16
Essay-Muh Fadhil Albab 1206217414 PENTINGNYA MENGOLAH MINERAL DALAM NEGERI SENDIRI (INDONESIA) Indonesia merupakan negeri yang sangat kaya akan sumber daya alam. Potensi mineral Indonesia tersebar mulai dari sabang sampai merauke. Tembaga di Papua dan Sumbawa, pasir besi di garis pantai selatan Pulau Jawa serta emas di Pongkor merupakan sebagian kecil contoh kekayaan sumber daya alam Indonesia. Namun sangat disayangkan karena sumber daya alam yang berlimpah ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Beberapa komoditas tambang masih diekspor ke luar negeri tanpa diolah terlebih dahulu. Salah satu contohnya adalah konsentrat tembaga yang ditambang oleh PT Freeport Indonesia, sebanyak 48 % nya masih diekspor ke luar negeri seperti Spanyol, Jepang dan India. Hal ini terjadi karena smelter yang ada di Indonesia tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk mengolah seluruh konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia. Hal ini mengakibatkan rendahnya nilai jual komoditas tambang yang kita miliki. Hal ini dapat kita atasi dengan melakukan pengolahan hasil tambang di dalam negeri. Dengan adanya pengolahan ini, maka diharapkan nilai jual komoditas tambang Indonesia dapat bertambah. Pentingnya peningkatan nilai tambah dari pemanfaatan mineral nasional telah menjadi kesadaran bersama berbagai pihak dewasa ini. Pada tingkat normatif Pasal 33 UUD 45 telah Essay : Muh Fadhil Albab 1206217414

Pentingnya Mengolah Mineral Dalam Negeri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pentingnya Mengolah Mineral Dalam Negeri

Citation preview

Page 1: Pentingnya Mengolah Mineral Dalam Negeri

Essay-Muh Fadhil Albab 1206217414

PENTINGNYA MENGOLAH MINERAL

DALAM NEGERI SENDIRI

(INDONESIA)

Indonesia merupakan negeri yang sangat kaya akan sumber daya alam. Potensi

mineral Indonesia tersebar mulai dari sabang sampai merauke. Tembaga di Papua dan

Sumbawa, pasir besi di garis pantai selatan Pulau Jawa serta emas di Pongkor merupakan

sebagian kecil contoh kekayaan sumber daya alam Indonesia. Namun sangat disayangkan

karena sumber daya alam yang berlimpah ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal.

Beberapa komoditas tambang masih diekspor ke luar negeri tanpa diolah terlebih dahulu.

Salah satu contohnya adalah konsentrat tembaga yang ditambang oleh PT Freeport Indonesia,

sebanyak 48 % nya masih diekspor ke luar negeri seperti Spanyol, Jepang dan India. Hal ini

terjadi karena smelter yang ada di Indonesia tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk

mengolah seluruh konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia. Hal ini mengakibatkan

rendahnya nilai jual komoditas tambang yang kita miliki. Hal ini dapat kita atasi dengan

melakukan pengolahan hasil tambang di dalam negeri. Dengan adanya pengolahan ini, maka

diharapkan nilai jual komoditas tambang Indonesia dapat bertambah.

Pentingnya peningkatan nilai tambah dari pemanfaatan mineral nasional telah menjadi

kesadaran bersama berbagai pihak dewasa ini. Pada tingkat normatif Pasal 33 UUD 45 telah

mengamanatkan penguasaan kekayaan mineral oleh negara untuk kemakmuran rakyat.

Meskipun demikian, pada tataran yang lebih operasional terdapat berbagai pandangan tentang

bagaimana mengimplementasikan cita-cita tersebut. Upaya pemerintah untuk meningkatkan

nilai tambah pengolahan mineral melalui UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan

Mineral dan Batubara dan Permen ESDM No. 7 Tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai

Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral mendapatkan respon

yang beragam dari pemangku kepentingan. Pandangan yang mendukung pemanfaatan sektor

minerba untuk memperkuat industri domestik mempunyai argumentasi bahwa industri

nasional masih perlu mendapat dukungan ketersediaan bahan baku dalam jumlah yang

memadai dan harga yang murah. Selain itu, ekspor minerba dalam bentuk raw material tidak

memberikan added value yang signifikan terhadap perekonomian nasional selain penerimaan

devisa dalam jangka pendek. Cara terbaik untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan

Essay : Muh Fadhil Albab 1206217414

Page 2: Pentingnya Mengolah Mineral Dalam Negeri

Essay-Muh Fadhil Albab 1206217414

menyumbang devisa negara yang dibutuhkan adalah dengan pengolahan mineral itu dalam

negeri.

