Upload
ledieu
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
A. Landasan Teori
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo, 2003)
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior)
a. Proses Adopsi Perilaku
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan.
b. Tingkatan Pengetahuan di dalam kognitif
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6
tingkatan.
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2) Memahami (comprehention)
5
7
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-
perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip
siklus pemecahan masalah (problem solving cycle)
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,
seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,
memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat
meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu
teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
8
6) Evaluasi (evaluation) evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan
untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau
objek. Penelitian-penelitian itu didasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
(Notoatmodjo, 2003)
c. Sumber pengetahuan
Suriasumantri (2003) mengemukakan ada 4 sumber pengetahuan yaitu:
1) Intuisi
Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses
penalaran tertentu
2) Wahyu
Wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan
kepada manusia yang diperantara oleh para Nabi
3) Rasio
Rasio merupakan pengetahuan yang didapat melalui kemampuan
berfikir rasional
4) Pengalaman
pengalaman merupakan pengetahuan yang mendasarkan diri pada
panca indera sebagai alat dalam menangkap gejala fisik yang nyata.
d. Faktor –faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
9
Notoatmodjo (2003) Pengetahuan seseorang termasuk pengetahuan
mengenai kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut meliputi:
1) Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh didalam memberi
respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang
berpendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih rasional
terhadap informasi yang datang dan alasan berfikir sejauh mana
keuntungan yang mungkin mereka akan peroleh dari gagasan tersebut
2) Paparan Media Massa (Akses Informasi)
Melalui berbagai media baik catat maupun elektronik berbagai
informasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga orang yang lebih
sering terpapar media massa (TV, radio, majalah, pamphlet dan lain-
lain) akan memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan
orang yang tidak pernah terpapar oleh informasi media.
3) Ekonomi (pendapatan)
Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan
sekunder kelurga dengan status ekonomi baik akan lebih mudah
tercukupi dibanding keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini
akan mempengaruhi pemenuhan informasi pendidikan yang termasuk
kebutuhan sekunder.
4) Hubungan Sosial (Tingkat sosial budaya)
10
Manusia adalah mahluk sosial dimana didalam kehidupan saling
berinteraksi satu sama lain. Individu yang dapat berinteraksi secara
kontinyu akan lebih besar terpapar informasi.
5) Pengalaman
Pengalaman individu tentang berbagai hal bisa diperoleh dari tingkat
kehidupan dari proses perkembangannya, misal sering mengikuti
kegiatan- kegiatan mendidik seperti seminar.
6) Akses Layanan Kesehatan
Mudah atau sulit dalam mengakses layanan kesehatan tentunya akan
berpengaruh terhadap pengetahuan dalam hal kesehatan.
7) Umur
Usia reproduksi sehat merupakan waktu yang tepat untuk berumah
tangga dan mempunyai anak karena sistem reproduksi wanita sudah
siap untuk bereproduksi (melakukan pembuahan) dan pemikiran ibu
lebih dewasa. Komposisi tersebut juga menunjukkan usia yang relatif
matang. Usia yang relatif matang tersebut akan menyebabkan
tanggapan terhadap suatu obyek yang relatif baik. Semakin cukupumur,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berfikirdan bekerja. Dari segi kepercayaan, bertambah umur maka akan
semakin baik persepsinya terhadap suatu obyek. Hal ini sebagai akibat
dari pengalaman dan kematangan jiwanya. (Nursalam. 2001)
2. Kehamilan
11
a. Pengertian kehamilan
Ada beberapa pengertian kehamilan dari berbagai sumber,
diantaranya ;
1) Kehamilan adalah dimulainya pembuahan sel telur oleh sperma
sampai dengan lahirnya janin; kehamilan normal sampai dengan 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir (BKKBN, 2004)
2) Kehamilan adalah massa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Prawirohardjo, 2007)
b. Kehamilan trimester III
Menurut Novaria dan Budi (2007) Trimester III merupakan masa
kehamilan yang dimulai dari usia kehamilan 7 bulan atau 28 minggu
sampai 9 bulan atau 40 minggu.
