AIK VII

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi al islam kemuhammadiyaan

Citation preview

  • 5/24/2018 AIK VII

    1/20

    41

    AIK VII

    MAWARIS

    1. Pengertian MawarisMawaris menurut bahasa atau etimologi adalah bentuk jama dari

    kata mirosun, yang berarti hal warisan. Sedangkan menurut istilah atau

    terminologi adalah perpindahan berbagai hak dan kewajiban tentang

    kekayaan orang meninggal dunia kepada orang lain yang masih hidup.

    2. Tujuan Ilmu MawarisUntuk melaksanakan pembagian harta warisan kepada ahli waris

    yang berhak menerima sesuai dengan ketentuan syarat, mengetahui lebih

    jelas siapa yang berhak menerima harta warisan serta berapa bagian

    masing-masing dan siapa pula yang tidak berhak menerimanya, dan

    menentukan pembagian harta warisan secara adil dan benar sehingga tidak

    terjadi perselisihan diantara ahli waris.

    3. Hukum Warisa. Hukum waris adat antara lain patriliniar yaitu jalur keturunan ada

    pada pihak laki-laki, matrilineal yaitu jalur keturunan pada pihak

    perempuan atau ibu dan parental yaitu jalur keturunan ada pada pihk

    aayah dan ibu punya peran yang sama.

    b. Hukum waris positif di Indonesia ada dua system. Pertama,menggunakan KUHP buku I dari pasal 830 hingga pasal 1130.

    Kewenangannya ada pada pengadilan negeri. Kedua, UU no. 7 tahun

    1989. Undang-undang ini khususnya berlaku bagi umat islam dalam

    menyelesaikan pewarisan.

    4. Sebab-Sebab Seseorang Mendapatkan Harta Warisa. Nasab atau adanya hubungan darah atau keturunan

    b. Mushoharoh, yaitu adanya ikatan pernikahan yang sah. Misalnyasuami atau istri

    c. Al Wala, yaitu seseorang yang memerdekakan budak.

  • 5/24/2018 AIK VII

    2/20

    42

    5. Hal-Hal yang Dapat Membatalkan Hak Waris Seseoranga. Pembunuhan adalah orang yang membunuh keluarganya tidak

    mendapatkan bagian harta pusaka dari orang yang dibunuhnya(tidak

    mendapatkan warisan). Sabda Rasululah SAW artinya: orang yang

    membunuh tidak boleh diwarisi orang yang dibunuhnya. (H.R.An-

    nasaii)

    b. Hamba sahaya (status budak), ahli waris yang kedudukannya sebagaibudak tidak berhak menerima harta warisan, baik dari majikannya,

    maupun dari orng tua kandungnya.

    c. Berbeda agama (kafir), orang yang tidak beragama islam tidakberhak menerima harta warisan keluarganya yang beragama islam

    Demikian juga sebaliknya.

    6. Ahli warisSecara keseluruhan ahli waris yang mendapatkan warisan, terdiri dari :

    a. Pihak laki-laki yang menerima harta warisan yaitu :anak laki-laki

    cucu laki- laki dari anak laki-laki

    ayah

    kakek dari pihak ayah

    saudara laki-laki sekandung

    saudara laki-laki seayah

    saudara laki-laki seibu

    anak laki- laki dari saudara laki-laki sekandung (keponakan)

    anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah, dll.

    b. Ahli waris dari pihak perempuan yaitu :Anak perempuan

    cucu perempuan dari anak laki-laki

    ibu

    nenek dari pihak ayah

    nenek dari pihak ibu

    saudara perempuan sekandung

  • 5/24/2018 AIK VII

    3/20

    43

    saudara perempuan seayah

    saudara perempuan seibu

    istri

    perempuan yang memerdekakan budak, dll.

    7. Pembagian Ahli WarisAhli waris yang mendapatkan bagia tertentu (furudhul muqoddaroh):

    a. Ahli waris yang mendapatka adalah: anak perempuan tunggal,saudara perempuan tunggal yang sekandung, cucu perempuan jika

    tidak ada anak perempuan, suami jika tidak ada anak atau cucu.

    b. Ahli waris yang mendapatkan adalah:suami jika ada anak ataucucu dan istri jika tidak ada anak atau cucu.

