Upload
ndil-chie-moo
View
285
Download
51
Embed Size (px)
DESCRIPTION
modul
Citation preview
Pengorganisasian masyarakat -
PengorganisasianPengorganisasianMasyarakatMasyarakat
URAIAN SINGKAT
A. Pengantar
Pada akhir sesi, peserta diharapkan mampu untuk memahami tahapan utama dari
pengorganisasian masyarakat. Mereka akan mampu meninjau role pengorganisasian
masyarakat dalam membangun kemitraan untuk proyek-proyek ICZPM.
Pengorganisasian Masyarakat (Community Organizing) sesungguhnya adalah sebuah
pemikiran dan pola kerja yang telah ada dan berlangsung sejak berabad-abad yang
lampau, yaitu serangkaian upaya membangun masyarakat untuk mencapai taraf
kehidupan yang lebih baik, lebih sejahtera dan adil dari sebelumnya dengan mengacu
pada harkat dan martabat kemanusiaan seutuhnya. Sebagai suatu rumusan konsep
pemikiran dan pola kerja paling tidak sudah dikenal pada masa kehidupan Lao Tse di
dataran Cina, pada abad 7 sebelum Masehi.
Pada abad keduapuluh konsep dari pemikiran dan pola kerja Pengorganisasian
Masyarakat tersebut menjadi populer kembali, sebagai reaksi terhadap gagasan dan
praktek-praktek pembangunan atau “modernisasi” yang ternyata berujung pada terinjak-
injaknya harkat kemanusiaan dan pengurasan secara dahsyat berbagai sumber daya alam
untuk kepentingan sekelompok kecil manusia di bumi ini.
B. Pengorganisasian Masyarakat
1. Definisi
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
1
Pengorganisasian masyarakat -
Sebuah kumpulan dari para keluarga dan individu-individu dalam suatu kawasan
geografi yang tertata baik dan saling berdekatan dengan elemen-elemen kehidupan
umum yang signifikan, yang diperlihatkan oleh sikap, budaya/adat, tradisi dan bahasa
2. Karakteristik Masyarakat
mempunyai nilai-nilai umum yang diakui bersama,
adanya definisi hubungan normatif
saling membutuhkan
mengenal sistem kepemilikan
adanya pembagian peran (struktur )
cakupan wilayah lokal
3. Definisi Pengorganisasian Masyarakat
Secara umum Pengorganisasian Masyarakat didefinisikan sebagai :
“Proses membangun kekuatan dengan melibatkan konstituen sebanyak mungkin
melalui proses menemu-kenali ancaman yang ada secara bersama-sama, menemu-
kenali penyelesaian-penyelesaian yang diinginkan terhadap ancaman-ancaman yang
ada; menemu-kenali orang dan struktur, birokrasi, perangkat yang ada agar proses
penyelesaian yang dipilih menjadi mungkin dilakukan, menyusun sasaran yang harus
dicapai; dan membangun sebuah institusi yang secara demokratis diawasi oleh
seluruh konstituen sehingga mampu mengembangkan kapasitas untuk menangani
ancaman dan menampung semua keinginan dan kekuatan konstituen yang ada” (Dave
Beckwith & Cristina Lopez,1997)1.
Jadi pengorganisasian masyarakat bukan sekedar memobilisasi massa untuk suatu
kepentingan, tetapi suatu proses pergaulan/pertemanan/persahabatan dengan suatu
komunitas atau masyarakat yang lebih menitik-beratkan pada inisiatif massa kritis
untuk mengambil tindakan-tindakan secara sadar dalam mencapai perubahan yang
lebih baik.1 Baca juga Community Organizing : People Power from the Grassroots, oleh Dave Beckwith dengan Cristina Lopez. Center for Community Change.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
2
Pengorganisasian masyarakat -
Dalam pengertiannya yang sederhana, adalah suatu kegiatan yang membantu
masyarakat atau sekelompok orang yang hidup pada suatu daerah tertentu; misalnya,
orang yang tinggal di suatu perkampungan, baik di pedesaan atau di perkotaan untuk
dapat mencapai tujuan bersama.
