15
TUGAS ASKEB IV “ ABORTUS “ DISUSUN OLEH : INA MAFTUHAH HASANAH NIM. 10306035 Dosen Pembimbing : NOVA YULITA, SST PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS ABDURRAB PEKANBARU

Abortus Tk. II Akbid

Embed Size (px)

DESCRIPTION

abrtus

Citation preview

Page 1: Abortus Tk. II Akbid

TUGAS ASKEB IV

“ ABORTUS “

DISUSUN OLEH :

INA MAFTUHAH HASANAH

NIM. 10306035

Dosen Pembimbing : NOVA YULITA, SST

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

UNIVERSITAS ABDURRAB

PEKANBARU

2011/2012

Page 2: Abortus Tk. II Akbid

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya,

sehingga dalam penyusunan Makalah Askeb IV yang berjudul “Abortus ini dapat diselesaikan.

Segala hormat dan teriring terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak dan

dosen pembimbing ibu Nova Yulita, SST yang dengan tulus ikhlas telah menyumbangkan tenaga

dan pikirannya hingga selesainya makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan, baik

dalam penulisan maupun penjelasan suatu masalah, maka dari itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun untuk kemajuan yang lebih baik nantinya.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Pekanbaru, 20 Maret 2011

Penulis

Page 3: Abortus Tk. II Akbid

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Tujuan ................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian........................................................................................................... 2

B. Penyebab ........................................................................................................... 2

C. Macam-Macam Abortus..................................................................................... 3

D. Penanganan Abortus........................................................................................... 4

E. Missed Abortion................................................................................................. 5

F. Metode Kontrasepsi Pasca Abortus.................................................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA

i

ii

Page 4: Abortus Tk. II Akbid

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Abortus didefenisikan sebagai keluar janin sebelum mencapai viabilitas. Karena

defenisi viabilitas berbeda-beda di berbagai Negara, WHO merekomendasikan bahwa janin

viabel apabila masa gestasi telah mencapai 22 minggu atau lebih, atau apabila berat janin 500

gr atau lebih. Karena istilah “aborsi” tidak membedakan abortus spontan dan abortus buatan,

banyak ahli kebidanan menyebut aborsi spontan sebagai “keguguran” (miscarriage).

Dari data beberapa Negara memperkirakan bahwa antara 10 dan 15% kehamilan yang

terdiagnosis secara klinis berakhir dengan abortus. Abortus lebih sering terjadi pada wanita

berusia di atas 30 tahun dan meningkat pada usia diatas 35 tahun. Frekuensi meningkat

bersamaan dengan meningkatnya angka graviditas: 6 persen kehamilan pertama atau kedua

berakhir dengan abortus: angka ini meningkat menjadi 16 persen pada kehamilan ke 3 dan

seterusnya (Llewellyn, 2001)

B. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam makalah ini adalah tentang Abortus serta apa saja

yang terkait dengan hal-hal yang menyangkut abortus.

Page 5: Abortus Tk. II Akbid

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Abortus

Keguguran atau abortus adalah terhentinya proses kehamilan yang sedang

berlangsung sebelum mencapai umur 28 minggu atau berat janin sekitar 500 gram (Manuaba,

2007)

Abortus ialah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar. Anak

baru mungkin hidup di dunia luar kalau beratnya telah mencapai 1000 gram atau kehamilan

28 minggu (http://www.google.com)

Perlu dikemukakan bahwa hasil konsepsi adalah seperti benda asing yang

berimplantasi dalam uterus sehingga terjadi upaya mempertahankan dan menolak benda

asing tersebut dengan berbagai reaksi tubuh (manuaba, 2007)

B. Penyebab Abortus

Penyebab abortus adalah :

Ovofetal

Pemeriksaan janin dengan ultrasonografi dan selanjutnya pemeriksaan histologik

menunjukkan bahwa pada 70 persen kasus, ovum yang telah dibuahi gagal berkembang

dengan baik atau mengalami malformasi. Pada 40 % dari kasus ini, kelainan kromoson

mendasari terjadinya aborsi. Pada 20% abortus, trofablas gagal mengadakan inplantasi

secara adekuat.

Ibu

Penyakit sistemik pada ibu, terutama infeksi bertanggung jawab terhadap 2 persen

abortus. Sebanyak 4 persen berikut hubungannya dengan kelainan uterus seperti kelainan

congenital, mioma uteri, terutama tumor submukosa atau inkompetensi servikal.

Penyebab psikosomatik diduga merupakan penyebab abortus utama tetapi bukti sulit

dievaluasi.

Pada kehamilan mingu-mingu pertama (0-10 minggu) factor ovofetal bertanggung

jawab atas sebagian besar abortus, pada kehamilan selanjutnya (11-22 minggu) factor ibu

menjadi lebih umum (Llewellyn, 2001)

Page 6: Abortus Tk. II Akbid

C. Macam-macam Abortus adalah:

1. Abortus spontan

Abortus spontan adalah penghentian kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas (usia

kehamilan 22 minggu).

2. Abortus yang disengaja

Abortus yang disengaja adalah suatu proses dihentikannya kehamilan sebelum janin

mencapai viabilitas

3. Abortus tidak aman

Abortus tidak aman adalah suatu prosedur yang dilakukan oleh orang yang tidak

berpengalaman atau dalam lingkungan yang tidak memenuhi standar medis minimal atau

keduanya.