Pembangunan smelter diharapkan agar dapat dipercepat guna menunjang program

hilirisasi mineral untuk kepentingan Indonesia sebagai negara industri. Arti penting

membangun industri pengolahan dan pemurnian (smelter) tidak lain adalah untuk

kepentingan Indonesia sebagai negara industri. Selama ini, struktur industri nasional dinilai

kurang sehat karena besarnya impor bahan baku sehingga mengakibatkan ketergantungan

kepada negara lain besar. Hal itu juga berdampak pengaruhnya kepada sektor moneter serta

memberi pengaruh kepada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) juga menjadi

besar.

Saat Indonesia bangkit sebagai negara industri besar di dunia nantinya, Indonesia diharapkan

punya cadangan mineral dan industri pengolahan yang menunjang. Program hilirisasi mineral

dapat menciptakan nilai tambah yang tinggi dan memiliki efek berganda yang luar biasa

terhadap Indonesia. Selama ini potensi mineral sangat besar, namun belum diolah dengan

baik, sehingga program hilirisasi mineral dinilai sangat strategis untuk kepentingan bangsa

dan negara.

Pemerintah menargetkan pembangunan sebanyak 15 pabrik pengolahan dan

pemurnian (smelter) bahan tambang mineral selesai pada 2015. Sekarang ini, terdapat 28

smelter yang sedang dalam proses pembangunan.

Dari 28 unit tersebut, sebanyak 6-8 sudah melakukan peletakan batu pertama (ground

breaking), di mana sebagian besar lokasinya berada di Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera.

Sesuai Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara,

perusahaan tambang wajib mengolah dan memurnikan hasil tambang mineralnya di dalam

negeri paling lambat 2014. Kewajiban pemurnian tersebut bisa dilakukan sendiri atau bekerja

sama dengan perusahaan lain.

Namun, amanat UU tersebut sulit terealisasi. Hingga saat ini, belum ada smelter yang

terbangun. Pemerintah tengah menyiapkan aturan hukum yang membolehkan perusahaan

untuk mengekspor hasil tambang mineral secara terbatas setelah 2014. Aturan hukum

tersebut akan dibicarakan pemerintah dengan DPR. Pemerintah akan mempertimbangkan

pemberian izin ekspor setelah 2014 bagi perusahaan yang serius membangun smelter. Izin

ekspor akan diberikan selama jangka waktu tertentu, hingga beroperasinya smelter.

Pemerintah akan melakukan verifikasi langsung ke lokasi smelter tersebut untuk mengetahui

kesungguhannya. Perusahaan yang membangun smelter juga akan diwajibkan menempatkan

sejumlah dana tertentu di bank sebagai jaminan keseriusan.

Essay : Muh Fadhil Albab 1206217414

Page 3: Pentingnya Mengolah Mineral Dalam Negeri

Essay-Muh Fadhil Albab 1206217414

Sebelumnya, perusahaan alumunium asal Rusia, United Company Russian

Alumunium (UC Rusal), siap melakukan investasi jangka panjang untuk pembangunan

smelter di Kalimantan senilai enam miliar dolar AS. Rusal akan melakukan investasi sebesar

enam miliar dolar AS, dimulai dengan tiga miliar dolar AS dulu untuk membangun smelter

dari bauksit ke alumina.UC Rusal tertarik untuk mengembangkan industri hilirisasi di

Indonesia, apalagi Undang-Undang No.4/2009 tentang Mineral dan Batu Bara telah

menegaskan pelarangan ekspor bahan baku tambang ke luar negeri mulai 2014.