4. Prinsip-prinsip Pengorganisasian Masyarakat
Dalam menjalankan aktivitas pengorganisasian, prinsip yang harus dipegang dan
dijadikan pedoman dalam berpikir dan berbuat bagi seorang pengorganisasi
masyarakat adalah :
Membangun pertemanan/persahabatan dengan komunitas atau masyarakat.
Bersedia belajar dari kehidupan komunitas bersangkutan.
Membangun komunitas atau masyarakat dengan berangkat dari apa yang ada atau
dimiliki oleh komunitas tersebut
Tidak berpretensi untuk menjadi pemimpin dan “tetua” dari komunitas tersebut.
Mempercayai bahwa komunitas memiliki potensi dan kemampuan untuk
membangun dirinya sendiri hingga tuntas.
Prinsip tersebut dirumuskan dari satu cuplikan ajaran Lao Tse (700 sm) yang lebih
kurang berbunyi sebagai berikut :
“Datanglah kepada rakyat, hiduplah bersama mereka, belajarlah dari mereka,
cintailah mereka, mulailah dari apa yang mereka tahu; bangunlah dari apa yang
mereka puny; tetapi pedamping yang baik adalah, ketika pekerjaan selesai dan tugas
dirampungkan, rakyat berkata, “Kami sendirilah yang mengerjakannya”.
Ada juga beberapa prinsip lain yang tidak kalah pentingnya untuk dijalankan oleh
pengorganisasi masyarakat, yaitu :
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
3
Pengorganisasian masyarakat -
Mengakar dalam pemimpin masyarakat lokal, organisasi dan agen-agen lokal dan
masyarakat local. Orang luar dapat terlibat sebagai fasilitator atau nara sumber.
Merupakan tenaga atau kekuatan pengendali yang diturunkan melalui keinginan dari
masyarakat lokal untuk kesejahteraan anak-anak mereka dan mereka sendiri.
Merupakan program aksi yang dibangun secara bersama dengan perwakilan
organisasi masyarakat. Program ini merupakan suatu kenyataan yang actual yang
merupakan sekumpulan kesepakatan umum yang mengakibatkan pengembangan dari
organisasi lokal.
Merupakan suatu program yang tumbuh dari masyarakat local, bersamaan dengan
partisipasi langsung dari semua organisasi di wilayah-wilayah khusus. Hal ini
meliputi derajat substansi dari partisipasi masyarakat dan voluntir. Hal ini juga
menuntut adanya komitmen yang tinggi pengorganisasi masyarakat.
Swadana, dan swadaya
Proses pengorganisasian harus dijalankan dengan sangat hati-hati dan sensitif pada
budaya dan situasi sosio-ekonomi-politik lokal agar kehadiran pengorganisasi
masyarakat tidak malah memicu konflik horisontal di dalam masyarakat
Pengorganisasi masyarakat harus hati-hati agar tidak terjebak dalam paradigma dan
prasangka yang dibawanya dan harus belajar mengosongkan diri agar dapat
menangkap kondisi dan permasalahan masyarakat secara jernih.
Proses pengorganisasian masyarakat harus cukup murni dan tidak terlalu dibebani
oleh proyek-proyek tertentu (misalnya pengorganisasian masyarakat ditujukan untuk
melobi masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata alam, padahal masyarakat
belum tentu butuh, mau dan punya potensi). Kegiatan/aksi apa yang muncul dalam
proses pengorganisasian masyarakat harus diupayakan murni dari masyarakat (pilihan
bebas mereka).
5. Pertimbangan Dasar Pemilihan lokasi
Penggunaan sumberdaya (langsung/tidak langsung)
Keadaan dari sumberdaya
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
4
Pengorganisasian masyarakat -
Mekanisme dukungan
Faktor-faktor sosial
Personil
6. Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat
Langkah –Langkah Umum Pengorganisasian
Integrasi, Langkah paling pertama dan utama dari proses pengorganisasian
masyarakat adalah menyatunya sang organiser dengan rakyat yang hendak
diorganisasikan.
