Upload
anacakka
View
674
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara : Batuan Beku Intermediet Nama : Wahyudddin Tahir
Hari/Tgl : Rabu/ 05 Oktober 2011 NIM : D 611 08 260
Perbesaran Total : 50 x
No. Urut : 01
No. peraga : A12
Jenis batuan : Batuan beku intermediet
Kedudukan : (x,y) ; (47,18)
Nikol Sejajar Nikol Silang
A A
Sanidin
Kuarsa
Biotit
P 0 50 100 Plagioklas 0 50 100 P
Ortoklas
Hornblende
Massa Dasar
Kenampakan Mikroskopis :
Warna pada nikol sejajar orange, warna pada nikol silang abu-abu kehitaman,
tekstur yakni kristalinitas hipokristalin, granularitas porfiritik, fabrik yakni bentuk
subhedral - euhedral, relasi inequigranular, tekstur khusus integrowth, struktur masif.
Ukuran mineral terkecil 0,1 mm mineral terbesar 2,4 mm tersusun atas mineral
kuarsa (SiO2), biotit (K(Mg,Fe)3(Al,Fe)Si3O10(OH,F)2, sanidin (KAlSi3O8),
plagioklas (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8), hornblende (Ca (Mg, Fe, Al)5 (Si, Al)8 O22
(OH, F)2), ortoklas (KAlSi3O8) dan massa dasar.
Deskripsi mineral :
1) Orthoklas (K,Na) AlSi3O8.
Mineral Orthoklas tidak berwarna tetapi berkabut, mineral ini berukuran 0,2 mm
dengan bentuk kristal fenokris subhedral dan anhedral, indeks bias nmin < ncb, , warna
interferensinya abu-abu dan putih (Orde I) , belahan sempurna, relief lemah,
pleokroisme lemah, kembaran Carlsbad, jenis gelapan sejajar (paralel).
2) Biotit (K (Mg,Fe)3(Al,Fe)Si3O10(OH,F)2)
Warna coklat, bentuk euhedral-subhedral, pleokroisme tidak ada, relief
sedang, belahan 1 arah, bias rangkap 0,019, kembaran tidak ada, warna
interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 42,5, jenis gelapan miring.
3) Kuarsa (SiO2)
Warna abu-abu, bentuk euhedral-subhedral, pleokroisme dwikroik, relief
tinggi, belahan tidak ada, bias rangkap 0,005, kembaran tidak ada, warna
interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 450 , jenis gelapan simetris.
4) Plagioklas (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8)
Warna kuning kehijauan, bentuk subhedral – euhedral, relief sedang, belahan
satu arah, kembaran tidak ada, sudut gelapan 500, jenis gelapan miring.
5) Sanidin (KAlSi3O8)
Warna abu-abu, bentuk euhedral-subhedral, relief rendah, belahan 1 arah, bias
rangkap 0,03 (orde I), kembaran Carlsbad, warna interferensi maksimumnya
abu-abu, sudut gelapan 460 dengan jenis gelapannya miring.
6) Hornblende (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8)
Warna orange, bentuk subhedral-anhedral, pleokroisme tidak ada, relief
rendah, belahan 1 arah, bias rangkap 0,007, kembaran Albit, warna
interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 200 , jenis gelapan miring.
Persentase Mineral :
Mineral I (%) II (%) III (%) % Rata-rata
Kuarsa 5 % 5 % 5 % 5 %
Plagioklas 20 % 15 % 15 % 13,3 %
Ortoklas 30% 35% 30% 31,67 %
Biotit 5 % 5 % 5 % 5 %
Sanidin 10 % - 5 % 5 %
Hornblende 30 % 15 % 35 % 26,67 %
Massa Dasar 5 % 5 % 5 % 5 %
Nama batuan : Trakit Porfiri (Travis,1955), Trakit (IUGS,1974)
Petrogenesa :
Pada nikol sejajar kenampakan mikroskopis batuan ini berwarna orange
sedangkan pada nikol silang berwarna abu-abu kehitaman. Tekstur batuan ini yaitu
kristalinitasnya hipokristalin karena seluruhnya disusun oleh sebagian kristal-kristal
dan sebagian mineral gelas, granularitasnya porfiritik karena kristal- kristal dari
mineral penyusunnya bervariasi dari yang jelas sampai agak jelek. Bentuk kristal
subhedral – euhedral sebab bidang batas kristalnya tampak teratur dan jelas sampai
bervariasi. Sedangkan relasinya bersifat inequigranular karena ukuran butir dari
kristal-kristal penyusunnya tidak sama besar. Tekstur khusus dari batuan ini yaitu
intergrowth karena kenampakan lebih dari satu mineral yang saling tumbuh bersama-
sama. Struktur batuan ini masif sebab batuan ini terdiri dari susunan yang kompak
dari setiap mineral-mineral dalam batuan, tidak menunjukkan adanya pori-pori,
penjajaran mineral atau bentuk aliran.