4. Abortus septic

Abortus septik adalah abortus yang mengalami komplikasi berupa infeksi-sepsis dapat

berasal dari infeksi jika organisme penyebab naik dari saluran kemih bawah setelah

abortus spontan atau abortus tidak aman. Sepsis cenderung akan terjadi jika terdapat sisa

hasil konsepsi atau terjadi penundaan dalam pengeluaran hasil konsepsi. Sepsis

merupakan komplikasi yang sering terjadi pada abortus tidak aman dengan menggunakan

peralatan (Saifuddin, 2006)

Suatu abortus tidak aman terjadi, periksalah adanya tanda-tanda infeksi atau adanya

perlukaan uterus, vagina dan usus, lakukan irigasi vagina untuk mengeluarkan tumbuh-

tumbuhan, obat-obat lokal atau bahan lainnya.

Langkah diagnosis kehamilan :

1. Anamnesis

2. Pemeriksaan tanda-tanda vital

3. Pemeriksaan Abdomen

4. Pemeriksaan bimanual

5. Pemeriksaan tambahan (Manuaba, 2007)

Page 7: Abortus Tk. II Akbid

D. Penanganan Abortus

Penanganan umum :

1. Lakukan penilaian awal untuk segera menentukan kondisi pasien (gawat darurat,

komplikasi berat atau cukup stabil)

2. Pada kondisi gawat darurat, segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan

tindakan lanjutan (evaluasi medic atau merujuk)

3. Penilaian medic untuk menentukan kelaikan tindakan difasilitas kesehatan setempat atau

dirujuk ke rumah sakit

4. Ingat: kemungkinan hamil ektopik pada pasien hamil muda dengan syok berat

5. Bila terdapat tanda-tanda sepsis, berikan antibiotika yang sesuai (lihat penatalaksanaan

syok septic)

6. Temukan dan hentikan dengan segera sumber perdarahan

7. Lakukan pemantauan ketat tentang kondisi pascatindakan dan perkembangan lanjutan

(Saifuddin, 2006)

Penanganan abortus imminens :

1. Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total.

2. Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan atau hubungan seksual.

3. Tidak perlu terapi hormonal (estrogen atau progestin) atau tokolitik (misalnya

salbutamol atau indometasin) karena obat-obat ini tidak dapat mencegah

abortus.

Penanganan abortus insipiens :

1. Jika usia kehamilan kurang 16 minggu, lakukan evaluasi uterus dengan aspirasi

vakum manual.

2. Jika usia kehamilan lebih 16 minggu :

3. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.

Penanganan abortus inkomplit :

1. Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang 16 minggu,

evaluasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum untuk

Page 8: Abortus Tk. II Akbid

mengeluarkan hasil konsepsi yang keluar melalui serviks. Jika perdarahan

berhenti, beri ergometrin 0,2 mg intramuskuler atau misoprostol 400 mcg per

oral.

2. Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan kurang 16

minggu, evaluasi sisa hasil konsepsi dengan :

3. Jika kehamilan lebih 16 minggu :

4. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.

Penanganan abortus komplit :

1. Tidak perlu evaluasi lagi.

2. Observasi untuk melihat adanya perdarahan banyak.

3. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.

4. Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferrosus 600 mg per hari

selama 2 minggu. Jika anemia berat berikan transfusi darah.

5. Konseling asuhan pasca keguguran dan pemantauan lanjut (http://www.google.com)

Pemantauan Pasca Abortus

Insidens abortus spontan kurang lebih 15% (1 dari 7 kehamilan) dari seluruh kehamilan.

Syarat-syarat memulai metode kontrasepsi dalam waktu 7 hari pada kehamilan yang tidak

diinginkan :

1. Tidak terdapat komplikasi berat yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.

2. Ibu menerima konseling dan bantuan secukupnya dalam memilih metode

kontrasepsi yang paling sesuai (Saifuddin, 2006).

E. Missed Abortion

Missed abortion seharusnya ditangani di rumah sakit atas pertimbangan:

Plasenta dapat melekat sangat erat di dinding rahim, sehingga prosedur evakuasi

(kuratase) akan lebih sulit dan resiko perforasi lebih tinggi.

Pada umumnya kanalis servisis dalam keadaan tertutup sehingga perlu tindakan dilatasi

dengan batang laminaria selama 12 jam.

Page 9: Abortus Tk. II Akbid

Tingginya kejadian komplikasi hipofibrinogenimia yang berlanjut dengan gangguan

pembekuan darah ((Saifuddin, 2006).

F. Metode kontrasepsi pasca abortus 

1. Kondom

2. Pil kontrasepsi

3. Suntikan

4. Implan

5. Alat kontrasepsi dalam rahim

6. Tubektomi (manuaba, 2007)

Page 10: Abortus Tk. II Akbid

BAB III

PENUTUP

Keguguran atau abortus adalah terhentinya proses kehamilan yang sedang

berlangsung sebelum mencapai umur 28 minggu atau berat janin sekitar 500 gram

Abortus ialah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar. Anak

baru mungkin hidup di dunia luar kalau beratnya telah mencapai 1000 gram atau kehamilan

28 minggu

Penyebab abortus adalah :

Ovofetal

Ibu

Macam-macam Abortus adalah:

Abortus spontan

Abortus yang disengaja

Abortus tidak aman

Abortus septic

Penanganan umum :

Lakukan penilaian awal untuk segera menentukan kondisi pasien (gawat darurat,

komplikasi berat atau cukup stabil)

Pada kondisi gawat darurat, segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan

tindakan lanjutan (evaluasi medic atau merujuk)

Penilaian medic untuk menentukan kelaikan tindakan difasilitas kesehatan setempat atau

dirujuk ke rumah sakit

Page 11: Abortus Tk. II Akbid

DAFTAR PUSTAKA

Llewellyn-Jones, Derek. 2001. Dasar-Dasar Obsteteri dan ginekologi. Jakarta: Hipokrates

Saifuddin, Abdul Bari, 2006. Pelayanan Kesehatan Ibu. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Ida bagus Gde Manuaba, 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC

http://www.google.com