37
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan salah satu alat yang penting dan pokok dalam suatu perusahaan terutama yang bergerak dalam bidang manufaktur yang kegiatannya melakukan proses produksi, karena pada perusahaan-perusahaan sejenis tersebut aktiva tetap merupakan tulang punggung bagi aktivitas perusahaan sehari-hari. Aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan dapat digunkan dalam kegiatan operasional perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk diperjual belikan. Pengertian aktiva tetap dalam akuntansi meliputi semua aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan. Berdasarkan standar akuntansi keuangan PSAK No.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.“ Menurut Kusnadi (2000:270) pengertian aktiva tetap yaitu : “Aktiva tetap adalah semua benda yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki guna ekonomis serta mempunyai umur (masa manfaat) lebih dari satu periode akuntansi (satu tahun) dan diakui serta diukur berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.” Menurut Zaki Baridwan (2000:271) mengemukakan definisi aktiva tetap sebagai berikut : “Aktiva tetap berwujud adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal.” 15

› xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aktiva Tetap

2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap

Aktiva tetap merupakan salah satu alat yang penting dan pokok dalam suatu

perusahaan terutama yang bergerak dalam bidang manufaktur yang kegiatannya

melakukan proses produksi, karena pada perusahaan-perusahaan sejenis tersebut

aktiva tetap merupakan tulang punggung bagi aktivitas perusahaan sehari-hari.

Aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan dapat digunkan dalam kegiatan

operasional perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk diperjual belikan.

Pengertian aktiva tetap dalam akuntansi meliputi semua aktiva tetap yang

digunakan oleh perusahaan. Berdasarkan standar akuntansi keuangan PSAK

No.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut :

“Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk

siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam

operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka

kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari

satu tahun.“

Menurut Kusnadi (2000:270) pengertian aktiva tetap yaitu :

“Aktiva tetap adalah semua benda yang dimiliki oleh perusahaan yang

memiliki guna ekonomis serta mempunyai umur (masa manfaat) lebih

dari satu periode akuntansi (satu tahun) dan diakui serta diukur

berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.”

Menurut Zaki Baridwan (2000:271) mengemukakan definisi aktiva tetap sebagai berikut : “Aktiva tetap berwujud adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal.”

15

Page 2: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

16

Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa aktiva tetap adalah harta yang

dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam operasional perusahaan. yang bersifat

tahan lama (lebih dari satu periode akuntansi) dan tidak untuk diperjualbelikan.

2.1.2 Kriteria dan Karakteristik Aktiva Tetap

Menurut Harnanto (2002;314) bahwa kriteria aktiva tetap yaitu :

“1. Dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan;

2. Mempunyai bentuk fisik;

3. Memberikan masa manfaat dimasa yang akan datang;

4. Dipakai atau digunakan secara aktif didalam kegiatan normal

perusahaan atau tidak dimilik sebagai suatu investasi atau untuk

dijual kembali;

5. Mempunyai masa manfaat relatif permanen (lebih dari satu periode

akuntansi atau lebih dari satu tahun).”

Menurut Eldon S Hendriksen (2000:589) mengemukakan bahwa aktiva

tetap memiliki karakteristik Khusus, yaitu :

“1. The aaset represent Physical goods held to facilitate the production of

other goods or to provide service to thr firm or it’s costumer in the

normal course of operation.

2. They all have limited life, at the end of which they must be abandoned or

replace. This life maybe variable, depending on the amount of use and

the maintenance.

3. The value of assets seems from the ability of enforce the axclusion of

other in obtaining the legl property right to their use rather than from

the enforcement of contract.

4. They are all non monetary in nature ; the benefit are received from the

use or sale or service rather than from their conversion into known

quantities of money .

5. In general, the service are to received over a period longer than a year

on operating cycle of bussiness. However, there are same expectation for

Page 3: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

17

example, a building or a piece of equipment is not classified as a

current when it has less than a year remaining life in a few cases such

as tools, some items ma have an original life than the operating cycle of

the business.”

Berdasarkan definisi diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Aktiva tetap ditujukan untuk memfasilitasi perusahaan dalam kegiatan

produksi baik berupa barang maupun jasa.

2. umumnya aktiva tetap mempunyai masa manfaat yang terbatas dan

akhirnya harus diganti.

3. Nilai aktiva tetap tercermin dalam kemampuam aktiva untuk memberikan

manfaat.

4. Biasanya aktiva tetap bersifat non moneter dan manfaatnya diterima dari

penggunaan atau penjualan jasanya.

5. secara umum jasa aktiva tetap diterima lebih dari satu periode operasi

bisnis perusahaan.

Menurut kieso dan weygant (2000:648) bahwa aktiva tetap memiliki

karakteristik sebagai berikut :

“1. They are required for use operation and not for sale,

2. They are long term in nature and usually subset to depreciation.

3. The process physical substance.”

2.1.3 Klasifikasi Aktiva Tetap

Menurut Megis, Wiliam Haka dan Better (2002:338) mengemukakan

bahwa aktiva tetap yang dipergunakan dalam operasi prusahaan dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

“1. Tangible plan assets

The term “tangible” denote physical substants, as exemplified by land, a

building or machine. This category maybe subdividen into two distinct

classifications:

Page 4: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

18

a. Plan property subjectto depreciation ; included are plant assets of

limited usefull life such as building and office equipments.

b. Land, the only plant assets not subject to depreciation is land, which

has an limited term of existence.

2. Intangible Assts.

The term “Intangible assets” it used in the operation of the business but

hav not physical substance and are non current. Example included

pateents, copyright, trademark, francise, and goodwill. Cureent assets

such as Account Receivable classification, even thought they are lacking

in the physical substance.

3. Naural Resource.

A site acquired for the purpose of extracting of removing some valuable

resource such as oil, mineral, or timber is classified as a natural

resource not as land. This type of plant assets is gradually converted into

inventory as the natural resources is extracted from the site.”

Penulis menyimpulkan bahwa aktiva tetap terdiri dari 3 kelompok besar,

yaitu :

1. Aktiva tetap berwujud terbagi menjadi 2, yaitu :

a. Aktiva yang disusutkan, contoh ; gedung, mesin-mesin, dan peralatan

kantor.

b. Aktiva yang tidak dapat disusutkan, contoh ; tanah.

2. Aktiva tidak berwujud, contoh ; paten, hak cipta, merk dagang, goodwill

dan lain-lain.

3. Sumberdaya alam, yaitu aktiva tetap yang, contoh; tanah dan hasil

pertambangan.

Zaki Baridwan (2000:287) menjelaskan sebagai berikut ;

“Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh perusahaan dapat

mempunyai macam-macam bentuk, seperti ;

1. Tanah

Page 5: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

19

2. Bangunan

3. Mesin-mesin dan alat-alat

4. Alat-alat kerja

5. Pattern dan dies/cetakan-cetakan.

6. Perabot (mebelair) dan alat-alat kantor

7. Kendaraan

8. Tempat barang yang dapat dikembalikan “(returnable container)”.

Menurut Softyan Safri Harahap (20002:23) menyatakan bahwa pada

dasarnya aktiva tetap terdiri dari ;

“1. Tanah atau lahan.

Yaitu bidang tanah terhampar baik yang merupakan tempat

bangunan maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada

lahan atau tanah yang didirikan bangunan diatasnya harus

dipisahkan pencatatannya dari lahan itu sendiri. Khususnya

bangunan yang dianggap sebagai bagian dari lahan tersebut atau

yang dapat meningkatkan nilai guna seperti roil, jalan dan lain-lain.

Maka dapat digabungkan dalam nilai tanah.