Penyidikan Sosial, Suatu proses yang sistematis mencari tahu tentang masalah-
masalah yang mengitari masalah yang dimaksud.
Program Percobaan, Seorang “organiser” memilih suatu bentuk kegiatan yang
merupakan kesepakatan kelompok yang jika dilakukan berdampak positif bagi
banyak orang.
Landasan Kerja, Dimaksudkan sebagai bagian awal dari pergerakan masyarakat
berdasarkan hubungan orang per orang dalam kelompok dimulai kebersamaan
menyuarakan kepentingan.
Pertemuan Teratur, Pertemuan atau rapat dimaksudkan untuk mempertemukan
kepentingan pribadi-pribadi sampai menjadi pengesahan umum. Meminimalisasi
puncak-puncak perbedaan.
Permainan Peran, Merupakan proses pelatihan setiap orang (semua) dalam
kelompok berhadapan dengan pihak luar masyarakat.
Mobilisasi atau Aksi, Kegiatan mengungkapkan perasaan dan kebutuhan
masyarakat secara terprogram
Evaluasi, Merupakan proses peninjauan ulang apakah langkah-langkah yang
sudah ditempuh sebelumnya sudah tepat atau tidak.
Refleksi, Proses perenungan ulang secara keseluruhan usaha pembetukan
organisasi rakyat yang tangguh dengan melipatkan sebanyak mungkin orang.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
5
Pengorganisasian masyarakat -
Terbentuknya Organisasi Rakyat (formal/informal), Proses berlangsungnya
gagasan di antara anggota bukan lagi oleh orang per orang, melainkan sudah
kolektif menghadapi dan menyelesaikan persoalan bersama.
C. Model-Model dan Strategi Pengorganisasian Masyarakat
Pembahasan mengenai masyarakat bisa dilakukan dengan beranjak dari beberapa sisi-
sisi pengamatan dan pemahaman, seperti dari sisi stratifikasi (pelapisan) masyarakat,
sisi pengelompokan masyarakat, sisi ras dan etnis, sisi geografi, dan lain sebagainya.
Dalam konteks memahami model dan strategi Pengorganisasian Masyarakat maka
fokus pembahasan hanya dari sisi karakter dan mobilitas masyarakat, yakni dari sisi
masyarakat perkotaan (industri) yang maju dan sisi masyarakat pedesaan (agraris)
yang tradisional. Saul Alinsky dan Paulo Freire dapat disebutkan sebagai perwakilan
dari masing-masing model dan strategi pengorganisasian masyarakat tersebut.
1. Model dan Strategi Freire
Pengorganisasian masyarakat yang dilakukan oleh Paulo Freire menunjukkan model
pengorganisasian masyarakat tradisional (pedesaan dan indegenous people) yang
agraris. Salah satu ciri hidup masyarakat tradisional adalah lebih mementingkan
keharmonisan hubungan dengan alam. Sehingga wajar apabila mereka menjadi
terdidik dan terlatih untuk bisa berpikir positif terhadap berbagai fenomena dan
pengalaman hidup, dan secara sosial punya kecenderungan kuat untuk tunduk dan
patuh kepada orang atau pihak yang mereka anggap berlebih termasuk kepada
penguasa.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
6
Pengorganisasian masyarakat -
Karena hormatnya terhadap penguasa, mereka menjadi kurang peka terhadap gejala-
gejala kehidupan di luar yang sangat dinamis dan tidak jarang disertai dengan
kelicikan-kelicikan. Sehingga seringkali mereka menjadi obyek penyalahgunaan
kekuasaan tanpa mereka sadari kerugiannya. Terhadap masyarakat tradisional ini
Freire menekankan pentingnya pendekatan budaya dalam upaya membangun
kehidupan yang lebih baik melalui kegiatan pendidikan yang dialogis, yang bertujuan
membangun pemahaman baru namun masih dalam konteks setempat. Sehingga kelak
bisa dihasilkan isi dan bentuk ekspresi budaya baru sebagai instrumen penting dalam
mencapai kemajuan hidup2.