Dalam kurun waktu tersebut terjadi beberapa pertumbuhan janin
yang meliputi:
1) minggu ke 28 sampai 31
Pada minggu ini terjadi perkembangan janin sbb:
a) Janin masih leluasa berputar didalam rahim
b) Berat janin mencapai 1000 gram
c) Janin dapat menghisap jari
d) Kulit tipis merah yang ditutupi lemak disebut varniks
12
e) Pertumbuhan kepala mulai lambat, ukurannya sebanding
ukuran tubuh
f) Organ dalam sudah lengkap
g) Panjang janin mencapai 35 cm
2) Minggu 32 sampai 33
a) Janin mulai memasuki posisi siap lahir yaitu bokong diatas
dan kepala dibawah
b) Janin masih mempunyai cukup ruang berenang bebas
menendang dan jungkir balik dalam air ketuban
c) Kulit janin merah dan keriput
d) Panjang janin 40-45 cm
3) Minggu ke 34 sampai 35
Perkembangan pada saat ini adalah tersaringnya cahaya yang
akan masuk kedalam rongga rahim. Mata berkembang
sepenuhnya dan janin lebih banyak bergerak
4) Minggu ke 36 sampai 37
a) Merupakan bayi prematur
b) Menghilangnya kerutan diwajah karena lemak menutupi
wajah dan juga kulit disekeliling bayi
c) Turunnya kepala kerongga panggul
d) Panjang janin sekitar 46 cm
e) Berat badan bayi mencapai 2500 gram
5) Minggu ke 38 sampai 39
13
Pada minggu ini kepala janin masuk dalam rongga panggul
disertai dengan berkurangnya tendangan keras janin.
6) Minggu ke 40 dan seterusnya
a) Merupakan periode siap lahir
b) Perkembangan janin telah sempurna
c) Kondisi siap siaga untuk persalinan karena tanggal kelahiran
sudah dekat
d) Varniks masih ada sampai bayi lahir namun secara umum
sebagian lanugo sudah hilang
e) Panjang bayi mencapai 48-50 cm
f) Berat badan bayi sekitar 2750-3000 gram
Pada saat memasuki tahap kelahiran biasanya didahului dengan rasa
sakit. Rasa sakit disebabkan karena kontraksi rahim yang membuka
serviks untuk jalan bayi, plasenta dan membranus.
2. Tanda-Tanda Persalinan
Tanda-tanda persalinan adalah sama, walaupun proses persalinannya
berbeda pada setiap wanita. Dengan mengetahui tanda-tanda persalinan,
anda akan mengerti kapan saat yang tepat untuk pergi ke Rumah bersalin
dan apa saja yang perlu dilakukan (Sholihah, 2008). Tanda-tanda
persalinan meliputi:
a. Mulainya Kontraksi Rahim
14
Secara umum, pertanda awal bahwa ibu hamil siap melahirkan
adalah mengejannya rahim atau dikenal dengan istilah kontraksi.
Kontraksi disertai rasa mules serta sakit dipinggang dan paha. Ada juga
kontraksi yang bukan merupakan tanda akan melahirkan, tanda-
tandanya kontraksi ini datang sebelum waktunya dan sehari hanya sekali
atau dua kali. Kontraksi yang sesungguhnya akan muncul dan
menghilang secara teratur dengan intensitas makin lama makin
meningkat. Kontraksi terjadi simetris di kedua sisi perut mulai dari
bagian atas dekat saluran telur ke seluruh rahim, dan nyeri tidak
berkurang dengan istirahat atau elusan. Ketika kontraksi mulai teratur,
mulailah untuk menghitung waktunya. Catatlah lamanya waktu antar
satu kontraksi dengan kontraksi berikutnya. Persalinan akan terjadi bila
kontraksi menjadi semakin dekat 40 detik antara kontraksi lainnya.
