Administrasi Peserta Didik Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Administrasi Peserta Didik Fix

Citation preview

ADMINISTRASI PESERTA DIDIK

(Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan Kimia)

Dosen:

Dr.Ara Hidayat, M.Pd

Annisa Lutfia, M.Pd

Disusun Oleh :

Niken Pratiwi(1122080049)

Ramdani(1122080062)

Risya Anjani(1122080069)

Rizka Nurul Zakiah(1122080070)

Pendidikan Kimia 7 B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2015ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah ini tepat waktu sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Adapun yang menjadi judul makalah ini adalah Administrasi Peserta Didik. Tujuan kami menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen pengampu yang membimbing kami dalam mata kuliah Pengelolan Pendidikan Kimia.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr.Ara Hidayat, M.Pd dan ibu Annisa Lutfia, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Pendidikan Kimia, yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami.

Dalam makalah ini kami juga menyadari masih banyak kekurangan yang menyebabkan makalah ini menjadi tidak sempurna, baik dalam penulisan maupun isinya, untuk ini dengan hati yang terbuka kami menerima kritik dan saran yangbersifat membangun. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat.

Bandung, 13 November 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Tujuan Administrasi Peserta Didik3

2.2 Ruang Lingkup Administrasi Peserta Didik9

2.3 Kegiatan Administrasi Peserta Didik13

2.4 Peran Guru dalam Administrasi Peserta Didik17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan19

Daftar Pustaka20

5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidak ada satu hal untuk abad modern sekarang yang lebih penting dari administrasi, kata Charles A. Beard yang dikutip oleh Albert Lepawzley dalam bukunya "Administration" dan juga dikutip oleh Sondang P. Siagian. (dalam Hendyat S dan Wasty S,1982).

Meminjam istilah dari Charles A. Beard. Tidak ada satu hal untuk abad modern ini, untuk melayani kebutuhan-kebutuhan peserta didik yang lebih penting dari administrasi peserta didik.

Keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah memang tergantung dari beberapa komponen pendukung pelaksanaan kegiatan, seperti kurikulum, peserta didik, pembiayaan, tenaga pelaksana dan sarana prasarana. Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan untuk mencapai tujuan lembaga sekolah, artinya semua komponen adalah penting dan tidak satu komponen pun yang lebih penting dari komponen yang lainnya.

Komponen peserta didik merupakan jantung sekaligus menjadi tulang punggung kebermutuan sekolah dan salah satu potensi yang penting dalam kelembagaan sekolah. Sebagaimana yang di kemukakan oleh Rektor Universitas Gresik. "Peserta didik merupakan faktor terpenting yang harus diperhatikan mengingat variable ini merupakan subjek dan objek yang memiliki karakter, culture dan dinamika. Sebagai hal yang tidak kalah pentingnya peserta didik adalah merupakan unsur pelanggan yang perlu mendapat pelayanan dan kepuasan" (Sukiyat,2009:168).

Dengan demikian, administrasi peserta didik bagi lembaga pendidikan sekolah sangat dibutuhkan untuk mengkordinasikan sejumlah aktifitas peserta didik yang memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan dan pengaturan serta mempergunakan atau mengikutsertakan semua potensi yang ada secara efektif dan efisien

1.2 Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan administrasi peserta didik?Apa tujuan administrasi peserta didik?Bagaimana ruang lingkup administrasi peserta didik?Bagaimana kegiatan administrasi peserta didik?Apa peran guru dalam administrasi peserta didik?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui definisi dan tujuan dari administrasi peserta didikUntuk mengetahui ruang lingkup serta kegiatan administrasi peserta didikUntuk mengetahui peran guru dalam administrasi peserta didik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Administrasi Peserta Didik

Administrasi diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan. Fungsi administrasi adalah perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, komunikasi, supervise dan evaluasi. Dalam administrasi pendidikan salah satu ruang lingkup administrasi pendidikan adalah administrasi peserta didik. Administrasi peserta didik meliputi :

a)Organisasi dan perkumpulan peserta didik

b)Masalah kesehatan dan kesejahteraan peserta didik

c)Penilaian dan pengukuran kemajuan peserta didik

d)Bimbingan dan penyuluhan bagi peserta didik (guidance and counseling).

