14
1 A. JUDUL Alat Pemberi Pakan Udang Otomatis Menggunakan RTC Berbasis Mikrokontroler, sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Petani Tambak Tradisional. B. LATAR BELAKANG MASALAH Teknologi membuat segala sesuatu yang kita lakukan menjadi lebih mudah. Manusia selalu berusaha untuk menciptakan sesuatu yang dapat mempermudah aktivitasnya, hal inilah yang mendorong perkembangan teknologi yang telah banyak menghasilkan alat sebagai piranti untuk mempermudah kegiatan manusia bahkan menggantikan peran manusia dalam suatu fungsi tertentu. Namun, perkembangan dunia teknologi serasa tidak adil dirasakan bagi sebagian kalangan, salah satunya yaitu petani tambak udang tradisional. Apalagi belum adanya bantuan dari pemerintah yang dapat menunjang dalam pengelolaan tambak, membuat para petani tambak mengelola tambak dengan sistem tradisional. Salah satu hal yang mereka lakukan adalah masih memberikan pakan dengan cara manual atau masih memakai tenaga manusia. Pemberian pakan merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh para pengelola tambak udang. Makanan yang digunakan berupa pakan alami dan pakan buatan (pellet). Dalam hal pemberian pakan buatan, pengelola tambak sering mengalami kesulitan dalam hal pemberian pakan udang secara serentak dan teratur. Pemberian pakan dengan tenaga manusia banyak mendapat kesulitan, misalnya waktu pemberian pakan yang tidak teratur dan lebih mengandalkan pakan alami. Waktu normal pemberian pakan udang adalah minimal 2 kali sehari. Namun dalam kenyataannya, pemberian pakan cenderung kondisional dan dilakukan asal-asalan. Hal ini tentu saja dapat

Web viewmasyarakat Lamongan menyukai hal-hal baru yang berbau teknologi tepat guna. Hal tersebut menjadi poin khusus untuk kesuksesan program ini. C. PERUMUSAN MASALAH

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewmasyarakat Lamongan menyukai hal-hal baru yang berbau teknologi tepat guna. Hal tersebut menjadi poin khusus untuk kesuksesan program ini. C. PERUMUSAN MASALAH

1

A. JUDUL

Alat Pemberi Pakan Udang Otomatis Menggunakan RTC Berbasis Mikrokontroler, sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Petani Tambak Tradisional.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Teknologi membuat segala sesuatu yang kita lakukan menjadi lebih mudah. Manusia selalu berusaha untuk menciptakan sesuatu yang dapat mempermudah aktivitasnya, hal inilah yang mendorong perkembangan teknologi yang telah banyak menghasilkan alat sebagai piranti untuk mempermudah kegiatan manusia bahkan menggantikan peran manusia dalam suatu fungsi tertentu.

Namun, perkembangan dunia teknologi serasa tidak adil dirasakan bagi sebagian kalangan, salah satunya yaitu petani tambak udang tradisional. Apalagi belum adanya bantuan dari pemerintah yang dapat menunjang dalam pengelolaan tambak, membuat para petani tambak mengelola tambak dengan sistem tradisional. Salah satu hal yang mereka lakukan adalah masih memberikan pakan dengan cara manual atau masih memakai tenaga manusia. Pemberian pakan merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh para pengelola tambak udang. Makanan yang digunakan berupa pakan alami dan pakan buatan (pellet).

Dalam hal pemberian pakan buatan, pengelola tambak sering mengalami kesulitan dalam hal pemberian pakan udang secara serentak dan teratur. Pemberian pakan dengan tenaga manusia banyak mendapat kesulitan, misalnya waktu pemberian pakan yang tidak teratur dan lebih mengandalkan pakan alami. Waktu normal pemberian pakan udang adalah minimal 2 kali sehari. Namun dalam kenyataannya, pemberian pakan cenderung kondisional dan dilakukan asal-asalan. Hal ini tentu saja dapat menghambat proses pertumbuhan udang sehingga kualitas dan kuantitas udang menurun.

Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu inovasi baru mengatasi permasalah tersebut. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah membuat alat pemberi pakan udang otomatis. alat pemberi pakan udang ini menggunakan mikrokontroler yang terintegrasi dengan RTC dan kipas sebagai media penyebaran pakan. Dengan penerapan teknologi ini, di harapkan kualitas dan kuantitas udang akan menglami kenaikan, sehingga pendapatan petani tambak akan naik.

