Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Undang-undang nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, ditetapkan bahwa Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 bertujuan mencerdasakan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
diperlukan upaya yang terencana, terarah, terpadu, dan berkesinambungan (Fadjar
dalam Rasdiyansah, 5:1996).
Di Indonesia, pendidikan formal dilaksanakan dalam jenjang-jenjang, dari
Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi. Mata pelajaran yang diajarkan yang
selalu diajarkan pada setiap jenjang dan di hampir setiap jurusan adalah matematika,
karena tidak bisa dipungkiri bahwa secara sadar maupun tidak sadar hampir setiap
hari kita menggunakan aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Namun kenyataan di lapangan masih banyak siswa merasa sulit memahami
mata pelajaran matematika dalam proses pembelajaran di sekolah. Berdasarkan
kenyataan ini, berbagai usaha dilakukan oleh pemerintah baik melalui Departemen
Pendidikan Nasional maupun Departemen Agama untuk mengatasi masalah tersebut.
Seperti mengadakan penataran-penataran bagi guru mata pelajaran, mengadakan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), merevisi kurikulum, melengkapi sarana
dan prasarana pendidikan, dan masih banyak usaha lain yang dilakukan. Di samping
itu dalam proses pembelajaran, guru berusaha menerapkan berbagai pendekatan dan
metode dalam mengajar, memberikan tambahan belajar, mengusahakan buku
pegangan tambahan selain buku paket yang ada, ternyata hasil belajar matematika
siswa pada umumnya masih relatif rendah. Begitu juga siswa kelas VII F MTsN
Model Jambi. Hal ini terlihat dari hasil perolehan nilai matematika siswa pada Ujian
Semester Ganjil yang lalu dengan nilai rata-rata 58,43 dengan ketuntasan 51,43 %.
2
Artinya tingkat penguasaan siswa hanya 58,43 % dan dari 35 siswa hanya 18 siswa
yang nilainya 57,5 ke atas atau tingkat penguasaannya 57,5 % ke atas.
Dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran, ada beberapa penyebab
sehingga keadaan tersebut di atas terjadi, antara lain :
1. Siswa yidak mau bertanya pada saat diberi kesempatan bertanya.
2. Siswa tidak mau mengulang pelajaran yang telah diberikan guru.
3. Siswa tidak bisa mengaitkan antarkonsep untuk menyelesaikan soal.
4. Pendekatan guru dalam mengajar yang tidak sesuai dengan kondisi dan kemauan
siswa, sehingga tidak mampu mendorong siswa untuk belajar atau mengulang
pelajaran.
Ada suatu pendekatan yang mungkin dapat diterapkan oleh guru dalam
mengajar, yaitu pendekatan bimbingan kelompok. Sebagaimana diungkapkan oleh
Walgito (1992, 11) bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan atau
pertolongan kepada individu maupun sekumpulan individu (kelompok) dalam
menghindari dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan mata
pelajaran.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis sebagai guru ingin meningkatkan hasil
belajar matematika siswa dengan mencoba menerapkan metode di atas yaitu metode
bimbingan kolompok dalam menyelesaikan soal-soal latihan pada pokok bahasan
Himpunan di kelas VII F MTsN Model Jambi.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah penelitian ini adalah : Apakah penggunaan bimbingan kelompok
dalam menyelesaikan soal-soal latihan pada pokok bahasan Himpunan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII F MTsN Model Jambi.
3
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Himpunan dengan
menggunakan pendekatan bimbingan kelompok dalam menyelesaikan sosl-sosl
latihan di kelas VII F MTsN Model Jambi.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran.
2. Membantu guru matematika dalam penggunaan metode mengajar yang
bervariasi.
3. Dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan
proses pembelajaran.
1.5 Definisi Operasional
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar didapat dari hasil tatap
muka antar guru dan siswa maupun pengalaman belajar yang didapat dari hasil
membaca dan pengalaman lain. Hasil belajar merupakan sejumlah pengetahuan
dan kemampuan yang dicapai oleh siswa pada akhir pengajaran. Untuk
mengetahui hasil belajar siswa dilakukan penilaian. Penilaian hasil belajar
adalah upaya mengumpulkan informasi untuk mengetahui seperapa jauh
pengetahuan dan kemampuan yang dicapai oleh siswa.
Sedang pendekatan bimbinngan kelompok dalam menyelesaikan soal-soal
latihan adalah suatu bimbingan yang diberikan kepada siswa dalam
menyelesaikan soal-soal latihan setelah siswa dikelompokkan menjadi
kelompok-kelompok kecil sehingga memudahkan memantau dan memberikan
siswa yang mengalami kesulitan.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Belajar
Untuk mengetahui keberhasilan suatu proses pembelajaran, ditandai oleh hasil
belajar siswa yang diperoleh dari suatu penilaian. Menurut Sudjana (1989, 49)
tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi tiga bidang, yakni
bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan dengan
sikap), serta bidang psikomotor (ketrampilan bertindak/berprilaku). Ketiganya tidak
berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sebagai tujuan
yang hendak dicapai, ketiganya harus nampak sebagai hasil belajar siswa di sekolah.
Oleh sebab itu ketiga aspek tersebut harus dipandang sebagai hasil belajar siswa dari
proses pengajaran.
Menurut Sudjana (1990, 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar didapat
dari hasil tatap muka antar guru dan siswa maupun pengalaman belajar yang didapat
dari hasil membaca dan pengalaman lain.
Sedang Anonim (1993, 6) menyatakan bahwa hasil belajar adalah sejumlah
pengetahuan dan kemampuan yang dicapai oleh siswa pada akhir pengajaran. Untuk
mengetahui hasil belajar siswa dilakukan penilaian. Penilaian hasil belajar adalah
upaya mengumpulkan informasi untuk mengetahui seperapa jauh pengetahuan dan
kemampuan yang dicapai oleh siswa.
2.2 Bimbingan Kelompok
Menurut Walgito (1982, 11) bimbingan adalah proses pemberian bantuan atau
pertolongan kepada individu atau sekumpulan individu-individu (kelompok) dalam
menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan dalam kehidupannya, agar individu
atau kelompok itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Sedang bimbingan
belajar dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan
kegiatan belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah.
5
Selanjutnya Walgito (1982, 11) menyatakan bahwa bimbingan itu meliputi :
1. Cara belajar, baik belajar secara kelompok maupun individual.
2. Cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar.
3. Effesiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran.
4. Cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan mata pelajaran.
5. Cara, proses, dan prosedur tentang mengikuti pelajaran.
Menurut Prayitno (1995, 25) dalam layanan bimbingan melalui pendekatan
kelompok, ada dua jenis kelompok yang dapat dikembangkan yaitu kelompok bebas
dan kelompok tugas. Anggota kelompok bebas melakukan kegiatan kelompok tanpa
penugasan tertentu. Sedangkan kelompok tugas, arah dan isi kegiatan kelompok
ditetapkan terlebih dahulu. Sesuai dengan namanya, kelompok tugas pada dasarnya
diberi tugas untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Meskipun dalam kelompok tugas
masing-masing anggota terikat pada penyelesaian tugas, namun pengembangan
kedirian yang bertenggang rasa setiap anggota kelompok tidak boleh diabaikan.
Menurut Ahmadi (1995, 63) menyatakan layanan bimbingan kelmpok dalam
bimbingan belajar meliputi kegiatan penyelenggaraan kelompok yang membahas
aspek-aspek kegiatan belajar siswa, yaitu hal-hal yang menyangkut :
1. Motivasi dan tujuan belajar dan latihan
2. Sikap dan kebiasaan belajar
3. Pengemangan ketrampilan tehnis belajar
4. Kegiatan disiplin belajar serta berlatih secara efektif, efesien, dan produktif
5. Penguasaab materi pelajaran dan latihan / letrampilan
6. Penggunaan dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial, dan budaya di sekolah dengan
lingkungan sekitar.
Sudjana (1989, 82) menyatakan bahwa kelompok bisa dibuat berdasarkan :
a. Perbedaan individual dalamkemapuan belajar, terutama bila kelas itu sifatnya
heterogen dalam belajar.
6
b. Perbedaan minat belajar, dibuat kelompok yang terdiri atas siswa yang punya
minat yang sama.
c. Pengelompokan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan kita berikan.
d. Pengelompokan atas dasar wilayah tempat tinggal siswa, yang tinggal dalam satu
wilayah dikelompokkan ke dalam satu kelompok sehingga memudahkan
koordiansi kerja.
e. Pengelompokan secara random atau dilotre, tidak melihat faktor-faktor lain.
f. Pengelompokan atas dasar jenis kelamin, ada kelompok pria dan ada kelompok
wanita.
Pada penelitian ini, peneliti mengelompokkan siswa berdasarkan random
bersyarat. Dipilih beberapa orang yang dianggap pintar untuk menjadi ketua
kelompok, selebihnya anggota kelompok dipilih secara random atau acak.
1.3 Tinjauan Tentang Materi Himpuunan
2.3.1 Pengertian Himpunan
Menurut Sembiring (2009,251), Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau
objek yang dapat diterangkan dengan jelas.