Administrasi peserta didik adalah proses pengurusan serta layanan dalam hal-hal yang berkaitan dengan murid di suatu sekolah mulai dari perencanaan penerimaan murid baru, pembinaan selama murid berada di sekolah, sampai dengan murid menamatkan pendidikannya.

Administrasi peserta didik dilaksanakan melalui upaya menciptakan suasana yang kondusif untuk terjadinya proses belajar yang efektif. Tugas kepala sekolah dan para guru adalah memberikan layanan dengan memperlihatkan apa yang dibutuhkan, dirasakan dan dicita-citakan murid dalam batas kewenangan, keinginan serta peraturan dan ketentuan sekolah yang berlaku.

Administrasi peserta didik merupakan kegiatan pencatatan murid dari proses penerimaan hingga murid tamat dari sekolah atau keluar karena pindah sekolah atau sebab lain.

2.1.1 Tujuan Administrasi

Dalam ketetapan MPR RI Nomor II/MPR/1988 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia dinyatakan bahwa : Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkpribadian, berdisiplin, bekerja keras tangguh, bertanggung jawab, mandiri cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta pada Tanah Air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu dikembangkan iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri serta sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif. Dengan demikian pendidikan pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Dalam tujuan pendidikan nasional tersebut tersirat dua puluh aspek yang harus dikembangkan dalam pendidikan kita melalui kurikulum pendidikan disemua jenjang pendidikan, dan dicapai melalui melalui kegiatan/proses belajar mengajar. Maka tercapainya tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan sangat ditentukanoleh kegigihan para pengelola/administrator pendidikan. (Catatan : Dalam Tujuan Pendidikan Nasional tahun 1978 terdapat delapan aspek, sedang TPN 1983 terdapat sembilan aspek ).

Dari definisi tentang Administrasi Pendidikan yang telah disebutkan dimuka, pada pokoknya terdapat tiga fungsi Administrasi Pendidikan, yaitu :

Merencanakan kegiatan-kegiatan yang strategisMengusahakan untuk pelaksanaannya secara sungguh-sungguh dengan cara-cara yang terarah demi tercapainya tujuan yang telah di tetapkan, disertai pembinaan demi peningkatan pendidikan.Memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia secara efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar.

Tujuan Administrasi Pendidikan adalah memberikan sistematika kerja dalam mengelola pendidikan, sehingga tugas-tugas operasional kependidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien menuju sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian para pengelola pendidikan, khusunya para kepala sekolah dapat dengan mudah menguasai bidang tugasnya. Selanjutnya dengan pengalaman kerjanya sehari-hari akan dapat meningkatkan keterampilannya dalam mengemudikan bahtera sekolah yang dipimpinnya.

Agar seorang pengelola pendidikan ( Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan sebagainya) sukses dalam mengelola tugasnya, maka ia harus menguasai bidang-bidang garapannya. Seperti seorang pilot pesawat atau pengemudi kendaraan bermotor akan dapat mengemudikan pesawat atau kendaraannya dengan baik, lancar dan aman bila ia sangat menguasai alat/perlengkapan kendaraannya seperti pedal, gas, rem, kopling, kemudi, ppersnelling, klakson, penghapus kaca, penunjuk arah. (Belanda : richtingwizer) dan sebagainya secara tepat dan terampil. bagi seorang Kepala Sekolah yang ingin sukses harus sangat menguasai dan terampil melaksanakan garapan-garapan tentang pengelolaan/administrasi sekolah sekolah ditambah dengan pemilikkan Akte/Sertifikat Kepala Sekolah.

Berdasarkan ruang lingkupnya, administrasi pendidikan yang bersifat makro adalah administrasi ppendidikan bertaraf nasional ( sampai internasional) seperti yang dilakukan oleh Depdikbud Pusat yaitu Direktorat Jenderal dan Inspektorat Jenderal.

Administrasi Pendidikan dalam lingkup mezo adalah administrasi pendidikan bertaraf regional/provinsi seperti yang dilakukan oleh Kanwil Depdikbud Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, dan Kordinator Pergururan Tinggi Swasta (Kopertis). Administrasi Pendidikan berlingkup mikro adalah administrasi pendidikan bertaraf lokal seperti yang dilakukan oleh perguruan tinggi dan Sekolah. Untuk memahami dan menemukan dengan tepat dan kronologi-logi, maka dimulailah dari lingkup yang paling sempit atau mikro, yaitu sekolah seperti sajian berikut ini.

