amerika.
2.BatasKonvergen
konvergen Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang
mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath another).
Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng
samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman inilah sering terjadi
gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di
wilayah ini.
3.BatasTransform
transformTerjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide each other), yaitu
bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai maupun saling menumpu.
Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahan-bentuk (transformfault).sanandreasfault.Batas
transform umumnya berada di dasar laut, namun ada juga yang berada di daratan, salah satunya adalah
Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di California, USA. Sesar ini merupakan pertemuan antara
Lempeng Amerika Utara yang bergerak ke arah tenggara, dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke
arah baratlaut.
Batas Konvergen
Batas konvergen ada 3 macam, yaitu 1) antara lempeng benua dengan lempeng samudra, 2) antara dua
lempeng samudra, dan 3) antara dua lempeng benua.
Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke
lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh. Pada lapisan litosfer tepat di atasnya,
terbentuklah deretan gunung berapi (volcanic mountain range). Sementara di dasar laut tepat di bagian
terjadi penunjaman, terbentuklah parit samudra (oceanic trench).Pegunungan Andes di Amerika Selatan
adalah salah satu pegunungan yang terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi
antara Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika Selatan.
Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra lainnya, menyebabkan
terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi yang pararel terhadap parit tersebut, juga di
dasar laut. Puncak sebagian gunung berapi ini ada yang timbul sampai ke permukaan, membentuk
gugusan pulau vulkanik (volcanic island chain).Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh pulau
vulkanik dari proses ini. Pulau ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng
Amerika Utara.Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena
keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk tenggelam
masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang bertumbukan mengeras dan menebal,
membentuk deretan pegunungan non vulkanik (mountain range).
Pegunungan Himalaya dan Plato Tibet adalah salah satu contoh pegunungan yang terbentuk dari
proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia.
Bagaimana Dengan Indonesia?Negeri kita tercinta berada di dekat batas lempeng tektonik Eurasia dan
Indo-Australia. Jenis batas antara kedua lempeng ini adalah konvergen. Lempeng Indo-Australia adalah
lempeng yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Selain itu di bagian timur, bertemu 3 lempeng
tektonik sekaligus, yaitu lempeng Philipina, Pasifik, danIndo-Australia.Seperti telah dijelaskan
sebelumnya, subduksi antara dua lempeng menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit
samudra. Demikian pula subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menyebabkan
terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan
gunung berapi di sepanjang Pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit samudra yang tak lain adalah Parit
Jawa (Sunda).
Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang
cukup keras. Bila ini terjadi, timbullah gempa dan tsunami, dan meningkatnya kenaikan magma ke
permukaan. Jadi, tidak heran bila terjadi gempa yang bersumber dari dasar Samudra Hindia, yang
seringkali diikuti dengan tsunami, aktivitas gunung berapi di sepanjang pulau Sumatra dan Jawa juga
turut meningkat.
4. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan
energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan
oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran
gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat
Seismometer. moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk
seluruh dunia.skala rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang
di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka
valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih
berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa.
Gempa bumi terbesar bersejarah besarnya telahvlebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya.
Gempa bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada
tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas
getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli .
4.1 Tipe gempa bumi
1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma,
yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan
menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa
bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
2. Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu
pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang
sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau
bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran
lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori
daritectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan
batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan
seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu
sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-
pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian
(geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa
bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan
lempeng tektonik. Contoh gempa vulkanik ialah seperti yang terjadi
di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,
1. Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang
jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi
2. Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah
pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
3. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas
dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
4.2 Penyebab terjadinya gempa bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya
mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan.
Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling
parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus
dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi
fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa
bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi
(jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam
Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi
cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky
Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat
membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi
yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
5. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros
yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai,
laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.
5.1 Siklus hidrologi
Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara
terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh
permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur
semakin turun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai
hujan.
Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang.
a. Siklus Pendek
Siklus pendek adalah air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan, lalu jatuh kelaut.
b. Siklus Sedang
Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan. Di
daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan tersebut
akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut...
c. Siklus panjang
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya
pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan yang
mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan
bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan.
Hidrosfer di muka bumi selanjutnya akan dikelompokkan menjadi dua, yaitu perairan darat dan perairan
laut. awan terben tuk karena adanya penguapan
5.2 Perairan di daratan
Perairan di daratan tergolong sebagai perairan tawar, yaitu semua perairan yang melintasi
daratan. Air di daratan meliputi air tanah dan air permukaan.
a.Air tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air tanah berasal dari salju, hujan atau bentuk
curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air.
b.Air tanah dangkal
Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari permukaan
tanah.
Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis
berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis dapat diambil
melalui sumur atau mata air.
c.Air tanah dalam
Air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan kedap air.
Lapisan di antara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak
menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang
memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Air artesis dapat dapat diperoleh melalui pengeboran.
Sumur pengeborannya disebut sumur artesis.
5.3 Air Permukaan
Air permukaan adalah wadah air yang terdapat di permukaan bumi. Bentuk air permukaan
meliputi sungai, danau, rawa.
a. Sungai
Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara alami melalui suatu lembah atau di antara
dua tepian dengan batas jelas, menuju tempat lebih rendah (laut, danau atau sungai lain).
Bagian-bagian sungai
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.
Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat mengalir turun.
Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai.
Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati muara sungai.
Jenis-jenis sungai
Jenis-jenis sungai dibagi menjadi 5, yaitu sungai hujan, sungai gletser, sungai campuran, sungai
permanen dan sungai periodik.