Dari berbagai pengalaman kasus, masalah yang dialami masyarakat tradisional sudah
hampir mencapai klimaks, dalam arti penderitaan mereka sudah terendapkan,
tertumpuk dalam kehidupan sehari-harinya. Namun mereka belum terlalu
merasakannya atau kalaupun sudah dirasakan-nya, sebagian besar dari mereka tidak
tahu bagaimana cara dan dari mana mencari jalan untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
2 Paulo Freire. PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES, Surat Menyurat Pedagogis Dengan Para Pendidik Guinea-bissau. Terjemahan Indonesia. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta 2000.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
7
Pengorganisasian masyarakat -
Melihat kondisi tersebut, strategi utama yang digunakan untuk mencapai penyelesaian
masalah adalah proses pembelajaran harus dimulai dari penyadaran dan pengenalan
masalah terlebih dahulu. Startegi ini dapat dijadikan sebagai pondasi bagi penentuan
aksi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Setelah masyarakat sadar akan
permasalahan yang dihadapi dan memutuskan untuk melakukan penyelesaian, tahap
selanjutnya adalah pengenalan potensi dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
menjalankan aksi penyelesaian masalah tersebut, baik yang sudah dimiliki oleh
komunitas ataupun yang belum.
Lalu, bagaimana caranya menggalang seluruh potensi dan sumber daya tersebut dalam
aksi penyelesaian masalah ?.
2. Model dan Strategi Alinsky
Pemikiran dan pengalaman Saul Alinsky dalam melakukan pengorganisasian
masyarakat di perkotaan dipenuhi dengan aksi-aksi yang bersifat konfrontasi-konflik.
Pilihan aksi tersebut tidak terlepas dari kondisi sosial komunitas dimana Saul Alinsky
bekerja, yaitu para buruh industri, penduduk perkampungan padat, serta mereka yang
tersingkir dari akses atas fasilitas kehidupan yang layak dan manusiawi.
Permasalahan yang dialami oleh masyarakat atau komunitas perkotaan biasanya
demikian jelas dan eksplisit yang umumnya berujung pada ketidakadilan. Sehingga,
tuntutan-tuntutan yang diajukan oleh komunitas ini lebih bersifat nyata, seperti
misalnya pelayanan kesehatan dan pemasangan air bersih.
Kondisi sosial komunitas masyarakat urban ini menyebabkan tuntutan-tuntutan yang
diajukan harus dapat segera bisa diselesaikan secara tepat dan cepat. Sementara, pola
dan irama kehidupan mereka sehari-hari demikian kuat diwarnai oleh pola dan irama
industri yang cenderung menindas, menguras dan menjajah.
Oleh karena itu, strategi utamanya adalah mengajak anggota komunitas untuk
membangun organisasi komunitas (organisasi rakyat) yang kuat dan mampu
menjalankan aksi-aksi umum (public action), termasuk kalau harus melakukan Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
8
Pengorganisasian masyarakat -
konfrontasi terhadap pelaku penindasan. Bahkan kalau memang dibutuhkan,
organisasi komunitas/rakyat ini bisa mengambil peran langsung dalam pekerjaan-
pekerjaan politik, seperti terlibat dalam kepanitiaan pemilihan umum, menjadi
pendukung calon partai tertentu dalam suatu pemilihan3. Semua ini tentu didasari oleh
pemikiran bahwa kerja politik tersebut suatu saat bisa menghasilkan penyelesaian atas
masalah ketidakadilan yang terjadi.
Untuk mencapai bangunan organisasi komunitas atau rakyat yang kuat, sebagai
bagian dari proses pembelajaran, maka setiap kali aksi harus selalu diikuti dengan
proses perenungan atau refleksi untuk mencari kelemahan-kelemahan bersama dan
memperoleh temuan-temuan berharga, sehingga aksi selanjutnya bisa lebih sempurna
dan efektif dibanding sebelumnya.
