10
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM OTOMASI ICE COMPACTOR UNTUK PROSES PEMADATAN ICE FLAKE PT. PURA BARUTAMA KUDUS Ilham Muttaqin 1 , Ir. Yuningtyastuti, MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. SUdharto, tembalang, Semarang, Indonesia Email : [email protected] Abstrak - Dunia industri modern saat ini tidak bisa lagi dipisahkan dengan masalah otomasi untuk berbagai sarana produksi ataupun pendukung produksi. Otomasi selalu berkaitan dengan sistem kendali. Dengan semakin beragamnya sarana industri yang membutuhkan otomatisasi, maka kita membutuhkan suatu media kontrol yang bersifat universal, bisa diterapkan pada semua bidang industri namun tepat guna. PLC (Programmable Logic Controller) atau pengendali logika terprogram dengan berbagai kelebihan dan kemudahan pemakaiannya merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Programnya bisa dibuat sesuai logika otomatisasi yang diinginkan dan antarmuka masukan/keluarannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Pada pelaksanaan kerja praktek ini akan dibahas mengenai dasar teori PLC, pengenalan PLC OMRON SYSMAC CP1L dan ladder diagram maupun tabel mnemonic sebagai sarana pemrogramannya serta contoh aplikasinya tentang sistem otomasi mesin pemadatan serpihan es (atau yang dikenal dengan ice compactor).Karena dengan memadatkan butiran es memudahkan proses pengangkutan ke tempat yang dituju (dalam hal ini pasar swalayan) yang menggunakan butiran es sebagai pendingin dagin dan ikan, oleh karena itu perlu dirancang suatu mesin yang dapat mengubah butiran es menjadi padatan es yang dikendalikan secara otomatis dengan menggunakan PLC Omron Sysmac CP1L . PLC yang digunakan merupakan PLC jenis relay dengan jumlah 30 I/O (input/output). Program yang digunakan untuk menjalankan PLC dibuat dengan menggunakan Software CX Programmer Ver 9.0. Kata kunci : PLC, ice compactor, otomasi industri, CX Programmer Ver 9.0. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ice Flake merupakan salah satu bagian yang penting dalam sebuah pasar swalayan untuk mendinginkan daging daging dan ikan supaya dapat bertahan lama. Untuk meningkatkan efisien pemadatan ice flake dilakukan otomasi alat ice compactor ini. Proses yang terjadi dalam unit sistem ini diatur dengan menggunakan satu unit alat kontrol berbasis PLC. Otomasisasi ini bertujuan untuk memudahkan proses pemadatan ice flake dan untuk mengurangi tingkat kesalahan manusia. 1.2. Maksud dan Tujuan Hal hal yang menjadi tujuan penulisan laporan kerja praktek ini adalah: 1. Memperkanalkan PLC sebagai salah satu pendukung otomasi industri 2. Mempelajari dasar pemograman PLC dan aplikasi PLC khususnya seri Omron Sysmac CP1L. 3. Mempelajari pembuatan program ladder diagram dengan menggunakan software CX Programmer 1.3. Pembatasan Masalah Materi kerja praktek ini dibatasi pada penggunaan PLC OMRON SYSMAC CP1L dari sisi perangkat kerasnya dan pemograman dasar diagram ladder untuk mendukung kerja PLC dalam aplikasinya untuk otomasi sistem ice compactor untuk pemadatan ice flake. II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 PLC (Programmable Logic Control) Berdasarkan standar yang National Electrical Manufacture Association (NEMA) ics3-1978 Part ICS3- 304, PLC adalah sebuah perangkat elektronik yang

Abstrak - Teknik Elektro | Universitas · PDF filemakalah seminar kerja praktek perancangan aplikasi plc omron sysmac cp1l pada sistem otomasi ice compactor untuk proses pemadatan

  • Upload
    dothien

  • View
    254

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Abstrak - Teknik Elektro | Universitas · PDF filemakalah seminar kerja praktek perancangan aplikasi plc omron sysmac cp1l pada sistem otomasi ice compactor untuk proses pemadatan