Secara garis besar, proses kontraksi hingga pembukaan ialah:
1) Pada kontraksi awal buka 1-3, sang ibu diisyaratkan untuk bersiap-
siap. Suami harus siaga dan segera bersiap ke Rumah Bersalin.
2) Pada kontraksi buka 4-6, seluruh persiapan sudah harus selesai.
Bidan akan melakukan tindakan medis awal. Sementara suami sudah
harus memilih kamar dimana sang istri nanti akan beristirahat pasca
persalinan.
3) Kontraksi rahim akan terus berlangsung sampai buka 10. Pada saat
ini disertai rasa sakit, nyeri atau kenceng yang semakin lama
semakin meningkat.
15
4) Kontraksi ini datang dan hilang secara teratur. Apabila kontraksi
terjadi setiap 5 menit sekali itu tandanya bayi mulai siap untuk
dilahirkan.
5) Pada bagian vagina akan keluar cairan lendir disertai darah karena
dorongan kontraksi yang membuka mulut rahim.
6) Karena kontraksi pula, maka ketuban akan pecah dan keluar cairan
jernih putih kekuningan dalam jumlah banyak pada vagina.
b. Keluarnya Lendir Berdarah
Sumbatan yang besar pada mulut rahim terlepas sehingga
menyebabkan keluarnya lendir yang berwarna kemerahan bercampur
darah. Pengeluaran darah dan lendir dapat terjadi beberapa hari sebelum
persalinan. Jika terjadi perdarahan yang hebat harus segera datang
ketenaga kesehatan.
c. Air Ketuban Pecah
Proses penting menjelang persalinan adalah pecahnya air ketuban.
Jika ketuban yang menjadi tempat perlindungan bayi saja sudah pecah,
maka sudah saatnya sang bayi harus keluar. Bila ibu hamil merasakan
ada cairan yang merembes keluar dari vagina dan keluarnya tidak dapat
ditahan tetapi tidak disertai rasa mules atau rasa sakit, bisa dipastikan
dia mengalami ketuban pecah dini, yakni ketuban pecah sebelum
terdapat tanda-tanda persalinan. (Indarti, 2006)
d. Persalinan palsu
16
Ketika mendekati aterm, banyak wanita yang mengeluh kontraksi
uterus yang terasa nyeri, yang mungkin menunjukkan permulaan
persalinan. Tetapi meskipun terjadi kontraksi, kemajuan dilatasi serviks
tidak terjadi. Keadaan ini disebut persalinan semu. Disini tidak terjadi
triple descending gradient aktivitas uterus. Terjadi aktivitas uterus yang
sebaliknya, kekuatan kontraksi bagian bawah uterus hampir sama besar
dengan kontraksi bagian atas. Karena itu, dilatasi serviks tidak terjadi
dan nyeri karena kontraksi uterus sering dirasakan pada punggung
bawah. (Liewelllyn, 2002)
Menurut Huliana (2001) tanda-tanda prsalinan yaitu:
1) Kontraksi
Pada awal proses persalinan kontraksi akan sering terjadi dan lebih
teratur. Selain itu waktunya lebih lama dan kekuatannya lebih sering
dengan kemajuan persalinan. Frekuensi kontraksi minimal 2x dalam
10 menit yang nmengakibatkan perubahan serviks (JNPK-KR, 2007)
2) Pengeluaran darah dan lendir
Selama kehamilan mulut rahim tersumbat oleh gumpalan lendir yang
lengket. Pada saat persalinan dimulai, pintu rahim mulai membuka.
Gumpalan lendir akan terlepas bersamaan dengan pemisahan dan
selaput ketuban dari dinding rahim. Akibatnya beberapa pembuluh
darah kecil terputus sehingga darah dan lendir keluar berupa cairan
lengket berwarna merah muda dari vagina yang disebut bloody show.
