Upload
kadaimamak
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
1/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangSering kali kita melihat berbagai aktifitas alat berat ketika suatu proyek
bangunan dilakukan, baik itu transportasi (jalan, jembatan, bandara), bangunan air
(waduk, bendung, bendungan, pelabuhan), dan bangunan gedung bertingkat.
Alat berat didalam suatu proyek bangunan memiliki peran yang sangat
penting dalam hal keberlangsungan proyek tersebut. Salah satu alat berat yang
berperan dalam pembangunan proyek adalah excavator. Excavator terdiri dari
beberapa jenis dan memiliki fungsi yang berbeda pula. Jenis excavator yang
beragam itulah yang harus kita ketahui dan pahami secara baik agar dapat
mempermudah kita dalam pemilihan alat berat itu sendiri.
1.2. TujuanTujuan dari penulisan makalah ini adalah :
Umum : memenuhi tugas mata kuliah Alat Berat DIV Jalan Tol semester 5.
Khusus : 1. mengetahui jenis-jenis excavator,
:2. mengetahui fungsi dari masing-masing excavator,
:3. mengetahui cara kerja masing-masing excavator.
:4. mengetahui produktifitas excavator
1.3. Sistematika PenulisanBAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Sistematika Penulisan
BAB II EXCAVATOR
2.1. DefinisiExcavator
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
2/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 2
2.2. KegunaanExcavator
2.3. Bagian-bagianExcavator2.4. KomponenExcavator
2.5. JenisExcavator
BAB III BACKHOE
3.1. DefinisiBackhoe
3.2. TipeBackhoe
3.3. Cara Kerja
3.4. ProduksiBackhoe
BAB IV CLAMSHELL
4.1. Definisi Chamshell
4.2. Kemampuan Clamshell
4.3. Produksi Clamshell
4.4. Contoh Perhitungan
BAB V POWER SHOVEL
5.1. DefinisiPower Shovel
5.2. Cara KerjaPower Shovel
5.3. Ukuran Shovel
5.4. Produksi Shovel
5.5. Contoh Perhitungan
BAB VI DRAGLINE
6.1. DefinisiDragline
6.2. Cara KerjaDragline
6.3. UkuranDragline
6.4. ProduksiDragline
6.5. Contoh Perhitungan
BAB VII PENUTUP
7.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
3/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 3
BAB II
EXCAVATOR
2.1. DefinisiExcavatorExcavator merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk
memindahkan material. Tujuannya adalah untuk membantu dalam melakukan
pekerjaan yang sulit agar menjadi lebih ringan dan dapat mempercepat waktu
pengerjaan sehingga dapat menghemat waktu.
Excavator adalah alat yang bekerjanya berputar bagian atasnya pada
sumbu vertikal di antara sistem roda-rodanya, sehingga excavator yang beroda
ban (truck mounted), pada kedudukan arah kerja attachment tidak searah dengan
sumbu memanjang sistem roda-roda, sering terjadi proyeksi pusat berat alat yang
dimuati berada di luar pusat berat dari sistem kendaraan, sehingga dapat
menyebabkan alat berat terguling. Untuk mengurangi kemungkinan terguling ini
diberikan alat yang disebut out-triggers.
2.2. KegunaanExcavatorExcavatorbanyak digunakan untuk :
1. menggali parit, lubang, dan pondasi,2. penghacuran gedung,3. meratakan permukaan tanah,4. mengangkat dan memindahkan material,5. mengeruk sungai,6. pertambangan.
Beberapa bidang industri yang menggunakannya antara lain konstruksi,
pertambangan, infrastuktur, dan sebagainya.
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
4/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 4
2.3. Bagian-bagianExcavatorAlat-alat gali sering disebut sebagai excavator, yang mempunvai bagian-
bagian utama antara lain:
1. Bagian atas yang dapat berputar (revolving unit),2. Bagian bawah untuk berpindah tempat (travelling unit), dan3. Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
Bagian bawah excavator ini ada yang digunakan roda rantai
(track/crawler) dan ada yang dipasang di atas truk (truck mounted). Umumnya
excavatormempunyai tiga pasang mesin pengerak pokok yaitu :
1. Penggerak untuk mengendalikan attachment, misalnya untuk gerakanmenggali mengangkat dan sebagainya
2. Penggerak untuk memutar revolving unitberikut attachmentyang dipasang3. Penggerak untuk menjalankan excavator pindah dan satu tempat ke tempat
lain
2.4. KomponenExcavatorExcavatorterdisri dari beberapa komponen, yaitu :
1. Work equipment assemblya. Boom
Gambar 1.1.Boom
b. Arm
Gambar 1.2.Arm
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
5/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 5
c. Bucket
Gambar 1.3.Bucket
d. Cylinder
Gambar 1.4. Cylinder
e. Arm cylinder
Gambar 1.5.Arm cylinder
f. Bucket cylinder
Gambar 1.6.Bucket cylinder
2. Upper structure
Gambar 1.7. Upper structure
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
6/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 6
3. Operator cab
Gambar 1.8. Operator cab
4. Center frame
Gambar 1.9. Center frame
5. Left and rlight undercarriage
Gambar 1.10.Left and rlight undercarriage
6. Lain-lain
Gambar 1.11. Lain-lain
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
7/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 7
2.5. Jenis-jenisExcavatorDengan adanya perbedaan kebutuhan dari masing-masing bidang industri,
maka para perusahaan pembuat excavator melengkapi unitnya dengan berbagai
jenis excavator berdasarkan fungsinya. Excavator diklasifikasikan berdasarkan
jenis bucketnya, diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Standard bucket merupakan jenis yang paling banyak digunakan karenapenggunaannya yang fleksibel untuk beberapa kondisi pekerjaan.
Gambar 1.12. Standard bucket
2.Ripper bucket cocok untuk digunakan menggali lapisan bebatuan atau tanahliat yang keras.Bucketjenis ini memiliki penetrasi yang cukup dalam.