2.3.2 Keanggotaan Himpunan
Keanggotaan himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara :
1). Dengan kata-kata
Contoh :
A adalah himpunan bilangan genap antara 0 dan 10
2). Dengan notasi pembentuk himpunan
Contoh :
B adalah bilangan asli lebih dari 3. Apabila setiap anggota himpunan A
dinyatakan dengan x, maka dengan notasi pembentuk himpunan dapat ditulis :
7
A = {x|x > 3; x ϵ bilangan asli}
3). Dengan tabulasi atau dengan mendata
Contoh :
C adalah bilangan kelipatan dari 5 yang kecil dari 25, maka himpunan C dapat
ditulis dengan cara mendata sebagai berikut :
C = {5, 10, 15, 20}
2.3.3 Menyatakan Banyak Anggota Himpunan
Sebagai contoh, A adalah himpunan bilangan kelipatan 3 kecil dari 15, maka dengan
mendata A = {3, 6, 9, 12}. Banyak anggota himpunan A adalah 4 dan dapat ditulis
dengan notasi n(A) = 4.
2.3.4 Himpunan Kosong
Sebagai misal, P adalah himpunan bilangan prima antara 7 dan 10, maka P
adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota. Himpunan seperti ini disebut
himpunan kosong. Sehingga P dapat dapat dinotasikan sebagai berikut :
P = { } atau P = . Jadi dapat dikatakan apabila P himpunan kosong maka n(P)
= 0.
2.3.5 Himpunan Ekuivalen
Di dalam lemari es terdapat tiga jenis buah-buahan, yaitu apel, mangga, dan
jeruk serta ada tiga jenis minuman, yaitu susu, sirup, dan teh.
Apabila jenis-jenis buah-buahan dimisalkan himpunan A dan jenis-jenis
minuman dimislkan himpunan B, maka kedua himpunan itu dapat ditulis dengan
mendata :
A = {apel, mangga, jeruk}
B = {susu, sirup, teh}
8
Dari data di atas, n(A) = 3 dan n(B) = 3. Maka dapat dikatakan bahwa himpunan A
ekuivalen dengan himpunan B.
Jadi himpunan A dan B dikatakan ekuivalen apabila banyak anggota himpunan A
sama dengan himpunan B.
2.3.6 Himpunan Semesta
Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota atau objek
yang sedang dibicarakan.
2.3.7 Himpunan Bagian
Misalkan himpunan C = {a, i, u, e, o}, D = {a, i}, dan E = {e, o}. Semua
anggota himpunan D ada di himpunan C, begitu juga semua anggota himpunan E ada
di himpunan C. Maka dapat dikatakan bahwa himpunan D dan himpunan E
merupakan himpunan bagian dari himpunan C. Himpunan bagian dapat dinotasikan
dengan . Sehingga apabila D dan E merupakan himpunan bagian dari C, dapat
ditulis dengan D C dan E C.
Himpunan kosong, yaitu { } atau merupakan himpunan bagian dari semua
himpunan. Begitu juga semua himpunan merupakan himpunan bagian dari himpunan
itu sendiri.
Bila banyak anggota himpunan A adalah k atau n(A) = k, maka banyak
himpunan bagian dari A dapat dirumuskan dengan 2k.
2.3.8 Irisan Dua Himpunan
Misalkan P = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan Q = {4, 5, 6, 7, 8}. Bila diperhatikan bahwa
4 ϵ P dan 4 ϵ Q, 5 ϵ P dan 5 ϵ Q, serta 6 ϵ P dan 6 ϵ Q. Karena 4, 5, 6 ϵ P dan juga 4,
5, 6 ϵ Q, maka himpunan yang anggotanya 4, 5, 6 merupakan himpunan P irisan
himpunan Q dan ditulis dengan P Q. Maka P Q = {4,5,6}.
9
2.3.9 Gabungan Dua Himpunan
Misalkan P = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan Q = {4, 5, 6, 7, 8}. Bila himpunan P dan
himpunan Q digabungkan, diperoleh himpunan yang anggota-anggotanya adalah 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Gabungan himpunan P dan Q dapat ditulis P Q. Jadi P Q
= {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
Ada beberapa kemungkinan untuk himpunan A digabung himpunan B.
Bila n(A) adalah banyak anggta himpunan A, n(B) adalah banyak anggota himpunan
B, n(AB) adalah banyak anggota himpunan A irisan himpunan B, dan n(AB)
adalah banyak anggota himpunan A digabung himpunan B, maka :
1). n(AB) = n(A) + n(B) ; bila n(AB) = 0
2). n(AB) = n(A) + n(B) - n(AB) ; bila n(AB) ≠ 0
2.3.10 Selisih Dua Himpunan
Misalkan diketahui himpunan A dan himpunan B, maka selisih himpunan A
dan himpunan B adalah semua anggota himpunan A yang bukan anggota himpunan
B. Hal ini dapat ditulis :
A – B = {x|x ϵ A ; x B}
Bila n(A) adalah banyak anggta himpunan A, n(B) adalah banyak anggota himpunan
B, n(AB) adalah banyak anggota himpunan A irisan himpunan B, dan n(A-B)
adalah banyak anggota himpunan A – B , maka :
n(A-B) = n(A) - n(AB)
2.3.11 Himpunan Komplemen
Bila S adalah himpunan semesta dari himpunan A, maka komplemen
himpunan A atau A1 adalah himpunan semua anggota himpunan S yang bukan
himpunan A.
Sebagai contoh, bila S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, A = {1, 3, 6} maka komplemen
himpunan A atau A1 = {2, 4, 5}
10
2.3.12 Diagram Venn
Diagram Venn adalah suatu bentuk diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu himpunan atau beberaapa himpunan yang saling
berhubungan. Diagram Venn biasanya mempunyai bentuk yang sederhana, seperti
lingkaran, perswegipanjang, atau elips.
Sebagi contoh, misalkan S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}, A = {1, 2, 3, 4, 5}, B = {3, 4, 5,
6}. Maka diagram Venn-nya dapat digambarkan sebagai berikut :
S A B
1. 3.
2. 4. 6. 5. 7. 8.
2.3.13 Penggunaan Konsep Himpunan untuk Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Kehidupan Sehari-hari
Rumus rumus yang harus diingat
1). n(AB) = n(A) + n(B) ; bila n(AB) = 0
2). n(AB) = n(A) + n(B) - n(AB) ; bila n(AB) ≠ 0
3). n(AB) = n(A) + n(B) + n(AB)1 – n(S)
4). n(AB)1 = n(S) + n(AB) – n(A) – n(B)
Contoh soal
Dalam suatu kelas terdapat 32 siswa yang senang mata pelajaran matematika, 20
siswa senang pelajaran IPA, dan 12 siswa senang mata pelajaran matematika maupun
IPA. Berapakah jumlas siswa dalam kelas tersebut ?
Solusi :
n(A) : jumlah siswa yang senang pelajaran matematika = 32 orang
11
n(B) ; jumlah siswa yang senang pelajaran IPA = 20 orang
n(AB) : jumlah siswa yang senang matematika maupun IPA = 12 orang
n(AB : jumlah siswa seluruhnya ..... ?
Karena n(AB) tidak sama dengan 0, maka rumus yang digunakan adalah :
n(AB) = n(A) + n(B) - n(AB) ; bila n(AB) ≠ 0
= 32 + 20 - 12
= 52 - 12
= 40 siswa.
12
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas VII F MTsN Model Kota Jambi pada semester
genap Tahun Pelajaran 2009/2010. Siswa yang diteliti senanak 35 siswa yang terdiri
dari 11 orang siswa laki-laki dan 24 orang siswa perempuan. Kelas VII F sebagai
objek penelitian karena peneliti peneliti mengajar di kelas tersebut. Kelas VII F
merupakan salah satu dari enam kelas paralel kela VII di MTsN Model Kota Jambi
dengan karakteristik sebagai beriku :
1. Berlokasi di daerah Sukorejo Thehok Jambi Selatan
2. Latar belakang orang tua pada umumnya ekonomi lemah
3. Latar belakang pendidikan orang tua hanya tamat SD atau SMP sederajat
4. Memiliki daya serap relatif lebih rendah dibanding SMP Negeri yang tergolong
faforit di Kota Jambi, karena masih banyak yang berpandangan sekolah agama
adalah sekolah yang kurang bermutu, sehingga mereka yang masuk MTs karena
merasa tidak mungkin diterima di SMP Negeri.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan oleh guru sebagi peneliti secara
berkesinambungan pada setiap penerapan tindakan sampai tercapainya hasil yang
memuaskan sesuai dengan yang diharapkan dengan menggunakan instrumen soal tes
hasil belajar. Data dikumpulkan dari hasil belajar siswa.
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Perencanaan
Perencanaan yaitu menyiapkan berbagai hal yang dibutuhkan dalam penelitian
ini, di antaranya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Waktu yang
13
digunakan untuk menyampaikan materi Himpunan adalah sebanyak 15 jam pelajaran
(15 x 40 menit) yang diberikan dalam 9 kali pertemuan.
3.3.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan yaitu tahapan penerapan atau action dalam penelitian ini, yaitu
penerapan berbagai hal yang telah direncanakan. Pada tahapan ini sesuai dengan
perencanaan akan dilakukan diagnosa, penerapan, monitoring, refleksi, dan revisi.
3.3.3 Evaluasi
Tahapan evaluasi adalah tahapan yang bdimaksudkan untuk mengetahui
keberhasilan setiap tahapan dalam penelitian ini. Evaluasi digunakan untuk
menentukan tindakan atau action penelitian berikutnya.
