Upload
andreadityo
View
34
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/21/2018 Aan
1/40
SEMINAR
PROPOSAL
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Petugas Laboratorium TerhadapKepatuhan Menerapkan Standart Operasional Proesedur (sop) Di
Rumah Sakit Umum Haji Medan
Nama: Alyando
NIM: 101001010
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
2013 1
5/21/2018 Aan
2/40
BAB 1
PENDAHULUAN
2
5/21/2018 Aan
3/40
1.1. Latar belakang
Pelayanan Laboratorium Kesehatan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
Laboratorium kesehatan sebagai unit pelayananpenunjang medis berperan memberikan informasi
yang teliti dan akurat tentang aspek laboratoris dari
spesimen/sampel (darah, urin, dll.) yang memberikan
informasi tentang kesehatan masyarakat. Resiko yang mungkin timbul akibat kesalahan hasil
pemeriksaan akan sangat fatal karena dapat
menyebabkan kesalahan diagnosis oleh dokter, yang
akhirnya akan mengakibatkan kesalahan terapi.3
5/21/2018 Aan
4/40
4
Laboratorium kesehatan dinyatakan baik apabila telah
memiliki peralatan yang lengkap, modern dan cocok
dengan jenis pemeriksaan,disamping itu juga memilikitenaga profesional, serta pelayanan yang
menyenangkan.
Salah satu strategi yang dilakukan oleh pengelola
laboratorium kesehatan dalam mempertahankan atau
meningkatkan jumlah pasiennya adalah dengan
memberikan pelayanan yang berkualitas (service
quality),maka dari itu petugas laboratorium
memerlukan suatu pedoman atau petunjuk
pemeriksaan laboratorium disebut dengan StandarOperasional Prosedur (SOP) laboratorium atau
standar kesehatan dan keselamatan kerja di Rumah
sakit (Depkes RI, 2001).
5/21/2018 Aan
5/40
5
Standart Operasional Prosedur (SOP) laboratorium
adalah suatu pedoman tertulis,patokan pencapaian
tingkat,pernyataan tertulis tentang harapan yangspesifik atau sebagai model untuk ditiru yang
dibakukan. Standart Operasional Prosedur (SOP)
meliputi peraturan-peraturan dalam mengaplikasi
proses-proses dan hasilnya sesuai dengan ketentuan
yang diharapkan.
5/21/2018 Aan
6/40
6
Adapun tujuan Standart Operasional Prosedur (SOP)
adalah :
1. Memberikan pelayanan yang berkualitas danbermutu.
2. Pertahanan diri menghadapi lingkungannya.
3. Mencegah penularan berbagai penyakit
Kelemahan dari penerapan Standart Operasional
Prosedur (SOP) adalah:
1. Kurangnya pengetahuan dan sikap petugas.
2. Tidak adanya pengawasan pimpinan
3. Tidak adanya sanksi
5/21/2018 Aan
7/40
1.2. Rumusan masalah
Bagaimanakah hubungan pengetahuan
dan sikap petugas laboratoriumterhadap
kepatuhan menerapkan StandarOperasional Prosedur (SOP)di Rumah Sakit
Umum Haji Medan
7
5/21/2018 Aan
8/40
Tujuan
Untuk mengetahui hubungan
pengetahuan dan sikap petugas
laboratorium terhadap kepatuhanmenerapkan Standar Operasional
Prosedur (SOP) di Rumah Sakit
Umum Haji Medan.
1.3. Tujuan penelitian
8
5/21/2018 Aan
9/40
1.4 Hipotesis
9
Ho : Tidak ada hubungan antara pengetahuan dan
sikap petugas laboratoriumterhadap kepatuhan
menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) di
Rumah Sakit Umum Haji Medan. Ha : Ada Hubungan antara pengetahuan dan sikap
petugas laboratorium terhadap kepatuhan
menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) di
Rumah Sakit Umum Haji Medan.
5/21/2018 Aan
10/40
1.5. Manfaat penelitian
Memberi masukan bagi pengambil keputusan
tentang pengetahuan dan sikappetugas
laboratorium terhadap kepatuhan menerapkan
Standar Operasional Prosedur (SOP), sebagai bahanpertimbangan dalam membina dan
mengembangkan manajemen pelayanan kesehatan
khususnya di Rumah Sakit Umum Haji Medan.
