13
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perjanjian ACFTA diselenggarakan dengan maksud membuka akses pasar Indonesia ke cina. Sebagai Negara berpenduduk banyak indonesia menjadi incaran strategis cina. Permasalah ekonomi dan infrastruktur yang tidak mendukung telah menghalangi industri dalam negeri untuk bertahan hidup bahkan di negri sendiri. Dari beberapa Negara yang telah menyetujui perjanjian ini indonesia adalah salah satu Negara yang mengalami defisit dimana impor lebih besar dari pada ekspor. Sehingga dampak dari perdagangan bebas cina dan Indonesia (ACFTA) perlu dilakukan revisi. Hal ini memerlukan adanya solusi, sikap mental dan kecintaan rakyat Indonesia pada produk dalam negri. B. MAKSUD DAN TUJUAN Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengikuti ajang penyusunan makalah yang diselenggarakan oleh fakultas ekonomi universitas Advent Indonesia. Maksud di tulisnya makalah ini adalah untuk menjawab: 1. Persiapan indonesia dalam menghadapi Serbuan Produk-produk dari cina 2. Dampak dan strategi UMKM terhadap perjanjian ACFTA 3. Manfaat diberlakukannya kesepakatan ACFTA C. ISI Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai: Bab I: Persiapan Indonesia dalam menghadapi ACFTA 1

Acfta Paper

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ACFTA Bisnis Internasional

Citation preview

Page 1: Acfta Paper

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perjanjian ACFTA diselenggarakan dengan maksud membuka akses pasar Indonesia ke cina.

Sebagai Negara berpenduduk banyak indonesia menjadi incaran strategis cina. Permasalah ekonomi dan

infrastruktur yang tidak mendukung telah menghalangi industri dalam negeri untuk bertahan hidup

bahkan di negri sendiri. Dari beberapa Negara yang telah menyetujui perjanjian ini indonesia adalah

salah satu Negara yang mengalami defisit dimana impor lebih besar dari pada ekspor. Sehingga dampak

dari perdagangan bebas cina dan Indonesia (ACFTA) perlu dilakukan revisi. Hal ini memerlukan adanya

solusi, sikap mental dan kecintaan rakyat Indonesia pada produk dalam negri.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengikuti ajang penyusunan makalah yang

diselenggarakan oleh fakultas ekonomi universitas Advent Indonesia.

Maksud di tulisnya makalah ini adalah untuk menjawab:

1. Persiapan indonesia dalam menghadapi Serbuan Produk-produk dari cina

2. Dampak dan strategi UMKM terhadap perjanjian ACFTA

3. Manfaat diberlakukannya kesepakatan ACFTA

C. ISI

Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai:

Bab I: Persiapan Indonesia dalam menghadapi ACFTA

Bab II: Dampak ACFTA Terhadap UMKM di Indonesia

Bab III: Strategi UMKM menghadapi serbuan produk dari cina

Bab IV: Manfaat ACFTA Bagi perekonomian Indonesia

1

Page 2: Acfta Paper

D. Metode Penelitian

Dalam menyusun makalah ini penulis menggunakan metode pustaka dengan mengambil kutipan

dari majalah, Koran dan buku-buku yang menunjan penulisan makalah.

2

Page 3: Acfta Paper

BAB I

PERSIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ACFTA

Syarat utama untuk memacu pertumbuhan ekonomi adalah kesiapan infrastruktur

mencakup jalan tol, pelabuhan, dan pembangkit tenaga listrik. Akan tetapi realisasi infrastruktur

di negri kita ini berjalan sangatlah lamban. Wacana untuk meningkatkan jumlah jalan raya dan

kereta api sudah ada sejak satu decade lalu, namun pemerintah tidak menunjukkan keseriusan

untuk merealisasikan hal tersebut.

Ketersediaan infrastruktur akan berdampak positif pada investasi swasta, inflasi juga

dapat ditekan dengan mengurangi biaya transportasi dan energi dapat ditekan. Akibatnya

investor akan tertarik menanamkan modal di indonesia, dan perekonomian Negara kita akan

tumbuh dengan cepat.

