(AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

  • Upload
    ekho109

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    1/90

    ALIANSI

    JURN

    ALIS

    INDEPENDEN

    AJI INDONESIA

    J. Heru Margianto danAsep SyaefullahDivisi Penyiaran dan Media Baru AJI Indonesia

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    2/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    3/90

    Media Online:Pembaca, Laba,dan EtikaProblematika Praktik Jurnalisme Online di Indonesia

    J. Heru Margianto danAsep SyaefullahDivisi Penyiaran dan Media Baru AJI Indonesia

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    4/90

    MEDIA ONLINE: ANTARAPEMBACA, LABA, DAN ETIKAPROBLEMATIKA PRAKTIK JURNALISME ONLINE DI INDONESIA

    J. Heru Margianto danAsep Syaefullah

    Diterbitkan oleh:

    ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN (AJI) INDONESIAJalan Kembang Raya No.6 Kwitang, Senen,Jakarta Pusat 10420 IndonesiaTel. +62 21 3151214, Fax. +62 21 3151261E-mail: [email protected]

    Didukung oleh:

    ALIANSI

    JURN

    ALIS

    INDEPENDEN

    AJI INDONESIA

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    5/90

    III

    Kia engah berada pada sebuah zaman yang

    mengoyak-ngoyak aneka pakem jurnalisik yangdibangun dan dijaga selama berahun-ahun.

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    6/90

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    7/90

    V

    PENGANTAR

    Etika dan Prinsip-prinsipJurnalistik Harus di AtasSegalanya

    MEDIA baru di Indonesia berkembang pesa. Dalamlima ahun erakhir, pengakses inerne erus melonjakseiring dengan keersediaan inrasrukur yang makinmeluas, erjangkau, dan murah. Pada ahun 2011,jumlah pengguna inerne di Indonesia elah mencapai55,23 jua, meningka dari 42,16 jua orang di ahun2010. Iu arinya, seperempa penduduk Indonesiasudah kenal inerne.

    Daa menunjukkan orang Indonesia ermasuk erakiberkomunikasi di inerne: berada di uruan kedua duniadalam acebook (40,5 jua akun) dan uruan keigaercerewe di witer (12%). Berdasarkan survei InsideFacebook yang dilakukan eMarkeer.Com, pernah pada

    suau keika, jumlah pengguna Facebook di Indonesianaik 1.431.160 akun dalam sebulan.

    Seiring dengan perumbuhan pengguna inerne

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    8/90

    VI

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    yang demikian pesa, media online pun kembali umbuhsubur sejak 2008 seelah pernah kolaps pada 2002. Bisnisonline menggelia dan menunjukkan proyeksi yangmenggembirakan. Belanja iklan meningka dari ahunke ahun. ak sediki yang memperkirakan belanja iklaninerne akan melewai media ceak dalam beberapaahun mendaang.

    api isu keunggulan ini idak lanas membua mediamassa inerne menjadi yang paling sempurna. Ada

    banyak hal yang masih perlu dievaluasi dalam bisnismedia yang sara eknologi ini. Masalah pokok dalamdunia jurnalisme media inerne adalah kualias dankredibilias inormasi yang sampai ke masyaraka.Masalah kualias dan kredibilias ini bermula dari apayang disucikan di media massa online sebagai kecepaanmenyampaikan inormasi.

    Aas nama kecepaan, pageview, dan perumbuhanbisnis, acapkali lembaga beria online erjerambab me-nyampaikan inormasi yang belum final erverifikasi ke-pada masyaraka luas sehingga erkadang menimbulkanmis-persepsi dan mis-inerpreasi aka. Laporan yangmasuk ke Dewan Pers mengenai keluhan beria di mediamassa online jumlahnya erus meningka. Leak kesalah-an lebih banyak karena masalah akurasi inormasi yangdipaparkan lembaga media online. Daa dari DewanPers ini bukan sekadar saisik, api sudah lebih padaperingaan bahwa harus ada yang dibenahi dalam ubuhinsiusi media massa inerne.

    AJI Indonesia menyerukan, alangkah bijak jika pelaku

    indusri media massa inerne kembali menginga ujuanawal lahirnya media massa sebagai media inormasi,pendidikan, dan hiburan. Filosofi erdalam media massaadalah sebagai ala unuk membebaskan manusia dari

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    9/90

    VII

    keerbodohan. Dalam ruang poliik demokrasi, mediamassa adalah seperangka medium unuk menyampaikanaspirasi publik.

    Oleh karena iu, seyogyanya media online eapmenempakan eika dan prinsip-prinsip jurnalisiksebagai landasan uama pemberiaannya. AJI Indonesiamendorong media-media online yang berbasis beriaunuk mengacu pada Pedoman Penulisan Beria Siberyang dikeluarkan oleh Dewan Pers.

    Eko Maryadi

    eua Umum AJI

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    10/90

    VIII

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    11/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    12/90

    X

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    13/90

    1

    Kisah Imanda Amalia

    3 Februari 2011, sekiar pukul 12 siang, Indonesiaheboh. Imanda Amalia, yang disebu-sebu sebagaiperempuan asal Indonesia, dikabarkan ewas di Mesirdi engah pergolakan poliik negeri iu. Imanda disebusebagai akivis Badan Pekerjaan dan Banuan PBB unuk

    Pengungsi Palesina di imur Deka, UNWA (he UniedNaions Relief and Works Agency for Palesine Refugees in heNear Eas). asanya, hampir semua media online siangiu memberiakan soal kabar ewasnya perempuan yangdisebu berusia 28 ahun ersebu. Bahkan, ada mediayang idak menggunakan kaa ewas, api gugur. Diksigugur menempakan Imanda secara heroik. Sebelum

    gugur, demikian diberiakan, Imanda menyaksikankeajaiban jihad.1 idak hanya beria Imanda ewasyang ersebar, oo perempuan mengenakan jilbab puihjuga dipasang sejumlah media yang memberiakankabar ini2. Enah, apakah iu beul Imanda aau bukan.

    1 htp://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/01/19/13116/sebelum-gugur-di-mesir-imanda-amalia-saksikan-keajaiban-jihad-palesina/

    2 htp://news.okezone.com/read/2011/02/03/337/420990/pemerinah-cek-kemaian-imanda-di-mesir dan htp://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/02/03/13115/pesan-erakhir-wni-imanda-amalia-sebelum-gugur-di-mesir/

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    14/90

    2

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    Siuasi Mesir memang sedang memanas. Presiden HosniMubarak yang berkuasa selama 32 ahun sedang beradadi ujung anduk kekuasannya. Juaan rakya Mesir urunke jalan dan benrok dengan milier yang berupayamemperahankan kekuasan Mubarak.

    emenerian Luar Negeri epublik Indonesia kalangkabu, mai-maian mencari sosok Imanda. eduaanBesar epublik Indonesia (BI) di Mesir pun akmampu mengonfirmasi soal kabar ini3. BI mengubek-

    ngubek seluruh caaan warga negara Indonesia diimur engah dan idak menemukan nama Imanda4.Begiu pula, UNWA ak menemukan nama ImandaAmalia dalam daar sa mereka5. idak hanya ke Mesirdan imur engah inormasi dicari, emenerian LuarNegeri juga menelusuri inormasi hingga Ausralia demimencari sosok Imanda. Sebab, kabar lain juga beredar,

    Imanda adalah warga negara Ausralia keurunanIndonesia6. Deparemen Luar Negeri Ausralia melaluionselor Urusan Publik edubes Ausralia di Jakara,Jenny Dee, mengeluarkan rilis resmi kepada media diIndonesia yang menyaakan bahwa idak ada wargaNegara Ausralia bernama Imanda Amalia7.