Peserta pada Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah para petani tambak tradisional di desa .............. kecamatan.........., Lamongan. Para petani tambak tersebut tergabung dalam sebuah gabungan kelompok tani ”PULO JAYA”. Adanya gabungan kelompok tani ini, memberikan kemudahan dalam menjalin kerjasama. Sebagai kota yang sedang berkembang, umumnya

Page 2: Web viewmasyarakat Lamongan menyukai hal-hal baru yang berbau teknologi tepat guna. Hal tersebut menjadi poin khusus untuk kesuksesan program ini. C. PERUMUSAN MASALAH

2

masyarakat Lamongan menyukai hal-hal baru yang berbau teknologi tepat guna. Hal tersebut menjadi poin khusus untuk kesuksesan program ini.

C. PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang dikaji dalam program kreativitas mahasiswa ini adalah sebagai berikut:1. Bagaimana mengajak para petambak udang untuk menggunakan alat pemberi

pakan udang otomatis?2. Bagaimana memberi pengetahuan para petani tambak udang dalam

mengoprasikan secara langsung alat pemberi pakan udang otomatis?3. Bagaimana program ini dapat meningkatkan pendapatan para petani tambak

udang?

D. TUJUAN

Dengan mengacu pada permasalahan di atas, tujuan dari program ini adalah sebagai berikut :1. Mengajak para petani tambak udang untuk menggunakan alat pemberi pakan

udang otomatis.2. Memberi pengetahuan para petani tambak udang dalam mengoprasikan

secara langsung alat pemberi pakan udang otomatis.3. Menjamin keberlangsungan program ini guna meningkatkan pendapatan para

petani tambak udang.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Program ini diharapkan memiliki luaran berupa pengadaan bantuan alat pemberi pakan udang otomatis menggunakan RTC berbasis mikrokontroler untuk para petani tambak udang di bawah naungan “gabungan kelompok tani PULO JAYA”. Selain pengadaan, dilakukan juga pelatihan pengoprasian kepada peserta program dan sosialisasi kepada masyarakat umum.

F. KEGUNAAN

Adapun kegunaan dari program ini adalah sebagai berikut :1. Meningkatkan penghasilan para petani tambak tradisional.2. Memberi keterampilan kepada para tukang becak dalam menggunakan alat

pemberi pakan udang otomatis.3. Sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat umum mengenai pemanfaatan

teknologi yang benar.

Page 3: Web viewmasyarakat Lamongan menyukai hal-hal baru yang berbau teknologi tepat guna. Hal tersebut menjadi poin khusus untuk kesuksesan program ini. C. PERUMUSAN MASALAH

3

4. Sebagai percontohan bagi kelompok tan yang menangani masalah pertambakan di desa-desa lain untuk menerapkan teknologi serupa sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas udang hasil panen.

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Program Kreativitas Mahasiswa bidang pengabdian masyarakat ini menitik beratkan pada pengadaan dan pelatihan penggunaan alat pemberi pakan udang otomatis untuk para petani tambak udang. Petani tambak udang yang akan menjadi mitra adalah petani tambak udang di bawah naungan “gabungan kelompok tani PULO JAYA”. Program pemerintah dan adanya kesamaan profesi dan problematika menjadi gagasan berdirinya gabungan kelompok tani ini.

Selain sebagai wadah untuk pertanian biasa, gabungan keompok tani ini juga menaungi masalah pertambakan. Dari data yang dihimpun oleh gabungan kelompok tani, jumlah para petani tambak udang di desa........... mencapai 500 orang. Budidaya udang sudah menjadi mata pencaharian utama 500 orang tersebut demi menyukupi kebutuhan pribadi dan kebutuhan keluarga mereka. Namun nampaknya kerja keras tersebut mempunyai hasil akhir yang kurang maksimal. Ini dikarenakan kualitas dan kuantitas hasil panen yang belum maksimal, karena pemberian pakan tidak teratur. Dari hasil data yang kami himpun rata-rata pemberian pakan buatan hanya dua hari sekali. Ini jelas membuat pertumbuhan udang terhambat sehingga hasil panen tidak maksimal.

