18
Asuhan Keperawatan Demensia 1 LAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA” A. KONSEP MEDIK 1. Definisi Demensia adalah gangguan fungsi intelektual tanpa gangguan fungsi atau keadaan yang terjadi. Memori, pengetahuan umum, pikiran abstrak, penilaian, dan interpretasi atas komunikasi tertulis dan lisan dapat terganggu. Demensia merupakan sindrom yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif antara lain intelegensi, belajar dan daya ingat, bahasa, pemecahan masalah, orientasi, persepsi, perhatian dan konsentrasi, penyesuaian dan kemampuan bersosialisasi (Corwin, 2009). 2. Etiologi Penyebab demensia menurut Nugroho (2008) dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar yaitu : a. Sindroma demensia dengan penyakit yang etiologi dasarnya tidak dikenal kelainan yaitu : terdapat pada tingkat subseluler atau secara biokimiawi pada system enzim, atau pada metabolism b. Sindroma demensia dengan etiologi yang dikenal tetapi belum dapat diobati, penyebab utama dalam golongan ini diantaranya : 1. Penyakit degenerasi spino - serebelar 2. Subakut leuko-esefalitis sklerotik fan bogaert 3. Khorea Hungtington c. Sindrome demensia dengan etiologi penyakit yang dapat diobati, dalam golongan ini diantranya : 1. Penyakit cerrebro kardiovaskuler 2. penyakit

A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 1

LAPORAN PENDAHULUAN

“DEMENSIA”

A. KONSEP MEDIK

1. Definisi

Demensia adalah gangguan fungsi intelektual tanpa gangguan fungsi

atau keadaan yang terjadi. Memori, pengetahuan umum, pikiran abstrak,

penilaian, dan interpretasi atas komunikasi tertulis dan lisan dapat

terganggu.

Demensia merupakan

sindrom yang ditandai oleh

berbagai gangguan fungsi

kognitif antara lain

intelegensi, belajar dan daya

ingat, bahasa, pemecahan

masalah, orientasi, persepsi,

perhatian dan konsentrasi, penyesuaian dan kemampuan bersosialisasi

(Corwin, 2009).

2. Etiologi

Penyebab demensia menurut Nugroho (2008) dapat digolongkan

menjadi 3 golongan besar yaitu :

a. Sindroma demensia dengan penyakit yang etiologi dasarnya tidak

dikenal kelainan yaitu : terdapat pada tingkat subseluler atau secara

biokimiawi pada system enzim, atau pada metabolism

b. Sindroma demensia dengan etiologi yang dikenal tetapi belum dapat

diobati, penyebab utama dalam golongan ini diantaranya :

1. Penyakit degenerasi spino - serebelar

2. Subakut leuko-esefalitis sklerotik fan bogaert

3. Khorea Hungtington

c. Sindrome demensia dengan etiologi penyakit yang dapat diobati,

dalam golongan ini diantranya :

1. Penyakit cerrebro kardiovaskuler

2. penyakit

Page 2: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 2

3. Klasifikasi

Klasifikasi demensia antara lain :

1. Demensia karena kerusakan struktur otak

Demensia ini ditandai dengan gejala :

1. Penurunan fungsi kognitif dengan onset bertahap dan progresif,

2. Daya ingat terganggu, ditemukan adanya : afasia, apraksia,

agnosia, gangguan fungsi eksekutif.

3. Tidak mampu mempelajari / mengingat informasi baru,

4. Perubahan kepribadian (depresi, obsesitive, kecurigaan),

5. Kehilangan inisiatif.

2. Demensia Vascular

Demensia tipe vascular disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah di

otak dan setiap penyebab atau faktor resiko stroke dapat berakibat

terjadinya demensia. Depresi bisa disebabkan karena lesi tertentu di

otak akibat gangguan sirkulasi darah otak, sehingga depresi dapat

diduga sebagai demensia vascular.

