Upload
nguyennhu
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep
dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis digital menjadi
tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan
sekolah digital ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi
pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi
(contents) dan sistemnya. Saat ini konsep sekolah digital sudah banyak
diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya
implementasi sekolah digital khususnya di lembaga pendidikan
(sekolah, training dan universitas). Beberapa sekolah
menyelenggarakan kegiatan sekolah digital sebagai suplemen
(tambahan) terhadap materi pelajaran yang disajikan secara reguler di
kelas. Namun, beberapa sekolah lainnya menyelenggarakan sekolah
digital sebagai alternatif bagi siswa yang karena satu dan lain hal
berhalangan mengikuti pelajaran secara tatap muka. Dalam kaitan ini,
sekolah digital berfungsi sebagai option (pilihan) bagi siswa.
Kecenderungan untuk mengembangkan sekolah digital sebagai
salah satu alternatif pembelajaran di berbagai lembaga pendidikan
dan pelatihan semakin meningkat sejalan dengan perkembangan di
bidang teknologi komunikasi dan informasi. Infrastruktur di bidang
telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan sekolah digital
tidak lagi hanya menjadi monopoli kota-kota besar, tetapi secara
bertahap sudah mulai dapat dinikmati oleh mereka yang berada di
kota-kota di tingkat kabupaten. Artinya, masyarakat yang berada di
kabupaten telah dapat menggunakan fasilitas internet.
B. Tentang Program
1. Sekolah Digital
Sekolah digital merupakan sebuah sistem informasi
elektronik berbasis akademik, yang dapat menjadikan proses
belajar mengajar mudah dan terarah. Hal Ini dimungkinkan
karena di dalam sekolah digital guru dan siswa dapat
berkomunikasi secara virtual (maya) melalui aplikasi social
learning.
Konsep sekolah ini sebenarnya bukan satu-satunya sistem
informasi akademik yang ada, akan tetapi sekolah digital adalah
platform pendidikan terlengkap. Konsep ini kelak di masa depan
akan menjadi kebutuhan suatu sekolah terbuka bagi seluruh
manusia.
Sekolah Digital juga merupakan sebuah sistem jejaring
sosial akademik yang mengintegrasikan 3 (tiga) hal sekaligus
dalam satu sistem berbasis web yakni sistem informasi akademik,
komunikasi akademik stakeholder pendidikan, dan e-learning,
bahkan produk digital bisa dibagikan (share) di sekolah digital data
pusat (center).
Secara garis besar, proses komunikasi akademik dalam Sekolah
Digital antara lain:
• Siswa dengan guru (belajar mengajar)
Memediasi komunikasi akademik (pembelajaran, penugasan,
penilaian, report).
• Siswa dengan orangtua (pendampingan/kontrol).
Memfasilitasi progress report siswa kepada orang tua,
pendampingan saran dan motivasi orangtua kepada siswa.
• Orangtua dengan guru (konsultatif)
Memfasilitasi konsultasi kondisi akademik siswa antara
orangtua dan guru, termasuk diantaranya saran maupun
keluhan.
• Siswa dengan siswa lain (pertemanan).
Memfasilitasi jejaring pertemanan.
• Guru dengan guru (konsultatif, koordinatif, pengembangan
materi/skill)
Memfasilitasi sharing materi, metode, skill, dan komunikasi
antar guru. Baik dari sekolah yang sama maupun antar sekolah
berbeda.
• Guru dengan sekolah (konsultatif, koordinatif, kontrol)
Memfasilitasi pelaporan, database akademik, dan kontrol
sekolah terhadap aktivitas akademis guru.
• Sekolah dengan masyarakat (publikatif, informatif)
• Komunikasi program-program sekolah, kalender akademis,
pendaftaran online, pengumuman kepada masyarakat.