Ada banyak alasan mengapa kita perlu mengolah mineral dalam negeri, diantaranya

adalah ketersediaan dari Sumber Daya Alam kita yang melimpah dan rata-rata masih bisa

diolah sampai 200 tahun, meningkatkan perekonomian bangsa , membuka lapangan kerja

baru bagi penduduk Indonesia, meningkatkan nilai jual dari Mineral itu sendiri,

mencerminkan Indonesia sebagai negara industri dan mandiri serta meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Ketersediaan Mineral/Sda Yang Melimpah

Source : Dirjen minerba kementrian ESDM

Gambar 1.sebaran potensi mineral di Indonesia

Berdasarkan gambar diatas, kita bisa menyaksikan bahwa betapa banyak potensi

mineral yang kita miliki. Saat ini Indonesia merupakan negara penghasil barang tambang

yang beragam diantaranya timah, emas, nikel matte, feronikel, konsentra tembaga, bauksit,

Essay : Muh Fadhil Albab 1206217414

Page 4: Pentingnya Mengolah Mineral Dalam Negeri

Essay-Muh Fadhil Albab 1206217414

batubara, minyak bumi dan gas bumi. Fakta tersebut tentunya menjadi daya tarik luar negeri

seperti Amerika, Australia, Inggris, Kanada dan China untuk ke Indonesia dan

mengeksploitasi segala bentuk mineral di Negara kita. Tercatat bahwa sejak beberapa dekade

terakhir keberadaan PT Freeport dan Newmont meskipun memberikan bantuan ke daerah

sekitar tambang tersebut tapi ini sungguh sangat jauh dibandingkan dengan keuntungan yang

bisa di dapat dari PT Freeport ataupun PT Newmont itu sendiri. Tidak hanya di Papua dan

Nusa Tenggara tapi beberapa daerah-daerah lain yang menjadi lahan potensial untuk

pertambangan lambat laun bakalan dikelolah oleh warga asing. Dan salah satunya bentuk

pemasukan kita dari pengolahan perusahaan asing tersebut adalah pajak. Miris memang,

ketika tanah air kita yang kaya akan Segala bentuk Sumber Daya Alamnya harus

dieksploitasi oleh pihak asing. Dulunya kita mungkin bisa membiarkan hal in terjadi karena

mungkin kualitas dari SDM kita sendiri yang belum mumpuni. Tapi cerita sekarang beda

lagi, dengan kualitas SDM yang ada sudah selayaknya sekarang pengolahan mineral dan

galian diolah oleh kita sendiri.

Sebagai contoh, Penambangan emas dengan mineral ikutan perak yang ditambang di

Cikotok, Cikidang, Gunung Pongkor (Bogor), Gosowong (Halmahera) dan bekas tambang

emas yang telah tutup seperti Ratatok di Sulawesi Utara, Kelian (Kalimantan Timur) dan

Gunung Muro di Kalimantan Tengah serta bekas tambang emas kecil lainnya seperti Lebong

Tandai, Gunung Pani, Montrado, Pulau Kidak Lubuk Linggau, Sungai Raya, Wetar dan

sebagainya telah melakukan pengolahan dengan menghasilkan bullion emas di dalam negeri,

dan selanjutnya dimurnikan di Unit Pemurnian Logam Mulia PT Aneka Tambang. Demikian

juga halnya dengan penambangan timah telah melakukan pengolahan di dalam negeri.

Demikian juga halnya bijih timah, telah dilakukan pengolahan di dalam negeri. Namun

beberapa ladang emas dan timah tersebut hanyalah secuil dari potensi Emas dan timah yang

terkandung dalam tanah air Indonesia. Sekaranglah waktunya, keberadaan SDM unggul dari

berbagai disiplin ilmu seperti Ilmu pertambangan, geologi, metalurgi dan material sangat

dibutuhkan untuk mengelolah sumber daya alam kita yang melimpah.

Dalam tiga tahun terakhir setelah UU No. 4 Tahun 2009 diterbitkan, telah terjadi

peningkatan ekspor bijih mineral secara besar-besaran, seperti ekspor bijih nikel meningkat

sebesar 800%, bijih besi meningkat 700%, dan bijih bauksit meningkat 500%. Oleh karena

itu guna menjamin ketersediaan bahan baku untuk pengolahan dan pemurnian mineral di

dalam negeri dan mencegah dampak negatif terhadap lingkungan, maka mutlak diperlukan

adanya pengendalian ekspor bijih mineral.