Sebagai masukan pada petugas laboratorium untukmeningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam
menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) di
Rumah Sakit Umum Haji Medan.
10
5/21/2018 Aan
11/40
11
Untuk menambah pengetahuan penulis dan dapat
dimanfaatkan sebagai referensi ilmiah untuk
pengembangan ilmu khususnya tentang
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) petugaskesehatan Rumah Sakit Umum Haji Medan..
Bagi peneliti lain sebagai bahan perbandingan
dalam melakukan penelitian yang terkait dengan
hubungan pengetahuan dan sikap petugaslaboratorium terhadap menerapkan Standar
Operasional Prosedur (SOP) di Rumah Sakit Umum
Haji Medan.
5/21/2018 Aan
12/40
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
12
5/21/2018 Aan
13/40
2.1. Pengetahuan
2.1.1 Tingkat Pengetahuan di dalam DomainKognitif
1. Tahu (know)
2. Memahami (comprehension)3. Aplikasi (aplication)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
13
5/21/2018 Aan
14/40
2.2. Sikap (attitude)
Sikap adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang.Sikap merupakan suatu perbuatan atau tingkah laku sebagai
reaksi (respons) terhadap sesuatu rangsangan atau stimulus,
yang disertai dengan pendirian dan perasaan orang itu.
Perbedaan sikap pada setiap individu ,seperti adanyaperbedaan dalam bakat, minat, pengalaman, pengetahuan,
intensitas perasaan dan juga situasi lingkungan
14
5/21/2018 Aan
15/40
15
2.2.1. Komponen Pokok Sikap
Menurut Allport (1954) yang dikutip oleh Notoatmodjo
(2007) bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok, yaitu:
1. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu
objek.
2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.
3. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).
5/21/2018 Aan
16/40
16
2.2.2. Tingkatan Sikap
Menurut Sudjana (2006) ada beberapa jenis kategori atau
tingkatan sikap. Kategorinya dimulai dari tingkat dasar atau
sederhana sampai tingkat yang kompleks, yaitu:
a. Reciving/attending (menerima)
b. Responding (merespon)
c. Valuing (penilaian)d. Organisasi
e. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai
2.2.3 Praktek atau Tindakan
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan
(overt behaviour). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu
perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi
yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Di samping, juga
diperlukan faktor dukungan (support) dari pihak lain.
5/21/2018 Aan
17/40
2.3. Standart Operasional Prosedur (SOP)
2.3.1. Pengertian SOP
Menurut Mulyana dkk (2003) memberikan pengertianstandar operasional prosedur (SOP) adalah suatu
standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk
mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk
mencapai tujuan organisasi.
Dan selanjutnya menurut Depkes RI (1995) Standar
Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu protap yang
merupakan tata atau tahapan yang harus dilalui dalam suatu
proses kerja tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang
berwenang atau yang bertanggung jawab untuk
mempertahankan tingkat penampilan atau kondisi tertentu
sehingga sesuatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif
dan efisien. 17
5/21/2018 Aan
18/40
2.3.2. Tujuan SOP
1. Agar petugas menjaga konsistensi dan tingkat kinerja
petugas atau tim dalam organisasi atau unit.
2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiapposisi dalam organisasi.
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab
dari petugas terkait.
4.Melindungi organisasi dan staf dari malpraktek ataukesalahan administrasi lainnya.
5.Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan,
duplikasi dan inefisiensi.
18
5/21/2018 Aan
19/40
2.3.3. Fungsi SOP
1. Memperlancar tugas petugas atau tim.
2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah
dilacak.
4. Mengarahkan petugas untuk sama-sama disiplin dalam
bekerja.5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas rutin.
2.3.4. Prinsip-pinsip SOP
1. Harus ada pada setiap kegiatan pelayanan.
2. Bisa berubah sesuai dengan perubahan standar profesi atau
perkembangan iptek serta peraturan yang berlaku.