3) Selaput ketuban pecah
17
Jika air ketuban keluar sebelum tanda-tanda persalinan dengan cara
merembes, mengalir, atau langsung keluar banyak dari vagina harus
segera ketempat pelayanan
4) Rasa nyeri
Kadang-kadang timbul rasa nyeri pada selangkangan atau bokong
akibat masuknya bagian paling rendah janin ke rongga panggul.
Menurut BKKBN (2004) tanda-tanda persalinan meliputi:
1) Rasa mules yang semakin sering dan kuat
2) Rahim terasa kenceng
3) Keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir
4) Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan
lahir
5) Merasa seperti mau BAB (Buang Air Besar) bila bayi akan lahir.
3. Persiapan Persalinan
Kehadiran seorang bayi, pasti akan menimbulkan reaksi pada orang-orang
disekitarnya. Agar reaksi ini tidak menjadi prahara, sejak dini orang tua
perlu mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjelang
pesalinan/ kelahiran bayi. Persiapan persalinan meliputi:
a. Persiapan fisik
1) Senam hamil tua
18
Pada umumnya, sejak trimester ketiga, para ibu telah mempersiapkan
diri untuk mennyambut kehadiran si buah hati. Dengan demikian
penting bagi ibu untuk memelihara kebugaran tubuhnya dengan
mencoba latihan ringan, seperti senam hamil. Ibu dapat meluangkan
waktu beberapa saat untuk berjalan kaki pada pagi hari untuk
melakukan relaksasi. Contoh latihan yang bisa dilakukan ibu hamil
antara lain:
a) Posisi jongkok
Ini adalah posisi yang dapat dicoba dalam persalinan karena
akan memudahkan janin melewati jalan lahir. Latihlan posisi ini
setiap hari selama beberapa menit.
b) Posisi bersila
Ini adalah posisi duduk dengan menyilangkan kaki
semampunya
pakai alas, atau bersandarlah pada tembok. Dengan mengambil
posisi ini, otot-otot ibu akan menguat dan panggul menjadi lentur.
Gunakan alat bantu seperti bantal jika posisi ini sulit untuk
dilakukan.
2) Gizi yang seimbang
Semakin besar dan tua kehamilan maka semakin banyak asupan yang
dibutuhkan oleh ibu dan janinnya. Vitamin sangat dibutuhkan bagi
ibu dan janin. Disamping itu, ibu hamil harus ingat bahwa bayi dalam
kandungannya sangat membutuhkan makanan yang cukup. Tetapi
19
juga jangan terlalu berlebihan, sebab hal ini bisa mengakibatkan bayi
besar dan berpengaruh pada proses persalinan.
3) Istirahat yang cukup
Jika lelah segeralah istirahat, hiperaktifitas gerakan bayi karena
ibunya terlalu aktif dapat menyebabkan lilitan tali pusat.
4) Kursus mengurus bayi
Jauh dari keluarga sebaiknya mengikuti kursus mengurus bayi.
Didalam kursus ini, akan diajarkan bagaimana cara mulai
memandikan bayi sampai mengurus bayi. Libatkan suami untuk
mengikuti kursus, karena hal lni akan sangat membantu nanti.
b. Persiapan Mental
1) Hindari stress
Keadaan emosi yang berubah pada saat hamil tentu saja
mempengaruhi orang-orang disekitarnya. Oleh sebab itu keluarga
harus toleransi terhadap perubahan yang dialami. Sikap yang harus
diambil adalah dengan jalan mengungkapkan segala perasaan yang
dialami, sehingga dengan begitu ibu hamil itu sendiri merasa
dihargai.
2) Hilangkan rasa was-was
Kehamilan pertama. Berbagai rasa was-was itu dapat dihindari
dengan cara memeriksakan secara rutin kehamilannya.
3) Persiapan mental suami dan anak
20
Selain istri suami dan anak yang lain juga harus siap mental.