2. Bangunan Gedung

Gedung merupakan bangunan yang berdiri diatas bumi ini baik

diatas lahan atau air. Pencatatannya harus terpisah dari lahan yang

menjadi lokasi gedung ini.

3. Mesin

Termasuk peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari perusahaan

yang bersangkutan.

4. Kendaraan

Semua jenis kendaraan seperti :alat pengankutan, truck, tractor,

forklift, mobil, kendaraan roda dua, dan lain-lain.

5. Perabot

Dalam jenis ini termasuk perabot kantor, perabot laboratorium,

perabot pabrik yang merupakan isi dari suatu bangunan.

6. Investaris atau peralatan

Page 6: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

20

Peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang

dipergunakan dalam perusahaan seperti investaris kantor, inventaris

pabrik, inventaris laboratorium, inventaris gedung dan lain-lain.

7. prasarana

Di Indonesia adalah merupakan kebiasaan bahwa perusahaan

membuat klasifikasi khusus prasarana seperti jalan, jembatan, pagar,

dan lain-lain.”

2.1.4. Pengelompokkan Aktiva Tetap

Metode penyusutan menurut perpajakan menggunakan Modified

Accelerated Cost Recovery Sistem (MACRS) yang artinya Modifikasi Sistem

Pengembalian Biaya Dipercepat. Dalam perpajakan, metode penyusutan yang

dibolehkan berdasarkan ketentuan perpajakan adalah :

a) Dalam bagian yang sama besar selama masa manfaat yang ditetapkan bagi

harta tersebut (metode garis lurus/straight line) atau

b) Dalam bagian-bagian yang menurun dengan cara menerapkan tarif

penyusutan atas nilai sisa buku (metode saldo menurun/declining

balance).

Menurut Keputusan Menteri Keuangan No.138/KMK.03/2002 tanggal 8

April 2002 yang mengatur tentang jenis-jenis harta yang termasuk dalam

kelompok harta berwujud bukan bangunan untuk keperluan penyusutan, adalah

sebagai berikut (sebagai pengganti Keputusan Menteri Keuangan Nomor

520/KMK.04/2000 tanggal 14 Desember 2000).

Tabel 2.1

Jenis-jenis Harta Berwujud yang termasuk dalam Kelompok I

Nomor

Urut

Jenis Usaha Jenis Harta

1 Semua jenis usaha a. mebel dan peralatan dari kayu atau

rotan termasuk meja, bangku, kursi,

almari dan sejenisnya yang bukan

bagian dari bangunan

Page 7: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

21

b. mesin kantor seperti mesin tik, mesin

hitung,duplikator, mesin fotokopi,

mesinakunting/pembukuan,

komputer, printer, scanner dan

sejenisnya

c. sepeda motor, sepeda dan becak

d. alat perlengkapan khusus (tools) bagi

industri/jasa yang bersangkutan

e. alat dapur untuk memasak, makanan

dan minuman

f. dies, jigs, dan mould

2 Pertanian, perkebunan,

kehutanan, perikanan

Alat yang digerakan bukan dengan

mesin

3 Industri makanan dan

minuman

Mesin ringan yang dapat dipindah-

pindahkan seperti huller, pemecah kulit,

penyosoh, pengering, pallet dan

sejenisnya.

4 Perhubungan, pergudangan,

dan komunikasi

Mobil taksi, bus dan truk yang

digunakan sebagai angkutan umum

5 Industri semi kondukter Falsh memory tester, writer machine,

biporar test system, eliminator (PE8-1),

pose checker

Tabel 2.2

Jenis-jenis Harta Berwujud yang termasuk dalam Kelompok II

Nomor

Urut

Jenis Usaha Jenis Harta

1 Semua jenis usaha a. mebel dan peralatan dari logam

termasuk meja, bangku, almari dan

sejenisnya yang bukan merupakan

Page 8: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

22

bagian dari bangunan. Alat pengatur

udara seperti AC, Kipas angin dan

sejenisnya

b. mobil, bus, truk, speed boad, dan

sejensnya

c. container dan sejenisnya

2 Pertanian,perkebunan,

kehutanan, perikanan

a. mesin pertanian /perkebunan seperti

traktor dan mesin bajak, penggaruk,

penanaman, penebar benih dan

sejenisnya

b. mesin yang mengolah atau

mengahasilkan atau memproduksi bahan

atau barang pertanian, kehutanan,

perkebunan dan perikanan

3 Industri makanan dan

minuman

a. mesin yang mengolah asal binatang,

unggas dan perikanan, misalnya pabrik

susu, pengalengan ikan

b. mesin yang mengolah produk nabati,

misalnya mesin minyak kelapa,

margarine, penggilingan kopi, kembang

gula, mesin pengolah biji-bijian seperti

pengilingan beras, gandum, tapioca

c. mesin yang menghasilkan/memproduksi

minuman dan bahan-bahan minuman

segala jenis

d. mesin yang menghasilkan/memproduksi

makanan dan bahan-bahan makanan

segala jenis

4 Industri mesin Mesin yang mengahasilkan/produksi mesin

ringan (misalnya mesin jahit, pompa air)

Page 9: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

23

5 Perkayuan Mesin dan peralatan penebangan kayu

6 Konstruksi Peralatan yang dipergunakan seperti truk

berat,dump truck, crane bulldozer dan

sejenisnya

7 Perhubungan,

pergudangan dan

komunikassi

a. truck kerja untuk pengangkutan dan

bongkar muat, truck peron, truck

pengangkat, dan sejenisnya

b. kapal penumpang, kapal barang, kapal

khusus dibuat untuk pengangkutan

barang tertentu (misalnya gandum, batu-

batuan, biji tambang dan sebagainya)

ternasuk kapal pendingin, kapal tangki,

kapal penangkap ikan dan sejenisnya,

yang mempunyai berat sampai dengan

100 DWT;

c. kapal yang dibuat khusus untuk

menghela atau mendorong kapal-kapal

suar, kapal pemadam kebakaran, kapal

keruk, keran terapung dan sejenisnya,

yang mempunyai berat sampai dengan

100 DWT;

d. perahu layar pakai atau tanpa motor

yang mempunyai berat sampai dengan

250 DWT;

e. kapal balon

8 Telekomunikasi a. perangkat pesawat telepon

b. pesawat telegraf termasuk pesawat

pengiriman dan penerimaan radio

telegraf dan radio telepon

9 Industri semi kondukter Auto frame loader, automatic logic

Page 10: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

24

handler, baking oven, ball shear tester,

bipolar test handler (automatic), cleaning

machine, coating machine, curing oven,

cutting press, dambar cut machine, dicer,

die onder, die shear test, dynamic burn-in

(PGE-01), full otomatic handler, full

otomatic mark, hand maker, individual

mark, inserter remover machine, laser

maker (FUM A-01), logc test sytem,

molding, mounter, MPS automatic, MPS

manual, O/S tester manual, pass oven, pose

checker, re-form machine, SMD stocker,

taping machine, wire bonder, wire pull

tester

Tabel 2.3

Jenis-jenis Harta Berwujud yang termasuk dalam Kelompok III

Nomor

urut

Jenis Usaha Jenis Harta

1 Pertambangan selain

minyak dan gas

Mesin-mesin yang dipakai dalam bidang

pertambangan, termasuk mesin-mesin yang

mengelolah produk pelican

2 Pemintalan, pertenunan

dan pencelupan

a. mesin yang mengolah/menghasilkan

produk-produk tekstil (misalnya kain

katun, sutra, serat-serat buatan, wol dan

bulu hewan lainnya, lenarami, permadani,

kain-kain bulu, tule)