Dari permasalahan tersebut mendorong tim pengonsep untuk melakukan inovasi teknologi. Inovasi teknologi yang dilakukan dalam bentuk pembuatan alat pemberi pakan otomatis. Cara kerja alat ini sama dengan wadah pakan pada peternakan ayam, yaitu ketika pakan di wadah habis, maka pakan akan otomatis keluar dari tabung penyimpanan. Namun untuk penyebaran pakan ke kolam menggunakan media kipas mini. Ini dikarenakan kondisi pakan udang yang kecil dan ringan sehingga dapat didorong oleh kipas untuk dapat keluar. Alat pemberi pakan udang otomatis ini dapat menggantikan tenaga manusia dalam hal pemberian pakan sehingga lebih teratur dan terstruktur. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen udang. Sehungga secara otomatis, pendapatan para petani tambak akan bertambah

Page 4: Web viewmasyarakat Lamongan menyukai hal-hal baru yang berbau teknologi tepat guna. Hal tersebut menjadi poin khusus untuk kesuksesan program ini. C. PERUMUSAN MASALAH

4

Gambar 1 Para Petani Tambak Bersama Ketua Gabungan Kelompok Tani “PULO JAYA”

Karena program ini adalah program awal dan perlu evaluasi lebih lanjut, maka tim pengonsep hanya merekomendasikan 20 calon peserta program. Harapan dari gabungan kelompok tani “PULO JAYA” adalah jika memang program ini berhasil maka nantinya seluruh kolam di desa........... lamongan akan memiliki alat pemberi pakan otomatis.

H. METODE PENGONSEPAN

Adapun metode yang diterapkan dalam pengonsepan program ini dapat dilihat pada bagan berikut :

Gambar 1 Bagan Metodologi Program

1. Tahap Pra Pengiriman Proposal

Sebelum mengajukan proposal program ini, telah dilaksanakan:a. Pengumpulan fakta dan informasi

Dalam tahap ini, dilakukan pengumpulan fakta dan informasi terkait dengan gagasan program yang diajukan. Pengumpulan fakta dan informasi

Page 5: Web viewmasyarakat Lamongan menyukai hal-hal baru yang berbau teknologi tepat guna. Hal tersebut menjadi poin khusus untuk kesuksesan program ini. C. PERUMUSAN MASALAH

5

dilakukan pertama di anggota gabungan kelompok tani “PULO JAYA” selaku sasaran program. Hal-hal yang didapatkan meliputi informasi kehidupan sehari-hari kalangan petani tambak udang, kondisi latar belakang dan permasalahan yang dihadapi para petambak udang, serta kebersediaan Ketua gabungan kelompok tani menerima program ini jika nantinya proposal lolos didanai. Setelah fakta dan informasi dari mitra program terkumpul, selanjutnya mencari fakta dan informasi dari masyarakat melalui kuisioner. Kuisioner ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang ada.b. Perumusan Masalah dan Identifikasi

Fakta dan informasi yang didapat di lapangan digunakan untuk melakukan perumusan masalah. Permasalahan inti yaitu kualitas dan kuantitas udang hasil panen yang tidak maksimal. Identifikasi solusi dari permasalahan ini adalah melakukan pengadaan Alat Pemberi Pakan Udang Otomatis Menggunakan RTC Berbasis Mikrokontroler sederhana berbasis mikrokontroler guna meningkatkan kualitas dan kuantitas udang hasil panen.c. Perencanaan Anggaran

Setelah dilakukan Perumusan masalah dan Identifikasi, selanjutnya dilakukan perencanaan anggaran guna keberlangsungan program ini dari awal sampai akhir program. Perencanaan anggaran meliputi perencanaan biaya pembuatan Alat Pemberi Pakan Udang Otomatis, biaya pelatihan, serta biaya transportasi. Dibutuhkan survei harga sebelum melakukan perencanaan anggaran ini. Perencanaan anggaran dimaksudkan agar semua biaya yang dibutuhkan jelas dan terperinci. Untuk lebih jelasnya, perencanaan anggaran terdapat pada poin rancangan biaya.