2.1.2. Dalam kegiatan pengelolaan sekolah atau Administrasi Sekolah maka garapan-garapannya adalah sebagai berikut:

Dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan nasional, Bab I Pasal I disebutkan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiappkan peserta didik ( penulis, siswa/mahasiswa) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi tugasnya ppada mmasa yang akan datang. Jadi dalam administrasi pendidikan, garappan yang pertama damn utama adalah mengelola/mengadministrasikan peserta didik.Juga dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tersebut disebutkan bahwa Tenaga pendidikadalah anggota masyarakat yang bertugas membimbing, mengajar dan/atau melatih peserta didik. Jadi pendidik (guru) merupakan garapan kedua setelah peserta didik. Dalam garapan ini juga termasuk pegawai tata usaha, sehingga keseluruhannya disebut ersonel atau ppegawai/karyawan. ( kata personel diadoppsi dari bahasa Belanda personeel yang sama denga bahasa inggris ppersonnel, jadi ppersonel bisa juga disebut personel. Sedangkan ppersonalia artinya urusan-pegawai/kepegawaian). (kamus Balai Pustaka, Depdikbud, 1989 : 675).Peserta didik dan pendidik (guru) berinteraksi melalui bahan pelajaran yang tersusun dalam kurikulum. Maka garapan yang ketiga adalah Administrsi Kurikulum. Interaksi antara ketiga komponen tersebut, yaitu peserta didik, Pendidik (guru) dan Kurikulum merupakan kegiatan yang disebut Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau Proses Belajar Mengajar (PBM). Selanjutnya KBM/PBM inilah yang menjadi fokus dalam Administrasi Pendidikan/Sekolah, karena segala upaya atau kegiatan yang dilakukan terhada tujuan suksesnya mengelola sekolah akan dipusatkan dalam KBM/PBM. Seperti berbagai metode, inovasi, media dan sebagainya selalu dituangkan dalam PBM/KBM. Maka garapan-garapan berikutnya dari Administrasi Pendidikan/sekolah adalah garapan-garaapan yang diusahakan untuk mengsukseskan KBM/PBM.KBM/PBM akan makin baik dan berhasil bila ditunjang dengan Sarana dan Prasarana Pendidikan . maka timbullah yang keempat yaitu Adminstrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan.KBM/PBM akan makin baik dan berhasil bila ditunjang dengan Anggaran/Biaya yang memadai. Maka timbullah garapan yang kelima yaitu Administrasi Anggaran/Biaya Pendidikan.KBM/PBM akan makin baik dan berhasil bila ditunjang dengan tata laksana yang baik pula. Kegiatan ini yang sering disebut administrasi dalam arti sempit atau kegiatan tulis menulis (clerical work ), atau kewarkatan. Garapan keenam inni yang disebut Administrasi Tata laksana, yang menunjang seluruh garapan yang ada.KBM/PBM akan makin berhasil bila seluruh kegiatan penunjangnya diorganisasikan dengan sebaik-baiknya, termasuk ppengorganisasian struktur, jenjang pendidikan, dan sebagainya. Terjadilah garapan yang ketujuh yang disebut Administrasi Organisasi Pendidikan.Akhirnya pendidikkan sebagai lembaga sosial akan semakin lancar dan berhasil dalam tugasnya, dan memperoleh simpati dari publiknya bila dapat menjalin hubungan yang akrab dan serasi segenap dengan segenap publiknya, yang disebut Husemas (Hubungan sekolah dengan masyarakat). Kegiatan kedelapan atau Administrasi Husemas ini pun harus senantiasa diprogram,dilaksanakan dan dievaluasi demi keberhasilan selanjutnya.Kedelapan Garapan Administrasi Pendidikan/Sekolah tersebut yang telah tersusun secara khornologik-logik itu akan merupakan 8 kunci keberhasilan seorang administrator sekolah dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Dan untuk keberhasilan selanjutnya, masing-masing garapan serta keseluruhannya harus disupervisi. Ini tugas para supervisor dan pengawas, yang harus memiliki Kepemimpinan Pendidikan Pancasila.