    Selanjunya, enah dari mana sumbernya, pemberiaankemudian menyebukan bahwa Imanda yang dimaksudadalah mahasiswi Pascasarjana Sudi Ilmu esehaan

    3 htp://www.anaranews.com/beria/1296731342/kbri-kairo-banah-ada-wni-ewas-di-mesir

    4 hp://news.deik.com/read/2011/02/04/102551/1559905/10/ak-ada-nama-imanda-amalia-di-unrwa-di-semua-negara-imur-engah?nd992203605

    5 htp://www.empo.co/read/news/2011/02/03/115310850/KBRI-Kairo-idak-Ada-Imanda-

    Amalia-di-UNRWA.6 htp://news.deik.com/read/2011/02/03/181603/1559735/10/kemenlu-cek-kabar-imanda-

    ke-pemerinah-ausralia?n991102605

    7 hp://www.solopos.com/2011/channel/nasional/ausralia-imanda-amalia-bukan-warga-negara-kami-84792

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    15/90

    3

    Masyaraka Fakulas edokeran Universias GajahMada, Yogyakara8. Imanda Yogyakara ini ernyaaseha walafia9. Ia bahkan mengaku bingung namanyadibawa-bawa dalam pemberiaan ini. Lanas, siapasebenarnya Imanda yang dimaksud? Beulkah ia ewas?

    Semua media yang mengabarkan soal ewasnyaImanda merujuk pada inormasi yang disebarkandi laman grup Facebook, Science of Universe10. Padadinding laman iu diulis, Imanda Amalia (28 ahun),

    seorang warga negara Indonesia dan anggoa (UNRWA)dilaporkan elah meninggal dunia akiba pergolakan poliikdi Mesir11. Selanjunya, di laman yang sama, seorangyang mengaku eman Amanda bernama Pummy usumamenulis pesan ambahan yang disebunya sebagai pesanerakhir Imanda. Bunyi pesan iu, Doakan Manda,Kami jebak dalam baku embak...Ambulance erembak

    erkena lemparan bau. Blom bisa d evakuasi karna massamakin memanas ..Please doakan manda dan kawan-kawan. Laman iu juga memua foo perempuan berjilbabpuih yang disebu-sebu sebagai Imanda dan kemudiandipampang sejumlah media online.

    Keika hiruk pikuk Imanda ak juga menemukanujungnya, laman Facebook iu memua klarifikasi12:

    8 htp://www.ribunnews.com/2011/02/04/ugm-imanda-amalia-berada-di-yogyakara

    9 htp://news.deik.com/read/2011/02/04/071931/1559816/10/mahasiswa-ugm-nama-sama-api-bukan-saya-yang-diberiakan-ewas-di-mesir

    10 htps://www.facebook.com/Science.Of.Universe11 htp://news.deik.com/read/2011/02/03/122324/1559631/10/kemlu-belum-dapa-info-

    soal-wni-ewas-di-mesir

    12 hp://nasional.vivanews.com/news/read/202792-keluarga-mina-info-imanda-ewas-ak-disebar

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    16/90

    4

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    Mohon maaf kepada member SOU dan masyarakat

    Indonesia atas pemberitaan mengenai Imanda Amalia

    di Mesir. Kami telah melakukan kecerobohan atas

    pemberitaan tersebut.

    1. Karena kami hanya menerima berita tersebut dari

    BBM Imanda dan tidak melakukan pengecekan ulang

    kepada keluarga Imanda secara langsung.

    2. Mohon maaf yang... sebesar-besarnya kepada

    keluarga Imanda Amalia atas pemberitaan kami yang

    tidak melakukan konfirmasi sebelumnya.3. Pihak keluarga mohon agar berita duka ini tidak

    disebarluaskan.

    Terima kasih atas segala perhatiannya

    Belakangan dikeahui pula, ernyaa oo perempuan

    berjilbab puih yang dipajang di laman iu adalah Farina,bukan Imanda13. Seseorang mencurinya dari laman webdan memajangnya di laman Facebook Science of Universe.Lalu, siapa sebenarnya Imanda? idak jelas. Seelah iuberia lenyap begiu saja. Sosok Imanda yang membuaemenerian Luar Negeri pening sepanjang hari hanyahoax. Media-media online yang membua Indonesia

    heboh iu juga idak pernah mengungkap siapa di balikhoaxini.

    13 htp://www.poliikindonesia.com/index.php?k=poliik&i=18017

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    17/90

    5

    Jurnalisme Baru

    ISAH Imanda di aas adalah pore prakik jurnal-isme media online yang kini berkembang di Indonesia.Isi beria bukan lagi hasil akhir dari sebuah disiplinverifikasi jurnalisik, api jusru proses verifikasiiu sendiri adalah beria. Inormasi mengalir deras,

    sepoong-demi sepoong, semenara subsansi kebenar-an erasa idak jelas. Te ruh in he making. Dogmajurnalisik radisional yang diwariskan urun emurundari generasi ke generasi ge i firs, bu firs ge i ruhseolah berubah menjadi ge i firs, jus ge i firs. Mediaonline seperi berlomba-lomba menjadi yang peramamewarakan inormasi apapun benuk inormasi iu,

    lepas dari apakah inormasi iu benar aau idak. Beriaperama soal Imanda muncul anpa verifikasi, semaa-maa menguip begiu saja inormasi yang dirilis lamangroup Facebook Science of Universe. Lazimnya, dalamprakik jurnalisik radisional beria kabarnya idakpernah mendapa halaman sampai kabar ersebuerverifikasi kebenarannya.

    Beriku beberapa beria perama soal Imanda yangdirilis sejumlah sius beria online:

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    18/90

    6

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    DETIK.COM KAMIS, 3 FEBRUARI 2011 | 11:53 WIB14

    Innalillahi, Seorang WNI Tewas

    di MesirKairoKabar duka tiba-tiba menyeruak dari Mesir.

    Seorang staf PBB dari Indonesia tewas karena menjadi

    korban kerusuhan di Kairo yang semakin kacau.

    Kabar duka ini diumumkan lewat facebook milik

    Science of Universe, Kamis (3/1/2011). Korban adalah

    Imanda Amalia (28).

    Imanda Amalia (28 tahun), seorang warga negara

    Indonesia dan anggota (UNRWA) dilaporkan telah

    meninggal dunia akibat pergolakan politik di Mesir,

    demikian pengumuman di wall facebook itu.

    Imanda adalah staf dari badan PBB United Nations

    Relief and Works Agency (UNRWA). UNRWA adalah

    badan PBB yang bertugas menangani wilayah konflik diPalestina dan Lebanon.

    Pengumuman ini langsung disambut dengan ucapan

    bela sungkawa. Innalillahi wainaillahi rajiun. Selamat

    jalan, Manda, ujar Pumy Kusuma.

    KOMPAS.COM KAMIS, 3 FEBRUARI 2011 | 12:23 WIB15

    Mesir Bergolak, Seorang WNIDikabarkan Tewas di Mesir

    KAIRO, KOMPAS.com Sebuah informasi yang

    dirilis dalam Facebook Science of Universe menyebutkan

    14 hp://news.deik.com/read/2011/02/03/115339/1559616/10/innalillahi-seorang-wni-ewas-di-mesir

    15 htp://inernasional.kompas.com/read/2011/02/03/12232477

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    19/90

    7

    seorang warga negara Indonesia (WNI), Imanda Amalia

    (28 tahun), tewas dalam pergolakan politik yang terjadi di

    Mesir. Bunyi pesan itu, Seorang warga negara Indonesia

    dan anggota UNRWA dilaporkan telah meninggal dunia

    akibat pergolakan politik di Mesir.

    Disebutkan, Imanda adalah anggota United Nations

    Relief and Works Agency (UNRWA).

    Juru Bicara Presiden Bidang Luar Negeri Teuku

    Faizasyah, saat dihubungi Kompas.com mengatakan, akan

    segera melakukan rujuk silang atas informasi tersebut.Sementara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael

    Tene belum berhasil dihubungi.

    VIVA.CO.ID, RABU, KAMIS, 3 FEBRUARI 2011, 12:3016

    Satu WNI Diduga Tewas diMesir

    VIVAnewsKabar mengejutkan datang menimpa

    warga Indonesia di Mesir. Satu WNI dilaporkan tewas di

    tengah pergolakan politik di Mesir.

    Informasi itu berawal dari akun facebook atas nama

    Science of Universe sekitar satu jam lalu, Kamis 3 Februari

    2011. Penulis pesan itu atas nama Ayman Mahmoud

    anggota UNWRA di Mesir. UNRWA merupakan Organisasi

    PBB untk Pengungsi Dunia.

