40
15 BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG EXTRA KARATE 1. Pengertian Karate Karate adalah seni beladiri yang berasal dari jepang. Karate berasal dari pengucapan dalam bahasa Okinawa “kara” yang berarti China dan “te” yang berarti tangan. Selanjutnya arti dari dua pengucapan itu adalah tangan Cina. Sebagaimana Sagitarius menjelaskan bahwa : Seni beladiri ini pertama kali disebut “tote” yang berarti seperti “tangan China” kemudian Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji okinawa (Tote: tangan China) dalam kanji jepang menjadi “karate” (tangan kosong). 1 Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa karate merupakan seni beladiri tangan kosong yang mengandalkan tangan dan kaki sebagai senjata. Gichin Funakoshi mengatakan, pikiran dan teknik menjadi satu dalam karate. Jadi hakikat karate merupakan suatu bentuk beladiri yang mengandalkan tangan kosong. Karate tergambar juga sebagai seni perang atau metode beladiri yang didalamnya terdapat berbagai teknik, termasuk mengelak, bertahan, menyerang, bahkan menghancurkan atau merobohkan. Dalam cabang olahraga karate ada tiga teknik utama yaitu : Kihon (teknik dasar), Kata (jurus) dan Kumite (pertarungan). 1 Sagitarius, Karate. FPOK UPI. Bandung, 2008, hal 1

AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN TENTANG EXTRA KARATE

1. Pengertian Karate

Karate adalah seni beladiri yang berasal dari jepang. Karate berasal dari

pengucapan dalam bahasa Okinawa “kara” yang berarti China dan “te” yang

berarti tangan. Selanjutnya arti dari dua pengucapan itu adalah tangan Cina.

Sebagaimana Sagitarius menjelaskan bahwa :

Seni beladiri ini pertama kali disebut “tote” yang berarti seperti “tangan

China” kemudian Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji okinawa

(Tote: tangan China) dalam kanji jepang menjadi “karate” (tangan

kosong).1

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa karate merupakan seni

beladiri tangan kosong yang mengandalkan tangan dan kaki sebagai senjata.

Gichin Funakoshi mengatakan, pikiran dan teknik menjadi satu dalam karate.

Jadi hakikat karate merupakan suatu bentuk beladiri yang mengandalkan

tangan kosong. Karate tergambar juga sebagai seni perang atau metode

beladiri yang didalamnya terdapat berbagai teknik, termasuk mengelak,

bertahan, menyerang, bahkan menghancurkan atau merobohkan. Dalam

cabang olahraga karate ada tiga teknik utama yaitu : Kihon (teknik dasar),

Kata (jurus) dan Kumite (pertarungan).

1 Sagitarius, Karate. FPOK UPI. Bandung, 2008, hal 1

Page 2: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

a. Selintas Pandangan Olahraga Karate

Olahraga karate adalah olahraga beladiri yang termasuk sebagai olahraga

prestasi dan juga untuk jaga diri. Olahraga beladiri ini mendapatkan perhatian dari

setiap kalangan, baik anak-anak sampai dewasa dengan berbagai profesi, terbukti

dengan adanya beberapa perguruan yang berkembang di dunia termasuk di

Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari

Goju itu sendiri yaitu Go berarti keras dan Ju berarti lembut, jadi Goju adalah

gabungan dari keras dan lembut. Seiring dengan perkembangan tersebut tentunya

banyak kejuaraan-kejuaraan yang diselenggarakan ditingkat daerah, nasional

bahkan kejuaraan internasional yang diadakan di Indonesia. Dari kejuaraan

tersebut banyak menghasilkan atlet-atlet yang berkualitas bahkan sampai sekarang

atlet karate juga menjadi salah satu cabang yang diharapkan bisa bersaing

ditingkat internasional, terbukti dengan diikutkannya beberapa atlet yang

mengikuti internasional dan program pembinaan untuk jangka panjang.

b. Teknik dalam Olahraga Karate

Dalam olahraga karate atlet harus menguasai teknik dasar, diantaranya:

teknik kuda-kuda (dachi), teknik tangkisan (uke), teknik pukulan (tsuki), teknik

tendangan (geri). Sebelum bermain kata, teknik-teknik tersebut harus dilatih

terlebih dahulu sampai bentuk dari gerakan teknik itu sebaik mungkin. Gerakan

dasar itu dinamakan kihon.

1) Teknik Dasar (Kihon)

Kihon adalah latihan teknik-teknik dasar karate berupa memukul,

menendang, menangkis. Sujoto mengatakan “teknik dasar atau kihon

dalam karate adalah sangat penting, lebih-lebih bagi seorang pemula, dari

13

Page 3: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

latihan teknik dasar inilah kita menyusun latihan-latihan untuk karate

selanjutnya”2.

Kihon merupakan bentuk latihan teknik dasar yang wajib bagi pemula

maupun lanjutan, karena kihon berisi latihan teknik yang dapat menunjang

seorang karateka untuk menjadi atlet kata maupun kumite. Latihan kihon juga

dapat dimanfaatkan sebagai conditioning training dan dapat juga sebagai

latihan teknik, sedangkan materi latihan secara umum disesuaikan dengan

kebutuhan. Ahmad ali mengatakan dalam buku klasifikasi karate goju-ryu hasil

ghasuku dan penataran pelatih goju-ryu secara teknis bahwa “dengan kihon

yang buruk, dapat dipastikan seseorang itu takkan mampu menguasai secara

optimal latihan kata maupun kumite”. 3 Dari paparan tersebut ditarik simpulan

bahwa yang terpenting bagi atlet adalah mempelajari teknik dasar secara teliti

dan tepat.

2) Teknik Berdiri (Kuda-kuda/Dachi)

Proses latihan yang harus dilakukan dalam cabor ini pada awalnya harus

difokuskan pada penguasaan kihon yakni, kemampuan dalam berbagai posisi

berdiri (kuda-kuda/dachi), karena posisi tersebut dapat mempengaruhi teknik

lanjutan berupa tangkisan, pukulan dan tendangan. Selanjutnya ketiga teknik

tersebut dilakukan dengan berdiri pada salah satu posisi kuda-kuda (dachi)

2 Sujoto, Teknik Oyama Karate Seri Kihon Elex, Media Komputindo, Jakarta, 1996, hal 54

3 Ali Ahmad, Klasisikasi Karate Goju-Ryu. Buku penataran pelatih, Bogor, 2006, hal 4

14

Page 4: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

tersebut. Dalam olahraga karate, teknik berdiri/kuda-kuda merupakan salah satu

teknik yang harus dikuasai oleh karateka, definisi teknik dachi sujoto mengatakan

bahwa:

Dasar berdiri yang baik akan membangun kekuatan dan keluwesan pada kaki disamping meningkatkan keseimbangan. Kalau sikap berdiri kita kuat akan sangat menunjang penampilan dalam melakukan tendangan, pukulan, tangkisan maupun teknik-teknik perkelahian.4

Ada beberapa jenis cara berdiri (kuda-kuda/dachi) salah satunya heiko

dachi, shiko dachi shakaku (45 derajat), shiko dachi heikaku (horijontal), sanchin

dachi, neko ashi dachi, zenkutsu dachi, kokutsu dachi itu adalah sebagian dari

berbagai macam kuda-kuda (dachi). Salah satu cara untuk melakukan

latihanlatihan itu adalah ketika melakukan gerakan dari posisi awal heiko dachi ke

posisi kaki lain untuk melakukan tangkisan maupun teknik serangan. Abe fatih

azzuri menjelaskan:

Pada teknik ini (dachi) bagi seorang karate-ka adalah bagian yag sangat penting. Kuda-kuda merupakan awal dari semua gerakan yang akan di pelajari dari teknik ilmu beladiri karate ini. Didalam latihan ini haruslah dilakukan dengan baik agar dalam setiap gerakan yang dilakukan tidak kaku dan gerakan yang dihsilkan dari kuda-kuda yang baik lebih sempurna. 5

4 Sujoto, Op. Cit, hal 17

5Abe Fatih Azzuri, dalam situs: id.shvoong.com/medicine-and-health/diet-and-exercise/2001023-teknik-dasarkarate/html. diakses tanggal 27 maret 2013

15

Page 5: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

Berikut beberapa teknik kuda-kuda (dachi):

Kuda-kuda/dachi merupakan bagian yang terpenting dalam bermain kata,

karena apabila kuda-kuda jelek akan mempengaruhi keseimbangan dan penilaian

wasit. Gambar 2.1 diatas adalah teknik kuda-kuda/dachi yang biasa digunakan

dalam menampilkan kata, baik kata dasar, kata wajib (shitei) maupun kata bebas

(tokui).