    8. Harta Yang Harus DikeluarkanHarta yang harus dikeluarkan sebelum dibagikan kepada ahli waris:

    Biaya jenazah, Utang yang belum dibayar, Zakat yang belum dikeluarkan,

    Wasiat Hajib dan mahjub. Nenek dari garis ibu gugur haknya karena

    adanya ibu. Nenek dari garis ayah gugur haknya karena adanya ayah dan

    ibu. Saudara seibu gugur haknya baik laki-laki ataupun perempuan oleh:

    anak kandung laki/perempuan, cucu baik laki-laki/perempuan dari garis

    laki-laki, bapak, kakek. Saudara seayah baik laki-laki/perempuan gugur

    haknya oleh : Ayah, anak laki-laki kandung, cucu laki-laki dari garis laki-

    laki, Saudara laki-laki kandung. Saudara laki-laki/perempuan kandung

    gugur haknya oleh: anak laki-laki cucu laki-laki dari garis anak laki-laki

    ayah.. Jika semua ahli waris itu laki-laki yang dapat bagian ialah : Suami,

    ayah, anak laki-laki. Jika semua ahli waris itu semuanya perempuan dan

    ada semua, maka yang dapat warisan ialah: Isteri, Anak perempuan, cucu

    perempuan, Ibu, Saudara perempuan kandung.

    9. Warisan dalam UU No 7 Tahun 1989Hukum waris dalam Islam ialah berasal dari wahyu Allah dan

    diperjelas oleh rasulNya. Hukum waris ini diciptakan untuk dilaksanakan

    secara wajib oleh seluruh umat Islam. Semenjak hukum itu diciptakan

    tidak pernah mengalami perubahan, karena perbuatan mengubah hukum

  • 5/24/2018 AIK VII

    4/20

    44

    Allah ialah dosa. Semenjak dahulu sampai sekarang umat Islam senantiasa

    memegang teguh hukum waris yang diciptakan Allah yang bersumber

    pada kitab suci Al-Quran dan Hadits Rasulullah.

    Dalam Undang undang no 7 Tahun 1989, hukum waris itu

    dicamtumkan secara sistematis dalam 5 bab yang tersebar atas 37 fasal

    dengan perincian sebagai berikut:

    Bab. I terdiri atas 1 pasal , ketentuan umum.

    Bab. II terdiri atas 5 pasal, berisi tentang ahli waris

    Bab. III. Terdiri atas 16 pasal, berisi tentang besarnya bagian ahli waris

    Bab. IV terdiri atas 2 pasal, berisi tentang aul dan rad.

    WASIAT

    1. Pengertian WasiatMenurut bahasa atau etimologi, wasiat berasal dari pada perkataan

    wassa yang berarti memerintahkan, men

    asehatkan, menjanjikan atau pemberian harta selepas mati.

    Sedangkan menurut istilah atau terminologi adalah pemberian atau

    sumbangan oleh seseorang kepada orang atau pihak lain setelah dia

    meninggal dunia sama ada perkataan wasiat itu diucapkan atau tidak.

    2. Persyaratan WasiatWasiat disyariatkan melalui Nas Al-Quran, hadis, amalan sahabat

    dan ijmak. Pada permulaan islam,seseorang itu di perintahkan berwasiat

    kepada ibu bapak dan kaum kerabat yang terdekat sebagaimana firman

    allah SWT dalam surah al-baqarah ayat 180 yang artinya:

    Di wajibkan atas kamu, apabila seseorang di antara kamu

    kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak,

    (hendaklah ia) berwasiat untuk ibu bapak dan kaum kerabatnya dengan

    cara yang baik (menurut peraturan agama), sebagai suatukewajiban atas

    orang-orang yang bertakwa.

  • 5/24/2018 AIK VII

    5/20

    45

    3. Hukum WasiatMelaksanakan wasiat itu wajib dan berdosa bagi al-musho ilaih

    kalau tidak menyampaikan wasiat.

    Sedangkan hukum wasiat bagi pewasiat (al-washi/al-mushi) ada 4

    (empat) yaitu wajib, sunnah, makruh dan haram.

    a. Wajib.Wajib apabila manusia mempunyai kewajiban syara yang

    dikhawatirkan akan disia-siakan bila dia tidak berwasiat, seperti

    adanya titipan, hutang kepada Allah dan hutang kepada manusia.

    Misalnya dia mempunyai kewajiban zakat yang belum ditunaikan,

    atau haji yang belum dilaksanakan, atau amanat yang harus

    disampaikan, atau dia mempunyai hutang yang tidak diketahui

    sselain dirinya,atau dia mempunyai titipan yang tidak dipersaksikan.

    b. SunnahSunnah mu'akkad menurut ijmak (kesepakatan) ulama. Walaupun

    bersedekah pada waktu hidup itu lebih utama. Dan apabila

    diperuntukkan bagi kebajikan, karib kerabat, orang-orang fakir dan

    orang-orang saleh. Pendapat ini dikemukakan oleh Imam yang

    empat, yaitu Imam Malik, Imam Hanafi, Imam Syafii dan Imam

    ahmad bin hambal

    c. MakruhMakruh apabila orang yang berwasiat sedikit harta, sedang dia

    mempunyai seorang atau banyak ahli waris yang membutuhkan

    hartanya. Wasiat kepada orang yang fasik jika diketahui atau diduga

    keras bahwa mereka akan menggunakan harta itu di dalam kefasikan

    dan kerusakan.

    d. HaramWasiat yang lebih dari 1/3 (sepertiga)

    Wasiat kepada ahli waris.