3.3.4 Analisa Data
Data dalam penelitian ini dianalisa dari perubahan hasil belajar siswa dan
keaktifan siswa dalam setiap siklus. Data ini diperoleh dari lembaran observasi dan
lembaran hasil evaluasi yang dikerjakan oleh siswa.
Sedang untuk perhitungan nilai rata-rata digunakan rumus seperti yang
dinyatakan oleh Daiman dan Listya (1995,23) sebagai berikut :
x¿
=∑i=1
n
f i xi
∑i=1
n
f i
Keterangan :
_X = nilai rata-rata
xi = data (nilai siswa)
fi = ukuran banyaknya xi
14
Sedang pembelajaran dianggap berhasil atau tuntas, apabila daya serap siswa
minimal 57,5 (sesuai dengan Kreteria ketuntasan Minimal) yang disepakati guru-
guru yang mengajar di kelas VII. Sedang secara klasikal pembelajaran dianggap
berhasil dengan baik apabila siswa yang mencapai daya serap 57,5 ke atas sebanyak
85 % atau lebih dari seluruh jumlah siswa di kelas itu.
15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Siklus Pra Tindakan
Siklus Pra Tindakan adalah siklus dimana proses pembelajaran yang
dilaksanakan belum diberikan tindakan seperti yang dimaksud dalam penelitian ini.
Proses pembelajaran dilakukan sebagaimana biasa pada umumnya. Hal ini dilakukan
sebagai acuan awal dalam menganalisa data-data pada penelitian ini.
Adapun aktifitas guru dan siswa pada siklus pra tindakan ini dapat dilihat pada
lampiran 4 . Sedang dari hasil penelitian yang dilakukan pada siklus pra tindakan
ini diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 1 : Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus Pra Tindakan
Nomor
Nilai (x) Banyak Siswa
Persentase Ketuntasan
Ya Tidak
1.
2.
x < 57,5
x ≥ 57,5
16
17
48,48 %
51,52 %
-
V
V
-
Jumlah 33 100 %
Dari data hasil belajar di atas diperoleh gambaran sebagaiberikut :
1. Siswa yang mengikuti ulangan / evaluasi sebanyak 33 orang siswa
2. Dari data keseluruhan didapat, nilai rata-rata siswa adalah 54,31 atau daya
serapklasikal 54,31 %.
3. Siswa yang mendapat nilai 57,5 atau lebih sebanyak 17 orang atau tingkat
ketuntasan belajar 51,52 %.
4. Siswa yag mendapat nilai di bawah 57,5 atau siswa yang tidak tuntas belajar
sebanyak 16 orang atau 48,48 %.
16
Adapun secara interval dari hasil evaluasi terhadap siswa pada siklus pra tindakan ini
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 2 : Interval Nilai Siswa pada Siklus Pra Tindakan
Rentang Nilai (x) Keteranagan Frekuensi Persentase
x < 45 Sangat kurang 8 24,24
45,5 - 57 kurang 8 24,24
57,5 - 70 cukup 7 21,21
70,5 - 80 baik 6 18,18
80,5 - 100 baik sekali 4 12,12
Jumlah 33 100
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10
Berikut refleksi dari tindakan siklus pra tindakan :
Tabel 3 : Refleksi Tindakan Siklus Pra Tindakan
Kendala Siswa Catatan Lapangan Tindakan untuk
Mengatasi Kendala
(1) (2) (3)
1. Masih banyak siswa yang belum dapat menyajikan himpunan dalam bentuk data bila diketahui notasi himpunannya.
2. Siswa tidak mau bertanya bagian-bagian yang belum ia mengerti
1. Dari lembar pekerjaan siswa masih ditemukan adanya kesulitan menentukan himpunan dalam bentuk data dari notasi himpunan dan ada beberapa siswa yang belum bisa mernyajikan himpunan dalam bentuk diagram Venn
1. Membagi siswa ke kelompok-kelompok yang terdiri dari lima atau enam orang orang siswa
2. memberikan bimbingan pada siswa dalam kelompok tersebut yang mengalami kesulitan.
17
Refleksi dari tindakan pada siklus pra tindakan di atas, akan digunakan untuk
mermperbaiki proses pembelajaran pada siklus I
4.1.2 Siklus I
Dari hasil yang diperoleh pada siklus pra tindakan, guru mulai melakukan
tindakan sesuai dengan rencana pada penelitian ini. Adapun aktifitas guru dan siswa
dapat dilihat pada lampiran 5.
Dari penilaian yang dilakukan, setelah diberikan bimbingan pada saat
mengerjakan soal latihan, diperoleh hasil belajar siswa seperti tabel berikut :
Tabel 4 : Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
Nomor
Nilai (x) Banyak Siswa
Persentase Ketuntasan
Ya Tidak
1.
2.
x < 57,5
x ≥ 57,5
11
24
31,43 %
68,57 %
-
V
V
-
Jumlah 100 %
Dari data hasil belajar di atas diperoleh gambaran sebagaiberikut :
1. Siswa yang mengikuti ulangan / evaluasi sebanyak 35 orang siswa
2. Dari data keseluruhan didapat, nilai rata-rata siswa adalah 68,93 atau daya secara
klasikal 68,93 %.
3. Siswa yang mendapat nilai 57,5 atau lebih sebanyak 24 orang atau tingkat
ketuntasan belajar 68,57 %.
4. Siswa yag mendapat nilai di bawah 57,5 atau siswa yang tidak tuntas belajar
sebanyak 11 orang atau 31,43 %.
Dari evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I terlihat bahwa, bila
dibandingkan dengan siklus pra tindakan adanya peningkatan nilai maupun
ketuntasan, yang dapat digambarkan sebagai berikut :
18
1. Nilai rata-rata pada siklus pra tindakan 54,31, sedang pada siklus I 68, 93.
Artinya terjadi peningkatan sebesar 14, 62 atau 26,92 %.
2. Ketuntasan pada siklus pra tindakan 51,52, sedang pada siklus I adalah 68,57.
Artinya terjadi peningkatan sebesar 17,05 atau 31,39 %.
Sedang secara interval hasil nilai siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 5 : Interval Nilai Siswa pada Siklus Pra Tindakan dan Siklus I
Rentang Nilai (x) Keteranagan
Frekuensi Persentase
Siklus pra tindakan siklus I Siklus pra
tindakan siklus I % Perubahan
x < 45 Sangat kurang 8 5 24,24 14,29 -9,96
45,5 - 57 kurang 8 6 24,24 17,14 -7,10
57,5 - 70 cukup 7 4 21,21 11,43 -9,78
70,5 - 80 baik 6 7 18,18 20,00 1,82
80,5 - 100 baik sekali 4 13 12,12 37,14 25,02
33 35 100 100
Dari tabel di atas, dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pada siklus pra tindakan, siswa yang mendapat nilai di bawah 45 atau nilai sangat
kurang sebanyak 8 orang siswa, sedang pada siklus I sebanyak 5 orang siswa
artinya, terjadi penurunan sebesar 9,96 %.
2. Pada siklus pra tindakan, siswa yang mendapat nilai 45,5 - 57 atau nilai kurang
sebanyak 8 orang siswa, sedang pada siklus I sebanyak 6 orang siswa, artinya
nilai terjadi penurunan sebesar 7,96 %.
3. Pada siklus pra tindakan, siswa yang mendapat nilai 70,5 – 80 atau nilai cukup
sebanyak 7 orang siswa, sedang pada siklus I sebanyak 4 orang siswa, artinya
terjadi peningkatan sebesar 1,82 %.
4. Pada siklus pra tindakan, siswa yang mendapat nilai 70,5 – 80 atau nilai baik
sebanyak 6 orang siswa, sedang pada siklus I sebanyak 7 orang siswa, artinya
terjadi peningkatan sebesar 1,82 %.
19
5. Pada siklus pra tindakan, siswa yang mendapat nilai 80,5 – 100 atau nilai cukup
sebanyak 4 orang siswa, sedang pada siklus I sebanyak 13 orang siswa, artinya
terjadi peningkatan sebesar 25,02 %.
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.
Berikut merupakan hasil refleksi dari tindakan pada siklus I.
Tabel 6 : Refleksi Tindakan pada Siklus I
Kendala yang Terjadi Catatan Lapangan Tindakan untuk
Mengatasi Kendala
(1) (2) (3)
1. Masih banyak siswa yang belum dapat menyajikan soal cerita kedalam bentuk aplikasi himpunan
2. Tidak semua siswa dalam kelompok mengikuti bimbingan dengan seksama
3. Masih ada beberapa siswa yang tidak mau bertanya bagian-bagian yang belum ia mengerti.
4. Guru merasa belum optimal dalam melakukan bimbingan pada kelompok.
1. Dari lembar pekerjaan siswa masih ditemukan adanya kesulitan merubah soal cerita kedalam aplikasi himpunan dan menentukan diagram Venn-nya.
1. Memberikan bimbingan lebih intensif pada siswa yang mengalami kesulitan
2. Meminta siswa yangdianggap pintardalam kelompok bersangkutan membantu temannya yang mengalami kesulitan.
3. Memberikan pengertian pada siswa agar tidak takut / malu bertanya bagian yangtidak ia mengerti.
Refleksi dari tindakan pada siklus I di atas, akan digunakan untuk memperbaiki
proses pembelajaran pada tindakan siklus II.