2.2 Ruang Lingkup Administrasi Peserta Didik

Administrasi kesiswaan mempunyai ruang lingkup pencatatan data dan pelaporan, diatara keduanya berkaitan dan tidak bisa dilepaskan, sehingga dibutuhkan format-format untuk menjalankan dan mengelola pencatatan data dan pelaporan selama kegiatan sekolah tersebut berlangsung.

Sebagaimana Hendyat Soetopo dan Wasty Soemanto, (1982:98-99). Mengungkapkan administrasi siswa sebagai salah satu subtansi problem dari administrasi secara keseluruhan terdiri dari beberapa kegiatan mengatur siswa. Kegiatan mengatur siswa tersebut mencakup :

Mengatur penerimaan siswa baru (PSB) :Rapat penentuan penerimaan siswa baru.Pemasangan PengumumanPendaftaran siswa baruSeleksi calon siswaPenentuan penerimaan.Pengaturan orientasi siswa baru.Pengaturan siswa sebelum masuk ke kelas pelajaran sesungguhnya:Rapat pembagian kelas dengan wali kelasSesudah upacara, siswa masuk ke kelas bersama wali kelasnya masing-masingPembentukan/Pembagian tugas kelasPenjelasan tentang roster dan perpustakaan.Mengatur kepenasehatan memilih programMengatur pelayanan BP kepada siswaMengatur pengelompokan siswa dikelas Mengatur presensi dan absensi siswaMengatur kegiatan organisasi siswaMengatur kegiatan ekstra kurikulerMengatur drop out dan promosi siswaMengatur pelaksanaan ulangan-ulangan formatifMengatur test sumatif pada setiap akhir semesterMengatur penentuan kenaikan kelas dengan norma tertentuMengatur pembagian raport siswa

Merenungkan kalimat dari John Amos Commenius "Sebuah sekolah yang tidak berdisiplin, sebagai kincir yang tidak berair" (dalam Sahertian,1994:103). Oleh sebab itu pengelolaan siswa secara teratur dan berdasarkan administrasi siswa akan meciptakan mutu dan prestasi sekolah. Berdasarkan hal tersbut diatas, maka yang perlu diuraikan disini ruang lingkup administrasi peserta didik antara lain:

Sensus sekolah adalah masalah kehadiran siswa di sekolah, masalah ini sangat esensial dalam pengelolaan siswa, karena ini adalah syarat untuk pencapaian pengetahuan dan proses pengalaman belajar. Maka ekologi administrasi pendidikan perlu dipelajari untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah ketidakhadiran siswa dan sekaligus mempunyai gambaran atau peta keadaan siswa. Itulah pentingnya sensus sekolah sebagai dasar untuk mengetahui jumlah siswa.

Fungsi sensus sekolah, ini adalah pencatatan anak usia sekolah untuk di jadikan acuan penetapan rencana jumlah dan daerah yang perlu didirikan sebuah sekolah dan juga untuk menetapkan berapa batas penerimaan siswa baru di sebuah daerah (rayonisasi), kemudian sebagai acuan untuk mempersiapkan layanan angkutan, dan memproyeksikan layanan-layanan kegiatan bagi sekolah yang membutuhkan, termasuk juga mempersiapkan fasilitas pendidikan khusus, serta membuat rayonisasi untuk anak-anak yang akan masuk dari suatu sekolah ke sekolah lain, dan yang tidak kalah penting sebaia alat record/rekam mengenai jumlah perkembangan sekolah swasta, dan alat untu rekam berbagai sumber mengenai bantuan masyarakat pada kemajuan sekolah.

Metode pelaksanaan sensus dapat dilakukan pada bulan-bulan tertentu dalam tahun pelajaran yang sedang berjalan, akan tetapi sering dilakukan pada saat sekolah sekolah libur panjang. Dan sensus ini perlu dilakukan secara terus menerus atau dengan prinsip kontinuitas. Pada umumnya sensus ini dilaksanakan secara nasional, tetapi dibawahi oleh kondisi daerahnya masing-masing untuk menjaga tingkat keberhasilan.