Tanda-tanda neurologis fokal seperti :

1. Peningkatan reflek tendon dalam

2. Kelainan gaya berjalan

3. Kelemahan anggota gerak

3. Demensia menurut umur:

1. Demensia senilis ( usia > 65 tahun)

2. Demensia prasenilis (usia < 65 tahun)

4. Demensia menurut perjalanan penyakit :

1. Reversibel (mengalami perbaikan)

2. Ireversibel (Normal pressure hydrocephalus, subdural hematoma,

vit.B, Defisiensi, Hipotiroidisma, intoxikasi Pb)

Pada demensia tipe ini terdapat pembesaran vertrikel dengan

meningkatnya cairan serebrospinalis, hal ini menyebabkan adanya

:

1. Gangguan gaya jalan (tidak stabil, menyeret).

2. Inkontinensia urin

Page 3: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 3

3. Demensia.

5. Menurut menurut sifat klinis:

1. Demensia proprius

2. Pseudo-demensia

4. Patofisiologi

Proses menua tidak dengan sendirinya menyebabkan terjadinya

demensia. Penuaan menyebabkan terjadinya perubahan anatomi dan

biokimiawi di susunan saraf pusat yaitu berat otak akan menurun sebanyak

sekitar 10 % pada penuaan antara umur 30 sampai 70 tahun. Berbagai faktor

etiologi yang telah disebutkan di atas merupakan kondisi-kondisi yang dapat

mempengaruhi sel-sel neuron korteks serebri.

Penyakit degeneratif pada otak, gangguan vaskular dan penyakit

lainnya, serta gangguan nutrisi, metabolik dan toksisitas secara langsung

maupun tak langsung dapat menyebabkan sel neuron mengalami kerusakan

melalui mekanisme iskemia, infark, inflamasi, deposisi protein abnormal

sehingga jumlah neuron menurun dan mengganggu fungsi dari area kortikal

ataupun subkortikal.

Di samping itu, kadar neurotransmiter di otak yang diperlukan untuk

proses konduksi saraf juga akan berkurang. Hal ini akan menimbulkan

gangguan fungsi kognitif (daya ingat, daya pikir dan belajar), gangguan

sensorium (perhatian, kesadaran), persepsi, isi pikir, emosi dan mood.

Fungsi yang mengalami gangguan tergantung lokasi area yang terkena

(kortikal atau subkortikal) atau penyebabnya, karena manifestasinya dapat

berbeda. Keadaan patologis dari hal tersebut akan memicu keadaan konfusio

akut demensia (Boedhi-Darmojo, 2009).

5. Menifestasi Klinik

Gejala klinis demensia berlangsung lama dan bertahap sehingga

pasien dengan keluarga tidak menyadari secara pasti kapan timbulnya

penyakit. Gejala klinik dari dEmensia Nugroho (2009) menyatakan jika

dilihat secara umum tanda dan gejala demensia adalah :

1. Menurunnya daya ingat yang terus terjadi. Pada penderita demensia, lupa

menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas.

Page 4: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 4

2. Gangguan orientasi waktu dan tempat, misalnya: lupa hari, minggu,

bulan, tahun, tempat penderita demensia berada.

3. Penurunan dan ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat yang

benar, menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi,

mengulang kata atau cerita yang sama berkali-kali.

4. Ekspresi yang berlebihan, misalnya menangis berlebihan saat melihat

sebuah drama televisi, marah besar pada kesalahan kecil yang dilakukan

orang lain, rasa takut dan gugup yang tak beralasan. Penderita demensia

kadang tidak mengerti mengapa perasaan-perasaan tersebut muncul.

5. Adanya perubahan perilaku, seperti : acuh tak acuh, menarik diri dan

gelisah.

6. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada pasien dengan demensia antara lain sebagai

berikut :

1. Farmakoterapi

Sebagian besar kasus demensia tidak dapat disembuhkan.

a. Untuk mengobati demensia alzheimer digunakan obat - obatan

antikoliesterase seperti Donepezil , Rivastigmine , Galantamine ,

Memantine

b. Dementia vaskuler membutuhkan obat -obatan anti platelet seperti

Aspirin , Ticlopidine , Clopidogrel untuk melancarkan aliran darah

ke otak sehingga memperbaiki gangguan kognitif.