b. mesin untuk yang preparation, bleaching,

dyeing, printing, finishing, texturing,

packaging dan sejenisnya

Page 11: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

25

3 Perkayuan a. mesin yang mengolah/menghasilkan

produk-produk kayu, barng-barang dari

jerami, rumput dan bahan anyaman

lainnya

b. mesin dan peralatan penggergaji kayu

4 Indrusti kimia a. mesin peralatan yang

mengolah/menghasilkan produk industri

kimia dan industri yang ada hubungannya

dengan industri kimia (misalnya bahan

kimia anorganis, persenyawaan organis

dan anorganis dan logam kimia, elemen

radio aktif, isotop, bahan kimia organis,

produk farmasi, pupuk, obat celup, obat

pewarna ,cat, pernis, minyak eteris dan

resinoida-resinoida wangi-wangian, obat

kecantikan dan obat rias, sabun, detergent

dan bahan organis pembersih lainnya, zat

albumina, perekat, bahan peledak, produk

pirotehnik, korek api, alloy piroforis,

barang fotografi dan sinematografi

b. mesin yang mengolah/mengahasilkan

produk industri lainnya (misalnya dammar

tiruan, bahan plastic, ester dan eter dari

selulosa, karet sintetis, karet tiruan, kulit

samak, jangat dan kulit mentah)

5 Industri mesin Mesin yang menghasilkan/memproduksi

mesin menengah dan berat (misalnya mesin

mobil, mesin kapal)

6 Perhubungan dan

komunikasi

a. kapal penumpang, kapal barang, kapal

khusus dibuat untuk pengangkutan barang-

Page 12: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

26

barang tertentu (misalnya gandum,batu-

batuan, biji tambang dan sejanisnya)

termasuk kapal pendingin dan kapal

tangki, kapal penangkap kan dan

sejanisnya, yang mempunyai berat diatas

100 DWT sampai dengan 1000 DWT.

b. Kapal dibuat khusus untuk menghela atau

mendorong kapal, kapal suar, kapal

pemadam kebakaran, kapal keruk, keran

terapung, dan sejanisnya, yang mempunyai

berat di atas 100 DWT sampai dengan

1000 DWT

c. Dok terapung

d. Perahu layar pakai atau tanpa motor yang

mempunyai berat diatas 250 DWT

e. Pesawat terbang dan helikopter-helikopter

segala jenis

7 Telekomunkasi Perangkat

Tabel 2.4

Jenis-jenis Harta Berwujud yang termasuk dalam Kelompok IV

Nomor

Urut

Jenis Usaha Jenis Harta

1 Konstruksi Mesin berat untuk konstruksi

2 Perhubungan dan komunikasi a. Lokomotif uap dan tender atas rel

b. Lokomotif atas rel, dijalankan

dengan batere atau dengan tenaga

listrik dari sumber luar

c. Lokomotif atas rel lainnya

d. Kereta, gerbong penumpang dan

Page 13: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

27

barang, termasuk container khusus

dibuat dan diperlengkapi untuk

ditarik dengan satu alat atau

beberapa alat pengangkutan

e. kapal penumpang, kapal barang,

kapal khusus dibuat untuk

pengangkutan barang tertentu

(misalnya gandum, batu-batuan, biji

tambang dan sejenisnya) termasuk

kapal pendingin, kapal tangki, kapal

penangkap ikan dan sejenisnya, yang

mempunyai berat di atas 1000 DWT;

f. kapal yang dibuat khusus untuk

menghela atau mendorong kapal,

kapal suar, kapal pemadam

kebakaran, kapal keruk, keran-keran

terapung dan sejenisnya, yang

mempunyai berat di atas 1000 DWT.

g. Dok-dok terapung

Sumber : Keputusan Menteri Keuangan

2.1.5. Perolehan Aktiva Tetap

Menurut Harnanto (20002:323) untuk memperoleh suatu aktiva tetap

dapat menempuh beberapa cara, yaitu ;

2.1.5.1 Perolehan dengan Pembelian Tunai (Acquisition by purchases for

cash).

Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat sebesar uang

yang dikeluarkan. Jumlah uang yang ddikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap

termasuk harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan

pembelian atau persiapan penggunaannya.

Page 14: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

28

Apabila beberapa aktiva dibeli secara bersamaan dengan suatu jumlah total

pembayaran, tanpa dibuat perincian harga masing-masing, maka perlu ditentukan

besar nilai masing-masing aktiva yang didasarkan pada harga pasar.

2.1.5.2 Perolehan dengan Pembelian Angsuran (Acquisition by purchase on

long term contract)

Apabila aktiva yang diperoleh dengan pembelian secara angsuran, maka

nilai aktiva dicatat sebesar harga pembeliannya tidak termasuk unsur bunga yang

dicatat sebagai beban bunga selama masa angsuran.

2.1.5.3 Perolehan dengan Pertukaran (Acquisition by exchange)

Untuk aktiva yang diperoleh melalui pertukaran menurut Standar

Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan IAI (2002:16.20) adalah : “Suatu aktiva

tetap dapat diperoleh dalam perturan sebagian untuk suatu aktiva tetap

tidak serupa atau aktiva lain. Biaya dari pos semacam itu diukur pada nilai

wajar aktiva yang dilepaskan atau diperoleh, yang mana yang lebih handal,

equivalent dengan nilai wajar aktiva yang dilepaskan setelah disesuaikan

dengan sejumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer.”

Perolehan aktiva tetap melalui pertukaran dapat dikelompokkan menjadi 2,

yaitu :

a. Pertukaran aktiva tetap yang sejenis (similar assets special case)

Yaitu perturan aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama seperti

pertukaran mesin lama dengan mesin baru. Dalam hubungannya dengan

aktiva yang sejenis, laba yang timbul ditangguhkan ( mengurangi harga

perolehan aktiva baru). Namun dalam hal pertukaran mengalami kerugian

maka dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran.

b. Pertukaran aktiva tetap tidak sejenis (dissimilar assets general case)

Yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama seperti

pertukaran mesin dengan gedung.

Page 15: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

29

2.1.5.4 Perolehan dengan Surat Berharga (Acquition by issued for securities)

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan surat berharga

misalnya saham atau obligasi dan digunakan sebagai pertukaran. Apabila harga

saham atau obligasi tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan

sebesar harga aktiva tersebut. Namun kadang-kadang aktiva tetap tersebut tidak

diketahui harga pasarnya, maka pencatatan aktiva tersebut didasarkan atas harga

taksiran yang ditentukan oleh manajemen perusahaan atau oleh pihak penilai.

Pertukaran aktiva tetap dengan saham atau obligasi akan dicatat dalam rekening

saham atau obligasi sebesar harga nominalnya. Selisih perukaran dengan nilai

nominal akan dicatat sebagai agio/disagio.

2.1.5.5 Perolehan dengan Membangun Sendiri (Acquisition by self

construction)

Perusahaan dalam memperoleh aktiva tetap dengan cara membangun

sendiri, mempunyai beberapa alas an yaitu untuk mendapat kualitas dan atau

konstruksi yang lebih baik, untuk memanfaatkan fasilitas yang menganggur dan

menghemat biaya.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh IAI

(2002:16.17) menyatakan bahwa :

“Jika suatu perusahaan membuat aktiva serupa untuk dijual dalam keadaan

usaha normal, biaya perolehan aktiva tetap biasanya sama dengan biaya

memproduksi aktiva tetap untuk dijual. karenanya, setiap laba intern

dieliminasi dalam menetapkan biaya tersebut. Demikian pula biaya dari

jumlah abnormal dari bahan baku yang tidak terpakai, tenaga kerja atau

sumbangan lain yang terjadi dalam memproduksi suatu aktiva tetap yang

dikonstruksi sendiri tidak dimasukkan dalam biaya perolehan aktiva.”