Makalah Seminar Kerja Praktek

PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM OTOMASI ICE COMPACTOR

UNTUK PROSES PEMADATAN ICE FLAKE

PT. PURA BARUTAMA KUDUS

Ilham Muttaqin1, Ir. Yuningtyastuti, MT.2

1Mahasiswa dan 2Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Jl. Prof. SUdharto, tembalang, Semarang, Indonesia

Email : [email protected]

Abstrak - Dunia industri modern saat ini tidak bisa lagi dipisahkan dengan masalah otomasi untuk berbagai

sarana produksi ataupun pendukung produksi. Otomasi selalu berkaitan dengan sistem kendali. Dengan semakin

beragamnya sarana industri yang membutuhkan otomatisasi, maka kita membutuhkan suatu media kontrol yang bersifat

universal, bisa diterapkan pada semua bidang industri namun tepat guna.

PLC (Programmable Logic Controller) atau pengendali logika terprogram dengan berbagai kelebihan dan

kemudahan pemakaiannya merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Programnya bisa dibuat sesuai

logika otomatisasi yang diinginkan dan antarmuka masukan/keluarannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Pada pelaksanaan kerja praktek ini akan dibahas mengenai dasar teori PLC, pengenalan PLC OMRON SYSMAC

CP1L dan ladder diagram maupun tabel mnemonic sebagai sarana pemrogramannya serta contoh aplikasinya tentang

sistem otomasi mesin pemadatan serpihan es (atau yang dikenal dengan ice compactor).Karena dengan

memadatkan butiran es memudahkan proses pengangkutan ke tempat yang dituju (dalam hal ini pasar swalayan) yang

menggunakan butiran es sebagai pendingin dagin dan ikan, oleh karena itu perlu dirancang suatu mesin yang dapat

mengubah butiran es menjadi padatan es yang dikendalikan secara otomatis dengan menggunakan PLC Omron Sysmac

CP1L . PLC yang digunakan merupakan PLC jenis relay dengan jumlah 30 I/O (input/output). Program yang digunakan

untuk menjalankan PLC dibuat dengan menggunakan Software CX Programmer Ver 9.0. Kata kunci : PLC, ice compactor, otomasi industri, CX Programmer Ver 9.0.

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ice Flake merupakan salah satu bagian yang

penting dalam sebuah pasar swalayan untuk

mendinginkan daging daging dan ikan supaya dapat

bertahan lama. Untuk meningkatkan efisien pemadatan

ice flake dilakukan otomasi alat ice compactor ini. Proses

yang terjadi dalam unit sistem ini diatur dengan

menggunakan satu unit alat kontrol berbasis PLC.

Otomasisasi ini bertujuan untuk memudahkan proses

pemadatan ice flake dan untuk mengurangi tingkat

kesalahan manusia.

1.2. Maksud dan Tujuan

Hal hal yang menjadi tujuan penulisan laporan

kerja praktek ini adalah:

1. Memperkanalkan PLC sebagai salah satu

pendukung otomasi industri

2. Mempelajari dasar pemograman PLC dan

aplikasi PLC khususnya seri Omron Sysmac

CP1L.

3. Mempelajari pembuatan program ladder

diagram dengan menggunakan software CX

Programmer

1.3. Pembatasan Masalah

Materi kerja praktek ini dibatasi pada

penggunaan PLC OMRON SYSMAC CP1L dari sisi

perangkat kerasnya dan pemograman dasar diagram

ladder untuk mendukung kerja PLC dalam aplikasinya

untuk otomasi sistem ice compactor untuk pemadatan ice

flake.