Batuan ini tergolong batuan beku intermediet dimana pembentukannya
berasal dari magma yang merupakan material silikat yang sangat panas yang terdapat
di dalam bumi dengan temperatur berkisar antara 6000 C sampai 15000 C. Karena
magma merupakan cairan yang sangat panas, maka ion-ion yang menyusun magma
dapat bergerak bebas tak beraturan. Sebaliknya pada saat magma mengalami
pendinginan, pergerakan ion-ion tersebut akan menurun dan ion-ion akan mulai
mengatur dirinya menyusun bentuk yang teratur. Proses inilah yang disebut proses
kristalisasi. Pada umumnya material yang menyusun magma tidak membeku pada
waktu yang bersamaan. Hal ini terbukti dengan pembentukan mineral - mineral
penyusun batuan beku intermediet ini, dimana pada suhu sekitar ± 8000 C
terbentuklah suatu mineral yaitu Biotit, kemudian setelah suhu mulai turun sekitar ±
7000 C terbentuk mineral baru lagi yaitu Sanidin dan Ortoklas, kemudian terbentuk
hornblende di suhu sekitar ± 6000 C dan terakhir terbentuklah mineral Kuarsa yang
terbentuk pada suhu ± 327 C. Dari penggabungan mineral – mineral inilah yang
kemudian membentuk batuan beku intermediet tersebut.
Dengan melihat kandungan mineral utama dan mineral tambahan serta tekstur
dari batuan, maka batuan ini dinamakan Trakit Porfiri sesuai dengan klasifikasi
Travis,1955 dan berdasarkan persentase kandungan mineral kuarsa dan alkali feldsfar
maka batuan ini dinamakan Trakit sesuai dengan klasifikasi IUGS, 1974.
Batuan ini biasanya berasosiasi dengan batuan alkali basalt. Kegunaan batuan
ini yaitu sebagai bahan bangunan terutama untuk lantai dan pelapis dinding.
Referensi :
- Irfan, Ulfa Ria.2010. Penuntun Praktikum Mineral Optik. Makassar :
Universitas Hasanuddin.
- Kaharuddin M.S.1988. Penuntun Praktikum Petrologi. Ujung Pandang :
Universitas Hasanuddin.
- Mottana, Aniballe, Rodolfo Crespi and Giuseppe Liborio. 1977. Rocks And
Minerals. New York : Simon & Schuster’s Guide To.
- Rochmanto,Budi MSc.2008. Geologi Fisik. Makassar : Universitas
Hasanuddin.
PRAKTIKAN ASISTEN
( Wahyuddin T. ) ( Ferawati )
Q + A + P = 100Atau
F + A + P = 100
PERHITUNGAN KLASIFIKASI IUGS
Dik : Kuarsa : 5 %
Plagioklas : 13,3 %
Alkali Feldsfar : Ortoklas + Sanidin = 31,67 % + 5 % = 35,67 %
Peny :
Total = Kuarsa + Plagioklas + Alkali Feldsfar
= 5 % + 13,3 % + 35,67 %
= 53,97%
Kuarsa(Q) = % = 9,3 %
Alkali Feldsfar(A) = % = 66,1 %
Plagioklas(P) = % = 24,6 %
Plutonic Rocks1. quartzolit2. alkalin feldspar granit3. granit4. granodiorit5. tonalit6. alkalin feldspar syenit7. syenit8 monzonit9. monzodiorit10. monzodiorit, monzogabro11. diorit,gabro,anorthosit12. feldspatoid syenit13. essexite14. theralite15. foidit16. ultramafic Volcanic Rocks2. alkaline feldspar rhyolit3. rhyolit4. dacite5. plagiodacite6. alkaline feldspar trachyte7. trachyte8. latite9. latite-andesite,mugearite10. andesite,basalt
P A
M < 90
Q
F
6060
6060
9090
15
12 13 1411
20 20
10 105
5
56
1
2 3 4
7 8 9
1010
35 6590
50
16
M = 90 - 100
M < 90
11. phonolite12. tephritic phonolite13. phonolitic tephrite14. tephrite,basanite15. foidite, nephelinite, leucitite16. ultramafic rocks
Klasifikasi batuan beku menurut IUGS, 1974
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara : Batuan Beku Intermediet Nama : Wahyudddin Tahir
Hari/Tgl : Rabu/ 05 Oktober 2011 NIM : D 611 08 260
Perbesaran Total : 50 x
No. Urut : 02
No. peraga : B2
Jenis batuan : Batuan beku intermediet
Kedudukan : (x,y) ; (50,24)
Nikol Sejajar Nikol Silang
A A
Kuarsa
Sanidin
P 0 50 100 Plagioklas 0 50 100 P
Ortoklas
Hornblende
Kenampakan Mikroskopis :
Warna pada nikol sejajar orange, warna pada nikol silang abu-abu kehitaman,
tekstur yakni kristalinitas holokristalin, granularitas faneritik, fabrik yakni bentuk
euhedral - subhedral, relasi inequigranular, tekstur khusus integrowth, struktur masif.