2. Tahap Pengonsepan Program

a. Pembuatan Peralatan ArgometerTahap ini adalah tahap awal untuk pengonsepan program. Pembuatan dan

perakitan Alat Pemberi Pakan Udang Otomatis dilakukan kolektif oleh tim pengonsep sendiri. Namun untuk tenaga solder dan sablon PCB menggunakan jasa tenaga ahli. Hal tersebut mengingat terbatasnya tim pengonsep. Dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dalam melakukan pembuatan 20 buah Alat Pemberi Pakan Udang Otomatis ini. Pada tahap ini selanjutnya akan membahas hal yang lebih teknis, mulai dari skema rangkaian sampai gambaran bentuk Alat Pemberi Pakan Udang Otomatis. Dalam membuat suatu alat elektronik, hal pertama yang dilakukan adalah merancang rangkaian elektronika beserta komponen-komponen yang diperlukan. Rangkaian elektronika dari Alat Pemberi Pakan Udang Otomatis sederhana ini adalah seperti berikut:

Page 6: Web viewmasyarakat Lamongan menyukai hal-hal baru yang berbau teknologi tepat guna. Hal tersebut menjadi poin khusus untuk kesuksesan program ini. C. PERUMUSAN MASALAH

6

Gambar 2 Rangkaian Elektrik Argometer Digital

Komponen elektronika yang diperlukan :1. Microcontroller ATMEGA 8535 beserta minimum sistem2. kipas mini3. relay4. Kapasitor (1000μF, 100μF, 10μF, 0,1μF)5. Resistor ( 1KΩ, 10KΩ, 447Ω, 330Ω)6. Konektor dan saklar7. IC (7805, DS1307)8. XTAL 37,768 KHz9. PCB10. mini LCD 16 x 2cm11. downloader

Berikut desain mekanik dari rangkaian argometer digital yang dibuat :

Page 7: Web viewmasyarakat Lamongan menyukai hal-hal baru yang berbau teknologi tepat guna. Hal tersebut menjadi poin khusus untuk kesuksesan program ini. C. PERUMUSAN MASALAH

7

Gambar 8 Desain Mekanik Argometer Digital

Dari gambar mekanik dan rangkaian elektronik diatas komponen elektrik utama kita adalah mikrocontroll dan RTC. RTC digunakan untuk menghitung waktu nyata. Kemudian waktu tersebut akan masuk ke mikrokontroler ATMEGA 8535 dan akan diproses. Kemudian di pemrograman akan diatur jam pemberian pakan dan akan dimasukkan ke EEPROM, pada saat waktu yang tersimpan di EEPROM sama dengan waktu di RTC maka akan memberikan perintah ke kipas untuk menebarkan pakan. Waktu akan akan ditampilkan pada LCD sehingga memudahkan untuk melihat jam pemberian pakan.c. Uji Coba dan Kalibrasi Alat

Tahap ini dilakukan setelah proses pembuatan alat pemberi pakan udang otomatis selesai. Uji coba dan kalibrasi dimaksudkan guna menguji kelayakan alat pemberi pakan udang sebelum di lepas kepada mitra program. Sebelum melakukan kalibrasi, tim pengonsep meninjau kesepakan dengan para petani tambak udang. Mengenai jam pemberian pakan dan seberapa banyak pakan tiap satu kali pemberian pakan. Setelah dilakukan kesepakatan, tim pengonsep kemudian melakukan coding program pada mikrokontroler untuk memprogram alat pemberi pakan otomatis sesuai yang disepakati. Serangkaian proses kalibrasi dilakukan di Laboratorium Kontrol, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya-ITS.d. Tahap Pelatihan

Pada tahap ini alat pemberi pakan otomatis sudah dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Tim pengonsep mengadakan pelatihan penggunaan alat pemberi pakan otomatis kepada peserta program. Pelatihan dilakukan dalam 2 hari meliputi cara penggunaan alat pemberi pakan otomatis serta memberi motivasi oleh beberapa tokoh masyarakat kepada para petani tambak udang. Dalam acara ini sekaligus dilakukan penyerahan secara simbolis Alat pemberi pakan otomatis kepada pihak Gabungan kelompok tani. Kemudian dilakukan instalasi 20 alat pemberi pakan otomatis kepada peserta program.