Gambar 1.13.Ripper bucket
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
8/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 8
3. Trapezoidal bucketdigunakan untuk membuat saluran atau kanal irigasi.
Gambar 1.14. Trapezoidal bucket
4. Slope finishing bucket digunakan untuk meratakan permukaan tanah karenamemiliki bucketyang datar dan lebar. Biasa digunakan untuk meratakan jalan,
kanal, sisi lereng, sisi sungai, dll.
Gambar 1.15. Slope finishing bucket
5. Ditch cleaning bucket cocok digunakan untuk membersihkan sungai ataumengeruk lumpur dari dasar sungai.Bucketini memiliki beberapa lubang ayng
berfungsi sebagai tempat keluarnya air.
Gambar 1.16.Ditch cleaning bucket
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
9/40
Ade Ayu W. 3 D I
6. Single shank riterutama yang makar atau batang
7. Three shank ripplereng, menghan
mencabut akar at
8. Clamshell bucket
EXC
Jalan Tol
per digunakan untuk mempersiapkan lah
miliki lahan bebatuan dan digunakan jugaohon.
Gambar 1.17. Single shank ripper
rmenggunakan alat yang efisien untuk me
curkan dan mengangkat pondasi beton,
u batang pohon.
Gambar 1.18. Three shank ripper
digunakan untuk memindahkan material.
Gambar 1.19. Clamshell bucket
VATOR
9
an untuk digali
untuk mencabut
ggali batu pada
an juga untuk
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
10/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 10
9. Coal bucket dan chip bucket sangat efisien dan aman ketika digunakan untukmenangani material seperti batubara, pecahan batu, dll.
Gambar 1.20. Coal bucket dan chip bucket
10.Spike hammercocok digunakan untuk menghancurkan struktur beton, lerengbendungan, dll.
Gambar 1.21. Spike hammer
11.Grappledigunakan untuk mengangkat batang kayu.
Gambar 1.22. Grapple
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
11/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 11
12.Liftingmagnet digunakan untuk mengangkat dan memindahkan bahan-bahanyang terbuat dari logam.
Gambar 1.23.Liftingmagnet
13.Scrap grapple digunakan untuk mengangkat dan memindahkan materialdengan bentuk yang tidak beraturan. Memiliki empat buah cakar yang dapat
membuka dan menutup dengan silinder hidrolik masing-masing.
Gambar 1.24. Scrap grapple
14.Magnet fork excavator yang didasarkan pada lifting magnet dan fork yangmemberikan performa pengoperasian dalam penanganan potongan-potongan
material yaitu dengan mengkombinasikan gaya magnet dan gaya penekanan
fork.
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
12/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 12
Gambar 1.25.Magnet fork excavator
Bucket yang berbeda akan berpengaruh terhadap komponen-komponen
yang lainnya, terutama tingkat pembebanan yang berbeda. Sehingga desain pada
excavatordapat berubah menyesuaikan jenis dan bentuk dari bucket.
Excavator yang biasa digunakan dalam konstruksi adalah backhoe,
clamshell,power shovel, dan dragline. Cara kerja dan produktifitas alat-alat berat
tersebut akan dibahas di bab selanjutnya.
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
13/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 13
BAB III
BACKHOE
3.1. DefinisiBackhoeBackhoesering juga disebut pull shovel, adalah alat dari golongan shovel
yang khusus dibuat untuk menggali material di bawah pennukaan tanah atau di
bawah tempat kedudukan alatnya. Galian di bawah permukaan ini misalnya parit,
lubang untuk pondasi bangunan, lubang galian pipa dan sebagainya. Keuntungan
backhoeini jika dibandingkan draglinedan clamshellialah karena backhoedapat
menggali sambil mengatur dalamnya galian yang lebih baik. Karena kekauan
konstruksinya, backhoe ini lebih menguntungkan untuk penggalian dengan jarak
dekat dan memuatkan hasil galian ke truk.
Gambar 3.1.Backhoe
3.2. TipeBackhoeTipe backhoedibedakan dalam beberapa hal antara lain dari alat kendali
dan undercarriage nya.
Menurut alat kendali :
1. Dengan kendali kabel (cable controlled)2. Dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled)Menurut undercarriage nya :
1. Roda rantai (crawler mounted)2. Roda karet (wheel mounted)
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
14/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 14
3.3. Cara KerjaSebelum mulai bekerja dengan backhoe sebaiknya kita pelajari lebih
dahulu kemampuan alat seperti yang diberikan oleh pabrik pembuatnya, terutama
mengenai jarak jangkauan, tinggi maksimal pembuangan dan dalamnya galian
yang mampu dicapai, karena kemampuan angkat alat ini tidak banyak
berpengaruh terhadap kemampuan standar alatnya.
Untuk mulai menggali dengan backhoe bucket dijulurkan ke depan ke
tempat galian, bila bucketsudah pada posisi yang diinginkan lalu bucketdiayun ke
bawah seperti dicangkulkan, kemudian lengan bucket diputar ke arah alatnya
sehingga lintasannya seperti terlihat pada gambar di bawah. Setelah bucket terisi
penuh lalu diangkat dari tempat penggalian dan dilakukanswing, dan pembuangan
material hasil galian dapat dilakukan ke truk atau tempat yang lain.