    Haram jika ia merugikan ahli waris. Wasiat yang maksudnya

    merugikan ahli waris seperti ini adalah batil, sekalipun wasiat

  • 5/24/2018 AIK VII

    6/20

    46

    itu mencapai sepertiga harta. Diharamkan juga mewasiatkan

    khamar, membangun gereja, atau tempat hiburan.

    e. Mubah (boleh)Wasiat hukumnya mubah apabila ia ditujukan kepada orang yang

    kaya, baik orang yang diwasiati itu kerabat ataupun orang jauh

    (bukan kerabat). Menurut Imam Rafi'i mubahnya wasiat karena

    bukan transaksi ibadah.

    4. Hukum Mencabut WasiatMenurut KHI (Kompilasi Hukum Islam) pewasiat dapat mencabut

    wasiatnya dengan cara sebagai berikut:

    Pasal 199

    a. Pewasiat dapat mencabut wasiatnya selama calon penerima wasiatbelum menyatakan persetujuan atau sesudah menyatakan persetujuan

    tetapi kemudian menarik kembali.

    b. Pencabutan wasiat dapat dilakukan secara lisan dengan disaksikan olehdua orang saksi atau tertulis dengan disaksikan oleh dua prang saksi

    atau berdasarkan akte Notaris bila wasiat terdahulu dibuat secara lisan.

    c. Bila wasiat dibuat secara tertulis, maka hanya dapat dicabut dengancara tertulis dengan disaksikan oleh dua orang saksi atau berdasarkan

    akte Notaris.

    d. Bila wasiat dibuat berdasarkan akte Notaris, maka hanya dapat dicabutberdasartkan akta Notaris.

    5. Rukun dan Syarat WasiatWasiat mempunyai rukun dan syarat sebagai berikut:

    a. Pewasiat, pewasiat hendaklah seorang yang mukallaf ballig danberakal, merdeka dengan pilihan sendiri serta pemilik kepada harta

    diwasiatkan.

    b. Penerima wasiat, penerima wasiat hendaklah diketahui wujud padamasa kematian pewasiat, berkeahlian memiliki harta dan bukan

    waris mengikuti pendapat jumhul ulama (hanafi, maliki, syafii, dan

    hanbali).

  • 5/24/2018 AIK VII

    7/20

    47

    c. Harta yang diwariskan, harta yang diwariskan sama ada harta alihatau tak ali atau manfaat yang bernilai disisi syarat, boleh dipindah

    milik selepas kematian pewasiat dan wujud dalam milikan pewasiat

    (jika ditentukan) atau wujud semasa kematian pewasiat (jika tidak

    ditentukan ).

    d. Sikhah, ijab dan Kabul , sikha wasiat boleh berlaku sama adasecara sari atau kinayah dan sama ada melalui lisan tulisan atau

    isyaraat.

    6. Jenis WasiatJika dilihat kepada penerima, lafaz dan harta yang diwasiatkan

    secara terperinci, maka wasiat terbagi kepada empat jenis yaitu wasiat

    mutlak, wasiat bersyarat , wasiat am, wasiat khas.

    7. Prinsip Wasiatwasiat bukan pada waris dan tidak lebih 1/3, wasiat semasa hidup

    sah dan mengikuti hukum syarak, perkataan dipahami ada makna wasiat,

    wasiat tidak cukup umur atau gila tidak sah, wasiat waris sah jika disetujui

    warisslps kematian pewasiat, wasiat dibuat selepas ditolak hutang, dan

    wasiat tidak sah kepada pembunuh.

    WAKAF

    1. Pengertian WakafMenurut bahasa wakaf berasal dari waaf yang berarti radiah

    (terkembalikan) al-tahbis (tertahan), altasbil (tertawa) dan al-manu

    (mencegah), disebut pula dengan al-habs (al-ahbas jamak). Sedangkan

    wakaf menurut istilah adalah penahanan harta yang memungkinkan untuk

    dimanfaatkan disertai dengan kekal zat benda dengan memutuskan

    (memotong) tasharruf (penggolongan)dalam penjagaannya atas Mushrif

    (pengelola) yang dibolehkan adanya.

    Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari Ibn Umar yang

    menjelaskan bahwa Umar Ibnal-Khatab dating kepada Nabi S.A.W.

    Meminta petunjuk pemanfaatan tanah miliknya di Khaibar. Nabi S.A.W

  • 5/24/2018 AIK VII

    8/20

    48

    bersabda bahwa Bila engkau menghendaki, tahanlah pokoknya dan

    sedekahkanlah hasilnya (manfaatnya).

    2. Perwakafan dalam Undang-Undang Di IndonesiaWakaf sebagai pranata keagamaan yang memiliki potensi dan

    manfaat ekonomi yang perlu dikelola secara efektif dan efisien untuk

    kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejatraan umum. Wakaf

    merupakan perbuatan hukum yang telah lama hidup dan dilaksanakan

    dalam masyarakat.