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 PLC (Programmable Logic Control)

Berdasarkan standar yang National Electrical

Manufacture Association (NEMA) ics3-1978 Part ICS3-

304, PLC adalah sebuah perangkat elektronik yang

Page 2: Abstrak - Teknik Elektro | Universitas · PDF filemakalah seminar kerja praktek perancangan aplikasi plc omron sysmac cp1l pada sistem otomasi ice compactor untuk proses pemadatan

bekerja secara digital, memiliki memori yang dapat

diprogam menyimpan perintah perintah untuk melakukan

fungsi fungsi khusus seperti logic, sequencing, timing,

counting, dan aritmatika untuk mengontrol berbagai jenis

mesin atau proses melalui analog atau digital input/output

modules”. PLC berisi rangkaian elektronika yang dapat

difungsikan sebagai contact relay ( baik NO atau NC)

yang dapat digunakan berkali kali untuk semua instruksi

dasar selain instruksi output.

Gambar 1 Fungsi PLC

2.1.1 Prinsip Kerja PLC

Pada prinsipnya, modul input PLC menerima

data berupa sinyal dari peralatan input luar (external input

device) dari sistem yang dikontrol seperti yang

diperlihatkan pada gambar 2. Peralatan input luar tersebut

antara lain berupa sakelar, tombol, sensor. Data masukan

yang berupa sinyal analog diubah oleh modul input A/D

(analog to digital input module) menjadi sinyal digital.

Selanjutnya prosesor sentral (CPU) sinyal digital itu

diolah sesuai dengan program yang telah dibuat dan

disimpan di dalam ingatan (memory). Seterusnya CPU

mengambil keputusan dan memberikan perintah ke modul

output dalam bentuk sinyal digital. Kemudian modul

output D/A (digital to analog module) dari sistem yang

dikontrol antara lain berupa kontaktor, relay, solenoid,

heater, alarm dimana nantinya dapat untuk

mengoperasikan secara otomatis sistem proses kerja yang

dikontrol tersebut.

Gambar 2 Bagian Bagian Blok PLC

2.1.2 Keuntungan Pemakaian PLC

Keuntungan dari pemakaian PLC antara lain

adalah sebagai berikut:

a. Ketika terjadi perubahan pada rangkaian,

perubahan hanya dilakukan pada programnya

saja sehingga waktunya lebih singkat

b. Dapat berkomunikasi dengan printer sehingga

program yang disimpan di memory dapat dicetak

c. berguna untuk troubleshooting maupun

pelatihan. PLC memiliki timer dan counter yang

dapat diprogram sebagai simulasi dari timer dan

counter elektromekanis

d. Prosesor pada PLC juga memiliki kemampuan

untuk menjalankan operasi aritmatika.

2.2 PLC OMRON SYSMAC CP1L

PLC OMRON SYSMAC CP1L adalah salah satu

produk PLC dari OMRON yang terbaru. CP1L

merupakan PLC tipe paket yang tersedia dengan 10, 14,

20, 30, 40, atau 60 buah I/O (input/output). Sistem input

outputnya berupa bit atau lebih dikenal dengan PLC tipe

relay karena hanya membaca masukan (input) dan

menghasilkan keluaran (output) dengan logika 1 atau 0.

Gambar 5. PLC Omron Sysmac CP1L 30 I/O

2.2.1 Bagian-bagian umum PLC OMRON CP1L

Gambar 6 Bagian PLC Omron Sysmac CP1L 30 I/O

Countin

g

Sequen

cing Logic

Timing

Data

Handling

Control

PROGRAMMABLE

LOGIC CONTROL

Page 3: Abstrak - Teknik Elektro | Universitas · PDF filemakalah seminar kerja praktek perancangan aplikasi plc omron sysmac cp1l pada sistem otomasi ice compactor untuk proses pemadatan

Keterangan:

1. Blok power suplai, ground, dan input terminal

2. Blok eksternal power suplai dan output terminal

3. Peripheral USB port untuk menghubungkan

dengan komputer dan komputer dapat digunakan

untuk memprogram dan memonitoring

4. Operation Indicator, mengindikasikan status

operasi dari CP1L termasuk power status, mode

operasi, errors, dan komunikasi USB.

5. Baterai untuk mempertahankan internal clock

dan isi RAM ketika supply OFF

6. Input indicator, menyala jika kontak terminal

input kondisi menyala

7. Output Indicator, menyala jika kontak terminal

output kondisi menyala.

