28
i ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP PADA PASIEN TERINFEKSI VIRUS DENGUE PRIMER DAN SEKUNDER DI RSUP SANGLAH DENPASAR Penegakan diagnosis infeksi virus Dengue primer atau sekunder cukup sulit dilakukan karena luasnya spektrum gejala dan tanda yang ditimbulkan. Konfirmasi diagnosis dengan pemeriksaan laboratorium salah satunya dengan pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran umum hasil pemeriksaan darah lengkap meliputi jumlah trombosit, leukosit, hematokrit, dan hemoglobin pada pasien terinfeksi virus Dengue primer dan sekunder. Penelitian ini bersifat deskriptif cross-sectional dengan mengambil data dari catatan rekam medis secara retrospektif dan total sampling. Sampel merupakan pasien terinfeksi virus Dengue primer dan sekunder yang tercatat di RSUP Sanglah Denpasar selama bulan Juli 2013 Juni 2014. Variabel kemudian dianalisis secara univariat menggunakan SPSS for Windows. Dari 202 sampel (46 orang terinfeksi primer dan 156 orang terinfeksi sekunder) didapatkan hasil proporsi pasien terinfeksi virus Dengue primer dan sekunder yang memiliki jumlah trombosit 47,750 x 10 3 /μL masing- masing adalah sebesar 17,4% dan 59,6%, proporsi pasien yang memiliki jumlah leukosit >3,965 x 10 3 /μL adalah 30,4% dan 55,8%, proporsi pasien yang memiliki kadar hematokrit >45,04% adalah 41,3% dan 55,1%, dan proporsi pasien dengan kadar hemoglobin >15,3 g/dL adalah 39,1% dan 51,9%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas pasien yang terinfeksi virus Dengue sekunder mempunyai jumlah trombosit yang lebih rendah, namun mempunyai jumlah leukosit, hematokrit, dan hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien terinfeksi primer. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut secara analitik untuk mengetahui hubungan antarvariabel. Kata kunci : trombosit, leukosit, hematokrit, hemoglobin, infeksi virus Dengue primer dan sekunder.

ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

  • Upload
    vodang

  • View
    240

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

i

ABSTRAK

GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP PADA

PASIEN TERINFEKSI VIRUS DENGUE PRIMER DAN SEKUNDER DI

RSUP SANGLAH DENPASAR

Penegakan diagnosis infeksi virus Dengue primer atau sekunder cukup sulit

dilakukan karena luasnya spektrum gejala dan tanda yang ditimbulkan.

Konfirmasi diagnosis dengan pemeriksaan laboratorium salah satunya dengan

pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan

diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan hal tersebut,

penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran umum hasil pemeriksaan darah

lengkap meliputi jumlah trombosit, leukosit, hematokrit, dan hemoglobin pada

pasien terinfeksi virus Dengue primer dan sekunder. Penelitian ini bersifat

deskriptif cross-sectional dengan mengambil data dari catatan rekam medis secara

retrospektif dan total sampling. Sampel merupakan pasien terinfeksi virus Dengue

primer dan sekunder yang tercatat di RSUP Sanglah Denpasar selama bulan Juli

2013 – Juni 2014. Variabel kemudian dianalisis secara univariat menggunakan

SPSS for Windows. Dari 202 sampel (46 orang terinfeksi primer dan 156 orang

terinfeksi sekunder) didapatkan hasil proporsi pasien terinfeksi virus Dengue

primer dan sekunder yang memiliki jumlah trombosit ≤47,750 x 103/µL masing-

masing adalah sebesar 17,4% dan 59,6%, proporsi pasien yang memiliki jumlah

leukosit >3,965 x 103/µL adalah 30,4% dan 55,8%, proporsi pasien yang memiliki

kadar hematokrit >45,04% adalah 41,3% dan 55,1%, dan proporsi pasien dengan

kadar hemoglobin >15,3 g/dL adalah 39,1% dan 51,9%. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa mayoritas pasien yang terinfeksi virus Dengue sekunder

mempunyai jumlah trombosit yang lebih rendah, namun mempunyai jumlah

leukosit, hematokrit, dan hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan dengan

pasien terinfeksi primer. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut secara analitik

untuk mengetahui hubungan antarvariabel.

Kata kunci : trombosit, leukosit, hematokrit, hemoglobin, infeksi virus

Dengue primer dan sekunder.

Page 2: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

ii

ABSTRACT

GENERAL DESCRIPTION OF COMPLETE BLOOD COUNT TEST ON

PATIENTS WITH PRIMARY AND SECONDARY DENGUE VIRUS

INFECTION IN SANGLAH DENPASAR HOSPITAL

The diagnosis of primary or secondary Dengue virus infection is quite

difficult because of the wide spectrum of symptoms and signs. Complete blood

count testing may be the initial screening to determine diagnosis and therapy

accurately. This study aimed to determine the general description of the results of

a complete blood count includes the number of platelets, leukocytes, hematocrit,

and hemoglobin in patients with primary and secondary Dengue virus infection.

