17
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN “Peranan Guru Dalam Administrasi Sekolah” OLEH KELOMPOK : GATOT SAPUTRO (1005015111) NURLIANI (1005015086) RITA MAKDALENA (1005015098) YUSNITA (1005015093) PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2012

93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

MAKALAH

PROFESI KEPENDIDIKAN

“Peranan Guru Dalam Administrasi Sekolah”

OLEH KELOMPOK :

GATOT SAPUTRO (1005015111)

NURLIANI (1005015086)

RITA MAKDALENA (1005015098)

YUSNITA (1005015093)

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2012

Page 2: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

BAB I

PENDAHULUAN

Sekolah merupakan instansi pendidikan yang saling berhubungan antara

komponen yang satu dengan yang lain. Salah satu komponen pendukung yang

penting dalam instansi pendidikan (sekolah) adalah tenaga administrasi. Peran

dari tenaga administrasi sekolah sangatlah penting dalam mendukung kesuksesan

dan kelancaran tata administrasi sekolah. Di dalam menangani tata adminsitrasi

sekolah dibutuhkan suatu keahlian dan kemampuan yang cukup dalam bidang

administrasi. Oleh karena itu, sumber daya manusia dalam hal ini tenaga

administrasi menjadi komponen yang penting dalam suatu sekolah. Berkenaan

dengan hal itu semua, peran dari tenaga pengajar (guru) di dalam memperlancar

tata administrasi sekolah sangatlah penting, serta tidak bisa dipisahkan antara

komponen yang satu dengan yang lain. Disamping itu, dibutuhkan suatu keahlian

juga ketrampilan di dalam menangani urusan tata administrasi sekolah tersebut.

Sehingga sangat diperlukan tenaga tata administrasi yang terampil, handal, serta

paham akan pekerjaan dalam administrasi tersebut. Guru merupakan salah satu

komponen dalam sistem pendidikan yang memiliki peran yang sangat besar dalam

pencapaian tujuan pendidikan. Peran guru bukanlah hanya sekedar menyampaikan

ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Namun jika dilihat secara luas, guru juga

berperan sebagai administrator pendidikan yang terampil, dan handal. Namun

pada kenyataan di lapangan, rendahnya pengetahuan dan pengalaman guru

tentang tata administrasi sekolah menjadi sebuah fenomena yang perlu

dituntaskan dengan segera. Karena peran dari tenaga tata adminstrasi di dalam

sebuah sekolah sangatlah dibutuhkan oleh sekolah tersebut. Untuk itu penulis

akan mengkaji tentang “Peranan Guru Dalam Administrasi Sekolah” sebagai

makalahnya. Dengan tujuan untuk memberikan sumber dan pengetahuan tentang

tugas atau peran guru dalam menjalankan administrasi sekolah.

Page 3: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

BAB II

ISI

Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena

itu, ia dituntut untuk mengenal tempat kerjanya. Guru perlu memahami faktor-

faktor yang langsung dan tidak langsung menunjang proses belajar mengajar.

Menjadi seorang administrator, berarti tugas guru ialah merencanakan,

mengorganisasikan, menggerakkan, mengawasi dan mengevaluasi program

kegiatan dalam jangka pendek, menengah atau pun jangka panjang yang menjadi

perioritas tujuan sekolah. Untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan utama

sekolah, maka tugas perancang yaitu; menyusun kegiatan akademik (kurikulum

dan pembelajaran), menyusun kegiatan kesiswaan, menyusun kebutuhan sarana-

prasarana dan mengestimasi sumber-sumber pembiayaan operasional sekolah,

serta menjalin hubungan dengan orangtua, masyarakat, stakeholders dan instansi

terkait. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, ada beberapa hal yang harus

diperhatikan guru, yaitu:

1. Mengerti dan memahami visi-misi dan tujuan lembaga sekolah atau madrasah.

Guru dapat menjabarkannya ke dalam sebuah isi (content) kurikulum dan

pembelajaran (learning), kegiatan kesiswaan, penciptaan kultur/budaya

sekolah, serta membangun penguatan kelembagaan yang sehat dan

berkualitas.

2. Mampu mengalisis data-data yang terkait masalah perubahan kurikulum,

perkembangan peserta didik, kebutuhan sumber belajar dan pembelajaran,

strategi pembelajaran, perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi (Iptek) serta informasi.