3) Teknik Tangkisan (Uke)

Dalam setiap teknik beladiri karate selalu ditekankan untuk

mempertahankan diri atau melindungi diri terlebih dahulu, baru kemudian

menyerang. Melindungi diri terlebih dahulu dalam konteks ini maksudnya

karateka dituntut untuk belajar dan melatih teknik tangkisan secara konsisten

daripada melatih teknik memukul atau menendang.

Pada jurus (kata) tahap awal, selain mempelajari pukulan juga

mempelajari tangkisan dasar. Teknik melatih tangkisan hampir sama dengan

melatih pukulan, bedanya adalah pada konsentrasi tenaganya. Adapun penjelasan

tangkisan (uke) menurut Indra menjelaskan:

16

Page 6: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

Tangkisan atau uke adalah bentuk tangan untuk menghindari terjadinya

kontak atau benturan tangan atau kaki dengan tubuh,kita. Tangan pada saat

menangkis serangan dapat dalam keadaan terkepal, atau terbuka sesuai kebutuhan.6

Teknik tangkisan pada goju-ryu yaitu dengan teknik putaran. Berikut

beberapa teknik tangkisan (uke):

Dalam melatih tangkisan sebaiknya membiasakan menangkis dari

segala arah, baik menangkis bawah, tengah, atas, samping maupun belakang,

selain itu diusahakan tidak membiasakan diri ketika latihan hanya menangkis

saja, tetapi setelah sekali menangkis maka langsung diikuti dengan gerakan

menyerang.

4) Teknik Pukulan (Tsuki)

6 Indra, dalam situs: www.goole.id/bentuktangkisan, diakses tanggal 27 Maret 2013

17

Page 7: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

Pada tingkat awal, jurus pertama yang diperkenalkan dalam karate adalah

pukulan (tsuki). Cukup banyak jenis pukulan yang diajarkan, mulai dari pukulan

lurus (choku tsuki), pukulan pisau tangan (shuto uchi), pukulan melebar U (yama

tsuki), pukulan tinju ke atas (tate tsuki) dan lain-lain. Jenis pukulan akan semakin

bertambah banyak pada tingkatan selanjutnya. Adapun cara memukul dalam

karate Abe fatih azzuri menjelaskan:

Posisi tangan memukul kedepan dengan tangan salah satu berada

pada pinggang (sabuk), pada saat memukul luncuran taangan dari pinggang

dan arah pukulan ke depan pada saat meluncurkan pukulan posisi awal

tangan menggenggam dan menghadap ke atas dan sewaktu meluncurkan

tangan pelahan-lahan memutar tangan dan menjadi pukulan yang sempurna.7

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa dalam tahap pengenalan

pukulan, hal pertama yang diajarkan adalah bagaimana memukul dengan

benar, dimulai dari cara menggenggam, perputaran gerakan, posisi tangan

ketika memukul dan juga cara penyaluran tenaganya. Setelah bentuk dari

pukulan benar maka masuk ketingkat berikutnya yaitu meningkatkan

kekuatan, kecepatan serta ketepatan dalam mempergunakan pukulan dalam

jurus (kata) maupun kumite. Untuk mencapai pukulan yang baik dan

sempurna diperlukan waktu dan porsi latihan yang teratur. Berikut beberapa

teknik pukulan (tsuki):

7 Abe fatih azzuri, Op. Cit, diakses tanggal 27 Maret 2013

18

Page 8: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

Gambar di atas adalah beberapa teknik dasar tsuki, seiring dengan

kenaikan tingkat sabuk teknik pukulan pun akan semakin bervariasi, misalnya

pukulan dengan jari telunjuk dan jari tengah (seiken), satu buku jari (iponken),

ujung jari-jari (nukite). Sasarannya juga bervariasi, bisa muka, tenggorokan, hulu

hati, perut dan lain-lain

5) Teknik Tendangan (Geri)

Karate selain tangkisan dan pukulan ada juga yang namanya tendangan

(geri). Pada saat melakukan tendangan diperlukan keseimbangan yang baik,

karena pada menendang seluruh berat badan ditumpu oleh satu kaki.

Keseimbangan badan sangat penting bukan saja karena pada waktu

melakukan tendangan, seluruh berat badan ditumpu oleh satu kaki, tapi

juga karena adanya tekanan balik pada waktu tendangan membentur

sasaran. Untuk memelihara keseimbangan ini kaki yang menumpu harus

berdiri mantap pada lantai dengan pergelangan kaki dikencangkan. Pada

saat melakukan tendangan, pusatkan semua tenaga pada kaki yang menendang

19

Page 9: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

dengan bantuan gerakan pinggang dan tarik kaki kembali dengan cepat untuk

kembali ke posisi semula yang memungkinkan melakukan tekhnik lainnya. 8

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa saat melakukan tendangan

diperlukan keseimbangan dan kekuatan untuk menumpu seluruh berat badan

supaya saat menendang keseimbangannya stabil. Dibawah ini beberapa jenis

teknik tendangan:

Teknik tendangan dalam karate bukan untuk menyerang saja, tapi juga

bisa digunakan untuk bertahan atau menangkis. Tendangan atau biasa disebut

dengan geri dalam karate ini merupakan teknik menyerang yang bisa langsung

merobohkan lawan.

c. Nomor dalam Olahraga Karate

1) Nomor Kata

Olahraga karate pada umumnya ada dua nomor yang dipertandingkan,

yakni nomor kata dan kumite. Kata disebut juga rangkaian gerak, dalam bermain

kata banyak kriteria yang dinilainya, baik dari fisik maupun ekspresi yang

ditampilkan oleh seorang atlet kata tersebut. Pengertian kata menurut Sagitarius

menjelaskan :

8 http://thechampion.blog.friendster.com/, diakses tanggal 27 Maret 2013

20

Page 10: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

Kata merupakan bentuk rangkaian teknik yang terdiri dari serangan dan

tangkisan. Kata dalam istilah kita adalah jurus dalam karate bersifat baku

yaitu gerakan dan alur gerakan (embusen) sudah ditetapkan sehingga

tidak dapat dirubah atau dimodifikasi sesuai keinginan kita. 9

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa kata adalah bentuk

rangkaian teknik yang terdiri dari serangan dan tangkisan yang disusun kedalam

kesatuan gerak teknik karate dan masing-masing kata mempunyai karakter yang

berbeda. beberapa prinsip karate yang harus diperhatikan dan dilakukan yaitu

teknik yang benar, kecepatan teknik, irama kata, ekspresi atau penghayatan kata,

pernafasan, power teknik. Agar prinsip tersebut dapat dilakukan dengan baik dan

benar, saat melakukan kata atlet harus selalu berimajinasi bahwa ia sedang

bertarung dengan lawan tangguh yang menyerang dari berbagai arah.

Sagitarius mengatakan “inti dari kata adalah sebagai simbolisasi suatu

tujuan gerakan yang diikuti oleh jiwa dari seseorang karateka dalam

memahami dan mendalami ilmu beladiri karate”.10

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa dalam memainkan kata

diharapkan atlet menjiwai inti dan maksud dari setiap gerakan yang diperagakan.