20
4.1.3 Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pada siklus II akan tetap
mempertahankan ntindakan bimbingan kelompok dalam menyelesaikan soal-soal
latihan dan menyempurnakan atau menambah tindakan lain yang dapat
meningkatkan hasil belajar.
Selanjutnya pada pembelajaran siklus II akan melanjutkan materi
pembelajaran siklus I yaitu Menyelesaikan Soal-soal tenyang Himpunan yang
Berhungan dengan kehidupan sehari-hari. Guru memberikan gambaran sekilas
tentang cara meneyelesaikan soal aplikasi himpunan dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian siswa diberikan soal laitihan pada kelompok dan guru memberikan
bimbingan pada kelompok yang mengalami kesulitan. Adapun aktivitas guru dan
siswa dapat dilihat pada lampiran 6.
Dari penilaian hasil belajar pada siklus II didapat sebagai berikut :
Tabel 7 : Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
Nomor
Nilai (x) Banyak Siswa
Persentase Ketuntasan
Ya Tidak
1.
2.
x < 57,5
x ≥ 57,5
8
27
22,86
77,14
-
V
V
-
Jumlah 100
Dari data hasil belajar di atas diperoleh gambaran sebagaiberikut :
1. Siswa yang mengikuti ulangan / evaluasi sebanyak 35 orang siswa
2. Dari data keseluruhan didapat, nilai rata-rata siswa adalah 76,61 atau daya secara
klasikal 76,61 %.
3. Siswa yang mendapat nilai 57,5 atau lebih sebanyak 27 orang atau tingkat
ketuntasan belajar 77,14 %.
21
4. Siswa yag mendapat nilai di bawah 57,5 atau siswa yang tidak tuntas belajar
sebanyak 8 orang atau 22,86 %.
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12.
Sedang secara interval hasil nilai siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 8 : Interval Nilai Siswa pada Siklus Pra Tindakan dan Siklus II
Rentang
Nilai (x)Keteranagan
Frekuensi Persentase
Siklus pra
tindakansiklus II
Siklus pra
tindakansiklus II
%
Perubahan
x < 45 Sangat kurang 8 4 24,24 11,43 -12,81
45,5 - 57 kurang 8 4 24,24 11,43 -12,81
57,5 - 70 cukup 7 3 21,21 8,57 -12,64
70,5 - 80 baik 6 11 18,18 31,43 13,25
80,5 - 100 baik sekali 4 13 12,12 37,14 25,02
33 35 100 100
Dari tabel di atas, dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pada siklus pra tindakan, siswa yang mendapat nilai di bawah 45 atau nilai sangat
kurang sebanyak 8 orang siswa, sedang pada siklus II sebanyak 4 orang siswa,
artinya terjadi penurunan sebesar 12,81 %.
2. Pada siklus pra tindakan, siswa yang mendapat nilai 45,5 - 57 atau nilai kurang
sebanyak 8 orang siswa, sedang pada siklus II sebanyak 4 orang siswa, artinya
terjadi penurunan sebesar 12,81 %.
3. Pada siklus pra tindakan, siswa yang mendapat nilai 70,5 – 80 atau nilai cukup
sebanyak 7 orang siswa, sedang pada siklus II sebanyak 3 orang siswa, artinya
terjadi penurunan sebesar 12,64 %.
4. Pada siklus pra tindakan, siswa yang mendapat nilai 70,5 – 80 atau nilai baik
sebanyak 6 orang siswa, sedang pada siklus I sebanyak 11 orang siswa, artinya
terjadi peningkatan sebesar 13,25 %.
22
5. Pada siklus pra tindakan, siswa yang mendapat nilai 80,5 – 100 atau nilai cukup
sebanyak 4 orang siswa, sedang pada siklus II sebanyak 13 orang siswa, artinya
terjadi penningkatan sebesar 25,02 %.
Adapun perbandingan perolehan interval nilai pada tindakan Siklus I dan
Siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 9: Perbandingan Interval Nilai Tindakan Siklus I dan Siklus II
Rentang Nilai (x) Keteranagan
Frekuensi Persentase
Siklus I siklus II Siklus I siklus II % Perubahan
x < 45 Sangat kurang 5 4 14,29 11,43 -2,86
45,5 - 57 kurang 6 4 17,14 11,43 -5,71
57,5 - 70 cukup 4 3 11,43 8,57 -2,86
70,5 - 80 baik 7 11 20,00 31,43 11,43
80,5 - 100 baik sekali 13 13 37,14 37,14 0,00
35 35 100 100
Dari tabel di atas, dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pada siklus I, siswa yang mendapat nilai di bawah 45 atau nilai sangat kurang
sebanyak 5 orang siswa, sedang pada siklus II sebanyak 4 orang siswa, artinya
terjadi penurunan sebesar 2,86 %.
2. Pada siklus I, siswa yang mendapat nilai 45,5 - 57 atau nilai kurang sebanyak 6
orang siswa, sedang pada siklus II sebanyak 4 orang siswa, artinya terjadi
penurunan sebesar 5,71 %.
3. Pada siklus I, siswa yang mendapat nilai 70,5 – 80 atau nilai cukup sebanyak 4
orang siswa, sedang pada siklus II sebanyak 3 orang siswa, artinya terjadi
penurunan sebesar 2,86 %.
4. Pada siklus I, siswa yang mendapat nilai 70,5 – 80 atau nilai baik sebanyak 7
orang siswa, sedang pada siklus I sebanyak 11 orang siswa, artinya terjadi
peningkatan sebesar 11,43 %.
23
5. Pada siklus I, siswa yang mendapat nilai 80,5 – 100 atau nilai cukup sebanyak 13
orang siswa, sedang pada siklus II sebanyak 13 orang siswa, artinya terjadi
penurunan sebesar 0 %.
Dari seluruh tindakan yang dilakukan pada penelitian ini, dari siklus pra
tindakan sampai dengan siklus II, diperoleh gambaran sebagai berikut :
1. Nilai rata-rata pada siklus pra tindakan adalah 54,31, sedang rata-rata nilai pada
siklus II adalah 76,61. Artinya terjadi kenaikan nilai rata-rata sebesar 22,30
atau 41,06 %.
2. Ketuntasan klasikal pada siklus pra tindakan adalah 51,52 %, sedang ketuntasan
belajar secara klasikal pada siklus II adalah 77,14 %. Artinya terjadi peninglatan
sebesar 25,62 %.
Dilihat dari ketuntasan belajar secara klasikal, maka ketuntasan belajar pada
siklus II memang masih jauh dari yang diharapkan, yaitu 85 % atau lebih. Namun
dilihat dari keadaan sebelum diadakan siklus per siklus, ketuntasan secara klasikal
sudah mengalami peningkatan cukup baik. Artinya, bimbingan kelompok dalam
menyelesaikan soal-soal latihan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karena
tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar.
Adapun hasil dari refleksi pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 10 : Hasil Refleksi dari Tindakan pada sklus II
Kendala yang Terjadi Catatan Lapangan Tindakan untuk
Mengatasi Kendala
(1) (2) (3)
Masih adanya siswa dalam kelompok yang tidak mau / malu bertanya tentang kesulitan yang dihadapi.
Masih adanya siswa yang nilainya jauh di bawah rata-rata, namun secara keseluruhan terlihat adanya kenaikan nilai rata-rata hasil belajar, juga terjadi kenaikan interval nilai pada nilai baik.
Akan berusaha memberi-kan bimbingan pada siswa baik secara individu maupun kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal latihan secara lebih optimal.
24
4.2 Pembahasan
Berdasarkan dari tindakan-tindakan yang dilakukan pada siklus Pra Tindakan,
Siklus I, dan Siklus II dapat diammbil suatu kesimpulan sebagai berikut :
Tabel 11: Perubahan Hasil Belajar Siswa Siklus Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
Nilai dan Ketuntasan
Hasil Belajar
Siklus Pra
TindakanSiklus I Siklus II
1. Nilai rata-rata
2. Ketuntasan Klasikal
54,31
51,52 %
68,93
68,57 %
76,61
77,14 %
Dari tabel di atas, trlihat bahwa hasil belajar siswa mengalami perubahan ke
arah yang lebih baik dari awal penelitian hingga akhir penelitian. Untuk itu dapatlah
kiranya bimbingan kelompok dalam mengerjakan soal latihan ini dicoba diterapkan
pada kelas atau pokok bahasan yang lain
Bila dilihat dari keadaan sebelum diberikan tindakan hingga siklus II terjadi
peningkatan sebagai berikut :
3. Nilai rata-rata pada siklus pra tindakan adalah 54,31, sedang rata-rata nilai pada
siklus II adalah 76,61. Artinya terjadi kenaikan nilai rata-rata sebesar 22,30
atau 41,06 %.
4. Ketuntasan klasikal pada siklus pra tindakan adalah 51,52 %, sedang ketuntasan
belajar secara klasikal pada siklus II adalah 77,14 %. Artinya terjadi peninglatan
sebesar 25,62 %.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
25
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
pendekatan Bimbingan Kelompok dalam menyelesaikan soal-soal latihan, sebagian
besar siswa meningkat hasil belajarnya, dengan peningkatan sebagai b erikut :
1. Nilai rata-rata pada siklus pra tindakan adalah 54,31, sedang rata-rata nilai pada
siklus II adalah 76,61. Artinya terjadi kenaikan nilai rata-rata sebesar 22,30
atau 41,06 %.
