15
Perdarahan Intrakranial Page 1 PERDARAHAN INTRAKRANIAL Diajukan Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita Disusun oleh : Angkatan Vb Silmy Salasabyla (1301030900) Ayu Rosmayanti Ester C Manurung Anis Zahara Nina herlina Lita Padilah Septiani Risa Virgianti (130103090075) Anita Nurhayati Siti Syahrozammuniro PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011

86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

( Kuliah 11 ) PENYULUHAN KESEHATAN

Citation preview

Page 1: 86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Perdarahan Intrakranial Page 1

PERDARAHAN INTRAKRANIAL

Diajukan Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita

Disusun oleh :

Angkatan Vb

Silmy Salasabyla (1301030900)

Ayu Rosmayanti

Ester C Manurung

Anis Zahara

Nina herlina

Lita Padilah Septiani

Risa Virgianti (130103090075)

Anita Nurhayati

Siti Syahrozammuniro

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

2011

Page 2: 86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Perdarahan Intrakranial Page 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dilaporkan angka berbeda-beda tentang insidensi PIN. Holt menemukan pada otopsi

bayi-bayi lahir mati dan yang meninggal dalam 2 minggu pertama, 30% PI. Menurut Saxena

13,1% kematian perinatal oleh PI. Angka kematian PI pada bayi prematur 5x lebih tinggi

daripada bayi cukup bulan. Perdarahan intrakranial pada neonatus (PIN) tidak jarang

dijumpai. PIN mempunyai arti penting karena dapat menyebabkan kematian atau cacat

jasmani dan mental. Perdarahan Intrakrania ialah perdarahan dalam rongga kranium dan

isinya pada bayi sejak lahir sampai umur 4 minggu. Sebabnya Perdarahan Intrakranial

banyak. Sering Perdarahan Intrakranial tak dikenal/dipikirkan karena gejala-gejalanya tidak

khas. Perdarahan Intrakranial meliputiPerdarahan epidural,Perdarahan subdural,Perdarahan

subaraknoid, Perdarahan intraserebral/parenkim dan intraventrikuler. Penatalaksanaan dan

penanggulangan Perdarahan Intrakranial Neontus masih kurang memuaskan. Untuk

menurunkan angka kejadian perdarahan intrakranial neonatus, usaha yang lebih penting ialah

profilaksis seperti perawatan prenatal, pertolongan persalinan dan perawatan postnatal yang

sebaik-baiknya. Pada umumnya prognosis perdarahan intrakranial neonatus tidak terlalu

menggembirakan.

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mempelajari materi Perdarahan

Intrakranial.

1.2.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini adalah :

a) Dapat mengetahui tentang definisi perdarahan intrakranial.

b) Dapat mengetahui tentang penyebab perdarahan intrakranial.

c) Dapat mengetahui tentang macam-macam perdarahan intrakranial.

Page 3: 86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Perdarahan Intrakranial Page 3

d) Dapat mengetahui tentang penatalaksanaan perdarahan intrakranial.

1.3 Metode penulisan

Metode penulisan yang di pakai dalam penulisan makalah ini adalah dengan melakukan

studi pustaka dan browsing di internet.

Page 4: 86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Perdarahan Intrakranial Page 4

BAB II

ISI MATERI

2.1 DEFINISI

Perdarahan intracranial mengacu pada perdarahan yang terjadi didalam kepala atau

tengkorak namun belum tentu didalam otak (intraserebral).1

Perdarahan Intrakrania ialah perdarahan dalam rongga kranium dan isinya pada bayi

sejak lahir sampai umur 4 minggu. Sebabnya Perdarahan Intrakranial banyak. Sering

Perdarahan Intrakranial tak dikenal/dipikirkan karena gejala-gejalanya tidak khas.(2)

Perdarahan intrakranial adalah perdarahan yang tiba-tiba dalam jaringan otak merupakan

bentuk yang menghancurkan pada stroke hemmorage dan dapat terjadi pada semua umur dan

juga akibat trauma kepala seperti kapitis, tumor otak,dll.

jadi perdarahan intrakranial adalah perdarahan dalam rongga kranium dan isinya pada

bayi sejak lahir sampai umur 4 minggu. Sebabnya Perdarahan Intrakranial banyak. Sering

Perdarahan Intrakranial tak dikenal/dipikirkan karena gejala-gejalanya tidak khas

2.2 ETIOLOGI

Penyebab utama dari perdarahan intrkranial adalah trauma. Faktro predisposisi yang dapat

meningkatkan kejadian perdarahan intracranial diantaranya;

1. Bayi premature. Bayi premature akan lebih sensitif terhadap trauma.

2. Ekstraksi pada bokong. Dimana persalinan dengan kejadian after-coming head

mendapatkan penanganan yang menyebabkan terjadinya persalinan dengan

singkat atau penuh dengan intervensi.