This was a descriptive cross-sectional study by taking data from medical record

retrospectively with total sampling methode. Samples were patients with primary

and secondary Dengue virus infection listed on Sanglah Denpasar Hospital during

July 2013 - June 2014. The variables were analyzed by SPSS for Windows. The

total sample were 202 peoples (46 primary-infected patients and 156 secondary-

infected patients). The proportion of primary-infected patients and secondary-

infected patients who has platelet count ≤47.750 x 103/mL was 17.4% and 59.6%,

the proportion of patients with leukocyte counts >3.965 x 103/mL was 30.4% and

55.8%, the proportion of patients with hematocrit >45.04% was 41.3% and

55.1%, and the proportion of patients with a hemoglobin level of >15.3 g/dL was

39.1% and 51.9%. It can be concluded that the majority of secondary-infected

patients had lower platelet counts, but has the leukocyte count, hematocrit, and

hemoglobin higher than the primary-infected patients. However, further research

is needed to determine the relationship between the variables.

Keywords: platelet, leukocyte, hematocrit, hemoglobin, primary and

secondary Dengue virus infection.

Page 3: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

iii

RINGKASAN

Beberapa dekade terakhir ini, infeksi virus dengue merupakan salah satu

penyakit yang menjadi pusat perhatian dunia kesehatan yang disebabkan oleh

gigitan vektor nyamuk (mosquito-borne viral disease).Prevalensi kasus infeksi

virus dengue di dunia mengalami peningkatan secara dramatis hingga 30 kali lipat

termasuk di Indonesia. Di Provinsi Bali sendiri, menurut data yang diambil dari

Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2012, pada tahun 2011 angka penderita

tercatat sebesar 2.993 kasus DBD, sedangkan pada tahun 2012 terjadi penurunan

jumlah kasus tetapi tidak begitu singnifikan yaitu menjadi 2.649 kasus. Dari

sekian kabupaten di Provinsi Bali, Kota Denpasar adalah salah satu daerah yang

endemis DBD. Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2012, diperoleh

data bahwa pada tahun 2012 di Kota Denpasar telah terjadi 1.009 kasus. Karena

infeksi virus dengue menghasilkan gejala dan tanda dengan spektrum yang luas

dan beberapa diantaranya kurang spesifik dan sulit dibedakan dengan penyakit

infeksi lainnya, penegakkan diagnosis seorang pasien apakan terinfeksi virus

denguebaik secara primer maupun sekunder pada beberapa hari pertama sakit

menjadi sangat sulit dilakukan. Penegakkan diagnosis yang hanya berdasarkan

gejala klinis tidak dapat diandalkan guna menentukan pemberian terapi yang tepat

Kemungkinan untuk terjadinya menifestasi yang lebih parah pada infeksi

sekunder dibandingkan dengan infeksi primer virus dengue dalam waktu yang

singkat tentu menjadi tantangan bagi para dokter dalam menangani kasus seperti

ini.Konfirmasi diagnosis klinis dengan hasil pemeriksaan laboratorium dapat

membantu dalam menentukan diagnosis yang tepat, salah satunya adalah dengan

melakukan pemeriksaan darah lengkap. Pada penderita infeksi virus dengue akan

didapatkan gambaran trombositopenia dan leukopenia, dan apabila terjadi syok

akibat kebocoran plasma yang berat maka dapat ditemukan peningkatan kadar

hematokrit maupun hemoglobin. Pemeriksaan darah lengkap yang meliputi hitung

jumlah trombosit, jumlah leukosit, kadar hematokrit, dan kadar hemoglobin

diharapkan dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis secara cepat

dan tepat guna pemberian terapi yang maksimal dan efektif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum hasil

pemeriksaan darah lengkap meliputi jumlah trombosit, jumlah leukosit, kadar

hematokrit, dan kadar hemoglobin pada pasien terinfeksi virus dengue primer dan

sekunder.

Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara

retrospektif dengan metode total sampling. Sampel penelitian merupakan pasien

terinfeksi virus dengue primer dan sekunder yang tercatat di SMF/Bagian Ilmu

Penyakit Dalam RSUP Sanglah Denpasar dalam kurun waktu Juli 2013 – Juni

2014. Sampel penelitian diambil dari catatan rekam medis yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Variabel kemudian dianalisis

secara univariat menggunakan SPSS for Windows dan disajikan dalam bentuk

tabel disertai narasi.

Dari analisis yang dilakukan terhadap 202 sampel penelitian dengan rincian

46 orang terinfeksi virus dengue primer dan 156 orang terinfeksi virus dengue

sekunder, didapatkan hasil bahwa : proporsi pasien terinfeksi virus dengue primer

Page 4: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

iv

dan sekunder yang memiliki jumlah trombosit dengan nilai acuan ≤47,750 x

103/µL masing-masing adalah 17,4% dan 59,6%, proporsi pasien terinfeksi virus

dengue primer dan sekunder yang memiliki jumlah leukosit dengan nilai acuan

>3,965 x 103/µL masing-masing adalah 30,4% dan 55,8%, proporsi pasien

terinfeksi virus dengue primer dan sekunder yang memiliki kadar hematokrit

dengan nilai acuan >45,04% masing-masing adalah 41,3% dan 55,1%, dan

proporsi pasien terinfeksi virus dengue primer dan sekunder yang memiliki kadar

hemoglobin dengan nilai acuan >15,3 g/dL masing-masing adalah 39,1% dan

51,9%.