c. Demensia karena stroke yang berturut-turut tidak dapat diobati,

tetapi perkembangannya bisa diperlambat atau bahkan dihentikan

dengan mengobati tekanan darah tinggi atau kencing manis yang

berhubungan dengan stroke.

d. Jika hilangnya ingatan disebabakan oleh depresi, diberikan obat

anti-depresi seperti Sertraline dan Citalopram.

e. Untuk mengendalikan agitasi dan perilaku yang meledak-ledak,

yang bisa menyertai demensia stadium lanjut, sering

digunakanobat anti-psikotik (misalnya Haloperidol , Quetiapine

dan Risperidone)

Page 5: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 5

2. Dukungan atau Peran Keluarga

Mempertahankan lingkungan yang familiar akan membantu penderita

tetap memiliki orientasi. Kalender yang besar, cahaya yang terang, jam

dinding dengan angka-angka yang

3. Terapi Simtomatik

Pada penderita penyakit demensia dapat diberikan terapi simtomatik,

meliputi :

a. Diet

b. Latihan fisik yang sesuai

c. Terapi rekreasional dan aktifitas

d. Penanganan terhadap masalah-masalah

4. Pencegahan dan perawatan demensia

Hal yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko terjadinya

demensia diantaranya adalah menjaga ketajaman daya ingat dan

senantiasa mengoptimalkan fungsi otak, seperti :

1. Mencegah masuknya zat-zat yang dapat merusak sel-sel otak

seperti alkohol dan zat adiktif yang berlebihan.

2. Membaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya

dilakukan setiap hari.

3. Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan

aktif : Kegiatan rohani & memperdalam ilmu agama.

4. Tetap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman

yang memiliki persamaan minat atau hobi

5. Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks

dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat.

7. Pemeriksaan Diagnostik

Beberapa pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada pasien dengan

demensia antara lain :

1. Pemeriksaan laboratorium rutin

2. Imaging : Computed Tomography (CT) scan dan MRI (Magnetic

Resonance Imaging)

3. Pemeriksaan EEG

Page 6: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 6

4. Pemeriksaan cairan otak

5. Pemeriksaan genetika

6. Pemeriksaan neuropsikologis

8. Komplikasi

Kushariyadi (2010) menyatakan koplikasi yang sering terjadi pada

demensia adalah:

1) Peningkatan resiko infeksi di seluruh bagian tubuh.

a) Ulkus diabetikus

b) Infeksi saluran kencing

c) Pneumonia

2) Thromboemboli, infarkmiokardium

3) Kejang

4) Kontraktur sendi

5) Kehilangan kemampuan untuk merawat diri

6) Malnutrisi dan dehidrasi akibat nafsu makan dan kesulitan

menggunakan peralatan.

Page 7: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 7

B. KONSEP KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Data subyektif :

1. Pasien mengatakan mudah lupa akan peristiwa yang baru saja

terjadi.

2. Pasien mengatakan tidak mampu mengenali orang, tempat dan

waktu

. Data obyektif :

1. Pasien kehilangan kemampuannya untuk mengenali wajah, tempat

dan objek yang sudah dikenalnya dan kehilangan suasana

kekeluargaannya.

2. Pasien sering mengulang-ngulang cerita yang sama karena lupa

telah menceritakannya.

3. Terjadi perubahan ringan dalam pola berbicara; penderita

menggunakan kata-kata yang lebih sederhana, menggunakan kata-

kata yang tidak tepat atau tidak mampu menemukan kata-kata yang

tepat.

2. Diagnosa Keperawatan

1. Kerusakan Memori (00131)

2. Resiko Jatuh (00155)

3. Defisit Perawatan Diri

4. Hambatan Komunikasi Verbal ( 00051)

Page 8: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 8

3. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteri Hasil (NOC) Intervensi (NIC)

1. Kerusakan Memori (00131)

Domain 5 ; Persepsi/Kognisi

Kelas 4 ; Kognisi

Definisi :

Ketidakmampuan mengingat beberapa

informasi atau keterampilan perilaku.