2. Kelas digital
Kelas digital merupakan bagian penting yang mendukung
konsep sekolah digital. Alasan terpenting untuk membangun
sekolah digital selain efisiensi dan kepraktisan, tentu menuntut
ketersediaan fasilitas kelas digital yang memadai. Artinya sekolah
yang hendak membuka sekolah digital tentu harus memiliki
fasilitas yang lengkap. Kalau melihat berbagai fasilitas yang dimiliki
oleh rata-rata sekolah di Indonesia, maka kecil kemungkinan untuk
membangun sekolah digital secara utuh dalam satu sekolah. Oleh
karena itu solusi yang yang paling dekat adalah membangun kelas
digital.
Model kelas digital dibuka di sekolah terbatas hanya satu
kelas (sekitar 30 siswa). Sekolah akan menyediakan fasilitas digital
berupa hardware dan softwarenya hanya untuk beberapa siswa
saja. Atau siswa yang memilih kelas digital sudah dipastikan
memiliki peraltaan sendiri. Sekolah hanya menyediak fasilitas
koneksi internet saja.
3. Ekstrakurikuler digital
Ekstrakurikuler digital adalah kelas peminatan merupakan
solusi kedua untuk meminimalkan biaya operasional sekolah
digital adalah membuka peminatan bagi siswa yang berkeinginan
mengembangkan keterampilan dibidang IT. ekstrakurikuler digital
bisa mewadahi kegiatan siswa yang berpotensi maupun talenta di
bidang IT, atau siswa yang memiliki fasilitas IT. Jadi sekolah hanya
menyediakan fasilitator/ instruktur dan perangkat jaringan saja.
4. One day digital
Sehari belajar dengan menggunakan fasilitas digital (one
day digital) akan menjadi trend baru di lingkungan sekolah. Para
siswa bisa menikmati fasilitas yang mudah dan menyenangkan
karena siswa akan leluasa membawa perangkat teknologi
komputer, seperti, PC TABLET, HP yang berbasis OS Android, IOS,
BB, dan sebagainya ke sekolah. Sekolah dengan pola pendidikan
berbasis karakter harus menyesuaikan dengan kemajuan dan
perkembangan IT. Justru dengan berkembangnya IT tersebut tidak
ada lagi larangan siswa membawa HP, TAB ke sekolah. Dengan
One Day Digital fenomena baru di sekolah akan semakin
semaraknya penggunaan gadget untuk proses belajar mengajar.
C. Tujuan
Meningkatkan mutu pendidikan secara massal. Dengan masuknya
teknologi digital ke dalam lingkungan sekolah, diharapkan
pengalaman belajar yang didapatkan peserta didik akan semakin
baik, kualifikasi tenaga pengajar semakin meningkat dan sistem
manjerial sekolah semakin baik.
Mengefektifkan sumber daya yang dimiliki sekolah, misalnya
seperti pemanfaatan jaringan internet dalam kegiatan
pembelajaran, pengembangan modul dan konten kreatif untuk
pembelajaran, pelaporan hasil belajar dan progress laporan
terkomunikasikan dengan lebih cepat.
Mengoptimalkan potensi yang dimiliki peserta didik (creative
thinking, problem solving, problem possing, etc). Masuknya
teknologi digital ke dalam kegiatan pembelajaran secara tidak
langsung telah membuka pengalaman belajar baru terhadap guru
dan peserta didik. Diantaranya adalah dengan meningkatkan
motivasi belajar siswa, memberikan ruang sumber belajar yang
lebih luas dan cara berinteraksi di kelas yang lebih positif.
Berfungsi semi DSS (Decision support system) yang menyediakan
laporan digital sebagai bahan pertimbangan pengambil keputusan
pimpinan. Sistem manajerial berbasis digital mampu memberikan
laporan/hasil evaluasi dengan lebih cermat dan cepat, sehingga
pihak - pihak yang membutuhkan bisa mengakses informasi secara
real time dan lebih cepat.
D. Prasyarat
A. Sekolah
a. Akses internet
b. Perpustakaan Digital (e-library)
c. Laboratorium Komputer
d. Projector
e. Kiosk Komputer * (komputer khusus yang disediakan di
beberapa spot strategis sekolah (diluar lab) untuk akses cepat
peserta didik terhadap sumber belajar).
