AIK 2 - Tauhid

Embed Size (px)

Citation preview

5.Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim

5.Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslimDi susun oleh :Muhamad arif sudarmanto 201310370311144Devi ari lutfianto201310370311152Mochamad satriyo wibowo201310370311147Pokok Bahasan :1. Pengertian tauhidTauhid, yaitu seorang hamba meyakini bahwa Allah SWT adalah Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam rububiyah (ketuhanan), uluhiyah (ibadah), Asma` dan Sifat-Nya.Urgensi Tauhid: Seorang hamba meyakini dan mengakui bahwa Allah SWT semata, Rabb (Tuhan) segala sesuatu dan rajanya. Sesungguhnya hanya Dia yang Maha Pencipta, Maha Pengatur alam semesta. Hanya Dia lah yang berhak disembah, tiada sekutu bagiNya. Dan setiap yang disembah selain-Nya adalah batil. Sesungguhnya Dia SWT bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, Maha Suci dari segala aib dan kekurangan. Dia SWT mempunyai nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang tinggi.

Pembagian TauhidTauhid Rububiyah, artinya kita meyakini keesaan Allah dalam hal penciptaan, pemilik, pengatur, pemberi rezeki dan pemelihara alam semesta beserta isinya. Tauhid Asma Wa sifat (meng-esakan Allah dalam hal nama nama dan sifat sifat-Nya) ialah meyakini secara mantap bahwa Allah menyandang seluruh sifat kesempurnaan dan suci dari segala sifat kekurangan , dan bahwa dia berbeda dengan seluruh makhluk-Nya.Tauhid Uluhiyah, artinya kita meyakini bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat yang berhak disembah. Ibadah disini adalah istilah yang meliputi segala apa yang Allah cintai dan ridhai baik berupa ucapan serta amalan-amalan yang lahir maupun yang batin.2. Makna Kalimat Laa Ilaaha illa-Allah dan Konsekuensinya dalam KehidupanKalimat laailaaha illa-Allah adalah bentuk kesaksian seorang muslim yang terformulasi dalam kalimat syahadat. Sebuah kalimat pendek namun esensial dalam kehidupan seorang muslim. kalimat yang menjadikannya masuk dalam komunitas muslim dan mengantarkannya kepada Allah dalam keadaan tunduk patuh kepadaNya. kalimat ini adalah ruh mkati dan hidupnya seorang muslimSyarat-syarat Laa Illaha Illah-AllahBerilmu dan memahami kandungan makna dan rukun syahadat ini sehingga hilang kebodohan terhadap kandungan makna dan rukun kalimat iniMeyakini segala yang ditunjukkan oleh kalimat ini tanpa ada keraguan sedikitpunMenerima konsekuensi (tuntutan) kalimat ini berupa beribadah hanya kepada Allah semata dan meninggalkan beribadah kepada selain-Nya tanpa adanya penolakan yang didasari keengganan, pembangkangan,dan kesombonganTunduk dan berserah diri terhadap segala tuntutan kalimat ini tanpa mengabaikannyaJujur dalam mengucapkan kalimat ini dengan disertai hati yang membenarkannya Ikhlas dalam mengucapkannya dan memurnikan amal dari segala kotoran syirik, bukan karena riya, atau untuk ketenaran, maupun tujuan-tujuan duniawi.Mencintai kalimat ini dan segala tuntutannya serta mencintai orang yang melaksanakan tuntutannyaKonsekuensi Konsekuensi (tuntutan) syahadat ini adalah meninggalkan peribadatan dan penyembahan kepada selain Allah Taala. Dewasa ini,banyak orang yang megucapkan kalimat ini namun menyalahi tuntutannya. Mereka menujukan ibadah (beribadah) atau memberikan persembahan kepada makhluk, seperti menyembelih dan bernadzar untuk kuburan dan penghuninya, meletakkan sesajian sebagai tumbal di tempat-tempat keramat dan angker, di sekitar pepohonan, dan bebatuan, serta bentuk-bentuk persembahan lainnya.