Ukuran mineral terkecil 0,2 mm mineral terbesar 2,6 mm tersusun atas mineral
kuarsa (SiO2), sanidin (KAlSi3O8), plagioklas (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8),
hornblende (Ca (Mg, Fe, Al)5 (Si, Al)8 O22 (OH, F)2), ortoklas (KAlSi3O8).
Deskripsi mineral :
1) Orthoklas (K,Na) AlSi3O8.
Mineral Orthoklas tidak berwarna tetapi berkabut, mineral ini berukuran 0,2
mm dengan bentuk kristal fenokris subhedral dan anhedral, indeks bias nmin <
ncb, , warna interferensinya abu-abu dan putih (Orde I) , belahan sempurna,
relief lemah, pleokroisme lemah, kembaran Carlsbad, jenis gelapan sejajar
(paralel).
2) Kuarsa (SiO2)
Warna abu-abu, bentuk euhedral-subhedral, pleokroisme dwikroik, relief
tinggi, belahan tidak ada, bias rangkap 0,005, kembaran tidak ada, warna
interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 450 , jenis gelapan simetris.
3) Plagioklas (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8)
Warna kuning kehijauan, bentuk subhedral – euhedral, relief sedang, belahan
satu arah, kembaran tidak ada, sudut gelapan 500, jenis gelapan miring.
4) Sanidin (KAlSi3O8)
Warna abu-abu, bentuk euhedral-subhedral, relief rendah, belahan 1 arah, bias
rangkap 0,03 (orde I), kembaran Carlsbad, warna interferensi maksimumnya
abu-abu, sudut gelapan 460 dengan jenis gelapannya miring.
5) Hornblende (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8)
Warna orange, bentuk subhedral-anhedral, pleokroisme tidak ada, relief
rendah, belahan 1 arah, bias rangkap 0,007, kembaran Albit, warna
interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 200 , jenis gelapan miring.
Persentase Mineral :
Mineral I (%) II (%) III (%) % Rata-rata
Kuarsa 5 % 5 % 5 % 5 %
Plagioklas 45 % 40 % 45 % 43,3 %
Ortoklas 35 % 40 % 35 % 36,67 %
Sanidin 5 % 5 % 5 % 5 %
Hornblende 10 % 10 % 15 % 11,67 %
Nama batuan : Monzonit (Travis,1955), Monzonit (IUGS,1974)
Petrogenesa :
Pada nikol sejajar kenampakan mikroskopis batuan ini berwarna orange
sedangkan pada nikol silang berwarna abu-abu kehitaman. Tekstur batuan ini yaitu
kristalinitasnya holokristalin karena seluruhnya disusun oleh kristal-kristal yang jelas
tanpa ada mineral gelas, granularitasnya faneritik karena kristal- kristal dari mineral
penyusunnya tampak jelas. Bentuk kristal subhedral – anhedral sebab bidang batas
kristalnya tampak tidak teratur sampai bervariasi. Sedangkan relasinya bersifat
inequigranular karena ukuran butir dari kristal-kristal penyusunnya tidak sama besar.
Tekstur khusus dari batuan ini yaitu intergrowth karena kenampakan lebih dari satu
mineral yang saling tumbuh bersama-sama. Struktur batuan ini massif sebab batuan
ini terdiri dari susunan yang kompak dari setiap mineral-mineral dalam batuan, tidak
menunjukkan adanya pori-pori, penjajaran mineral atau bentuk aliran.