8. Expansion I/O unti connector, digunakan untuk

menambah input/output PLC

9. Option board slot, digunakan untuk menginstal

RS-232C

2.2.2 Port terminal Input Output PLC Omron

CP1L

Gambar 7 Port Input model suplai AC dan DC

Port pada PLC CP1L 30 I/O terdiri dari 18 terminal input

yaitu dari CIO 0.00 – 0.11 dan CIO 1.00 -1.05. Untuk port

outputnya terdapat 12 buah terminal yaitu dari CIO

100.00 – 100.07 dan CIO 101.00 – 101.03.

Pada port input terdapat dua buah terminal untuk

masukan suplai AC PLN yaitu pada terminal L1 dan

L2/N. Port input terhubung pada satu titik COM

(common). Masukan pada terminal COM dapat berupa

polaritas + atau -.

Pada port output terdapat 5 buah titik COM.

Masing masing titik COM terhubung dengan titik output

yang dibatasi dengan garis batas seperti yang terlihat pada

gambar di bawah ini.

Gambar 8 Port Output model terminal AC DC

Pada model AC power supply terdapat output 24

VDC pada terminal + dan -. Suplai ini dapat digunakan

untuk suplai VDC pada terminal input.

2.3 CX Programmer Ver 9.0

Gambar 9 Jendela CX Programmer

Program CX Omron merupakan sebuah software

pemprograman PLC untuk membuat, memonitor, dan

merubah dari berbagai program PLC Omron. CX

Programmer dapat dijalankan dengan standar minimal

komputer prosessor 486 MHz dengan system operasi

windows XP.

III. Dasar Pemograman

Pokok dari penggunaan PLC yaitu pada

pemrogramannya yang disesuaikan dengan kebutuhan

pada suatu alat yang akan dikontrol. Bahasa program

yang digunakan sudah dikonversi menjadi bahasa yang

dimengerti manusia. Khususnya memakai istilah, simbol,

dan gambar teknik standar yang sudah dikenal. Bahasa

Page 4: Abstrak - Teknik Elektro | Universitas · PDF filemakalah seminar kerja praktek perancangan aplikasi plc omron sysmac cp1l pada sistem otomasi ice compactor untuk proses pemadatan

program disajikan dalam dua bentuk yaitu diagram tangga

(Ladder Diagram) dan tabel Mnemonic.

3.1.1 Ladder Diagram/Diagram Tangga

Diagram Tangga (seperti yang ditunjukkan pada

halaman 8) merupakan bahasa teknik yang menggunakan

simbol-simbol dan keterangan-keterangan mengenai input

dan output dalam bentuk gambar diagram untuk mewakili

fungsi kerja suatu proses dari sistem yang dikontrol.

Simbol-simbol yang digunakan dalam pemrograman PLC,

yaitu :

Load dan Load Not

Gambar 10 Simbol LOAD dan LOAD NOT

Kondisi pertama untuk mengawali setiap

pemrograman dari pergantian garis anak tangga

menggunakan instruksi load atau load not.

And dan And Not

Gambar 11 Simbol AND dan AND NOT

Bila terdapat dua atau lebih kondisi terhubung serial

dalam satu garis anak tangga, maka kondisi yang pertama

harus menggunakan instruksi load atau load not, dan

kondisi yang lainnya dengan instruksi and atau and not.

Or dan Or Not

Gambar 12 Simbol OR dan OR NOT

Bila terdapat dua atau lebih kondisi terhubung paralel

dalam satu garis anak tangga, maka kondisi yang pertama

harus menggunakan instruksi load atau load not, dan

kondisi yang lainnya dengan instruksi or atau or not.

Normal Terbuka dan Normal Terhubung

Gambar 13 Simbol Normally Open dan Normally Close

Setiap instruksi harus didahului oleh bit operand

kondisi normal terbuka atau terhubung. Suatu kondisi

disebut normal terbuka bilamana output bekerja atau aktif

ketika bit operand di depannya ON, dan disebut normal

terhubung bilamana output bekerja atau aktif ketika bit

operand di depannya OFF.