3.Memuat segala indikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi
pada setiap upaya.
4.Harus didokumentasikan.19
5/21/2018 Aan
20/40
2.3.5. Standart Pelayanan Laboratorium di
Puskesmas
2.3.5.1. Standart Operasional Prosedur
Laboratorium (Standart Kesehatan danKeselamatan Kerja) di Laboratorium Puskesmas
(Depkes RI,2002)
2.3.5.2. Pengertian
Memuat pedoman tentang pelaksanaan kesehatan dan
keselamatan kerja di laboratorium secara baik dan benar
sesuai pedoman demi terciptanya kesehatan dan keselamatan
petugas maupun lingkungan kerja.
20
2 3 3 d
5/21/2018 Aan
21/40
2.3.5.3. Prosedur
a.Pakailah jas laboratorium
b.Cuci tangan sebelum pemeriksaan
c.Menggunakan alat pelindung dirid.Semua spesimen harus dianggap infeksius
e.Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya
f.Tidak makan,minum,merokok,tidak menyentuh mulut dan mata
saat bekerja.
g.Tidak menyimpan makanan dilemari pendingin bahan-bahan
klinik.
h. Melakukan pengisapan pipet menggunakan alat mekanik.
21
5/21/2018 Aan
22/40
i.Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berputar.
j.Menutup ujung tabung penggumpal dengan kertas.
k. Bersihkan semua peralatan bekas pakai dengan desinfektan
l. Pakai sarung tangan rumah tangga sewaktu membersihkan
alat-alat dari bahan gelas.j. Letakkan bahan limbah infeksi didalam kantong plastik.
K. Cuci tangan dengan sabun dan beri desinfektan setiap kali
selesai bekerja.
22
5/21/2018 Aan
23/40
2.4. Infeksi yang didapat di Laboratorium
2.4.1.Pengertian Infeksi yang Didapat di
LaboratoriumInfeksi nosokomial akibat kegiatan staf laboratorium tanpa
memperkirakan bagaimana kejadiannya.
2.4.2. Jenis Paparan Akibat Infeksi yang didapat di
Laboratorium
1. Inhalasi
2. Tertelan
3. Luka tusukan4.Kontaminasi pada kulit dan selaput lendir
23
5/21/2018 Aan
24/40
2.4.3. Pengambilan Darah (Flebotomi)
Centers for Disease Control (CDC) menyatakan bahwa
flebotomi merupakan prosedur yang beresiko paling tinggi,
karena jarum paling sering digunakan adalah ukuran besar (8-
22 gauge) dan jumlah darah tertinggal di dalam jarum
sesudah pemakaian. Pada laporan 1999 (EPINet), 21% dari
1.993 perlukaan tajam yang dilaporkan di Amerika Serikat
berhubungan dengan flebotomi. Lebih dari 80% perlukaanjarum terjadi sewaktu mengambil darah vena, menggunakan
jarum vakum, jarum sekali pakai dan jarum butterfly.
24
2 5 Alat Pelindung Diri
5/21/2018 Aan
25/40
2.5. Alat Pelindung Diri
2.5.1. Jenis Alat Pelindung Diri yang Dipakai di
Laboratorium
a. Sarung tanganb. Masker
c. Pelindung mata
d. Gaun penutup
e. Kap (penutup rambut)
f. Apron
g. Alas kaki
25
5/21/2018 Aan
26/40
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
26
5/21/2018 Aan
27/40
3.1. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
27
-pengetahuan
-sikap
Kepatuhan
menerapkan Standart
Operasional Prosedur
(SOP)
5/21/2018 Aan
28/40
3.2. Jenis penelitian
28
Jenis penelitian adalah penelitian observational yang
bersifat deskriptif analitik dengan metode cross sectional
study. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui kolerasiantara variabel bebas yaitu pengetahuan dan sikap petugas
laboratorium terhadap kepatuhab menerapkan SOP di
rumah sakit umum haji.
5/21/2018 Aan
29/40
3.3. Lokasi Penelitian dan waktu penelitian
29
Waktu
penelitianPenelitian ini dilakukan pada bulan
November - Desember 2013.
Lokasipenelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit
Umum Haji Medan
5/21/2018 Aan
30/40
3.4. Populasi dan Sampel
a) Populasi
Seluruh petugas laboratorium Rumah Sakit Umum Haji
Medan
b) Sampel
Total sampling
3.5. Metoda Pengumpulan DataDalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah
data primer. Data primer diperoleh dari wawancara,
observasi dengan menggunakan kuesioner-kuesioner yang
dipersiapkan.
30
3 6 Varibel dan Definisi Operasional
5/21/2018 Aan
31/40
3.6. Varibel dan Definisi Operasional
3.6.1. Variabel Penelitian
a. Independent dan Dependent
3.6.2. Definisi Operasional
a. pengetahuan
b. sikap
c. petugas laboratoriumd. Kepatuhan
e. Standart Operasional Prosedur laboratorium
f. Umur
g. Jenis kelaminh. Pendidikan dan masa kerja
31
5/21/2018 Aan
32/40
3.7. Metode Pengukuran
3.7.1. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan melihat kemungkinan respondendapat menjawab atau tidak 15 pertanyaan, yang dikategorikan
sebagai berikut :
a. Baik jika nilai 76-100 % ( 12-15 pertanyaan)
b. Cukup jika nilai 56-75 % ( 9-11 pertanyaan)c. Kurang jika nilai < 56 % ( < 8 pertanyaan)
(Suharsimi Arikunto, 1998 : 246).
32
5/21/2018 Aan
33/40
Untuk mengukur sikap responden digunakan instrumen angket
berjumlah 14 pernyataan tertutup yang menggunakan skalaordinal yang menggunakan skala likert dengan 5 kategori
penilaian yaitu Sangat Setuju (SS) , Setuju (S), Netral/Ragu-
Ragu (N), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
Pernyataan Sikap Favorable (Positif) pilihan jawaban Sangat
Setuju (SS) diberi skor 5, Setuju (S) diberi skor 4, Netral (ragu-ragu) skor 3, Tidak setuju (TS) diberi skor 4, Sangat Tidak Setuju
(STS) diberi skor 1 Sedangkan Pernyataan Sikap Unfavorable
(Negatif) skor jawaban kebalikannya (Sudarmayanti, 2002).
33
5/21/2018 Aan
34/40
Penilaian kategori sikap ada 2 kategori yaitu sikap positif dan
sikap negative yang diukur berdasarkan nilai tengah (median).Nilai tertinggi adalah 70 dan nilai terendah adalah 14,
sehingga nilai tengah (median) untuk pernyataan sikap adalah
42. Penilaian kategori sikap yaitu :
a. Sikap Positif : Bila interval nilai yaitu 43-70
b. Sikap Negatif : Bila interval nilai yaitu 14-42
34
3 7 3 Penerapan standar operational prosedur (SOP)
5/21/2018 Aan
35/40
3.7.3. Penerapan standar operational prosedur (SOP)
Penilaian terdiri dari Menerapkan (patuh) nilai 1 (> 60 100 %
interval 9-16) dan Tidak menerapkan (tidak patuh) nilai 0(
5/21/2018 Aan
36/40
3.8. Metode Analisa Data
3.8.1 analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk mendapatkan data tentangdistribusi frekuensi dari masing-masing variabel, kemudian
data ini disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
a. Pengetahuan petugas laboratorium tentang SOP.
b. Sikap petugas laboratorium dalam penerapan SOPc. Karakteristik responder
36
3 8 2 Analisa Bivariat
5/21/2018 Aan
37/40
3.8.2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah analisis statistik yang dapat
digunakan dalam mencari hubungan antara pengetahuan dan
sikap petugas laboratorium dengan penerapan SOP di RumahSakit Umum Haji Medan. Untuk menganalisa data yang telah
dikumpulkan digunakan Uji Chi-Square test dengan bantuan
SPSS pada tingkat kepercayaan 95 % (x= 0,05). Bilap
5/21/2018 Aan
38/40
3.8.3. Analisa Multivariat
Analisis multivariat untuk melihat hubungan antara variabel
independen dan dependen dengan menggunakan uji regresi
logistik yang didapatkan dari uji bivariat dimana variabel yang
mempunyai nilaip < 0,25 dapat dijadikan variabel yang
berpengaruh terhadap kepatuhan SOP laboratorium. Dari uji
multivariat ini akan diketahui variabel yang paling dominan
pengaruhnya terhadap kepatuhan SOP. Analisis inimenggunakan komputer dengan program SPSS for windows.