Batasan Karakteristik :

- Ketidakmampuan melakukan

keterampilan yang telah dipelajari

sebelumnya

- Ketidakmampuan mempelajari

informasi baru

- Ketidakmampuan mempelajari

keterampilan baru

- Ketidakmampuan mengingat

informasi aktual

- Keidakmampuan mengingat

perilaku tertentu yang pernah

dilakukan

- Ketidakmampuan mengingat

peristiwa

- Ketidakmampuan menyimpan

NOC

1. Orientasi Kognitif

Kriteria Hasil;

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 x 24 jam,

kesadaran klien terhadap identitas

personal, waktu dan tempat

meningkat/baik, dengan indikator/kriteria

hasil :

1. Mengenal kapan klien lahir

2. Mengenal orang atau hal penting

3. Mengenal hari, bulan, dan tahun

dengan benar

4. Klien mampu memperhatikan dan

mendengarkan dengan baik

5. Klien mampu melaksanakan

instruksi sederhana yang

diberikan.

6. Klien dapat menjawab pertanyaan

yang diberikan dengan tepat.

7. Klien mampu mengenal identitas

dirinya dengan baik.

8. Klien mengenal identitas orang

disekitarnya dengan tepat/baik.

9. Klien mampu

NIC

Memori Taining (Pelatihan Memori)

1. Stimulasi memory dengan

mengulangi pembicaraan secara

jelas di akhir pertemuan dengan

pasien.

2. Mengenang pengalaman masa

lalu dengan pasien.

3. Menyediakan gambar untuk

mengenal ingatannya kembali

4. Monitor perilaku pasien selama

terapi

5. Monitor daya ingat klien.

6. Kaji kemampuan klien dalam

mengingat sesuatu.

7. Ingatkan kembali pengalaman

masa lalu klien

8. Implementasikan teknik

mengingat dengan cara yang tepat

9. Latih orientasi klien

10. Beri kesempatan kepada klien

untuk melatih, konsentrasinya

2. Stimulasi Kognitif (Cognitive

Stimulation)

1. Monitor interpretasi klien

terhadap lingkungan

Page 9: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 9

informasi baru

- Lupa melakukan perilaku pada

waktu yang telah dijadwalkan

- Mudah lupa

Faktor Yang Berhubungan ;

- Anemia

- Distraksi lingkungan

- Gangguan neurologis

- Hipoksia

- Gangguan volume cairan

- Ketidakseimbangan elektrolit

- Penurunan curah jantung

mengidentifikasikan tempat

dengan benar.

10. Klien mampu mengidentifikasi

waktu dengan benar.

2. Tempatkan objek/hal-hal yang

familiar di lingkungan/di kamar

klien

3. Observasi kemampuan klien

berkonsentrasi.

4. Kaji kemampuan klien memahami

dan memproses informasi

5. Berikan instruksi setelah klien

menunjukkan kesiapan untuk

belajar atau menerima informasi.

6. Atur instruksi sesuai tingkat

pemahaman klien

7. Gunakan bahasa yang familiar

dan mudah dipahami

8. Dorong klien menjawab

pertanyaan dengan singkat dan

jelas.

9. Koreksi interpretasi yang salah

10. Beri reinforcement pada setiap

kemajuan klien

2. Resiko Jatuh (00055)

Domain : 11 Kemanan

Kelas : 2 Cedera Fisik

Definisi

Peningkatan kerentanan untuk jatuh yang

dapat menyebabkan bahaya fisik

NOC

1. Trauma risk for

2. Injury risk for

Kriteria hasil :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 3x 24 jam di harapkan klien

NIC

1. Mengidentifikasi defisit kognitif

atau fisik yang dapat

meningkatkan potensi jatuh dalam

lingkungan tertentu

2. Mengidentifikasi perilaku dan

faktor yang mempengaruhi resiko

jatuh

Page 10: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 10

Faktor Resiko

1. Dewasa

Usia 65 tahun atau lebih

Riwayat jatuh

Tinggal sendiri

Prosthesis eksremitas bawah

Penggunaan alat bantu

( misalnya : walker,tongkat )