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas pasien

yang terinfeksi virus dengue sekunder mempunyai jumlah trombosit yang jauh

lebih rendah, namun mempunyai jumlah leukosit, kadar hematokrit, dan kadar

hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang terinfeksi virus

dengue primer. Hal ini berkaitan dengan terjadinya manifestasi klinis yang lebih

berat pada kasus infeksi virus dengue sekunder dibandingkan dengan infeksi virus

dengue primer Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut secara analitik dengan

objek kajian yang lebih besar dan luas untuk mengetahui hubungan yang lebih

representatif antara jumlah trombosit, jumlah leukosit, kadar hematokrit, dan

kadar hemoglobin terhadap kasus pasien terinfeksi virus dengue primer dan

sekunder.

Page 5: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

v

SUMMARY

Recent decades, dengue virus infection is one of the diseases that become

the center of world attention to health caused by the bite of a mosquito vector

(mosquito-borne viral disease). The prevalence of cases of dengue virus infection

in the world has increased dramatically to 30 times, including in Indonesia. In the

province of Bali alone, according to data taken from the Bali Provincial Health

Profile In 2012, in 2011 the number of patients with DHF were 2,993 cases,

whereas in 2012 decreased the number of cases but not so singnifikan which

becomes 2,649 cases. Of all the districts in the province of Bali, Denpasar City is

one of the endemic area. Based on the Bali Provincial Health Profile In 2012, data

showed that in 2012 in the city of Denpasar has occurred 1,009 cases. Because

dengue virus infection produces symptoms and signs with a broad spectrum and

some of which are less specific and difficult to distinguish from other infectious

diseases, the diagnosis of a patient infected with dengue virus whether both

primary and secondary in the first few days of illness becomes very difficult. The

diagnosis is based on clinical symptoms are just not reliable to determine

appropriate therapy. The possibility for the occurrence of a more severe

manifestation of secondary infection compared with primary dengue virus

infection in a short time would be a challenge for physicians in dealing with cases

like this. Confirmation of the clinical diagnosis with the results of laboratory tests

can help in determining the correct diagnosis, one is to do a complete blood count.

In patients with dengue virus infection will get an overview of thrombocytopenia

and leukopenia, and in case of shock due to severe plasma leakage, it can be

found elevated levels of hematocrit and hemoglobin. Complete blood count test

that includes platelet count, leukocyte count, hematocrit, and hemoglobin levels

are expected to be the initial screening to determine a diagnosis quickly and

precisely, to giving the maximum and effective therapy.

The purpose of this study was to determine the general decription of

complete blood count test results including platelet count, leukocyte count,

hematocrit, and hemoglobin levels in patients with primary and secondary dengue

virus infection.

The design that been used in this study is descriptive with cross sectional

approach.Data collected retrospectively with total sampling method. The research

sample is patients with primary and secondary dengue virus infection who

recorded in SMF / Part Medicine Sanglah Hospital in the period July 2013 - June

2014. Samples were taken from the medical record that meets the criteria for

inclusion and exclusion that has been set. The variables were analyzed by

univariate using SPSS for Windows and presented in tabular form accompanied

by narration.

From the analysis of the 202 sample with details of 46 persons with primary

dengue virus infection and 156 persons with secondary dengue virus infection,

showed that : the proportion of patients with primary and secondary dengue virus

infection who has platelet count with reference value ≤47.750 x 103/mL

respectively were 17.4% and 59.6%, the proportion of patients with primary and

secondary dengue virus infection who has leukocytes count with reference values

Page 6: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

vi

>3.965 x 103/mL respectively were 30.4% and 55.8%, the proportion of patients

with primary and secondary dengue virus infection who has hematocrit levels

with reference values >45,04% respectively were 41.3 % and 55.1%, and the

proportion of patients with primary and secondary dengue virus infection who has

hemoglobin levels with reference values >15,3 g/dL respectively were 39.1% and

51.9%.

From the results of this study concluded that the majority of patients with

secondary dengue virus infection has a platelet count is much lower, but have a

leukocyte count, hematocrit, and hemoglobin levels were higher compared with

patients with primary dengue virus infection. This is related to the occurrence of

more severe clinical manifestations in cases of secondary dengue virus infections

compared with primary dengue virus infection. However, further research is

needed in analytical studies with a larger object and wide to find a more

representative relationship between platelet count, leukocyte count, hematocrit,

and hemoglobin levels for cases of patients with primary and secondary dengue

virus infection.

Page 7: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

vii

KATA PENGANTAR

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan

Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung

wara nugraha-Nya/karunia-Nya, skripsi dengan judul “Gambaran Umum Hasil

Pemeriksaan Darah Lengkap pada Pasien Terinfeksi Virus Dengue Primer

dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar” dapat diselesaikan tepat pada waktu

yang telah ditentukan.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Dr. dr. I Wayan Putu Sutirtayasa, M.Si,

pembimbing yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan semangat,

bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program S1, khususnya dalam

penyelesaian skripsi ini.

Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof.

Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, FINASIM atas kesempatan dan fasilitas

yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan

Program S1 di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan

kepada Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana yang dijabat oleh Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, SpS(K) atas

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa ProgramS1

pada PSPD FK Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima

kasih kepada Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes., Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana atas izin yang diberikan kepada penulis untuk

mengikuti pendidikan Program S1. Pada kesempatan ini, penulis juga

menyampaikan rasa terima kasih kepada penguji Dr. dr. Anak Agung Wiradewi

Lestari, Sp.PK, yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi

sehingga skripsi ini dapat terwujud seperti ini. Ungkapan terima kasih penulis

sampaikan pula kepada bagian rekam medis RSUP Sanglah Denpasar yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. Tidak lupa penulis

juga menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga, teman-teman serta semua

pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu

melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan

dan penyelesaian skripsi ini, serta kepada penulis sekeluarga.