    Dalam status itu disebut, Imanda Amalia (28 tahun),

    seorang warga negara Indonesia dan anggota (UNRWA)

    dilaporkan telah meninggal dunia akibat pergolakan

    16 htp://us.nasional.news.viva.co.id/news/read/202779-sau-wni-diduga-ewas-di-mesir

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    20/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    21/90

    9

    wilayah konflik di Palestina dan Lebanon.

    Seperti disitat Science of Universe, Kamis (3/1/2011),

    sebelum dikabarkan tewas wanita berusia 28 tahun itu

    terjebak dalam baku tembak antara para pendemo.

    Hingga saat ini Juru Bicara Kementrian Luar Negeri

    Michale Tene belum berhasil dikonfirmasi. Nada telepon

    Tene terdengar sibuk.

    TRIBUNNEWS, KAMIS, 3 FEBRUARI 2011 12:34 WIB18

    Kerusuhan di MesirSatu WNI Atas Nama ImandaAmalia Dikabarkan Meninggal

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAPergolakan

    berdarah di Mesir dikabarkan memakan korban jiwaWarga Negara Indonesia. Kabar itu datang melalui akun

    Facebook Science of Universe yang diposting pada Kamis

    (3/2/2011).

    Imanda Amalia (28 tahun) seorang WNI dan anggota

    UNRWA dilaporkan meninggal dunia akibat pergolakan di

    Mesir, tulis pengelola akun tersebut.

    United Nation Relief and Works Agency (UNWRA)

    adalah badan PBB yang bertugas menangani wilayah

    konflik di Palestina dan Lebanon.

    Menilik beria-beria di aas, validias sumberinormasi erasa kendur. Laman Facebook Science of

    18 hp://www.ribunnews.com/2011/02/03/sau-wni-aas-nama-imanda-amalia-dikabarkan-meninggal

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    22/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    23/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    24/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    25/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    26/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    27/90

    15

    PerkembanganMedia Online Indonesia

    Medio 1990an: Generasi pertama

    Inerne di Indonesia bermula pada ahun 1990-an.Awalnya adalah proyek hobi dari sejumlah orang yangerarik membangun jaringan kompuer. ahma M.Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemara, MuhammadIhsan, obby Soebiako, Puu Surya, Firman Siregar, AdiIndrayano, Onno W. Purbo adalah nama-nama yangkerap disebu di awal sejarah inerne di negeri ini31.

    Wabah inerne mulai mengemuka di publik saa jasalayanan inerne komersil perama yaiu Indone berdiripada 199432. Selanjunya, idak ada caaan yang akurasejauh ini mengenai sius perama Indonesia yangayang di dunia maya. Caaan enang media peramayang hadir di inerne jauh lebih pasi yaiu epublikaOnline (www.republika.co.id) yang ayang perdana

    31 htp://id.wikibooks.org/wiki/Sejarah_Inerne_Indonesia/Awal_Inerne_Indonesia

    32 htp://www.indo.ne.id/abou-us/

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    28/90

    16

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    pada 17 Agusus 1994, sau ahun seelah Harianepublika erbi33. Berikunya, pada 1996 awak empoyang menganggurkarena majalah mereka dibredelrezim orde baru pada 1994 mendirikan empoineraki.com (sekarang www.empo.co)34. Bisnis Indonesiajuga meluncurkan siusnya pada 2 Sepember 199635.Selanjunya, jauh dari Jakara, pada 11 Juli 1997, HarianWaspada di Sumaera Uara meluncurkan WaspadaOnline (www.waspada.co.id)36. ak lama seelahWaspada Online, muncul ompas Online (www.kompas.com) pada 22 Agusus 199737. Merekalahgenerasi perama media online di Indonesia. onennyahanya memindahkan halaman edisi ceak ke inerne,kecuali empoineraki yang idak lagi memiliki edisiceak. Pada ahun-ahun ini beria-beria yang ayang disius-sius media online iu bersia sais. Inerne pun

    belum begiu populer di anah air. Selain iu, sius-siusberia iu belum berorienasi bisnis.

    Sejumlah peinggi media ersebu yang dihubungiAJI Indonesia berceria enang konsep awal merekaerjun ke online. Edi aslim, Vice Direcor P ompasCyber Media, menceriakan, konsep awal ompasOnline hanyamemindahkan konen Harian Kompaske

    inerne. edakur empo.co(nama baru empoinerakif.com), Widiarsi Agusina, mengemukakan empoinerakif.combukan merupakan versi online dariMajalah empoyang dibredel ahun 1994. Namun, seperi halnya

    33 htp://www.republika.co.id/page/abou

    34 Wawancancara dengan Widiarsi Agusina35 htp://www.bisnis.com/pages/abou

    36 hp://www.waspada.co.id/index.php?opion=com_conen&view=aricle&id=28656:jk-resmikan-waspada-online&caid=77&Iemid=131

    37 htp://www.kompas.com/abouus

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    29/90

    17

    majalah, empoinerakif.com di-updae mingguan.Daru Priyambodo, Pemimpin edaksi empo.co,mengemukakan hal yang sama. Media-media onlineyang muncul pada ahun-ahun perama ini sebenarnyahanya salinan dari versi ceak. Mereka belum memilikimodel bisnis yang dirancang unuk menghasilkan labakarena media ini dilahirkan sebagai simbol presise.

    1998: Detik Sang Pelopor

    hasanah media online yang sais berubah sejakdeik.com muncul. Digagas oleh empa sekawan yaiuBudiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul ahman danDidi Nugrahadi, www.deik.com diunggah peramakalipada 9 Juli 199838. idak ada media ceak yangmengindukinya. Deik muncul sebagai media online

    oonom. Meski menyandang nama Deik, idak adahubungan apapun anara deikcom dengan abloid Deikdan Deak kecuali bahwa Budiono dan Yayan pernahmenjadi edior di abloid Deik.

    Sapo Anggoro, jurnalis awal deik.com, menceriakandalam buku Deikcom: Legenda Media Online(2012), Budiono sebenarnya sempa menganggur

    sebagai jurnalis selama beberapa ahun selepas dariabloid Deik. Ia sibuk mengurus Agrakom, bisnis webdeveloper yang ia dirikan bersama rekannya. Momenperubahan sosial poliik di ahun 1998 menggerakkanBudiono unuk membua sebuah media baru yang idakmudah dibredel dan mampu memberikan inormasisecepa mungkin anpa harus menunggu diceak besok

    pagi. Budiono sempa menawarkan konsep media

    38 Anggoro, Sapo (2012), Deikcom Legenda Media Online, Yogyakara:MocoMedia

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    30/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    31/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    32/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    33/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    34/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    35/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    36/90

    24

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    erne di Indonesia hanya ercaa sebesar 2 jua orang.Arinya, dalam 11 ahun erjadi perumbuhan sekiar2.750 persen.

    ingginya pengguna inerne di Indonesia juga erasadi jaga media sosial. Indonesia dikenal sebagai salahsau negara dengan akivias media sosial yang palingaki sejaga. Salingsilang.com, sius pencaa dinamikawiterlanddi Indonesia, memberiakan pada 10 Januari2012, Indonesia merupakan salah sau negara paling

    aki dalam menggunakan witer40

    . Salingsilang.commenguip caaan Eric Fischer, seorang social mediacarographer, yang membua pea lalu linas daa duniayang erjadi di witer.com.

    Mediabisro.com di medio 2011 juga mencaa,Indonesia menempai peringka ke-4 eraki di witerdengan pengguna sebesar 22 persen, seelah Belanda(26,8 persen), Jepang (26,6 persen), dan Brasil (23,7persen)41.