Penggunaan kursi roda

1. Anak

Usia dua tahun atau kurang

Tempat tidur yang terletak

didekat jendela

Kurangnya penahan /

pengekang kereta dorong

Kurangnya/longgarnya pagar

pada tangga

Kurangnya penghalang atau

tali pada jendela

Kurang pengawasan orang tua

Jenis kelamin laki-laki yang

berusia < 1 tahun

Bayi yang tidak diawasi saat

berada dipermukaan yang

tinggi ( misalnya: tempat

tidur/meja)

2. Kognitif

Penurunan status mental

mampu untuk :

1. Keseimbangan: kemampuan

untuk mempertahankan

ekuilibrium

2. Gerakan terkoordinasi :

kemampuan otot untuk bekerja

sama secara volunter untuk

melakukan gerakan yang

bertujuan

3. Perilaku pencegahan jatuh :

tindakan individu atau pemberi

asuhan untuk meminimalkan

faktor resiko yang dapat memicu

jatuh dilingkungan individu

4. Kejadian jatuh : tidak ada

kejadian jatuh

5. Pengetahuan : pemahaman

pencegahan jatuh pengetahuan :

keselamatan anak fisik,

6. Pengetahuan : keamanan pribadi

7. Pelanggaran perlindungan tingkat

kebingungan akut

8. Tingkat agitasi

9. Komunitas pengendalian resiko :

10. Gerakan terkoordinasi

3. Mengidentifikasi karakteristik

lingkungan yang dapat

meningkatkan potensi untuk jatuh

( misalnya : lantai yang licin dan

tangga terbuka )

4. Mendorong pasien untuk

menggunakan tongkat atau alat

pembantu berjalan

5. Kunci roda dari kursi roda,tempat

tidur,atau brankar selama transfer

pasien

6. Tempat artikel mudah dijangkau

dari pasien

7. Ajarkan pasien bagaimana jatuh

untuk meminimalkan cedera

8. Menyediakan toilet ditinggikan

untuk memudahkan transfer

9. Membantu ke toilet

seringkali,interval dijadwalkan

10. Sarankan alas kaki yang aman

11. Mengembangkan cara untuk

pasien untuk berpartisipasi

keselamatan dalam kegiatan

rekreasi

12. Lembaga program latihan rutin

fisik yang meliputi berjalan

13. Tanda-tanda posting untuk

mengingatkan staf bahwa pasien

yang beresiko tinggi untuk jatuh

Page 11: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 11

3. Lingkungan

Lingkungan yang tidak

terorganisasi

Ruang yang memiliki

pencahayaan yang redup

Tidak ada meteri yang antislip

di tempat mandi pancuran

Pengekangan

Karpet yang tidak rata/terlipat

Ruang yang tidak di kenal

Kondisi cuaca ( misalnya :

lantai basah,es)

4. Medifikasi

Penggunaan alcohol

Inhibitor enzyme pengubah

angiotensin

Agen anti ansietas

Agen anti hipertensi

Deuretik

Hipnotik

Narkotik/opiate

Obat penenang

Antidepresan trisiklik

5. Fisiologis

Sakit akut

Anemia

Arthritis

Penurunan kekuatan

ekstremitas bawah

Page 12: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 12

Diare

Kesulitan gaya berjalan

Vertigo saat mengekstensikan

leher

Masaalah kaki

Kesulitan mendengar

Gangguan keseimbangan

Gangguan mobilitas fisik

Inkontinensia

Neoplasma ( misalnya :

letih,mobilitas terbatas )

Neuropati

Hipotensi ortostatisk

Kondisi postoperative

Perubahan gula darah

postprandial

Deficit proprioseptif

Ngantuk

Berkemih yang mendesak

Penyakit vaskuler

Kesulitan melihat

3. Defisit Perawatan Diri

Domain : 4 : Aktivitas/Istrahat

Kelas : Kelas 5 Perawatan Diri

Definisi

Hambatan kemampuan untuk melakukan

NOC :

1. Self care : Activity of Daily

2. Living (ADLs)

Kriteria Hasil :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

NIC

Self Care assistane : ADLs

1. Monitor kemempuan klien untuk

perawatan diri yang mandiri.