Kata sudah bersifat baku sehingga dalam memainkannya harus mengikuti kaidah

atau aturan-aturan yang sudah diterapkan pada kata tersebut.

a) Kata Perorangan

9 Sagitarius, Op. Cit, hal. 108

10 Ibid, 108

21

Page 11: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

Kata perorangan adalah kata yang dimainkan oleh satu orang baik putra

maupun putri. Dalam kata perorangan saat mengikuti pertandingan biasanya ada

syarat yang seperti dikutip dari World Karate Federation menjelaskan: Pada

pertandingan kata pertama memakai kata shitei (wajib, dua kali kata shitei bila

jumlah atletnya lebih dari 16 dan satu kali kata shitei bila jumlah atlet yang

mengkuti pertandingannya lebih dari delapan orang, tapi apabila kurang dari itu

bisa langsung memainkan kata tokui (wajib). 11

Kata perorangan dimainkan secara bergantian misalnya, aka ( yang

memakai sabuk merah) main pertama sampai beres, setelah itu baru giliran ao

(yang memakai sabuk biru), itu biasanya pada tingkat kadet sampai senior. Tapi

kalau pra pemula dan pemula aka (yang memakai sabuk merah) dan ao (yang

memakai sabuk biru) langsung memainkan kata itu secara bersamaan kecuali di

babak final dimainkan giliran seperti senior dan dipimpin oleh lima orang

wasit/juri. Beberapa hal yang tak luput dari penilaian wasit, World Karate

Federation (2011:1) menjelaskan: “ketepatan waktu, ritme, kecepatan,

keseimbangan, dan fokus kekuatan (kime)”. Semua itu harus dilakukan dengan

konsisten dari awal menampilkan kata sampai berakhirnya kata tersebut.12

b) Kata Beregu

Kata beregu adalah kata yang dimainkan oleh tiga orang dalam satu

regunya baik putra maupun putri. Peraturan kata beregu hampir sama dengan kata

perorangan, bedanya kata beregu pada saat final harus memainkan bukai (aplikasi

11 Donald P. L Kolopita, Haifendri WKF Rules Competition,Banjarbaru, 2011. Hal 1

12 Ibid, hal 1

22

Page 12: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

dari gerakan kata yang dimainkan) dan waktu yang diizinkan untuk demonstrasi

bunkai adalah lima menit. World Karate Federation menjelaskan: kata beregu

adalah kata yang dimainkan oleh tiga orang setiap timnya. Pada final kata beregu,

dua tim finalis akan menampilkan kata pilihan mereka dari daftar tokui pada

appendiks tujuh dalam cara normal. Kemudian mereka akan menampilkan satu

demonstrasi dari arti kata (bunkai), waktu yang diijinkan untuk demonstrasi

bunkai adalah lima menit. 13 Dari paparan di atas ditarik simpulan bahawa kata

beregu pada saat final wajib memainkan bunkai atau aplikasi dari peragaan kata

tersebut.

2) Jenis kata

Kata banyak sekali jenisnya, ada gerakan yang dilakukan dengan power

kuat dan ada juga dengan gerakan yang lembut dan mengalun tapi bertenaga.

Dalam pertandingan kata pada umumnya ada dua jenis kata, yakni kata wajib

(shitei) dan kata bebas (tokui) yang sudah ditentukan oleh badan karate dunia

World Karate Federation (WKF) yang perguruannya goju-ryu, shotokan, shito-ryu

dan wado ryu.

3) Kata Saifa

Kata saifa adalah salah satu kata dari perguruan goju-ryu dan termasuk

kedalam kata wajib (shitei) perguruan tersebut. Secara harfiah berarti menabrak

dan mencabik (smash and tear). James Lauzon menjelaskan: Saifa adalah yang

pertama dari kata agresif klasik yang diajarkan di Goju-Ryu. Kanryo Higaoma

Sensei diajarkan kata ini, bersama dengan Kata lain dari Goju-Ryu, sementara ia

13 Ibid, hal 1

23

Page 13: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

belajar di China dari 1863-1881 di bawah arah RuRuKo dan lain-lain. Kata ini

dan strategi militer akan menjadi dasar seni bela diri yang Miyagi sensei akhirnya

akan menghubungi Goju-Ryu. Dari pemahaman tentang teknik bergulat dan

mencolok ini kata, Saifa dapat diinterpretasikan berarti menyambar dan merobek

jaringan dalam pertempuran dekat. 14

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa kata saifa adalah kata agresif

klasik yang berfungsi untuk menabrak dan mencabik dalam jarak dekat. Dibawah

ini beberapa gambar dari kata saifa:

Gambar 2.5 menunjukan beberapa teknik gerakan dari kata saifa, yang

didalamnya ada teknik kuda-kuda, tangkisan, pukulan, tendangan, sapuan dan

sebagainya. Gerakan teknik tersebut dilakukan ada yang dengan lembut mengalun

tapi tetap bertenaga dan ada yang secara kuat, cepat dan berirama serta sebisa

14 James Lauzon, dalam situs: www.rock.ca/kata/saifa/saifa.html, diakses tanggal 27 Maret 2013

24

Page 14: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

mungkin berusaha mempertahankan keseimbangan dengan stabil. Dalam

menampilkan kata posisi kuda-kuda/dachi secara umum lutut ditekuk sedikit,

supaya tingkat stabilitasnya meningkat, karena apabila lutut kita lurus, misalnya

pada posisi kuda-kuda siap/haiko dachi akan mudah labil. Hal ini seperti dikutip

dari ronald menjelaskan:

Faktor-faktor yang menentukan stabiltas: 1. Stabilitas meningkat bila

ukuran bidang tumpuan diperluas, 2. Stabilitas meningkat bila garis gravitasinya

jatuh didalam bidang tumpuannya, 3. Stabilitas meningkat bila titik berat

badannya direndahkan, 4. Stabilitas meningkat bila bidang tumpuannya diperluas

searah datangnya gaya, 5. Stabilitas meningkat bila garis gravitasinya dipindahkan

kearah datangnya gaya, 6. Stabilitas berbanding lurus dengan massa tubuh. 15

Dalam penelitian ini supaya dalam menampilkan kata khususnya kata

saifa stabil, penulis memberikan latihan stabilisasi yang latihan tersebut

melibatkan semua otot dalam tubuh dan latihan tersebut termasuk kedalam

kontraksi otot isometrik, hal tersebut senada dengan yang dikemukakan Achmad

Damiri mengatakan:

Kontraksi isometrik: iso=sama, metric=ukuran. Kontraksi isometrik

disebut juga kontraksi statis (static contraction). Kontraksi isotonik

adalah suatu kontraksi otot dimana panjang otot tidak berubah,

sedangkan ketegangan (tension) otot bisa berubah.16

15 Ronald, (2003). Biomekanika. Adobe Rider Dokumen, hal 17

16 Achmad Damiri, (1994). Anatomi Manusia, Bandung: Buku Ajar FPOK UPI. hal 132

25

Page 15: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa dengan merendahkan tubuh

tingkat stabilitas kita akan semakin besar, tapi kerendahan dalam konteks ini

menyesuaikan kedalam bentuk kuda-kuda yang akan ditampilkan dalam bermain

kata. Untuk memperkuat supaya kuda-kuda itu stabil saat menampilkan kata

selain unsur fisik yang lain, latihan stabilisasi diperlukan dan latihan tersebut

termasuk kedalam kontraksi otot isometrik.

4) Peraturan Pertandingan Kata Terbaru (Versi 6 januari 2009)

Setiap olahraga mempunyai cara atau aturan dalam melaksanakan

pertandingan begitupun olahraga karate, setiap aturan dilaksanakan dan dijalankan

oleh semua atlet yang mengikuti pertandingan tersebut baik pada nomor kata

maupun kumite. Dibawah ini peraturan kata seperti yang dijelaskan oleh Donald

dalam WKF Rules Competition sebagai berikut:

Peraturan kata ada sembilan: 1. Pertandingan kata terdiri dari

pertandingan perorangan dan beregu. Pertandingan beregu terdiri dari

pertandingan antar regu yang terdiri dari tiga orang. Setiap regu terdiri dari putra

dan putri Pertandingan perorangan kata terdiri dari pertandingan perorangan

secara terpisah dalam bagian putra dan puri begitupun kata beregu, 2. Dalam

pertandingan kata system eliminasi dengan referchange akan diterapkan, 3. Para

kontestan diharapkan untuk menampilkan pertandingan kata wajib (shitei) dan

kata bebas (tokui) selama pertandingan, 4.Ketika menampilkan shitei kata, tidak

diperbolehkan melakukan variasi, 5. Ketika menampilkan tokui kata, atlet dapat

memilih dalam daftar appendix tujuh, variasi ringan diperbolehkan selama

diperbolehkan oleh aliran yang bersangkutan, 6. Sebelum pertandingan, penyiar

26

Page 16: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

akan mengumumkan nama kata yang akan dibawakan oleh atlet, 7. Atlet harus

menampilkan kata yang berbeda dalam setiap putaran. Sekali kata sudah

dimainkan tidak dapat diulang lagi, 8. Dalam referchange boleh menampilkan

shitei atau tokui, 9. Pada final pertandingan kata beregu, dua tim finalis akan

menampilkan kata pilihan mereka dari daftar tokui pada appendiks tujuh dalam

cara normal. Kemudian mereka menampilkan satu demonstrasi dari arti kata atau

aplikasi kata (bunkai), waktu yang diizinkan untuk demonstrasi bunkai adalah

lima menit. Penggunaan peralatan tradisional dan perlengkapan lainnya tidak

diizinkan. 17

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa pertandingan pada nomor

kata ada kata perorangan dan kata beregu yang setiap regunya terdiri dari tiga

orang. Ketika menampilkan kata shitei tidak boleh ada variasi dan pada final kata

beregu harus menampilkan bunkai/aplikasi dari gerakan kata yang ditampilkan.