2.1.5.6 Perolehan dari Hadiah/Donasi/Sumbangan (Acquisition by donation)

Jika suatu aktiva tetap diperoleh dari sumbangan, maka tidak ada

pengeluaran yang dilakukan perusahaan. Kalaupun ada biasanya jumlahnya relatif

sangat kecil dibandingkan dengan nilai aktiva yang diperoleh. Meskipun tidak ada

Page 16: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

30

pengeluaran yang dilakukan, perusahaan tetap harus mencatat aktiva tersebut

berdasarkan harga pasarnya/jika tidak ada, maka berdasarkan harga taksiran.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan IAI (2002;16.22)

adalah :

“Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat sebesar harga

taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akan modal

donasi.”

2.1.5.7 Perolehan Aktiva dengan Cara Sewa Guna (leasing)

Pengertian sewa guna leasing menurut surat keputusan Menteri Keuangan,

perdagangan dan menteri perindustrian No.31 M/SK/2/1974 yang dikemukakan

oleh Standar Keuangan Akuntansi (2002;30) adalah sebagai berikut :

“Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk

penyediaan barang-barang modal untuk digunakan untuk suatu perusahaan

untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran

secara berkala disertai dengan hak pilih (Optie) bagi perusahaan tersebut

untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan untuk

memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah

disepakati bersama.”

Pencatatan cara perolehan ini tergantung dari jenis leasing yang diambil

oleh perusahaan, diantaranya ada 2 cara, yaitu:

a.Capital Lease

Aktiva yang diperoleh dengan cara ini dicatat sebagai aktiva tetap dalam

kelompok sendiri yang harus diamortisasikan, kewajiban sewa guna

usahanya pun disajikan terpisah dari kewajiban lainnya. Biasanya cara ini

diambil bila aktiva disewa lebih dari 2 tahun dan pada akhirnya akan

dibeli.

b.Operating Lease

Apabila perusahaan memilih cara ini, maka pencatatan angsuran tiap bulan

tidak dianggap sebagai aktiva tetap, tetapi langsung merupakan biaya sewa

aktiva yang diakui dan dicatat berdasarkan metode garis lurus selama masa

Page 17: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

31

guna usaha, meskipun pembayarannya dilakukan dalam jumlah yang tidak

sama.

2.1.6 Pengeluaran-pengeluaran Setelah Perolehan Aktiva Tetap

Pengeluaran-pengeluaran selama masa ekonomis suatu asset-asset

biasanya dilakukan juga, meskipun telah diperoleh dan dioperasikan dalam proses

produksi. Pengeluaran-pengeluaran tersebut menurut Standar Akuntansi

Keuangan dalam PSAK No.16 (2002:16.23) adalah sebagai berikut :

“1. Mempertahankan kesinambungan kerja

2. Mengubah masa manfaat (umur ekonomis )

3. Meningkatkan kapasitas atau efisiensi”.

Pengeluaran-pengeluaran setelah perolehan aktiva tetap menurut Kusnadi

(2000:275) antara lain :

“1. Pemeliharaan (maintenance)

Yaitu pengeluaran yang ditujukan agar aktiva tetap yang

bersangkutan dalam keadan baik, tidak cepat rusak dari waktu ke

waktu. Pada umumnya pemeliharaan ini bersifat biasa (Ordinary) dan

berulang (Recurring). Pemeliharaan ini tidak secara langsung

menaikkan nilai aktiva itu sendiri dan tidak menambah umur

ekonomis aktiva, maka pengeluaran ini dibukukan sebagai suatu

biaya, sehingga dicatat sebagai maintenance expense.

2. Reparasi (Repair)

Yaitu pengeluaran yang ditujukan untuk mengendalikan dan

memperbaiki keadaan assets menjadi baik setelah mengalami

kerusakan sebgian atau seluruhnya, Agar dapat dipergunakan untuk

dapat menjalankan fungsinya kembali.

Apabila sifat reparasi ini hanya mengembalikan sifat aktiva yang

rusak menjadi seperti keadaan semula tanpa mengadakan

penggantian terhadap bagian-bagian tertentu dari aktiva yang

nilainya cukup besar, maka pengeluaran ini dibukukan sebagai biaya

untuk dicatat sebagai repair expense.

Page 18: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

32

3. Perancangan kembali (Rearrangement)

Yaitu pengeluaran yang ditujukan untuk meningkatkan pelayanan

atau jasa meliputi penyusunan kembali aktiva atau perubahan rute

produksi atau mengurangi biaya produksi. Jika jumlah biaya yang

dikeluarkan jumlahnya cukup beasr dan manfaatnya lebih dari satu

periode akuntansi maka harus dikapitalisasi sedangkan jika

manfaatnya dirasakan kurang dari satu peiode akuntansi maka

dibebankan sebagai biaya dalam tahun berjalan.

4. Penggantian (Replacement)

Yaitu pengeluaran yang ditujukan untuk mengganti sebagian dari

suatu aktiva yang biasanya disebabkan karena komponen yang

diganti tersebut sudah dalam keadaan rusak berat. Pengeluaran

semacamini tidak dibukukan sebagai tambahan nilai aktiva yang

bersangkutan.

5. Penambahan dan perbaikan (Addition and betterment)

Penambahan merupakan pengeluaran untuk menambah aktiva yang

lama dengan bagian bagian baru dan sifatnya menambah nilai aktiva.

Sedangkan perbaikan merupakan pengeluaran untk perbaikan suatu

aktiva (yang mungkin tidak mengalami kerusakkan) dengan maksud

tidak hanya sekedar aktiva tesebut dapat menjalankan fungsi

sebagaimana mestinya, melinkan juga untuk menambah nilai atau

memperpanjang umur ekonomis penggunaan aktiva tersebut.

Pengeluaran semacam ini tidak dicatat sebagai biaya, akan tetapi

dibukukan sebagai tambahan nilai aktiva yang bersangkutan atau

dibukukan sebagai pengurang jumlah cadangan penghapusan ke

dalam perkiraan allowance for depreciation dari aktiva yang

bersangkutan (Jika memperpanjang umur penggunaan). ”

2.1.7 Penghentian Aktiva Tetap

Aktiva tetap dihentikan penggunaanya dengan cara dijual, ditukar atau

dibuang. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakaian, maka semua

Page 19: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

33

rekening yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan. Apabila aktiva

tersebut dijual, maka selisih harga jual dengan nilai buku dicatat sebagai

keuntungan atau kerugian hal ini sesuai dengan PSAK No.16(2002;16.45) yaitu :

“keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian /pelepasan suatu

aktiva tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba

rugi.”

Proses penghentian aktiva tetap menurut Smith and Skousen (1992:515)

dapat terjadi dalam beberapa kondisi sebagai berikut :

1. Assets retirement by sale

Hasil penjualan aktiva tetap dapat diterima dalam bentuk kas piutang. Bila

harga jual lebih tinggi dibandingkan nilai buku aktiva yang bersangkutan

berarti ada keuntungan, dan sebaliknya.

2. Assets retirement by exchange for other non monetary assets

Seringkali perusahaan melakukan penghentian aktiva tetap melalui

pertukaran dengan aktiva non moneter lainnya, maka aktiva tersebut

dicatat sebesar nilai wajarnya atau nilai pasar aktiva yang diterima. Jika

harga pasar aktiva baru lebih tinggi dari nilai buku aktiva lama maka

terdapat keuntungan, dan sebaliknya.