    Effecive Measure, sebuah lembaga pencaa rafficinerne, menemukan sejumlah keunikan pengaksesinerne dari Indonesia. Menuru lembaga yang berbasisdi Melbourne-Ausralia iu, pengakses inerne di

    Indonesia mayorias berumur 25 sampai 30 ahun, yaknisekiar 25 persen.

    obin Muliady, Senior Business DevelopmenManager Effecive Measure-Indonesia, mencaa selamabulan Januari 2012, erdapa 36 jua unique browser diIndonesia. Dari jumlah iu, 10,3 persen diakses darielepon seluler. emudian 38,93 persen pengakses

    40 htp://salingsilang.com/baca/-indonesia-negara-witer-mania-

    41 Idem

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    37/90

    25

    berpenghasilan kurang dari 500 dolar AS per bulan,16,2 persen berpenghasilan anara 501 sampai 1.000dolar AS. emudian 12,7 persen ak mau menyebukanpenghasilannya.

    Dari segi usia, pengakses inerne erbanyak adalahmereka yang berusia 25-30 ahun (25,88 persen), 21-24 ahun (16,17 persen), 35-40 ahun (15,5 persen)dan 31-34 ahun (14,72 persen). emudian 67 persenpengakses berpendidikan sarjana, diikui sekolah

    menengah aas (20,8 persen), dan sarjana sraa 2 keaas (10,18 persen). Selanjunya, 50,48 persen elahmenikah, lajang 44,68 persen, dan 1,64 persen bercerai.

    Di Asia enggara, Indonesia juga juara dalam halmengakses melalui elepon seluler. Dari 100 persenpengakses, 65 persen menggunakan elepon seluler.Posisi berikunya adalah Singapura (64 persen) danTailand (46,8 persen).

    Indonesia juga dikenal sebagai pengakses inerneyang paling geol mencari inormasi. Dari 100 persenpengakses, 67 persen merupakan pencari inormasi.Semenara, di Filipina pencari inormasi mencapai66,77 persen dan Malaysia 64,53 persen. Soal pencarian

    inormasi ini, angka perumbuhan pengakses unukmedia beria lokal mencapai 20,56 persen, semenaraunuk media berbahasa Inggris 18,35 persen. UnukJanuari, Effecive Measure menemukan ada 6.915.360unique browsingunuk media beria.

    Pendek kaa, pengguna inerne di Indonesiaumbuh pesa. arakerisik dan perilaku mereka

    pun eridenifikasi cenang perenang. enu saja, inimerupakan pasar poensial bagi indusri.

    Selanjunya, kabar gembira kedua daang dari proyeksi

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    38/90

    26

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    kue iklan yang beraburan di inerne. Sekjen SerikaPerusahaan Pers Ahmad Djauhar memperkirakan ahun2012 media online di indonesia akan merebu kue iklanhingga p 1 riliun, seelah pada 2006 hanya p 66 miliardan 2009 sebesar p 220 miliar42. Managing DirecorIpsos ASI Asia Pasific, ym Penhall menyaakan, belanjaiklan online di Pasific ahun 2010 nilai mencapai 16,8miliar dolar AS. ahun 2014 belanja iklan online diAsia Pasific diprediksi akan mencapai 26,1 miliar dolarAS, jelasnya43. Ipsos adalah perusahaan rise markeinginernasional yang bermarkas di Perancis. Ipsos hadirdi Indonesia sejak ahun 2008 lalu. Dalam waku deka,inerne diperkirakan akan menjadi media iklan erbesarkedua di dunia yang menyedo uang sebanyak p 312riliun, aau seperempa dari belanja iklan yang ada.Proyeksi ini disampaikan Manish Chopra, Direcor

    o Markeing and Operaion P Microso Indonesia.Inerne diperkirakan akan menjadi media iklanerbesar kedua di dunia pada 2013, mengganikan surakabar ceak, ujarnya44.

    Opimisme bisnis pun disampaikan para pelakuindusri media online. Sapo Anggoro yang pernahmenjaba sebagai Direkur Operasional Deik.com

    mengungkapkan, sampai akhir 2011, biaya operasionaldeikcom dengan awak redaksi sebanyak 200 jurnalissekiar p 5-6 miliar per bulan. Pendapaannya sekiarp 9-p 10 milar per bulan. Arinya, di akhir ahun

    42 htp://heglobejournal.com/ekonomi/1-rilyun-unuk-media-online-dari-92-rilyun-belanja-

    iklan-di-2012/index.php43 htp://duniadigial.markeing.co.id/2011/10/25/belanja-iklan-online-asia-pasifik-diprediksi-

    capai-261-miliar-dolar-as/

    44 hp://ine.deik.com/read/2011/11/21/164432/1772236/319/inerne-sedo-belanja-iklan-rp-312riliun?i991102105

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    39/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    40/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    41/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    42/90

    30

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    meni 1, lalu halaman lain di meni ke-20, dan halamanlain lagi di meni ke-30. Maka keiga akivias inidianggap sau visi yang sama karena semuanya erjadidalam renang di bawah 30 meni47.

    Unique visior adalah kunjungan dalam 1 bulanyang dilakukan oleh kompuer dengan alama IP danbrowser yang sama48. Semenara,pageview adalah adalahperkiraan erhadap jumlah halaman yang diliha olehpengunjung49. Sedang, lengh of visi adalah perkiraan

    berama lama kunjungan pengunjungan pada sebuahsius.

    Pendeknya, semakin banyak orang mengunjungisebuah sius beria dan berlama-lama di sana melakukanakivias klik maka iu adalah keunungan mediaersebu secara bisnis. raffic iulah yang diawarkankepada pengiklan unuk memasang iklan. Lazimya,menuru Dhanang, sius beria menggunakan mesinpenghiung raffic seperi google analyics(www.google.com/analyics), comscore (www.comscore.com), aaueffecive measure (www.effecivemeasure.com) sebagaimesin indikaor rafficpada siusnya.

    Lanas, bagaimana raffic bersinggungan dengan

    redaksi dan jurnalisme? Perama enu saja, rafficdiperoleh oleh daya pika suau sius beria erhadappembacanya. Daya pika iu bisa jadi adalah kredibiliassius beria ersebu. arena kredilias inormasi yangdisampaikan, banyak pembaca daang mengunjungisius ersebu.

    47 htp://kafegue.com/pengerian-hi-pageview-visis-unique-visior-dan-bandwidh/

    48 Idem

    49 Idem

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    43/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    44/90

    32

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    Pada iik inilah ruang redaksi beremu dengankepeningan bisnis media sebagai indusri. Di ruangredaksi, raffic diperoleh sebagai hasil produksi beriayang dibua warawan. Beria-beria yang di-klikpembacaakan menghasilkan pageview. Semakin banyak beriayang di-klik semakin besar pageview yang diperoleh.Semakin besar pageview, semakin besar poensi bisnisyang bisa diraih.

    Selanjunya, sehubungan dengan pageview

    ini, lazimnya, media-media online di Indonesiamemprakikkan gaya penulisan beria yang khas yaiuupdae beria sepoong-sepoong aau beria yangdipecah-pecah. Ada yang menyebu beria online adalahjurnalisme empa paragra karena dalam sau beriaisinya hanya empa paragra. Ada argumenasi yangmenyaakan, beria-beria yang sepoong-sepoong iu

    adalah naure online karena beria online harus cepadan merupakan rangkaian perkembangan aas suauperisiwa. api, dalam perspeki bisnis, beria yangsepoong-poong ini mengunungkan karena dapamelipagandakan pageview. ia akan meliha nani,bagaimana beria-beria model ini lanas beregangandengan kaidah-kaidah eik jurnalisik.

    Beria juga idak perama-ama mengenai soalpening, api menarik, aau seidaknya diberi judul yangmenarik. Judul yang idak menarik, idak akan banyakmenghasilkan klik.

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    45/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    46/90

    34

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    unuk menyampaikan gagasan dan opini mereka.

    isah Imanda dan Daniel umiwa di aas

    membukikan bahwa siapapun kini bisa menyampaikanapa saja kapanpun dan di manapun kepada publik. Diranah media sosial, apa yang dulu dipahami sebagai beriadan dikomunikasikan sau arah oleh media kini menjadipercakapan dalam komunikasi dua arah. ia enu idakakan mendiskusikan apa yang erjadi di wilayah mediasosial iu. Yang jadi persoalan adalah keika media online

    juga membuka ruang erjadinya percakapan iu padahalaman-halaman sius mereka.