5) Penilaian Pada Nomor Kata

Pada nomor kata ada beberapa kriteria penilaian yang dinilai oleh wasit

dan juri, Donald dalam WKF Rules Competition menjelaskan:

Penilaian pada nomor kata: 1. Satu demonstrasi yang sebenarnya dari arti kata, 2. Pemahaman dari teknik yang digunakan (bunkai), 3. Ketepatan ritme, waktu, kecepatan, keseimbangan, dan fokus kekuatan (kime), 4. Pernafasan yang baik dan benar sebagai penolong dalam hal kime, 5. Fokus perhatian yang benar (chakugan) dan konsentrasi, 6. Kuda-kuda yang benar (dachi) dengan penekanan pada kaki yang benar dan telapak kaki datar pada lantai, 7. Penekanan yang baik pada perut (hara) dan tidak ada gerak keatas atau kebawah dari pinggul ketika bergerak, 8. Bentuk

17 Donald P. L Kolopita, Haifendri (2011) WKF Rules Competition : Banjarbaru.hal 27

27

Page 17: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

yang benar (kihon) dari gaya yang ditampilkan, 9. Penampilan harus juga dievaluasi dengan maksud untuk melihat hal-hal lainnya. Sebagaimana tingkat kesulitan dari kata yang ditampilkan, 10. Dalam kata beregu sinkronisasi tanpa aba-aba eksternal adalah merupakan nilai lebih. 18

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa dalam menampilkan kata

harus dengan kecepatan, kekuatan dalam ketepatan waktu yang pas pada gerakan

kata yang ditampilkan, serta ritme, keseimbangan harus dijaga dari awal sampai

berakhirnya kata tersebut.

6) Kumite

Sagitarius mengatakan bahwa “kumite adalah latihan tanding dan

sparing”. Kumite secara harfiah adalah pertemuan tangan. Dalam kumite ada yang

disebut dengan kumite bebas (jiyu kumite), kumite yang diatur (go hon kumite)

dan untuk pertandingan atau permainan biasanya disebut dengan kumite shiai.

Kumite biasanya diberikan kepada murid-murid yang diatas sabuk putih atau

tingkat lanjut19. Sujoto mengatakan :

Untuk menjadi pandai dalam kumite, kita sangat tergantung pada latar

belakang latihan-latihan teknik dasar pukulan, tangkisan dan tendangan.

Rangkaian teknik-teknik dasar membentuk latihan kata dan juga membentuk

latihan kumite.20

Dalam kumite terdapat serangan dan tangkisan ataupun serangan balik

(counter attack), untuk dapat menyerang dengan baik harus melakukan

latihanlatihan dengat sangat sering dan benar. Disamping atlet yang berbakat

18 Ibid, hal 29

19 Sagitarius, Op. Cit, hal, 88

20 Sujoto, Op. Cit, hal, 152

28

Page 18: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

pelatih juga sangat berpengaruh besar terhadap prestasi atlet. Dalam pertandingan

kumite diawasi oleh wasit dan pada saat latihan oleh pelatih. Agar seorang atlet

dapat memenangkan pertandingan dari paparan diatas faktor teknik dan fisik juga

sangat berpengaruh dan itu didapat pada saat latihan.

2. Hakikat Komponen Fisik dalam Olahraga Karate

Kondisi fisik merupakan aspek yang penting dan mendasar bagi

pengembangan aspek-aspek lainnya dan memberikan peranan yang penting dalam

pencapaian suatu prestasi olahraga. Kondisi fisik seseorang akan mempengaruhi

penampilan gerak, karena dengan kondisi fisik yang baik akan berpengaruh

terhadap fungsi sistem organisme tubuh. Harsono mengatakan:

Apabila kondisi fisik itu baik: 1. Akan ada peningkatan dalam

kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung, 2. Akan ada peningkatan

dalam kemampuan, kelentukan, stamina, kecepatan dan yang lainnya, 3.

Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan, 4. Akan ada

pemulihan yang lebih cepatdalam organ-organ tubuh setelah latihan, 5.Akan ada

respon cepat dan organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian

diperlukan.21 Apabila kondisi fisik seseorang kurang baik, bisa menentukan dan

mempengaruhi prestasi yang ditampilkan oleh seorang atlet. Hal ini dipertegas

dengan pernyataan dari Bastinus Nichoulas Matjan:

Latihan fisik unuk atlet dan penggemar olahraga petualangan selain

berat, kompleks, juga sangat menuntut keuletan dan itu wajib dilakukan oleh atlet,

21 Harsono, (1988).Coaching: Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta. CV. Tambak Kusuma. Hal 153

29

Page 19: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

karena untuk memenangkan suatu pertandingan atau perlombaan para atlet harus

berjuang keras. 22

Mengenai komponen kondisi fisik ada 4 komponen kondisi fisik yang

pokok seperti dijelaskan oleh Satria dkk : “1. Kekuatan, 2. Kelentukan, 3.

Kecepatan, 4. Daya tahan”.23 Kemudian Giriwijoyo mengatakan:

Komponen-komponen itu sesungguhnya terdiri dari :

Komponen physiological fitness yang terdiri dari:

- Kemampuan/kualitas dasar ES I:

1. Muscle strength

2. Muscle explosive power kekuatan dan daya

3. Muscle endurence tahan otot

4. Flexsibility

5. Reaction time

6. Coordination

7. Balance

- Kemampuan/kualitas ES II:

1. Endurance

- Kemampuan penampilan yang merupakan gabungan dari berbagai

kemampuan/kualitas dasar ES I:

1. Speed

22 Bastinus Nichoulas Matjan, (2010). Ilmu Kesehatan Olahraga, Bandung:Buku Ajar FPOK UPI.hal 11

23 Satriya, Sidik. Z.D dan Imanudin, I. (2007). Metode Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.hal 61

30

Page 20: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

2. Agility 24

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa komponen fisik itu terdiri

dari kekuatan, kecepatan, kelentukan, daya tahan dan gabungan dari beberapa

komponen lainnya. Kondisi fisik yang baik diperlukan untuk semua cabang

olahraga termasuk karate. Berhubung karena cabang olahraga yang menjadi objek

penelitian ini karate, maka komponen fisik yang dilatihpun disesuaikan dengan

yang diperlukan cabor karate tersebut. komponen kondisi fisik yang dibutuhkan

untuk penelitian ini selain kecepatan, kekuatan dan daya tahan juga stabilitas dan

fleksibilitas, karena penelitian ini lebih condong ke hasil penampilan kata yang

lebih stabil, fleksibel tapi dengan tenaga yang kuat, itu dihasilkan dari latihan-

latihan stabilitas dan fleksibilitas yang membantu mengoptimalkan keterampilan,

kekuatan, kecepatan dan koordinasi. Berikut akan diuraikan tentang peranan

komponen stabilisasi dan fleksibilitas dalam olahraga karate.

3. Hakikat Latihan

a. Definisi Latihan

Latihan dalam dunia olahraga mempunyai peranan yang sangat penting

agar dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program latihan dapat tercapai.

Untuk mencapai suatu prestasi dalam bidang olahraga hanya dapat dicapai melalui

proses latihan.