Fungsi END

Gambar 14 Simbol END

Instruksi end digunakan untuk menandai bahwa

program telah selesai. CPU melakukan scan dari awal

hingga akhir program mebentuk loop tetutup. Jadi tanpa

end maka program PLC tidak akan bekerja.

Output dan Output Not

Gambar 15 Simbol OUT dan OUT NOT

Instruksi output dapat digunakan untuk rancangan

dimana output harus aktif jika kondisi-kondisi normal di

depannya terhubung. Instruksi output not digunakan

untuk rancangan dimana output harus tidak aktif jika

kondisi-kondisi normal di depannya terhubung. Beberapa

output atau output not yang terhubung parallel pada satu

garis anak tangga dapat diperlakukan dengan instruksi

output atau output not yang berurutan.

KEEP ( 11 )

Perintah KEEP mempunyai dua masukan yang

diberi nama S dan R. Input S untuk Set dan input R untuk

Reset. Apabila S ON maka KEEP akan ON, apabila R ON

maka KEEP OFF, bila S OFF atau R OFF KEEP tidak

bereaksi apapun.

Gambar 16 Ladder fungsi KEEP

DIFU ( 13 ) dan DIFD ( 14 )

DIFU adalah instruksi untuk memberi trigger

sesaat pada saat awal masukan ON. Perintah DIFU

mempunyai sebuah masukan dimana DIFU akan ON

END

NC NO

AND AND NOT

LOAD LOAD NOT

OR OR NOT

OUT OUT NOT

Page 5: Abstrak - Teknik Elektro | Universitas · PDF filemakalah seminar kerja praktek perancangan aplikasi plc omron sysmac cp1l pada sistem otomasi ice compactor untuk proses pemadatan

hanya sesaat pada awal masukan ON kemudian OFF

tanpa menghiraukan lamanya masukan ON. Saat masukan

OFF DIFU tidak bereaksi apapun. DIFU akan ON lagi

setelah masukan OFF dan kemudian ON.

DIFD adalah instruksi untuk memberi trigger

sesaat pada saat awal masukan OFF. Perintah DIFD

mempunyai sebuah masukan dimana DIFD akan ON

hanya sesaat pada awal masukan ON kemudian OFF

tanpa menghiraukan lamanya masukan OFF. DIFD akan

ON lagi setelah masukan ON dan kemudian OFF.

Gambar 17 Simbol DIFU dan DIFD

TIMER

Timer adalah instruksi untuk menunda suatu

proses. Timer mempunyai sebuah masukan, dimana

apabila masukan ON timer menghitung dan bila masukan

OFF timer reset. N menunjukkan timer ke berapa ( Tim 1,

Tim 2 dst ) dan S adalah Set Value dengan batasan antara

000.00 sampai dengan 999.9. Jika masukan ON maka

timer aktif dan mulai menghitung sesuai set value, setelah

timer selesai menghitung sampai angka set value

terpenuhi maka timer akan ON, timer akan OFF dan reset

apabila masukan OFF. Untuk mengambil kondisi timer

maka dibuat diagram ladder seperti gambar dibawah.

Timer akan OFF apabila masukan kondisinya OFF

sehingga Timer reset. Timer menggunakan unit 100 ms (

Hundred-ms Timer )

Gambar 18 Simbol Timer

Contoh penggunaan. Ketika masukan timer CIO

0.00 berubah kondisi dari off ke on pada contoh ini, PV

timer akan menghitung mundur dari SV. Completing Flag

pada timer T000 akan ON ketika PV mencapai 0.

Ketika CIO 0.00 berubah kondisi ke off, PV akan

direset ke SV dan Completing Flag akan off.

IV. Perancangan Sistem

Sebelum membuat program pengontrolan maka

sebelumnya harus ditentukan lebih dahulu sistem apa

yang akan dikontrol. Sistem dari ice compactor yang akan

dikontrol PLC dapat dilihat sebagai berikut.