    3. Regulasi Perwakafan di IndonesiaUndang-undang No. 5 tahun 1960 tentang peraturan Dasar pokok-

    pokok Agraria Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 wakaf peraturan

    pemerintah No. 42 Tahun 2006 tentang pelaksanaan UU No. 41 Tahun

    2004 peraturan pemerintahan No. 28 Tahun 1977 tentang perwakafan

    tanah milik.

    4. Benda Tidak Bergerak yang Dapat DiwakafkanHak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku, baik yang sudah terdaftar maupun belum terdaftar.

    Bangunan atau bagian bagunanan yang terdiri di atas tanah dan atau

    bagunanan. Tanaman dan beda lain yang berkaitan dengan tanah. Hal

    milik atas satuan rumah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    5. Benda Bergerak yang dapat Diwakafkan : Uang

    HIBAH

    1. Pengertian HibahMenurut bahasa hibah berarti melewatkan atau menyalurkan, dengan

    demikian berarti telah disalurkan dari tangan orang yang member kepada

    tangan orang yang diberi.sedangkan hibah adalah suatu pemberian yang

    bersifat sukarela (tidak ada sebab dan musababnya) tanpa ada kontrak

    prestasi dari pihak penerima, dan pemberian itu dilangsungkan pada saat si

    pemberi masih hidup (inilah yang membedakannya dengan wasiat, yang

    mana wasiat diberikan setelah si pewaris meninggal dunia).

  • 5/24/2018 AIK VII

    9/20

    49

    2. Dasar Hukum HibahDasar hukum hibah ini dapat kita pedomani hadits Nabi Muhammad

    SAW antara lain hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dari hadits Khalid

    bin Adi, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya sebagai

    berikut:

    Barang siapa mendapatkan kebaikan dari saudaranya yang bukan

    karena mengharap-harap dan meminta-minta, maka hendaklah ia

    menerimanya dan tidak menolaknya, karena ia adalah rezeki yang

    diberi Allah kepadanya.

    3. Rukun Hibaha. Penghibah, yaitu orang yang member hibah

    b. Penerima hibah, yaitu orang yang menerima pemberianc. Ijab dan Kabuld. Benda yang dihibakan

    4. Syarat Bagi PenghibahBarang yang dihibakan adalah memiliki si penghibah dengan

    demikian ttidaklah sah menghibakan barang milik orang lain, penghibah

    bukan orang yang dibatasi haknya disebabkan oleh sesuatu alasan,

    penghibah adalah orang yang cakap bertindak menurut hukum (dewasa

    dan tidak kurang akal), dan penghibah tidak dipaksa untuk menerimakan

    hibah.

    5. Syarat Penerima HibahBahwa penerima hibah haruslah orang yang benar-benar ada pada

    waktu hibah dilakukan. Adapun yang dimaksudkan dengan benar-benar

    ada ialah orang trsebut (penerima hibah) suda lahir. Dan tidak

    dipersoalkan apakah dia anak-anak, kurang akal, dewasa.

    6. Syarat Benda yang DihibahkanBenda tersebut benar-benar ada, benda tersebut mempunyai nilai,

    benda trsebut dapat dimiliki satnya , diterima peredaranya dan

    pemiliknnya dapat dialihkan, dan benda yang dihibahkan itu dapat

    dipisahkan dan diserahkan kepada penerima hibah.

  • 5/24/2018 AIK VII

    10/20

    50

    7. Hibah Orang Sakit dan Hibah Seluruh HartaApabila seseorang menghibakan hartanya sedangkan ia dalam

    keadaan sakit, yang mana sakitnya tersebut membawa kepada kematian,

    hukum hibahnya tersebut sama dengan hukum wasiatnya, maka apabilah

    ada orang lain atau salah seorang ahli waris mengaku bahwa ia telah

    menerima hibah maka hibahnya tersebut dipandang tidak sah. Sedangkan

    menyangkut penghibahan seluruh harta, sebagaimana dikemukakan oleh

    yang dimilikinya kepada orang lain.

    8. Penarikan Kembali HibahPenarikan kembali atas hibah adalah perbuatan yang diharapkan

    meskipun hibah itu terjadi antara dua orang yang bersaudara atau suami

    istri. Adapun hibah yang boleh ditarik hanyalah hibah yang dilakukan atau

    diberikan orang tua kepada anak-anak. Dasar hukum ketentuan ini dapat

    ditemukan dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu

    Daut An- NasaI, Ibnu Majjah dan At-tarmidrizi yang artinya berbunyi

    sebagai berikut:

    Dari IbnuAbbas dan Ibnu Umar bahwa Nabi Muhammad SAW

    bersabda : Tidak halal bagi seorang lelaki untuk memberikan

    pemberian atau menghibahkan suatu hibah, kemudian dia mengambil

    kembali pemberanya, kecuali hibah itu dihibahkan dari orang tua kepada

    anaknya. Perumpamaan bagi orang yang memberikan suatu pemberian

    kemudian dia rujuk di dalamnya (menarik kembali pemberiannya), maka

    dia itu bagaikan anjing yang makan, lalu setelah anjing itu kenyang ia

    muntah, kemudian ia memakan muntah itu kembali.