Contoh pendekatan (Racelis 1994):
a. Pendekatan 1
(1) Tahap persiapan untuk masuk
Penyewaan dan orientasi staf
Inspeksi, survey lokasi atau keduanya
Pengumpulan data (data awal)
Analisa stakeholder
(2) Tahap pengorganisasian
Pengintegrasian dan pelevelan dengan stakeholder (formal dan informal)
Partisipasi dalam kegiatan pesisir (menginvestigasi kegiatan ekonomi lokal yang
tergantung pada sumberdaya pesisir) e.g perikanan, pariwisata, industri,
(identifikasi isu)
Penilaian masyarakat secara partisipatif / Participatif Rural Appraisal (bio-
knowledge testing)
Umpan balik dan perencanaan
3 Alinsky, 1971; Delgado, 1986, 1994; Khan, 1991 dalam Douglas R. Hess. Community Organizing, Building and Developing : Their Relationship to Comprehensive Community Initiatives. 1999.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
9
Pengorganisasian masyarakat -
(3) Tahap membangun kemitraan
Identifikasi dan formasi dari kelompok kunci
Unsur pokok pendidikan dan pelatihan
Mobilisasi stakeholder
Kunjungan silang
Menyelesaikan draft rencana pengelolaan pesisir
Melanjutkan pengembangan unsure-unsur pokok pendidikan dan pelatihan
dan kosultasi-konsultasi/forum-forum
Menetapkan dan menerapkan opsi-opsi pengelolaan pesisir (perlindungan,
musim penutupan, daerah cadangan/reserve)
Monitoring lapang, akses, kontaminasi
(4) Penguatan
Memperkuat kelompok-kelompok pengelola pesisir
Memformalisasi rencana pengelolaan pesisir
Hubungan dan jaringan dengan lembaga-lembaga luar
Persiapan dari kebutuhan hidup alternative atau supplement
Refleksi pembahasan dan keseluruhan evaluasi awal
(5) Evaluasi dan perencanaan
Evaluasi masyarakat
Evaluasi lembaga
Pengalihan tanggung jawab ke pengguna sumberdaya
Menulis dan publikasi kegiatan
Strategi “phase out”
b. Pendekatan 2
Membangun pintu masuk danhubungan desa
Analisa situasi masyarakat (PRA, KIP, SWOT)
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
10
Pengorganisasian masyarakat -
Kampanye komunikasi-promosi-informasi –pendidikan
Identifikasi sektor prioritas yang diorganisasi
Rencana aksi
Pendidikan/pelatihan konservsi
Mobilisasi masyarakat dan kegiatan-kegiatan kolektifitas untuk konservasi
Mobilisasi sumberdaya
Implementasi proyek
Monitoring dan evaluasi proyek
c. Pendekatan 3
Pengorganisasian Isu
Menentukan analisa dan prioritas masalah
Identifikasi orang-orang yang berkuasa
Memutuskan kegiatan-kegiatan strategis dan taktik untuk konfirmasi dan
negosiasi
Melakukan aksi
Nilai “outcome”
Mulai aksi berikutnya siklus refleksi berdasarkan outcome
d. Pendekatan 4
Pengembangan social atau pengorganisasian berdasarkan proyek
Tentukan kebutuhan (PRA dan metode lainnya)
Melakukan pelatihan teknologi dan pelatihan pengelolaan melalui usaha-usaha
masyarakat
e. Pendekatan 5
(dilakukan oleh sebagian besar organisasi non pemerintah di Indonesia)
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
11
Pengorganisasian masyarakat -
1. Strategi & Pendekatan Pengorganisasian
Menggunakan pendekatan proses yang partisipatif;
Pendampingan yang intensif dan berkelanjutan;
Mengembangkan media komunikasi yang murah, mudah, bisa dimanfaatkan;
Penguatan simpul belajar, untuk mengembangkan masyarakat sipil yang dinamis;
Mengutamakan potensi masyarakat setempat.
2. Kriteria Proses Pengorganisasian
Berakar pada sosio kultural;
Perencanaan, pelaksanaan dan monitoring bersama dengan masyarakat secara
partisipatif;
Adanya penghormatan/pengakuan hak-hak martabat orang kampung;
Fungsi dan manfaat SDA yang berkelanjutan;
Mengutamakan prakarsa masyarakat untuk transformasi;
Upaya bertahap dan konsisten.