Page 8: Web viewmasyarakat Lamongan menyukai hal-hal baru yang berbau teknologi tepat guna. Hal tersebut menjadi poin khusus untuk kesuksesan program ini. C. PERUMUSAN MASALAH

8

e. Tahap Pengonsepan Setelah para peserta mendapatkan pelatihan. Hari selanjutnya peserta

program sudah bisa menerapkan alat pemberi pakan otomatis pada kolamnya. Tim pengonsep akan memonitoring program ini terus hingga 2 bulan. Monitoring tersebut dimaksudkan untuk menangani kendala-kendala yang muncul dalam jalannya program. Selain memonitoring, tim pengonsep juga melakukan strategi promosi dengan memasang spanduk-spanduk di titik keramaian kota.f. Tahap Evaluasi

Tahap ini dilaksanakan untuk mengevaluasi pengonsepan program dan Tercapaianya indikator keberhasilan. Hal ini nantinya akan memudahkan dalam menganalisa ketercapaian target luaran dan penyusunan laporan. Tahap evaluasi ini dilaksanakan tiap bulan oleh tim pengonsep. Selain itu peran dosen pendamping juga sangat penting untuk memberi evaluasi serta masukan agar program berjalan maksimal.

Berikut ini adalah tabel Tahap-Tahap Pelaksanaan Program dan indikator keberhasilan :

Tabel 1 Tahap-Tahap Pelaksanaan Program Beserta Indikator Keberhasilan

No Tujuan Program

Jenis Tahapan Kegiatan Indikator

Keberhasilan1. Mengetahui

Informasi, Fakta dan Permasalahan yang terkait dengan jalannya program.

TahapPengumpulanfakta dan informasi

-Diskusi dengan beberapa petani tambak udang-Penandatanganan surat kerjasama- Menyebar Kuisioner

- Peserta Program sanggup mengungkapkan permasalah dengan jelas- Peserta Termotivasi dan bersedia melaksanakan program.- Masyarakat bersedia menjawab kuisioner

TahapPerumusanMasalah danIdentifikasi

- Diskusi Internal Tim pengonsep- Sharing dengan Dosen pembimbing

- Tim pengonsep mampu mengidentifikasi masalah yang muncul beserta solusinya

Page 9: Web viewmasyarakat Lamongan menyukai hal-hal baru yang berbau teknologi tepat guna. Hal tersebut menjadi poin khusus untuk kesuksesan program ini. C. PERUMUSAN MASALAH

9

- Tersusun rumusa masalah yang jelas

TahapPerencanaanAnggaran

- Survei harga komponen elektronika dan perlengkapan lain- Diskusi Tim pengonsep

- Mendapat gambaran tempat penjual perlengkapan dan peralatan paling murah- Tersusun Rancangan biaya secara jelas dan terperinci

2. Tersedia 20 buahAlat pemberi pakan udang otomatis sederhana yang siap pakai.

TahapPembuatanAlat pemberi udang otomatis

- Pembelian komponen- Perakitan dan penyoderan komponen- Pembuatan buku Panduan petunjuk teknis

- Tim Pengonsep mampu menyelesaikan perakitan 20 buah alat tepat waktu- Tersedia 20 buah buku panduan petunjuk teknis

Uji Coba danKalibrasi Alat

- Melakukan mediasi untuk menentukan jam Pemberian pakan- Coding program sesuai yang disepakati- Melakukan Kalibrasi dan uji coba

- Alat pemberi Pakan udang otomatis sudah bisa digunakan sebagai mana mestinya.

Page 10: Web viewmasyarakat Lamongan menyukai hal-hal baru yang berbau teknologi tepat guna. Hal tersebut menjadi poin khusus untuk kesuksesan program ini. C. PERUMUSAN MASALAH

10

3. Para peserta programdapat menerapkanpenggunaanalat pemberi pakan udang otomatisSebagaimanamestinya.

Tahap Pelatihan

- Melakukan pelatihan 2 hari mengenai penggunaan alat- Penyerahan secara simbolis bantuan alat sekaligus instalasi langsung- Pemberian motivasi oleh tokoh masyarakat

- Peserta program mampu mengoprasikan alat dengan benar.- Terpasangnya 20 buah alat pemberi pakan udang otomatis- Peserta program termotivasi untuk bekerja lebih giat.

TahapPengonsepan

- Peserta Program Mulai menerapkan penggunaan alat- Melakukan Strategi promosi- Menghimpun Semua kendala Yang muncul di lapangan

- Meningkatnya Pendapatan Petani tambak udang- Kendala- kendala di lapangan dapat terselesaikan