Batuan ini tergolong batuan beku intermediet dimana pembentukannya
berasal dari magma yang merupakan material silikat yang sangat panas yang terdapat
di dalam bumi dengan temperatur berkisar antara 6000 C sampai 15000 C. Karena
magma merupakan cairan yang sangat panas, maka ion-ion yang menyusun magma
dapat bergerak bebas tak beraturan. Sebaliknya pada saat magma mengalami
pendinginan, pergerakan ion-ion tersebut akan menurun dan ion-ion akan mulai
mengatur dirinya menyusun bentuk yang teratur. Proses inilah yang disebut proses
kristalisasi. Pada umumnya material yang menyusun magma tidak membeku pada
waktu yang bersamaan. Hal ini terbukti dengan pembentukan mineral - mineral
penyusun batuan beku intermediet ini, dimana pada suhu sekitar ± 7000 C terbentuk
mineral yaitu Sanidin dan Ortoklas, kemudian terbentuk hornblende di suhu sekitar
± 6000 C dan terakhir terbentuklah mineral Kuarsa yang terbentuk pada suhu ± 3270
C. Dari penggabungan mineral – mineral inilah yang kemudian membentuk batuan
beku intermediet tersebut.
Dengan melihat kandungan mineral utama dan mineral tambahan serta tekstur
dari batuan, maka batuan ini dinamakan Monzonit sesuai dengan klasifikasi
Travis,1955 dan berdasarkan persentase kandungan mineral kuarsa dan alkali feldsfar
maka batuan ini dinamakan Monzonit sesuai dengan klasifikasi IUGS, 1974.
Batuan ini biasanya berasosiasi dengan nephelin dan olivin. Kegunaan batuan
ini yaitu sebagai batu untuk bangunan serta sering berasosiasi bersama mineral
deposit.
Referensi :
- Irfan, Ulfa Ria.2010. Penuntun Praktikum Mineral Optik. Makassar :
Universitas Hasanuddin.
- Kaharuddin M.S.1988. Penuntun Praktikum Petrologi. Ujung Pandang :
Universitas Hasanuddin.
- Mottana, Aniballe, Rodolfo Crespi and Giuseppe Liborio. 1977. Rocks And
Minerals. New York : Simon & Schuster’s Guide To.
- Rochmanto,Budi MSc.2008. Geologi Fisik. Makassar : Universitas
Hasanuddin.
PRAKTIKAN ASISTEN
Q + A + P = 100Atau
F + A + P = 100
( Wahyuddin T. ) ( Ferawati )
PERHITUNGAN KLASIFIKASI IUGS
Dik : Kuarsa : 5 %
Plagioklas : 43,3 %
Alkali Feldsfar : Ortoklas + Sanidin = 36,67 % + 5 % = 41,67 %
Peny :
Total = Kuarsa + Plagioklas + Alkali Feldsfar
= 5 % + 43,3 % + 41,67 %
= 89,97%
Kuarsa(Q) = % = 5,5 %
Alkali Feldsfar(A) = % = 46 %
Plagioklas(P) = % = 48 %
Plutonic Rocks1. quartzolit2. alkalin feldspar granit3. granit4. granodiorit5. tonalit6. alkalin feldspar syenit7. syenit8 monzonit9. monzodiorit10. monzodiorit, monzogabro11. diorit,gabro,anorthosit12. feldspatoid syenit13. essexite14. theralite15. foidit16. ultramafic Volcanic Rocks2. alkaline feldspar rhyolit3. rhyolit4. dacite5. plagiodacite
P A
M < 90
Q
F
6060
6060
9090
15
12 13 1411
20 20
10 105
5
56
1
2 3 4
7 8 9
1010
35 6590
50
16
M = 90 - 100
M < 90
6. alkaline feldspar trachyte7. trachyte8. latite9. latite-andesite,mugearite10. andesite,basalt11. phonolite12. tephritic phonolite13. phonolitic tephrite14. tephrite,basanite15. foidite, nephelinite, leucitite16. ultramafic rocks
Klasifikasi batuan beku menurut IUGS, 1974
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara : Batuan Beku Intermediet Nama : Wahyudddin Tahir
Hari/Tgl : Rabu/ 05 Oktober 2011 NIM : D 611 08 260
Perbesaran Total : 50 x
No. Urut : 03
No. peraga : A3
Jenis batuan : Batuan beku intermediet
Kedudukan : (x,y) ; (47,18)
Nikol Sejajar Nikol Silang
A A
Kuarsa
Biotit
P 0 50 100 Plagioklas 0 50 100 P
Ortoklas
Hornblende
Massa Dasar
Kenampakan Mikroskopis :
Warna pada nikol sejajar orange, warna pada nikol silang abu-abu kehitaman,
tekstur yakni kristalinitas hipokristalin, granularitas porfiritik, fabrik yakni bentuk
subhedral - anhedral, relasi inequigranular, tekstur khusus integrowth, struktur masif.