Denpasar, 8 Desember 2014

Penulis

Page 8: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

viii

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM .............................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBIING ...................................................................... ii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

ABSTRACT ........................................................................................................ vi

RINGKASAN ..................................................................................................... vii

SUMMARY ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 8

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8

1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................. 8

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................ 8

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 10

2.1 Definisi .................................................................................................... 10

2.2 Etiologi dan Cara Penularan .................................................................... 10

Page 9: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

ix

2.3 Epidemiologi ........................................................................................... 12

2.4 Patofisiologi ............................................................................................ 15

2.5 Patogenesis .............................................................................................. 17

2.6 Gambaran Klinis ..................................................................................... 21

2.6.1 Perjalanan Klinis Infeksi Virus Dengue ......................................... 21

2.6.1.1 Fase Demam ....................................................................... 21

2.6.1.2 Fase Kritis .......................................................................... 22

2.6.1.3 Fase Penyembuhan ............................................................. 24

2.6.2 Klasifikasi Tingkat Keparahan Infeksi Virus Dengue ................... 24

2.6.2.1 Dengue Tanpa Tanda Bahaya ............................................ 27

2.6.2.2 Dengue dengan Tanda Bahaya ........................................... 28

2.6.2.3 Dengue Berat ...................................................................... 28

2.7 Kriteria Diagnosis ................................................................................... 29

2.7.1 Demam Dengue (DD) .................................................................... 29

2.7.2 Demam Berdarah Dengue (DBD) .................................................. 30

2.7.3 Sindrom Syok Dengue (SSD) ........................................................ 31

2.8 Penegakkan Diagnosis ............................................................................ 31

2.8.1 Anamnesis ...................................................................................... 31

2.8.2 Pemeriksaan Fisik .......................................................................... 32

2.8.3 Pemeriksaan Penunjang ................................................................. 32

2.8.3.1 Pemeriksaan Darah Lengkap .............................................. 33

2.8.3.1.1 Pemeriksaan Jumlah Trombosit .......................... 34

2.8.3.1.2 Pemeriksaan Jumlah Leukosit ............................. 36

2.8.3.1.3 Pemeriksaan Kadar Hematokrit .......................... 38

2.8.3.1.4 Pemeriksaan Kadar Hemoglobin ......................... 39

2.8.3.1.5 Pemeriksaan Hematologi Laboratorium Lain ..... 39

2.8.3.2 Pemeriksaan Serologi ......................................................... 40

2.8.3.2.1 Haemagglutination Inhibition Test (HI Test) ...... 41

2.8.3.2.2 IgM Elisa (Mac Elisa) dan IgG Elisa .................. 41

2.8.3.3 Deteksi Antigen .................................................................. 42

2.8.3.4 Isolasi Virus ....................................................................... 43

Page 10: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

x

2.8.3.5 Deteksi RNA Virus dengan Reverse Transcriptase-

Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) ............................ 43

2.8.3.6 Pemeriksaan Rdiologi ........................................................ 44

2.9 Diagnosis Banding .................................................................................. 44

2.10 Terapi ..................................................................................................... 45

2.10.1 Terapi pada Pasien Dengue Tanpa Tanda Bahaya ...................... 45

2.10.2 Terapi pada Pasien Dengue dengan Tanda Bahaya .................... 47

2.10.3 Terapi pada Pasien Dengue Berat ............................................... 49

2.11 Komplikasi ............................................................................................. 52

2.12 Prognosis ................................................................................................ 53

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Berpikir ................................................................................... 54

3.2 Kerangka Konsep .................................................................................... 55

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian ............................................................................... 56

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 56

4.3 Subjek dan Sampel ................................................................................... 56

4.3.1 Variabilitas Populasi ...................................................................... 56

4.3.2 Sampel Penelitian ........................................................................... 57

4.3.3 Besaran Sampel .............................................................................. 57

4.3.4 Teknik Penentuan Sampel .............................................................. 58

4.4 Variabel .................................................................................................... 58

4.4.1 Identifikasi Variabel ....................................................................... 58

4.3.2 Klasifikasi Variabel ........................................................................ 58

4.3.3 Definisi Operasional Variabel ........................................................ 59

4.5 Bahan dan Instrumen Penelitian .............................................................. 60

4.6 Protokol Penelitian .................................................................................. 61

4.7 Analisis Data ........................................................................................... 61

4.8 Kelemahan Penelitian .............................................................................. 62

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 11: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

xi

5.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 63

5.1.1 Gambaran Usia Pasien Terinfeksi Virus Dengue Primer dan

Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar ........................................ 63

5.1.2 Gambaran Jenis Kelamin Pasien Terinfeksi Virus Dengue

Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar ...................... 66

5.1.3 Gambaran Jumlah Trombosit Pasien Terinfeksi Virus Dengue

Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar ...................... 66

5.1.4 Gambaran Jumlah Leukosit Pasien Terinfeksi Virus Dengue

Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar ...................... 69

5.1.5 Gambaran Kadar Hematokrit Pasien Terinfeksi Virus Dengue

Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar ...................... 72

5.1.2 Gambaran Kadar Hemoglobin Pasien Terinfeksi Virus Dengue

Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar ...................... 75