2. Ketuntasan klasikal pada siklus pra tindakan adalah 51,52 %, sedang ketuntasan
belajar secara klasikal pada siklus II adalah 77,14 %. Artinya terjadi peninglatan
sebesar 25,62 %.
Hal ini berarti bahwa pendekatan Bimbingan Kelompok dalam
menyelesaikan soal-soal latihan, dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII F
MTsN Model Kota Jambi pada pokok bahasan atau materi Himpunan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, penulis memberikan saran sebagai
berikut :
1. Agar guru memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar matematika baik secara individu maupun kelompok.
2. Hendaknya guru matematika mencoba dan menerapkan pendekatan bimbingan
kelompok dalam menyelesaikan soal-soal latihan di kelas maupun pokok bahasan
yang lain.
26
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, 1995, Layanan Bimbingan dan Konseling, Depdikbud, Jakarta
Anonim, 1993, Petunjuk Pelaksana, Depdikbud, Jakarta
Daiman E dan Listya TD, 1995, Penuntun Belajar Matematika 2 untuk SMU Kelas
II, Ganeca Exact, Bandung
Prayitno, 1995, Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok, Ghalia Indonesia,
Jakarta
Rasdiayanah HA, 1996, Petunjuk Teknis Mata Pelajaran Matematika Departemen
Agama RI, Jakarta
Sembiring S, dkk, 2009, Pelajaran Matematika Bilingual Untuk SMP/MTs Kelas
VII, Yrama Widya, Bandung
Soleh M, !998, Pokok-Pokok Pengajaran Matematika Sekolah, Depaertemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Sudjana N, 1989, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algesindo,
Bandung
Sudjana N, 1990, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya,
Bandung
Walgito B, 1982, Layanan Bimbingan dan Konseling Sekolah, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
27
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANPRA TINDAKAN
Nama Sekolah : MTsN Model JambiMata Pelajaran : MatematikaKelas : VII (Tujuh)Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : ALJABAR
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram
Venn dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 4.1. Memahami pengertian dan notasi himpunan, serta
penyajiannya.
Indikator : 1. Menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk
himpunan dan mendata anggotanya.
2. Menyebutkan anggota dan bukan anggota
himpunan.
3. Menyatakan notasi himpunan.
4. Mengenal himpunan berhingga dan tak berhingga.
5. Mengenal himpunan kosong dan nol serta
notasinya.
6. Mengenal pengertian himpunan semesta, serta
dapat menyebutkan anggotanya.
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (2 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk himpunan dan
mendata anggotanya.
b. Peserta didik dapat menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan.
c. Peserta didik dapat menyatakan notasi himpunan.
d. Peserta didik dapat mengenal himpunan berhingga dan tak berhingga.
28
e. Peserta didik dapat mengenal himpunan kosong dan nol serta notasinya.
f. Peserta didik dapat mengenal pengertian himpunan semesta, serta dapat
menyebutkan anggotanya.
B. Materi Ajar
Himpunan:
- Mengenal himpunan.
C. Metode Pembelajaran
Kooperatif, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
Pendahuluan
Eksplorasi : - Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang
pentingnya mempelajari materi ini.
- Menanyakan siswa tentang kelompok binatang atau tumbuhan
yang mempunyai ciri yang sama
Kegiatan Inti
Elaborasi
a. Peserta didik diberikan stimulus menggunaKan media ICT berupa pemberian
materi oleh guru mengenai cara menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk
himpunan beserta data anggotanya.
b. Dengan tanya jawab, guru menjelaskan benda atau objek yang merupakan anggota
dan bukan anggota himpunan, kemudian siswa diminta memberikan contohnya.
c. Guru menjelaskan tentang cara menuliskan notasi himpunan
d. Guru menjelaskan tentang himpunan berhingga dan tak berhingga serta bagaimana
cara menuliskan notasi himpunannya.
29
e. Guru menjelaskan tentang himpunan kosong dan nol serta notasinya, juga
pengertian himpunan semesta beserta anggotanya, kemudian antara peserta didik
dan guru mendiskusikan materi tersebut.
f. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau tulisan di depan atau
mempresentasikan mengenai cara menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk
himpunan beserta data anggotanya, mengenai anggota dan bukan anggota
himpunan, notasi himpunan, himpunan berhingga dan tak berhingga, himpunan
kosong dan nol serta notasinya, juga pengertian himpunan semesta beserta
anggotanya.
g. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh mengenai cara
menuliskan kumpulan bilangan yang diberikan ke dalam bentuk himpunan.
Konfirmasi
h. Peserta didik mengerjakan soal-soal yang diberikan guru mengenai penulisan
himpunan dalam tiga cara (menyebutkan anggotanya, menyebutkan syarat
anggota-anggotanya, dan menggunakan notasi pembentuk himpunan), penentuan
banyak anggota himpunan, mengenai himpunan kosong dan penentuan himpunan
semesta dari himpunan yang diberikan.
i. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai pengidentifikasian apakah
kumpulan-kumpulan yang diberikan (bentuk kalimat) merupakan himpunan atau
tidak; penulisan himpunan yang diberikan dengan cara mendaftar, menyebutkan
syarat keanggotaannya, serta menggunakan notasi pembentuk himpunan;
pengidentifikasian himpunan berhingga atau tak berhingga dari himpunan-
himpunan yang diberikan; pengidentifikasian himpunan kosong; penentuan
himpunan seemsta dari himpunan yang diberikan, dan sebaliknya, kemudian
peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas beberapa jawaban soal
tersebut.
j. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai menyatakan masalah sehari-
hari dalam bentuk himpunan beserta data anggotanya, kemudian peserta didik dan
guru secara bersama-sama membahas jawaban soal tersebut.
Penutup
a. Peserta didik membuat rangkuman subbab yang telah dipelajari.
b. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) dari
E. Alat dan Sumber Belajar
30
Sumber :
- Buku paket, yaitu buku Matematika SMP dan MTs Kelas VII Semester 2
- Buku referensi lain.
Alat :
- Laptop
- Infocus/LCD
- OHP
F. Penilaian
Teknik : tugas individu.
Bentuk Instrumen : uraian singkat.
Instrumen :
1. a. Di dalam kelasmu, sebutkan kumpulan obyek yang merupakan himpunan.
b. Di dalam kelasmu, ada himpunan siswa yang mempunyai satu kakak. Sebutkan
anggota-anggotanya dan sebutkan pula yang bukan merupakan anggota.
c. Nyatakan dalam notasi himpunan: himpunan bilangan asli antara 2 dan 11.
d. Manakah yang merupakan himpunan kosong , 0 atau {0} atau Φ atau {Φ}?
31
Kompetensi Dasar : 4.2. Memahami konsep himpunan bagian.
Indikator : 1. Menentukan himpunan bagian dari suatu
himpunan.
2. Menentukan banyak himpunan bagian suatu
himpunan.
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan.
b. Peserta didik dapat menentukan banyak himpunan bagian suatu himpunan.
B. Materi Ajar
Menentukan himpunan bagian.
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
Pendahuluan : - Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang
pentingnya mempelajari materi ini.
- Membahas PR.
Kegiatan Inti
32
a. Peserta didik diberikan stimulus dengan menggunakan ICT berupa pemberian
materi oleh guru mengenai cara menentukan himpunan bagian dari suatu
himpunan dan banyak himpunan bagian suatu himpunan, kemudian antara peserta
didik dan guru mendiskusikan materi tersebut mengenai menentukan himpunan
bagian.
b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan cara
menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan dan banyak himpunan bagian
suatu himpunan.
c. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh mengenai
penentuan banyak himpunan bagian dari suatu himpunan
d. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai penentuan himpunan bagian
dari suatu himpunan dan banyak himpunan bagian suatu himpunan, kemudian
peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas beberapa jawaban soal
tersebut.
e. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai penentuan banyak himpunan
bagian dari suatu himpunan sembarang, kemudian peserta didik dan guru secara
bersama-sama membahas jawaban soal tersebut.
Penutup
a. Peserta didik membuat rangkuman subbab yang telah dipelajari.
b. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR)
E. Alat dan Sumber Belajar
Sumber :
- Buku paket, yaitu buku Matematika SMP dan MTs Kelas VII Semester 2.
- Buku referensi lain.
Alat :
- Laptop
- LCD/Infocus
- OHP
33
F. Penilaian
Teknik : tugas individu, kuiz.
Bentuk Instrumen : uraian singkat, pilihan ganda.
Contoh Instrumen :
1. Tulislah semua himpunan bagian dari himpunan K = {3, 4, 5}.
2. Tulislah banyaknya himpunan bagian dari himpunan Q = {Nama bulan dengan awalan
J}.
3. Diketahui A = {a, b, c, d}. Tulislah himpunan bagian dari himpunan A !
34
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANSIKLUS I
Nama Sekolah : MTsN Model JambiMata Pelajaran : MatematikaKelas : VII (Tujuh)Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : ALJABAR
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram
Venn dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 4.3. Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang
(difference), dan komplemen pada himpunan.
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian irisan dan gabungan dua
himpunan.