    9. Hikmah dalam Amalan HibahMelunakan harta sesama manusia, menghilangkan rasa segan dan

    malu sesama jiran, kawan, kenalan dan ahli masyarakat, menghilangkan

    rasa dengki dan dendam sesama anggota masyarakat, menimbulkan rasa

    hormat, kasih sayang, mesra dan tolok ukur sesama ahli setempat,

    meningkatkan citarasa dan saling membantu dalam kehidupan, dll.

  • 5/24/2018 AIK VII

    11/20

    51

    DAKWAH DAN MASALAHNYA

    1. Pengertian DakwahKata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a

    yad'uyang berarti panggilan, seruan atau ajakan. Dakwahadalah kegiatan

    yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan

    taat kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala sesuai dengan garis aqidah,

    syari'at dan akhlakIslam.

    Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan

    kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridai oleh Allah

    Subhaanahu wa ta'ala . Nabi Muhammadmencontohkan dakwah kepada

    umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan.

    Dimulai dari istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-

    raja yang berkuasa pada saat itu.

    Metode dakwah di era globalisasi dikelompokkan menjadi 3 bagian

    besar, yaitu: dakwah bi al-kitabah yaitu berupa buku, majalah, surat, surat

    kabar, spanduk, pamplet, lukisan-lukisan dan sebagainya. Dakwah bi al-

    lisan, meliputi ceramah, seminar, symposium, diskusi, khutbah, saresehan,

    brain storming, obrolan, dan sebagainya. Dakwah bi al-hal, yaitu berupa

    prilaku yang sopan sesuai dengan ajaran Islam, memelihara lingkungan,

    dan lain sebagainya.

    2. Pemasalahan Dakwah di IndonesiaSecara fisik , dakwah islam Di Indonesia mengalami perkembangan

    yang cukup menggembirakan.Hal ini terlihat dari banyaknya bangunan

    masjid,sekolah pendidikan islam , hingga rumah sakit yang berlabelkan

    islam.Selain itu juga banyak muncul lembaga-lembaga dan organisasi

    organisasi yang berasaskan islam yang konsen dalam dakwah seperti

    Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang gencar dikembangkan di setiap

    perguruan tinggi di Indonesia .Hal ini dapat kita jadikan indicator

    peningkatan dakwah di Indonesia. Namun disisi lain, muncul beberapa

    problematika baru yang melanda ranah dakwah Islam Indonesia yang

    http://id.wikipedia.org/wiki/Allahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Allahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Allahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Allahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammadhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammadhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammadhttp://id.wikipedia.org/wiki/Allahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Allah
  • 5/24/2018 AIK VII

    12/20

    52

    muncul dari berbagai sisi dan lini,secara umum dapat kita lihat dari sisi

    internal umat islam dan dari eksternal islam sendiri.

    Permasalahan yang timbul dari internal umat islamAdapun masalah yang timbul dari umat islam sendiri adalah

    kurangnya keinginan untuk mendengarkan kebajikan,ditambah lagi

    dengan system masyarakat yang seolah-olah membuat masyarakat

    gengsi untuk mendengarkan ceramah,majelis talim serta ajakan

    kepada kebaikan.Kurangnya budaya amar maruf nahi munkar,

    kurangnya niat untuk mengetahui pelajaran agama serta banyaknya

    penyakit takhayyul, bidah dan khurafat .

    Permasalahan yang muncul dari eksternal umat islamPertama, maraknya ghazwul fikri Yang dilakukan oleh

    beberapa golongan yang notabenenya memang tidak suka melihat

    laju pertumbuhan dakwah islam. Baik yang menyerang akidah

    maupun syariah, baik yang berhaluan kiri/komunis maupun liberal.

    Pemahaman Ghazwul fikri tersebut didasari dengan keraguan,

    sehingga bahkan pada akhirnya membuat seorang muslim

    meragukan kebenaran islamnya. Pemahaman tersebut juga ada yang

    didasari dengan paham relativisme yang menganggap bahwa tidak

    ada kebenaran yang mutlak antara manusia sehingga pemahaman ini

    kemudian membawa kepada kebebasan beragama dan keseragaman

    agama dan ketuhanan.