2. Monitor kebutuhan klien untuk

alat-alat bantu untuk kebersihan

diri, berpakaian, berhias, toileting

Page 13: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 13

atvitas atau menyelesaikan aktivitas

berpakaian sendiri, eliminasi sendiri dan

makan sedndiri

Batasan Kharateristik

- Ketidakmampuan mengacingkan

pakaian

- Hambatan mengambil pakaian

- Hambatan mengenakan pakaian

- Ketidakmampuan menggunakan

higene eliminasi tepat

- Ketidakmampuan naik toilet

- Ketidakmampuan memanipulasi

pakaian untuk eliminasi.

- Ketidakmampuan untuk berdiri

dan duduk di toilet

- Ketidakmampuan mengambil

makanan dan memasukannya ke

mulut

- Ketidakmampuan mengunyah

makanan

- Ketidakmampuan menghabiskan

makanan

- Ketidakmampuan makan

makanan dalam jumlah memadai

- Ketidakmampuan memanipulasi

makanan dalam mulut

- Ketidakmampuan menyapakna

makanan untuk di makan

selama 3 x 24 jam Defisit perawatan diri

teratas dengan kriteria hasil:

- Klien dapat berdandan eliminasi

dan makan dengan mandiri

- Menyatakan kenyamanan

terhadap kemampuan untuk

melakukan ADLs

- Dapat melakukan ADLS dengan

bantuan

dan makan.

3. Sediakan bantuan sampai klien

mampu secara utuh untuk

melakukan self-care.

4. Dorong klien untuk melakukan

aktivitas sehari-hari yang normal

sesuai kemampuan yang dimiliki.

5. Dorong untuk melakukan secara

mandiri, tapi beri bantuan ketika

klien tidak mampu

melakukannya.

6. Ajarkan klien/ keluarga untuk

Mendorong kemandirian, untuk

Memberikan bantuan hanya jika

pasien tidak mampu untuk

melakukannya.

7. Berikan aktivitas rutin sehari- hari

sesuai kemampuan.

8. Pertimbangkan usia klien jika

mendorong pelaksanaan aktivitas

sehari-hari.

Page 14: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 14

- Ketidakmampuan untuk menelan

Faktor Yang Berhubungan

- Gangguan kognitif

- Penurunan motivasi

- Ketidaknyamanan

- Kendala lingkungan

- Keletihan

- Gangguan musculoskeletal

- Gangguan neuromuscular

- Nyeri

- Gangguan persepsi

- Ansietas berat

4. Hambatan Komunikasi Verbal (00051)

Domain : 5 Persepsi Kognisi

Kelas : 5 Komunikasi

Definisi

Penurunan, keterlambatan atau ketiadaan

kemampuan untuk menerima proses

mengirim dan atau menggunaka sistem

symbol

Batasan Kharateristik

- Tidak ada Kontak Mata

- Tidak Dapat Bicara

NOC

1. Ansiety

2. Coping

3. Sensori Funtion : hearing dan

vision

4. Fear self control

Kriteria Hasil

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 3 x 24 jam klien mampu :

1. Berkomunikasi : penerimaan

NIC

Communication Enhancement :

Speech Deficit

1. Gunakan penerjemah jika

diperlukan

2. Beri satu kalimat simple setiap

bertemu jika di perlukan

3. Konsultasikan dengan dokter

kebutuhan terapi wicara

4. Dorong pasien untuk

berkomunikasi secara perlahan

dan untuk mengulangi permintaan

5. Dengarkan dengan penuh

perhatian berdiri di depan pasien

Page 15: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 15

- Kesulitan mengekspresikan

fikiran secara verbal

- Kesulitan menyusn kalinat

- Kesulitan menyusun kata-kata

- Kesuliatan memahami pola

komunikasi yang biasa

- Kesulitan dalam kehadiran

tertentu

- Kesulitan menggunakan ekspresi

wajah

- Disorientasi orang, ruang dan

waktu.

- Tidak bicara

- Dismpena ketidakmampuan

dalam bahasa pemberi asuhan

- Ketidakmampuan menggunakan

ekspresi tubuh

- Ketidak mampuan menggunakan

ekspresi wajah

- Ketidaktepatan verbalisasi

- Defisit visual parsial

- Pello

- Sulit bicara

- Gagap

- Defisit penglihatan total

- Bicara dengan kesulitan

- Menolak bicara

interpretasi dan ekspresi pesan

2. Lisan, tulisan dan non verbal

meningkat.