Gambar 3.2. Jangkauan backhoe
A : Jangkauan maksimal
C : Dalam gali maksimal
G : Tinggi buang maksimal
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
15/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 15
Tabel 3.1. Jangkauan dan KapasitasBucketBackhoeCaterpillar
TipeStick(mm)
TinggiBuang
(mm)
Jangkauanmaksimal
(m)
Dalam
galimaks
(m)
KapasitasBucket heaped
(m3)
215
1800 5,46 8,43 5,39
0,380 sd 0,9602200 5,44 8,69 5,77
2800 5,69 9,25 6,38
225
1980 5,82 9,24 5,97
0,570 sd 1,2402440 5,79 9,58 6,43
3050 5,99 10,16 7,04
235
2440 6,25 10,69 6,86
0,880 sd 2,1002900 6,35 11,10 7,323660 6,81 11,91 8,08
245
2590 7,65 12,47 7,88
1,530 sd 3,0123200 7,27 12,52 8,49
4420 7,95 14,02 9,71
Tabel 3.2. Jangkauan dan KapasitasBucketBackhoeKomatsu
Model
Tinggi
Buang
(mm)
Dalam
gali
(m)
Jangkauan
(m)
KapasitasBucket
(m3)
Peres Munjung
PC 10-2 1,26 2,1 3,375 0,05 0,06PC 20-2 2,345 2,455 4,345 0,06 0,07
PC 40-2 3,13 3,17 5,47 0,11 0,12
PC 60-1 3,41 3,80 6,01 0,25 0,28
PC 60L-1 3,46 3,75 5,99 0,25 0,28
PC 100-1 4,98 4,60 7,17 0,40 0,44
PC 100L-1 5,19 4,40 7,12 0,40 0,44
PC 120-1 5,22 5,00 7,54 0,45 0,50
PC 200-1 6,24 5,84 9,19 0,70 0,75
PC 220-1 6,54 6,64 10,00 0,90 1,00
PC 300-1 7,00 6,54 10,42 1,20 1,30
PC 400-1 7,51 7,55 11,55 1,60 1,80PW 60-1 3,73 3,48 5,925 0,25 0,28
PW 60N-1 3,73 3,48 5,925 0,25 0,28
3.4. ProduksiBackhoeUntuk menghitung produksi backhoe, faktor yang mempengaruhi adalah
kapasitas bucket, dalam galian, jenis material yang digali, sudut swing, dan
keadaan manajemen / medan. Produksi backhoe secara umum dapat ditentukan
dengan rumus :
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
16/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 16
Produksi : m3
/jam (LM)
Dengan :
T : cycle time(menit)
BC : kapasitas bucket(m3)
JM : kondisi manajemen dan medan (tabel)
Karena ada dua contoh backhoe yang dikemukakan di sini, yaitu
caterpillar dan komatsu, maka untuk menghitung cycle timedigunakan cara-cara
tersendiri sesuai petunjuk pabrik pembuatnya.
3.4.1. Produksi backhoemenurut CaterpillarProduksi dengan petunjuk yang ada, cycle time untuk caterpillar
dipengaruhi oleh keadaan medan kerja yang dibedakan dalam 5 keadaan,
yaitu sebagai berikut :
1. MudahAdalah keadaan penggalian yang mudah, misalnya tanah tidak
kompak, pasir, kerikil, dan lain-lain. Kedalaman galian lebih kecil dari
40% kemampuan alat maksimal, sudut swing kurang dari 30o. Tidak
ada gangguan buang/muat pada truk ataustockpile, operator baik.
2. SedangAdalah keadaan penggalian yang sedang, misalnya lempung kering,
tanah dengan kandungan batuan kurang dari 25%. Kedalaman galian
sampai dengan 50% kemampuan alat maksimal, sudut swing sampai
dengan 60o, ada sedikit gangguan.
3. Agak sulitAdalah keadaan penggalian pada batu-batuan, lapisan tanah keras,
kedalaman galian diatas 90% dari kemapuan alat, swing lebih dari
120o. Kondisi galian sempit, tempat buang/muat sempit dengan
jangkauan maksimal, ada gangguan pekerja pada tempat kerja.
T
60x BC x JM x FF
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
17/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 17
4. SulitAdalah keadaan penggalian agak sulit, lapisan tanah keras yangkompak, tanah dengan kandungan batuan 50%, kedalaman galian 70%
dari kemampuan alat maksimal, sudut swing sampai dengan 90o, dan
pemuatan ke truk dengan jumlah banyak.
5. Sangat sulitAdalah keadaan penggalian pada batu-batuan, lapisan tanah keras,
kedalaman galian di atas 90% dari kemampuan alat, swing lebih dari
120o. Kondisi galian sempit, buang/muat sempit dengan jangkauan
maksimal, ada gangguan pekerja pada tempat kerja.
Pada setiap menggali, buckettidak terlalu penuh, hal ini tergantung
dari material yang digali maka perlu ada faktor, seperti ditunjukan pada
tabel di bawan ini :
Tabel 3.3. Fill Factoruntuk caterpillar
Bahan Fiil Factor
1. Tanah lempung kepasiran 100 - 110%
2. Pasir atau kerikil 95 - 100%
3. Lempung keras, tanah keras 80 - 90%
4. Batu pecah abik 60 - 75%
5. Batu pecah jelek 40 - 50%
3.4.2. Produksi backhoemenurut komatsuBerbeda dengan caterpillar, komatsu sebagai pebrik pembuat alat
berat memberikan cara menghitung prakiraan produksi backhoe tersendiri
dengan rumus :
Produksi : m3/jam (LM)
Keterangan :
T : cycle time(menit)
BC : kapasitas bucket(m3)
JM : kondisi manajemen dan medan kerja
BF : faktor pengisian bucket
T
60x BC x JM x BF
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
18/40
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
19/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 19
Keterangan :
T : cycletimet1 : waktu menggali
t2 : waktuswing
t3 : waktu membuang
Tabel 3.5. Waktu untuk menggali (detik)
Kondisi Penggalian Mudah sedang Agak Sulit Sulit
Dalam Galian
< 2 6 9 15 262 m 4 m 7 11 17 28
> 4 8 13 19 30
Tabel 3.6. Waktu untuk swing(detik)
Swing(derajat) Waktu
45 90 4 7
90 > 4 5 8
Waktu untuk membuang atau memuatkan :
1. Tempat buang sempit, misalnya truk = 5 8 detik,2. Tempat buang longgar, misalnyastockpile= 3 6 detik.
3.4.3. Contoh Perhitungan1. Produksi backhoemenurut Caterpillar
BackhoeCaterpillar tipe 225 stick 2440 menggali parit dengan
kedalaman 4,5 meter. Tanah jenis lempung keras, sudut swing
maksimal 90o.
Ukuran bucket yang digunakan 1 m3, medan baik dan
manajemen sedang. Berapa produksi backhoeperjamnya?