2. Menjelaskan kurang (difference) suatu himpunan
dari himpunan lainnya.
3. Menjelaskan komplemen suatu himpunan.
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (2 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian irisan dan gabungan dua himpunan.
b. Peserta didik dapat menjelaskan kurang (difference) suatu himpunan dari
himpunan lainnya.
c. Peserta didik dapat menjelaskan komplemen suatu himpunan.
B. Materi Ajar
a. Menentukan irisan dan gabungan dari dua himpunan.
b. Menentukan selisih dua himpunan dan komplemen suatu himpunan.
35
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
Pendahuluan : - Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang
pentingnya mempelajari materi ini.
- Membagi peserta didik dalam 6 kelompok yang masing-masing
terdiri dari 6 orang siswa dan satu kelompok terdiri dari 5 orang
siswa
Kegiatan Inti
a. Peserta didik diberikan stimulus dengan menggunakan ICT berupa pemberian
materi oleh guru mengenai pengertian irisan dan gabungan dua himpunan,
kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut (Bahan:
buku paket, yaitu buku Matematika SMP dan MTs Kelas VII Semester 2, hal.
272-277 mengenai menentukan irisan dan gabungan dari dua himpunan).
b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai
pengertian irisan dan gabungan dua himpunan.
c. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh soal yang diberikan
guru dari buku paket pegangan guru hal. 273 mengenai cara menentukan irisan
dari dua himpunan dan hal. 276 mengenai cara menentukan gabungan dari dua
himpunan.
d. Pesertta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari enam
kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang siswa.
e. Peserta didik mengerjakan soal-soal latihan mengenai penentuan irisan dan
gabungan dua himpunan..
f. Peserta didik mengerjakan beberapa soal untuk mengetahui keberhasilan siswa.
Penutup
a. Peserta didik membuat rangkuman subbab yang telah dipelajari.
b. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR).
36
Pertemuan Kedua
Pendahuluan : - Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang
pentingnya mempelajari materi ini.
- Membahas PR.
Kegiatan Inti
a. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
cara menentukan komplemen suatu himpunan, kemudian antara peserta didik dan
guru mendiskusikan materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika
SMP dan MTs Kelas VII Semester 2, hal. 278-282 mengenai menentukan
selisih dua himpunan dan komplemen suatu himpunan).
b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai
selisih dua himpunan dan penentuan komplemen suatu himpunan.
c. Guru dan siswa membahas contoh mengenai selisih dua himpunan dan
komplemen suatu himpunan.
d. Sebagai umpan balik, peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
penentuan komplemen suatu himpunan.
Penutup
a. Peserta didik diarahkan untuk membuat rangkuman subbab yang telah dipelajari.
b. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR)
E. Alat dan Sumber Belajar
Sumber :
- Buku paket, yaitu buku Matematika SMP dan MTs Kelas VII Semester 2, hal. 209-
214.
- Buku referensi lain.
37
Kompetensi Dasar : 4.4. Menyajikan himpunan dengan diagram Venn.
Indikator : 1. Menyajikan irisan atau gabungan dua himpunan
dengan diagram Venn.
2. Menyajikan komplemen suatu himpunan dengan
diagram Venn.
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menyajikan irisan atau gabungan dua himpunan dengan
diagram Venn.
b. Peserta didik dapat menyajikan komplemen suatu himpunan dengan diagram
Venn.
B. Materi Ajar
Mengenal diagram Venn.
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
Pendahuluan : - Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang
pentingnya mempelajari materi ini.
- Membahas PR.
38
- Guru memerintahkan pada peserta didik untuk duduk sesuai
dengan kelompok masing-masing yang sudah dibentuk
sebelumnya.
Kegiatan Inti
a. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara
menyajikan irisan atau gabungan dua himpunan serta komplemen suatu himpunan
dengan diagram Venn, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan
materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika SMP dan MTs Kelas
VII, hal. 266-268 mengenai mengenal Diagram Venn).
b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai
cara menyajikan irisan atau gabungan dua himpunan serta komplemen suatu
himpunan dengan diagram Venn.
c. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh soal dalam
mengenai penggambaran himpunan-himpunan yang diberikan dalam satu diagram
Venn, mengenai penyajian irisan dari dua himpunan dengan diagram Venn, dan
mengenai penyajian gabungan dari dua himpunan dengan diagram Venn
d. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai penyajian himpunan termasuk
irisan atau gabungan dua himpunan dengan diagram Venn, kemudian guru
memberikan bimbingan pada siswa dalam kelompok-kelompok bagi siswa yang
tidak / kurang mengerti cara penyelesaian soal latihan tersebut.
e. Peserta didik mengerjakan soal untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam
pembelajaran.
Penutup
a. Peserta didik diarahkan untuk membuat rangkuman subbab yang telah dipelajari.
b. Peserta didik diberikan soal untuk mengetahui keberhasilan dari tindakan yang
terlah diberikan
E. Alat dan Sumber Belajar
Sumber :
- Buku paket, yaitu buku Matematika Bilingual Yrama Widya untuk SMP dan MTs
Kelas VII Semester 2, hal. 266-282
- Buku referensi lain.
39
Alat :
- Laptop
- LCD/Infocus
- OHP
F. Penilaian
Teknik : tugas individu, kuis.
Bentuk Instrumen : uraian singkat, pilihan ganda.
Contoh Instrumen :
1. Misalkan himpunan semesta S = {2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}. Diketahui
A = ¿¿¿ dan E = {2, 4, 6},
a. Tentukanlah .
b. Tentukanlah Ac
c. Gambarlah diagram Venn-nya
2. Diketahui S = {a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k}, P = {a,b,c,d,e,f}, Q = {d,e,f,g,h}
Tentukan :
a. P Q
b. Pc
c. Qc
d. Gambar diagram Vennya.
40
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANSIKLUS II
Nama Sekolah : MTsN Model JambiMata Pelajaran : MatematikaKelas : VII (Tujuh)Semester : 2 (Dua)
Kompetensi Dasar : 4.5. Menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan masalah.
Indikator : Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan diagram Venn dan konsep himpunan.
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (2 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan diagram Venn dan konsep himpunan.
B. Materi Ajar
Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep himpunan.
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
Pendahuluan : - Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang
pentingnya mempelajari materi ini.
- Guru memerintahkan pada peserta didik untuk duduk sesuai
dengan kelompok masing-masing yang sudah dibentuk
sebelumnya.
Kegiatan Inti
a. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara
menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan diagram Venn dan
konsep himpunan, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi
tersebut mengenai menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep himpunan.
41
b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan cara
menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan diagram Venn dan
konsep himpunan.
c. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam mengenai
penyelesaian masalah sehari-hari dengan menggunakan diagram Venn dan konsep
himpunan.
d. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai penyelesaian masalah sehari-
hari yang menggunakan konsep himpunan, kemudian guru memberikan bimbingan
pada siswa dalam kelompok-kelompok bagi siswa yang tidak / kurang mengerti
cara penyelesaian soal latihan tersebut.
e. Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan untuk mengetahui keberhasilan
tindakan pada siklus II
f. Peserta didik diingatkan untuk mempelajari kembali materi mengenai himpunan
untuk menghadapi ulangan harian pada pertemuan berikutnya.
Penutup
a. Peserta didik membuat rangkuman subbab yang telah dipelajari.
b. Peserta didik dan guru menyimak dan membahas “Refleksi Matematika“ pada hal.
218.
c. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) dari soal-soal “Kompetensi
Berkembang Melalui Latihan” dalam buku paket pada hal. 217-218 yang belum
terselesaikan/dibahas di kelas serta soal-soal dari “Evaluasi Mandiri“ pada hal. 219-
221 dan “Portofolio“ pada hal. 222.
Pertemuan Kedua
Pendahuluan : Memotivasi siswa agar dapat mengerjakan soal-soal pada ulangan
harian dengan baik berkaitan dengan materi mengenai himpunan.
Kegiatan Inti
a. Peserta didik diminta untuk menyiapkan kertas ulangan dan peralatan tulis
secukupnya di atas meja karena akan diadakan ulangan harian.
b. Peserta didik diberikan lembar soal ulangan harian.
c. Peserta didik diingatkan mengenai waktu pengerjaan soal ulangan harian, serta
diberi peringatan bahwa ada sanksi bila peserta didik mencontek.
42
d. Guru mengumpulkan kertas ulangan jika waktu pengerjaan soal ulangan harian
telah selesai.
Penutup
Peserta didik diingatkan untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu tentang garis dan
sudut.
E. Alat dan Sumber Belajar
Sumber :
- Buku paket, yaitu buku Matematika SMP dan MTs Kelas VII Semester 2
- Buku referensi lain.
Alat :
- Laptop
- LCD
- OHP
F. Penilaian
Teknik : tugas individu, kuiz, ulangan harian.
Bentuk Instrumen : uraian singkat, pilihan ganda.
Contoh Instrumen :
1. Terdapat 25 siswa perempuan yang dikelompokkan menurut pilihan kesukaan “menjahit“ atau “memasak“. Ternyata terdapat 18 siswa perempuan suka menjahit, 13 suka memasak, dan 12 suka keduanya. Berapa siswa perempuan yang tiak suka menjahit dan memasak?