Dalam cabang olahraga karate, yang lebih dominan adalah latihan fisik,

karena dengan latihan fisik, kebugaran jasmani dan fungsional dari sistem tubuh

24 Giriwijoyo, Santosa. ILMU FAAL OLAHRAGA; Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga, edisi 7. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI. 2007, hal 106

31

Page 21: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

dapat ditingkatkan dan itu harus melalui proses latihan yang sistematis dan

berulang-ulang. Menurut Harsono “Latihan yaitu proses yang sistematis dari

berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian

menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya”. Dalam konteks ini dapat

disimpulkan bahwa latihan adalah proses untuk meningatkan kondisi fisik dengan

segala daya dan upaya dan melalui proses yang sistematis serta berulang-ulang

dan kian hari kian menambah jumlah beban latihannya.25

b. Metode Latihan

Metode latihan adalah suatu cara yang dilakukan dalam menjalankan

proses latihan. Metode latihan banyak jenis atau modelnya, baik itu untuk

meningkatkan kelenturan, kecepatan, kekuatan, daya tahan maupun

keseimbangan. Dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas kondisi fisik

seseorang melalui proses latihan yang sistematis dan tentunya dengan metode

latihan yang terbaik.

c. Ragam Latihan yang Lazim Dilakukan

Seperti paparan yang telah dijelaskan bahwa metode latihan banyak jenis

atau modelnya. Dalam olahraga karate latihan yang lazim dilakukan di dojo-dojo

kebanyakan latihan kihon atau teknik, padahal latihan kondisi fisik sangat

menunjung untuk keberhasilan atlet meraih prestasi. Komponen fisik yang harus

dilatih antara lain, kelenturan, kecepatan, kekuatan, daya tahan maupun

keseimbangan harus dilatih secara progresif seperti latihan teknik pada umumnya.

Karena dengan fisik yang baik akan membantu mengoptimalkan gerak atau

25 Harsono, Op. Cit, hal, 101

32

Page 22: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

keterampilan teknik seorang atlet. Senpai Bayu mengatakan pada wawancara hari

kamis tanggal 21 april 2011 jam 15.30 di dojo ciwalk menjelaskan:

Cabang olahraga karate pada umumnya yang pernah saya ikuti di dojo-

dojo latihan teknik sangat diutamakan dan jarang sekali melatih stabilisasi dan

fleksibilitas secara khusus, latihan tersebut hanya di lakukan di sela-sela

pemanasan saja.

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa latihan teknik lebih

diutamakan daripada latihan fisik, apalagi yang sifatnya khusus hanya diberikan

disela-sela pemanasan saja, padahal latihan fisik akan menunjang untuk

keberhasilan seorang atlet.

d. Latihan Stabilisasi

Stabilisasi adalah salah satu latihan untuk meningkatkan keseimbangan.

Keseimbangan adalah komponen fisik yang hampir dibutuhkan untuk semua

cabang olahraga. Salah satunya yaitu karate, karena dalam penampilan kata

stabilitas sangat diperlukan supaya dalam perfomanya tidak labil. Pengertian

stabilitas juga dijelaskan oleh Yadi Sunardi sebagai berikut:

Kemampuan seseorang untuk mempertahankan kaseimbangannya

terhadap gangguan yang datang dari luar. Semakin stabil atlet semakin

besar tahanan yang diciptakan untuk mengatasi gaya yang

mengganggunya.26

26 Yadi Sunardi, dalam situs: www.google.co.id/file.upi.edu. biomekanika. Adobe Rider Dokumen, hal 7. Diakses tanggal 27 Maret 2013

33

Page 23: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

Adapun pengertian stabilitas seperti dijelaskan oleh Ronald : “berkaitan

dengan seberapa besar tahanan yang diciptakan untuk melawan gangguan tehadap

keseimbangan”. 27

Berdasarkan paparan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

stabilitas adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan dan melawan

gangguan keseimbangan yang datang dari luar. Stabilisasi merupakan komponen

fisik yang turut menentukan dalam tercapainya suatu prestasi dalam olahraga

karate, baik pada nomor kata maupun kumite. Stabilitas yang tinggi menjadikan

gerakan yang ditampilkan atlet menjadi lebih stabil. Latihan stabilisasi diperlukan

baik untuk anak-anak ataupun dewasa. Novo menjelaskan:

latihan stabilisasi ini boleh dikatakan dengan resiko cedera yang sangat

minim dan bahkan untuk orang dewasa (atlet) latihan ini menjadi bagian dari

latihan rehabilitasi atau penyembuhan dari cedera. Latihan ini akan lebih baik

apabila sudah diperkenalkan pada anak-anak usia sekolah. Yang perlu

diperhatikan dari latihan stabilisasi ini adalah porsi / takaran latihan dan bentuk

latihan yang sesuai dan tepat. 28

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa latihan stabilisasi merupakan

bagian dari proses latihan yang harus diberikan pada anak-anak sampai dengan

dewasa, karena disamping meningkatkan keseimbangan juga menjadi latihan

rehabilitasi atau penymembuhan dari cedera.

27 Ronald, Op. Cit,hal, 16

28 Novo, dalam situs: ilmuolahraga.blogspot.com/2010/04/tahap-pelatihan-untuk-anak-usia-sekolah.html. hal, 1. Diakses tanggal 27 Maret 2013

34

Page 24: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

1) Bentuk Latihan Stabilisasi

Latihan untuk meningkatkan stabilitas cukup beragam bentuknya, salah

satu bentuk latihan stabilisasi adalahDengan latihan stabilitas dalam tubuh

terlentang, posisi berbaring atau posisi binatang berkaki empat yang semua

merangkak. Kemudian dilanjutkan dengan posisi berdiri lebih fungsional, sebagai

kontrol dikembangkang. konsep penting diajarkan pada tahap ini meliputi agar

atlet tidak memiringkan panggul atau meratakan tulang belakang. Kami juga

menekankan pernapasan berirama normal. Latihan tersebut dilakukan tiga

kali per minggu, untuk memaksimalkan latihan atlet mulai dengan satu-

dua set dan 15 repetisi kemudian berkembang menjadi tiga set dan 15-20

repetisi. 29

Berikut beberapa contoh gambar bentuk latihan stabilisasi :

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa bentuk latihan stabilisasi

beragam bentuk latihannya. Supaya latihan stabilisasi lebih optimal latihan

tersebut dilakukan minimal tiga kali seminggu secara progresif.

2) Manfaat Latihan Stabilisasi Pada Olahraga Beladiri

Komponen kondisi fisik dalam olahraga beladiri sangat diperlukan,

begitupun stabilisasi, Lady menjelaskan:

29 www.Coach.org, diakses tanggal 27 Maret 2013

35

Page 25: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

Hasil pelatihan stabilitas dapat meningkatkan ketahanan otot, tendon

dan kekuatan ligamen, otot meningkat dan rentang gerak sendi,

meningkatkan aktivitas sistem syaraf, keseimbangan yang lebih baik dan

fungsi inti, dan meningkatkan pencegahan kecelakaan dan kinerja yang

ditingkatkan. 30

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa dengan latihan stabilisasi

untuk cabang olahraga beladiri sangat bermanfaat sekali, stabilisasi dapat

meningkatkan ketahanan otot, tendon kekuatan ligamen serta keseimbangan yang

lebih baik, dalam konteks ini berarti jika seseorang akan melakukan tendangan

dengan gerakan melangkah serta dengan kekuatan dan kecepatan yang tinggi

maka akan terjaga keseimbangannya.

3) Stabilisasi dalam Penampilan Pada Nomor Kata

Berkaitan dengan stabilisasi dalam penampilan pada nomor kata, tungkai

sebagai subjek tumpuan untuk menopang seluruh tubuh dituntut untuk memiliki

otot selain kuat dan cepat juga harus mempunyai tingkat stabilitas yang tinggi, hal

ini sesuai dengan Bompa yang dikutip Harsono menjelaskan:

Agar aktifitas motorik yang khusus mempunyai pengaruh yang baik

terhadap latihan, maka latihan harus didasarkan pada dua hal yaitu: a).