Sungai hujan adalah sungai yang berasal dari hujan.
Sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari gletser atau bongkahan es yang mencair.
Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari hujan dan salju yang mencair.
Sungai permanen adalah sungai yang airnya relatif tetap.
Sungai periodik adalah sungai dengan volume air tidak tetap.
b. Danau
danau ialah suatu kumpulan air dalam cekungan tertentu, yang biasanya berbentuk mangkuk. Danau
mendapatkan air dari curah hujan, sungai-sungai, mata air, dan air tanah.
Menurut macam airnya, danau dapat dibedakan menjadi 2 sebagai berikut :
1. Danau air asin
Pada umumnya danau air asin terdapat didaerah semi arid dan arid, dimana penguapan yang
terjadi sangat kuat, dan tidak memiliki aliran keluar. Kalau danau semacam ini menjadi kering, maka
tinggallah lapisan garam didasar danau tersebut. Danau-danau yang bersifat temporer banyak terdapat
didaerah arid yang mempunyai kadar garam tinggi.
2. Danau air tawar
Danau air tawar terutama terdapat didaerah-daerah humid ( basah) dimana curah hujan tinggi.
Pada umunya, danau ini mendapatkan air dari curah hujan dan selalu mengalirkan airnya kembali kelaut.
Jadi danau ini merupakan danau terbuka.
c. Rawa
Rawa adalah daerah disekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah
Lumpur dengan kadar air relative tinggi. Wilayah rawa yang luas terdapat di Sumatra, Kalimantan,
sulawesi dan papua.
Rawa dilihat dari genangan airnya, dapat dibedakan menjadi dua bagian sebagai berikut :
1. rawa yang airnya selalu tergenang
2. Rawa yang airnya tidak terlalu tenang.
6. Atmosfer
Atmosfir bumi adalah lapisan udara yang mengelilingi atau menyelubungi bumi yang bersama-
sama dengan bumi melakukan rotasi dan berevolusi mengelilingi matahari. Udara yang terkandung
dalam atmosfir merupakan campuran dan kombinasi dari gas, debu dan uap air. Atmosfir berguna untuk
melindungi makhluk hidup yang yang ada di muka bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu
udara siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan
makhluk bumi lainnya.
Kandungan dalam lapisan atmosfir bumi
- Nitrogen 78,17%
- Oksigen 20,97%
- Argon 0,98%
- Karbon dioksida 0,04%
- Sisanya adalah zat lain seperti kripton, neon, xenon, helium, higrom dan ozon.
Lapisan-lapisan atmosfer bumi terdiri dari :
1. Troposfer / Troposfir
Ketinggian troposfer : 0 - 15 km
Suhu lapisan troposfir : 17 - -52 derajat celcius
Kurang lebih 80% gas atmosfer berada pada bagian ini
2. Stratosfer / Stratosfir
Ketinggian stratosfer : 15 - 40 km
Suhu lapisan stratosfer : -57 derajat celcius
Lapisan ozon yang memblokir atau menahan sinar ultraviolet berada pada lapisan ini.
3. Mesosfer / Mesosfir
Ketebalan Mesosfer : 45 - 75 km
Suhu lapisan stratosfer : -140 derajat celcius
Suhu yang sangat rendah dan dingin dapat menyebabkan awan noctilucent yang terdiri atas kristal-
kristal es
4. Thermosfer / Thermosfir
Ketebalan themosfer : 75 - 100 km
Suhu lapisan stratosfer : 80 derajat celcius
5. Ionosfer / Ionosfir
Ketebalan ionosfer : 50 - 100 km
Adalah lapisan yang bersifat memantulkan gelombang radio. Karena ada penyerapan radiasi dan sinar
ultra violet maka menyebabkan timbul lapisan bermuatan listrik yang suhunya menjadi tinggi
6. Eksosfer / Eksosfir
Ketebalan eksosfer : 500 - 700 km
Suhu lapisan stratosfer : -57 derajat celcius
Tidak memiliki tekanan udara yaitu sebesar 0 cmHg.
7. Medan Magnet Bumi
Medan magnet bumi adalah satu-satunya penghalang antara angin radioaktif dan permukaan
planet yang rapuh. Medan magnet membelokkan angin matahari dengan aman ke sekeliling planet.
Menciptakan perisai berbentuk komet yang disebut magnetosphere. Tanpa perlindungan ini, kehidupan
di bumi takkan ada. Medan magnet bumi tidak mengikuti aturan sederhana utra-selatan seperti di
kompas anda. Arah utara dan selatan magnet misalnya, berada 11 derajat arah utara dan selatan grafik
Cartesius. Dan jika anda memetakan medan magnet ini, anda akan melihat garis-garis medan magnet
bergeser sedikit demi sedikit dengan tiap lokasi di planet.
medan magnet bumi
Yang mengagumkan, tiap 250.000 tahun, kutub magnet akan berbalik. Darimana medan magnet
ini berasal. Teori yang berpengaruh menjelaskan bahwa inti bumi adalah generator atau dinamo listrik
yang kontinyu. Aliran besi cair melalui medan magnet yang lemah menimbulkan energi elektromagnetik
yang menghasilkan medan magnet yang jauh lebih besar dan kuat.
BAB.III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan makalah kelompok kami yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa struktur bumi terdiri
dari interior bumi, atmosfer, litosfer, hidrosfer dan medan magnet. Sehingga memungkinkan kehidupan
bagi makhluk hidup.
B. SARAN
Sebagai makhluk hidup yang hidup dibumi sudah seharusnya kita ikut menjaga dan melestarikan bumi.
DAFTAR PUSTAKA