3. Retirement by involuntary conversion

Penghentian penggunaan aktiva tetap karena konversi terpaksa dapt terjadi

kerusakan berat akibat terjadi peristiwa-peristiwa seperti kebakaran, banjir,

gempa bumi, dan sebagainya.

2.2 Penyusutan Aktiva tetap 2.2.1 Pengertian Penyusutan

Penyusutan atau depresiasi merupakan suatu system akuntansi yang

bertujuan untuk mengalokasikan cost atau nilai lain suatu aktiva, selama masa

ekonominya dengan cara sistematis dan rasional.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan dalam PSAK NO.16(2002;16.5) adalah :

“Penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan

sepanjang masa manfaat”

Page 20: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

34

Menurut Standar Akuntansi Keuangan Dalam PSAK No.17(2002;17.2) adalah :

“Penyusutan adalah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa

manfaat yang diestimasi.Aktiva yang diusutkan adalah aktiva yang :

A. Diharapkan untuk digunakan lebih dari satu tahun periode

akuntansi.

B. Memiliki suatu masa manfaat yang terbatas.

C. Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau

memasok barang dan jasa, untuk disewakandan tujuan administrasi.

Masa Manfaat adalah :

a. Periode suatu aktiva yang diharapkan digunakan oleh

perusahaan, atau

b. Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari

aktiva oleh perusahaan.”

Menurut Zaki Baridwan (2000:307) mengemukakan bahwa :

“Depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang

secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode

akuntansi.”

Pembebanan penyusutan merupakan suatu pengukuran terhadap

penurunan nilai ekonomis suatu aktiva tetap. Perbedaan pengukuran penyusutan

aktiva tetap sebagai beban (expense) pada umumnya bahwa penyusutan

merupakan beban yang tidak melibatkan pengeluaran kas (non cash expense).

Pengorbanan sumber ekonomis atau kas terjadi pada waktu perolehan aktiva dan

jumlah inilah yang merupakan nilai yang dialokasikan sebagai beban penyusutan

selama umur ekonomis aktiva yang bersangkutan.

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Penyusutan

Menurut Eldon S. Hendriksen yang dialihbahasakan oleh Marianus

Sinaga (2000;98) adalah sebagai berikut :

Page 21: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

35

“1. Hubungan antara nilai penurunan nilai aktiva dengan penggunaan

dan waktu.

a. Nilai waktu menurun karena fungsi penggunaan dan bukan

sebagai fungsi terlewatnya waktu, gunakan metode beban

variabel.

b. Manfaat mendatang akan menurun sebagai suatu fungsi waktu

ketimbang sebagai fungsi penggunaan, gunakan metode garis

lurus.

2. Pengaruh keusangan

Keusangan bukan merupakan faktor yang penting dalam

menetapkan usia waktu, gunakan metode beban variabelnya.

3. Pola biaya reparasi dan pemeliharaan.

a. Biaya reparasi dan pemeliharaan relatif proposional terhadap

penggunaan, gunakan metode beban variabel.

b. Biaya reparasi dan pemeliharaan relatif bersifat konstan

sepanjang masa aktiva, gunakan metode garis lurus.

c. Biaya reparasi dan pemeliharaan yang bersifat konstan atau

menurun sepanjang usia aktiva, gunakan metode garis lurus.

d. Biaya reparasi dan pemeliharaan meningkat, gunakan metode

beban menurun.

4. Kemungkinan perubahan dalam pendapatan perusahaan terhadap

penggunaan aktiva.

a. Pendapatan bersifat proporsitional terhadap penggunaan,

gunakan metode beban variable.

b. Pendapatan relatif konstan sepanjang usia aktiva, gunakan

metode garis lurus

c. Pendapatan bersifat konstan atau meningkat sepanjang usia

aktiva, gunakan metode beban meningkat.

d. Pendapatan menurun atau ketidakpastian mengenai pendapatan

tahun-tahun belakang, gunakan metode beban menurun.

Page 22: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

36

5. Tingkat efisiensi aktiva yang bersangkutan.

a. Efisiensi operasi relative konstan sepanjang usia aktiva, gunakan

metode garis lurus.

b. Efisiensi operasi bersifat konstan atau meningkat sepanjang usia

aktiva, gunakan metode beban meningkat.

c. Efisiensi operasi menurun sepanjang usia aktiva, gunakan metode

beban menurun.”

2.2.3 Metode Pencatatan Biaya Penyusutan.

Setelah menentukan besarnya biaya penyusutan atas suatu aktiva dengan

metode yang telah ditentukan manajemen perusahaan, maka selanjutnya adalah

mencatat biaya penyusutan tersebut. Pencatatan biaya penyusutan ini biasanya

dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara :

a. Metode langsung

Dengan metode langsung biaya penyusutan akan dicatat langsung

keperkiraan aktiva tetap yang bersangkutan, misalnya gedung, maka jurnalnya

adalah :

(Dr) Biaya penyusutan Gedung xxx

(Cr) Gedung xxx

Apabila perusahaan menggunakan metode ini, maka pada akhir tahun gedung

akan dikredit sejumlah biaya penyusutan sehingga nilai gedung yang

dicantumkan di neraca adalah sebesar nilai buku gedung yang semakin lama

akan semakin mengecil dan setelah sampai pada akhir tahun penggunaannya,

maka perkiraan gedung dineraca akan menyajikan jumlah nilai residu.

b. Metode tidak langsung

Dengan metode ini pencatatan biaya penyusutan pada akhir tahun tidak

mengkredit perkiraan aktiva, tetapi dibentuk suatu perkiraan akumulasi

penyusutan aktiva yang sifat perkiraannya mengurangi nilai perolehan dari

aktiva yang bersangkutan, misalnya gedung maka jurnal penyesuaian yang

dibuat pada akhir tahun adalah :

(Dr) Biaya penyusutan gedung xxx

Page 23: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

37

(Cr) Akumulasi penyusutan gedung xxx

Perkiraan biaya penyusutan akan ditutup keperkiraan laba-rugi, sedangkan

perkiraan akumulasi penyusutan akan disajikan di neraca setelah debit sebagai

pengurang dari aktiva yang disusutkan. Dibandingkan dengan metode

langsung, metode ini merupakan metode pencatatan yang lebih baik karena

biaya penyusutan akan terkumpul pada perkiraan biaya penyusutan, sedangkan

perkiraan aktivanya tidak berubah dan tetap akan menunjukkan nilai

perolehannya.

2.2.4 Penyajian Aktiva Tetap Dalam Neraca

Neraca merupakan bagian dari susunan laporan keuangan, dalam bagian

ini akan diuraikan tentang neraca juga penyajian pos-pos yang ada pada neraca

terutama posisi piutang, adapun neraca menurut Baridwan (1992:18), yaitu:

“Neraca adalah laporan yang menunjukkan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan disebut pasiva atau dengan kata lain aktiva adalah investasi di dalam perusahaan dan pasiva merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk investasi tersebut.” Untuk tujuan pelaporan, Aktiva tetap dinilai sebesar nilai bukunya, yaitu

harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Tetapi apabila manfaat

ekonomi dari suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya, maka aktiva

tersebut harus dinyatakan sebasar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat

ekonomi yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tersebut dicatat sebagai

kerugian.

Dalam laporan keuangan, aktiva tetap dirinci menurut jenisnya, seperti

misalnya tanah, gedung, mesin-mesin, peralatan, kendaraan, dan lain-lain.