    Media online membuka ruang-ruang percakapanpublik pada halaman komenar yang disediakan padaseiap beria. Seperi disebu di aas, ruang-ruangineraki ini secara niscaya memang merupakan nauremedia online. api, kia juga meliha bahwa ruang-ruangineraksi iu juga memiliki perspeki bisnis. Nah, enahseperi apa mekanisme yang diberlakukan redaksi padaseiap komenar pembaca yang masuk, yang pasi kiasering meliha komenar-komenar pembaca erasabinal, kasar, sarkas, dan jauh dari sopan sanun.

    Beriku beberapa komenar pembaca di sejumlah

    sius media online yang dikumpulkan Dewan Pers:

    ini arab satu ga tahu malu, udah terima suap pake

    syarat ini itu, dasar gila. Sayang negara kita ga mengenal

    hukum pancung untuk koruptor. (mengomentari berita

    soal Nazarudin).

    buat saya lebih suka bergaul dg orang batak..meski

    omongannya kasar tapi sangat gaul...kalo ambon...

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    47/90

    35

    hmmmmmm.....nggak tahulah...no commment...

    masing-masing punya bad beffeling about ambon....

    (mengomentari artikkel mengenai sejarah konflik

    etnis di Ambon).

    jessica! neil amstrong msk islam (lgsung modar),

    mohammad ali msk islam (stroke, parkinson,skrg hidup

    menderita), mike tyson msk islam (kariernya lgs habis

    dan msk penjara), michael jackson msk islam (gak lama

    kemudian modar), beberapa artis indo juga msk islam danmalapetaka lgs datang: crisye (modar), chica koeswoyo

    (bangga telah nikah dua x), ray sahetapi (anaknya modar),

    broeri pesolima (modar) dan byk lagi...kategori yang

    modar rata-rata menderita. itu hya sedikit contoh just

    be yr self girl. (mengomentari berita artis Jessica

    Iskandar yang membantah memeluk Islam).

    Selain membuka ruang publik pada halamankomenar, hampir semua media online di Indonesiamemiliki orum, sebuah media sosial empa pembacaberkumpul dan berineraksi sau sama lain. Di dalamorum, kia juga kerap menjumpai percakapan-

    percakapan sejenis. Malah ak sediki kia menjumpaiposing-posing bernuansa seronok di sana.

    Forum dan komenar pembaca memang bukan hasildari kerja-kerja jurnalisik, api keika dia ada melekapada sius media, sejauh mana ia juga erika pada kaidah-kaidah eik jurnalisik? Apakah ruang-ruang baru publikini dapa disebu sebagai bagian dari apa yang disebu

    kebebasan pers?Soal komenar ini, anggoa Dewan Pers Agus Sudibyo

    mengungkapkan, Dewan Pers kerap mendapa laporan

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    48/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    49/90

    37

    munias-komunias yang meleka pada media onlinememang seyogianya dikelola secara khusus, idak bisadibiarkan begiu saja. Mekanisme kelola diserahkan ke-pada media masing-masing. ujuan pengelolaan adalahmencipakan inerakvias yang seha. Online aciviypembaca harus diurus, dijaga. onrol aas pengelolaaniu merupakan angungjawab media, kaa edakurPelaksana omunias ompas.com Pepih Nugraha.

    Pemimpin edaksi Deik.com Arifin Ashydad

    menegaskan, media yang membangun komuniasonlinenya memiliki anggungjawab unuk mendidikanggoa komunias iu. Mekanisme konrol (yangdiberlakukan media online erhadap inerakiviaskomunias) menjadi sanga pening, kaanya.

    Antara cepat dan akuratSelanjunya, persoalan eik kedua adalah erkai

    dengan langgam baru jurnalisik yang peramakalidipelopori deik.com: cepa dan ringkas. Deik.commengudara perama kali ahun 1998 di engah siuasipoliik yang ak menenu pascajauhnya orde baru.Sapo Anggoro dalam bukunya menuurkan, pada

    masa iu banyak sekali inormasi beredar di dunia mayaenang siuasi poliik erkini yang idak jelas sumbernya.Inormasi-inormasi iu eruama berseliweran disejumlah mailing lis, di anaranya yang ama erkenaladalah milis Apakabarindonesia. Inormasi-inormasiiu mungkin saja benar, api mungkin juga salah.

    Di engah siuasi poliik yang idak menenu danerus berubah, demikian penuuran Sapo, deik.comingin hadir memberi inormasi yang jelas dan kredibel.arena idak perlu melewai proses mesin ceak, beria-

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    50/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    51/90

    39

    mengenai akurasi. Aas nama kecepaan, seringkaliberia-beria ayang anpa akurasi, mulai dari hal yangsederhana yaiu ejaan nama narasumber hingga yangpaling serius yaiu subsansi beria. isah Imanda di aasadalah conoh enang akurasi menyangku subsansiberia. Berunung, Imanda ernyaa hanya sosok fiki.Sapo mencaa, pada 24 Mei 2001 ada sius media onlineyang menayangkan beria Wimar Wioelar MeninggalDunia. Wimar adalah manan jurubicara almarhummanan Presiden Abdurrahman Wahid aau Gus Dur.Lelaki berubuh ambun iu adalah sosok yang populer.Sonak saja, beria iu membua gempar. Nyaanya,Wimar idak meninggal dunia. Hari iu ia memangdibawa ke rumah saki karena mendapa serangan sroke.abar soal meninggalnya Wimar kemudian dirala.

    Aas nama kecepaan, media seolah ak mempedulikan

    hak masyaraka unuk memperoleh inormasi yang benarsebagaimana ercanum dalam ode Eik WarawanIndonesia (EWI) buir 1, Warawan Indonesiamenghormai hak masyaraka unuk memperolehinormasi. Aas nama kecepaan pula, pasal 3 ode EikJurnalisik (EJ) seperi diabaikan. Pasal 3 menyaakan,Warawan Indonesia selalu menguji inormasi,

    memberiakan secara berimbang, idak mencampurkanaka dan opini yang menghakimi, sera menerapkanasas praduga ak bersalah. Beria Wimar WioelarMeninggal Dunia aau kisah Imanda di aas kia rasakanbukanlah beria hasil uji inormasi.

    Enah kapan mulainya dan siapa yang memulai, saaini kia berada pada zaman jurnalisme baru yaiu keikaproses uji beria dalam benuk verifikasi dan konfirmasiyang belum pasi adalah beria. Prinsip updae danmengalir adalah nilai baru yang hadir mengikui

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    52/90

    40

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    kemunculan media-media online. Pada iik ini, di manaseharusnya media berdiri: pada kecepaan aau akurasi?

    Linda angdiala, Pemimpin edaksi abar24.com dalam grup diskusi erokus mengakui, persoalankecepaan dan akurasi menjadi pergumulan dimedianya52. abar24.com adalah media online di bawahgrup Bisnis Indonesia. Para pengelolanya umumnyamemulai karirnya di Harian Bisnis Indonesia yangnoabene memiliki kulur berbeda. Linda mengakui,

    dalam relasi anara abar24.com dan Bisnis Indonesia,ada pandangan bahwa beria-beria indephdimainkandi sura kabar saja. Media online silakan bermainpada beria-beria dangkal. Yang pening naikindulu, verifikasi nani belakangan. Indeph-nya nani diceak aja. Nah, pandangan-pandangan seperi ini jugamenghalangi proses verifikasi erjadi, paparnya.

    Dalam kesempaan yang sama, Arifin menegaskan, ke-cepaan adalah kekhasan media online. alau idak cepa,bukan media online namanya. Menurunya, dalam soalkecepaan, kompeiior media online sesungguhnya bu-kan sesama media online, api media sosial. alau kiaidak cepa, dilahap habis kia sama media sosial, ujarnya.

    Lebih dari iu, ia menambahkan, soal kecepaan inisejainya juga elah menjadi hak masyaraka. Arinya,masyaraka inerne dewasa ini memiliki hak unukcepa ahu enang suau hal. Maka, keika media onlinememberlakukan kecepaan, kaa dia, sebenarnya mediaonline engah memenuhi hak masyaraka.