    Kedua,Imperialisme budaya asing peninggalan penjajah yang

    tidak sejalan dengan budaya islam. Secara fisik para penjajah

    memang meninggalkan dan membiarkan Indonesia merdeka namun

    disisi lain mereka mencekoki manusia Indonesia dengan paham

    sekularisme, liberalisme, dan pluralisme,yang kemudian mendobrak

    tatanan budaya timur yang dianut Indonesia.Yang pada akhirnya

    malah membuat manusia Indonesia tidak bangga lagi memakai

    budaya timur yang penuh sopan santun dan mulai beralih ke budaya

    barat yang bebas dan jauh dari nilai kesopanan. Tak heran kalau

  • 5/24/2018 AIK VII

    13/20

    53

    akhir-akhir ini kasus seks bebas, pemerkosaan, konsumsi narkoba,

    ketidak sopanan sering menghiasi layar berita di Indonesia.

    Ketiga,gerakan pemurtadan yang gencar dilakukan oleh para

    misionaris agama tetangga .

    Keempat,dampak negatif dari perkembangan IPTEK yang

    memberikan celah kepada orang yang tidak senang dengan islam

    untuk menyerang islam sendiri.

    3. Upaya Mengatasi Pemasalahan Dakwah di IndonesiaAgar problematika dakwah tidak semakin kusut dan berlarut-larut,

    perlu segera dicarikan jalan keluar dari kemelut persoalan yang dihadapi

    itu. Dalam konsep pemikiran yang praktis, Prof. Dr. H. M. Amien Rais,

    MA dalam bukunya Moralitas Politik Muhammadiyah,menawarkan lima

    Pekerjaan Rumah yang perlu diselesaikan, agar dakwah Islam di era

    informasi sekarang tetap relevan, efektif, dan produktif.

    Pertama, perlu ada pengkaderan yang serius untuk memproduksi

    juru-juru dakwah dengan pembagian kerja yang rapi. Ilmu tabligh belaka

    tidak cukup untuk mendukung proses dakwah, melainkan diperlukan pula

    berbagai penguasaan dalam ilmu-ilmu teknologi informasi yang paling

    mutakhir. Kedua,setiap organisasi Islam yang berminat dalam tugas-tugas

    dakwah perlu membangun laboratorium dakwah. Dari hasil Labda ini

    akan dapat diketahui masalah-masalah riil di lapangan, agar jelas apa yang

    akan dilakukan. Ketiga, proses dakwah tidak boleh lagi terbatas pada

    dakwah bil-lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subyek dan

    obyek dakwah), tapi harus diperluas dengan dakwah bil-hal, bil-kitaabah

    (lewat tulisan), bil-hikmah (dalam arti politik), bil-iqtishadiyah (ekonomi),

    dan sebagainya. Yang jelas, actions, speak louder than word. Keempat,

    media massa cetak dan terutama media elektronik harus dipikirkan

    sekarang juga. Media elektronik yang dapat menjadi wahana atau sarana

    dakwah perlu dimiliki oleh umat Islam. Bila udara Indonesia di masa

    depan dipenuhi oleh pesan-pesan agama lain dan sepi dari pesan-pesan

    Islami, maka sudah tentu keadaan seperti ini tidak menguntungkan bagi

  • 5/24/2018 AIK VII

    14/20

    54

    peningkatan dakwah Islam di tanah air. Kelima, merebut remaja Indonesia

    adalah tugas dakwah Islam jangka panjang. Anak-anak dan para remaja

    kita adalah aset yang tak ternilai. Mereka wajib kita selamatkan dari

    pengikisan aqidah yang terjadi akibat invasi nilai-nilai non islami ke

    dalam jantung berbagai komunitas Islam di Indonesia.

    Selain konsep pemikiran praktis yang dipaparkan oleh Prof. Dr. H.

    M. Amien Rais, MA. dalam bukunya Moralitas Politik Muhammadiyah ,

    pemasalahan dakwah di Indonesia dapat diatasi dengan melakukan

    tarbiyah (pendidikan islam) sejak dini. Karena persoalan pendidikan umat

    yang kurang menunjukkan grafik yang menggembirakan. Padahal

    sebenarnya, musuh utama umat Islam yang paling mendasar adalah

    kejahilan (kebodohan) dan kedzaliman. Maka tidak salah, jika dipetakan

    bahwa agenda permasalahan umat yang paling mendasar adalah (tarbiyah)

    mendidik umat Islam dengan baik. Di mana ada empat kelompok dalam

    masyarakat yakni orang tua, dewasa, pemuda dan anak-anak. Dakwah

    Islam harus mampu mentarbiyahkan keempat kelompok masyarakat

    tersebut, dengan melakukan pembinaan kepada generasi muda dan anak-

    anak sebagai penentu peradaban masa mendatang.

    STRATEGI DAKWAH MUHAMMADIYAH

    1. Pengertian Strategi DakwahStrategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan

    management untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencpai tujuan

    tersebut, strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan yang hanya

    menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana tekhnik

    (cara) operasionalnya.