2. Dalam satu kelompok siswa, 12 siswa gemar voli, 16 siswa gemar tennis, dan 11 siswa gemar kedua-duanya. Banyak siswa yang tidak gemar Matematika dan Sains adalah….
3. Q adalah himpunan bilangan prima antara 1 dan 19. Tentukan banyak anggota himpunan Q.
4. Dalam satu kelas terdapat 20 siswa senang pelajaran Matematika, 18 siswa senang pelajaran IPA, dan 12 orang senang pelajaran Matematika maupun IPA. Tentukan banyak siswa dalam kelas tersebut !
43
Lampiran 4
Tabel 12: Aktivitas Guru dan Siswa dalam Proses Pembelajaran pada Siklus Pra Tindakan
Kegiatan Guru Kegiatan SiswaPra Pembelajaran1. Guru mempersiapkan peralatan ICT
(Laptop, LCD atau Infocus)
Pendahuluan2. Membahas PR yang dianggap sulit3. Memberikan motivasi dan apersepsi4. Menampilkan slide dan menyampaikan
tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti5. Menampilkan judul dan pembahasan materi
yang diajarkan6. Memberikan contoh soal7. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya8. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
menulis bagian yang penting
Penerapan9. Memberikan soal untuk dikerjakan dan
dibahas bersama
Evaluasi10. memberrikan soal untuk dikerjakan guna
mengetahui hasil belajar siswa dan hasil pekerjaannya dikumpulkan.
Penutup11. Mengarahkan siswa untuk membuat
rangkuman12. Memberikan soal untuk dikerjakan di
rumah
1. Mempersiapkan peralatan belajar
2. Bersama guru membahas PR yang sulit3. Mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru4. Memperhatikan slide dan penjelasan
guru
5. Memperhatikan penjelasan guru, menjawab pertanyaan, dan bertanya bila diperlukan.
6. Bersama guru membahas contuh soal7. Bertanya materi yang dianggap tidak
mengerti8. Menulis materi yang diajarkan
9. Bersama guru dan teman lainnya membahas soal yang diberikan guru
10. Mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru pada kertas selembar
11. Mebuat rangkuman
12. Menulis / menandai soal untuk dikerjakan di rumah.
44
Lampiran 5
Tabel 13 : Aktivitas Guru dan Siswa dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I
Standar Kompetensi : ALJABAR
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 4.3. Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang (difference), dan komplemen pada himpunan.
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian irisan dan gabungan dua himpunan.
2. Menjelaskan kurang (difference) suatu himpunan dari himpunan lainnya.
3. Menjelaskan komplemen suatu himpunan. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pra Pembelajaran1. Guru mempersiapkan peralatan ICT
(Laptop, LCD atau Infocus)
Pendahuluan2. Membahas PR yang dianggap sulit3. Memberikan motivasi dan apersepsi4. Membentuk kolompok pada peserta didik
dan memerintahkan duduk pada kelompok dimaksud
Kegiatan Inti5. Menampilkan yang berkenaan dengan
beebrapa bilangan yang memungkinkan adanya suatu irisan dari dua bilangan, kemudian guru menanyakan kepada siswa anggota himpunan apa saja yang sama dari dua himpunan tersebhut.
6. Dari beberapa jawaban siswa, guru mengarahakan pada pokok materi yaitu tentang irisan dua himpunan
7. Memberikan contoh soal, dan menanyakan kemukinan himpunan bagian dari suatu himpunan.
8. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Penerapan9. Memberikan soal latihan yang dikerjakan
pada kelompok.
1. Mempersiapkan peralatan belajar
2. Bersama guru membahas PR yang sulit3. Mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru4. Duduk sesuai dengan kelompoknya.
5. Memperhatikan gambar dan penjelasan guru, dan mempresentasikan melalui lisan hasil pengamatannya.
6. Melihat slide dan memperhatikan penjelasan guru.
7. Bersama guru membahas contuh soal
8. Bertanya materi yang dianggap tidak mengerti
9. Mengerjakan soal latihan pada
45
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa10. Guru memberikan bimbingan pada
kelompok bagi siswa yang mengalami kesulitan menyelesaikan soal latihan tersebut.
Evaluasi11. memberrikan soal untuk dikerjakan guna
mengetahui hasil belajar siswa dan hasil pekerjaannya dikumpulkan.
Penutup12. Mengarahkan siswa untuk membuat
rangkuman13. Memberikan soal untuk dikerjakan di
rumah
kelompoknya
10. Bertanya pada guru bagian yang tidak dimenerti
11. Mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru pada kertas selembar
12. Mebuat rangkuman
13. Menulis / menandai soal untuk dikerjakan di rumah.
46
Lampiran 6
Tabel 14 : Aktivitas Guru dan Siswa dalam Proses Pembelajaran pada Siklus IIStandar Kompetensi : ALJABAR
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 4.5. Menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan masalah.
Indikator : Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan diagram Venn dan konsep himpunan.
Kegiatan Guru Kegiatan SiswaPra Pembelajaran1. Guru mempersiapkan peralatan ICT
(Laptop, LCD atau Infocus)
Pendahuluan2. Membahas PR yang dianggap sulit3. Memberikan motivasi dan apersepsi4. Membentuk kolompok pada peserta didik
dan memerintahkan duduk pada kelompok dimaksud
Kegiatan Inti5. Bersma siswa membahas contoh soal
tentang menyelesaikan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan himpunan
Penerapan6. Memberikan soal latihan yang dikerjakan
pada kelompok.7. Guru memberikan bimbingan pada
kelompok bagi siswa yang mengalami kesulitan menyelesaikan soal latihan tersebut.
Evaluasi8. memberrikan soal untuk dikerjakan guna
mengetahui hasil belajar siswa dan hasil pekerjaannya dikumpulkan.
Penutup9. Mengarahkan siswa untuk membuat
rangkuman10. Memberikan soal untuk dikerjakan di
rumah
1. Mempersiapkan peralatan belajar
2. Bersama guru membahas PR yang sulit3. Mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru4. Duduk sesuai dengan kelompoknya.
5. Bersama guru membahas contuh soal
6. Bertanya materi yang dianggap tidak mengerti
7. Menanyakan pada guru tentang cara menyelesaikan soal yang diberikan
8. Mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru pada kertas selembar
9. Mebuat rangkuman
10. Menulis / menandai soal untuk dikerjakan di rumah.
Lampiran 7
47
Soal-Soal Siklus Pra Tindakan
1. a. Di dalam kelasmu, sebutkan kumpulan obyek yang merupakan himpunan.
b. Di dalam kelasmu, ada himpunan siswa yang mempunyai satu kakak.
Sebutkan anggota-anggotanya dan sebutkan pula yang bukan merupakan
anggota.
c. Nyatakan dalam notasi himpunan: himpunan bilangan asli antara 2 dan 11.
d. Manakah yang merupakan himpunan kosong , 0 atau {0} atau Φ atau {Φ}?
2. a. Tulislah semua himpunan bagian dari himpunan K = {3, 4, 5}.
b. Tulislah banyaknya himpunan bagian dari himpunan Q = {Nama bulan
dengan awalan J}.
c. Diketahui A = {a, b, c, d}. Tulislah himpunan bagian dari himpunan A !
48
Lampiran 8
Soal-Soal Siklus I
1. Diketahui : S = {x|x ≤ 18 ; x ϵ bilangan asli}
A = { x|x < 14 ; x ϵ bilangan genap}
B = { x|x ≤ 12 ; x ϵ kelipatan 3}
a. Tentukan himpunan-himpunan tersebut dengan cara mendata
b. Tentukan AB
c. Tentukan himpunan A B
d. Tentukan (AB)1
e. Tentukan A - B
f. Gambar diagram Venn-nya
2. Diketahui S = {a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k}, P = {a,b,c,d,e,f}, Q = {d,e,f,g,h}Tentukan :e. P Qf. Pc
g. Qc
h. Gambar diagram Venn-nya.
49
Lampiran 9
Soal-Soal Siklus II
1. Diketahui A = { x|x ≤ 12 ; x ϵ kelipatan 4}a. Tentukan himpunan A dengan cara mendatab. Tentukan banyak himpunan bagian dari A.c. Buatlah masing-masing himpunan bagian A tersebut.
2. Diketahui S = { x|5 < x ≤ 15 ; x ϵ bilangan asli}P = { x|x < 12 ; x ϵ bilangan ganjil }Q = { x|x ≤ 12 ; x ϵ kelipatan 3}
a. Buatlah masing-masing himpunan dengan mendata.b. Tentukan P Qc. Tentukan P – Qd. Tentukan Q – P
3. Dari suatu pendataan pada sebuah RT, diketahui bahwa sebanyak 52 kepala keluarga neniliki sepeda motor, 16 kepala keluarga memiliki mobil, dan 8 kepala keluarga memiliki sepeda motor dan juga memilki mobil.a. Tentukan jumlah kepala keluarga pada RT tersebutb. Tentukan jemlah kepala keluaga yang hanya memiliki sepeda motor sajac. Tentukan jumlah kepala keluarga yang hanya memiliki mobil saja
4. Dari pendataan terhadap 72 siswa, 34 siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka, 45 siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR, dan 18 siswa tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka maupun PMR.a. Tentukan banyak siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka
maupun PMRb. Tentukan banyak siswa yang hanya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
pramukac. Tentukan banyak siswa yang hanya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
PMR.