Essay : Muh Fadhil Albab 1206217414

Page 5: Pentingnya Mengolah Mineral Dalam Negeri

Essay-Muh Fadhil Albab 1206217414

Meningkatkan Nilai Tambah Produk Mineral

Gambar 2. Contoh nilai tambah mineral pada industri baja

Dari grafik diatas merepresentasikan bahwa ketika suatu biji besi diolah maka nilai olahannya

juga semakin mahal. Terlihat pada grafik, bijih besi dihargai sekitar 30 $/ton sedangkan

setelah diolah menjadi beberapa bentuk kita dapat meraup keuntungan sekita 600$/ton. Hal

ini berarti bahwa terjadi peningkatan yang signifikan kurang lebih 20 kali lipat dari harga

bijih besi. Hal ini tentunya menjadi alasan yang sangat logis kenapa kita perlu mengolah

mineral kita(indonesia) dalam negeri. Bukan hanya besi/baja tetapi sama halnya dengan

nikel, timah, bauksit dan beberapa mineral lainnya. Kepala Badan Geologi Kementerian

Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R Sukhyar mengungkapkan, total cadangan nikel

di Sulawesi dan Maluku mencapai 1,1 miliar ton dengan sumber daya sebanyak 2 miliar ton.

Sehingga, industri berbasis nikel perlu dikembangkan untuk memberikan nilai lebih bagi

nikel. Dengan jumlah cadangan nikel terukur sebanyak 1,1 miliar ton, jika diproduksi

sebanyak 20 juta ton per tahun, maka dapat bertahan hingga 60-100 tahun.

Tahun ini Indonesia mengekspor bijih nikel mentah ke China sebanyak 60 juta ton

nikel. Jumlah itu sangat banyak, padahal dapat dikembangkan di dalam negeri dengan

mengolahnya menjadi ferronikel dan stainless steel sehingga memberikan nilai tambah

sekaligus membuka lapangan kerja yang baru. Pembangunan industri berbasis nikel

mensyaratkan kemandirian teknologi dan perhatian dari pemerintah untuk memasok energi

Essay : Muh Fadhil Albab 1206217414

Page 6: Pentingnya Mengolah Mineral Dalam Negeri

Essay-Muh Fadhil Albab 1206217414

serta memetakan potensi sumber daya mineral bersama Badan Geologi. Indonesia dapat

belajar dari negara-negara maju, seperti Amerika, Finlandia, Inggris, Kanada, dan Australia,

yang mengembangkan industri hilir dari sumber daya geologi yang ada.

Membuka Lapangan Kerja Baru

Perlunya memberi kesempatan kepada SDM yang ada didalam negeri yang memiliki

disiplin ilmu tersebut untuk explorasi dan memproduksi bahan baku energi dan mineral

tersebut sehingga dapat melahirkan tenaga-tenaga ahli dibidang tersebut yang pada akhirnya

selain pemanfaatan SDM dalam negeri sendiri yaitu menyerap tenaga kerja, sudah tentu jika

demikian kemakmuran akan terjadi, karena produktifitas meningkat yang otomatis akan

banyak menyerap tenaga kerja lainnya. Yang jelas itu bahan baku energy dan mineral

ditambang sendiri, dan dijual sendiri, bukannya di pihak ke tigakan seperti yang selama ini

terjadi, kita Cuma menginginkan hasilnya dan tidak mau bekerja, makanya para pihak ketiga,

mulai Shell sampai Freeport, meraup untung yang sangat besar dari pengolahan mineral.

Mencerminkan Kemandirian Bangsa

Pengolahan hasil tambang di dalam negeri dapat menjadi salah satu jalan menuju

Indonesia yang mampu memanfaatkan potensi sumber daya alamnya secara mandiri. Hal ini

harus dilakukan karena negara kita tidak bisa selamanya bergantung kepada negara lain untuk

mengolah hasil tambang menjadi logam murni atau paduan logam. Jika kita terus bergantung

kepada negara lain untuk mengolah hasil tambang negeri ini maka salah satu tujuan

pengelolaan mineral dan batubara yaitu menjamin tersedianya mineral dan batubara sebagai

bahan baku dan/atau sebagai sumber energi untuk kebutuhan dalam negeri tidak akan tercapai

(Pasal 3 Bab II Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 Tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara). Oleh karena itu sudah seharusnya negara kita

mengolah hasil tambang kita di dalam negeri sehingga kita bisa memenuhi kebutuhan mineral

dan batubara Indonesia.

