Upload
lamthien
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sistem APRK Berbasis Mikrokontroller ATMEGA16 dengan Tampilan HMI 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Metode Akupuntur
Akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan
tradisional cina. Jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi titik-titik
yang terdapat pada jalur-jalur energi yang disebut “Meridian”. Pengobatan
akupuntur dirancang untuk memperbaiki aliran dan keseimbangan energi
sepanjang meridian ini. Pengobatan tradisional cina memiliki sejarah lebih dari
2.500 tahun. Pengobatan tradisional ini melihat tubuh manusia sebagai suatu
sistim aliran energi. Ketika aliran-aliran energi ini seimbang, maka tubuh tersebut
sehat. Para praktisi memeriksa denyut nadi pasien dan mengamati keadaan lidah
mereka untuk mendiagnosa ketidakseimbangan energi. Dalam pengobatan Cina,
denyut nadi dapat diperiksa pada tiga lokasi di masing-masing pergelangan
tangan, dan pada tiga kedalaman pada masing-masing lokasi.
Penelitian mengenai akupuntur menunjukkan manfaat dalam mengobati
beberapa jenis rasa sakit dan mual. Hal ini yang mendorong National Institute of
Health di AS untuk mengeluarkan pernyataan pada tahun 1997 yang mendukung
manfaat akupuntur untuk beberapa kondisi tertentu. World Health Organization
memilki daftar lebih dari 40 kondisi yang mungkin dapat dibantu dengan
akupuntur. Penelitian terakhir mengenai akupuntur untuk mengurangi rasa sakit
akibat neuropati tidak menunjukkan manfaat yang jelas. Namun, penelitian
tersebut telah dikritik karena menggunakan titik-titik akupuntur yang sama untuk
semua orang dalam penelitian dan, karena menggunakan titik-titik palsu sebagai
perbandingannya. Banyak orang dengan kondisi neuropati merasa akupuntur telah
membantu mereka.
Telapak kaki manusia memiliki titik syaraf yang berhubungan dengan organ
tubuh. Cara kerja terapi pijat refleksi kaki dapat memberikan rangsangan relaksasi
pada bagian tubuh yang berhubungan dengan titik syaraf kaki yang dipijit. Pada
APRK, umumnya terdapat 60 titik syaraf kaki. Namun, yang akan direalisasikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sistem APRK Berbasis Mikrokontroller ATMEGA16 dengan Tampilan HMI 5
pada APRK ini yaitu 6 titik syaraf kaki yaitu titik syaraf kaki bagian andrenal
kiri kanan, leher, usus, saluran kencing, ginjal, dan organ reproduktif.
Gambar 2.1. Gambar Titik Syaraf Pijat Refleksi Kaki
(Sumber: http://antonpromotion.blogspot.com/2010/05/pijat-refleksi_31.html).
Bila seseorang terserang suatu penyakit. Baik disadari atau tidak, terjadi
perubahan warna dan elastisitas telapak kaki. Terapi tidak boleh dilakukan dalam
keadaan tegang, karena pada keadaan tegang, otot dan urat saraf juga ikut menjadi
tegang, sehingga terapi tidak akan memperoleh hasil yang maksimal. Akan lebih
baik jika terapi dilakukan ketika dalam keadaan rileks. Terapi tidak boleh
dilakukan dalam keadaan mabuk, kelelahan, atau kenyang (sehabis makan). Jika
ingin melakukan terapi pijat refleksi sehari dua kali, selang waktunya harus lebih
dari enam jam. Pada prinsipnya, perangsangan dilakukan pada satu telapak kaki
kiri, atau kanan. Jika keduanya dirangsang secara bergantian, akan lebih maksimal
hasilnya, Karena setiap titik syaraf kaki sebelah kanan dan kiri memiliki titik
syaraf yang berbeda- beda sesuai fungsi setiap titik syaraf tersebut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sistem APRK Berbasis Mikrokontroller ATMEGA16 dengan Tampilan HMI 6
2.2. Komponen Utama Realisasi APRK
2.2.1. Motor DC
1) Pengertian Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini
digunakan untuk memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain-lain. Motor
listrik juga digunakan pada sejumlah peralatan rumah tangga (mixer,
bor listrik, kipas angin) dan di industri.
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali
kecepatan yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor
DC ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
a) Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan
meningkatkan kecepatan.
b) Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan
kecepatan.
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada
kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan
medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan
kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi
putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka
akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap
setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik.
Gambar 2.2. Motor DC Sederhana
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sistem APRK Berbasis Mikrokontroller ATMEGA16 dengan Tampilan HMI 7
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang
menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung
lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker
dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang
berputar di antara medan magnet.
2) Prinsip Kerja Motor DC
Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan
dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan
komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan
kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk
motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa
berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.