    Dengan demikian strategi dakwah merupakan perpaduan dari

    perencanaan (planning) dan management dakwah untuk mencapai suatu

    tujuan. Di dalam mencapai tujuan tersebut strategi dakwah harus dapat

    menunjukkan bagaimana operasionalnya secara tekhnik (taktik) harus

  • 5/24/2018 AIK VII

    15/20

    55

    dilakukan, dalam arti kat bahwa pendekatan (approach) bias berbeda

    sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi.

    Untuk mantapnya strategi dakwah, maka segala sesuatunya harus

    dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban

    terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell, yaitu:

    * Who? (Siapa da'i atau penyampai pesan dakwahnya?

    * Says What? (Pesan apa yang disampaikan?

    * In Which Channel? (Media apa yang digunakan?

    * To Whom? (Siapa Mad'unya atau pendengarnya?

    * With what Effect? (Efek apa yang diharapkan?)

    Pertanyaan "efek apa yang diharapkan" secara emplisit mengandung

    pertanyaan lain yang perlu dijawab dengan seksama. Pertanyaan tersebut,

    yakni :

    > When (Kapan dilaksanakannya?

    > How (Bagaimana melaksanakannya?

    > Why (Mengapa dilaksanakan demikian?

    Tambahan pertanyaan tersebut dalam strategi dakwah sangat

    penting, karena pendekatan (approach) terhadap efek yang diharapkan dari

    suatu kegiatan dakwah bisa berjenis-jenis, yakni :

    Menyebarkan Informasi

    Melakukan Persuasi

    Melaksanakan Instruksi.

    2. Pentingnya Strategi DakwahPentingnya strategi dakwah adalah untuk mencapai tujuan,

    sedangkan pentingnya suatu tujuan adalah untuk mendapatkan hasil yang

    diinginkan. Fokus perhatian dari ahli dakwah memang penting untuk

    ditujukan kepada strategi dakwah, karena berhasil tidaknya kegiatan

    dakwah secara efektif banyak ditentukan oleh strategi dakwah itu sendiri.

    Dengan demikian strategi dakwah, baik secara makro maupun secar

    mikro mempunyai funsi ganda, yaitu :

  • 5/24/2018 AIK VII

    16/20

    56

    a. Menyebarluaskan pesan-pesan dakwah yang bersifat informative,persuasive dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk

    memperoleh hasil optimal.

    b. Menjembatani "Cultur Gap" akibat kemudahan diperolehnya dankemudahan dioperasionalkannya media yang begitu ampuh, yang

    jika dibiarkan akan merusak nilaii-nilai dan norma-norma agama

    maupun budaya.

    Bahasan ini sifatnya sederhana saja, meskipun demikian diharapkan

    dapat menggugah perhatian para ahli dakwah dan para calon pendakwah

    yang sedang atau akan bergerak dalam kegiatan dakwah secara makro,

    untuk memperdalaminya.

    Jika kita sudah tau dan memahami sifat-sifat mad'u, dan tahu pula

    efek apa yang kita kehendaki dari mereka, memilih cara mana yang kita

    ambil untuk berdakwah sangatlah penting, karena ini ada kitannya dengan

    media yang harus kita gunakan. Cara bagaimana kita menyampaikan pesan

    dakwah tersebut, kita bias mengambil salah satu dari dua tatanan di bawah

    ini :

    a. Dakwah secara tatap muka (face to face)Dipergunakan apabila kita mengharapkan efek perubahan tingkah

    laku (behavior change) dari mad'u. Sewaktu menyampaikan

    memerlukan umpan balik langsung (immediate feedback). Dapat

    saling melihat secara langsung dan bisa mengetahui apakah mad'u

    memperhatikan kita dan mengerti apa yang kita sampaikan.

    Sehingga umpan balik tetap menyenangkan kita. Kelemahannya

    mad'u yang dapat diubah tingkah lakunya relative, sejauh bisa

    berdialog dengannya.

    b. Dakwah melalui media.Pada umumnya banyak digunakan untuk dakwah informatife. Tidak

    begitu ampuh untuk mengubah tingkah laku.. Kelemhannya tidak

  • 5/24/2018 AIK VII

    17/20

    57

    persuasif. Kelebihannya dapat mencapai mad'u dalam jumlah yang

    besar.

    3. Peranan Da'i Dalam Strategi DakwahDalam strategi dakwah peranan dakwah sangatlah penting. Strategi

    dakwah harus luwes sedemikian rupa sehingga da'i sebagai pelaksana

    dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang

    mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat proses dakwah bisa

    datang sewaktu-waktu, lebih-lebih jika proses dakwah berlangsung melalui

    media.