3. Mampu menyusun perioritas program sekolah secara terukur dan sistematis,

seperti proses rekuitmen siswa, masa orientasi siswa, proses pembelajaran,

hingga proses evaluasi.

Page 4: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

Adapun peranan guru dalam administrasi sekolah yang diklasifikasikan sebagai

berikut.

A. Administrasi Kurikulum

Kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan komponen yang

teramat penting, karena kurikulum merupakan panutan dalam

penyelenggaraan proses belajar mengajar di sekolah. Kualitas keluaran proses

pendidikan ditentukan oleh kurikulum dan efektifitas pelaksanaannya.

Kurikulum merupakan seperangkat pengalaman belajar yang dirancang untuk

siswa dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum dapat diartikan

secara sempit dan luas. Dalam arti sempit, kurikulum adalah sejumlah mata

pelajaran yang diberikan di sekolah, sedangkan dalam arti luas kurikulum

adalah semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada siswa,

selama mereka mengikuti pendidikan disekolah itu. Dapat disimpulkan bahwa

kurikulum adalah seperangkat bahan pengalaman belajar siswa dengan segala

pedoman pelaksanaannya yang tersusun secara sistematik dan dipedomani

oleh sekolah dalam kegiatan mendidik siswanya. Fungsi-fungsi kegiatan

pengelolaan kurikulum terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian dan pengawasan, serta penilaian.

Adapun peran guru dalam administrasi kurikulum yaitu menyusun

sebuah kurikulum sebagai pedoman proses kegiatan belajar dan mengajar

dalam sebuah instansi guna mensukseskan dan memperlancar kegiatan yang

bermanfaat di instansi tersebut.

Komponen-komponen kurikulum adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Institusional Sekolah

Tujuan institusional pendidikan suatu sekolah dijabarkan dari tujuan

pendidikan nasional.

2. Struktur Program Kurikulum

Struktur program kurikulum merupakan kerangka umum program-

program pengajaran yang diberikan pada setiap jenis dan tingkat sekolah

menengah.

Page 5: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

3. Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

GBPP adalah salah satu komponen dari perangkat kurikulum yang

merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugasnya dalam

bidang pengajaran di sekolah. Unsur-unsur GBPP antara lain: (1) tujuan

kurikuler, (2) tujuan instruksional umum, (3) bahan pengajaran, (4)

program, (5) metode, (6) sarana/metode, (7) penilaian.

Pengembangan Kurikulum

a. Prosedur Pembahasan Materi Kurikulum

Dalam UU No. 2 Tahun 1989 disebutkan bahwa pelaksanaan kegiatan

pendidikan dalam satuan pendidikan didasarkan atas kurikulum yang

berlaku secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan

serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan yang

bersangkutan.

b. Pembahasan Mata Pelajaran Sesuai dengan Lingkungan Sekolah

Kurikulum dapat ditambah oleh sekolah dengan mata pelajaran yang

sesuai dengan kondisi lingkungan serta ciri khas satuan pendidikan yang

bersangkutan, selama mata pelajaran tersebut tidak menyimpang dari

tujuan pendidikian nasional.

c. Penjabaran dan Penambahan Bahasn Kajian Mata Pelajaran

Menurut UU No.2 Tahun 1989 maupun PP No.29 Tahun 1990 (pasal)

bahwa mata pelajaran atau kajian dalam mata pelajaran dapat ditambah

oleh sekolah guna memperkaya pelajaran tersebut dengan catatan tidak

bertentangan dan mengurangi kurikulum yang telah ditetapkan secara

nasional.

Pelaksanaan Kurikulum

a. Penyusunan dan Pengembangan satuan Pendidikan

Satuan Pendidikan (SP) adalah suatu bentuk persiapan mengajar secara

mendetail per pokok bahasan yang disusun secara sistematik berdasarkan

Garis-Garis Besar Program Pengajaran yang telah ada untuk suatu mata

pelajaran tertentu.