Melakukan latihan yang khas bagi cabang oalahraga spesialisai tersebut,

misalnya pemain bola voli melakukan latihan-latihan yang khas untuk

meningkatkan keterampilan bermain voli dan, b). Melakukan latihan-

30 Lady, ladytrainerstogo.com/stability_training, diakses tanggal 27 Maret 2013

36

Page 26: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

latihan yang mengembangkan kemampuan-kemampuan biomotorik yang

dibutuhkan cabang olahraga tersebut, misalnya latihan fisik untuk latihan

cabang oalahraga tersebut. 31

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu yang

dibutuhkan pada penampilan kata adalah stabilisasi, maka latihan-latihan yang

diberikan pun harus dapat meningkatkan stabilitas. Karena dalam bermain kata

stabilitas yang diperlukan atlet sangat tinggi, shingga diperlukan latihan stabilisasi

secara khusus.

a. Latihan Fleksibilitas

Fleksibilitas adalah bentuk latihan yang meningkatkan kelentukan untuk

berbagai macam cabang olahraga, karena kalau seorang atlet tidak mempunyai

fleksibilitas yang baik dapat menyebabkan penguasaan teknik yang kurang baik

pula. Adapun pengertian fleksibilitas seperti dijelaskan oleh Satria dkk

mengatakan: “kemampuan gerak dalam ruang sendi yang seluas-luasnya”.32

Menurut Michael J. Alter mengatakan “kemampuan untuk menggerakan

otot beserta persendian pada seluruh daerah pergerakan”. 33 Menurut Giriwijoyo

mengatakan: “kelentukan merupakan bagian dari latihan kerangka(skelet)

khususnya latihan untuk memperluas pergerakan persendian, yang berarti

31 Harsono, Op. Cit, hal, 110

32 Satria dkk,Op. Cit, hal 70

33 Michael J. Alter, (1996). 300 Teknik Peregangan Olahraga, Jakarta. PT Raja Gafindo persada.hal 3

37

Page 27: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

meningkatkan persendian”.34 Selanjutnya menurut Bastinus Nicholaus

Matjan menjelaskan: “flekibilitas adalah tingkat ruang gerak suatu persendian”. 35

Berdasarkan paparan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

fleksibilitas adalah kemampuan untuk mnggerakan otot beserta sendi dalam ruang

gerak yang seluas-luasnya pada seluruh daerah pergerakan. Latihan fleksibilitas

disebut juga dengan latihan kelenturan atau kelentukan. Latihan fleksibilitas

secara khusus diperlukan untuk cabang oalahraga karate, baik kata maupun

kumite. Seperti dikutip dari Satria dkk mengatakan: “kelenturan sangat diperlukan

oleh setiap atlet agar mereka mudah untuk mempelajari berbagai gerak,

meningkatkan keterampilan, dan mengoptimalkan kekuatan, kecepatan dan

koordinasi”.36

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa latihan fleksibilitas

menunjang untuk meningkatkan keterampilan gerak serta kecepatan, kekuatan

serta koordinasi seorang atlet.

1) Bentuk Latihan Fleksibilitas

Ada beberapa metode yang bisa meningkatkan fleksibilitas yakni, metode

latihan statis, dinamis dan PNF semua bentuk latihan tersebut bisa meningkatkan

fleksibilitas atau kelenturan seorang atlet. Misalnya latihan fleksibilitas dengan

metode statis seperti menurut Satria dkk mengatakan:

34 Giriwijoyo, Santosa, Ilmu Faal Olahraga; Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga, edisi 7, Buku Ajar FPOK UPI, Bandung, 2007, hal 164

35 Bastinus Nichoulas Matjan, Op. Cit, hal 21

36 Satria dkk, Op. Cit, hal 71

38

Page 28: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

Cara pelaksanaanya pelaku berusaha meregangkan otot-otot tertentu

tanpa bantuan orang lain, dengan tanpa menggerak-gerakan anggota

tubuh tersebut, sebagai patokan lama peregangan statis untuk satu bentuk

latihan yaitu sekitar 20-30 detik. 37

Dibawah ini contoh bentuk peregangan statis:

Gambar di atas adalah contoh salah satu bentuk latihan untuk meningkatkan

fleksibilitas secara umum dengan metode statis, setelah melakukan peregangan statis

kemudian bisa dilanjutkan dengan peregangan dinamis atau PNF. Komponen fisik

tersebut tidak akan terbentuk dengan sendirinya, melainkan harus dengan proses latihan

yang sistematis dan berulang-ulang serta memegang teguh prinsip-prinsip latihan.

Metode latihan statis ada dua, yakni statis aktif dan statis pasif, dalam konteks

penelitian ini metode yang digunakannya yaitu dengan statis aktif.

2) Manfaat Fleksibilitas Panggul Pada Olahraga Beladiri

Manfaat fleksibilitas untuk cabang beladiri sangat besar, hal ini Senada

dengan pendapat Satria dkk bahwa latihan fleksibilitas itu bermanfaat

37 Ibid, hal 71

39

Page 29: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

untuk membantu “memudahkan mempelajari berbagai gerak, meningkatkan

keterampilan, dan mengoptimalkan kekuatan, kecepatan, dan koordinasi”.38

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa dengan latihan fleksibilitas

panggul pada khususnya, untuk cabang olahraga beladiri sangat bermanfaat,

apabila fleksibilitas panggul baik, maka akan memaksimalkan gerakan

menangkis, memukul, menendang, menyapu, dan gerakan lainnya akan lebih

fleksibel, sehingga kecepatan, kekuatan, serta koordinasi gerak akan meningkat.

Idai Makaya menjelaskan:

“Fleksibilitas juga mengacu pada anggota badan dan tubuh mampu

bergerak melalui opsi yang diperlukan dan rentang gerak nyaman dan

lancar, tanpa kemungkinan menimbulkan kerusakan jangka panjang serta

menjadi lebih fleksibel sehingga dapat membuat anda lebih cepat dan lebih

akurat”. 39

Dari pendapat di atas ditarik simpulan bahwa dalam karate gerakan-

gerakan tersebut didukung oleh fleksibilitas panggul. dalam konteks ini berarti

jika seseorang akan melakukan tendangan dengan gerakan melangkah serta

dengan kekuatan dan kecepatan yang tinggi maka dengan fleksibilitas panggul

yang baik akan membantu mengoptimalkan tendangan itu supaya lebih kuat, cepat

akurat dan tidak kaku.

3) Fleksibilitas Panggul dalam Penampilan Pada Nomor Kata

38 Ibid, hal 71

39 Idai Makaya.com, Fleksibilitas,world ducument,hal 4 Diakses tanggal 27 Maret 2013

40

Page 30: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

Berkaitan dengan fleksibilitas panggul dalam penampilan pada nomor

kata, fleksibilitas panggul merupakan objek utama untuk membantu supaya bisa

mengoptimalkan teknik, kecepatan, kekuatan dan koordinasi maka seluruh bagian

anggota tubuh harus dilatih kelentukannya. Agar body potition stands dan terlebih

tungkai memiliki otot yang kuat, cepat dan juga memiliki fleksibilitas yang tinggi,

maka harus diberikan latihan yang sesuai dan khusus dengan tuntutan cabang

olahraganya, hal ini sesuai dengan Bompa (1990:60) menjelaskan:

Sebagai tujuan utama untuk mengembangkan fisik atlet dalam mengingat

kekhususan secara fisiologi dan metodologi, fungsi khusus adalah untuk mencapai

sukses yang paling tinggi dalam kompetisi. Demikian penyesuaian dalam olahraga

yang punya potensi kerja terbesar dalam latihan dan berakhir dengan

pertandingan.40

Berdasarkan paparan di atas ditarik simpulan bahwa latihan yang

diberikan secara khusus akan menghasilkan hasil yang maksimal dan latihan

fleksibilitas pinggul akan memudahkan pergerakan menjadi lebih luas, hal ini

senada dengan Irina Yastrebova “Latihan fleksibilitas panggul mengembangkan

mobilitas dan jangkauan gerak pada sendi panggul”. Dalam konteks ini latihan

fleksibilitas panggul yang diberikan secara khusus akan memaksimalkan teknik

tangkisan, pukulan, tendangan serta gerakan lainnya akan semakin cepat, kuat

serta koordinasinya akan lebih baik. salah satu yang dibutuhkan pada penampilan

40 Bompa, Theory and Methodology of Training, Mozaic, Press, Toronto, 1990, hal 60

41

Page 31: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

kata adalah fleksibilitas panggul yang baik, maka latihan-latihan yang diberikan

pun harus dapat meningkatkan fleksibilitas. 41

B. TINJAUAN TENTANG KEPERCAYAAN DIRI SISWA

1. Pengertian Kepercayaan Diri Siswa

Kepercayaan diri merupakan keyakinan dalam diri seseorang untuk dapat

menangani segala sesuatu dengan tenang. Kepercayaan diri merupakan keyakinan

dalam diri yang berupa perasaan dan anggapan bahwa dirinya dalam keadaan baik

sehingga memungkinkan individu tampil dan berperilaku dengan penuh

keyakinan. 42

Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa manusia untuk

menghadapi tantangan hidup apapun dengan berbuat sesuatu. Setiap individu

mempunyai hak untuk menikmati kebahagiaan dan kepuasan atas apa yang telah

diperolehnya, tetapi itu akan sulit dirasakan apabila individu tersebut memiliki

kepercayaan diri yang rendah, bukan hanya ketidak mampuan dalam melakukan

suatu pekerjaan, tetapi juga ketidak mampuan dalam menikmati pekerjaan

tersebut.43

Kepercayaan diri juga merupakan suatu perasaan atau sikap yang

tidak terlalu membandingkan diri dengan orang lain yang berisikan

kekuatan, kemampuan, dan ketrampilan untuk menghasilkan sesuatu yang

41 Irina Yastrebova, world document, 2011, hal 1. diakses tanggal 27 Maret 2013

42 K. Hambly, Bagaimana Meningkatkan Rasa Percaya Diri, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995, hlm. 3

43 http://one.indoskripsi.com/nade/9599

42

Page 32: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

didasari oleh keyakinan akan kesuksesan dalam melaksanakannya. Orang

yang mempunyai rasa percaya diri mempunyai ciri-ciri tidak

mementingkan diri sendiri, cukup toleran, ambisius, tidak perlu dukungan

orang lain, optimis, mampu bekerja secara efektif dan bertanggung jawab

atas pekerjaannya44

Percaya diri adalah percaya kepada kemampuan diri sendiri, kita

harus benar-benar tahu apa yang dilakukan. Kita sudah mempunyai

rencana kedepan atas hal yang kita lakukan. Dengan demikian kita tidak

terjatuh pada lubang yang kita buat sendiri. Percaya diri ini akan timbul

ketika percaya pada kemampuan diri sendiri untuk menyelesaikan segala

sesuatu yang sedang dihadapi. Kepercayaan diri adalah perasaan yang

mendalam pada batin seseorang, bahwa ia mampu berbuat sesuatu yang

bermanfaat untuk dirinya, keluarganya, masyarakatnya, umatnya dan

agamanya, yang memotifasi untuk optimis, kreatif dan dinamis yang

positif.45

Orang yang kurang percaya diri dalam menghadapi situasi tertentu akan

mengalami gejala seperti: diare, berkeringat, kepala pusing (pening),

jantung berdebar kencang, otot menjadi tegang dan panik.46

Seseorang yang tidak mempunyai kepercayaan diri biasanya tidak

berani bertanggung jawab terhadap suatu tugas atau pekerjaan. Seseorang

44 Lauster, The Personality Test (London: Part Books, 1979), hlm. 12

45 http://indonetasia.com/definisionlene/?p=520

46 K. Hambly, op.cit., hlm. 16

43

Page 33: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

yang tidak mempunyi kepercayaan kepada diri sendiri sering merasa takut

menghadapi resiko atau tanggung jawab yang harus diterima dari tindakan

yang dilakukan yaitu kemungkinan mengalami kegagalan, menyebabkan

seseorang sering menolak atau menghindari dari tugas-tugas atau

pekerjaan tertentu. Sehingga seseorang yang tidak mempunyai

kepercayaan diri cenderung memilih untuk menjadi pengikut dalam

anggotanya saja, atau bahkan menghindari tugas-tugas tersebut sama

sekali. 47

Kepercayaan diri atau keyakinan diri diartikan sebagai suatu kepercayaan

terhadap diri sendiri yang dimiliki setiap individu dalam kehidupannya,

serta bagai mana individu tersebut memandang dirinya secara utuh

dengan mengacu pada konsep diri.48

Perkembangan kepercayaan diri seseorang juga banyak dipengaruhi oleh

adanya keyakinan kepada Tuhan. Bahwa dengan mendekatkan diri pada Tuhan

akan dapat diperoleh keterangan yang membangkitkan kepercayaan diri.

Terbentuknya kepercayaan diri tidak terjadi karena isolasi, akan tetapi mampu

melakukan interaksi dengan sehat didalam masyarakat.49 Disamping itu hal-hal

yang mempengaruhi kepercayaan diri adalah sikap bebas merdeka, tidak

mementingkan diri sendiri, toleran, dan memiliki ambisi.

47 Sobur, Butir-Butir Mutiara Rumah Tangga , BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1985, hlm. 35

48 J. Rakhmat, Psikologi Agama, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hlm. 24

49 A. Ahmadi, Psikologi Sosial , Bina Ilmu, Surabaya, 1988, hlm. 27

44

Page 34: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat

penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas

kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis,

bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berfikiran

positif dan dapat menerimanya. Istilah percaya diri adalah kondisi mental

atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya

untuk berbuat atau melakukan suatu tindakan. Orang tidak percaya diri

memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena

itu sering menutup diri. 50

Rasa percaya diri merupakan modal utama bagi seseorang dalam

mengembangkan aktualisasi dirinya. Pengembangan suatu bangsa untuk mencapai

taraf dan kualitas kehidupan yang lebih baik seyogyanya dilandasi oleh rasa

percaya diri yang kuat.51

Berdasarkan uraian diatas, maka disimpulkan bahwa kepercayaan

diri adalah kemampuan berfikir secara orijinal. Tidak mementingkan diri

sendiri, bertanggung jawab atas semua pekerjaannya, cukup toleran,

optimis dan mampu melakukan interaksi dengan sehat di dalam

masyarakat Kepercayaan diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang,

dimana individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi

keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam

mencapai berbagai tujuan didalam hidupnya.

50http://ilmupsikologi.wordpress.com/2009/12/25/pengertian-kepercayaan-diri/, diakses tanggal 27 Maret 2013

51 Koent Jayaningrat, Mentalitas Kebudayaan Dan Pembanguan, Gramedia, Jakarta, 1982, hlm. 47

45

Page 35: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

2. Ciri-ciri Kepercayaan Diri

Ciri-ciri orang yang mempunyai kepercayaan diri, antara lain: tidak

mementingkan diri sendiri, cukup toleran, ambisius, tidak perlu dukungan orang

lain, tidak berlebihan, selalu optimis, gembira, mampu bekerja secara efektif dan

bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.52

Pendapat lain menyebutkan ciri-ciri kepercayaan diri adalah:

a. Optimis

Perasaan bahwa dirinya akan mampu mewujudkan rencanarencananya

dengan berhasil, menimbulkan kecenderungan untuk tidak ragu-ragu dalam bertindak.

b. Tidak Memiliki Perasaan Rendah Diri

Orang yang mempunyai kepercayaan diri dapat memperoleh pengertian

bahwa setiap manusia dilahirkan dengan memiliki kekurangan dan kelebihan,

maka tidak perlu memiliki perasaan bahwa dirinya jauh lebih kecil, kurang

berharga, tidak mempunyai kemampuan, jika dibandingkan dengan orang lain.

c. Tidak Memiliki Keragu-raguan

Orang yang mempunyai kepercayaan diri jarang merasa raguragu dalam

tindakannya, segera dapat memutuskan untuk bertindak bila dihadapkan kepeda

beberapa alternatif tindakan.

d. Memiliki Rasa Aman

Artinya, orang yang memiliki kepercayaan diri jarang menjadi

kawatir dan merasa cemas, karena didalam berhubungan dengan

orang lain, orang lain tidak dianggap suatu ancaman bagi dirinya

52 Lauster, The Personality Test, Op. Cit., hlm.17

46

Page 36: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

e. Bertanggung Jawab

Seseorang yang percaya diri akan mampu bertanggung jawab atas

pekerjaannya.

f. Cukup Toleran

Artinya seseorang yang tidak egois dan tidak hanya mementingkan diri

sendiri saja, tetapi juga peduli dan mengkaitkan kepentingan dan perasaan orang

lain dan mampu berinteraksi di dalam masyarakat.