Ukuran mineral terkecil 0,2 mm mineral terbesar 2,4 mm tersusun atas mineral
kuarsa (SiO2), biotit (K(Mg,Fe)3(Al,Fe)Si3O10(OH,F)2, plagioklas (NaAlSi3O8 –
CaAlSiO3O8), hornblende (Ca (Mg, Fe, Al)5 (Si, Al)8 O22 (OH, F)2), ortoklas
(KAlSi3O8) dan massa dasar.
Deskripsi mineral :
1) Orthoklas (K,Na) AlSi3O8.
Mineral Orthoklas tidak berwarna tetapi berkabut, mineral ini berukuran 0,2 mm
dengan bentuk kristal fenokris subhedral dan anhedral, indeks bias nmin < ncb, , warna
interferensinya abu-abu dan putih (Orde I) , belahan sempurna, relief lemah,
pleokroisme lemah, kembaran Carlsbad, jenis gelapan sejajar (paralel).
2) Biotit (K (Mg,Fe)3(Al,Fe)Si3O10(OH,F)2)
Warna coklat, bentuk euhedral-subhedral, pleokroisme tidak ada, relief
sedang, belahan 1 arah, bias rangkap 0,019, kembaran tidak ada, warna
interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 42,5, jenis gelapan miring.
3) Kuarsa (SiO2)
Warna abu-abu, bentuk euhedral-subhedral, pleokroisme dwikroik, relief
tinggi, belahan tidak ada, bias rangkap 0,005, kembaran tidak ada, warna
interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 450 , jenis gelapan simetris.
4) Plagioklas (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8)
Warna kuning kehijauan, bentuk subhedral – euhedral, relief sedang, belahan
satu arah, kembaran tidak ada, sudut gelapan 500, jenis gelapan miring.
5) Hornblende (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8)
Warna orange, bentuk subhedral-anhedral, pleokroisme tidak ada, relief
rendah, belahan 1 arah, bias rangkap 0,007, kembaran Albit, warna
interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 200 , jenis gelapan miring.
Persentase Mineral :
Mineral I (%) II (%) III (%) % Rata-rata
Kuarsa 10 % 15 % 10 % 11,7 %
Plagioklas 30 % 20 % 20 % 23,3 %
Ortoklas 25 % 25 % 30 % 26,7 %
Biotit 10 % 10 % 10 % 10 %
Hornblende 20 % 25 % 25 % 23,3 %
Massa Dasar 5 % 5 % 5 % 5 %
Nama batuan : Porfiri Monzonit Kuarsa (Travis,1955), Monzonit (IUGS,1974)
Petrogenesa :
Pada nikol sejajar kenampakan mikroskopis batuan ini berwarna orange
sedangkan pada nikol silang berwarna abu-abu kehitaman. Tekstur batuan ini yaitu
kristalinitasnya hipokristalin karena seluruhnya disusun oleh sebagian kristal-kristal
dan sebagian mineral gelas, granularitasnya porfiritik karena kristal- kristal dari
mineral penyusunnya bervariasi dari yang jelas sampai agak jelek. Bentuk kristal
subhedral – anhedral sebab bidang batas kristalnya tampak tidak teratur sampai
bervariasi. Sedangkan relasinya bersifat inequigranular karena ukuran butir dari
kristal-kristal penyusunnya tidak sama besar. Tekstur khusus dari batuan ini yaitu
intergrowth karena kenampakan lebih dari satu mineral yang saling tumbuh bersama-
sama. Struktur batuan ini massif sebab batuan ini terdiri dari susunan yang kompak
dari setiap mineral-mineral dalam batuan, tidak menunjukkan adanya pori-pori,
penjajaran mineral atau bentuk aliran.