    Menurut konsep A.A Prosedure, bahwa dalam melancarkan

    komunikasi lebih baik mempergunakan pendekatan, apa yang disebut A-A

    Proceedure atau From Attention to Action Procedure yang disingkat

    AIDDA. Lengkapnya adalah sebagai berikut :

    A = Attention (Perhatian)

    I = Interest (Minat)

    D = Desire (Hasrat)

    D = Decision (keputusan)

    A = Action (Kegiatan)

    Maknanya :

    a. Proses pentahapannya dimulai dengan membangkitkan perhatian(attention). Dalam hal ini pada diri seorang da'i harus menimbulkan

    daya tarik (source attactiveness).

    b. Sikap da'i berusaha menciptakan kesamaan atau menyamakan dirideengan mad'u sehingga menimbulkan simpati mad'u pada da'i.

    c. Dalam membangkitkan perhatian hindarkan kemunculan himbauan(appeal) yang negative sehingga menumbuhkan kegelisahan dan rasa

    takut.

    d. Apabila perhatian mad'u telah terbangkitkan, hendaknya disusuldengan upaya menumbuhkan minat (interest) yang merupakan

    derajat lebih tinggi dari perhatian.

  • 5/24/2018 AIK VII

    18/20

    58

    e. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolakbagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang

    diharapkan mad'u.

    f. Hasrat saja pada diri mad'u belum berarti apa-apa, sebab harusdilanjutkan dengan keputusan (decission), yakni keputusan untuk

    melakukan kegiatan (action) sebagaimana diharapkan da'i.

    4. Strategi DakwahDengan strategi dakwah seorang da'i harus berfikir secara konseptual

    dan bertindak secara sistematik. Sebab komunikasi tersebut bersifat

    paradigmatik.

    Paradigma adalah pola yang mencakup sejumlah komponen yang

    terkorelasikan secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan.

    Suatu paradigma mengandung tujuan. Dan tujuan pada paradigma

    tersebut , yakni "mengubah sikap, opini atau pandangan dan perilaku". (to

    change the attitude, opinion and behavior), sehingga timbul pada diri

    mad'u efek afektif, efek kognitif, dan efek konatif atau behavioral.

    a. Proses DakwahDalam menyusun strategi dakwah harus menghayati proses

    komunikasi yang akan dilancarkan.

    Proses dakwah harus berlangsung secara "berputar"(circular),

    tidak "melurus" (linear). Maksudnya, pesan yang sampai

    kepada mad'u efeknya dalam bentuk tanggapan mengarus

    menjadi umpan balik.

    Mengevaluasi efek dari umpan balik terseut negative atau

    positif.

    b. Da'iMendalami pengetahuan Alqur'an dan Hadits, pengetahuan

    huukum Islam lainnya. Sejarah nabi, ibadah, muamalah,

    akhlak, dan pengetahuan Islam lainnya.

    Menggabungkan pengetahuan lama dan modern.

    Menguasai bahasa setempat.

  • 5/24/2018 AIK VII

    19/20

    59

    Mengetahui cara berdakwah, system pendidikan dan

    pengajaran, mengawasi dan mengarahkan.

    Berakhlak mulia.

    Para da'i harus bijaksana, dan berpenampilan yang baik.

    Para da'i haus pandai memilih judul, dan menjauhkan yang

    membawa kepada keraguan.

    Da'i adalah imam dan pemimpin.

    c. Pesan DakwahSistematis dan objektif.

    Bahasanya ringan sesuai dengan situasi dan kondisi.

    Tidak harus panjang lebar.

    Pesan dakwah sesuai dengan Alqur'an dan Hadits.

    Meyakinkan tidak meragukan.

    Isinya menggambarkan tema pesan secara menyeluruh.

    d. Media DakwahRadio

    Mimbar

    Televisi dan Publikasi lainnya

    Film Teater

    Majalah

    Reklame

    Surat Kabar

    e. Mad'uKomponen yang paling banyak meminta perhatian.

    Sifatnya, heterogen dan kompleks.

    Selektif dan kritis memperhatikan suatu pesan dakwah,

    khususnya jika berkaitan dengan kepentingannya.

    f. Efek DakwahEfek kognitif (cognitive effect), berhubungan dengan pikiran

    atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu,

    yang tadinya tidak memahami, yang tadinya bingung menjadi

  • 5/24/2018 AIK VII

    20/20

    60

    merasa jelas. Contohnya; berita, tajuk rencana, artikel dan

    sebagainya.

    Efek afektif, berkaitan dengan perasaan. Misalnya, perasaan

    marah, kecewa, kesal, gembira, benci dan masih banyak lagi.

    Efek konatif (efek behavioral), bersangkutan deengan niat,

    tekad, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan

    atau tindakan. Efek konatif timbul setelah muncul efek kognitif

    dan afektif. Misalnya, seorang suami yang bertekad

    berkeluarga dengan dua anak saja merupakan efek konatif

    setelah ia menyaksikan fragmen acara televisi, betapa

    bahagianya beranak dua dan sebaliknya betapa repotnya

    beranak banyak.