Akumulasi penyusutan disajikan sebagai pengurang terhadap aktiva tetap, baik

secara sendiri-sendiri menurut jenisnya atau secara keseluruhan. Apabila di neraca

akumulasi nilai penyusutan dikurangkan secara keseluruhan, maka dalam catatan

atas laporan keuangan perlu dibuatkan rincian harga perolehan masing-masing

jenis aktiva serta taksiran masa manfaat, perlu dijelaskan dalam laporan keuangan.

Page 24: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

38

Menurut Soemarso S.R. (2005:31), penyajian kelompok aktiva tetap dalam

neraca apabila akumulasi penyusutan dikurangkan secara keseluruhan tampak

seperti di bawah ini:

Aktiva tetap :

Peralatan kantor Rp xx

Peralatan toko Rp xx

Kendaraan Rp xx

Gedung Rp xx

Tanah Rp xx xx

Dikurangi:

Akumulasi penyusutan Rp xx xxxxxrrrrrrrr

Total penusutan neto Rp xx x

Alternatif lainya, yaitu :

Aktiva tetap :

Peralatan kantor Rp xx

Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp xx Rp xx

Peralatan toko Rp xx

Akumulasi penyusutan peralatan toko Rp xx Rp xx

Peralatan kendaraan Rp xx

Akumulasi penyusutan kendaraan Rp xx Rp xx

Gedung Rp xx

Akumulasi penyusutan gedung Rp xx Rp xx

Tanah Rp xx

Total aktiva tetap Rp xx

Penambahan dalam biaya perolehan pada umumnya berasal daari

pembelian/perolehan aktiva tetap yang baru. Penambahan dalam akumulasi

penyusutan pada umumnya berasal dari pembebanan penyusutan dalam tahun

berjalan. Pengurang dalam akumulasi peunyusutan berkaitan dengan pegurangan

dari biaya perolehan, yaitu berasal dari penjualan atau penarikan aktiva tetap.

Page 25: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

39

2.2.5 Pengendalian Internal Atas Aktiva tetap

Akun Aktiva tetap di buku besar perlu dibuatkan rinciannya dalam buku

aktiva tetap (fixed asset subsidiary ledger). Buku tambahan ini merinci aktiva

tetap di buku besar menurut jenisnya.

Untuk setiap jenis aktiva tetap baru baik penambahan maupun

penghentiannya dibuatkan kartu tersendiri. Dari kartu-kartu aktiva tetap, pada

saat tertentu dapat dibuatkan daftar rincian aktiva tetap seperti halnya daftar

piutang dan daftar piutang.

2.2.6 Metode Penyusutan Aktiva Tetap

2.2.6.1 Penyusutan Menurut Akuntansi

Adapun beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengalokasikan

biaya aktiva tetap ke periode-periode untuk memperoleh manfaat dengan tetap

mempertimbangkan keadaan-keadaan yang mempengaruhi aktiva tersebut,

metode yang paling baik bagi perusahaan adalah yang paling sesuai dengan

operasi bisnis perusahaan.

Menurut Zaki Baridwan (2000:310) mengemukakan beberapa metode penyusutan diantaranya :

A. Metode Garis Lurus (Straight Line Method) B. Metode Jam Jasa (Service Hour Method) C. Metode Hasil Produksi (Reducing – Charge Method)

• Jumlah Angka Tahun (Sum Of theYear) • Saldo Menurun (Declining Balance Method) • Double Decling Balanced Method • Tarif Menurun (Declining Rate On Cost Method)

Penyusutan menurut SAK yang dikeluarkan oleh IAI (2002:16.30) adalah

sebagai berikut : ” Jumlah dapat disusutkan (depreciable) suatu aktiva tetap

harus dialokasikan secara sistematis sepanjang masa manfaatnya.”.

Dalam akuntansi, metode penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai

metode yang dapat dikelompokkan menurut kriteria berikut:

1. Berdasarkan waktu :

a. metode garis lurus (straight-line method)

Page 26: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

40

b. metode pembebanan yang menurun:

• metode jumlah-angka-tahun (sum-of-the years-digit method)

• metode saldo-menurun/saldo-menurun-ganda (declining/double-declining balance method)

2. Berdasarkan penggunaan :

a. metode jam-jasa (service-hours method)

b. metode jumlah unit produksi (productive-output method)

3. Berdasarkan kriteria lainnya:

a. metode berdasarkan jenis dan kelompok (group and composite

method)

b. metode anuitas (annuity method)

c. sistem persediaan (inventory systems)

1. Metode Penyusutan Berdasarkan Waktu.

a. Metode Garis Lurus (Straight Line Method )

Dengan metode ini biaya penyusutan aktiva tetap dialokasikan pada setiap

tahunnya dengan jumlah yang sama selama umur pemakaian aktiva tetap. Biaya

penyusutan ini menggunakan asumsi bahwa manfaat ekonomis yang diberikan

aktiva itu sama besar setiap periode. Dalam menentukan biaya penyusutan

periodik, taksiran umur pemakaian dinyatakan dalam bulan atau tahun. Besarnya

biaya penyusutan periodik dapat dihitung dengan cara mengurangi harga

perolehan dengan nilai sisa kemudian dibagi dengan nilai taksiran umur

pemakaian.

Depreciation = Cost – Salvage value Economical life

b. Metode Pembebanan Yang Menurun :

• Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year Digit)

Metode ini memiliki angka yang berurutan untuk setiap tahun dari umur

aktiva dijumlahkan dan digunakan sebagai dominator dari sebuah pecahan

Page 27: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

41

numeratornya adalah jumlah tahun dari umur aktiva yang masih tersisa pada awal

periode akuntansi. Pecahan ini kemudian dikalikan dengan biaya perolehan yang

telah dikurangi nilai sisa untuk menghitung biaya penyusutan setiap periode.

Depreciation = n-(p-1) x (cost- salvage value) n+1 xn

2

• Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance

Method)

Dalam metode ini, biaya penyusutan dihitung dengan mengandalkan

presentase penyusutan garis lurus dan mengalikan hasil nilai buku awal tahun.

Depreciation = 2 x 1 x book value Economical life

2. Metode Penyusutan Berdasarkan Penggunaan

a. Metode Jam Jasa (Service Hour Method)

Perhitungan penyusutan dilakukan dengan membagi nilai perolehan

dikurangi nilai residu (jika ada) dengan taksiran total jam kerja aktiva untuk

periode tersebut.

Depreciation per unit = cost - colvage value Estimation total of service

b. Metode Jumlah Unit Produksi (Productive Output Method)

Metode ini menghasilkan biaya penyusutan yang berbeda-beda menurut

jumlah penggunaan atau produktivitas aktiva. Dalam penerapan metode ini umur

aktiva dinyatakan dalam kapasitas produksi (unit yang diproduksi). Perhitungan

penyusutan dapat dilakukan dengan membagi nilai perolehan dikurangi nilai

residu (jika ada) dengan taksiran total unit yang diproduksi untuk periode tersebut.

Page 28: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

42

Depreciation = (Cost – salvage value) x Volume production Capacity total

3. Metode Penyusutan Berdasarkan Kriteria lainnya

a. Metode Berdasarkan Jenis dan Kelompok (Group and Composite

Method)

Dalam Group depreciation maka alokasi biaya penyusutan dibebankan

pada tarif penyusutan yang sama untuk sekelompok aktiva yang bersifat sama,

homogen dan umur manfaat yang sama. Sedangkan dengan metode composite

depreciation maka alokasi biaya penyusutan dibebankan pada tarif penyusutan

yang sama untuk sekelompok aktiva yang bersifat berbeda, heterogen dan umur

manfaat yang berbeda.

b. Metode Anuitas (Anuity Method)

Metode ini menggunakan table bunga-berbunga daftar anuitas sebagai alat

Bantu perhitungan biaya penyusutan. Metode ini digunakan dalam analisa

investasi atau proyek untuk kepentingan manajemen perusahaan.

c. Metode Persediaan (Inventory Method)

Metode ini digunakan untuk menilai aktiva berwujud kecil seperti

perkakas, persediaan perkakas misalnya dapat diperoleh pada awal dan akhir

tahun. Kemudian penyusutan dapat dihitung dengan menggunakan nilai dari

persediaan awal ditambah biaya persediaan yang diperoleh sepanjang tahun,

dikurangi nilai persediaan akhir. Metode ini tidak lazim digunakan karena tidak

sistematis.