B. Kepala Sekolah/Bidang Kurikulum
a. Mempunyai email
b. Mampu menggunakan Watsapp dan aktif sebagai admin
c. Mampu melakukan supervisi berbasis online
C. Guru
a. Minimal memiliki sertifikasi instruktur simulasi digital
b. Memiliki device android dan laptop/komputer yang terhubung
internet
c. Mampu membuat media konten digital
d. Mampu melakukan manajemen e-learning
e. Mengetahui etika profesi bersosialisasi di dunia maya
(plagiarism, social interaction, etc)
f. Mampu menggunakan watsapp
D. Peserta didik
a. Minimal menguasai kelas Maya (KD 2)
b. Memiliki device android dan laptop/komputer yang terhubung
internet
c. Mengetahui etika di dunia maya (plagiarism, social interaction,
etc
E. Mekanisme
1. Timeline Program
Persiapan Sekolah Digital (menyelenggarakan lomba
walikota/bupati cup) Durasi waktu persiapan lomba s/d
pemilihan pemenang adalah 6 bulan.
Sosialisasi Sekolah Digital: Persetujuan dan dukungan
Bupati/ walikota Sosialisasi kepada MMKS
Workshop Siswa/Guru App Inventor Persiapan
Lomba
Pendampingan
penyelesaian produk
app (diskusi online &
kolaborasi belajar antar
sekolah secara
tatapmuka
Tahap ini perlombaan
sudah dimulai.
Pengumpulan karya dan
penjurian
Nominator pemenang akan di
upload ke google play oleh
panitia setempat
Penyerahan piala walikota
cup
Pemenang akan disebut Duta
Seamolec untuk menjadi
mentor penerapan sekolah
digital
2. Mekanisme Pra-pelaksanaan
a. Penyamaan persepsi oleh pimpinan tentang sekolah digital
b. Pengkondisian jaringan internet sekolah
c. Pengkondisian pengadaan tablet dan laptop/komputer untuk
siswa dan guru
d. Pembuatan group social guru berbasis whatsapp
F. Best Practice
mJeni Online Training
Web Security Online Training
SEAMOLEC Web Security Training adalah Sebuah Program Training
yang di khususkan untuk para pelajar tingkat SMP dan SMA juga
para Mahasiswa jenjang D1 - D3
Mengapa Web Security ? Karena Keamanan Web sedang
dikembangkan di Indonesia oleh semua pihak yang peduli
terhadap keamanan informasi dan privasi.Salah satu jalan adalah
dengan mendidik Web Developer.
Pengetahuan tentang keamanan web ini adalah pemikiran untuk
membangun siswa yang aktif di lapangan. Sumbang saya untuk
kami tunggu dan harapkan untuk dapat mendidik anak anak
Indonesia sebanyak mungkin (MOOC) secara masal dengan ilmu
ilmu terbaru, diharapkan dapat membantu memperbaiki dan
menjaga sumber sumber informasi.
Technopreneur UMJ Jakarta
Program D1 Produk Kreatif +
Sekolah Digital SMP di Malang
Piloting project sekolah digital Malang diikuti oleh 18 institusi
pendidikan dimulai dari SMP, SMA, dan SMK. Tujuan dari program
ini adalah peningkatan mutu pendidikan melalui pemanfaatan IT
dan kolaborasi. Sehingga diharapkan siswa dapat belajar sesuai
dengan kemampuan mereka, kapan saja dan dimana saja.