    Selanjunya, karena kecepaan elah menjadi naur

    media online, ambahnya, idak erelakkan memang

    52 Idem

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    53/90

    41

    ada perubahan dalam proses pemberiaan. Ia idakmenampik jika proses pemberiaan online yang erusupdae sepoong-sepoong merupakan bagian dariproses verifikasi mendapakan kebenaran. ebenaraniu idak hakiki. Apa yang disebu benar saa ini bisaidak benar beberapa saa lagi. ia juga bisa melihakebenaran yang berubah iu di media ceak aau elevisi.Menuru saya, yang pening dalam soal ini adalah bahwamedia online erus mendalami kebenaran iu. Mediaonline harus beranggunjawab mengikui seiap prosesinormasi hingga sampai ujungnya, erang dia.

    Arifin menconohkan apa yang dilakukan Deik.comdalam kasus Imanda. Menurunya, keika Deik.commemuuskan mengangka kasus Imanda, Deik.comberanggungjawab menunaskannya. Deik berhasilmenemui seseorang yang dapa memasikan bahwa

    kisah Amanda adalah bohong. Jadi, siapa bilang kisahAmanda iu idak ada ending-nya, jelas dia.

    Andi Lazuardi, Pemimpin edaksi Anaranews.commengingakan, dibanding kecepaan, akurasi jauh lebihberpengaruh erhadap kredibilias suau media. Olehkarena iu, apapun benuk mediumnya, ia berpendapa,akurasi adalah prinsip yang ak boleh diabaikan. Me-nampilkan erus menerus keidakakuraan aas namakecepaan lamba laun pasi akan mempengaruhi medi-anya, kaa dia.

    Direkur Insiue or Criminal Jusice eormAnggara Suwahju idak sepaka jika masalah akurasimelulu dilekakan pada media online. Menurunya,

    masalah akurasi juga kerap erjadi pada media ceakaau elevisi. Jadi, egasnya, seiap media hingga saa inimemang erus bergumul dengan persoalan akurasi.

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    54/90

    42

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    Menelisik diskusi di aas mengenai akurasi dankecepaan, baik jika kia melongok sebenar pandanganBill ovach dan om osensiel dalam SembilanElemen Jurnalisme. Mereka menyaakan, kewajibanperama jurnalisme adalah pada kebenaran53. Prinsipperama jurnalisme ini yaiu pengejaran akankebenaran yang idak bera sebelah adalah yang palingmembedakannya dari semua benuk komunikasi lain,ulis ovch dan osensiel.

    Selanjunya, ovach dan osensiel menuurkan,demi mengejar kebenaran iu, inisari jurnalisme adalahdisiplin verifikasi. Era eknologi inggi saa ini membawajurnalisme menyerupai percakapan54, sanga miripdengan jurnalisme perama yang berlangsung di kedaiminum dan kae 400 ahun lalu. Fungsi jurnalisme idakberubah secara mendasar meski kia elah memasuki era

    digial. eknik yang digunakan mungkin berlainan, apiprinsip-prinsip yang menggarisbawahinya eap sama.Yang perama dilakukan warawan adalah verifikasi,sebu ovach dan onsensiel. Verifikasi adalah prasyaramulak bagi akurasi. Oleh karena iu, bagaimanapun caradan benuknya, media online idak bisa melepaskan diridari disiplin verifikasi.

    Cover both side

    Selain menohok soal akurasi, prinsip cepa dan me-ngalir juga menyinggung prinsip lawas jurnalisik yaiusoal keberimbangan beria aau cover boh side. Soal ke-berimbangan beria ini ercanum dalam buir 3 EWI:

    53 Kovach, Bill., & Rosensiel, om. (2003), Sembilan Elemen Jurnalisme, Jakara: Panau.

    54 Idem

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    55/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    56/90

    44

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    berprasangka SAR, idak menyembunyikan ideniaskorban kejahaan susila, idak konfirmasi dan lain-lain(Liha abel).

    Tabel Kategori Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik Media Siber 2011

    No. Jenis Pelanggaran Online

    1 Tiadak berimbang 30

    2. Tidak menguji informasi/konfirmasi 6

    3. Tidak akurat 8

    4. Tidak menyembunyikan identitas korban kejahatan asusila 7

    5. Mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi 4

    6. Tidak jelas narasumbernya 1

    7. Prasangka SARA 8

    8. Tidak ada pelanggaran 1

    Total 65

    Grafik Jenis Media yang Diadukan

    2010

    Cetak

    103(72%)

    22(15%)

    28(17%) 19

    (13%)

    43(26%)

    97(58%)

    Elektronik Siber

    2010 20102011 2011 2011

    Meski pengaduan aas media ceak lebih banyakdibanding pengaduan aas media online, api renpengaduan erkai pemberiaan media online meningka

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    57/90

    45

    dibanding ahun sebelumnya. Menuru caaan dewanpers, sepanjang 2011 pengaduan pelanggaran kode eikpemberiaan didominasi oleh media ceak dengan 97pengaduan aau 58 persen, media siber 43 (26 persen),dan media elekronik 28 pengaduan (17 persen) (Lihagrafik). Sebelumnya, pada 2010, laporan aas mediaceak sebanyak 103 pengaduan (72 persen), elekronik22 pengaduan (15 persen), dan siber 19 pengaduan (13persen) (Liha grafik).

    Mendidik pembaca

    Zaman memang berubah. iap medium mediamemiliki karakernya yang khas. Begiu pula, inernememiliki gaya jurnalisme yang khas. ekhasan ini idakhanya perlu dimafumi oleh para pengelola media, akkalah pening dari iu, pembaca juga perlu diedukasimengenai medium baru iu. Daru Priyambodo,Pemimpin edaksi empo.co mengingakan, mediaonline idak bisa begiu saja memberlakukan beriadalam perspeki pengelola dan bersembunyi di balikkarakerisik online. Media online, menurunya, punyakewajiban juga unuk mendidik pembaca bagaimanacaranya memahami gaya pemberiaan online. erhadappersoalan akurasi dan keberimbangan beria, misalnya,media online wajib memberiahu apakah beria yangdiayangkannya sudah eruji dalam dua kaidah ersebu.

    Dalam beria bisa diulis, misalnya di bagian akhir, beriaini sudah eruji aau belum, beria ini belum erkonfirmasi,kalau Anda mau mengikui updae-nya silakan media mem-

    beriahu caranya. Jadi kalau beria iu adalah sekadar isyuaau apa, jangan disamarkan seolah-olah beria ini dianggapbenar. Dengan demikian publik bisa dengan jernih mengi-

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    58/90

    46

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    kui beria dengan benar pula, erangya.

    Persoalan lain

    Dalam diskusi grup erokus, CEO sekaliguspemimpin redaksi gressnews.com, Agusinus Edyrisiano, mengemukan persoalan lain yang menurunyakurang mendapa perhaian para pengelola mediayaiu soal conen agregaor. Secara sederhana, conen

    agregaor adalah sius yang mengepul aneka inormasidari berbagai sius lain. Ia idak memproduksi, hanyamengumpulkan. Secara eknis, prakik pengepulan inidapa dilakukan secara oomais melalui sisem SSdan sejenisnya. alau hanya mengumpulkan barangkaliidak soal. Yang jadi soal adalah keika sius pengepuliu kemudian mendulang bisnis dari sesuau yang idak

    diproduksinya sendiriEiskah ini? guga Agus. Bagi saya, ia menambah-

    kan, beria iu adalah nyawa. Warawan-warawan sayamengejar beria di jalanan dengan risiko nyawa, lalu adaorang yang mengumpulkan beria-beria iu begiu sajadan mendapakan keunungan dari peraruhan nyawawarawan-warawan saya.

    Sius-siu besar seperi Yahoo dan Google sudah lamamemprakikkan cara-cara ini. Yahoonews dan Google-news adalah conen agregaor. eduanya idak mem-produksi beria, api mengumpulkannya dari berbagaisius beria. Halaman pengepul iu lanas menghasilkaniklan bagi Yahoo dan Google. Dalam sebuah kesempaan,

    bos media uper Murdock pernah menyinggung soal ini.Menurunya, google seharusnya membayar seiap beriayang dicomo dari sejumlah media milik bos sarnews iu.