Motor gearbox Pneumatik

hopper

Valve1 ice flake

Sensor kapasitif

Sensor prox1

Sensor prox2

Sensor prox3

Valve2 Balok es

Gambar 20 Sistem Keseluruhan Ice Compactor

4.1 Flowchart Sistem

Page 6: Abstrak - Teknik Elektro | Universitas · PDF filemakalah seminar kerja praktek perancangan aplikasi plc omron sysmac cp1l pada sistem otomasi ice compactor untuk proses pemadatan

Tombol Run Ditekan dan Sensor Kapasitif On?

Sistem Ready

Valve1 buka silinder diisi es (waktu tunda

10s)

Motor 2 Forward Pneumatik Maju

Sensor Posisi 2 On?

Motor Stop, Pneumatik Berhenti

(tunda 20s)

Valve1 tutup (tunda 3s)

A

B

Gambar 21 Flowchart Ice Compactor

4.2 Perancangan Program, Start up CX Programmer

Software yang digunakan untuk membuat ladder

diagram adalah CX-Programmer Ver 9.0. Langkah dari

awal dalam pembuatan ladder diagram menggunakan CX-

Programmer adalah sebagai berikut. Dari menu [Start],

pilih [Program] > [OMRON] > [CX-one] > [CX-

programmer] > [CX-programmer] untuk memulai CX-

Programmer. (atau pilih [All programs] > [OMRON] >

[CX-one] > [CX-programmer] > [CX-Programmer]).

Kemudian untuk memulai project baru, klik New

(Ctrl + N) atau pilih File > New

Gambar 22 Screenshot New Project

Lalu akan muncul layar seperti berikut ini, klik kiri

pada anak panah untuk memilih jenis model PLC yang

Page 7: Abstrak - Teknik Elektro | Universitas · PDF filemakalah seminar kerja praktek perancangan aplikasi plc omron sysmac cp1l pada sistem otomasi ice compactor untuk proses pemadatan

akan digunakan kemudian klik Stting untuk memilih Tipe

CPU yang digunakan kemudian klik OK

Gambar 23 Screenshot Select and Setting PLC

Setelah itu kotak dialog di atas akan hilang dan

muncul layar utama pada proyek baru yang dibuat seperti

gambar di bawah ini.

Gambar 24 Screenshot Diagram Workspace

4.2.1 Memasukkan kontak (Inputing Normally

Open Contact)

Untuk memasukkan kontak pada workspace, klik

ikon New Contact pada toolbar atau dapat juga

dengan menekan huruf C untuk NO dan Q untuk NC.

Gambar 25 New Contact

4.2.2 Memasukkan Coil (Entry Coil)

Untuk memasukkan koil pada workspace, klik

ikon New Coil pada toolbar atau dapat juga dengan

menekan huruf O untuk NO atau Q untuk NC coil.

Masukkan alamat dari koil sebagai alamat output, sebagai

contoh 100.00, alamat ini sekaligus menentukan letak

output pada port output PLC.

Setelah itu klik OK atau tekan Enter maka

akan muncul kotak dialog Edit Comment sebagai berikut.

Isikan comment pada kotak tersebut, sebagai contoh “koil

start”, kemudian klik OK atau tekan Enter.

Gambar 26 Rung Lengkap/Normalize Rung

4.2.3 Memasukkan Fungsi Timer

Selain koil, output juga dapat berupa Timer.

Berikut langkah untuk memasukkan timer pada ladder

diagram. Klik icon New PLC Instruction pada

toolbar atau tekan huruf I.

Klik pada workspace maka akan tampil kotak

dialog seperti gambar di bawah ini. Ketikkan “TIM_timer

ke-n_#value dalam satuan 100ms” pada kotak dialog

tersebut untuk memunculkan fungsi timer. Sebagai contoh

TIM 0 #50, ini menunjukkan Fungsi Timer, timer ke 0

dengan value (50 x 100ms) atau 5 detik.