5.2 Pembahasan ............................................................................................. 78

5.2.1 Karakteristik Dasar Sampel ......................................................... 78

5.2.2 Gambaran Jumlah Trombosit Pasien Terinfeksi Virus Dengue

Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar ...................... 80

5.2.3 Gambaran Jumlah Leukosit Pasien Terinfeksi Virus Dengue

Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar ...................... 82

5.2.4 Gambaran Kadar Hematokrit Pasien Terinfeksi Virus Dengue

Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar ...................... 84

5.2.5 Gambaran Kadar Hemoglobin Pasien Terinfeksi Virus Dengue

Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar ...................... 86

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan ................................................................................................. 88

6.2 Saran ........................................................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue .................... 26

Tabel 5.1 Statistik Deskriptif Usia Pasien Terinfeksi Virus Dengue

Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar ...................... 64

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Usia Pasien Terinfeksi Virus Dengue

Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar ...................... 65

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Usia Pasien Terinfeksi Virus Dengue

Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar

Berdasarkan Kebalikan Nilai Acuan ........................................... 65

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pasien Terinfeksi Virus

Dengue Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar ......... 66

Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Jumlah Trombosit Pasien Terinfeksi

Virus Dengue Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah

Denpasar ...................................................................................... 67

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Jumlah Trombosit Pasien Terinfeksi

Virus Dengue Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah

Denpasar ...................................................................................... 68

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Jumlah Trombosit Pasien Terinfeksi

Virus Dengue Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah

Denpasar Berdasarkan Kebalikan Nilai Acuan ........................... 69

Tabel 5.8 Statistik Deskriptif Jumlah Leukosit Pasien Terinfeksi Virus

Dengue Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar ......... 70

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Jumlah Leukosit Pasien Terinfeksi Virus

Dengue Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar ......... 71

Page 13: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

xiii

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Jumlah Leukosit Pasien Terinfeksi

Virus Dengue Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah

Denpasar Berdasarkan Kebalikan Nilai Acuan ........................... 72

Tabel 5.11 Statistik Deskriptif Kadar Hematokrit Pasien Terinfeksi

Virus Dengue Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah

Denpasar ...................................................................................... 73

Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Kadar Hematokrit Pasien Terinfeksi

Virus Dengue Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah

Denpasar ...................................................................................... 74

Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Kadar Hematokrit Pasien Terinfeksi

Virus Dengue Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah

Denpasar Berdasarkan Kebalikan Nilai Acuan ........................... 75

Tabel 5.14 Statistik Deskriptif Kadar Hemoglobin Pasien Terinfeksi

Virus Dengue Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah

Denpasar ...................................................................................... 76

Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Kadar Hemoglobin Pasien Terinfeksi

Virus Dengue Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah

Denpasar ...................................................................................... 77

Tabel 5.16 Distribusi Frekuensi Kadar Hemoglobin Pasien Terinfeksi

Virus Dengue Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah

Denpasar Berdasarkan Kebalikan Nilai Acuan ........................... 78

Page 14: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hipotesis Secondary Heterologous Infetion ................................ 18

Gambar 2.2 Imunopatogenesis DBD .............................................................. 19

Gambar 2.3 Fase-fase Infeksi Virus Dengue .................................................. 21

Gambar 2.4 Manifestasi Klinis Infeksi Virus Dengue .................................... 25

Gambar 2.5 Tingkat Keparahan Infeksi Virus Dengue ................................... 27

Gambar 2.6 Algoritma Terapi Cairan Pada Pasien Syok ................................ 51

Page 15: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

xv

DAFTAR SINGKATAN

ADE Antibody Dependent Enhancement

ADP Adenosin Diposphat

AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome

APC Antigen Presenting Cell

AST Aspartate aminotransferase

ALT Alanine aminotransferase

C3a Complementary protein 3a

C5a Complementary protein 5a

C Core

CNS Central Nervous Sstem

CD4 Cluster of Differentiation 4

CD8 Cluster of Differentiation 8

CFR Case Fatality Rate

DBD Demam Berdarah Dengue

DD Demam Dengue

DEN-1 Dengue-1

DEN-2 Dengue-2

DEN-3 Dengue-3

DEN-4 Dengue-4

DENV1 Dengue Virus 1

DENV2 Dengue Virus 2

DENV3 Dengue Virus 3

Page 16: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

xvi

DENV4 Dengue Virus 4

DIC Disseminated Intravascular Coagulation

DKI Daerah Khusus Ibu Kota

DSS Dengue Shock Syndrome

E Envelope Protein

ECG Electrocardiogram (Electronic Cardiography)