Untuk tanah keras, sudutswing90o
% gali =43,6
5,4x 100% = 69,98% atau kira-kira
70% termasuk galian agak sulit
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
20/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 20
Cycletime:
T = 25 detik = 0,4167 menitFillfactor = 80%
JM = 0,71 (baik/sedang)
Produksi =4167,0
60x 1,0 x 0,80 x 0,71 = 81,78 m3/jam (LM)
2. Produksi backhoemenurut komatsuUntuk menggali parit sedalam 4,5 meter digunakan backhoe
PC120-1 komatsu. Sudut swing 90o, tanah lempung lunak, swell
30%. Kondisi medan baik, manajemen baik, tanah hasil galian
diangkut dengan truk.
Berapa prakiraan produksi backhoeper jamnya?
a. Bucketfactoruntuk tanah lempung lunak = 0,80b. Kapasitas bucketPC 120-1 = 0,45 m3 peres (tabel 3.2.)c. JM = 0,75 (baik/baik)d. Cycletime: - gali dalam 4,5 m
kondisi sedang t1= 13 detik
-swing90o t2= 7 detik
- buang ke truk t3= 8 detik
T = 13 + (2 x 7) + 8 = 35 detik
0,58 menit
Produksi =858,0
60x 0,45 x 0,80 x 0,75 = 27,93 m3/jam (LM)
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
21/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 21
BAB IV
CLAMSHELL
4.1. Definisi ChamshellClamshelladalah alat gali yang mirip dengan draglineyang hanya tinggal
mengganti bucketnya saja. Clamshell terutama digunakan untuk mengerjakan
bahan-bahan lepas, seperti pasir, kerikil, lumpur dan lain-lainnya. Batu pecah dan
batubara dapat juga diangkut secara massa oleh clamshellini.
Cara kerja clamshelldengan mengisi bucket, mengangkat secara vertikal
ke atas, kemudian gerakanswingdan mengangkutnya ke tempat yang dikehendaki
di sekelilingnya untuk kemudian ditumpahkan ke dalam truk, atau alat-alat angkut
lain, atau hanya menimbun saja. Karena cara mengangkat dan membuang muatan
vertikal, maka clamshellcocok untuk pekerjaan pengisian pada hopperyang lebih
tinggi letaknya.
Gambar 4.1. Clamshell
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
22/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 22
4.2. BucketClamshellBucket clamshell yang digunakan terdapat dalam berbagai ukuran,
mempunyai dua macam bucketyakni :
1. Heavy duty bucket, yang dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas,digunakan untuk penggalian
2. Lightdutybucket, untuk mengangkat bahan ringan, tanpa dilengkapi oleh gigi-gigi.
Kapasitas bucketdihitung dalam 3 macam ukuran yaitu:
1. Water level capasity adalah kapasitas bucket dimana bucket terendam air(digantungkan setinggi permukaan air)
2. Plate line capacity, adaleh kepasitas, dimana bucketterisi rata mengikuti garissepanjang puncak clamshell
3. Heaped capacity, adalah kapasitas bucketmunjungBerat bucket sangat berpengaruh pada kemampuan gali clamshell,
misalnya padaHeavydutybucketdapat menggali tanah yang cukup keras kecuali
bahan batuan yang kompak, tetapi berat bucketakan menambah beban, sehingga
akan mengurangi daya gunanya. Light duty bucket dapat bekerja lebih cepat
dengan beban bucketyang ringan, tetapi tidak mampu menggali tanah yang keras,
dan akan cepat rusak jika dipaksakan. Maka biasa digunakan medium duty bucket
atau all purposebucketyang umum penggunaannya.
4.3. Kemampuan ClamshellKemampuan clamshell ditentukan oleh batas-batas gaya angkat crane
yang diberikan. Terutama pada mobilecrane, gaya angkat diberikan secara teliti
untuk menghindari tergulingnya alat. Biasanya gaya angkat maksimal diberikan
atas dasar 75% kekuatan yang tersedia pada mesin dan 85% dari beban yang dapat
menggulingkan crane. Pada crawlercrane, jarak antara pasangan crawlerdibuat
lebih besar dari pada yang khusus dibuat untuk shovel, juga counterwelightyang
dipasang sebagai imbangan terhadap beban, dibuat lebih besar.
Gaya angkat clamshellberangsur-angsur turun dengan bertambahnya jarak
jangkauan boom. Jarak ini dapat diperbesar dengan memperpanjang boom, seperti
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
23/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 23
terlihat pada tabel 3.7. adalah craneP&H model 255A TC, standar boomadalah
30 ft dengan ekstension kerja dengan clamshellagar selalu diusahakan penggunaboom yang sependek mungkin, supaya dapat bekerja dengan maksimal gaya
angkat crane-nya, serta sudut swing yang sekeci-kecilnya untuk memperkecil
cycletime.
Tabel 3.7. Kapasitas cranemodel 255 A. TC (lbs)
Maksimal panjang boom untuk clamshell hanya diperbolehkan 50 ft,
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. single porthoistlineuntuk beban sampai dengan 8000 lbs,2. two part hoistlineuntuk beban sampai dengan 16000 lbs,3. three parthoistlineuntuk beban sampai dengan 24000 lbs,4. four parthoistlineuntuk beban sampai dengan 32000 lbs,5. five parthoistlineuntuk beban sampai dengan 40000 lbs.
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
24/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 24
4.4. Produksi ClamshellSebelum kita bekerja dengan clamshell, pertama-tama kita pilih panjang
boom dan sudut kerja boom yang paling menguntungkan. Hal-hal yang
mempengaruhi antara lain gaya mampu crane, jarak penggalian, dan tinggi
pembuangan. Pada tabel 3.8. diberikan beberapa ukuran medium welight bucket
(general purpose type clamshellbucket) yang umum digunakan.
Tabel 3.8. Spesifikasi mediumwelightbucketclamshell
4.5. Contoh PerhitunganClamshell dengan ukuran 1,5 cu-yd medium welight bucket digunakan
untuk memindahkan pasir dari stockpile ke hopper setinggi 25 ft di atas
permukaan tanah. Sudut swing 90o, berat volume pasir 99 lbs/cu-ft (LM),
spesifikasi cranemodel 255A TC, kecepatan hoistline153 fpm, kecepatanswing
4 rpm. Berapakah produksi clamshellper jamnya jika efisiensi kerja 50 menit per
jam?