Infrastruktur jalan dalam negri banyak yang sudah rusak, sempit dan berlubang-lubang,

bahkan kerusakan tersebut terjadi di daerah industri dimana tingkat transportasi bahan

produksi tinggi. Sedangkan cina membangun jalan raya sepanjan 25 km per hari, sangat kontras

dengan indonesia yang tidak sampai 2.5 km perhari.

Selain infrastruktur yang lemah, keterpurukan indonesia diikuti dengan regulasi

pemerintah yang tidak mempersiapkan perlindungan terhadap industri dalam negri. Industri kita

masih sangat tergantung pada impor bahan baku dari luar negri. Hal tersebut membuat biaya

manufaktur membengkak. Perlu dilakukan hilirisasi dimana pemerintah mempersiapkan industri

domestic bahan baku untuk mengurangi ketergantungan impor dari luar negri.

Pemerintah perlu memperhatikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah agar tidak tergerus

oleh derasnya arus impor produk dari cina. Pemerintah perlu memberlakukan politik anti

dumping, sebab diduga bahwa cina menjual produk-produk mereka lebih murah di indonesia

dari pada di negri mereka sendiri. Praktik tersebut tentu merugikan dan berpotensi membunuh

industri dalam negri.

3

Page 4: Acfta Paper

Pemerintah sering kali terlambat menerapkan kebijakan pengaman sebagai mekanisme

perlindungan industri lokal. Apabila sudah terlambat maka pengaman tidak akan berguna lagi

karena industrinya sudah terlanjur mati.

Pemerintah indonesia sudah memberlakukan persyaratan dimana produk dari luar negri

harus memenuhi standard nasional indonesia (SNI), memiliki label berbahasa indonesia, dan

tidak menjual produk dengan harga yang lebih murah dibandingkan di negara asalnya.

Ketidaktersediaannya industri hulu di indonesia meningkatkan biaya produksi dalam

negri, sebab perusahaan harus mengimpor bahan baku yang berasal dari luar negri yang

biayanya tinggi sekali. Pengadaan industry hulu harus menjadi konsentrasi Negara kita untuk

membantu meringankan biaya pelaku usaha dalam negri.

BAB II

Dampak ACFTA terhadap UMKM di INDONESIA

Sejak di berlakukan perjanjian ACFTA di indonesia banyak industri dalam negri yang

kalah bersaing dengan produk-produk cina. Fenomena tersebut telah terjadi pada industri baja

dan paku kawat, lonjakan impor paku kawat dari cina yang tidak terkendali telah melumpuhkan

industri tersebut. Sehingga diperkirakan sudah lebih dari 47% perusahaan yang bergerak

dibidang tersebut kolaps, dampak lainya adalah meningkatnya pengangguran di negri ini karena

banyak orang yang kehilangan pekerjaan.

Apabila kita memperhatikan ke pasar, maka produk-produk dari cina sudah

mendominasi, terlebih pada mainan anak-anak, baju dan peralatan elektronik. Selama ini cina

menjual produk dengan harga lebih murah dari produk lokal disebabkan dukungan Negara

terhadap produk lokal mereka. Kepopuleran produk cina yang murah walaupun mudah rusak

tersebut menjadi minat kelas ekonomi menengah kebawah yang menjadi kelompok mayoritas di

Negara ini.

Bahkan para pedagang mengaku bahwa mereka lebih banyak memperoleh keuntungan

bila menjual produk cina dari pada produk dalam negri sendiri, hal tersebut jelas membunuh

industri dan perkembangan perekonomian negri kita sendiri. Fenomena tersebut disebabkan

4

Page 5: Acfta Paper

oleh kurangnya kecintaan rakyat indonesia terhadap produk dalam negri sendiri sehingga

pemerintah perlu untuk mengkampanyekan kecintaan terhadap produk indonesia.

Ketergantungan industri dalam negri terhadap impor bahan baku dari cina adalah factor

yang mendasari kalahnya bersaing produk dalam negri tersebut, dimana para pengrajin batik

sudah mengeluhkan keadaan tersebut. Mereka dipaksa untuk meningkatkan biaya produksi

sebab bahan baku yang mahal harganya tersebut tidak dapat dihindarkan.

