21
9 KLASIFIKASI BENTUK LAHAN Menurut Strahler (1983), bentuk lahan adalah konfigurasi permukaan lahan yang dihasilkan oleh proses alam. Lebih lanjut Whitton (1984) menyatakan bahwa bentuk lahan merupakan morfologi dan karakteristik permukaan lahan sebagai hasil interaksi antara proses fisik dan gerakan kerak dengan geologi lapisan permukaan bumi. Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa bentuk lahan merupakan bentang permukaan lahan yang mempunyai relief khas karena pengaruh kuat dari struktur kulit bumi dan akibat dari proses alam yang bekerja pada batuan di dalam ruang dan waktu tertentu. Masing-masing bentuk lahan dicirikan oleh adanya perbedaan dalam hal struktur dan proses geomorfologi, relief/topografi dan material penyusun (Zmit, 2013). Berikut 9 klasifikasi bentuk lahan : I. Bentuk Lahan Asal Struktural Bentuk lahan struktural terbentuk karena adanya proses endogen atau proses tektonik, yang berupa pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran. Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif (membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk oleh kontrol struktural. Pada awalnya struktural antiklin akan memberikan kenampakan cekung, dan structural horizontal nampak datar. Umumnya, suatu bentuk lahan struktural masih 1

9 bentuklahan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

geomorfologi

Citation preview

Page 1: 9 bentuklahan

9 KLASIFIKASI BENTUK LAHAN

Menurut Strahler (1983), bentuk lahan adalah konfigurasi permukaan lahan

yang dihasilkan oleh proses alam. Lebih lanjut Whitton (1984) menyatakan bahwa

bentuk lahan merupakan morfologi dan karakteristik permukaan lahan sebagai hasil

interaksi antara proses fisik dan gerakan kerak dengan geologi lapisan permukaan

bumi. Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa bentuk lahan

merupakan bentang permukaan lahan yang mempunyai relief khas karena pengaruh

kuat dari struktur kulit bumi dan akibat dari proses alam yang bekerja pada batuan di

dalam ruang dan waktu tertentu. Masing-masing bentuk lahan dicirikan oleh adanya

perbedaan dalam hal struktur dan proses geomorfologi, relief/topografi dan material

penyusun (Zmit, 2013). Berikut 9 klasifikasi bentuk lahan :

I. Bentuk Lahan Asal Struktural

Bentuk lahan struktural terbentuk karena adanya proses endogen atau proses

tektonik, yang berupa pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran. Gaya (tektonik) ini

bersifat konstruktif (membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka

bumi ini dibentuk oleh kontrol struktural. Pada awalnya struktural antiklin akan

memberikan kenampakan cekung, dan structural horizontal nampak datar. Umumnya,

suatu bentuk lahan struktural masih dapat dikenali, jika penyebaran struktural

geologinya dapat dicerminkan dari penyebaran reliefnya. Berikut contoh bentuk lahan

asal struktural.

a. Pegunungan Lipatan

Pegunungan lipatan disebabkan oleh terlipatnya lapisan (strata) sedimen yang

besar karena tekanan dari dalam bumi. Akibat proses pelipatan ini, lebar lapisan

sedimen menciut sedangkan tebalnya bertambah. Lapisan sedimen yang terlipat itu

disebut lipatan atas atau disebut juga antiklinal. Sedangkan lapisan sedimen yang

terlipat ke bawah dinamakan lipatan bawah atau sinklinal. 

1

Page 2: 9 bentuklahan

Gambar Bentang Alam Lipatan (Binuang,Bone)

b. Kubah

.Kubah diartikan sebagai struktur dari suatu daerah yang luas dengan sifat

lipatan regional dengan sudut kemiringan yang kecil. Ada beberapa sebab terjadinya

kubah, antara lain oleh intrusi garam atau diapir, intrusi lakolit, dan intrusi batuan beku

seperti batolit. Bentuk kubah biasanya dijumpai pada gunung api lava. Kubah lava

merupakan bentukan dari lelehan lava kental yang keluar melalui celah dan dibatasi

oleh sisi curam di sekelilingnya. Bentuk-bentuk kubah sangat dipengaruhi oleh

viskositas lava. Dome Mountains terbentuk ketika batu cair mendorong ke atas dari

bawah bumi.

Gambar Dome Batuan Beku di Watu,Barru

c. Hogback dan Cuesta

Cuesta adalah punggung bukit /perbukitan curam yang terbentuk dari lapisan

batuan sediment pada struktur homoklinal. Memiliki lereng yang curam dimana

terlihat lapisan-lapisan batuan pada tepi lerengnya. Hogback merupakan barisan

perbukitan homoklinal yang terbentuk dari monocline. Tersusun atas kemiringan

lapisan batuan yang menonjol dari lingkungan sekitarnya. Memiliki

2

Page 3: 9 bentuklahan

kemiringan/kecuraman lebih dari 30o – 40o dengan kemiringan yang hampir simetris

pada setiap punggung bukit.