3. Partus presipitatus, dimana terdapat kompresi yang tiba-tiba terhadap kepala

bayi.

Page 5: 86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Perdarahan Intrakranial Page 5

4. Persalinan sulit atau persalinan lama dimana terjadi molase yang begitu kuat

pada kepala.

5. Persalinan dengan alat.

6. Terdapat disproporsi cepalopelvik

7. Presentasi abnormal

8. Kekerasan terhadap bayi

Bayi yang premature dan persalinan lama menunjukan insiden perdarahan intracranial

lebih sering terjadi.

2.3 PATOGENESIS

Pada trauma kelahiran, perdarahan terjadi oleh kerusakan/ robekan pembuluh- pembuluh

darah intrakranial secara langsung. Pada perdarahan yang bukan karena trauma

kelahiran,faktor dasar ialah prematuritas; pada bayi-bayi tersebut, pembuluh darah otak

masih embrional dengan dinding tipis, jaringan penunjang sangat kurang dan pada beberapa

tempat tertentu jalannya berkelok-kelok, kadang-kadang membentuk huruf U. Sehingga

mudah sekali terjadi kerusakan bila ada faktor- faktor pencetus (hipoksia/iskemia). Keadaan

ini terutama terjadi pada perdarahan intraventrikuler/periventrikuler. Perdarahan epidural/

ekstradural terjadi oleh robekan arteri atau vena meningika media antara tulang tengkorak

dan duramater. Keadaan ini jarang ditemukan pada neonatus. Tetapi perdarahan subdural

merupakan jenis PIN yang banyak dijumpai pada BCB. Di sini perdarahan terjadi akibat

pecahnya vena-vena kortikal yang menghubungkan rongga subdural dengan sinus-sinus pada

duramater. Perdarahan subdural lebih sering pada Bayi Cukup Bulan daripada Bayi Kurang

Bulan sebab pada Bayi Kurang Bulan vena-vena superfisial belum berkembang baik dan

mulase tulang tengkorak sangat jarang terjadi. Perdarahan dapat berlangsung perlahan-lahan

dan membentuk hematoma subdural.

Pada robekan tentorium serebeli atau vena galena dapat terjadi hematoma retroserebeler.

Gejala-gejala dapat timbul segera dapat sampai berminggu-minggu, memberikan gejala -

gejala kenaikan tekanan intrakranial. Dengan kemajuan dalam bidang obstetri, insidensi

perdarahan subdural sudah sangat menurun. Pada perdarahan subaraknoid, perdarahan terjadi

di rongga subaraknoid yang biasanya ditemukan pada persalinan sulit. Adanya perdarahan

subaraknoid dapat dibuktikan dengan fungsi likuor. Pada perdarahan

Page 6: 86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Perdarahan Intrakranial Page 6

intraserebral/intraserebeler, perdarahan terjadi dalam parenkim otak, jarang pada neonatus

karena hanya terdapat pada trauma kepala yang sangat hebat (kecelakaan) Perdarahan

intraventrikuler dalam kepustakaan ada yang gabungkan bersama perdarahan intraserebral

yang disebut perdarahan periventrikuler. Dari semua jenis Perdarahan Intrakranial Neonatus,

perdarahan periventrikuler memegang peranan penting, karena frekuensi dan mortalitasnya

tinggi pada bayi prematur. Sekitar 75–90% perdarahan peri ventrikuler berasal dari jaringan

subependimal germinal matriks/jaringan embrional di sekitar ventrikel lateral. Pada

perdarahan intraventrikuler, yang berperanan penting ialah hipoksia yang menyebabkan

vasodilatasi pembuluh darah otak dan kongesti vena. Bertambahnya aliran darah ini,

meninggikan tekanan pembuluh darah otak yang diteruskan ke daerah anyaman kapiler

sehingga mudah ruptur. Selain hipoksia, hiperosmolaritas pula dapat menyebabkan

perdarahan intraventrikuler. Hiperosmolaritas antara lain terjadi karena hipernatremia akibat

pemberian natrium bikarbonat yang berlebihan/plasma ekspander. Keadaan ini dapat

meninggikan tekanan darah otak yang diteruskan ke kapiler sehingga dapat pecah.