Prinsip kerja motor arus searah berdasarkan pada penghantar
yang membawa arus ditempatkan dalam suatu medan magnet maka
penghantar yang membawa arus ditempatkan dalam suatu medan
magnet maka penghantar tersebut akan mengalami gaya.
Gaya dapat menimbulkan torsi yang akan menghasilkan rotasi
mekanik, Motor DC ini menerima rotasi mekanik sehingga motor
akan berputar. Motor DC ini menerima sumber arus searah dari
sumber tegangan searah, kemudian diubah menjadi energi mekanik
berupa putaran yang nantinya dipakai oleh peralatan lain.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum:
a) Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
b) Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan
medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan.
c) Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torque untuk
memutar kumparan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sistem APRK Berbasis Mikrokontroller ATMEGA16 dengan Tampilan HMI 8
d) Motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan
magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan.
Pada Motor DC, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik
akan menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan
jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi
energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui
medan magnet, dengan demikian medan magnet disini selain
berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus sebagai
tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah tersebut
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.3. Prinsip Kerja Motor DC
2.2.2. H-Bridge (Rangkaian Jembatan H)
H-Bridge berfungsi untuk mengatur arah putaran motor DC.
Jembatan H-Bridge terdiri dari terdiri dari empat saklar yang
terhubung secara topologi membentuk huruf H dan terminal motor
yang terletak pada garis horizontal huruf H, dapat ditunjukan pada
gambar 2.4.
Gambar 2.4 H-Bridge
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sistem APRK Berbasis Mikrokontroller ATMEGA16 dengan Tampilan HMI 9
Di dalam sebuah rangkaian dalam sebuah rangkaian H-Bridge,
saklar akan menutup dan membuka dengan teratur sehingga ketika akan
diberikan tegangan pada kutub yang sama diseberang motor arus dapat
melewatinya dengan putaran motor maju atau tegangan pada kutub yang
berlawanan, dapat menimbulkan arus mengalir sehingga dapat
menggerakkan motor dengan arah putaran terbalik. Jika pada saat saklar
S1 dan S4 ditutup sedangkan saklar S2 dan S3 dibuka, arus akan dapat
mengalir dari kiri ke kanan didalam motor, atau dengan kata lain terdapat
tegangan positif melewati terminal. Ketika saklar S2 dan S3 ditutup dan
saklar S1 dan S4 dibuka maka arus akan dapat mengalir dari kanan ke
kiri, dan membalikkan kutub tegangan. Jika terminal di hubungkan terbuka
maka motor akan terjadi freewheel dan jika terminal dihubung singkat
maka motor akan mengerem.
2.2.3. Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Hampir setiap mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran.
Poros dapat diklasifikasikan untuk meneruskan daya menurut
pembebanannya sebagai berikut:
1) Poros transmisi
Poros semacam ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur.
Daya di transmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi puli
sabuk atau sprocket rantai, dan lain-lain.
2) Spindel
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin
perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran, disebut sepindel.
Syarat yang harus di penuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil
dan bentuk serta ukuranya harus teliti.
3) Gandar
Poros seperti yang di pasang di antara roda – roda kereta barang,
dimana tidak mendapat beban puntir, bahkan kadang – kadang tidak
boleh berputar, disebut gandar. Gandar ini hanya mendapat beban
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sistem APRK Berbasis Mikrokontroller ATMEGA16 dengan Tampilan HMI 10
lentur, kecuali jika digerakan oleh penggerak mula dimana akan
mengalami beban puntir juga.
Menurut bentuk poros dapat digolongkan atas poros lurus
umum, poros engkol sebagai poros utama dari mesin torak, dan lain-
lain. Poros luwes untuk tranmisi daya kecil agar terdapat kebebasan
bagi perubahan arah, dan lain-lain.
Gambar 2.5. Poros.
2.2.4 Pulley
Pulley merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk
mentransmisikan daya seperti halnya sprocket rantai dan roda gigi. Pulley
pada umumnya dibuat dari besi cor kelabu FC 20 atau FC 30, dan adapula
yang terbuat dari baja. Perkembangan pesat dalam bidang penggerak pada
berbagai mesin perkakas dengan menggunakan motor listrik telah membuat
arti sabuk untuk alat penggerak menjadi berkurang. Akan tetapi sifat
elastisitas daya dari sabuk untuk menampung kejutan dan getaran pada saat
transmisi membuat sabuk tetap dimanfaatkan untuk mentransmisikan daya
dari penggerak pada mesin perkakas.
Keuntungan jika menggunakan puli :
1. Bidang kontak sabuk-puli luas, tegangan puli biasanya lebih
kecil sehingga lebar puli bisa dikurangi.