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    59/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    60/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    61/90

    49

    khusus soal dampak beria-beria anpa verifikasi yangersebar cepa dan membahayakan masyaraka. Iamenconohkan kasus yang erjadi di Nusa enggaraBara (NB). Beredar kabar beranai melalui SMS(shor message service) mengenai isu penculikan anak.SMS iu memina masyaraka unuk mewaspadai sebuahmobil Daihasu Xenia dan pengendara moor dengannomor polisi erenu yang disebu sebagai pelakupenculikan. Ciri-ciri pengendara juga disebukan dalamSMS ersebu. Hasilnya, lima orang ewas dihakimimassa. Cilakanya, lima orang yang ewas iu diyakiniidak ada kaiannya dengan kasus penculikan. evolusiinormasi yang menelurkan elepon selular dan jejaringmedia sosial membua inormasi ersebar sebegiudahsya. Seiap deik, beragam inormasi anpa klarifikasiersebar di engah masyaraka. Oleh karena iu, menuru

    Suwarjono, publik sebenarnya memiliki kebuuhanbesar akan inormasi yang erklarifikasi. Sangalah layakjika media online yang sejainya adalah anak kandungrevolusi inormasi iu bisa memainkan peran dalammemberikan inormasi yang benar kepada publik.

    Masih erkai soal beria-beria anpa verifikasi aaukonfirmasi, anggoa Dewan Pers Agus Sudibyo memberi

    caaan. Menurunya, proses kerja pemberiaan padamedia online sanga berbeda dengan prakik pemberiaanpada media-media mainsream lain. Di media lain,lazimnya redaksi memberlakukan mekanisme konrolsebelum beria diayangkan. Warawan mendapa beria,beria dirapakan, diulis, diedi, baru diayangkan. Dimedia online berbeda. Beria diulis, diunggah, baru

    dikonrol. Mungkinkah jurnalisme dilakukan anpaproses ediing? guganya.

    Dalam prakik kerja macam iu, erang dia, media

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    62/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    63/90

    51

    diawarkan media online kepada pembacanya. enangkomenar-komenar yang dirasa idak panas, merekamenyerahkan sepenuhnya pengelolaan komenar padamekanisme kebijakan media online.

    erkai dengan pengelolaan komener, DonnyBU menyoroi kebijakan verifikai yang dierapkansejumlah media online erhadap komunias mereka.Seperi dikeahui, demi mendapakan komunias yangseha (idak berkomenar kasar dan SAR) sejumlah

    media online memina daa deail enang ideniasmember-nya. Sejauh mana media beranggungjawaberhadap daa-daa iu. arena kia ahu daa-daa iuenu berguna bagi media online dalam melakukanprofiling erhadap pembaca mereka. Dalam privacypolicy-nya media online harus menyaakan bahwa daayang diberikan oleh anggoa idak akan disebarkan

    kepada pihak-pihak lain, kaa Donny.

    Pedoman Pemberitaan Media Siber

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    64/90

    52

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    65/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    66/90

    54

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    kenyaaan enang kosongnya auran hukum iu, AJIIndonesia berperan aki dalam serangkaian peremuandengan pihak-pihak berkepeningan di media onlineyang diasiliasi Dewan Pers. Seelah melewai sejumlahdiskusi yang hanga, akhirnya, awal Februari 2012, DewanPers bersama sejumlah komunias pers merilis PedomanPemberiaan Media Siber (Isi lengkap pedomanpemberiaan media siber silakan liha lampiran).Pedoman ini dimaksudkan sebagai reormulasipenerapan kaidah-kaidah eik jurnalisik dalam ranahdunia maya. Pedoman ini juga dimaksudkan unukmenyeimbangkan kebebasan berpendapa di mediasiber dengan prinsip-prinsip ruang publik yang beradab.Selain iu, pedoman ini mereduksi poensi kriminalisasierhadap media siber dan para komenaor/parisipanberdasarkan UU IE, UHP dan lainnya.

    Pedoman ini enu saja belum final. ia perlumengevaluasinya erus menerus seiring perkembanganmedia yang juga erus berubah. Dalam grup diskusierokus erungkap, para pengelola media onlinemasih belum sepaka soal dimasukkannya pengauraninerakivias komunias dalam pedoman iu. Sebab,mereka berpendapa, komunias bukan bagian dari

    jurnalisik. Anggara mengemukakan, jika ada persoalan

    dengan orum, komenar, dan blog, iu bukan ranahDewan Pers. Menurunya, perusahaan pers yangermakub dalam UU Pers idak masuk dalam lingkupanggungjawab dalam persoalan orum, blog, dankomenar. Jadi bua apa Dewan Pers mengaur soal ini?kaa dia.

    edakur Pelaksana Viva yang juga Sekjen AJI

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    67/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    68/90

    56

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    pada beria yang bersangkuan. Juga diaur mengenaipencabuan beria jika erkai masalah SAR, kesusilaan,masa depan anak, pengalaman raumaik korban aauberdasarkan perimbangan lain yang dieapkan DewanPers.

    Beriku pedoman pemberiaan media siber yangdikeluarkan Dewan Pers56.

    PEDOMAN PEMBERITAANMEDIA SIBER

    Kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan berekspresi,

    dan kemerdekaan pers adalah hak asasi manusia yang

    dilindungi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan

    Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB. Keberadaanmedia siber di Indonesia juga merupakan bagian dari

    kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan berekspresi, dan

    kemerdekaan pers.

    Media siber memiliki karakter khusus sehingga

    memerlukan pedoman agar pengelolaannya dapat

    dilaksanakan secara profesional, memenuhi fungsi, hak,

    dan kewajibannya sesuai Undang-Undang Nomor 40

    Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Untuk

    itu Dewan Pers bersama organisasi pers, pengelola media

    siber, dan masyarakat menyusun Pedoman Pemberitaan

    Media Siber sebagai berikut:

    56 hp://dewanpers.or.id/index.php?opion=com_conen&view=aricle&id=908:pedoman-pemberiaan-media-siber&caid=55:pedoman&Iemid=113

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    69/90

    57

    1. Ruang Lingkup

    a. Media Siber adalah segala bentuk media yang

    menggunakan wahana internet dan melaksanakan

    kegiatan jurnalistik, serta memenuhi persyaratan

    Undang-Undang Pers dan Standar Perusahaan Pers

    yang ditetapkan Dewan Pers.

    b. Isi Buatan Pengguna (User Generated Content)

    adalah segala isi yang dibuat dan ataudipublikasikan oleh pengguna media siber, antara

    lain, artikel, gambar, komentar, suara, video

    dan berbagai bentuk unggahan yang melekat

    pada media siber, seperti blog, forum, komentar

    pembaca atau pemirsa, dan bentuk lain.

    2. Verifikasi dan keberimbangan berita

    a. Pada prinsipnya setiap berita harus melalui

    verifikasi.

    b. Berita yang dapat merugikan pihak lain

    memerlukan verifikasi pada berita yang

    sama untuk memenuhi prinsip akurasi dan

    keberimbangan.c. Ketentuan dalam butir (a) di atas dikecualikan,

    dengan syarat:

    1. Berita benar-benar mengandung kepentingan

    publik yang bersifat mendesak;

    2. Sumber berita yang pertama adalah sumber

    yang jelas disebutkan identitasnya, kredibel

    dan kompeten;

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    70/90

    58

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    3. Subyek berita yang harus dikonfirmasi tidak

    diketahui keberadaannya dan atau tidak dapat

    diwawancarai;

    4. Media memberikan penjelasan kepada

    pembaca bahwa berita tersebut masih

    memerlukan verifikasi lebih lanjut yang

    diupayakan dalam waktu secepatnya.

    Penjelasan dimuat pada bagian akhir dariberita yang sama, di dalam kurung dan

    menggunakan huruf miring.

    d. Setelah memuat berita sesuai dengan butir (c),

    media wajib meneruskan upaya verifikasi, dan

    setelah verifikasi didapatkan, hasil verifikasi

    dicantumkan pada berita pemutakhiran

    (update) dengan tautan pada berita yang belumterverifikasi.