- berat bucket = 6000 lbs
- berat tanah = 99 x 55 = 5445 lbs (heaped)
Total = 11445 lbs
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
25/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 25
Dipilih ukuran boom, panjang boom 50 ft, jangkauan 30 ft, kemampuan angkat
12400 lbs. OK!
Cycletime:
- isi bucket(diperkirakan) = 6 detik
- angkat =153
25x 60 = 9,8 detik
-swing=4
360/90x 60 = 3,75detik
- buang = 4 detik
-swingkembali = 3,75detik
- waktu hilang = 4 detik
T = 33,3 detik = 0,555 menit
Produksi clamshell =555,0
60x 55 x
60
50= 4,595 cu-ft/jam (LM)
= 130 m3/jam (LM)
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
26/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 26
BAB V
POWER SHOVEL
5.1. DefinisiPower ShovelDengan memberikan shovelattachmentpada excavator, maka didapatkan
alat yang disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali
tanah tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat
angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk membuat timbunan bahan persediaan
(stock pilling). Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler
mounted, karena diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan
kemapuan floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk
menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat.
Gambar 5.1.Power shovel
Macamshoveldibedakan dalam dua hal, yaitushoveldengan kendali kabel
(cable controlled) dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).
Bagian-bagian yang terpenting darishoveladalah sebagai berikut :
1. Bucket2. Tangkai bucket3. Slingbucket4. Rol ujung5. Boom6. slingboom7.
Penahan boom
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
27/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 27
8. Mesin penggerak9. Counter welight(penyeimbang)10.Kabin operator11.Under carriage
5.2. Cara KerjaPower ShovelPekerjaan dimulai dengan menempatkan shovel pada posisi dekat tebing
yang akan digali, dengan menggerakkan dipper/bucketke depan kemudian ke atas
sambil menggaruk tebing sedemikian rupa sehingga dengan garukan ini tanah
dapat masuk dalam bucket, jika bucketsudah penuh, maka bucketditarik ke luar.
Operator yang telah berpengalaman dapat mengatur gerakan ini sedemikian rupa
sehingga bucketsudah terisi penuh pada saat bucketmencapai bagian atas tebing.
Setelah terisi penuh, maka shoveldapat diputar (swing) ke kanan atau ke
kiri menuju tempat yang harus diisi. Segera sesudah shovel tidak lagi dapat
mencapai tebing dengan sempurna, makashoveldigerakan/berjalan menuju posisi
baru hingga dapat bekerja seperti semula. Pada dasarnya gerakan-gerakan selama
bekerja denganshovelialah :
1. Maju untuk menggerakan dipper menusuk tebing,2. Mengangkat dipper/bucketuntuk mengisi,3. Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing,4. Swing(memutar) untuk membuang (dump),5. Berpindah jika sudah jauh dari tebing galian, dan6. Menaikkan/menurunkan sudut boomjika diperlukan.
5.3. UkuranShovelUkuranshoveldidasarkan pada besarnya bucketyang dinyatakan dalam m3
atau cu-yd, dan dibedakan dalam keadaan isi peres (struck) atau munjung
(heaped), juga dalam kondisi tanah alam atau lepas. Dalam perdagangan terdapat
shoveldengan kapasitas bucket0,50; 0,75; 1,00; 1,25; 1,50; 2,00; dan 2,50 cu-yd,
sesuai ketentuan-ketentuan dari Power Crane & ShovelAssociation (PCSA).
Untuk ukuran-ukuran yang lebih besar dapat dibuat sesuai dengan permintaan.
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
28/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 28
Untuk memilih ukuranshovelada beberapa faktor, antara lain : banyaknya
volume pekerjaan, bila harus mengerjakan banyak pekerjaan kecil-kecil di tempat-tempat yang berjauhan satu sama lain, maka pemilihan shovel dengan truck
mounted merupakan keuntungan yang tidak kecil artinya. Sebaliknya jika
pekerjaan terpusat di satu tempat dengan jumlah besar, mobilitas tidak begitu
penting, dan crawler mountedshovel lebih menguntungkan. Pemilihan shovel
dengan ukuran yang lebih besar dipertimbangkan atas dasar sebagai berikut :
1. Pengangkutanshovelmerupakan usaha yang sulit, jadi harus dipertimbangkanjalan angkut yang ada.
2. Pengausan bagian-bagian (spare parts) ukuran besar relative besar pula, karenapekerjaan yang dilakukan juga besar.
3. Pada pekerjaan di quarry, shovel besar tidak perlu terlebih dahulumenghancurkan batu-batu.
4. Biaya untuk operatorshovelbesar relatif kecil, karena produksinya besar.5. Shovel besar lebih mampu mengerjakan bahan-bahan yang keras karena
tenaganya lebih besar.
6. Waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat.
5.4. ProduksiShovelDalam menghitung produksi shovelperlu diperhatikan cycle time selama
operasi berlangsung. Satu cycle time terdiri dari menggali/mengisi bucket,
berputar (swing), membuang (dump), dan berputar (swing) ke posisi semula.
Faktor-faktor selama operasi, keadaan medan, dan hambatan-hambatan lain perlu
dipertimbangkan, karena akan mempengaruhi produksishovel.
1. Pengaruh tinggi tebing galian terhadap produksishovel.Tinggi tebing galian yang paling baik ialah yang sedemikian besarnya,
sehingga pada waktu dipper / bucketmencapai titik tertinggi tebing sudah terisi
penuh, dengan tidak perlu memberikan beban yang berlebihan pada mesin. Tinggi
tebing yang demikian disebut dengan tinggi optimal, yang bagi shovel-shovel
yang dibuat menurut spesifikasi PCSA untuk masing masing ukuranshoveldan
macam tanah yang digali diberikan seperti pada tabel di atas.