Elisa Enzyme-linked immunosorbent assay

HI Test Hemaglutination Inhibition Test

HIV Human Immunodeficiency Virus

IFN-γ Interferon-gamma

IgG Immunoglobulin G

IgM Immunoglobulin M

IL-1 Interleukin-1

IL-2 Interleukin-2

IL-4 Interleukin-4

IL-5 Interleukin-5

IL-6 Interleukin-6

IL-10 Interleukin-10

IR Incident Rate

ITP Idiophatic Trombocytopenic Purpura

KLB Kejadian Luar Biasa

M Membrane-Associated Protein

NGT Naso-Gastric Tube

NS1 Non-Struktural Protein 1

Page 17: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

xvii

NS2a Non-Struktural Protein 2a

NS2b Non-Struktural Protein 2b

NS3 Non-Struktural Protein 3

NS4a Non-Struktural Protein 4a

NS4b Non-Struktural Protein 4b

NSAID Non-Steroidal Anti-Infammatory Drugs

PAF Platelet Activating Factor

PF4 Platelet Factor 4

PMN Polymorphonuclear

PRM/M Premembrane/Membrane

RI Republik Indonesia

RNA Ribonucleic acid

RSUP Rumah Sakit Umum Pusat

RT-PCR Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction

SGOT Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

SGPT Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

SPSS Statistical Product and Service Solutions

SSD Sindrom Syok Dengue

TH1 T-helper cell 1

TH2 T-helper cell 2

TNF-α Tumor Necrosis Factor-α

USG Ultrasonografi

WHO World Health Organization

Page 18: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Penelitian

Lampiran 2 Hasil Analisis Data

Lampiran 3 Ethical Clearence

Page 19: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beberapa dekade terakhir ini, infeksi virus dengue merupakan salah satu

penyakit yang menjadi pusat perhatian dunia kesehatan yang disebabkan oleh

gigitan vektor nyamuk (mosquito-borne viral disease). Prevalensi kasus infeksi

virus dengue di dunia mengalami peningkatan secara dramatis hingga 30 kali lipat

(WHO, 2009). Penyakit ini sekarang menjadi endemik di lebih dari 100 negara di

Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Pasifik Barat, dan khususnya di Asia

Tenggara. Setiap tahun, sekitar 50-100 juta kasus dengue terjadi di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, sekitar 500.000 orang dengan infeksi dengue yang parah

memerlukan perawatan rumah sakit yang sebagian besar penderitanya adalah

anak-anak, dan sekitar 2,5% dari jumlah tersebut berujung pada kematian (WHO,

2012).

Sejak tahun 2000, infeksi dengue telah menyebar dan terus meningkat

insidennya di wilayah Asia Tenggara. Wabah infeksi dengue menjadi masalah

kesehatan yang utama di beberapa negara seperti Bangladesh, India, Indonesia,

Maldives, Myanmar, Sri Lanka, Thailand dan Timor-Leste karena berada pada

iklim tropis dan zona khatulistiwa di mana nyamuk Aedes aegypti tersebar luas

baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan, diikuti oleh beredarnya

berbagai serotipe virus dengue yang menjadi penyebab utama peningkatan jumlah

rawat inap dan kematian pada anak-anak (WHO, 2009).

Page 20: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

2

Di Indonesia, sejak tahun 1968 sampai 2009 telah terjadi peningkatan

persebaran kasus DBD dari hanya 2 provinsi dan 2 kota menjadi 32 (97%)

provinsi dan 382 (77%) kabupaten/kota. Selain itu, jumlah kasus DBD juga

meningkat dari hanya 58 kasus pada tahun 1968 menjadi 158.912 kasus pada

tahun 2009. Rekor tertinggi kasus infeksi dengue dilaporkan pada tahun 2009

dengan jumlah kasus sebanyak 158.912 dan provinsi DKI Jakarta merupakan

provinsi dengan angka insiden tertinggi yakni sebesar 313 kasus per 100.000

penduduk, diikuti oleh provinsi Kalimantan Barat sebesar 228 kasus per 100.000

penduduk. Setiap tahunnya selalu terjadi kejadian luar biasa (KLB) di beberapa

provinsi, yang terbesar terjadi tahun 1998 dan 2004 dengan jumlah penderita

72.133 dan 79.462 orang, dengan kematian sebanyak 800 orang lebih. Meskipun

jumlah kasus terus naik setiap tahunnya tapi jumlah kematian turun secara

bermakna yaitu dari 41,1% pada tahun 1968 menjadi 0.89% pada tahun 2009.

Dari rentang tahun tersebut Indonesia berhasil mencapai CFR di bawah 1% (Pusat

Data dan Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI, 2010). Misalnya

jumlah kasus tahun 2008 sebanyak 137.469 orang dengan kematian 1.187 orang

atau case fatality rate (CFR) 0,86% serta kasus tahun 2009 sebanyak 154.855

orang dengan kematian 1.384 orang atau CFR 0,89% (Candra, 2010).

Untuk Provinsi Bali, menurut data yang diambil dari Profil Kesehatan

Provinsi Bali Tahun 2012, pada tahun 2011 angka penderita tercatat sebesar 2.993

kasus DBD, dimana sebanyak 1.662 kasus berjenis kelamin laki-laki dan sisanya

sebanyak 1.331 kasus berjenis kelamin perempuan. Dibandingkan dengan tahun

2010, jumlah kematian sudah mengalamai penurunan yakni dari 35 orang menjadi

8 orang di tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2012 terjadi penurunan jumlah

Page 21: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

3

kasus tetapi tidak begitu singnifikan yaitu menjadi 2.649 kasus, dimana sebanyak

1.517 kasus berjenis kelamin laki-laki dan 1.132 kasus berjenis kelamin

perempuan. Dengan demikian incident rate (IR) DBD pada tahun 2012 adalah

sebesar 65,55 per 100.000 penduduk dengan CFR 0,30%. Hasil ini tentu menurun

jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang IR nya mencapai 75,1 per 100.000

penduduk dengan CFR sebesar 0,27% (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2013).