3. Prinsip Dasar Pengorganisasian
Berpihak dan mementingkan komunitas;
Pendekatan holistik tidak kasustik ;
Bersikap independent & mengembangkan rasa empati ;
Adanya pertanggung jawaban pada rakyat ;
Ada proses saling belajar ;
Kesetaraan ;
Anti kekerasan ;
Mendorong komunitas untuk berinisiatif ;
Musyawarah sebagai media komunikasi pengambilan keputusan dan menghindari
intervensi
Berwawasan ekosistem ;
Praxis.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
12
Pengorganisasian masyarakat -
4. Tahapan Kegiatan dalam proses pengorganisasian masyarakat
a. Melebur dengan masyarakat
- Informasi awal
- Membangun kontak person
- Menjalin pertemanan
- Memberitahukan kedatangan
- Terlibat sebagai pendengar
- Terlibat aktif dalam diskusi
- Ikut bekerja bersama-sama
- Monitoring & Evaluasi
b. Penyidikan Sosial
- Survey : Data primer & sekunder
- Analisis sosial
- Dokumentasi
- Publikasi
- Monitoring & Evaluasi
c. Merancang Kegiatan Awal
- Mengumpulkan Isu
- Musyawarah bersama
- Indentifikasi masalah dan potensi
- Menentukan agenda bersama
- Dokumentasi proses
- Monitoring & Evaluasi
d. Implementasi Kegiatan (sesuai dengan kesepakatan hasil musyawarah pada tahap
sebelumnya) contoh kegiatan : Dialog; Pelatihan; Unjuk Rasa; Negosiasi; dll.
e. Pembentukan Organisasi Rakyat
f. Monitoring & Evaluasi
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
13
Pengorganisasian masyarakat -
g. Refleksi –aks
7. Tujuan Jangka Panjang Pengorganisasian Masyarakat
Memperkuat orang melalui partisipasi efektif dalam kegiatan-kegiatan social-
ekonomi dan politik;
Memfasilitasi organisasi perorangan dan masyarakat yang mengakses dan
mengontrol sumberdaya; dan menyediakan peluang dan “means of production’
Mengembangkan keahlian dan kemampuan swadaya, swa-kelola keberlanjutan
organisasi, proyek dan masyarakat;
Menghitung nilai-nilai dan promosi kepedulian dan “proper attitude” berkaitan
dengan konservasi lingkungan; dan
Identifikasi, eksplorasi dan implementasi teknologi-teknologi tradisional dan inovatif
serta proyek-proyek penghasilan alternative yang berkelanjutan
TUJUAN
Pada akhir materi, peserta diharapkan mampu untuk:
1. Mendefinisikan “masyarakat” dan “pengorganisasian”
2. Menyebutkan satu persatu prinsip-prinsip dasar dan pertimbangan-pertimbaangan
dalam pengorganisasian masyarakat.
3. Mendeskripsikan pendekatan-pendekatan CO yang general
4. Menganalisa kekuatan-kekuatan dalam kemitraan.
5. Mengekspresikan/mengeluarkan ide-ide untuk tujuan jangka panjang yang
berkaitan dengan pengorganisasian masyarakat
WAKTU : 120 menit
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
14
Pengorganisasian masyarakat -
BAHAN DAN ALAT
Bahan
Kertas karton
Kertas manila
Double selotip/lem
Peralatan
Overhead projector
Layar proyeksi
METODE : Permainan menyusun rencana pengorganisasian masyarakat serta
tujuan-tujuan jangka panjang dari pengorganisasian masyarakat
yang dapat di kembangkan dari SDHP atau SDnHP yang dipilih.
PROSES PENYAJIAN
1. Peserta diminta untuk membagi diri dalam kelompok yang mempunyai latar
belakang pendidikan atau pekerjaan yang berbeda;
2. Setiap kelompok peserta menentukan salah satu kelompok masyarakat
kawasan pesisir dengan menyususun pengorganisasian masyarakat yang akan
dijadikan pokok diskusi; upayakan setiap kelompok memilih kelompok masyarakat
yang berbeda.