Batuan ini tergolong batuan beku intermediet dimana pembentukannya
berasal dari magma yang merupakan material silikat yang sangat panas yang terdapat
di dalam bumi dengan temperatur berkisar antara 6000 C sampai 15000 C. Karena
magma merupakan cairan yang sangat panas, maka ion-ion yang menyusun magma
dapat bergerak bebas tak beraturan. Sebaliknya pada saat magma mengalami
pendinginan, pergerakan ion-ion tersebut akan menurun dan ion-ion akan mulai
mengatur dirinya menyusun bentuk yang teratur. Proses inilah yang disebut proses
kristalisasi. Pada umumnya material yang menyusun magma tidak membeku pada
waktu yang bersamaan. Hal ini terbukti dengan pembentukan mineral - mineral
penyusun batuan beku intermediet ini, dimana pada suhu sekitar ± 8000 C
terbentuklah suatu mineral yaitu Biotit, kemudian setelah suhu mulai turun sekitar ±
7000 C terbentuk mineral baru lagi yaitu Ortoklas, kemudian terbentuk hornblende di
suhu sekitar ± 6000 C dan terakhir terbentuklah mineral Kuarsa yang terbentuk pada
suhu ± 3270 C. Dari penggabungan mineral – mineral inilah yang kemudian
membentuk batuan beku intermediet tersebut.
Dengan melihat kandungan mineral utama dan mineral tambahan serta tekstur
dari batuan, maka batuan ini dinamakan Porfiri Monzonit Kuarsa sesuai dengan
klasifikasi Travis,1955 dan berdasarkan persentase kandungan mineral kuarsa dan
alkali feldsfar maka batuan ini dinamakan Monzonit sesuai dengan klasifikasi IUGS,
1974.
Batuan ini biasanya berasosiasi dengan batuan beku intermediet lainnya
seperti diorite dan andesit. Kegunaan batuan ini yaitu sebagai bahan bangunan dan
untuk ilmu pengetahuan.
Referensi :
- Irfan, Ulfa Ria.2010. Penuntun Praktikum Mineral Optik. Makassar :
Universitas Hasanuddin.
- Kaharuddin M.S.1988. Penuntun Praktikum Petrologi. Ujung Pandang :
Universitas Hasanuddin.
- Mottana, Aniballe, Rodolfo Crespi and Giuseppe Liborio. 1977. Rocks And
Minerals. New York : Simon & Schuster’s Guide To.
- Rochmanto,Budi MSc.2008. Geologi Fisik. Makassar : Universitas
Hasanuddin.
Q + A + P = 100Atau
F + A + P = 100
PRAKTIKAN ASISTEN
( Wahyuddin T. ) ( Ferawati )
PERHITUNGAN KLASIFIKASI IUGS
Dik : Kuarsa : 11,7 %
Ortoklas : 26,7 %
Plagioklas : 23,3 %
Peny :
Total = Kuarsa + Ortoklas + Plagioklas
= 11,7 +26,7 + 23,3
= 61,7 %
Kuarsa(Q) = = 19 %
Ortoklas(A) = = 43,3 %
Plagioklas(P) = = 37,7 %
Plutonic Rocks1. quartzolit2. alkalin feldspar granit3. granit4. granodiorit5. tonalit6. alkalin feldspar syenit7. syenit8 monzonit9. monzodiorit10. monzodiorit, monzogabro11. diorit,gabro,anorthosit12. feldspatoid syenit13. essexite
P A
M < 90
Q
F
6060
6060
9090
15
12 13 1411
20 20
10 105
5
56
1
2 3 4
7 8 9
1010
35 6590
50
16
M = 90 - 100
M < 90
14. theralite15. foidit16. ultramafic Volcanic Rocks2. alkaline feldspar rhyolit3. rhyolit4. dacite5. plagiodacite6. alkaline feldspar trachyte7. trachyte8. latite9. latite-andesite,mugearite10. andesite,basalt11. phonolite12. tephritic phonolite13. phonolitic tephrite14. tephrite,basanite15. foidite, nephelinite, leucitite16. ultramafic rocks
Klasifikasi batuan beku menurut IUGS, 1974
Tabel untuk determinasi batuan batuan beku (Travis. R.B., 1969)
Tab
el u
ntu
k d
eter
min
asi b
atu
an b
atu
an b
eku
(T
ravi
s. R
.B.,
196
9)
Tab
el u
ntu
k d
eter
min
asi b
atu
an b
atu
an b
eku
(T
ravi
s. R
.B.,
196
9)
Tab
el u
ntu
k d
eter
min
asi b
atu
an b
atu
an b
eku
(T
ravi
s. R
.B.,
196
9)