Gambar Cuesta di padang lampe Hogback di Enrekang

II. Bentuk Lahan Asal Denudasional

Proses denudasional (penelanjangan) merupakan kesatuan dari proses

pelapukan gerakan tanah erosi dan kemudian diakhiri proses pengendapan. Semua

proses pada batuan baik secara fisik maupun kimia dan biologi sehingga batuan

menjadi desintegrasi dan dekomposisi. Batuan yang lapuk menjadi soil yang berupa

fragmen, kemudian oleh aktifitas erosi soil dan abrasi, tersangkut ke daerah yang lebih

landai menuju lereng yang kemudian terendapkan. Pada bentuk lahan asal

denudasional, maka parameter utamanya adalah erosi atau tingkat. Derajat erosi

ditentukan oleh : jenis batuannya, vegetasi, dan relief. Berikut contoh bentuk lahan asal

denudasional.

a. Paneplain

Peneplain adalah puncak gunung yang baru terbentuk dan merupakan hasil

pengerjaan tenaga eksogen,terutama hasil erosi atau pengkikisan. Akibat proses

denudasional yang bekerja pada pegunungan secara terus menerus, maka permukaan

lahan pada daerah tersebut menurun ketinggiannya dan membentuk permukaan yang

hamper datar yang disebut dataran nyaris (peneplain). Dataran nyaris dikontrol oleh

batuan penyusunan yang mempunyai struktur berlapis (layer). Apabila batuan

penyusun tersebut masih dan mempunyai permukaan yang datar akibat erosi, maka

disebut permukaan planasi.

3

Page 4: 9 bentuklahan

Gambar Paneplain

b. Kerucut Talus (Talus cones) atau kipas koluvial (coluvial van)

Mempunyai topografi berbentuk kerucut/kipas dengan lereng curam (350).

Secara individu fragmen batuan bervariasi dari ukuran pasir hingga blok, tergantung

pada besarnya cliff dan batuan yang hancur. Fragmen berukuran kecil terendapkan

pada bagian atas kerucut (apex) sedangkan fragmen yang kasar meluncur ke bawah

dan terendapkan di bagian bawah kerucut talus.

Gambar Talus dan Kipas Aluvial di Polmas

c. Lahan Rusak (Bad land)

Merupakan daerah yang mempunyai topografi dengan lereng curam hingga

sangat curam dan terkikis sangat kuat sehingga mempunyai bentuk lembah-lembah

yang dalam dan berdinding curam serta berigir tajam (knife-like) dan membulat. Proses

erosi parit (gully erosion) sangat aktif sehingga banyak singkapan batuan muncul ke

permukaan (rock outcrops).

Gambar Lahan Rusak

4

Page 5: 9 bentuklahan

III. Bentuk Lahan Asal Fluvial

Bentukan asal fluvial berkaitan erat dengan aktifitas sungai dan air permukaan

yang berupa pengikisan, pengangkutan, dan jenis buangan pada daerah dataran rendah

seperi lembah, ledok, dan dataran alluvial. Proses penimbunan bersifat meratakan pada

daerah-daerah ledok, sehingga umumnya bentuk lahan asal fluvial mempunyai relief

yang rata atau datar. Material penyusun satuan betuk lahan fluvial berupa hasil

rombakan dan daerah perbukitan denudasional disekitarnya, berukuran halus sampai

kasar, yang lazim disebut sebagai alluvial. Karena umumnya reliefnya datar dan

litologi alluvial, maka kenampakan suatu bentuk lahan fluvial lebih ditekankan pada

genesis yang berkaitan dengan kegiatan utama sungai yakni erosi, pengangkutan, dan

penimbunan.

a. Kipas Aluvial / Alluvial Fan

Kipas aluvial adalah endapan sedimen yang berbentuk seperti kipas dan

terbentuk oleh aliran sungai. Aliran tersebut berasal dari satu titik di ujung kipas. Kipas

aluvial biasanya dapat ditemui di wilayah pegunungan yang sedang bererosi. Banjir

seringkali terjadi di kipas aluvial.

Gambar Aluvial Fan

b. Tanggul Alam

Tanggul alam adalah tanggul yang terbentuk secara alamiah, hasil pengendapan

luapan banjir dan terdapat pada tepi sungai sebelah menyebelah. Material pembentuk

tenggul alam berasal dari material hasil transportasi sungai saat banjir dan diendapkan

di luar saluran sehingga membentuk tanggul-tanggul sepanjang aliran.