Keterpurukan pengusaha dalam negri kita juga di sebabkan oleh kurs mata uang Rupiah

indonesia mengalami penguatan terhadap kurs cina yuan, hal tersebut mengakibatkan harga

barang-barang cina menjadi lebih murah apabila di jual di indonesia dan harga barang-barang

indonesia yang dijual di cina akan mengalami inflasi.

Momentum inflasi bahan baku dan penguatan kurs yuan terhadap dollar AS yang terjadi

akhir-akhir ini tidak dapat dimanfaatkan semaksimalkan mungkin sebab rupiah memimpin

penguatan mata uang di asean. Hal tersebut diatur dalam IAS No 21 The Effects Of Changes In

foreign Exchange Rates.

Sebagai contoh akan peristiwa ini, jika perbandingan pertukaran antara rupiah dan yuan

adalah 1:1,5, maka jika harga produk tersebut di jual dalam rupiah dengan harga Rp1000 maka

di cina akan dijual seharga 1500 yuan, dan apabila produk di cina di jual dengan harga 1500 yuan

maka di indonesia akan terjual dengan harga 1000 rupiah. Oleh karena itu maka bank indonesia

diharapkan dapat menjaga penguatan Rupiah untuk menghindari dampak negatif terhadap

industri dalam negri.

5

Page 6: Acfta Paper

BAB III

STRATEGI UMKM DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN ACFTA

Pertumbuhan perekonomian cina yang cepat didukung oleh faktor kelembagaan yaitu

regulasi pemerintah yang mendukung industry dalam negri. Artikel HBR menyatakan bahwa

produksi domestik bruto cina pada tahun 2010 adalah 33 kali lebih rendah daripada (PDB)

amerika serikat, jika tingkat pertumbuhan cina tidak mengalami penurunan untuk beberapa

tahun kedepan maka cina akan menyalip amerika menjadi pemimpin perekonomian dunia

setelah cina menggeser jepang di tahun lalu.

Pesatnya pertumbuhan cina didukung oleh strategi UMKM yang memanfaatkan

teknologi canggih untuk berproduksi skala besar sehingga menjadi pemimpin biaya pada industri

yang sejenis.

Terpukulnya usaha dalam negri disebabkan oleh kekalahan produksi dalam negri untuk

menjadi pemimpin biaya di negri sendiri. Untuk memiliki keunggulan bersaing maka pengusaha

dalam negri harus memiliki strategi bersaing generik yaitu keunggulan biaya dan differensiasi.

Sumber keunggulan biaya bervariasi dan bergantung pada struktur industry. Sumber-

sumber itu mungkin mencakup pengejaran skala ekonomi, teknologi milik sendiri, akses

prefensial ke bahan mentah, dan faktor-faktor lainnya. Produsen berbiaya rendah harus dapat

menemukan dan mengeksploitasi semua keunggulan biaya. Akan tetapi menjadi pemimpin

biaya biasanya dikuasai oleh perusahaan yang terlebih dahulu mengadopsi strategi tersebut,

sulit bagi perusahaan baru untuk menggeser kepemimpinan biaya dari perusahaan yang sudah

mapan.

Perusahaan harus memahami perilaku biaya pada aktivitas nilai perusahaan untuk

menekan biaya produksi, beberapa penentu biaya yang perlu diperhatikan perusahaan adalah:

1. Skala produksi: jika perusahaan memproduksi dalam jumlah yang besar maka

biaya tetapnya akan terbagi ke unit produk sehingga memperkecil unit cost.

2. Keterkaitan perusahaan dengan pemasok bahan baku dapat memperkuat

perusahaan dalam melakukan penawaran harga.

6

Page 7: Acfta Paper

3. Lokasi: Lokasi pemasok dapat mempengaruhi biaya masukan melalui biaya

transportasi (infrastruktur) dan kemudahan komunikasi.

4. Kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi biaya perusahaan melalui, tarif,

pajak, upah minimum regional dan cara lain.

5. Pemanfaatan teknologi yang membantu perusahaan mengefisiensikan

produksinya.