2.2.6.2 Penyusutan Menurut Perpajakan

Metode penyusutan menurut perpajakan menggunakan Modified

Accelerated Cost Recovery Sistem (MACRS) yang artinya Modifikasi Sistem

Pengembalian Biaya Dipercepat. Dalam perpajakan, metode penyusutan yang

dibolehkan berdasarkan ketentuan perpajakan adalah :

Page 29: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

43

a) Dalam bagian yang sama besar selama masa manfaat yang ditetapkan bagi

harta tersebut (metode garis lurus/straight line) atau

b) Dalam bagian-bagian yang menurun dengan cara menerapkan tarif

penyusutan atas nilai sisa buku (metode saldo menurun/declining

balance).

Untuk harta berwujud hanya dapat disusutkan dengan metode garis lurus

garis lurus. Harta berwujud selain bangunan dapat disusutkan dengan metode

garis lurus atau metode saldo menurun. Selain dari pada itu ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan tidak mengenal “deplesi”, melainkan untuk hal-

hal yang hampir sama dengan deplesi dilakukan dengan amortisasi dengan metode

satuan produksi. Juga peraturan perundang-undangan perpajakan sejak tahun 2001

mengenal penyusutan parsial. Sebagaimana telah diatur dalam pasal 11 Undang-

undang No.7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-undang No.17 tahun 2000 yang secara lengkap pasal tersebut

berbunyi sebagai berikut:

1. Penyusutan atas pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan

perbaikan atau perubahan harta berwujud, kecuali tanah yang berstatus hak

milik, hak guna bangunan, hak guna usaha dan hak pakai, yang dimiliki

dan digunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan

yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dilakukan dalam

bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang telah

ditentukan bagi harta tersebut.

2. Penyusutan atas pengeluaran harta berwujud sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) selain bangunan dapat juga dilakukan dalam bagian-bagian yang

menurun selama masa manfaat, yang dihitung dengan cara menerapkan

tarif penyusutan atas nilai sisa buku dan pada akhir masa manfaat nilai sisa

buku disusutkan sekaligus, dengan syarat dilakukan secara taat asas.

3. Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk

harta yang masih dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada

bulan selesainya pekerjaan harta tersebut.

Page 30: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

44

4. Dengan persetujuan Direktorat Jendral Pajak, Wajib Pajak diperkenankan

melakukan penyusutan mulai pada tahun harta tersebut digunakan untuk

mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan atau pada bulan harta

yang bersangkutan mulai menghasilkan.

5. Apabila Wajib Pajak melakukan penilaian kembali aktiva berdasarkan

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 19, maka dasar penyusutan

atas harta adalah nilai setelah dilakukan penilaian kembali aktiva tersebut.

6. Untuk menghitung penyusutan, masa manfaat dan tarif penyusutan harta

berwujud ditetapkan sebagai berikut :

Tabel 2.5

Masa mafaat dan tariff penyusutan

Tarif penyusutan

sebagaimana dimaksud

pada

Kelompok Harta

Berwujud

Masa Manfaat

Ayat (1) Ayat (2)

I. Bukan Bangunan

Kelompok 1 4 tahun 25% 50%

Kelompok 2 8 tahun 12.5% 25%

Kelompok 3 16 tahun 6.25% 12.5%

Kelompok 4 20 tahun 5% 10%

II Bangunan

Permanen 20 tahun 5%

Tidak permanent 10 tahun 10%

7. Menyimpang dari ketentuan sebagaimana diatur dalam ayat (1), ketentuan

tentang penyusutan atas harta berwujud yang dimiliki dan digunakan

dalam usaha tertentu, ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.

8. Apabila terjadi pengalihan atau penarikan harta sebagaimana dimaksud

dalam pasal 4 ayat (1) huruf d atau penarikan harta karena sebab lainnya,

maka jumlah nilai sisa buku harta tersebut dibebankan sebagai kerugian

dan jumlah harga jual atau penggantian asuransinya yang diterima atau

Page 31: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

45

diperoleh dibukukan sebagai penghasilan pada tahun terjadinya penarikan

harta tersebut.

9. Ababila hasil penggantian asuransi yang akan diterima jumlahnya baru

dapat diketahui dengan pasti dimasa kemudian, maka dengan persetujuan

Direktur Jenderal Pajak jumlah sebesar kerugian sebagaimana dimaksud

pada ayat (8) dibukukan sebagai beban masa kemudian tersebut.

10. Apabila terjadi pengalihan harta yang memenuhi syarat sebagaimana

dimaksud dalam pasal 4 ayat (3) huruf a dan b, yang berupa harta

berwujud , maka jumlah nilai sisa buku harta tersebut tidak boleh

dibebankan sebagai kerugian bagi pihak yang mengalihkan.

11. Kelompok harta berwujud sesuai dengan masa manfaat sebagaimana

dimaksud dalam ayat (6) ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.

Menurut Kieso dan Weygant yang dialihbahasakan oleh oleh herman

Wibowo (1995;21), yaitu :

“Perhitungan menurut Modified Accelerated Cost Recovery Sistem (MACRS)

berbeda dengan perhitungan menurut General Accepted Acounting Public

(GAAP) dalam hal 3 hal:

1. Umur pajak yang diwajibkan pada umumnya lebih pendek daripada

umur ekonomisnya.

2. Pemulihan biaya atas dasar biaya dipercepat.

3. Penetapan nilai sisa sebesar nol”

2.2.6.3 Pengaruh Metode Penyusutan Terhadap Laba

Nilai penyusutan aktiva tetap akan tergantung pada metode yang

digunakan, nilai penyusutan aktiva tetap tersebut dialokasikan sebagai biaya adm

maupun biaya penjualan, sehingga besarnya penyusutan akan mempengaruhi

besarnya beban usaha yang secara tidak langsung mempengaruhi besarnya laba

laba usaha perusahaan.

Besarnya penyusutan juga ditentukan oleh penggunaan metode penyusutan

yang digunakan oleh perusahaan, dimana penentuan metode yang

Page 32: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

46

dipertimbangkan diantaranya berdasarkan jenis aktiva dan jenis perusahaannya

adalah sepenuhnya merupakan kebijakan perusahaan. Total penyusutan

merupakan saldo kredit yang disebut “akumulasi penyusutan” yang menunjukkan

bahwa penyusutan bukan merupakan suatu proses pencadangan melainkan proses

pengalokasiaan biaya tetap.

Untuk aktiva yang digunakan dalam proses produksi, nilai penyusutan

akan mempengaruhi perhitungan harga produksi dan penyusutan secara tidak

langsung mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh.

Menurut Marianus Sinaga (2000;124), penerapan metode penyusutan

yang berbeda akan mempengaruhi laba sebagai berikut :

“1. Metode garis lurus, akan menyebabkan pembebanan biaya penjualan

yang tetap jumlahnya tiap periode sehingga metode ini laba tiap perode

tetap.

2. Metode pembebanan menurun menyebabkan pembebanan biaya

penjualan pada awal periode lebih besar dan semakin menurun

jumlahnya pada akhir periode, sehingga menyebabkan laba yang

semakin meningkat diakhir periode.