2. Tidak menimbulkan suara yang bising dan lebih tenang.
Gambar 2.6. Pulley.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sistem APRK Berbasis Mikrokontroller ATMEGA16 dengan Tampilan HMI 11
2.2.5. Mur dan Baut
Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam
suatu rangkaian mesin. Untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan pada
mesin, pemilihan mur dan baut sebagai pengikat harus dilakukan dengan
teliti untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan beban yang
diterimanya. Mur dan baut digunakan untuk mengikat beberapa
komponen, antara lain :
1) Pengikat pada bantalan
2) Pengikat pada dudukan motor listrik
3) Pengikat pada puli
Gambar 2.7. Macam-macam Mur dan Baut
Untuk menentukan jenis dan ukuran mur dan baut, harus
memperhatikan berbagai faktor seperti sifat gaya yang bekerja pada baut,
cara kerja mesin, kekuatan bahan, dan lain sebagainya. Adapun gaya-gaya
yang bekerja pada baut dapat berupa :
1) Beban statis aksial murn
2) Beban aksial bersama beban punter
3) Beban geser
2.2.6. Sensor Suhu
Sensor adalah alat untuk mendeteksi atau mengukur sesuatu yang
digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis, panas, sinar dan
kimia menjadi tegangan, dan arus listrik. Sensor itu terdiri dari transduser
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sistem APRK Berbasis Mikrokontroller ATMEGA16 dengan Tampilan HMI 12
dengan atau tanpa penguat atau pengolah sinyal yang terbentuk dalam suatu
sistem pengindera. Sensor suhu berfungsi mengubah temperatur/suhu
menjadi beda potensial. Sensor suhu yang akan digunakan yaitu jenis sensor
suhu yang memiliki beberapa karekteristik yang akan digunakan pada
APRK. Sensor suhu dapat berfungsi untuk mengubah suhu menjadi
tegangan tertentu yang sesuai dengan perubahan suhu.
Komponen utama yang digunakan pada rangkaian sensor suhu ini
adalah sebuah sensor berbentuk IC (Integrated Circuit). Sensor suhu yang
keluarannya sudah dalam celcius yang memiliki kemampuan penginderaan
akan mengkonversikan besaran suhu menjadi besaran tegangan. Rangkaian
sensor suhu berfungsi untuk mendeteksi suhu pata medium dan kemudian
akan di ubah menjadi besaran listrik. Berikut adalah gambar salah satu
contoh sensor suhu.
Gambar 2.8. Gambar Sensor Suhu
2.2.7. Rangkaian Pengatur Panas
Rangkaian Pengatur panas adalah rangkaian peredam panas yang
menggunakan triac sebagai rangkaian sederhana yang dapat digunakan
untuk mengatur tingkat pengaturan panas. Rangkaian pengatur panas ini
dapat langsung dihubungkan ke jaringan listrik AC. Rangkaian pengatur
panas dengan triac ini memiliki kapasitas daya maksimal tergantung dari
tipe triac yang digunakan. Untuk mengatur tingkat pengaturan elemen
pemanas dengan sensor suhu ini dapat dikendalikan melalui potensiometer
R1 dengan menggunakan Opto Triac.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sistem APRK Berbasis Mikrokontroller ATMEGA16 dengan Tampilan HMI 13
.
Gambar 2.9. Rangkaian Pengatur Panas
2.2.8. ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)
ADC adalah kepanjangan dari Analog To Digital Converter yang
berfungsi untuk mengubah input analog menjadi kode – kode digital. ADC
banyak digunakan sebagai pengatur proses industri, komunikasi digital dan
rangkaian pengukuran/atau pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai
perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim komputer
seperti sensor suhu, cahaya, tekanan atau berat, aliran dan sebagainya
kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital (komputer).
Secara singkat prinsip kerja dari konverter A/D adalah semua bit-bit
diset kemudian diuji, dan bilamana perlu sesuai dengan kondisi yang telah
ditentukan. Dengan rangkaian yang paling cepat, konversi akan diselesaikan
sesudah 8 clock, dan keluaran D/A merupakan nilai analog yang ekivalen
dengan nilai register SAR. Apabila konversi telah dilaksanakan, rangkaian
kembali mengirim sinyal selesai konversi yang berlogika rendah. Sisi turun
sinyal ini akan menghasilkan data digital yang ekivalen ke dalam register
buffer. Dengan demikian, keluaran digital akan tetap tersimpan
ADC digunakan sebagai rangkaian yang mengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital. Dengan menggunakan ADC, kita dapat mengamati
sinyal-sinyal dari perubahan-perubahan sinyal analog seperti perubahan
temperatur, kepekatan asap, tekanan udara, kecepatan angin, berat benda,
kadar asam (pH), dan lain-lain yang semuanya dapat diamati melalui
sensornya masing-masing. Hal yang paling penting dalam suatu rangkaian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sistem APRK Berbasis Mikrokontroller ATMEGA16 dengan Tampilan HMI 14
ADC adalah resolusi, yaitu besaran analog terkecil yang masih dapat
dikonversi menjadi satuan digital.