Strategi kedua adalah diferensiasi, persusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya.

Perusahaan harus dapat menyeleksi beberapa atribut yang penting untuk dijadikan nilai tambah bagi

perusahaan. Nilai tambah bagi pembeli yang diciptakan oleh perusahaan dapat dilakukan dengan cara:

1. Menurunkan biaya pembeli, Contohnya: kulkas yang hemat listrik.

2. Menaikkan kinerja pembeli, Contohnya: Tv samsung yang dapat mengakses internet.

Akan tetapi diferensiasi dapat memicu kenaikan biaya bagi perusahaan, sehingga perusahaan

harus jeli dalam menentukan titik maksimum antara biaya dan diferensiasi yang ditawarkan perusahaan

tergantung pada bagaimana cara pasar menilai perusahaan.

Perusahaan harus dapat mensosialisasikan diferensiasi yang dimilikinya agar diketahui

konsumen supaya konsumen bersedia membayar produk lebih daripada pesaing.

Pemanfaatan teknologi adalah suatu alat yang sangat ampuh bagi perusahaan untuk

meningkatkan kinerja dan differensiasi perusahaan, seperti menggunakan jejaring social facebook,

twitter dan myspace. Menyediakan situs perusahaan juga suatu alat differensiasi yang memudahkan

pelanggan untuk berinteraksi dengan perusahaan dan perusahaan lebih memahami kebutuhan pasar.

7

Page 8: Acfta Paper

BAB IV

MANFAAT ACFTA BAGI INDONESIA

Ditengah gonjang-ganjing kesiapan Indonesia menghadapi serbuan produk cina di pasar,

banyak investor yang memandang bahwa Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar. Cara

pandang investor terhadap indonesia sudah berkembang. Penduduk indonesia yang menjadi

penyumbang 40% populasi penduduk ASEAN1 membuka peluang investasi di indonesia. Perusahaan cina

agresif berinvestasi dalam sector energy, kontraktor, perbankan, perkebunan, dan telekomunikasi.

Sebagai contoh PT Bajradaya sentranusa Li Hongquan telah menyelesaikan proyek pembangkit listrik

tenaga air Asahan yang menguntungkan Negara kita dari kekurangan energi sebab Negara kita tidak

memiliki sumber daya untuk mengembangkan proyek tersebut. Dan investasi tersebut akan mengurangi

pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan dan

CSR2 perusahaan.

Perjanjian ini juga akan membuka pasar cina bagi pengusaha indonesia, peluang ini sangat

menggiurkan sebab populasi penduduk cina yang sangat besar menjadi kue bagi perusahaan indonesia

yang sangat besar porsinya.

8

Page 9: Acfta Paper

KESIMPULAN

ACFTA adalah suatu pintu munculnya kesempatan pengembangan ekonomi bagi anggota Negara

yang bergabung. Akan tetapi lemahnya persiapan dalam menyambut kesepakatan ini menjadi batu

sandungan bagi Negara kita untuk berkembang. Pemerintah dalam hal ini perlu merivisi ulang kebijakan-

kebijakan dalam negri untuk mendukung produktivitas usaha di dalam negri seperti penyediaan

infrastruktur, pajak, dan penyediaan industri hulu.

Perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan dalam cina harus dapat mengoptimalkan

penekanan biaya dan mengembangkan differensiasi produk yang memberikan nilai tambah bagi

perusahaan.

ACFTA juga membantu indonesia dalam mengelola sumber daya alamnya dengan

menginvestasikan dananya di sector energy, kontraktor, perbankan, perkebunan dan transportasi yang

sangat menguntungkan kemajuan perekonomian Negara kita.

9

Page 10: Acfta Paper

DAFTAR PUSTAKA

Harian kompas, 21 april 2011

Harian kompas 20 april 2011

Harian kompas 12 april 2011

Hanson, Mowen. Manajemen biaya, Jakarta: salemba empat.

Porter Michael. Keunggulan bersaing, Jakarta: binarupa aksara.

http://en.wikipedia.org/wiki/ACFTA

http://www.scribd.com/doc/36915902/Tugas-Makalah-Polugri-ACFTA

10