50
Lampiran 10ANALISIS HASIL ULANGAN PRA TINDAKAN
No.
Skor Maks. Nomor Soal
Jml
% Ketuntasan
Perbaikan (Tidak
Tuntas)
Pengayaan (Tuntas)1 2 Ketuntasan Ya /
Tidak
Nama 7 6 13 (KKM = 57,5)
1 Ade Luthfia 4 0 4 30,77 Tidak 1 2 Agus Hariyanto 7 0 7 53,85 Tidak 1 3 Anisa dian Ziziani 0 1 1 7,69 Tidak 1 4 Ayu Triana 2 4 6 46,15 Tidak 1 5 Desmita Rusella 4 4 8 61,54 Ya 16 Dila Meidina Sari 3 4 7 53,85 Tidak 1 7 Dini Khoiriyah Fahrudin 6 5 11 84,62 Ya 18 Farid Arba Kussaidi Alimsyah 7 4 11 84,62 Ya 19 Feggy Puspita Sari 2 0 2 15,38 Tidak 1
10 Fathatun Hasanah 5 3 8 61,54 Ya 111 Keke Febrian Sari 6 4 10 76,92 Ya 112 Kurnia Nurbaiti 6 6 12 92,31 Ya 113 Lila Invia 2 4 6 46,15 Tidak 1 14 M. Anwar Ibrahim 6 4 10 76,92 Ya 115 M. Arif Kamil 5 2 7 53,85 Tidak 1 16 M. Ma'arif 5 5 10 76,92 Ya 117 M. Sayit Pamungkas 1 5 6 46,15 Tidak 1 18 M. Ubaidilah Amri 5 5 10 76,92 Ya 119 Munawir 3 4 7 53,85 Tidak 1 20 Muthia Muthmainnah 5 3 8 61,54 Ya 121 Novika 22 Nurul Huda 5 6 11 84,62 Ya 123 Rachmad hidayutullah U. 4 4 8 61,54 Ya 124 Rafiza Ramadhani 5 4 9 69,23 Ya 125 Retno Rahayu 2 4 6 46,15 Tidak 1 26 Rezha Praja Kusuma 27 Rizqiyah Nadirah 5 5 10 76,92 Ya 128 Safva Wardani Husna 0 0 0 0,00 Tidak 1 29 Siti Nurahmah 4 0 4 30,77 Tidak 1 30 Syatriani Amandda 2 0 2 15,38 Tidak 1 31 Titania Aulia Sari 0 0 0 0,00 Tidak 1 32 Tito Prasetya Aji 7 2 9 69,23 Ya 133 Ulvi Alvianti 3 2 5 38,46 Tidak 1 34 Wulan Julistari 4 4 8 61,54 Ya 135 Saidina Abid Munawar 4 6 10 76,92 Ya 1
Jumlah Skor 129 104 233 1792,31 16 17 Skor Maksimal 231 198 429 3300 33 33
51
% Skor Tercapai 55,84 52,53 54,31 54,31 48,48 51,52Lampiran 11
ANALISIS HASIL ULANGAN SIKLUS I
No.
Skor Maks. Nomor SoalJml %
Ketuntasan
Ketuntasan Ya/Tidak
(KKM=57,5)
Perbaikan (Tdk Tuntas)
Pengayaan (Tuntas)1 2
Nama 4 4 8
1 Ade Luthfia 4 3 7 87,50 Ya 12 Agus Hariyanto 2 1 3 37,50 Tidak 1 3 Anisa dian Ziziani 3 2 5 62,50 Ya 14 Ayu Triana 3 3 6 75,00 Ya 15 Desmita Rusella 4 3 7 87,50 Ya 16 Dila Meidina Sari 4 1 5 62,50 Ya 17 Dini Khoiriyah Fahrudin 2 2 4 50,00 Tidak 1 8 Farid Arba Kussaidi Alimsyah 3 3 6 75,00 Ya 19 Feggy Puspita Sari 4 3 7 87,50 Ya 110 Fathatun Hasanah 4 3 7 87,50 Ya 111 Keke Febrian Sari 4 1 5 62,50 Ya 112 Kurnia Nurbaiti 4 3 7 87,50 Ya 113 Lila Invia 0 3 3 37,50 Tidak 1 14 M. Anwar Ibrahim 4 2 6 75,00 Ya 115 M. Arif Kamil 4 3 7 87,50 Ya 116 M. Ma'arif 4 3 7 87,50 Ya 117 M. Sayit Pamungkas 2 2 4 50,00 Tidak 1 18 M. Ubaidilah Amri 2 2 4 50,00 Tidak 1 19 Munawir 3 4 7 87,50 Ya 120 Muthia Muthmainnah 4 4 8 100,00 Ya 121 Novika 3 3 6 75,00 Ya 122 Nurul Huda 2 2 4 50,00 Tidak 1 23 Rachmad hidayutullah U. 3 3 6 75,00 Ya 124 Rafiza Ramadhani 1 1 2 25,00 Tidak 1 25 Retno Rahayu 3 3 6 75,00 Ya 126 Rezha Praja Kusuma 2 2 4 50,00 Tidak 1 27 Rizqiyah Nadirah 3 2 5 62,50 Ya 128 Safva Wardani Husna 3 4 7 87,50 Ya 129 Siti Nurahmah 1 2 3 37,50 Tidak 1 30 Syatriani Amandda 2 2 4 50,00 Tidak 1 31 Titania Aulia Sari 2 1 3 37,50 Tidak 1 32 Tito Prasetya Aji 4 3 7 87,50 Ya 133 Ulvi Alvianti 3 3 6 75,00 Ya 134 Wulan Julistari 3 4 7 87,50 Ya 135 Saidina Abid Munawar 4 4 8 100,00 Ya 1
Jumlah Skor 108 96 193 2412,50 11 24
52
Skor Maksimal 140 140 280 3500 35 35 % Skor Tercapai 77,14 68,57 68,93 68,93 31,43 68,57
Lampiran 12ANALISIS HASIL ULANGAN SIKLUS II
No. Skor Maks. .Nomor Soal
Jml%
Ketuntasan (KKM=57,5
)
Ketuntasan
Ya/Tidak
Perbaikan (Tdk
Tuntas)
Pengayaan (Tuntas)
1 2 3 4
Nama 3 4 4 5 161 Ade Luthfia 2 3 4 5 14 87,50 Ya 12 Agus Hariyanto 2 1 3 1 7 43,75 Tidak 1 3 Anisa dian Ziziani 0 2 0 1 3 18,75 Tidak 1 4 Ayu Triana 2 3 0 2 7 43,75 Tidak 1 5 Desmita Rusella 3 3 3 5 14 87,50 Ya 16 Dila Meidina Sari 3 3 4 4 14 87,50 Ya 17 Dini Khoiriyah Fahrudin 3 2 4 3 12 75,00 Ya 18 Farid Arba Kussaidi Alimsyah 3 3 2 4 12 75,00 Ya 19 Feggy Puspita Sari 2 4 3 3 12 75,00 Ya 110 Fathatun Hasanah 3 4 4 2 13 81,25 Ya 111 Keke Febrian Sari 3 4 4 4 15 93,75 Ya 112 Kurnia Nurbaiti 2 3 2 1 8 50,00 Tidak 1 13 Lila Invia 0 3 1 4 8 50,00 Tidak 1 14 M. Anwar Ibrahim 3 4 3 3 13 81,25 Ya 115 M. Arif Kamil 2 3 2 4 11 68,75 Ya 116 M. Ma'arif 3 4 3 4 14 87,50 Ya 117 M. Sayit Pamungkas 2 2 3 4 11 68,75 Ya 118 M. Ubaidilah Amri 2 4 2 4 12 75,00 Ya 119 Munawir 3 3 4 4 14 87,50 Ya 120 Muthia Muthmainnah 3 4 4 3 14 87,50 Ya 121 Novika 3 3 2 4 12 75,00 Ya 122 Nurul Huda 3 4 4 5 16 100,00 Ya 123 Rachmad hidayutullah U. 3 3 2 4 12 75,00 Ya 124 Rafiza Ramadhani 1 1 3 2 7 43,75 Tidak 1 25 Retno Rahayu 3 3 2 4 12 75,00 Ya 126 Rezha Praja Kusuma 2 3 3 4 12 75,00 Ya 127 Rizqiyah Nadirah 3 4 4 3 14 87,50 Ya 128 Safva Wardani Husna 3 2 4 2 11 68,75 Ya 129 Siti Nurahmah 1 2 3 2 8 50,00 Tidak 1 30 Syatriani Amandda 2 4 3 3 12 75,00 Ya 131 Titania Aulia Sari 2 3 1 2 8 50,00 Tidak 1 32 Tito Prasetya Aji 3 3 4 2 12 75,00 Ya 133 Ulvi Alvianti 3 3 3 4 13 81,25 Ya 134 Wulan Julistari 3 4 2 3 12 75,00 Ya 135 Saidina Abid Munawar 3 4 4 3 14 87,50 Ya 1 Jumlah Skor 88 114 106 121 429 831,19 8 27
Skor Maksimal 140 140 140 140 560 1085 35 35
53
% Skor Tercapai 62,9 81,43 75,71 86,43 76,61 76,61 22,86 77,14
54