Dimana mereka merasa diabaikan oleh kehadiran sibuah hati. Ini
memicu kecemburuan terhadap anak yang masih dalam
kandungan. (Sholihah, 2008).
c. Persiapan materi
1) Persiapan biaya persalinan
Segera tentukan tempat persalinan untuk mengetahui secara pasti
besarnya biaya persalinan. Hal ini penting untuk mengetahui
perkiraan biaya persalinan yang diperlukan.
2) Persiapan dan keperluan bayi
Tidak hanya biaya persalinan yang dipersiapkan, tetapi penting
juga agar mempersiapkan dana untuk segala macam keperluan bayi
selama beberapa bulan pertama seperti: sabun, bedak, baby oil,
shampo, pakaian dan lain-lain. Sedang untuk biaya kebutuhan
sehari-hari seperti susu dan makanan bayi dimasukkan dalam
anggaran sehari-hari.
3) Menabung
Menabung sebisa mungkin untuk mencukupi kebutuhan selama
hamil, bersalin dan untuk keperluan bayi. Tidak dapat dipungkiri
bahwa hadirnya seorang anak membawa konsekuensi ekonomi.
Bila dikantor tidak memberi tunjangan maka semua biaya itu harus
ditanggung sendiri.
4) Asuransi jiwa
21
Bila suami adalah satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga,
disarankan untuk memiliki asuransi jiwa. Santunan asuransi jiwa
bisa digunakan untuk membayar pengeluaran keluarga akibat
meninggalnya pencari nafkah. Dan yang terpenting santunan
asuransi jiwa juga bisa mengganti pembayaran biaya persalinan
dan segala macam pengeluaran untuk keperluan bayi anda. (Indarti,
2006)
d. Memilih tempat bersalin
Memilih tempat bersalin itu perlu karena untuk kenyamanan ibu saat
melahirkan, apakah di rumah sakit atau dibidan sehingga tahu
perkiraan biaya yang akan dikeluarkan.
1) Memilih kelahiran di rumah
Wanita yang memilih untuk melahiran dirumah mempunyai
berbagai alasan untuk keputusan mereka. Beberapa ibu didalam
hatinya merasa bahwa disinilah bayi mereka harus dilahirkan;
beberapa lainnya merasa bahwa mereka akan lebih santai berada
dirumah sendiri; beberapa sangat menghargai privasi yang mereka
dapatkan dirumah dan kebebasan untuk apa yang mereka pilih;
lainnya menganggap rumah sakit menakutkan dan mereka takut
menjalani banyak tindakan medis jika mereka melahirkan disana.
2) Memilih Rumah Sakit/ Rumah Bersalin
22
Para wanita yang memilih melahirkan di rumah sakit merasa
tenang karena banyak dokter dan bidan yang berjaga disana;
sebagian lainnya merasa bahwa melahirkan melahirkan peralatan
tekhnologi lebih aman; sebagian lebih tertarik fasilitas khusus yang
ditawarkan.
3) Memilih layanan domino
Layanan domino berarti seorang bidan mendampingi ibu sepanjang
masa kehamilan, mengantar ibu untuk proses melahirkan, dan
setelah itu kembali menemani ibu pulang kerumah untuk beberapa
waktu. Meskipun tidak setiap daerah menyediakan layanan ini dan
dalam kenyatannya ibu mungkin mendapatkan bidan yang lain
dengan bidan yang merawat ibu disepanjang masa kehamilan.
(Nolan, 2004)
e. Beberapa Perlengkapan ibu dan bayi
Perlengkapan yang harus dibawa ketempat persalinan antara lain:
1) Kartu periksa hamil
2) Alat mandi seperti handuk beesar 1 buah, handuk kecil 2 buah,
sabun, sikat gigi, pasta gigi.