Dari sekian kabupaten di Provinsi Bali, Kota Denpasar adalah salah satu

daerah yang endemis DBD. Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun

2012, diperoleh data bahwa pada tahun 2012 di Kota Denpasar telah terjadi 1.009

kasus dengan 565 kasus terjadi pada laki-laki dan 444 kasus terjadi pada

perempuan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3 orang dilaporkan meninggal

diantaranya 1 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Dengan demikian CFR

kasus DBD pada tahun 2012 di Kota Denpasar mencapai 0,30 % (Dinas

Kesehatan Provinsi Bali, 2013).

Dengue merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus

dengue. Virus ini tergolong ke dalam genus Flavivirus dan family Flaviviridae,

dimana penyebarannya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Berdasarkan serotipenya, terdapat empat jenis virus dengue yaitu DEN-1, DEN-2,

DEN-3 dan DEN-4 (Kulkarni et al., 2011).

Manifestasi klinis dari infeksi virus dengue pada manusia dapat

memunculkan spektrum yang luas, mulai dari yang self limiting (dapat

disembuhkan sendiri oleh tubuh) sampai manifestasi berat yang dapat mengancam

jiwa seperti demam berdarah dengue (DBD) dan sindrom syok dengue (SSD).

Klasik demam dengue (DD) secara umum merupakan penyakit yang self limiting.

Page 22: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

4

Karakteristik dari DD ini ditandai dengan adanya demam dan beberapa gejala dan

tanda yang tidak spesifik seperti sakit kepala, malaise (rasa tidak enak badan),

lemah, kemerahan dan nyeri badan. DBD dibedakan dengan DD oleh adanya

onset kebocoran plasma yang ditandai dengan trombositopenia dan perdarahan

spontan. Kebocoran plasma yang parah dapat menyebabkan terjadinya syok dan

apabila tidak ditangani dengan tepat dapat berujung pada kematian (Wang dan

Sekaran, 2010).

Infeksi oleh virus dengue menimbulkan kekebalan seumur hidup terhadap

serotipe yang menginfeksi, tetapi hanya perlindungan sementara terhadap serotipe

yang lain. Infeksi berikutnya oleh virus dengue dengan serotipe yang berbeda

berhubungan dengan risiko yang lebih besar untuk terjadinya infeksi dengue yang

parah. Reaktivasi imunitas sel B dan sel T yang bertanggung jawab saat infeksi

primer, dan adanya antibody dependent enhancement (ADE) memicu mekanisme

terjadinya manifestasi yang berat (DBD/SSD) pada infeksi sekunder oleh serotipe

virus yang berbeda (Zidane et al., 2013).

Sampai saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan spesifik yang dapat

mencegah infeksi dengue. Oleh karena itu diagnosis secara dini dan akurat sangat

diperlukan untuk efektivitas pengawasan dan pengendalian wabah penyakit (Hu et

al., 2011). Identifikasi awal infeksi virus dengue pada pasien dapat membantu

dokter dalam menentukan rencana terapi yang tepat dan program monitoring

secara ketat untuk mendeteksi munculnya tanda-tanda kebocoran plasma. Selain

itu, terapi awal yang tepat dapat menyelamatkan jiwa pasien (Daumas et al.,

2013).

Page 23: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

5

Pada umumnya diagnosis DBD sulit ditegakkan pada beberapa hari pertama

sakit karena seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa infeksi virus dengue

menghasilkan gejala dan tanda dengan spektrum yang luas dan beberapa

diantaranya kurang spesifik dan sulit dibedakan dengan penyakit infeksi lainnya,

sehingga penegakkan diagnosis yang hanya berdasarkan gejala klinis tidak dapat

diandalkan guna menentukan pemberian terapi yang tepat. Konfirmasi diagnosis

klinis dengan hasil pemeriksaan laboratorium dapat membantu dalam menentukan

diagnosis yang tepat dan melihat adanya kemungkinan perkembangan gejala dari

yang ringan sampai berat dalam periode yang singkat pada beberapa pasien

karena apabila tidak diketahui secara dini dapat menyebabkan pasien meninggal

(WHO, 2009).

Diagnosis laboratorium ditujukan untuk mendeteksi antibodi spesifik dan

mengisolasi serta mengidentifikasi virus. Beberapa metode pemeriksaan

laboratorium yang dapat dilakukan antara lain adalah virus isolation, nucleic acid

detection, detection of antigens (NS1), serological tests, dan haematological tests

(WHO, 2009).

Metode yang banyak digunakan belakangan ini adalah pemeriksaan serologi.

Pemeriksaan serologi bertujuan untuk menemukan atau mengidentifikasi virus

penyebab atau jejak yang ditinggalkan virus dengue di dalam serum atau plasma

penderita DBD yang dilakukan dengan dua cara yaitu mendeteksi antigen virus

dengue atau mendeteksi antibodi terhadap virus dengue. Pemeriksaan antibodi

IgM dan atau IgG yang spesifik terhadap antigen E (envelope protein)/M

(membrane-associated protein) virus dengue dengan Elisa menjadi uji yang

paling sering dipakai untuk menentukan apakah seseorang mengalami infeksi

Page 24: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

6

dengue primer atau sekunder. Keunggulan dari pemeriksaan ini adalah dapat

mengetahui ada tidaknya IgM atau IgG anti-dengue yang tidak dapat ditentukan

dengan hemaglutination inhibition test (HI test). Namun, persyaratan uji Elisa

masih dirasakan terlalu rumit, karena harus dilakukan di tempat yang khusus

(laboratorium serologi), memerlukan reagen dan peralatan yang khusus.