3. Setiap kelompok mendiskusikan karakteristik masyarakat, prinsip-prinsip
pengorganisasian masyarakat dan pertimbangan-pertimbangan dasar dalam
pengorganisasian masyarakat serta tujuan-tujuan jangka panjang dari
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
15
Pengorganisasian masyarakat -
pengorganisasian masyarakat yang dapat di kembangkan dari kelompok masyarakat
pesisir.
4. Hasil diskusi tersebut dituangkan dalam bentuk rancangan (draft) perencanaan
pengorganisasian masyarakat, yang dilengkapi dengan denah lokasi dimana kegiatan
tersebut akan dilaksanakan;
5. Rancangan pengorganisasian masyarakat tersebut dipresentasikan dihadapan
kelompok lainnya serta didiskusikan dengan beberapa aspek terkait sebagai berikut :
karakteristik masyarakat yang dipilih;
prinsip-prinsip pengorganisasian masyarakat;
pertimbangan-pertimbangan dasar dalam pengorganisasian masyaraka;
tujuan-tujuan jangka panjang dari pengorganisasian masyarakat
keterkaitan dengan kegiatan lainnya.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
16
Pengorganisasian masyarakat -
PEMBAGIAN SESI
WAKTU(menit)
METODE KEGIATAN TRAINER
10 Diskusi Diskusi tentang tinjauan umum dan tujuan khusus
10 Diskusi Membahas defenisi masyarakat
10 Diskusi Membahas karakteristik masyarakat
30 Diskusi Membahas pengorganisasian masyarakat,
Prinsip-prinsip pengorganisasian masyarakat dan
Pertimbangan-pertimbangan dasar dalam pengorgani-
sasian masyarakat serta Tujuan-tujuan jangka panjang
dari pengorganisasian masyarakat
20 Diskusi Menyususun rencana pengornisasian masyarakat
berdasarkan beberapa asfek diatas.
30 Presentasi Penyajian hasil susunan pengornisasian mastarakat
10 Diskusi Kesimpulan dan saran.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
17
Pengorganisasian masyarakat -
NASKAH PENGORANISASIAN MASYARAKAT
1. Dalam perorganisasian masyarakat perlu diperhatikan berbagai hal : karakteristik
mayarakat, prinsip-prinsip pengorganisasian masyarakat, pertimbangan-
pertimbangan dasar dalam pengorgani-sasian masyarakat serta tujuan-tujuan
jangka panjang dari pengorganisasian masyaraka tersebut.
2. Diskusikanlah kegiatan rencana pengorganisasian masyarakat, yang bermanfaat
paling besar bagi kesejahteraan penduduk setempat.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
18
Pengorganisasian masyarakat -
Lembar Pertanyaan
Progress Test :Modul – Pengorganisasian Masyarakat
Nama:___________________________ Tgl _________________________
1. Sebutkan definisi dari masyarakat dan pengroganisasian.
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2. Dibawah ini yang merupakan karateristik masyarakat adalah :a. cakupan wilayah lokalb. tidak mengenal sistem kepemilikanc. tidak memiliki hubungan normatifd. cakupan wilayah global.
3. Sebutkan sedikitnya 5 langkah-langkah umum yang harus dilakukan dalam pengorganisasian masyarakat.
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Dalam pendekatan Racelis 1994 terdapat tahapan membangun kemitraan dalam pengorganisasian masyarakat, dibawah ini yang tidak termasuk dalam tahapan membangun kemitraan menurut Racelis adalah :Identifikasi dan formasi kelompok kunciMobilisasi stakeholderKunjungan silangMenulis dan publikasi kegiatan
Sebutkan tujuan jangka panjang dari pengorganisasian masyarakat yang anda ketahui :____________________________________________________________________________________________________________________________________