3) Pakaian ganti ibu seperti:
Baju atasan (blus) dengan kancing didepan/ belah depan, kain
panjang/ sarung, kutang, gurita ibu, pembalut wanita
4) Pakaian bayi untuk pulang 1 set
23
Terdiri atas:
a) Popok bayi
b) Baju bayi
c) Celana panjang bayi
d) Gurita bayi
e) Kaos tangan dan kaki bayi
f) Topi bayi
g) Selimut bayi
5) Alat mandi bayi seperti:
a) Sabun bayi
b) Bedak bayi
c) Washlap/lap mandi bayi
6) Alat rias ibu, seperti:bedak, lipstik, sisir dan lain-lain. (BKKBN,
2004)
f. Pendamping persalinan
Keberadaan pendamping akan membawa dampak yang baik pada
proses persalinan karena dapat memberikan dukungan, semangat, dan
rasa aman. Jika seorang wanita ingin didampingi selama proses
persalinan, mintalah kepada suami/keluarga yang terdekat. (Huliana,
2001)
Dukungan yang perlu diberikan meliputi:
24
1) Memberikan dukungan psikologi terhadap perubahan fisik dan
emosional pada ibu hamil
2) Mempersiapkan keuangan keluarga untuk kelahiran anak dengan
mulai menabung sejak usia dini kehamilan
3) Mengingatkan dan menemani ibu memeriksakan kehamilan
4) Membantu pekerjaan rumah tangga dan mengingatkan ibu hamil agar
beristirahat
5) Menghentikan kebiasaan merokok terutama didalam rumah
6) Menghentikan kekerasan pada ibu hamil
7) Merencanakan dimana akan bersalin, siapa penolong persalinan serta
tempat rujukan apabila ditemui kegawat daruratan
8) SIAGA (Siap Antar Jaga)
a) Siap jika melihat tanda-tanda bahaya kehamilan
b) Antar ketempat pelayanan bila akan melahirkan dan siap mencari
donor darah bila diperlukan
c) Jaga ibu selama hamil, melahirkan, dan nifas
9) Mencegah kekerasan pada ibu hamil, baik secara psikis, ekonomi dan
fisik
10) Mengantarkan dan mendorong ibu untuk memberikan ASI ekslusif.
(BKKBN, 2004)
g. Tranportasi
25
Jika di daerah tempat tinggal kendaraan umum masih sedikit dan
tidak mempunyai kendaraan pribadi hendaknya direncanakan apakah
ada pinjaman kendaraan atau apakah ada mobil ambulance yang dapat
menjemput pada situasi darurat. (Huliana, 2001)
h. Donor darah
Donor darah juga perlu dipersiapkan untuk persalinan. Ini
dipergunakan apabila dalam persalinan ibu membutuhkan tambahan
darah bisa langsung ditangani. Jadi ibu hamil perlu mencari orang yang
golongan darahnya sama dan bersedia untuk mendonorkan darahnya.
(Pusdiknakes, 2003)
i. Pengambil putusan utama
Sebelum bersalin ibu hendaknya mempersiapkan siapa yang akan
mengambil keputusan bila akan dilakukan tindakan pada ibu. Biasanya
pengambil putusan utama adalah suami. Dan ibu juga prlu
mempersiapkan pengambil keputusan kedua bila nanti pengambil
putusan utama tidak ada. (Pusdiknakes, 2003)
B. Kerangka Teori
26
Berdasarkan teori diatas disusun kerangka teori sebagai berikut:
Reinforcing factorSikap dan perilakuTenaga kesehatanDukungan suami
Keterangan
-------------------- = tidak diteliti
= diteliti
Gambar 2.1 kerangka teori
Sumber: (lawrence Green dalam buku Notoatmodjo, 2003)
BAB III
Predisposing factorPengetahuanUmurPendidikanpekerjaanSikapNilaikepercayaan
PerilakuKeputusan datangkepelayanan kesehatan
Prosesperubahan
Enabling factorPersiapan persalinanTrasportasiPendamping persalinanTempat persalinan