Gambar 27 Memasukkan Fungsi Timer

4.2.4 Memasukkan Fungsi DIFU / DIFD

Fungsi ini berfungsi untuk memberikan trigger

sesaat. Berikut ini adalah langkah untuk membuat fungsi

DIFU. Klik icon New PLC Instruction pada toolbar atau

tekan huruf I.

Lalu klik pada workspace maka akan tampil

kotak dialog seperti gambar di bawah ini. Ketikkan

“DIFU_differensial ke-n” pada kotak dialog tersebut.

Sebagai contoh “DIFU_0”, ini menunjukkan Fungsi

Differential Up ke 0. Untuk Differential Down maka

ditulis DIFD kemudian memasukkan nomor urutannya.

Contoh DIFD_1, ini menunjukkan fungsi Differential

Down ke 1.

Page 8: Abstrak - Teknik Elektro | Universitas · PDF filemakalah seminar kerja praktek perancangan aplikasi plc omron sysmac cp1l pada sistem otomasi ice compactor untuk proses pemadatan

Gambar 28 Instruksi Fungsi Differential Lengkap

4.2.5 Memasukkan End Instruction

Apabila program (ladder diagram) telah selesai

dibuat maka ladder diakhiri dengan instruksi END. Klik

icon New PLC Instruction pada toolbar atau tekan huruf

I.

Gambar 29 Instruksi END lengkap

4.2.6 Meng-compile Program

Dengan melakukan compile maka kita dapat

mengecek error atau kesalahan pada program. Pilih

[Program] – [Compile] atau tekan Ctrl + F7.

Gambar 30 Compile Program

4.2.7 Menyimpan Program (Saving Program)

Untuk menyimpan program yang telah dibuat,

pilih [File] – [Save As] pada menu utama. Kemudian

tentukan lokasi untuk menyimpan dan memasukkan nama

file. Klik Save.

Gambar 31 Menyimpan program

4.2.8 Membuka Program (Loading Program)

Untuk membuka program yang telah disimpan

sebelumnya, pilih [File] – [Open] pada menu utama.

Kemudian cari lokasi penyimpanan file lalu klik Open.

Gambar 32 Membuka program yang telah disimpan

4.2.9 Ladder Diagram Sistem

Gambar 33 Ladder Diagram Aplikasi Ice

Compactor

Page 9: Abstrak - Teknik Elektro | Universitas · PDF filemakalah seminar kerja praktek perancangan aplikasi plc omron sysmac cp1l pada sistem otomasi ice compactor untuk proses pemadatan

4.2.10 Diagram Blok Input/Output PLC

Gambar 34 Diagram Blok Input Output PLC

4.2.11 Cara Kerja Keseluruhan Sistem

a. Setelah catu daya dinyalakan, tombol start

ditekan

b. Secara otomatis PLC akan menginisiasi semua

sinyal input, posisi pneumatic akan dikondisikan

dalam posisi awal, motor akan recerse dan

pneumatic akan berjalan mundur, setelah

terdeteksi oleh sensor posisi1 secara otomatis

valve1 dan valve2 akan tertutup

c. Setelah tombol run ditekan, secara otomatis

solenoid valve1 kan membuka katup hopper dan

mengisi saluran dengan ice flag sampai selang

waktu tertentu (10detik)