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
19
Pengorganisasian masyarakat -
Kunci Jawaban
Modul – Pengorganisasian Masyarakat
1. Definisi dari masyarakat dan pengroganisasian.
Definisi masyarakat : adalah suatu kumpulan dari keluarga dan individu-individu dalam suatu kawasan geografi yang tertata baik dan saling berdekatan dengan elemen-elemen kehidupan umum yang signifikan, yang diperlihatkan oleh sikap, budaya/adat, tradisi dan bahasa
Definisi Pengorganisasian : Suatu proses membangun kekuatan dengan konstituen sebayak mungkin melalui proses menemu kenali ancaman yang ada secara bersama-sama serta menemu kenali penyelesaian-penyelesaian yang diinginkan terhadap ancaman-ancaman yang ada. Menemu kenali orang dan struktur, birokrasi, perangkat yang ada agar proses penyelesaian yang dipilih menjadi mungkin dilakukan, menyusun sasaran yang harus dicapai; dan membangun sebuah institusi yang secara demokratis diawasi oleh seluruh konstituen sehingga mampu mengembangkan kapasitas untuk menangani ancaman dan menampung semua keinginan dan kekuatan konstituen yang ada” (Dave Beckwith & Cristina Lopez,1997)4.
2. Yang merupakan karateristik masyarakat adalah :a. Cakupan wilayah lokal
3. 5 (lima) langkah-langkah umum yang harus dilakukan dalam pengorganisasian masyarakat.
a. Integrasib. Penyidikan sosialc. Program percoabaand. Landasan kerjae. Pertemuan teraturf. Permainan perang. Mobilisasi atau aksih. Evalusii. Refleksi
4. Dalam pendekatan Racelis (1994) terdapat tahapan membangun kemitraan dalam pengorganisasian masyarakat. Yang tidak termasuk dalam tahapan membangun kemitraan menurut Racelis adalah :d. Menulis dan publikasi kegiatan
2/2
4
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
20
Pengorganisasian masyarakat -
5. Tujuan jangka panjang dari pengorganisasian masyarakat antara lain :o Memperkuat melalui efektif dan efisien partisipasi dalam kegiatan-kegiatan
social-ekonomi dan politik;o Memfasiitasi organisasi perorangan dan masyarakat yang mengakses dan
mengontrol sumberdaya; dan menyediakan peluang dan “means of production’
o Mengembangkan keahlian dan kemampuan swadaya, swa-kelola keberlanjutan organisasi, proyek dan masyarakat;
o Menghitung nilai-nilai dan promosi kepedulian dan “proper attitut” berkaitan dengan konservasi lingkungan; dan Identifikasi, eksplorasi dan implementasi teknologi-teknologi tradisional dan inovatif serta proyek-proyek penghasilan alternative yang berkelanjutan
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
21
Pengorganisasian masyarakat -
REFERENSI
Wicaksono, Ahc. Wazir, Darusman, Taryono. 2001. Catatan Pertama Pengalaman Belajar: Praktek Pengorganisasian Masyarakat di Simpul Belajar. Puter
Eliakim Sitorus, 2001. Sepuluh Langkah Pengorganisasian Masyarakat.
Agbayani, R.F. and S.V.Siar. 1994. Problem encountered in the implementation of a cimmunity-based fishery resource management project, p. 149-160. In R.S.Pomeroy (ed.) Community management and common property of coastal fisheries in Asia and the Pacific: concepts, methods and experiences. ICLARM conf. Proc. 45, 189p
Ferrer, E. Community organizing and public participation. International Course on Rural Development Management. Training Division, International Institute of Rural Reconstruction, Cavite, Philippines.
IIRR. 1997. Partnerships in Coastal Resource Management (LISD-PDR Project Syntehesis). International Institute of Rural Reconstruction, Cavite, Philippines.
IIRR. International Course on Rural Development Management. Training Division, International Institute of Rural Reconstruction, Cavite, Philippines. (Unpublished)
Pimbert, M. P and J. N. Pretty. 1995. Parks, people and professionals. UNRISD, Geneva.
Racelis, M. 1994. Community management and common property of coastal fisheries in Asia and the Pacific: concepts, methods and experiences. Silliman University, Dumaguete City, Philippines.
Silliman University. 1995. Notes on Integrated Coastal Management Seminar. Silliman
University, Dumaguete City, Philippines.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
22
Pengorganisasian masyarakat -
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
23