3. Komunikasi ekspresif : (kesulitan

berbicara ekspresi pesan verbal

atau non verbal yang bermakna)

4. Komunikasi reseptif (kesulitan

mendengar) : penerimaan

komunikasi dan interprestasi

pesan verbal atau non verbal

5. Gerakan terkoordinasi : mampu

mengkoordinasi gerakan dalam

menggunakan isyarat.

6. Pengolahan informasi : klien

mampu untuk memperoleh,

mengatur, dan menggunakan

informasi

7. Mampu mengontrol respon

ketakutan dan kecemasan

terhadap ketidak mampuan

berbicara

8. Mampu memanajemen

kemampuan fisik yang di miliki

9. Mampu mengkomunikasikan

kebutuhan dengan lingkungan

sosial

ketika berbicara.

6. Gunakan kertu baca, kertas,

pensil, bahasa tubuh, gambar,

daftar kosa kata, bahasa asing,

computer, dan lain-lain. Untuk

memfasilitasi komunikasi dua

arah yang optimal

7. Ajarkan bicara dari esophagus

jika diperlukan

8. Beri anjuran kepada pasien dan

keluarga tentang penggunaan alat

bantu bicara misalnya prostesi,

trakheoesofagus dan laring buatan

9. Berikan pujian positif jika

diperlukan

10. Anjurkan pada pertemuan

kelompok

11. Anjurkan kunjungan keluarga

secara teratur untuk member

stimulus komunikasi.

12. Anjurkan ekspresi diri dengan

cara lain dalam menyampaikna

informasi misalnya bahasa

isyarat.

Page 16: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 16

Faktor Yang Berhubungan

- Ketiadaan Orang terdekat

- Perubahan Konsep Diri

- Perubahan sistem syaraf pusat

- Defek anatomis

- Tumor otak

- HDR kronik

- Perubahan harga diri

- Perbedaan Budaya

- Penurunan Sirkulasi ke otak

- Perbedaan yang berhubungan

dengan usia perkembangan

- Gangguan emosi

- Kurang informasi

- Hambatan fisik

- Kondisi psikologi

- HDR situasional

- Stress kendala lingkungan

- Efek samping obat jelemahan

sistem musculoskeletal

Page 17: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 17

PATHWAY “DEMENSIA”

Faktor predisposisi : virus lambat, proses autoimun, keracunan alumunium dan genetic

Penurunan metabolism dan alran darah di korteks parietalis superior

Degenerasi neuron kolinergik

Kesulitan neurofibrilar Hilangnya serat saraf kolinergik di

yang difus korteks serebrum

Terjadi plak senilis Kelainan neurotransmiter Penurunan sel neuron kolinergik

yang berproyeksi ke hipokampus

dan amigdala

Asetilkolin menurun pada otak

DEMENSIA

Perubahan kemampuan merawat Kehilangan kemampuan Tingkah laku aneh dan kacau

diri sendiri menyelesaikan masalah dan cenderung mengembara

defisit perawatan diri Perubahan mengawasi keadaan

kompleks dan berfikir abstrak

Emosi, labil, pelupa, apatis

Loos deep memory

Perubahan proses fikir

Page 18: A. KONSEP MEDIK 1. - · PDF fileLAPORAN PENDAHULUAN “DEMENSIA ... Agen anti hipertensi Deuretik Hipnotik Narkotik/opiate Obat penenang Antidepresan trisiklik 5. Fisiologis Sakit

Asuhan Keperawatan Demensia 18

DAFTAR PUSTAKA

Boedhi – Darmojo. 2009. Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Edisi 4. Jakarta:

FKUI.

Elizabeth.J.Corwin. 2009. Buku Saku : Patofisiologi. Ed.3. Jakarta : EGC

Kushariyadi.2010. Askep pada Klien Lanjut Usia. Jakarta : Salemba Medika

Nugroho, W.2009. Keperawatan Gerontik & Geriatric Edisi 3.Jakarta : EGC