2.4 KLASIFIKASI

Terdapat empat tipe perdarahan intracranial yang dapat dialami oleh bayi. Diantaranya;

perdarahan subdural, perdarahan epidural, perdarahan intraserebral dan perdarahan

periventrikuler-intraventikuler (PVH-IVH). PVH-IVH adalah perdarahan intracranial yang

paling sering terjadi.

1. Perdarahan subdural.

Hemoragi subdural mungkin sekali selalu disebabkan oleh trauma kapitis

walaupun mungkin traumanya tak berarti. Yang sering berdarah ialah ³bridging

veins´, karena tarikan ketika terjadi pergeseran rotatorik pada otak. Perdarahan

subdural paling sering terjadi pada permukaan lateral dan atas hemisferium dan

sebagian di daerah temporal sesuai dengan bridging veins. Karena perdarahan

subdural sering oleh perdarahan vena, maka darah yang terkumpul berjumlah

hanya 100 sampai 200 cc saja.

Gejala-gejala tersebut bias berupa kesadaran yang menurun, ´organic

brain syndrome´, hemiparesis ringan, hemihipestesia, adakalanya epilepsi fokal

dengan adanya tanda-tanda papiledema. Perdarahan subdural pada bayi baru lahir

Page 7: 86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Perdarahan Intrakranial Page 7

biasanya terjadi karena trauma yang disebabkan adanya disproporsi sepalopelvik,

presentasi abnormal, partus presipitatus dan persalinan dengan intervensi alat.

2. Perdarahan epidural

Akibat trauma krapitis tengkorak (retak). Fraktur yang paling ringan ialah

fraktur linear. Jika gaya destruktifnya lebih kuat, bisa timbul fraktur yang berupa

bintang (stelatum), atau fraktur impresi yang dengan kepingan tulangnya menusuk

ke dalam ataupun fraktur yang merobek dura dan sekaligus melukai jaringan otak

(laserasio).

Gejala yang sangat menonjol ialah kesadaran yang menurun secara

progresif. Pupil pada sisi perdarahan pertama-tama sempit, tetapi kemudian

menjadi lebar dan tidak bereaksi terhadap penyinaran cahaya. Gejala-gejala

respirasi yang bisa timbul berikutnya, mencerminkan tahap- tahap disfungsi

rostrokaudal batang otak. Pada tahap kesadaran sebelun stupor atau koma, bisa

dijumpai hemiparesis atau seranagan epilepsi fokal.

Perdarahan epidural lebih sering terjadi pada bayi dimana tingginya <4

kaki dimana pusat dari gravitasi tubuhnya terdapat pada kepala dan

kecenderungan untuk jatuh dengan kepala terlebih dahulu.

3. Perdarahan intraserebral

Perdarahan intraserebral akibat trauma kapitis yang berupa hematom

hanya berupa perdarahan kecil-kecil saja. Perdarahan semacam itu sering terdapat

di lobus frontalis dan temporalis.

Jika penderita dengan perdarahan intra serebral luput dari kematian,

perdarahannya akan direorganisasi dengan pembentukan gliosis dan kavitasi.

Keadaan ini bisa menimbulkan manifestasi neurologic sesuai dengan fungsi

bagian otak yang terkena.

4. Perdarahan periventrikuler-intraventikuler

Page 8: 86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Perdarahan Intrakranial Page 8

Karena matriks germinal (daerah dengan vaskularisasi tinggi berbatasan

dengan daerah vebtrikel otak) ada sampai kehamilan ± 35 minggu, perdarahan

periventrikuler-intraventikuler umum terjadi pada bayi-bayi kurang bulan.

Pada saat perdarahan keluar melalu matriks germinal dan masuk ke system

ventrikulear, disebut perdarahan intraventikuler (IVH).

IVH ringan jika tidak ada pelebaran ventrikel.

IVH sedang jika ventrikel melebar.

IVH berat jika perdarahan meluas ke parenkim otak.

Perdarahan sedang dan berat disertai dengan peningkatan insidesn

kesakitan dan kematian. Banyak yang akan mengalami hidrosefalus pasca

perdarahan dalam waktu 2-3 minggu sejak perdarahan semula. Beberapa kasus

hidrosefalus akan sembuh spontan, sedangkan yang lain memerlukan tindakan

drainase. Penundaan perkembangan atau deficit neurologis atau keduanya akan

terjadi pada dua pertiga bayi dengan IVH sedang dan berat.