Tauhid sebagai landasan bagi semua aspek kehidupanTauhid dalam pandangan Islam merupakan akar yang melandasi setiap aktivitas manusia. Kekokohan dan tegaknya tauhid mencerminkan luasnya pandangan, timbulnya semangat beramal dan lahirnya sikap optimistik. Sehingga tauhid dapat digambarkan sebagai sumber segala perbuatan manusia.Tujuan tauhid adalah memanusiakan manusia. Itu sebabnya, dehumanisasi merupakan tantangan tauhid yang harus dikembalikan kepada tujuan tauhid., yaitu memberikan perubahan terhadap masyarakatnya. Perubahan itu didasarkan pada cita-cita profetik yang diderivasikan dari misi historis yaitu menegakkan kebaikan, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah.Jaminan Allah bagi orang yang bertauhidAhli Tauhid mendapat Keamanan dan PetunjukSeseorang yang bertauhid dengan benar akan mendapatkan rasa aman dan petunjuk. Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya :Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-AnAm:82)Kezaliman meliputi tiga perkara :1. Kezaliman terhadap hak Allah yaitu dengan berbuat syirik2. Kezaliman seseorang terhadap dirinya sendiri yaitu dengan berbuat maksiat3. Kezaliman seseorang terhadap orang lain yaitu dengan menganiaya orang lain Kezaliman adalah menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Kesyirikan disebut kezaliman karena menujukan ibadah kepada yang tidak berhak menerimanya. Ini merupakan kezaliman yang paling zalim. Hal ini karena pelaku syirik menujukan ibadah kepada yang tidak berhak menerimanya, mereka menyamakan Al Khaaliq (Sang Pencipta) dengan makhluk, menyamakan yang lemah dengan Yang Maha Perkasa. Manakah kezaliman yang lebih parah dari ini.Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kezaliman (kesyirikan), merekalah ahli tauhid. Mereka akan mendapatkan rasa aman di dunia dan akhirat seta mendapatkan petunjuk baik di dunia maupun di akhirat. Mereka akan mendapatkan keamanan di dunia berupa ketenangan hati, dan juga keamanan di akhirat dari hal-hal yang ditakuti yang akan terjadi di hari akhir.Petunjuk yang mereka dapatkan di dunia berupa ilmu yang bermanfaat dan amal shalih, sedangkan petunjuk di akhirat berupa petunjuk menuju jalan yang lurus.Tentunya kadar keamanan dan petunjuk yang mereka dapatkan sesuai dengan kadar tauhidnya. Semakin sempurna tauhid seseorang, semakin besar keamanan dan petunjuk yang akan diperoleh.2. Ahli Tauhid Dijamin Masuk SurgaRasulullah shalallahualaihi wa salaam bersabda, Barangsiapa yang bersyahadat (bersaksi) bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, dan Isa adalah hamba dan rasul-Nya, dan kalimat yang disampaikan-Nya kepada Maryam serta ruh dari-Nya, dan bersaksi bahwa surga dan neraka benar adanya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga, sesuai amal yang telah dikerjakakannya Ahlu tauhid adalah mereka yang bersyahadat (bersaksi) dengan persaksian yang disebut dalam hadist di atas. Maksud syahadat yang benar harus terkandung tiga hal yaitu mengucapkannya dengan lisan, mengilmui maknanya, dan mengamalkan segala konsekuensinya, tidak cukup hanya sekadar mengucapkannya saja.Yang dimaksud dengan alaa maa kaana minal amal (sesuai amal yang telah dikerjakannya) ada dua tafsiran:Pertama: Mereka akan masuk surga walaupun memiliki dosa-dosa selain syirik karena dosa-dosa selain syirik tersebut tidak menghalanginya untuk masuk ke dalam surga, baik masuk surga secara langsung maupun pada akhirnya masuk surga walau sempat diadzab di neraka.Kedua: Mereka akan masuk surga, namun kedudukan mereka dalam surga sesuai dengan amalan mereka, karena kedudukan seseorang di surga bertingkat-tingkat sesuai dengan amal shalihnya. 3. Ahli Tauhid Diharamkan dari NerakaSungguh, neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali. Betapa bahagianya seseorang yang tidak menjadi penghuni neraka. Hal ini akan didapatkan oleh seseorang yang bertauhid dengan benar. Sabda Rasulullah SAW : Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang yang mengatakan La illaha illa-Allah, yang diucapkan ikhlas mengharapkan wajah Allah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Pengharaman dari neraka ada dua bentuk. Pertama, diharamkan masuk neraka secara mutlak dalam arti dia tidak akan pernah masuk neraka sama sekali. Bisa jadi dia mempunyai dosa, lalu Allah SWT mengampuninya atau dia termasuk golongan oran-orang yang masuk surge tanpa hisab dan tanpa azab. Kedua, diharamkan kekal masuk neraka dalam arti dikeluarkan dari neraka setelah sempat dimasukkan ke dalamnya selama beberapa waktu.4. Ahli Tauhid Diampuni Dosa-dosanyaHidup kita tidak luput dari gemilang dosa dan maksiat. Karena itu pengampunan dosa adalah sesuatu yang sangat kita harapkan. Dengan melaksanakan tauhid secara benar, menjadi sebab terbesar dapat menghapus dosa-dosa kita. Rasulullah SAW, bersabda : Allah berfirman : Wahai anak adam, sesungguhnya sekiranya kamu dating kepada-Ku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian kamu dating kepada-Ku tanpa menyekutukan sesuatu pun dengan-Ku, maka Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula. (HR. Tirmidzi)