4
PENGERTIAN Sukuk Negara Ritel adalah Surat Berharga Ne atau perseorangan Warga Negara Indonesia bersifat tetap yang dibayarkan setiap bulan. DASAR HUKUM Undangundang No. 19 Tahun 2008 tenta Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2008 Peraturan Pemerintah Penerbit Surat Ber KEUNTUNGAN INVESTASI PADA 1. Aman, dijamin oleh Negara sesuai dengan dimana setiap bulannya pemerintah waji Negara tersebut jatuh tempo. 2. Imbalan, lebih tinggi dari ratarata tingka 3. Profit, berpotensi memperoleh keuntung sekunder. 4. Mudah, prosedur pembelian dan penjua ataupun luar bursa dan dicatatkan di Burs 5. Partisipasi, berperan aktif secara langsun 6. Likuid, Bank Muamalat sebagai agen penj price) yang dapat dieksekusi oleh nasabah 7. Prinsip Syariah, memberikan akses kepa pasar modal Indonesia dengan cara dan m egara yang diterbitkan berdasarkan prinsip Syariah, melalui Agen Penjual di Pasar Perdana. Sukuk Neg ang Surat Berharga Syariah Negara. 8 tentang Perusahaan Penerbit SBSN. rharga Syariah Negara Indonesia. A SUKUK RITEL n UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Sy b membayar imbalan serta membayar pokok pada t bunga deposito Bank BUMN dan dibayarkan setiap gan atas kenaikan harga (capital gain) Sukuk Negara lan yang mudah dan transparan di pasar sekunder sa Efek Indonesia). ng dalam pembangunan nasional. jual senantiasa menyediakan kuotasi harga beli (bid h. ada investor untuk dapat turut berpartisipasi dala metode yang tidak bertentangan dengan prinsipprin , dan dijual kepada individu gara Ritel memiliki imbalan ariah Negara dan UU APBN, saat Surat Berharga Syariah p bulan. a Ritel diperdagangan pasar r (melalui mekanisme bursa d price) dan harga jual (offer am aktivitas investasi pada nsip syariah.

aa7a6abeeae27d1245452ec3f919731d

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sukuk

Citation preview

Page 1: aa7a6abeeae27d1245452ec3f919731d

PENGERTIAN

Sukuk Negara Ritel adalah Surat Berharga Neatau perseorangan Warga Negara Indonesia bersifat tetap yang dibayarkan setiap bulan.

DASAR HUKUM

‐ Undang‐undang No. 19 Tahun 2008 tenta‐ Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2008‐ Peraturan Pemerintah Penerbit Surat Ber

KEUNTUNGAN INVESTASI PADA

1. Aman, dijamin oleh Negara sesuai dengandimana setiap bulannya pemerintah wajiNegara tersebut jatuh tempo.

2. Imbalan, lebih tinggi dari rata‐rata tingka3. Profit, berpotensi memperoleh keuntung

sekunder. 4. Mudah, prosedur pembelian dan penjua

ataupun luar bursa dan dicatatkan di Burs5. Partisipasi, berperan aktif secara langsun6. Likuid, Bank Muamalat sebagai agen penj

price) yang dapat dieksekusi oleh nasabah7. Prinsip Syariah, memberikan akses kepa

pasar modal Indonesia dengan cara dan m

egara yang diterbitkan berdasarkan prinsip Syariah,melalui Agen Penjual di Pasar Perdana. Sukuk Neg

ang Surat Berharga Syariah Negara. 8 tentang Perusahaan Penerbit SBSN. rharga Syariah Negara Indonesia.

A SUKUK RITEL

n UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syb membayar imbalan serta membayar pokok pada

t bunga deposito Bank BUMN dan dibayarkan setiapgan atas kenaikan harga (capital gain) Sukuk Negara

lan yang mudah dan transparan di pasar sekundersa Efek Indonesia).

ng dalam pembangunan nasional. jual senantiasa menyediakan kuotasi harga beli (bidh. ada investor untuk dapat turut berpartisipasi dala

metode yang tidak bertentangan dengan prinsip‐prin

, dan dijual kepada individu gara Ritel memiliki imbalan

ariah Negara dan UU APBN, saat Surat Berharga Syariah

p bulan. a Ritel diperdagangan pasar

r (melalui mekanisme bursa

d price) dan harga jual (offer

am aktivitas investasi pada nsip syariah.

Page 2: aa7a6abeeae27d1245452ec3f919731d

RISIKO INVESTASI PADA SUKUK RITEL

‐ Risiko Gagal Bayar, pada prinsipnya investasi pada Sukuk Negara Ritel adalah investasi yang bebas terhadap gagal bayar karena pokok dan imbalan/kuponnya dijamin oleh negara.

‐ Risiko Pasar, berupa capital loss (kerugian atas pokok) yang terjadi akibat harga jual yang lebih rendah dibandingkan harga beli, dimana risiko tersebut dapat dihindari dengan memegang Sukuk Negara Ritel sampai dengan jatuh tempo atau tidak menjualnya pada saat harga jual lebih rendah daripada harga belinya.

‐ Risiko Likuiditas, adalah risiko timbulnya kerugian apabila pemilik Sukuk Negara Ritel yang memerlukan dana tunai mengalami kesulitan dalam menjual Sukuk Negara Ritel pada harga pasar yang wajar. Risiko tersebut dapat dihindari dengan tersedianya kuotasi harga beli dari agen penjual, sehingga nasabah dapat mengeksekusi kepemilikan sukuknya pada level harga yang tersedia.

MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN

‐ Pembayaran imbalan dilakukan oleh Pemerintah melalui Bank Indonesia sebagai Agen Pembayar SBSN. ‐ Bank Indonesia akan melaksanakan pembayaran imbalan Sukuk Negara Ritel pada setiap Tanggal Pembayaran Imbalan

kepada Pemilik Sukuk Negara Ritel yang tercatat pada Tanggal Pencatatan Kepemilikan (record date), yaitu dalam rekening efek pada Subregistry 2 (dua) Hari Kerja sebelum tanggal pembayaran Imbalan dengan mengkredit rekening dana Pemilik Sukuk Negara Ritel.

ILUSTRASI PERHITUNGAN HASIL INVESTASI

Ilustrasi 1

Investor A membeli Sukuk Ritel di pasar perdana, dengan setelmen tanggal 21 Maret 2012 sebesar Rp 10.000.000,‐ (10 unit) dengan kupon 6% per tahun dan tidak dijual sampai dengan masa jatuh tempo pada 21 September 2015 (3,5 tahun/42 bulan). Hasil yang diperoleh adalah :

Imbalan yang diterima per bulan (sebelum pajak penghasilan final 15%)

: 6.00% x 10,000,000 x 1/12 = 50,000

Imbalan yang diterima dikurangi pajak

: 50,000 x (15% x 50,000) = 42,500

Imbalan yang diperoleh Investor A sampai dengan jatuh tempo

: 42,500 x 42 = 1,785,000

Prinsipal yang diterima pada saat jatuh tempo

: 10,000,000 x 100% = 10,000,000

Total Pendapatan yang diterima oleh Investor A selama 3,5 tahun memegang Sukuk Ritel

: 1,785,000 x 10,000,000 ‐ 10,000,000 = 1,785,000

Page 3: aa7a6abeeae27d1245452ec3f919731d

Ilustrasi 2

Misalkan setelah 6 bulan Investor A memutuskan untuk menjual Sukuk Ritelnya, yaitu pada tanggal 21 September 2012, dimana pada saat itu harga Sukuk Ritel di pasar sekunder adalah sebesar 103%, maka hasil yang diperoleh :

Imbalan yang diterima per bulan (sebelum pajak penghasilan final 15%)

: 6.00% x 10,000,000 x 1/12 = 50,000

Imbalan yang diterima dikurangi pajak

: 50,000 ‐ (15% x 50,000) = 42,500

Imbalan yg diperoleh Investor A selama 6 bulan

: 42,500 x 6 = 255,000

Prinsipal yang diterima dari penjualan di pasar sekunder

: 10,000,000 x 103.0% = 10,300,000

Capital Gain sebelum dikurangi pajak

: 10,300,000 ‐ 10,000,000 = 300,000

Capital Gain setelah dikurangi pajak

: 300,000 ‐ (300,000 x 15%) = 255,000

Total Pendapatan yang diterima oleh Investor A selama 6 bulan memegang Sukuk Ritel

: 255,000 x 255,000 = 510,000

Ilustrasi 3

Misalkan setelah 6 bulan Investor A memutuskan untuk menjual Sukuk Ritelnya, yaitu pada tanggal 21 September 2012, dimana pada saat itu harga Sukuk Ritel di pasar sekunder adalah sebesar 99,8%, maka hasil yang diperoleh :

Imbalan yang diterima per bulan (sebelum pajak penghasilan final 15%)

: 6.00% x 10,000,000 x 1/12 = 50,000

Imbalan yang diterima dikurangi pajak

: 50,000.00 ‐ (15% x 50,000) = 42,500

Imbalan yg diperoleh Investor A selama 6 bulan

: 42,500 x 6 = 255,000

Prinsipal yang diterima dari penjualan di pasar sekunder

: 10,000,000 x 99.8% = 9,980,000

Total Pendapatan yang diterima oleh Investor A selama 6 bulan memegang Sukuk Ritel

: 255,000 + 9,980,000 ‐ 10,000,000 = 235,000

Page 4: aa7a6abeeae27d1245452ec3f919731d

Keterangan : ‐ Tingkat imbal hasil yang dipakai dalam perhitungan ini hanya bersifat ikustrasi, bukan merupakan imbal hasil

yang sebenarnya. ‐ Ketentuan tentang Pajak Penghasilan Final sesuai PP RI No. 16 Tahun 2009 Tentang Pajak Penghasilan atas

bunga dan diskonto obligasi yang diperdagangkan dan/atau dilaporkan perdagangannya ke Bursa Efek.

Disclaimer

‐ Brosur ini hanya sebagai sarana informasi mengenai Sukuk Negara Ritel dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran resmi untuk membeli.

‐ Pelajari terlebih dahulu seluruh informasi mengenai penawaran Sukuk Negara Ritel secara seksama sebelum anda melakukan investasi

‐ Keputusan untuk membeli Sukuk Negara Ritel ini hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan investasi dan tingkat preferensi Anda terhadap risiko investasi.

Prosedur Pemesanan Sukuk Ritel di Pasar Perdana

1. Investor menghubungi BMI untuk memesan sukuk 2. Investor membuka rekening di BMI (jika belum ada) dan membuka rekening efek

melalui BMI 3. Melakukan pengisian form pemesanan dengan melampirkan fotocopy KTP yang masih

berlaku