Mewujudkan negara Indonesia yang mampu mengolah hasil tambangnya secara

mandiri memang bukanlah hal mudah. Diperlukan sinergi dari berbagai pihak seperti

mahasiswa, pemerintah, pelaku industri pertambangan, industri pengolahan, industri strategis

berbasis mineral dan masyarakat umum sehingga dapat dilakukan pengolahan hasil tambang

di dalam negeri.

Peran mahasiswa untuk pengolahan hasil tambang dalam negeri ini adalah menyadari

bahwa pada saat ini negara indonesia masih mengekspor konsentrat ke luar negeri. Fakta ini

Essay : Muh Fadhil Albab 1206217414

Page 7: Pentingnya Mengolah Mineral Dalam Negeri

Essay-Muh Fadhil Albab 1206217414

menunjukkan bahwa negara kita tidak mengolah hasil tambangnya di dalam negeri. Hal ini

terjadi antara lain karena belum adanya ketegasan dari pemerintah mengenai aturan yang

berhubungan dengan pengolahan hasil tambang ini, industri logam hulu dan hilir yang tidak

sinergis serta masyarakat umum yang sulit untuk mendukung pendirian industri pengolahan

hasil tambang. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat yang bersifat netral harus mampu

menyadari masalah ini dan memberikan solusi yang terbaik bagi permasalahan ini. Salah

satunya adalah ketika menjadi masyarakat umum kelak mampu memberikan penjelasan

kepada masyarakat lainnya mengenai hal ini dan memberikan dukungan kepada pendirian

industri ini. Selain itu mahasiswa juga bisa memberikan masukan kepada pemerintah dalam

pengambilan keputusan yang terkait dengan industri pengolahan hasil tambang ataupun

mengawasi pelaksanaan peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah.

Peran pemerintah dalam hal ini adalah membuat peraturan yang mengatur tentang

pengolahan mineral di Indonesia dan mewajibkan semua pihak terkait untuk

melaksanakannya. Pembuatan peraturan ini sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah,

dalam hal ini kementrian energi dan sumber daya mineral (ESDM) dan menghasilkan UU

Minerba tahun 2009 dan Permen ESDM tahun 2012. Namun dalam pelaksanaannya sedikit

tersendat karena beberapa perusahaan tambang terutama perusahaan asing tidak mau

mengolah seluruh hasil tambangnya di Indonesia. Berbagai alasan dilontarkan seperti

pembuatan smelter (pabrik pengolahan) tidak menguntungkan bagi perusahaan dan kurun

waktu yang diberikan oleh pemerintah terlalu singkat. Untuk menghadapi hal ini seharusnya

bisa tegas mengatakan tidak ada pengecualian. Semua hasil tambang Indonesia (sesuai yang

ada di dalam Permen ESDM tahun 2012) harus diolah di dalam negeri dan jika memang

perusahaan tambang tidak mau mengolahnya di dalam negeri maka silakan hengkang dari

Indonesia karena memang yang berhak memberi izin usaha pertambangan adalah pemerintah

Indonesia. Selain itu diperlukan stimulan yang diberikan oleh pemerintah untuk

menumbuhkan industri pengolahan hasil tambang ini seperti pengurusan izin yang

dipermudah baik dari pihak kota maupun provinsi, pembangunan infrastruktur pendukung

seperti jalan raya dan listrik serta memastikan tersedianya pasokan bahan baku bagi industri

pengolahan hasil tambang seperti konsentrat dan batubara. Pemerintah juga harus mampu

untuk mengawasi pelaksanaan semua peraturan yang telah dibuat sehingga tidak terjadi

penyimpangan baik yang dilakukan oleh industri pertambangan, industri pengolahan maupun

industri strategis berbasis mineral.