38
Daftar Pustaka
5/21/2018 Aan
39/40
Daftar Pustaka DEPKES RI, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1087/MENKES/SK/VIII/2010. STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI RUMAH
SAKIT.
Ibrahim B. Tingkat Kepatuhan Penggunaan Sarung Tangan Bagi Petugas Laboratorium Klinik diKota Cilegon Tahun 2009. Universitas Indonesia.
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN, Buletin BUK.
Kebijakan pelayanan Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit. Edisi I. Thn 2012
Pangabean R. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PETUGASLABORATORIUM TERHADAP
KEPATUHAN MENERAPKANSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)DI PUSKESMAS KOTA
PEKANBARUTAHUN 2008. Universitas Sumatera Utara.
RSU Sidikalang. Standar Prosedur Operasional (SPO). Available from
http://rsudsidikalang.blogspot.com/last update 2010
Rumah Sakit Wijaya Kusumah. Standar Operasional Prosedur. Available from
http://rumahsakitwijayakusumahkuningan.blogspot.com/2012/10/sop-rekam-medis-rumah-
sakit-wijaya.htmllast update 2010
Wikimedia Foundation. SIKAP. Available from http://id.wikipedia.org/wiki/Sikaplast update
2012
Sjamsuhidajat, R. dan De Jong, Wim. 2003. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC.
Sastroasmoro S, Prof.DR,Dr, Sp.A(K). Ismael S,Prof.Dr.Sp.A(K). Dasar-Dasar Metodologi
Penelitian Klinis. Edisi ke-3. Sagung seto.2008.
39
http://rsudsidikalang.blogspot.com/http://rumahsakitwijayakusumahkuningan.blogspot.com/2012/10/sop-rekam-medis-rumah-sakit-wijaya.htmlhttp://rumahsakitwijayakusumahkuningan.blogspot.com/2012/10/sop-rekam-medis-rumah-sakit-wijaya.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sikaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Sikaphttp://rumahsakitwijayakusumahkuningan.blogspot.com/2012/10/sop-rekam-medis-rumah-sakit-wijaya.htmlhttp://rumahsakitwijayakusumahkuningan.blogspot.com/2012/10/sop-rekam-medis-rumah-sakit-wijaya.htmlhttp://rumahsakitwijayakusumahkuningan.blogspot.com/2012/10/sop-rekam-medis-rumah-sakit-wijaya.htmlhttp://rumahsakitwijayakusumahkuningan.blogspot.com/2012/10/sop-rekam-medis-rumah-sakit-wijaya.htmlhttp://rumahsakitwijayakusumahkuningan.blogspot.com/2012/10/sop-rekam-medis-rumah-sakit-wijaya.htmlhttp://rumahsakitwijayakusumahkuningan.blogspot.com/2012/10/sop-rekam-medis-rumah-sakit-wijaya.htmlhttp://rumahsakitwijayakusumahkuningan.blogspot.com/2012/10/sop-rekam-medis-rumah-sakit-wijaya.htmlhttp://rumahsakitwijayakusumahkuningan.blogspot.com/2012/10/sop-rekam-medis-rumah-sakit-wijaya.htmlhttp://rumahsakitwijayakusumahkuningan.blogspot.com/2012/10/sop-rekam-medis-rumah-sakit-wijaya.htmlhttp://rumahsakitwijayakusumahkuningan.blogspot.com/2012/10/sop-rekam-medis-rumah-sakit-wijaya.htmlhttp://rumahsakitwijayakusumahkuningan.blogspot.com/2012/10/sop-rekam-medis-rumah-sakit-wijaya.htmlhttp://rsudsidikalang.blogspot.com/5/21/2018 Aan
40/40
Terima kasih
40
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA2012