5

Page 6: 9 bentuklahan

Gambar Tanggul Alam

c. Delta

Delta adalah bentang alam hasil sedimentasi sungai pada bagian hilir setelah

masuk pada daerah base level. Genesa pembentukan lembah sungai atau siklus lembah

sungai dibagi menjadi tiga tingkatan (stadia) yaitu muda dewasa dan tua. Contoh yang

ada di Indonesia seperti delta Sungai Musi,Sungai Kapuas,dan Kali Brantas.

Gambar delta di sungai musi

d. Sungai Teranyam

Sungai teranyam (braided stream) terbentuk pada bagian hilir sungai yang

mempunyai kemiringan datar atau hampir datar. Pembentukannya dikarenakan oleh

erosi yang berlebihan pada daerah hulu sungai sehingga terjadi pengendapan pada

bagian alurnya dan membentuk gosong tengah (channel bar). Karena adanya gosong

yang banyak dan berjajar (berderet), maka alirannya memberikan kesan teranyam.

6

Page 7: 9 bentuklahan

Gambar Sungai Teranyam

IV. Bentuk Lahan Asal Vulkanik

Volkanisme adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma

yang bergerak naik ke permukaan bumi. Akibat dari proses ini terjadi berbagai bentuk

lahan yang secara umum disebut bentuk lahan vulkanik. Umumnya suatu bentuk lahan

volkanik pada suatu wilayah kompleks gunung api lebih ditekankan pada aspek yang

menyangkut aktifitas kegunungapian, seperti : kepundan, kerucut semburan, medan-

medan lahar, dan sebagainya. Tetapi ada juga beberapa bentukan yang berada terpisah

dari kompleks gunung api misalnya dikes, slock, dan sebagainya. Contohnya :

a. Kaldera

Kaldera merupakan kawah yang besar. Kaldera terbentuk dari kawah yang

runtuh akibat erupsi gas yang kuat. Pada saat erupsi gas, material di dalam kawah

tersebut tersembur keluar sehingga bagian dalam kawah menjadi kosong. Kekosongan

material dalam kawah ini mengakibatkan dinding kawah menjadi labil. Akibat

goncangan dan gaya berat maka dinding kawah akan runtuh sehingga terbentuk

kaldera.

Gambar Kaldera Gunung Bromo

7

Page 8: 9 bentuklahan

b. Kawah

Kawah merupakan cekungan pada puncak atau bagian lereng gunungapi yang

merupakan tempat keluarnya magma ke permukaan. Neck akan menghubungkan

kawah dengan dapur magma yang terdapat di dalam bumi. Bentuk cekung pada kawah

menyebabkan air hujan dapat tertampung dalam kawah sehingga akan terbentuk danau

kawah.

Gambar Kawah Gunung Api

c. Kaki Gunung Api

Kaki gunungapi dicirikan oleh lereng yang agak curam sampai agak landai.

Kaki gunungapi  didominasi oleh pengendapan materi gunungapi misalnya yang

melalui lembah-lembah sungai. Materi yang diendapkan antara lain lumpur, endapan

lava dan materi piroklastik. Proses pengangkutan mulai berkurang yang disebabkan

oleh kemiringan lereng yang mulai berkurang. Proses gravitatif yang terjadi juga mulai

lemah.

Gambar Kaki Gunung Api

8

Page 9: 9 bentuklahan

V. Bentuk Lahan Asal Marine

Aktifitas marine yang utama adalah abrasi, sedimentasi, pasang-surut, dan

pertemuan terumbu karang. Bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktifitas marine berada

di kawasan pesisir yang terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine dapat

mencapai puluhan kilometer kearah darat, tetapi terkadang hanya beberapa ratus meter

saja. Sejauh mana efektifitas proses abrasi, sedimentasi, dan pertumbuhan terumbu

pada pesisir ini, tergantung dari kondisi pesisirnya. Proses lain yang sering

mempengaruhi kawasan pesisir lainnya, misalnya : tektonik masa lalu, berupa gunung

api, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun. Contohnya :

a. Pesisir Bergisik ( Sand Beach )

Pesisir bergisik merupakan daerah yang datar sampai landai yang tersusun atas

material lepas-lepas (pasir) yang merupakan hasil depoposional akibat aktivitas

gelombang atau arus laut.

Gambar Pesisir Bergisik

b. Pesisir Bertebing Terjal ( cliff)

Merupakan bentukan erosional yang terbentuk akibat oleh proses abrasi pantai

yang disebabkan oleh adanya gelombang dan arus laut.

Gambar Cliff

9

Page 10: 9 bentuklahan

c. Pesisir Berawa Payau

Pesisir berawa payau berasosiasi dengan daerah denudasional, sehingga daerah

tersebut merupakan daerah pesisir nyang tumbuh. Pesisir berawa payau tersusun atas

material yang berbutir halus sehingga memiliki permeabilitas rendah.