Page 6: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

b. Prosedur Penyusunan Satuan Pengajaran

Langkah-langkah yang ditempuh untuk membuat SP berdasarkan GBPP

adalah:

1) Mengisi identitas mata pelajaran

2) Menjabarkan tujuan pokok bahasan (tujuan instruksional umum)

menjadi tujuan instruksional khusus (TIK) yang lebih rinci

3) Menjabarkan materi pengajaran dari pokok bahasan atau sub pokok

bahasan sesuai TIK

4) Mengalokasikan waktu pengajaran

5) Menetapkan langkah-langkah penyampaian secaralebih terperinci

6) Menetapkan prosedur memperoleh balikan, baik balikan formatif

melalui monitoring maupun balikan sumatif memalui tes.

7) Mengantisipasikan perbaikan pengajaran.

c. Pengembangan Satuan Pengajaran

Pengembangan SP dapat meliputi penambahan, pengurangan, pengubahan

dan penggatian. Oleh karenanya guru selalu disarankan untuk melakukan

tilik ulang SP yang telah dibuat. Tilik ulang dapat dilakukan oleh guru

secara individual, kelompok guru di sekolah, kelompok guru antar sekolah

maupun kelompok guru yang lebih luas lagi. Kegiatan ini hendaknya

dilakukan secara berkala setiap akhir semester.

d. Penggunaan Satuan Pengajaran Bukan Buatan Guru Sendiri

Jika SP tidak dibuat oleh guru sendiri, maka guru perlu melakukan hal-hal

sebagai berikut :

1) Melihat kembali GBPP dan mencocokkan kesesuaian komponen SP

dengan komponen dalam GBPP

2) Jika tidak ada penyimpangan, selanjutnya adalah mencocokkan

konsistensi (keajegan) antara (1) tujusn umum dengan tujuan

instruksional khusus, (2) Tujuan instruksional khusus dengan bahan,

metode, dan yeknik evaluasi, serta sumber belajar.

3) Melakukan pertimbangan (judgment) apakah SP itu dapat

dilaksanakan di kelas.

Page 7: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

4) Jika no. 3 belum terpenuhi, maka guru harus melakukan penyesuaian

terhadap SP tersebut sehingga realistik dan dapat dilaksanakan.

e. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar

Aspek administrasi dari pelaksanaan PBM adalah pengalokasian dan

pengaturan sumber-sumber yang ada di sekolah untuk memungkinkan

PBM dapat dilakukan oleh guru dengan seefektif mungkin.

f. Pengaturan Ruang Belajar

Dalam pengaturan ruang belajar hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai

berikut: (1) bentuk dan luas ruangan, (2) bentuk dan ukuran meja dan kursi

siswa, (3) jumlah siswa pada tingkat siswa yang bersangkutan, (4) jumlah

siwa pada tiap-tiap kelas, (5) jumlah kelompok dalam kelas, (6) jumlah

siswa dalam tiap kelompok, (7) kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan.

g. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler

Ada tiga macam kegiatan kurikuler, yaitu kegiatan intrakurikuler,

kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan sekolah dengan

penjatahan waktu sesuai struktur program. Kegiatan kokurikuler adalah

kegiatan yang erat kaitannya dengan pemerkayaan pelajaran. Kegiatan ini

dilakukan di luar jam pelajaran yang ditetapkan dalam struktur program,

dan dimaksudkan siswa agar dapat lebih mendalami dan memahami apa

yang telah dipelajari kegiatan intrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler

adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (intrakurikuler) tidak erat

terkait dengan pelajaran di sekolah.

h. Evaluasi Hasil Belajar dan Program Pengajaran

Evaluasi merupakan tahapan terpenting dalam suatu kegiatan. Ada dua

jenis evaluasi yaitu evaluasi hasil belajar dan evaluasi program pengajaran.

Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna

memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh

tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa. Sedangkan

evaluasi program pengajaran merupakan suatu serangkaian kegiatan yang

Page 8: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program,

serta faktor-faktor yang mendukung atau menghambat keberhasilan

tersebut.

Guru perlu mempelajari evaluasi program karena dua alasan. Pertama,

evaluasi program memberikan balikan tentang hasil kerjanya, sehingga

berdasarkan itu ia dapat memperbaiki unjuk kerjanya. Kedua, evaluasi

program merupakan bentuk pertanggungjawaban guru atas tugas yang

dibebankan sekolah dan masyarakat kepadanya.

B. Administrasi Kesiswaan

Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang

berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan siswa baru,

membimbing siswa baru dalam masa orientasi, pembinaan selama siswa

berada di sekolah, mendata hasil prestasi siswa di kelas, sampai siswa

menamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif

terhadap berlangsungnya Proses Belajar Mengajar.