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
29/40
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
30/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 30
bucket ke dalam tebing, atau penggalian tidak dimulai di dasar tebing, atau
menggali secara normal tetapi membiarkan tanah tumpah dari bucket danmengambil cycle berikutnya. Ketiga hal tersebut akan mengurangi produksi
shovel.
2. Pengaruh sudut putar (swing) terhadap produksishovel.Sudut putarshoveladalah sudut dalam bidang horizontal antara kedudukan
dipper/bucket pada waktu menggali dan pada waktu membuang muatan, yang
dinyatakan dalam derajat. Besarnya sudut putar ini mempengaruhi cycle time
pekerjaan, sehingga mempengaruhi produksi shovel. Pada tabel di bawah ini
diberikan faktor koreksi produksi shovel untuk sudut putar dan persen tinggi
galian optimal.
Tabel 3.10. Faktor koreksi sudut putar dan % tinggi gali optimal
pada produksipowershovel
% tinggi sudut putar (swing), derajat
optimal 45 60 75 90 120 150 180
40 0,93 0,89 0,85 0,8 0,72 0,65 0,59
60 1,1 1,03 0,96 0,91 0,81 73 0,6680 1,22 1,12 1,04 0,98 0,86 0,77 0,69
100 1,26 1,16 1,07 1 0,88 0,79 0,71120 1,2 1,11 1,03 0,97 0,86 0,77 0,7
140 1,12 1,04 0,97 0,91 0,81 0,73 0,66
160 1,03 0,96 0,9 0,95 0,75 0,67 0,62
3. Pengaruh keadaan medan (job condition) terhadap produksishovelProduksi shovel sangat ditentukan oleh keadaan medan tempat alat
tersebut bekerja. Tempat penggalian yang ideal antara lain memenuhi syarat lantai
kerja yang keras, drainase yang baik, tempat kerja yang luas, truk pengangkutdapat ditempatkan pada kedua sisishoveluntuk menghindari waktu tunggu, tanah
permukaan rata sehingga tinggi optimal terpelihara, jalan angkut tidak
terpengaruh keadaan musim, perbandingan yang sesuai antara produksi shovel
dengan truk pengangkutnya. Keadaan medan ini dinyatakan sebagai sangat baik,
baik, sedang, dan kurang menguntungkan, tetapi tidak ada ukuran yang eksak
untuk menyatakan ini.
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
31/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 31
4. Pengaruh keadaan manajemen (management conditions) terhadap produksishovel.Pengaruh manajemen ini menyangkut tindakan pemilik/pemakai alat
dalam menggunakan dan memelihara kondisi alat. Beberapa hal yang
mempengaruhi kondisi antara pemberian minyak pelumas, pengecekan bagian-
bagian shovel sebelum digunakan, penggantian dipper/bucket atau suku cadang
lain yang perlu, pemberian bonus pada pekerja/operator dan lain-lain. Keadaan
manajemen diklasifikasikan sebagai sangat baik, baik, sedang, dan kurang
menguntungkan. Tabel di bawah ini memberikan faktor-faktor koreksi pengaruh
keadaan medan dan manajemen.
Tabel 3.11. Faktor koreksi keadaan medan dan
keadaan manajemen
Keadaaan
medan
Keadaan Manajemen
sangat
baik baik sedang kurang
sangat baik 0,84 0,81 0,76 0,7
baik 0,78 0,75 0,71 0,65
sedang 0,72 0,69 0,65 0,6
kurang 0,63 0,61 0,57 0,52
5.5. Contoh PerhitunganSebuah shovel bucket 1 cu-yd menggali tanah lempung keras berupa
tebing dengan ketinggian 2,30 meter. Sudut putar (swing) 75o, kondisi medan
sedang, kondisi manajemen baik. Berapakah produksishovelper jamnya?
Hitungan :
Dari Tabel 3.9. untuk tanah lempung keras dengan ukuran bucket 1 cu-yd
diperoleh :
- Produksi ideal 145 cu-yd/jam (BM)
- Tinggi gali optimal 9 ft = 2,75 meter
% gali optimal = %10075,2
30,2x = 83,64%
- Swing75o---- dari Tabel 3.10. diperoleh faktor koreksi 1,05 (interpolasi lurus)
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
32/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 32
Keadaan medan sedang ; keadaan manajemen baik, dari Tabel 3.11. ; faktor
koreksi 0,69
Jadi produksishovel:
= 145 x 1,05 x 0,69
= 105, 05 cu-yd/jam (BM) atau
= 80,32 m3/jam (BM)
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
33/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 33
BAB VI
DRAGLINE
6.1. DefinisiDraglineDraglineadalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat
angkut, misalnya truk, traktor penarik gerobak, atau ke tempat penimbunan yang
dekat dengan tempat galian. Pada umumnya power shovel sampai dengan
kapasitas 2,5 cu-yd dapat diubah menjadi dragline, dengan melepas boomshovel
diganti boomdan bucketdragline.
Gambar 6.1.Dragline
Untuk beberapa proyek, powershovel atau dragline digunakan untuk
menggali, tetapi dalam beberapa hal, dragline mempunyai keuntungan, yang
umumnya dikarenakan oleh keadaan medan dan bahan yang perlu digali.Dragline
biasanya tidak perlu masuk ke dalam tempat galian untuk melaksanakan
pekerjaannya, draglinedapat bekerja dengan ditempatkan pada lantai kerja yang
baik, kemudian menggali pada tempat yang penuh air atau berlumpur. Jika hasil
galian terus dimuat ke dalam truk, maka truk tidak perlu masuk ke dalam lubang
galian yang kotor dan berlumpur yang menyebabkan terjebaknya truk tersebut.
Dragline sangat baik untuk penggalian pada parit-parit, sungai yang tebingnya
curam, sehingga kendaraan angkut tidak perlu masuk ke lokasi penggalian.
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
34/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 34
Satu kerugian dalam menggunakan dragline untuk menggali adalah
produksinya yang rendah, antara 70% - 80% dibandingkan dengan powershoveluntuk ukuran yang sama.