(Basundari, 2008). Di samping itu, pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan oleh

orang yang sudah terlatih dan biaya yang dikeluarkan cukup mahal (Suwandono

et al., 2011).

Selain pemeriksaan serologi, jenis pemeriksaan laboratorium yang tidak

kalah pentingnya dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap. Pemeriksaan

darah yang biasa dilakukan untuk menapis pasien terduga DBD adalah melaui

pemeriksaan kadar hemoglobin, kadar hematokrit, jumlah trombosit, jumlah

leukosit, dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya limfositosis relatif disertai

gambaraan limfosit plasma biru (Suhendro et al., 2009). Pada penderita infeksi

virus dengue biasanya didapatkan gambaran trombositopenia (penurunan jumlah

trombosit) dan leukopenia (penurunan jumlah leukosit). Bila terjadi syok akibat

kebocoran plasma yang berat maka dapat ditemukan peningkatan kadar

hematokrit maupun hemoglobin. Penderita yang diduga DD atau DBD biasanya

dianjurkan melakukan pemeriksaan hematologi secara serial dan berkala untuk

mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya syok atau perdarahan yang lebih

lanjut (Pusparini, 2004).

Pemeriksaan darah lengkap juga berperan penting dalam menentukan

tingkat keparahan infeksi virus dengue pada pasien anak-anak maupun dewasa.

Adanya penurunan jumlah trombosit dan atau penurunan jumlah leukosit dapat

Page 25: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

7

menggolongkan pasien apakah termasuk DD, DBD, atau SSD. Semakin rendah

jumlah trombosit dan leukosit maka akan semakin parah derajat kliniknya

(Valentino, 2012). Selain itu, biaya yang diperlukan untuk melakukan

pemeriksaan ini relatif lebih murah dibandingkan dengan pemeriksaan serologi

(Suwandono et al., 2011).

Kemungkinan untuk terjadinya menifestasi yang lebih parah pada infeksi

sekunder dibandingkan dengan infeksi primer virus dengue dalam waktu yang

singkat tentu menjadi tantangan bagi para dokter dalam menangani kasus seperti

ini. Penegakkan diagnosis infeksi virus dengue yang cepat dan tepat berdasarkan

tingkat keparahannya dengan mengetahui hasil pemeriksaan darah lengkap, dapat

membantu dalam menentukan pemberikan terapi yang maksimal dan efektif. Oleh

karena itu, pengetahuan lebih lanjut tentang gambaran umum hasil pemeriksaan

darah lengkap pada pasien-pasien yang terinfeksi oleh virus dengue baik secara

primer maupun sekunder sangat diperlukan guna mencegah terjadinya fase

perdarahan spontan atau syok yang dapat berakibat kematian dan dalam

menentukan prognosis pasien.

Guna mengetahui lebih jauh bagaimana gambaran umum hasil pemeriksaan

darah lengkap pada pasien-pasien yang terinfeksi virus dengue secara primer

ataupun sekunder tentu diperlukan penelitian secara mendalam. Untuk itulah

penelitian ini dilakukan. Adapun judul penelitian selengkapnya adalah “Gambaran

Umum Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap pada Pasien Terinfeksi Virus Dengue

Primer dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar”.

Page 26: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

8

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, adapun permasalahan yang

diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimanakah gambaran jumlah trombosit pada pasien terinfeksi virus

dengue primer dan sekunder?

2) Bagaimanakah gambaran jumlah leukosit pada pasien terinfeksi virus dengue

primer dan sekunder?

3) Bagaimanakah gambaran kadar hematokrit pada pasien terinfeksi virus dengue

primer dan sekunder?

4) Bagaimanakah gambaran kadar hemoglobin pada pasien terinfeksi virus

dengue primer dan sekunder?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan yang dibedakan menjadi tujuan umum dan

tujuan khusus seperti berikut ini.

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum

hasil pemeriksaan darah lengkap pada pasien terinfeksi virus dengue primer dan

sekunder.

1.3.2 Tujuan Khusus

Selain tujuan umum yang ingin dicapai, penelitian ini juga memiliki tujuan

khusus yaitu :

1) Mengetahui gambaran jumlah trombosit pada pasien terinfeksi virus dengue

primer dan sekunder.

Page 27: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

9

2) Mengetahui gambaran jumlah leukosit pada pasien terinfeksi virus dengue

primer dan sekunder.

3) Mengetahui gambaran kadar hematokrit pada pasien terinfeksi virus dengue

primer dan sekunder.

4) Mengetahui gambaran kadar hemoglobin pada pasien terinfeksi virus dengue

primer dan sekunder.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kita mengenai

gambaran umum hasil pemeriksaan darah lengkap pada pasien terinfeksi virus

dengue primer dan sekunder yang dapat membantu dalam mendiagnosis dan

menterapi kasus infeksi virus dengue dengan tepat.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam menentukan prognosis

pasien terinfeksi virus dengue primer dan sekunder.

3) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam

pengembangan ilmu kedokteran khususnya mengenai infeksi virus dengue

baik yang bersifat primer maupun sekunder.

4) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan pada penelitian

mengenai infeksi virus dengue primer dan sekunder dimasa mendatang.

Page 28: ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan

x