Peran industri pertambangan adalah mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh

peraturan yang telah dibuat, dalam hal ini adalah UU Minerba tahun 2009 dan Permen ESDM

Essay : Muh Fadhil Albab 1206217414

Page 8: Pentingnya Mengolah Mineral Dalam Negeri

Essay-Muh Fadhil Albab 1206217414

tahun 2012, membangun smelter atau bekerja sama dengan industri pengolahan untuk

membangun smelter dan memberikan bijih atau konsentrat ke smelter. Contoh sistem

penambangan dan pengolahan yang telah dilakukan dengan cukup baik di Indonesia adalah

penambangan dan pengolahan emas di Pongkor, Bogor, yang dilakukan oleh PT Antam. Di

Pongkor ini PT Antam menambang dan mengolah emasnya disana. Kemudian setelah

dilakukan pengolahan, emas dikirim ke Logam Mulia di Jakarta untuk dimurnikan. Produk

akhir dari proses ini adalah emas murni. Sistem seperti inilah yang diharapkan dapat

dilakukan di Indonesia sehingga semua tujuan pengolahan mineral di Indonesia dapat

tercapai.

Peran industri pengolahan adalah bekerja sama dengan industri pertambangan atau secara

sendiri membangun pabrik pengolahan di Indonesia. Industri pengolahan ini sudah

seharusnya mampu mengolah seluruh hasil tambang yang ada di Indonesia (sesuai yang ada

di dalam Permen ESDM tahun 2012) sehingga kita tidak lagi mengekspor konsentrat kita ke

luar negeri kemudian kita membelinya kembali dalam bentuk logam murni atau paduan

logam. Kondisi di Indonesia sekarang masih belum memungkinkan untuk mengolah seluruh

hasil tambang untuk bisa diolah di dalam negeri karena adanya keterbatasan kapasitas pabrik.

Sebagai contoh kapasitas pabrik Smelting Gresik hanya mampu menghasilkan 200.000 ton

Cu katode/tahun. Kapasitas sebesar ini hanya mampu mengolah 52 % dari hasil tambang

tembaga PT Freeport Indonesia.

Peran industri strategis berbasis mineral adalah menjadi pasar bagi industri

pengolahan sehingga industri pengolahan sudah punya pasar tetap yaitu industri strategis

berbasis mineral. Industri strategis berbasis mineral ini diharapkan mampu menggunakan

logam murni atau paduan logam untuk menjadi bahan baku industrinya sehingga kerugian

yang ditakutkan oleh industri pengolahan karena tidak adanya pihak yang membeli

produknya dapat diatasi. Industri pertambangan, industri pengolahan dan industri strategis

berbasis mineral harus dijalankan secara bersama-sama sehingga sistemnya dapat berjalan

dengan lancar dari hulu hingga ke hilir tanpa terganggu oleh hambatan dari luar.

Peran masyarakat umum yang diharapkan disini adalah peran seluruh masyarakat Indonesia

untuk mendukung tumbuhnya industri pengolahan hasil tambang di dalam negeri karena jika

masyarakat tidak mendukung maka industri pengolahan tidak dapat didirikan di tempat

tersebut. Untuk mengatasi hal ini diperlukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat indonesia

mengenai industri ini. Seluruh masyarakat indonesia harus mengetahui bahwa pendirian

industri pengolahan hasil tambang ini memberikan manfaat yang sangat besar kepada negara

kita.

Essay : Muh Fadhil Albab 1206217414

Page 9: Pentingnya Mengolah Mineral Dalam Negeri

Essay-Muh Fadhil Albab 1206217414

Pengolahan hasil tambang di dalam negeri memberikan beberapa manfaat seperti

mengubah mindset engineer menjadi pengusaha, menciptakan pengusaha dan lapangan kerja

baru serta meningkatkan kesejahteraan rakyat indonesia. Engineer atau mungkin yang lebih

sering dikenal dengan istilah insinyur adalah pekerjaan bagi seseorang yang berkiprah di

bidang teknik. Pada umumnya alumni jurusan teknik hanya ingin bekerja sebagai engineer

biasa. Hal ini dikarenakan mereka merasa cukup dengan menjadi engineer biasa seperti ini.