2.5 Gambaran Klinik

Gejala-gejala Perdarahan Intrakranial Neonatus tidak khas, dan umumnya sukar

didiagnosis jika tidak didukung, oleh riwayat persalinan yang jelas. Gejala-gejala berikut

dapat ditemukan :

Fontanel tegang dan menonjol oleh kenaikan tekananintrakranial, misalnya pada

perdarahan subaraknoid.

Iritasi korteks serebri berupa kejang-kejang, irritable,twitching, opistotonus.

Gejala-gejala ini baru timbul beberapa jam setelah lahir dan menunjukkan adanya

perdarahan subdural , kadang-kadang juga perdarahan subaraknoid oleh robekan

tentorium yang luas.

Mata terbuka dan hanya memandang ke satu arah tanpa reaksi. Pupil melebar,

refleks cahaya lambat sampai negatif.Kadang-kadang ada perdarahan retina,

nistagmus dan eksoftal-mus.

Apnea: berat dan lamanya apnea bergantung pada derajatperdarahan dan

kerusakan susunan saraf pusat. Apnea dapat berupa serangan diselingi pernapasan

normal/takipnea dan sianosis intermiten.

Page 9: 86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Perdarahan Intrakranial Page 9

Cephalic cry (menangis merintih).

Gejala gerakan lidah yang menjulur ke luar di sekitar bibir seperti lidah ular

(snake like flicking of the tongue) menunjukkan perdarahan yang luas dengan

kerusakan pada korteks

Tonus otot lemah atau spastis umum. Hipotonia dapat berakhir dengan kematian

bila perdarahan hebat dan luas. Jika perdarahan dan asfiksia tidak berlangsung

lama, tonus otot akan segera pulih kembali. Tetapi bila perdarahan berlangsung

lebih lama, flaksiditas akan berubah menjadi spastis yang menetap. Kelumpuhan

lokal dapat terjadi misalnya kelumpuhan otot-otot pergerakan mata, otot-otot

muka/anggota gerak (monoplegi/hemiplegi) menunjukkan perdarahan subdural/

parenkim.

Gejala-gejala lain yang dapat ditemukan:

1. Gangguan kesadaran (apati, somnolen, sopor atau koma),

2. Tidak mau minum,

3. Menangis lemah,

4. Nadi lambat/cepat.

5. Kadang-kadang ada hipotermi yang menetap.

Apabila gejala-gejala tersebut di atas ditemukan pada bayi prematur yang 24–48

jam sebelumnya menderita asfiksia, maka Pencegahan Infeksi dapat dipikirkan.

Berdasarkan perjalanan klinik, Perdarahan Intrrakranial Neonatus dapat dibedakan 2

sindrom :

1. Saltatory Syndrome

Gejala klinik dapat berlangsung berjam-jam/berhari-hari yang kemudian

berangsur-angsur menjadi baik. Dapat serabuh sempurna tetapi biasanya dengan gejala

sisa.

2. Catastrophic Syndrome.

Gejala klinik makin lama makin berat, berlangsung beberapa menit sampai

berjam-jam dan akhirnya meninggal.

2.6 DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN FISIK

Page 10: 86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Perdarahan Intrakranial Page 10

1. Penilaian fisik dimulai dengan pemeriksaan ―ABCDE‖—airway,

breathing, circulation, disability dan exposure.

Ketidakstabilan jalan nafas dapat menjadi penyebab maupun efek

dari trauma kepala.

Monitoring tanda vital adalah hal yang penting bagi perawatan

lanjutan.

Mengenali dan mengontrol tanda syok adalah hal yang penting

bagi perfusi yang cukup pada CNS (central nervous system).

Syok hipovolemik jarang terjadi pada trauma dalam kepala, jika

syok terjadi, cari kemungkinan sumber perdarahan lain.

2. Pemeriksaan neurologic harus berfokus pada level dari kesadaran, temuan

akan tanda-tanda neurologis yang abnormal, ukuran dan reaksi pupil.

level dari kesadaran adalah indicator terbaik dari insufisiensi

oksigenasi pada otak.

Perubahan pupil dapat mengindikasikan herniation syndrome.

3. Secara hati-hati memeriksa mata untuk melihat adanya papiledema dan

perdarahan retina.

4. Kepala harus diperiksa secara hati-hati, carilah tanda-tanda berikut:

laserasi pada tempurung kepala.

Ketegangan saat melakukan palpasi kepala.

Pelebaran pada fontanel anterior bayi.