Gambar Rawa Payau

VI. Bentuk Lahan Asal Glasial

Bentukan ini tidak berkembang di Indonesia yangb beriklim tropis ini, kecuali

sedikit di Puncak Gunung Jaya Wijaya, Irian. Bentuk lahan asal glacial dihasilkan oleh

aktifitas es/gletser yang menghasilkan suatu bentang alam. Contoh :

a. Till

Merupakan batuan yang hancur dari dinding lembah yang terendapkan mengisi

valley glacier, berasal dari ice sheet membawa fragmen batuan yang terkikis

(fragmennya lancip) karena bertabrakan dan saling bergesek dengan batuan lain.

Berukuran clay-boulder, unsorted.

Gambar Till

b. Hanging valley

Ketika gletser tidak terlihat lagi, anak sungai yang tersisa menyisakan hanging

valley yang tinggi diatas lembah utama. Meskipun proses glasial membentuk lembah

menjadi lurus dan memperhalus dinding lembah, es meyebabkan permukaan batuan

10

Page 11: 9 bentuklahan

dibawahnya terpotong menjadi beberapa bagian, tergantung resistensinya terhadap

erosi glasial.

Gambar Hanging Valley

VII. Bentuk Lahan Asal Aeolean (Angin)

Gerakan udara atau angin dapat membentuk medan yang khas dan berbeda dari

bentukan proses lainnya. Endapan angin terbentuk oleh pengikisan, pengangkatan, dan

pengendapan material lepas oleh angin. Endapan angin secara umum dibedakan

menjadi gumuk pasir dan endapan debu (LOESS). Medan aeolean dapat terbentuk jika

memenuhi syarat-syarat:

Tersedia material berukuran pasir halus-halus sampai debu dalam jumlah banyak

Adanya periode kering yang panjang disertai angin yang mampu mengangkut dan

mengendapkan bahan tersebut.

Gerakan angin tidak terhalang oleh vegetasi atau obyek lainnya.

Berikut contoh bentuk lahan asal aeolian.

a. Desert Pavement ( Pebble Armor )

Merupakan permukaan yang terdiri atas batuan kerikil dan kerakal di daerah

gurun, sebagai akibat bahan-bahan halus mengalami deflasi.

11

Page 12: 9 bentuklahan

Gambar Desert Pavement

b. Blow Out

Yaitu cekungan di daerah gurun sebagai akibat deflasi pada materi hasil

pelapukan di permukaan yang berukuran halus.

Gambar Blow Out

c. Gumuk Pasir

Merupakan gundukan pasir dari pasir yang terhembus angin. Gumuk pasir

mempunyai penampang tidak simetris. Kemiringan lereng pada arah datangnya angin

50-100 dan arah membelakangi arah angin 300-340.

Gumuk Pasir Parangtritis

12

Page 13: 9 bentuklahan

VIII. Bentuk Lahan Asal Antroppogenik

Bentuklahan asal antropogenik merupakan kelompok besar satuan bentuklahan

yang terjadi akibat aktivitas manusia. Waduk, kota, dan pelabuhan, merupakan contoh-

contoh satuan bentuklahan hasil proses antropogenik.Contoh :

a. Reklamasi

Reklamasi merupakan upaya meningkatkan sumber daya alam lahan dari aspek

ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan cara pengurangan atau dengan pengeringan

lahan. Contohnya pantai marina semarang.

Pantai Marina Semarang

b. Waduk

Waduk adalah kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai

kebutuhan. Waduk dibangun dengan cara membuat bendungan yang lalu dialiri air

sampai waduk tersebut penuh. Contohnya waduk pluit di Jakarta.

Waduk Pluit

13

Page 14: 9 bentuklahan

c. Pelabuhan

Pelabuhan termasuk lahan antropogenik karena bentuknya telah merubah

bentuk lahan pesisir sebelumnya. Contohnya pelabuhan pontianak dan pelabuhan

gorontalo.

Pelabuhan Pontianak

IX. Bentuk Lahan Asal Organik

Bentuklahan asal organik merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang

terjadi akibat pengaruh kuat aktivitas organisme (flora dan fauna). Contoh satuan

bentuklahan ini adalah mangrove dan terumbu karang.

a. Terumbu Karang

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan

sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Koloni karang dibentuk oleh ribuan

hewan kecil yang disebut Polip. Contohnya terumbu karang di taman nasional

bunaken.

Contoh Terumbu Karang

14

Page 15: 9 bentuklahan

b. Hutan Mangrove

Merupakan hutan yang tumbuh di atas kopitiam mitra raya, berair payau yang

terletak pada batam centre dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Contohnya

Hutan Bakau Teluk Kendari.

Hutan Bakau Teluk Kendari

15