d. Setelah 10 detik, solenoid valve1 akan tertutup

dengan jeda 3 detik, kemudian motor akan

forward dan pneumatic akan berjalan maju dan

berhenti setelah terdeteksi oleh sensor posisi 2

proses pengepresan

e. Pada proses pengepresan ini diberi waktu tunda

untuk memastikan bahwa ice flag telah menjadi

padatan yang siap untuk deikeluarkan dari

silinder

f. Setelah waktu tunda pengepresan habis, secara

otomatis solenoid valve2 akan terbuka penuh

member jalan keluar balok es dari silinder

g. Setelah solenoid valve2 terbuka penuh, secara

otomatis motor akan on dan bergerak forward

sehingga pneumatik akan berjalan maju

mendorong balok es keluar dari silinder dan

berhenti setelah terdeteksi oleh sensor posisi 3

dan secara otomatis valve2 akan tertutup. Pada

proses ini diberi waktu tunda untuk memastikan

bahwa balok es benar benar telah keluar dari

silinder

h. Setelah waktu tunda habis secara otomatis motor

akan on dan bbergerak reverse dan pneumatic

akan berjalan mundur samapi terdeteksi oleh

sensor posisi1 posisi awal

i. Sistem akan dapat dijalankan lagi apabila tombol

run ditekan, jika tidak maka tekan tombol stop

STOP

SWITCH

EMERGENC

Y SWITCH

SENSOR

PROX

POSISI 1

Solenoid Valve1

Motor Forward

START

SWITCH

SENSOR

PROX

POSISI 3

Motor Reverse

SENSOR

PROX

POSISI 2

Solenoid Valve2

READY

INDIKATOR

REVERSE

RUN

INDIKATOR

EMERGENCY

INDIKATOR

RUN

SWITCH

SENSOR

KAPASITIF

SYSMAC CP1L

COM

INPU

T

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

COM

OUTPU

T

0

1

2

3

4

5

6

7

Page 10: Abstrak - Teknik Elektro | Universitas · PDF filemakalah seminar kerja praktek perancangan aplikasi plc omron sysmac cp1l pada sistem otomasi ice compactor untuk proses pemadatan

V. Penutup

5.1 Kesimpulan

Selama melaksanakan kerja praktek di PT. Pura

Barutama Divisi Engineering, dengan mengambil tema

otomasi PLC penulis dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Sistem Otomasi ice compactor dapat berjalan

dengan lancar tanpa terjadi error pada program

ladder diagram

2. Sistem yang dibuat berupa sistem yang

sekuensial atau berurutan tanpa pengulangan sub

rutin program

3. Ladder diagram yang dibuat setiap rung dengan

menggunakan inisiasi input output sehingga

memudahkan dalam hal pengecekan kesalahan

program yang sedang berjalan.

5.2 Saran

1. Perancangan yang dibuat dapat dikembangkan

dengan penambahan fungsi program yang lebih

handal dalam menangani masalah saat proses

pemadatan ice flake dapat berjalan lancar

sebagaimana mestinya

2. Untuk sistem yang lebih efisien perlu

ditambahkan conveyor belt pada posisi keluar.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. CX-Programmer User Manual Version 3.1

[2]. OMRON. 2009.CP1L Introduction Manual.pdf

[3]. OMRON. 2009.CP1L Programming Manual.pdf

[4]. OMRON. 2009.CP1L Operating Manual.pdf

[5]. OMRON. 2009.CP1 Series Brochure.pdf

[6]. CX-Programmer Introduction Guide R132-E1-04.pdf

[7]. CX-One Introduction Guide R145-E1-03.pdf

[8]. Setiawan, Iwan. 2006. Programmable Logic Control

(PLC) dan Teknik Perancangan Sistem

Kontrol.Yogyakarta: ANDI.

[9]. Arif Budiman, Rezon, Laporan Kerja Praktek

“PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON

SYSMAC CP1L PADA SISTEM OTOMASI

OVERHEAD CRANE UNTUK PROSES

PERENDAMAN LOGAM DI PT PURA

BARUTAMA DIVISI ENGINEERING TERBAN

KUDUS”. Jurusan Teknik Elektro Universitas

Diponegoro: Semarang, 2011.

BIODATA PENULIS

Ilham Muttaqin (L2F009005)

Penulis lahir di Demak, 23 Nopember 1989.

Menempuh jalur pendidikan dasar di TK Sriwulan,

SDN Sriwulan II Demak, SMP N 1 Demak, dan

SMA N 1 Demak dan saat ini sedang menjalani

pendidikan S1 di Teknik Elektro Universitas

Diponegoro Semarang Konsentrasi Teknik Energi

Listrik.

Semarang, Mei 2012

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Ir. Yuningtyastuti, MT.

NIP 19520926 198303 2 001