Fraktur pada basilar kepala, dengan cirri-ciri:

Perdarahan periorbital (raccoon eyes)

Ekimosis pada belakang telinga (battle`s sign)

Perdarahan dari hidung atau telinga

5. Bayi baru lahir dengan perdarahan intracranial yang diasosiasikan dengan

trauma saat persalinan akan menimbulkan beberapa gejala, diantaranya;

Apnea

Mual

Kejang

Page 11: 86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Perdarahan Intrakranial Page 11

2.7 PENGOBATAN

Secara konservatif

Tekanan darah diusahakan stabil dan terkontrol agar levelnya relatif tinggi

pada penderita perdarahan otak. Harus dihindari penurunan yang

berlebihan karena dapat menurunkan perfusi jaringan otak.

Pemberian osmotik diuretik dikombinasi dengan beta adrenergik blocker

digunakan untuk kontrol tekanan darah dan membantu mengurangi

tekanan dalam otak atau intracranial pressure.

Hiperventilasi atau barbiturat dapat juga digunakan, walaupun kurang

efektif. Hiperventilasi efeknya sementara sedangkan barbiturat

mengurangi fungsi neurologis; keduanya ini cenderung menyebabkan

hipotensi.

Kortikosteroid masih digunakan oleh beberapa petugas kesehatan dimana

bertujuan menurunkan tekanan intra kranial dengan kontrol edema;

walaupun pada percobaan klinis obat ini tidak efektif dan menambah

resiko terjadinya komplikasi.

2.8 PENATALAKSANAAN

2.8.1 PENATALAKSANAAN OLEH BIDAN

Diusahakan tindakan dibatasi untuk mencegah terjadinya kerusakan/kelainan yang lebih

parah . Bayi dirawat dalam inkubator yang memudahkan observasi kontinu dan

pemberian O2.

Perlu diobservasi secara cermat:

1. Suhu tubuh, derajat kesadaran, besarnya dan reaksi pupil, aktivitas motorik, frekuensi

pernapasan, frekuensi jantung (bradikardi/takikardi), denyut nadi dan diuresis.

2. Diuresis kurang dari 1 ml/kgBB/jam berarti perfusi ke ginjal berkurang, diuresis lebih

dari 1 ml/kgBB/jam menunjukkan fungsi ginjal baik

3. Menjaga jalan napas tetap bebas, apalagi kalau penderita dalam koma diberikan 02.

4. Bayi letak dalam posisi miring untuk mencegah aspirasi serta penyumbatan larings

oleh lidah dan kepala agak ditinggikan untuk mengurangi tekanan vena serebral.

5. Pemberian vitamin K serta transfusi darah dapat dipertimbangkan.

Page 12: 86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Perdarahan Intrakranial Page 12

6. Infus untuk pemberian elektrolit dan nutrisi yang adekuat berupa larutan glukosa (5–

10%) dan NaCl 0,9% 4:1 atau glukosa 5–10%dan Nabik 1,5% 4:1.

2.8.2 PENATALAKSANAAN OLEH DOKTER

1. Pemberian obat-obatan :

Valium/luminal bila ada kejang-kejang.Dosis valium 0,3–0,5 mg/kgBB,

tunggu 15 menit, kalau belum berhenti diulangi dosis yang sama; kalau

berhenti diberikan luminal 10 mg/kgBB (neonatus 30 mg), 4 jam kemudian

luminal per os 8 mg/kgBB dibagi dalam 2 dosis selama 2 hari, selanjutnya 4

mg/kgBB dibagi dalam 2 dosis sambil perhatikan keadaan umum seterusnya.

Kortikosteroid berupa deksametason 0,5–1 mg/kgBB/24 jam yang

mempunyai efek baik terhadap hipoksia dan edema otak.

Antibiotika dapat diberikan untuk mencegah infeksi sekunder, terutama bila

ada manipulasi yang berlebihan.

2. Tindakan bedah darurat :

Bila perdarahan/hematoma epidural walaupun jarang dilakukan explorative

Burrhole dan bila positif dilanjutkan dengan kraniotomi, evakuasi hematoma

dan hemostasis yang cermat .

Pada perdarahan/hematoma subdural, tindakan explorative burrhole

dilanjutkan dengan kraniotomi, pembukaan duramater, evakuasi hematoma

dengan irigasi menggunakan cairan garam fisiologik. Pada perdarahan

intraventrikuler karena sering terdapat obstruksi aliran likuor, dilakukan shunt

antara ventrikel lateral dan atrium kanan.