Macam dragline ada tiga tipe ialah Crawler Mounted, Wheel Mounted,
dan Truck Mounted. Crawler mounted digunakan pada tanah-tanah yang
mempunyai daya dukung kecil, sehingga floatingnya besar, tetapi kecepatan
geraknya rendah dan biasanya diperlukan bantuan alat angkut untuk membawa
alat sampai ke lokasi pekerjaan.
6.2. Cara KerjaDraglinePenggalian dimulai denganswingpada keadaan bucketkosong menuju ke
posisi menggali, pada saat yang sama drag cable dan hoist cable dikendorkan,
sehingga bucketjatuh tegak lurus ke bawah.
Gambar 6.2. Bagian-bagian dragline
Sesudah sampai di tanah maka drag cable ditarik, sementara hoistcable
dimainkan atau digerak-gerakan agar bucket dapat mengikuti permukaan tebing
galian sehingga dalamnya lapisan tanah yang terkikis dalam satu pass dapat
teratur dan terkumpul dalam bucket. Kadang-kadang hoistcabledikunci pada saat
1.Hoistcable
2.Boom
3.DumpCable
4.HoistChain5.DragChain
6.DragCable
7.Bucket
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
35/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 35
penggalian, berarti pada saat drag cable ditarik, bucket bergerak mengikuti
lingkaran yang berpusat pada ujung boombagian atas. Keuntungan cara ini adalahbahwa tekanan gigi bucketke dalam tanah adalah maksimal.
Operator yang berpengalaman dapat melemparkan bucket jatuh ke depan
dengan tujuan untuk mendapatkan lebar galian yang besar. Lemparan ini
dilakukan dengan cara menarik bucket dan drag cable sedemikian rupa hingga
mendekati pangkal boom, kemudian secara mendadak dilepaskan, maka bucket
akan terayun ke depan. Untuk memberi percepatan, hoist cable ditarik. Setelah
tercapai kecepatan yang cukup, hoist cable dilepas, maka bucket jatuh bebas
menuju titik di atas permukaan yang dikehendaki. Lemparan bucketini juga dapat
dilakukan dengan tenagaswingdari excavator sendiri, yang disebutswingthrow,
dan ini hanya dibolehkan dilakukan oleh operator yang benar-benar
berpengalaman, karena cara pengoperasiannya sulit dilakukan.
Setelah bucket terisi penuh, sementara drag cable masih ditarik, hoist
cabledikunci sehingga bucketterangkat lepas dari permukaan tanah. Hal ini untuk
menjaga agar muatan tidak tumpah, juga dijaga posisi dump cable tetap tegang
dan tidak berubah kedudukannya. Kemudian dilakukan swing menuju tempat
dumpmaterial dari bucket. Sebaiknya truk ditempatkan sedemikian rupa sehingga
swing tidak melewati kabin truk. Jika bucket sudah ada di atas badan truk, drag
cabledikendorkan, bucketakan terjungkir ke bawah dan muatan tertuang.
6.3. UkuranDraglineUkuran dragline ditunjukkan dari ukuran bucketnya, yang dinyatakan
delam cu-yd, pada umumnya sama dengan ukuran bucketpowershovel.Dragline
dapat menggunakan lebih dari satu ukuran bucket, tergantung pada panjang boom
dan jenis tanah yang digali. Batasan kapasitas angkut maksimal adalah beban
yang menyebabkan miringnya alat, sehingga diperlukan pengurangan ukuran
bucket jika boom yang digunakan panjang atau jika material mempunyai berat
volume yang besar.
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
36/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 36
Gambar 6.3. JangkauanDragline
6.4. ProduksiDraglineFaktor-faktor yang mempengaruhi produksi dragline antara lain macam
tanah yang digali, dalamnya galian, sudut swing, ukuran bucket, panjang boom,
keadaan medan dan tempat kerja, keadaan manajemen, keterampilan operator,
keadaan draglineserta truk pengangkutnya. Seperti halnyapowershovel, produksi
dragline dinyatakan dalam cu-yd atau m3 dalam keadaan bank, sedang ukuran
bucketdinyatakan dinyatakan dalam keadaan kosong.
1. Pengaruh dalam galian pada produksi dragline.Dalamnya tebing galian optimal adalah kedalaman yang memberikan
produksi yang maksimal, yang didapat dari pengamatan dan pengalaman yang
oleh Power Crane & Shovel Association diberikan dalam tabel sebagai
berikut.
Tabel 3.12. Produksi ideal draglinedan dalam gali optimal
Jenis TanahUkuranpowershovel(cu-yd)
3/8 0,5 0,8 1 1,25 1,5 1,75 2,0 2,5
Lempung
berpasir, 5,0 5,5 6,0 6,6 7,0 7,4 7,7 8,0 8,5
basah 70 95 130 160 195 220 245 265 300
Pasir dan kerikil 5,0 5,5 6,0 6,6 7,0 7,4 7,7 8,0 8,5
65 90 125 155 185 210 235 255 295
Tanah biasa, 6,0 6,7 7,4 8,0 8,5 9,0 9,5 9,9 10,5
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
37/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 37
baik
55 75 105 135 165 190 210 230 265
Lempung keras 7,3 8,0 8,7 9,3 10,0 10,7 11,3 11,8 12,3
35 55 90 110 135 160 180 195 230
Lempung lekat, 7,3 8,0 8,7 9,5 10,0 10,7 11,3 11,8 12,3
basah 20 30 55 75 95 110 130 145 175
Catatan : *angka yang di atas adalah tinggi gali optimal (feet)
*angka yang di bawah adalah produksi idealshovel(cu-
yd/jam) BM
2. Pengaruhswingdan % dalam galian pada dragline.Seperti pada produksi shovel, % dalam gali optimal akan mempengaruhi
produksi dragline. Hubungan antara % dalam gali optimal dan sudut swing
terhadap koreksi produksi draglinediberikan seperti tabel di bawah ini.
3. Pengaruh keadaan medan dan keadaan manajemen.Pengaruh keadaan medan dan keadaan manajemen pada produksi dragline
sama pada powershovel, sehingga untuk faktor koreksinya dapat digunakan
tabel padapowershovel.