Waktu sensus secara periodik harus direncanakan, sebab pengambilan data dari rumah ke rumah waktunya harus bersamaan, jika dilakukan dengan waktu yang tidak tetap akan terjadi pencatatan ganda. Sensus dapat diselenggarakan dalam satu tahun atau beberapa tahun satu kali. Sering kali sensus yang dilakukan tidak memberi arti bagi perencanaan, dikarenakan dalam pengambilan data melalui telpon, atau pencatatannya dari orang tua dikirim ke sekolah atau data yang diperoleh berdasarkan laporan dari kepala sekolah, kemudian hanya memperkirakan sekian persen yang belum sekolah,

Pembuatan peta sekolah dalam usaha mengembangkan sensus sekolah ini adalah school mapping ialah suatu bentuk untuk mengetahui semua data yang berkaitan dengan perencanaan dan pengawasan pendidikan yang disusun secara visual dan geografis dan berfungsi untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan antara lain:Berapa jumlah sekolah.Apa jenisnya.Berapa beayanya.Dimana tempatnya.Apa tujuan sekolah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.Apa fasilitasnya dan apa manfaatnya.Fasilitas apakah yang masih akan dibutuhkan.Dimana fasilitas tersebut akan dibangun berikutnya.

secara sederhana pembuatan peta sekolah adalah alat informasi dan data bagi strategi perencanaan program sekolah, antara lain:

Segi penduduk - jumlah, kepadatan, anak umur sekolah,yang tidak dan yang sekolah, dan yang belum sekolah.

Komunikasi - jalan negara, kabupaten, kecamatan, jarak rumah dan tempat sekolah.

Geografis - Gunung, sungai, rawa, kuburan

Per-ekonomian - sawah, kebun, pusat perekonomian, pasar, pertokoan.

Pendidikan/sekolah lokasi, jarak, keadaan luas, jumlah lokal.

Administrasi pemerintahan batas kampung, kecamatan, kabupaten/kotamadya.

2.3 Kegiatan Administrasi Peserta Didik

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka administrasi peserta didik dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan administrasi pada awal tahun pelajaran, administrasi selama tahun pelajaran dan administrasi akhir tahun pelajaran. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut :

Kegiatan Awal Tahun Pelajaran

Kegiatan awal tahun pelajaran yang dilaksanakan setiap Sekolah adalah melaksanakan penerimaan murid baru. Penerimaan murid adalah proses seleksi dan pencatatan murid yang memasuki sekolah tertentu setelah memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh sekolah itu.

Kegiatan-kegiatan dalam penerimaan murid baru ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan yaitu :

a)Penetapan Daya Tampung

b)Penetapan Syarat-syarat Murid Baru

c)Pembentukan Panitia/Petugas Penerimaan Murid Baru

Selama Tahun Pelajaran

Kegiatan/langkah lebih lanjut setelah murid diterima di sekolah adalah membina murid tersebut sehingga berkembang kemampuannya secara maksimal sesuai dengan tujuan sekolah. Pembinaan murid dilakukan agar murid mengenal lingkungan tempat belajar mereka, dan dapat menyesuaikan diri dengan tuntunan sekolah. Dengan pemahaman terhadap lingkungan itu diharapkan dapat tercipta suatu keadaan di mana murid lebih tertib dan lebih mementingkan tugas-tugas belajarnya, dibandingkan dengan kegiatan pribadi lainnya di sekolah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan murid ini adalah :

Orientasi untuk Murid Baru

Kegiatan-kegiatan yang diberikan dalam masa orientasi ini adalah :

PerkenalanPenjelasan Tata Tertib SekolahPenjelasan tentang Fasilitas sekolahPeraturan Kehadiran Murid

Beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan kehadiran murid ini di antaranya adalah :

Papan Absensi Harian MuridBuku Absensi Harian MuridBuku Rekapitulasi Absensi Harian Murid SekolahPapan Rekapitulasi Absensi Harian Murid SekolahBuku Absensi Bulanan MuridBuku Rekapitulasi Absensi Tahunan MuridPromosi dan Mutasi MuridPrinsip-Prinsip PromosiMutasiProsedur MutasiPembinaan Disiplin Murid

Disiplin merupakan pembentukan kebiasaan yang mengandung empat unsur penting, yaitu :

Murid harus berbuat atau bertingkah laku sesuai dengan aturan atau sesuatu yang diinginkan masyarakat dan menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan atau tidak cocok dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat,Murid merasakan adanya suatu kepuasan batin sesudah berperilaku seperti yang diharuskan dan merasakan tidak puas atau merasa salah apabila tidak melakukan seperti yang ada dalam aturan,Dalam berbuat, murid melaksanakannya secara otomatis tanpa adanya pengawasan,Murid dapat memperbaiki perilaku yang tidak baik tanpa dipaksa oleh orang lain.Tata Tertib Sekolah

Tata tertib sekolah merupakan salah satu alat untuk melatih murid mempraktekkan disiplin disekolah.