Program ini nantinya diharapkan juga dapat mempersingkat waktu
yang dibutuhkan siswa untuk belajar di sekolah, sehingga siswa
memiliki waktu yang lebih banyak untuk meningkatkan
kompetensi diri, menyalurkan hobi, dan meningkatkan skill sosial
dari siswa
Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah:
Menentukan model pembelajaran digital yang akan
digunakan di sekolah digital Malang
Pengembangan silabus bersama antar guru mata
pelajaran
Pelatihan mengenai perancangan dan implementasi
edmodo, screen o matic, dan buku digital untuk
mendukung flipped classroom
Pendampingan dari SEAMOLEC untuk pengembangan
materi digital
Kompetisi pengembangan aplikasi pembelajaran Bahasa
Jerman bekerjasama dengan duta besar Jerman di
Indonesia
G. Peran
Untuk mengimplementasikan sekolah digital dibutuhkan partisipasi
dan pendanaan dari beberapa pihak. Di bawah ini adalah pihak-pihak
yang terlibat dengan perannya masing-masing. Pendanaan terkait
tugas dan peran tiap institusi akan ditanggung masing-masing.
1. Seamolec
a. Menyiapkan pelatihan bagi koordinator sekolah, guru dan
duta SEAMOLEC
b. Pendampingan online bagi instrukstur atau koordinator pada
masing-masing kabupaten.
2. Kadinas
a. Mempertimbangkan secara positif setiap kebijakan terkait
implementasi sekolah digital
b. Mendukung pengadaan infrastruktur pendukung sekolah
digital tingkat kota/kabupaten.
3. Kepala Sekolah/Bidang Kurikulum
a. Menyamakan persepsi seluruh tenaga pendidik dan staff
administrasi tentang pentingnya inovasi digital dalam dunia
pendidikan (sekolah digital).
b. Mendukung pengadaan infrastruktur penunjang kegiatan
pembelajaran sekolah digital.
c. Melakukan supervisi rutin terhadap kinerja guru dalam
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran digital.
d. Memberikan reward and punishment terhadapat pihak - pihak
yang terlibat di dalam penyelenggaraan sekolah digital.
e. Memanfaatkan hasil laporan teknologi digital yang ada
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan
lebih lanjut.
f. Menjaga konsistensi proses implementasi/pembudayaan
pembelajaran digital di sekolahnya.
4. Guru
a. Menyelenggarakan pembelajaran berbasis digital baik itu di
dalam kelas maupun di luar kelas (blended learning).
b. Membuat bahan ajar (modul, video tutorial, aplikasi, dll) yang
mudah diakses secara digital oleh peserta didik.
c. Memanfaatkan multimedia kreatif/aplikasi berbasis Android
dalam kegiatan pembelajaran.
d. Memberikan penugasan yang mengarahkan peserta didik
memanfaatkan teknologi digital secara kreatif.
e. Melakukan evaluasi pembelajaran berbasis digital (quizmaker,
articulate, jaringan, online, dll).
f. Menyediakan waktu khusus untuk berkomunikasi ( konsultasi)
dengan peserta didik secara online.
g. Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
penggunaan teknologi pembelajaran digital.
h. Memonitoring aktivitas, kegiatan dan komunikasi antar
peserta didik di dunia maya.
i. Berorientasi mendorong peserta didik untuk menciptakan
karya kreatif berbasis digital.
j. Melaporkan progress belajar peserta didik secara online.
k. Memberikan feedback atau laporan kegiatan pembelajaran
berbasis digital sebagai bahan pertimbangan pengambilan
keputusan kepala sekolah/kurikulum.
5. Peserta didik
a. Proaktif memanfaatkan media digital dalam kegiatan
pembelajaran secara positif.
b. Aktif di dalam forum diskusi online mata pelajaran yang
diambil.
c. Membantu teman yang mengalami kesulitan dalam
penggunaan teknologi pembelajaran digital.
d. Pemberi masukan terhadap sistem sekolah digital
Penanggung Jawab SEAMOLEC
Koordinator
Puryanto
Email : [email protected]
No HP : 085755084318
Prayitno
Email : [email protected]
No Hp : 085755594847
Pendaftaran :
a. Data Institusi
Nama Institusi
Alamat
Kota / Kabupaten
Propinsi
Kode POS
Nomor Telepon
Alamat E-Mail
Nama Penanggung Jawab
Nomor Telepon Penanggung Jawab
Alamat Penanggung Jawab