2.9 PROGNOSIS

Karena kemajuan obstetri, Perdarahan Intrakranial Neonatus oleh trauma kelahiran sudah

sangat berkurang. Mortalitas Perdarahan Intrakranial Neonatus non traumatik 50–70%.

Prognosis Perdarahan Intrakranial Neonatus bergantung pada lokasi dan luasnya perdarahan,

Page 13: 86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Perdarahan Intrakranial Page 13

umur kehamilan, cepatnya didiagnosis dan pertolongan. Pada perdarahan epidural terjadi

penekanan pada jaringan otak ke arah sisi yang berlawanan, dapat terjadi herniasi unkus dan

kerusakan batang otak. Keadaan ini dapat fatal bila tidak men dapat pertolongan segera.

Pada penderita yang tidak meninggal, dapat disertai spastisitas, gangguan bicara atau

strabismus. Kalau ada gangguan serebelum dapat terjadi ataksi serebeler. Perdarahan yang

meliputi batang otak pada bagian formasi retikuler, memberikan sindrom hiperaktivitet. Pada

perdarahan subdural akibat trauma, menurut Rabe dkk, hanya 40% dapat sembuh sempurna

setelah dilakukan fungsi subdural berulang-ulang atau tindakan bedah.

Perdarahan subdural dengan hilangnya kesadaran yang lama, nadi cepat, pernapasan tidak

teratur dan demam tinggi, mempunyai prognosis jelek.

Pada perdarahan intraventrikuler, mortalitas bergantung pada derajat perdarahan.

Pada derajat 1–2 (ringan-sedang), angka kematian 10–25%, sebagian besar sembuh

sempurna, sebagian kecil dengan sekuele ringan.

Pada derajat 3–4 (sedang-berat), mortalitas 50–70% dan sekitar 30% sembuh dengan

sekuele berat. Sekuele dapat berupa cerebral palsy, gangguan bicara, epilepsi,

retardasi mental dan hidrosefalus. Hidrosefalus merupakan komplikasi paling sering

(44%) dari perdarahan periventrikuler

Page 14: 86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Perdarahan Intrakranial Page 14

BAB III

KESIMPULAN

Perdarahan Intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang tengkorak. Perdarahan bisa terjadi

di dalam otak atau di sekeliling otak:

Perdarahan yang terjadi di dalam otak disebut perdarahan intraserebral

Perdarahan diantara otak dan rongga subaraknoid disebut perdarahan subaraknoid

Perdarahan diantara lapisan selaput otak (meningen) disebut perdarahan subdural

Perdarahan diantara tulang tengkorak dan selaput otak disebut perdarahan epidural.

Setiap perdarahan akan menimbulkan kerusakan pada sel-sel otak. Ruang di dalam tulang

tengkorak sangat terbatas, sehingga perdarahan dengan cepat akan menyebabkan bertambahnya

tekanan dan hal ini sangat berbahaya.

Penyebab perdarahan Intrakranial ini bisa karena cedera kepala merupakan penyebab yang

paling sering ditemukan pada penderita perdarahan intrakranial yang berusia dibawah 50 tahun.

Penyebab lainnya adalah malformasi arteriovenosa, yaitu kelainan anatomis di dalam arteri atau

vena di dalam atau di sekitar otak. Malformasi arteriovenosa merupakan kelainan bawaan, tetapi

baru diketahui keberadaannya jika telah menimbulkan gejala. Perdarahan dari malformasi

arteriovenosa bisa secara tiba-tiba menyebabkan pingsan dan kematian, dan cenderung

menyerang remaja dan dewasa muda. Kadang dinding pembuluh darah menjadi lemah dan

menonjol, yang disebut dengan aneurisma. Dinding aneurisma yang tipis bisa pecah dan

menyebabkan perdarahan. Aneurisma di dalam otak merupakan penyebab dari perdarahan

intrakranial, yang bisa menyebabkan stroke hemoragik (stroke karena perdarahan).

Page 15: 86335931 Perdarahan Intrakranial Jadi Bgt

Perdarahan Intrakranial Page 15

DAFTAR PUSTAKA

1. Garfunkel, C Lynn, et al. 2002. Mosby`s pediatric clinical advisor: instant diagnosis and

treatment. Elsevier Helath Sciences.

2. Snell R. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. 5th ed. Jakarta: EGC; 2005.

p.397

3. Ropper A, Brown R. Adams and Victor’s Principles of Neurology. 9th ed. USA: The

McGraw-Hill Company; 2005. p.404-8.

4. Mealy J. Infantile Subdural Hematomas. The Ped Clinics North Am. 1975; 22: 433-5