Ganjaran dan Hukuman

Ganjaran adalah imbalan yang menyenangkan yang diterima murid karena prestasinya dalam berusaha untuk mengerjakan sesuatu. Hukuman adalah imbalan yang tidak menyenangkan yang harus diterima murid akibat tingkah laku mereka dinilai sekolah tidak pada tempatnya.

Akhir Tahun Pelajaran

Adapun kegiatan pada akhir tahun adalah pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Akhir Semester. Administrasi yang dilakukan berhubungan dengan kegiatan tersebut diantaranya :

Pelaksanaan Ujian NasionalKenaikan Kelas

Apabila murid telah menamatkan (selesai dan lulus) semua mata pelajaran atau kurikulum sekolah, maka murid berhak mendapatkan surat tanda temat belajar dari kepala sekolah. Dalam hal yang demikian murid sudah tidak mempunyai hak lagi untuk tetap tinggal di sekolah yang bersangkutan karena dianggap telah mampu menguasai semua mata pelajaran atau kurikulum sekolah.

2.4 Peranan Guru dalam Administrasi Peserta Didik

Dalam pengelolaan murid guru lebih banyak berperan tidak langsung dibandingkan dengan kepala sekolah yang memegang pucuk pimpinan dalam pengelolaan. Diantara peranan guru dalam pengelolaan murid adalah:

Guru dapat dilibatkan dalam penerimaan murid baru, dengan menunjuk mereka sebagai panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.Peranan yang besar dalam masa orientasi dipegang oleh guru kelas satu, disamping kepala sekolah. Tugas guru adalah membuat murid dapat lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Peranan guru dalam hal ini sangat penting, karena kekeliruan dalam orientasi dapat berakibat kurang menguntungkan bagi jiwa anak pada waktu-waktu selanjutnya.Untuk pengaturan kehadiran murid di kelas, guru pun mempunyai andil yang besar.Guru harus mampu menciptakan suasana yang mendorong timbulnya motivasi murid untuk senantiasa berprestasi tinggi.Guru juga harus berperanan besar dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik, karena di sekolah merupakan masa pembentukan disiplin yang sangat menentukan untuk masa selanjutnya. Untuk membuat murid disiplin, guru diharapkan mampu menjadi contoh atau panutan bagi murid-muridnya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Administrasi peserta didik adalah proses pengurusan serta layanan dalam hal-hal yang berkaitan dengan murid di suatu sekolah mulai dari perencanaan penerimaan murid baru, pembinaan selama murid berada di sekolah, sampai dengan murid menamatkan pendidikannya.

Administrasi kesiswaan mempunyai ruang lingkup pencatatan data dan pelaporan, diatara keduanya berkaitan dan tidak bisa dilepaskan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka administrasi peserta didik dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan administrasi pada awal tahun pelajaran, administrasi selama tahun pelajaran dan administrasi akhir tahun pelajaran.

Dalam pengelolaan murid guru lebih banyak berperan tidak langsung dibandingkan dengan kepala sekolah yang memegang pucuk pimpinan dalam pengelolaan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Administrasi Peserta Didik. Tersedia: http://dolphcute.blogspot.co.id/2012/12/administrasi-peserta-didik.html. [Diakses 25 Oktober 2015]

Jahari, Jaja. 2013. Pengelolaan Pendidikan: Suatu Pendekatan Teori dan Praktik. Bandung: Fajar Media

Khusila zulhadi. 2014. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Tersedia: http://khusilazh.blogspot.co.id/2014/04/administrasi-dan-supervisi-pendidikan_1829.html. [Diakses 25 Oktober 2015]

Taufik Harris. 2012. Administrasi Kesiswaan. Tersedia: http://mismojopahit.blogspot.co.id/2012/11/administrasi-kesiswaan.html. [Diakses 25 Oktober 2015]