4. Pengaruh pemilihan ukuran dan tipe bucketpada produksi dragline.Dalam memilih ukuran dan tipe bucketmempunyai pengaruh pada produksi
dragline, karena bucketyang besar akan mempunyai berat sendiri yang besar.
Tabel 3.13. Faktor koreksi swingdan % gali optimal produksi dragline
% tinggi sudut putar (swing), derajat
optimal 30 45 60 75 90 120 150 180
20 1,06 0,99 0,94 0,90 0,87 0,81 0,75 0,7
40 1,17 1,08 1,02 0,97 0,93 0,85 0,78 0,72
60 1,24 1,13 1,06 1,01 0,97 0,88 0,8 0,7480 1,29 1,17 1,09 1,04 0,99 0,90 0,82 0,76
100 1,32 1,19 1,11 1,05 1,00 0,91 0,83 0,77
120 1,29 1,17 1,09 1,03 0,98 0,90 0,82 0,76
140 1,25 1,14 1,06 1,00 0,96 0,88 0,81 0,75
160 1,20 1,10 1,02 0,97 0,93 0,85 0,79 0,73
180 1,15 1,05 0,98 0,94 0,90 0,82 0,76 0,71
200 1,10 1,00 0,94 0,90 0,87 0,79 0,73 0,69
Maka setiap ukuran ada 3 macam bucket yang disesuaikan dengan
pekerjaannya. Macam buckettersebut adalah :
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
38/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 38
a. Heavy duty, bucket untuk pekerjaan berat misalnya menggali batu-batuan,hasil tambang,
b. Medium duty, bucket untuk pekerjaan sedang misalnya menggali kerikil,lempung,
c. Light duty, bucket untuk pekerjaan ringan misalnya menggali lempungberpasir, pasir, Lumpur.
Tabel 3.14. Kapasitas dan berat bucketdragline
Ukuran
cu-yd
Kapasitas
cu-ft
Berat bucket(lbs)
light
duty
medium
duty heavy duty3/8 11 760 880 -
0,5 17 1275 1460 2100
0,75 24 1640 1850 2875
1,00 32 2220 2945 3700
1,25 39 2410 3300 4260
1,50 47 3010 3750 4525
1,75 53 3375 4030 4800
2,00 60 3925 4825 5400
2,25 67 4100 5350 6250
2,50 74 4310 5675 6540
2,75 82 4950 6225 73903,0 90 5560 6660 7920
Beberapa tindakan untuk mempertinggi produksi dragline antara lain
dengan pemeliharaan alatnya. Agar dragline tetap dapat bekerja dengan baik,
maka perlu tindakan-tindakan sebagai berikut :
a. Ketajaman gigi bucketperlu dipelihara dengan ukuran-ukurannya yang tepat.b. Penggalian harus dilaksanakan lapis demi lapis agar tidak terjadi alur-alur
seperti selokan.
c. Kemiringan tebing tepi galian tetap terpelihara agar selalu menuju excavator,sehingga tidak terbentuk goa-goa dalam tebing galian.
d. Dragcabledijaga agar tidak terseret di atas tanah.e. Bucketsegera diangkat setelah terisi penuh.f. Harus dijaga agar tidak melakukanswingpada waktu menggali, karena boom
dapat tertekuk ke samping.
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
39/40
EXCAVATOR
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol 39
g. Untuk material yang berat agar bekerja dengan sudut boomyang besar (boomdiangkat),swingdilakukan hati-hati.
h. Apabila muatan terlalu berat, bucket harus segera dijatuhkan agar alat tidakterguling.
i. Ikalan-ikalan kabel harus tetap dijaga agar tidak tumpah tindih secara tidakberaturan.
6.5. Contoh PerhitunganDragline dengan boom pendek kapasitas 2 cu-yd digunakan untuk
menggali tanah lempung keras. Dalam galian 4,70 meter, swing 1200, kondisi
manajemen baik dan medan kerja baik. Berapakah perkiraan produksi dragline
tersebut?
Hitungan :
Tanah lempung keras, bucket2 cu-yd, tabel 3.12; Produksi ideal = 195 cu-yd/jam
(BM)
H optimum = 11,8 ft (3,599 meter)
% H optimum =599,3
7,4x 100% = 130,59%;swing= 1200,
Tabel 3.13 Faktor Koreksi = 0,899 (interpolasi lurus)
Medan baik, manajemen baik, Tabel 3.11; faktor koreksi 0,75
Produksi = 195 x 0,889 x 0,75 = 130,02 cu-yd/jam (BM) atau
= 99,41 m3/jam (BM)
7/22/2019 97361702-Alat-Berat_2
40/40
EXCAVATORBAB VII
PENUTUP
7.1. KesimpulanExcavator merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk
memindahkan material. Tujuannya adalah untuk membantu dalam melakukan
pekerjaan yang sulit agar menjadi lebih ringan dan dapat mempercepat waktu
pengerjaan sehingga dapat menghemat waktu.
Excavator adalah alat yang bekerjanya berputar bagian atasnya pada
sumbu vertikal di antara sistem roda-rodanya, sehingga excavator yang beroda
ban (truck mounted), pada kedudukan arah kerja attachment tidak searah dengan
sumbu memanjang sistem roda-roda, sering terjadi proyeksi pusat berat alat yang
dimuati berada di luar pusat berat dari sistem kendaraan, sehingga dapat
menyebabkan alat berat terguling. Untuk mengurangi kemungkinan terguling ini
diberikan alat yang disebut out-triggers.Bucket yang berbeda akan berpengaruh terhadap komponen-komponen
yang lainnya, terutama tingkat pembebanan yang berbeda. Sehingga desain pada
excavatordapat berubah menyesuaikan jenis dan bentuk dari bucket.
Excavator yang biasa digunakan dalam konstruksi adalah backhoe,
clamshell,power shovel, dan dragline. Cara kerja dan produktifitas alat-alat berat
tersebut akan dibahas di bab selanjutnya.