Kegiatan dalam Administrasi Kesiswaan

1. Penerimaan Siswa

Adalah proses pencatatan dan layanan kepada siswa yang baru masuk

sekolah, setelah mereka memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh

sekolah.

2. Pembinaan siswa

Adalah pemberian layanan kepada siswa di suatu lembaga pendidikan,

baik di dalam maupun di luar jam belajarnya di kelas.

3. Tamat belajar

Apabila siswa telah menamatkan (selesai dan lulus) semua mata pelajaran

atau telah menempuh kurikulum sekolah dengan memuaskan, maka siswa

berhak mendapatkan surat tanda tamat belajar dari kepala sekolah.

Keterlibatan guru dalam administrasi kesiswaan tidak sebanyak

keterlibatannya dalam mengajar. Beberapa peranan guru dalam administrasi

kesiswaan antara lain:

Page 9: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

a) Dalam penerimaan siswa, di antara para guru dapat ditunjuk menjadi

panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari

pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.

b) Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat

beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya.

c) Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas, guru diharapkan mampu

mencatat/merekam kehadiran siswa meskipun secara sederhana tetapi

baik.

d) Dalam memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi.

e) Dalam menciptakan disiplisn sekolah atau kelas yang baik.

C. Administrasi Prasarana dan Sarana

Prasarana dan sarana pendidikan adalah semua benda yang bergerak

maupun tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan

belajar-mengajar baik secara langsung maupu tidak langsung. Administrasi

prasarana dan sarana pendidikan merupakan keseluruhan perencanaan

pengadaaan, pendayagunaan dan pengawasan prasarana peralatan yang

digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan dapat dicapai.

Salah satu contoh sarana dan prasarana pendidikan yang langsung

digunakan dalam pembelajaran adalah media pembelajaran. Media

pembelajaran adalah segala macam sarana yang dapat dipergunakan untuk

menyampaikan pesan pembelajaran guna menopang pencapaian hasil belajar.

Kegiatan dalam administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi:

1. Perencanaan kebutuhan.

2. Pengadaan prasarana dan sarana pendidikan.

3. Penyimpanan prasarana dan sarana pendidikan.

4. Inventarisasi prasarana dan sarana pendidikan.

5. Pemeliharaan prasarana dan sarana pendidikan.

6. Penghapusan prasarana dan sarana pendidikan.

7. Pengawasan prasarana dan sarana pendidikan.

Page 10: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah:

1. Terlibat dalam perencanan pengadaan alat bantu pengajaran.

2. Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran yang

digunakan guru.

3. Pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa.

D. Administrasi Kepegawaian (Administrasi Personal)

Personel pendidikan dalam arti luas meliputi guru, pegawai, dan siswa.

Dalam hal ini yang dimaksud dengan personel pendidikan adalah golongan

petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan

yang nonedukatif. Personel bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung

jawab dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan konselor (BK);

sedangkan personel nonedukatif adalah petugas tata usaha dan penjaga

sekolah.

Adapun peran guru dalam administrasi kepegawaian yaitu :

1. Membuat buku induk pegawai.

2. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan,

Karpeg, cuti pegawai, dan lain – lain.

3. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru,

maupun tenaga tata administrasi.

4. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan, dan

tahunan.

5. Membuat laporan data sekolah dan pegawai.

6. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran.

7. Mempersipkan surat keputusan Kepala Sekolah tentang proses KBM, surat

tugas, surat kuasa, dan lain – lain.

E. Adminidtrasi Keuangan

Penanggung jawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah namun

demikian, guru diharapkan ikut berperan dalam administrasi biaya ini

meskipun menambah beban mereka, juga memberikan kesempatan untuk ikut

serta mengarahkan pembiyaan itu untuk perbaikan proses belajar mengajar.

Page 11: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan,

pencatatan, pelapoaran, dan pertanggungjawaban dana yang dialokasikan

untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk

mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusnya dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan ini meliputi:

1. Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.

2. Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota.

3. Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.

4. Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.

5. Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah

(RAPBS).

6. Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

7. Menyetorkan pajak PPN dan PPh.

8. Membagikan gaji atau rapel.

9. Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.

F. Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat (Husemas)

Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan

masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan

serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan kerja sama untuk

masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah.

Tujuan yang ingin dicapai dengan mengembangkan kegiatan Husemas

adalah:

1) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang

ingin direalisasikan sekolah.

2) Peningkatan pemahaman sekolah tentang keadaan serta aspirasi

masyarakat tersebut terhadap sekolah.

3) Peningkatan usaha orang tua siswa dan guru-guru dalam memenuhi

kebutuhan anak didik, serta meningkatkan kuantitas serta kualitas bantuan

orang tua siswa dalam kegiatan pendidikan di sekolah.

Page 12: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

4) Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran serta mereka

dalam memajukan pendidikan di sekolah dalam era pembangunan.

5) Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah serta apa yang

dilakukan oleh sekolah.

6) Pertangguangjawaban sekolah atas harapan yang dibebankan masyarakat

kepada sekolah.

7) Dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumber-

sumber yang diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program

sekolah.

Prinsip-prinsip Hubungan Sekolah Masyarakat

(1) Prinsip otoritas, yaitu bahwa husemas harus dilakukan oleh orang yang

mempunyai otoritas, karena pengetahuan dan tanggung jawabnya dalam

penyelenggaraan sekolah.

(2) Prinsip kesederhanaan, yaitu bahwa program-program husemas harus

sederhana dan jelas.

(3) Prinsip sensitifitas, yaitu bahwa dalam menangani masalah-masalah yang

berhubungan dengan masyarakat, sekoah harus sensitif terhadap

kebutuhan serta harapan masyarakat.

(4) Prinsip kejujuran, yati bahwa apa yang disampaikan kepada masyarakat

haruslah sesuatu apa adanya dan disampaikan secara jujur.

(5) Prinsip ketetapan, yaitu bahwa apa yang disampaikan sekolah kepada

masyarakat harus tepat, baik dilihat dari segi isi, waktu, media yang

digunakan serta tujuan yang akan dicapai.

Penyelenggaraan Kegiatan Administrasi Hubungan Sekolah-Masyarakat

Penyelenggaraan program dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi prosesnya

dan segi jenis kegiatannya.

1. Proses Proses penyelenggaraan Husemas

a) Perencanaan program,

b) Pengorganisasian,

c) Pelaksanaan,

d) Evaluasai.

Page 13: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

2. Kegiatan Husemas

Teknik-teknik yang dapat dipakai dalam kegiatan Husemas:

a) Teknik Langsung,

b) Teknik Tidak Langsung.

Peranan Guru dalam Hubungan Sekolah-Masyarakat

Ada beberapa hal yang dapat guru lakukan dalam kegiatan husemas, yaitu:

1) Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-teknik husemas,

2) Membuat dirinya lebih baik dalam masyarakat,

3) Dalam melaksanakan semaua itu guru harus melaksanakan kode etiknya.

G. Administrasi Layanan Khusus

Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung

berkenaan dengan PBM di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah

kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses

belajar. Ada berbagai jenis layanan khusus, seperti pusat sumber belajar, usaha

kesehatan sekolah, dan kafetaria/warung/kantin sekolah.

Pusat sumber belajar

Pusat sumber belajar (PSB) adalah unit keiatan yang mempunyai

fungsi untuk memproduksi mengadakan, menyimpan serta melayani bahan

pengajaran sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan proses belajar mengajar di

kelas atau pelaksanaan pendidikan di sekolah pada umumnya pusat belajar

dirancang untuk membantu pelaksanaan pendidikan di sekolah oleh karena itu

pesat sumber belajar harus diadminitrsikan secara professional. Pusat sumber

belajar sekolah dibeli dari dana yang tersedia, diberi oleh masyarakat (BP3)

atau pun diberi oleh pemerintah.

Menurut Mulyani A. Nurhadi (1983) (dalam B. Suryosubroto, 2002 :

205), perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian

integral dari lembaga pendidikan sekolah, yang berupa tempat menyimpan

koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sitematis dengan cara

tertentu untuk digunakan oleh siswa dan guru sebagai sumber informasi,

dalam rangka menunjang program belajar mengajar di sekolah.

Page 14: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

Berdasarkan pengertian tersebut, adapun ciri atau unsur pokok yang

ada dalam perpustakaan yaitu :

1. Tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan

pustaka.