Ada juga yang mengatakan karakteristik kepercayaan diri adalah:

a. Pemahaman terhadap potensi diri.b. Optimistis dalam menghadapi permasalahan.c. Tidak merasa lebih rendah dari orang lain dan tidak merasa lebih

tinggi.d. Kreatif dan dinamis dalam menggali dan mengembangkan potensi

diri, serta menutup kekurangan-kekurangan yang menghambat.e. Terdepan dalam setiap aktifitas positif.f. Bertanggung jawab, mengakui kesalahan bila bersalah.g. Berani proporsional dalam kebaikan/kebenaran.h. Tidak cepat marah dan tidak pendendam.i. Memberi sambutan hangat kepada orang lain. Pandai menghargaij. orang lain secara adil.k. Berjalan tegap, murah senyum dan tidak pemarah.53

3. Foktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan diri

Kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

a. Faktor intern atau individual, yaitu: itelegensi dan jenis kelamin.

1) Intelegensi

Intelegensi merupakan keseluruhan kemampuan individu untuk

mereaksikan dan mengadakan penyesuaian dengan lingkungan. Intelegensi yang

53 http://indonetasia.com/devinisionline/?p=520, diakses tanggal 27 Maret 2013

47

Page 37: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

tinggi akan membawa individu kepada pengambilan langkah-langkah yang positif

untuk belajar dari pengalaman yang lalu dan kemudian dapat dipergunakan untuk

membaca keadaan yang baru, problem yang baru dan kemungkinan-kemungkinan

yang akan terjadi.

2) Jenis kelamin

Pria tidak terlalu peka terhadap kelompok dibandingkan wanita, sehingga

wanita lebih memungkinkan untuk melakukan interaksi sosial. Sedangkan pria

biasanya lebih membutuhkan sebuah kelompok.

b. Faktor Eksternal atau sosial, yaitu: keluarga, lingkungan, dan kelompok.

1) Keluarga

Keadaan dalam rumah bisa sangat mempengaruhi terbentuknya

kepercayaan diri sebuah individu, itu dilihat dari cara orang tua mendidik anak-

anaknya.

2) Lingkungan

Pengaruh dari teman akan mempengaruhi tingkah laku individu.

Pengaruh dari teman sebaya ini sangat mempengaruhi kuat lemahnya

interaksi sosial.

3) Kelompok

Sebuah kelompok, didalamnya pasti akan ada hubungan yang

saling terkait satu sama lain, jadi kepercayaan diri individu dalam

sebuah kelompok itu pasti akan mempengaruhi kelompok lain.54

54 Koent Jayaningrat, Op. Cit, hlm 38

48

Page 38: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

Adapun faktor lain seseorang kurang percaya diri adalah:

a. Lingkungan yang kurang memberikan kasih sayang / penghargaan, terutama pada massa kanak-kanak dan massa remaja.

b. Lingkungan yang menerapkan kedisiplinan yang otoriter, tidak memberikan kebebasan berfikir, memilih dan berbuat.

c. Kegagalan/kekecewaan yang berulang kali tanpa diimbangi dengan optimisme yang memadai.

d. Keinginan untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal (idealisme yang tidak realistis).

e. Kekurangan jasmani/cara berbicara yang sering ditonjolkan oleh lingkungannya (sering dihina).

f. Kurang memahami nilai dan peranan iman dalam hidup ini.55

C. PENGARUH EXTRA KARATE TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI

SISWA DI MTS NURUL FALAH SAWO KUTOREJO MOJOKERTO

TAHUN 2012-2013

Merendahkan tubuh menjadikan tingkat stabilitas kita akan semakin

besar, tapi kerendahan dalam konteks ini menyesuaikan kedalam bentuk kuda-

kuda yang akan ditampilkan dalam bermain kata. Untuk memperkuat supaya

kuda-kuda itu stabil saat menampilkan kata selain unsur fisik yang lain, latihan

stabilisasi diperlukan dan latihan tersebut termasuk kedalam kontraksi otot

isometrik. Latihan stabilisasi bisa meningkatkan keseimbangan, Lady mengatakan

bahwa: Hasil pelatihan stabilitas dapat meningkatkan ketahanan otot, tendon

dan kekuatan ligamen, otot meningkat dan rentang gerak sendi, meningkatkan

aktivitas sistem syaraf, keseimbangan yang lebih baik dan fungsi inti, dan

meningkatkan pencegahan kecelakaan dan kinerja yang ditingkatkan. 56

55 http://indonetasia.com/devinisionline/?p=520.

56 Lady, Op. Cit, diakses tanggal 27 Maret 2013

49

Page 39: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

Kata apabila dilihat dari bentuk gerakannya terdapat gerakan pukulan,

tendangan, tangkisan, lompat, hentakkan, kuda-kuda dan semua itu harus

dilakukan dengan ritme, kecepatan, kekuatan yang se-sempurna mungkin tentunya

dengan stabilitas yang baik agar dalam penampilan kata keseimbangannya tidak

labil. Otot tungkai yang kuat adalah modal yang sangat baik untuk bisa

menampilkan kata dengan stabil. Latihan stabilisasi merupakan faktor pendukung

untuk melatih mengencangkan otot tungkai tersebut, sehingga dalam penampilan

kata akan lebih stabil. Karena latihan stabilisasi menurut Yadi sunardi adalah:

“kemampuan seseorang untuk mempertahankan kaseimbangannya terhadap

gangguan yang datang dari luar”. diduga latihan stabilisasi merupakan faktor

pendukung yang baik dalam penampilan atlet pada nomor kata

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa dengan latihan stabilisasi

dapat meningkatkan ketahanan otot, tendon kekuatan ligamen serta keseimbangan

yang lebih baik, dalam konteks ini berarti jika seseorang menampilkan kata dan

didalam kata itu sendiri terdapat gerakan tangkisan, pukulan, tendangan dengan

gerakan melangkah serta dengan kekuatan dan kecepatan yang tinggi maka akan

terjaga keseimbangannya.

a. Dampak Latihan Fleksibilitas Panggul Terhadap Penampilan Kata

Fleksibilitas panggul yang baik sangat diperlukan supaya dalam

penampilan kata tidak kaku dan mengoptimalkan pergerakan, Irina Yastrebova

Hasil pelatihan stabilitas dapat meningkatkan ketahanan otot, tendon dan kekuatan

ligamen, otot meningkat dan rentang gerak sendi, meningkatkan aktivitas sistem

syaraf, keseimbangan yang lebih baik dan fungsi inti, dan meningkatkan

pencegahan kecelakaan dan kinerja yang ditingkatkan.

50

Page 40: AAA BAB IIrepository.stitradenwijaya.ac.id/737/3/bab2 ini2.pdf · 2020. 1. 28. · Indonesia, diantaranya Goju-Ryu, Shotokan, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Arti dari Goju itu sendiri yaitu

Kata apabila dilihat dari bentuk gerakannya terdapat gerakan pukulan,

tendangan, tangkisan, lompat, hentakkan, kuda-kuda dan semua itu harus

dilakukan dengan ritme, kecepatan, kekuatan yang se-sempurna mungkin tentunya

dengan stabilitas yang baik agar dalam penampilan kata keseimbangannya tidak

labil. Otot tungkai yang kuat adalah modal yang sangat baik untuk bisa

menampilkan kata dengan stabil. Latihan stabilisasi merupakan faktor pendukung

untuk melatih mengencangkan otot tungkai tersebut, sehingga dalam penampilan

kata akan lebih stabil. Karena latihan stabilisasi menurut Yadi sunardi adalah:

“kemampuan seseorang untuk mempertahankan kaseimbangannya terhadap

gangguan yang datang dari luar”. diduga latihan stabilisasi merupakan faktor

pendukung yang baik dalam penampilan atlet pada nomor kata

Dari paparan di atas ditarik simpulan bahwa dengan latihan stabilisasi

dapat meningkatkan ketahanan otot, tendon kekuatan ligamen serta keseimbangan

yang lebih baik, dalam konteks ini berarti jika seseorang menampilkan kata dan

didalam kata itu sendiri terdapat gerakan tangkisan, pukulan, tendangan dengan

gerakan melangkah serta dengan kekuatan dan kecepatan yang tinggi maka akan

terjaga keseimbangannya.

b. Dampak Latihan Fleksibilitas Panggul Terhadap Penampilan Kata

Fleksibilitas panggul yang baik sangat diperlukan supaya dalam

penampilan kata tidak kaku dan mengoptimalkan pergerakan, Irina Yastrebova

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan Extra Karate terhadap Kepercayaan Diri Siswa di MTs Nurul Falah

Sawo Kutorejo Mojokerto tahun 2012-2013.

51