Padahal jika mereka beralih menjadi pengusaha, tidak bekerja kepada orang lain. Maka

mereka akan mampu mendapatkan hasil yang lebih. Ada banyak jalan bagi seorang engineer

untuk menjadi pengusaha misalnya menjadi kontraktor, membuat perusahaan sendiri atau

menjadi konsultan. Ada banyak sekali jalan hanya tinggal menumbuhkan niat untuk menjadi

pengusaha dan memilih jalan yang tepat.

Keuntungan yang kedua adalah menciptakan pengusaha dan lapangan kerja baru.

Ketika mindset seorang engineer telah berubah menjadi mindset pengusaha maka kita akan

mampu menciptakan pengusaha-pengusaha baru. Adanya pengusaha baru ini akan mampu

membukan lapangan kerja bagi orang-orang di sekitarnya sehingga dapat menekan jumlah

pengangguran di Indonesia. Keuntungan yang ketiga adalah meningkatkan kesejahteraan

rakyat indonesia. Ketika kita telah mampu membuka lapangan kerja bagi orang lain maka

kita juga mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Yang semula tidak bekerja menjadi

bekerja dan mempunyai penghasilan. Hal ini menunjukkan bahwa menjadi seorang

pengusaha dapat memberikan dampak yang begitu besar bagi lingkuangan sekitar kita.

Misalkan kita membangun sebuah perusahaan pemurnian pasir besi. Kita mempekerjakan 20

orang. Ketika setiap orang mempunyai 3 orang tanggungan (satu suami/istri dan dua anak)

maka kita telah mampu meningkatkan kesejahteraan 80 orang. Sehingga sudah jelaslah begitu

besar pengaruh positif seorang pengusaha bagi lingkungan sekitarnya.

Indonesia yang mandiri adalah indonesia yang mampu mengolah hasil tambangnya

dengan teknologi dan sumber daya manusianya sendiri serta dilakukan di dalam negeri

sendiri. Indonesia yang mandiri ini tidak dapat diwujudkan hanya dengan keringat satu orang

saja akan tetapi dibutuhkan keringat dari berbagai pihak terkait sehingga seluruh pihak ini

dapat bersinergi dan menyatukan tujuan untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri. Harapan

saya semoga kita menyadari pentingnya indonesia yang mandiri ini sehingga kita semua bisa

membantu mewujudkannya dengan kapasitas kita masing-masing.

Meningkatkan Perekonomian Bangsa

Essay : Muh Fadhil Albab 1206217414

Page 10: Pentingnya Mengolah Mineral Dalam Negeri

Essay-Muh Fadhil Albab 1206217414

Kebijakan pengolahan dan pemurnian produk mineral akan memberikan multiplier

effect yang baik bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat sekitar pada

khususnya. Pelaksanaan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian akan memperkuat

dan mengembangkan proses hilirisasi subsektor mineral dan batubara terutama akan

memperkuat struktur industri hilir nasional. Pembangunan pabrik pemurnian bernilai strategis

dalam rangka pengelolaan sumber daya energi dan mineral untuk mewujudkan kesejahteraan

rakyat sesuai dengan four track stategy yang sudah dicanangkan oleh pemerintah, yaitu Pro

Growth, Pro Job, Pro Poor dan Pro Environment.

Perhitungan secara ekonomis, akan meningkatkan nilai produk mineral hingga

mencapai 30 persen. Dengan volume bahan mentah yang ditambang lebih sedikit akan

menciptakan produk jadi yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. “Smelter PT Aneka

tambang yang mengolah bauksit, dikerjakan hingga menjadi finish produk itu volumenya

bahan mentahnya kecil, tetapi nilai finished productnya gede sekali, jadi jumlah uang yang

kita dapat dari ekspor yang sedikit, uang yang didapat lebih besar. Disisi lain, dengan jumlah

volume yang kecil, maka kerusakan lingkungannya jadi lebih kecil,” jelas Menteri ESDM

Jero Wacik

Referensi :

http://www.esdm.go.id/berita/mineral/43-mineral/6604-pengolahan-dan-pemurnian-mineral-

didalam-negeri-untungkan-bangsa-indonesia.html

http://www.tambang.co.id/detail_berita.php?category=18&newsnr=8373

Dirjen Minerba Kementrian ESDM

Essay : Muh Fadhil Albab 1206217414