Resolusi (r) = {(1 / (2 pangkat n)}·Vref
Keterangan:
n banyaknya bit ADC; Vref = tegangan referensi yang digunakan.
2.2.9. Saklar Elektronik
Saklar merupakan perangkat untuk menghubungkan maupun
memutuskan arus beban. Walaupun terdapat beberapa jenis saklar, namun
pada prinsipnya sama, yaitu untuk memutus dan menghubungkan arus. Ada
dua jenis saklar, yaitu saklar manual dan saklar mekanik.
1) Saklar Manual
Saklar manual cara mengoperasikannya ialah dengan memindahkan
tuas saklar secara mekanis oleh operator. Biasanya saklar manual dipakai
pada rangkaian elektronik dengan kapasitas daya yang kecil dan tegangan
yang kecil agar tidak menimbulkan kemungkinan bahaya yang besar.
ukuran, bentuk dan cara pemasangannya sangat bervariasi seperti yang
ditunjukan pada Gambar 2.10. Saklar manual biasanya dipasang pada
rangkaian kontrol. Saklar yang digunakan sebagai komponen elektronik
biasanya berjenis Toggle, Push Button, Selector, dan Push Wheel.
Gambar 2.10. Macam – Macam Saklar Manual
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sistem APRK Berbasis Mikrokontroller ATMEGA16 dengan Tampilan HMI 15
2) Saklar Mekanik
Saklar mekanik akan on atau off secara otomatis oleh sebuah proses
perubahan parameter, misalnya posisi, tekanan, atau temperatur. Saklar
akan on atau off jika set titik proses yang ditentukan telah tercapai. Saklar
mekanik digunakan untuk automatisasi dan juga proteksi rangkaian.
Terdapat beberapa tipe saklar mekanik seperti yang ditunjukan pada
Gambar 2.11. antara lain, Limit Switch, Flow Switch, Level Switch,
Pressure Switch dan Temperature Switch.
Gambar 2.11. Macam – macam Saklar Mekanik
2.2.10. LCD (Liquid Crystal Display)
LCD merupakan device elektronika yang dapat menampilkan karakter
pada layar. LCD yang digunakan adalah JHD 162A 16x2. LCD ini memiliki
2 baris dimana masing-masing baris memuat 16 karakter. Selain itu, LCD ini
dilengkapi dengan backlight sehingga walaupun dalam keadaan gelap,
tampilan pada LCD akan tetap dapat terlihat.
Gambar 2.12. LCD (Liquid Crystal Display)
Kaki-kaki LCD nomor 1, 2, dan 3 adalah kaki VSS/GND, VCC, dan
VEE/VO. VEE berfungsi untuk mengatur kecerahan tampilan karakter
LCD. Untuk mengaturnya, digunakan VR 10K yang dapat diputar-putar
untuk mendapatkan kecerahan tampilan yang diinginkan. Kaki LCD nomor
4 (RS) adalah kaki register selector yang berfungsi untuk memilih register
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sistem APRK Berbasis Mikrokontroller ATMEGA16 dengan Tampilan HMI 16
kontrol atau register data. Register kontrol digunakan untuk
mengkonfigurasi LCD. Register data digunakan untuk menulis data karakter
ke memori display LCD. Kaki LCD nomor 5 (R/W) digunakan untuk
memilih aliran data apakah READ ataukah WRITE. Karena kita tidak
memerlukan fungsi untuk membaca data dari LCD dan hanya perlu menulis
data saja ke LCD, maka kaki ini dihubungkan ke GND (WRITE). Kaki LCD
nomor 6 (ENABLE) digunakan untuk mengaktifkan LCD pada proses
penulisan data ke register kontrol dan register data LCD.
Tabel 2.1 Simbol dan Pin LCD
Pin Symbol and functions
1 GND
2 VCC (+5 Volt)
3 Contrast adjust
4 ( RS ) 0 = instruction input / 1 = Data input
5 ( R/W ) 0 = Write to LCD Module / 1 = Read from LCD
Module
(E) Enable signal
7 ( DB 0) Data pin 0
8 ( DB 1 ) Data pin 1
9 ( DB 2 ) Data pin 2
10 ( DB 3) Data pin 3
11 ( DB 4) Data pin 4
12 ( DB 5) Data pin 5
13 ( DB 6 ) Data pin 6
14 ( DB ) Data pin 7
15 ( VB + ) back light ( +5v )
16 ( VB.) back light ( GND )