2. Koleksi bahan pustaka yaitu dikelola dan diatur secara sistematis dengan

cara tertentu.

3. Untuk digunakan secara kontinyu oleh guru dan murid sebagai sumber

informasi.

4. Merupakan suatu unit kerja.

Mulyani A. Nurhadi (1983) (dalam B. Suryosubroto, 2002 : 206)

menjelaskan bahwa dalam hubungannya dengan keseluruhan proses

pendidikan di sekolah, perpustakaan berperan sebagai instalasi atau sebagai

sarana pendidikan yang bersifat teknis edukatif, bersama-sama dengan unsur-

unsur lainnya ikut menentukan terjadinya proses pendidikan. Layanan

perpustakaan bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di

sekolah dengan cara memberikan kesempatan untuk menumbuhkan sikap

senang membaca dalam mengembangkan bakat siswa. Untuk mencapai kal

tersebut perpustakaan harus dikembangkan sehingga mampu menarik

perhatian siswa yang pada gilirannya dapat mendorong mereka untuk

menggunakan perpustakaan sekolahnya.

Hak semua guru sekolah harus terlibat langsung dalam administrasi

perpustakaan sekolah. S. Nasution (1989), mengemukakan antara lain

1. Memperkenalkan buku-buku kepada para siswa dan guru-guru.

2. Memilih buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang akan digunakan

untuk menambah koleksi perpustakaan sekolah.

3. Mempromosi untuk perpustakaan, baik untuk pemakaian, muapun untuk

pembinaan.

4. Mengetahui jenis dan menguasai kriteria umum yang dapat menentukan

baik buruknya suatu buku.

5. Mengusahakan agar siswa aktif membantu perkembangan perpustakaan.

Page 15: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

Unit Kesehatan Siswa

Unit Kesehatan Siswa atau UKS merupakan suatu unit yang

menangani masalah kesehatan jasmani siswa. Di sini peran guru yang

memiliki pengalaman serta pemahaman tentang kesehatan jasmani sangat

dibutuhkan untuk membantu siswa-siswa yang membutuhkan pertolongan

(sakit), secara spesifik peran guru dalam UKS, yaitu :

1. Membantu menangani dan mengawasi siswa yang membutuhkan

pertolongan (sakit).

2. Mengawasi obat-obatan yang di input(masuk) kedalam UKS dan output

(keluar) dari UKS.

3. Membantu menghimbau para siswa agar mau hidup sehat agar terbebas

dari penyakit.

Kafetaria warung kantin sekolah

Kantin sekolah tidak harus diadministrasikan oleh sekolah, tetapi dapat

diadministrasikan oleh peribadi di luar sekolah atau oleh dharma wanita

sekolah. Namun kantin sekolah ini tidak boleh terlepas dari perhatian kepala

sekolah. Kepala sekolah harus memikirkan atau mengupayakan agar kehadiran

kantin itu mempunyai sumbangan positif dalam proses belajar anak di sekolah.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam administrsi kantin itu

adalah :

1. Administrasi kantin sekolah harus menjaga kesehatan masakan-masakan

yang dijajakan kepada siswa.

2. Kebersihan tempat juga harus menjadi pertimbangan utama. Karena

kebersihan diharapkan dapat menjauhkan penyebar penyakit.

3. Makanan-makanan yang disajikan hendaknya makanan yang bergizi

tinggi.

4. Harga makanan hendaknya dapat dijangkau atau sesuai dengan kondisi

ekonomi siswa.

5. Usahakan agar kantin tidak memberikan kesempatan siswa untuk berlama-

lama atau nongkrong karena akan memunculkan perilaku-perilaku negatif.

Page 16: 93443869-MAKALAH-profesi-kependidikan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peranan guru dalam administrasi pendidikan sangatlah berpengaruh,

dengan pengalaman dan pemahaman yang baik tentang administrasi di

berbagai bidang di sekolah, guru dapat menjadi seorang administrator yang

terampil dan handal. Sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan

baik.

B. Saran

Sebagai seorang guru sebaiknya kita turut ambil bagian dalam menangani

administrasi disekolah, Karena selain pada saat mengajar, guru dapat

mengenal dan memantau perkembangan siswanya melalui administrasi

sekolah. Manfaat lainnya yaitu guru dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman dalam hal keadministrasian.