3. Metode pembebanan meningkat menyebabkan biaya penjualan semakin

besar pada akhir periode, sehingga menyebabkan laba yang semakin

menurun pada akhir periode.

4. Metode pembebanan variabel (berdasarkan penggunaan) menyebabkan

biaya penyusutan tiap periode jumlahnya berubah-ubah sehingga laba

yang dihasilkan pada tiap- periode berubah-ubah.”

Penggunaan metode yang berbeda ini karena adanya kepentingan yang

berbeda antara perusahaan dengan perpajakan. Perusahaan akan memilih metode

yang sesuai dengan kondisi dan keinginan perusahaan dilain pihak perpajakan

ingin setiap metode yang berbeda ini akan berdampak terhadap perubahan laba

yang diperoleh perusahaan.

Page 33: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

47

2.2.6.4 Faktor-faktor Penyebab Perbedaan Laba Fiskal dengan Komersial

Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan laba sebelum pajak menurut

akuntansi dengan laba kena pajak menurut perpajakan secara lebih rinci

dikategorikan dalam:

1. Perbedaan Waktu (Timing/Temporary differences)

Perbedaan waktu terjadi karena adanya ketidaksamaan saat pengakuan

penghasilan dan beban oleh administrasi pajak dan masyarakat profesi akuntan

(Gunadi, 2003:202). Perbedaan waktu ini hanya menyebabkan perbedaan laba

sebelum pajak dengan laba kena pajak antar periode saja sedangkan secara

akumulasi (totalnya) tidak menyebabkan adanya perbedaan. Atau perbedaan di

satu atau beberapa periode akan tertutup oleh periode yang lainnya. Perbedaan ini

akan terkoreksi secara otomatis di kemudian hari.

Empat tipe transaksi yang akan menimbulkan timing differences diuraikan

sebagai berikut:

a) Pendapatan atau keuntungan dimasukkan ke dalam laba kena pajak pada

periode sesudah pos-pos tersebut dimasukkan dalam laba akuntansi sebelum

pajak

b) Beban/biaya atau kerugian dikurangkan dalam penentuan laba kena pajak pada

periode sesudah pos-pos tersebut dikurangkan dalam penentuan laba akuntansi

sebelum pajak

c) Pendapatan atau keuntungan dimasukkan ke dalam laba kena pajak pada

periode sebelum pos-pos tersebut dimasukkan ke dalam laba akuntansi

sebelum pajak

d) Beban/biaya atau kerugian dikurangkan dalam penentuan laba kena pajak pada

periode sebelum pos-pos tersebut dikurangkan dalam penentuan laba

akuntansi sebelum pajak.

Perbedaan tersebut umumnya merupakan perbedaan antara metode

penyusutan dan amortisasi komersial dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan dan metode penilaian persediaan komersial dan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan, penghapusan piutang tidak tertagih

Page 34: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

48

yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dan bukan taksiran piutang tidak tertagih

berdasarkan persentase tertentu atau cara-cara lain.

2. Perbedaan Permanen (Permanent differences)

Perbedaan permanen (Permanent differences) terjadi karena administrasi pajak

menghitung laba fiskal berbeda dengan laba pembukuan (menurut standar

akuntansi) tanpa koreksi di kemudian hari (Gunadi, 2003:202). Hal ini

menyebabkan adanya perbedaan laba total selama masa eksistensi perusahaan

yang dihitung menurut ketentuan perpajakan dan prinsip akuntansi. Perbedaan

permanen tidak memungkinkan adanya restorasi hubungan kausal antara laba

fiskal dan laba pembukuan karena selama keberadaan perusahaan kedua laba itu

tidak akan terjadi kesamaan jumlah laba.

3. Perbedaan Lain-lain (Other differences)

Perbedaan lain-lain merupakan perbedaan yang bisa bersifat sementara

ataupun tetap tetapi masih bersifat kondisional, yang tidak tergolong dalam dua

perbedaan sebelumnya.

2.3 Pajak

Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus

menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat baik materil maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan

tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa/negara dalam

pembiayaan pembangunan yaitu menggali sumber dana yang berasal dari dalam

negeri berupa pajak. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang

berguna bagi kepentingan bersama.

Sekedar untuk perbandingan, berikut ini disajikan beberapa definisi pajak

yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya Prof. Dr. P.J.A Adriani yang

mewakili Eropa, Prof. Dr. H Rochmat Soemitro,S.H yang mewakili Indonesia

dan Sommerfeld dkk yang mewakili Amerika Serikat.

Moch. Zain (2003:10-11)

Page 35: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

49

Definisi Pajak menurut Prof. Dr. P.J.A Adriani berbunyi :

”Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (Undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”.

Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro, S.H mengatakan :

”Pajak ialah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan UU (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.

Definisi ini kemudian dikoreksi sendiri oleh beliau sehingga berbunyi :

”Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai ”public Investment”

Ray M.Sommerfeld, dkk menyebutkan pengertian pajak adalah (1994 :

4):

“Pajak adalah peralihan sumber daya, yang wajib dilaksanakan dan bukan akibat pelanggaran hukum, dari sektor swasta ke sektor pemerintah, dipungut berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu, tanpa adanya imbalan secara langsung yang proporsional, dan digunakan untuk mencapai beberapa tujuan ekonomi dan sosial.”

Dari berbagai definisi tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan tentang

ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik yang terdapat pada pengertian pajak antara

lain sebagai berikut :

1. Pajak dipungut berdasarkan Undang-undang serta aturan pelaksanannya

yang sifatnya dapat dipaksakan

2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi

individual oleh pemerintah

3. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah

Page 36: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

50

4. Pajak diperuntukan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila

dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk

membiayai public Investment

5. Pajak dapat pula mempunyai tujuan selain budgeter, yaitu mengatur.

2.4 Laba

Tujuan dari perusahaan, apapun jenis perusahaan tersebut, pada umumnya

adalah untuk mendapatkan laba yang semaksimal mungkin atas investasi yang

telah ditanamkan dalam perusahaan. Salah satu bentuk usaha dalam mendapatkan

laba itu yaitu dengan melakukan penjualan produk berupa barang atau jasa dengan

sebanyak-banyaknya. Penjualan barang atau jasa itu dapat dilakukan secara tunai

ataupun kredit.

2.4.1 Pengertian Laba

Pengertian laba Menurut Soemarso S.R. (2005:230) menyatakan bahwa :

“Laba adalah selisih pendapatan atas beban sehubungan dengan

kegiatan usaha.”

Apabila beban lebih besar dari pendapatan, selisihnya disebut rugi. Laba

atau rugi merupakan hasil perhitungan secara periodik (berkala).

Pengertian laba Menurut IAI dalam SAK (2002:46.7) menyatakan bahwa :

“Laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu periode

sebelum dikurangi beban pajak.”

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Laba timbul dari selisih antara pendapatan dan beban dari kegiatan operasi

normal perusahaan.

2. Apabila beban lebih besar dari pendapatan, maka selisihnya disebut rugi.

2.4.2 Pengertian Laba Kena Pajak

Pengertian laba kena pajak Menurut IAI dalam SAK (2002:46.7)

menyatakan bahwa :

Page 37: › xmlui › bitstream › handle › 123456789... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Universitas WidyatamaNo.16 (2002;16.5), aktiva tetap dapat diartikan sebagai berikut : “Aktiva tetap

51

“Penghasilan kena pajak atau laba fiskal (taxable profit) atau rugi

pajak (tax loss) adalah laba atau rugi selama satu periode yang

dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan yang menjadi dasar

perhitungan pajak penghasilan.”