    3. Isi Buatan Pengguna (User Generated Content)

    a. Media siber wajib mencantumkan syarat dan

    ketentuan mengenai Isi Buatan Pengguna yang

    tidak bertentangan dengan Undang-UndangNo. 40 tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik

    Jurnalistik, yang ditempatkan secara terang dan

    jelas.

    b. Media siber mewajibkan setiap pengguna

    untuk melakukan registrasi keanggotaan dan

    melakukan proses log-in terlebih dahulu untuk

    dapat mempublikasikan semua bentuk Isi Buatan

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    71/90

    59

    Pengguna. Ketentuan mengenai log-in akan diatur

    lebih lanjut.

    c. Dalam registrasi tersebut, media siber mewajibkan

    pengguna memberi persetujuan tertulis bahwa Isi

    Buatan Pengguna yang dipublikasikan:

    1. Tidak memuat isi bohong, fitnah, sadis dan

    cabul;

    2. Tidak memuat isi yang mengandungprasangka dan kebencian terkait dengan suku,

    agama, ras, dan antargolongan (SARA), serta

    menganjurkan tindakan kekerasan;

    3. Tidak memuat isi diskriminatif atas dasar

    perbedaan jenis kelamin dan bahasa, serta

    tidak merendahkan martabat orang lemah,

    miskin, sakit, cacat jiwa, atau cacat jasmani.

    d. Media siber memiliki kewenangan mutlak untuk

    mengedit atau menghapus Isi Buatan Pengguna

    yang bertentangan dengan butir (c).

    e. Media siber wajib menyediakan mekanisme

    pengaduan Isi Buatan Pengguna yang dinilai

    melanggar ketentuan pada butir (c). Mekanismetersebut harus disediakan di tempat yang dengan

    mudah dapat diakses pengguna.

    f. Media siber wajib menyunting, menghapus, dan

    melakukan tindakan koreksi setiap Isi Buatan

    Pengguna yang dilaporkan dan melanggar

    ketentuan butir (c), sesegera mungkin secara

    proporsional selambat-lambatnya 2 x 24 jam

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    72/90

    60

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    setelah pengaduan diterima.

    g. Media siber yang telah memenuhi ketentuan pada

    butir (a), (b), (c), dan (f) tidak dibebani tanggung

    jawab atas masalah yang ditimbulkan akibat

    pemuatan isi yang melanggar ketentuan pada butir

    (c).

    h. Media siber bertanggung jawab atas Isi Buatan

    Pengguna yang dilaporkan bila tidak mengambiltindakan koreksi setelah batas waktu sebagaimana

    tersebut pada butir (f).

    4. Ralat, Koreksi, dan Hak Jawab

    a. Ralat, koreksi, dan hak jawab mengacu pada

    Undang-Undang Pers, Kode Etik Jurnalistik, dan

    Pedoman Hak Jawab yang ditetapkan Dewan Pers.

    b. Ralat, koreksi dan atau hak jawab wajib ditautkan

    pada berita yang diralat, dikoreksi atau yang diberi

    hak jawab.

    c. Di setiap berita ralat, koreksi, dan hak jawab wajib

    dicantumkan waktu pemuatan ralat, koreksi, dan

    atau hak jawab tersebut.

    d. Bila suatu berita media siber tertentu

    disebarluaskan media siber lain, maka:

    1. Tanggung jawab media siber pembuat berita

    terbatas pada berita yang dipublikasikan di

    media siber tersebut atau media siber yang

    berada di bawah otoritas teknisnya;

    2. Koreksi berita yang dilakukan oleh sebuah

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    73/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    74/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    75/90

    63

    LAMPIRAN 1:

    Kode EtikWartawan Indonesia

    EMEDEKAN pers merupakan sarana erpe-nuhinya hak asasi manusia unuk berkomunikasidan memperoleh inormasi. Dalam mewujudkankemerdekaan pers, warawan Indonesia menyadariadanya anggung jawab sosial sera keberagamanmasyaraka. Guna menjamin egaknya kebebasan perssera erpenuhinya hak-hak masyaraka diperlukansuau landasan moral/eika proesi yang bisa menjadi

    pedoman operasional dalam menegakkan inegriasdan proessionalias warawan. Aas dasar iu, warawanIndonesia meneapkan ode Eik:

    1. Warawan Indonesia menhormai hak masyarakaunuk memperoleh inormasi yang benar.

    2. Warawan Indonesia menempuh aa carayang eis unuk memperoleh dan menyiarkaninormasi sera memberikan idenias kepadasumber inormasi.

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    76/90

    64

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    3. Warawan Indonesia menghormai asas pradugaak bersalah, idak mencampurkan aka denganopini, berimbang dan selalu menelii kebenaraninormasi, sera idak melakukan plagia.

    4. Warawan Indonesia idak menyiarkan inormasiyang bersia dusa, finak, sadis dan cabul, seraidak menyebu idenias korban kejahaan susila.

    5. Warawan Indonesia idak menerima suap, danidak menyalahkan proesi.

    6. Warawan Indonesia memiliki Hak olak,menghargai keenuan embargo, inormasi laarbelakang dan off he record sesuai kesepakaan.

    7. Warawan Indonesia segera mencabu danmerala kekeliruan dalam pemberiaan seramelayani Hak Jawab.

    Pengawasan dan peneapan sanksi aas pelanggarankode eik ini sepenuhnya diserahkan kepada jajaran persdan dilaksanakan oleh Organisasi yang dibenuk unukiu.

    Bandung, 6 Agusus 1999

    Kami atas nama organisasi wartawan Indonesia :

    1. AJI Lukas Luwarso2. ALJI endy Soekamo3. AWAM Qohari halil4. AWE usyano5. HIPSI M.A. Nasuion

    6. HIPWI .E. Hermawan, S.7. HIWAMI H. Erwin Amril8. HPPI H. Suomo Parasho

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    77/90

    65

    9. IJI Achmad Zihni iai10. IPPI Eddy Syahron Purnama11. IWAI Ferdinad .12. IWI osihan Sinulingga13. EWADI M. Suprapo, S14. O-WAPPI HAns Max awengian15. OWI H. Lahmuddin B. Nasuion16. WI Arsyid Silazim17. WI . Priyo M. Ismail18. PEWAPI Andi Amiruddin M19. PJI Darwin Hulalaa20. PWFI H.M. Sampelan21. PWI arman Azzam22. SEPENAS G. usly23. SEIK PEWAA Maspendi24. SOMPI Yayan .

    25. SWAMI H. amlan M.26. SWII MH. Gunarso G..

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    78/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    79/90

    67

    LAMPIRAN 2:

    Kode Etik Jurnalistik57

    EMEDEKAN berpendapa, berekspresi, danpers adalah hak asasi manusia yang dilindungi Pancasila,Undang-Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal

    Hak Asasi Manusia PBB. emerdekaan pers adalahsarana masyaraka unuk memperoleh inormasi danberkomunikasi, guna memenuhi kebuuhan hakikidan meningkakan kualias kehidupan manusia. Dalammewujudkan kemerdekaan pers iu, warawan Indonesiajuga menyadari adanya kepeningan bangsa, anggungjawab sosial, keberagaman masyaraka, dan norma-

    norma agama.Dalam melaksanakan ungsi, hak, kewajiban dan

    peranannya, pers menghormai hak asasi seiap orang,karena iu pers diunu proesional dan erbuka unukdikonrol oleh masyaraka.

    Unuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi

    hak publik unuk memperoleh inormasi yang benar,

    57 htp://www.dewanpers.org/dpers.php?x=kej&y=de&z=7cc41713ba1b1dc60f2f5f6421866712

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    80/90

    68

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    warawan Indonesia memerlukan landasan moraldan eika proesi sebagai pedoman operasional dalammenjaga kepercayaan publik dan menegakkan inegriassera proesionalisme. Aas dasar iu, warawan Indonesiameneapkan dan menaai ode Eik Jurnalisik

    Pasal 1Wartawan Indonesia bersikap independen,menghasilkan berita yang akurat, berimbang,

    dan tidak beritikad buruk.

    Penafsiran

    a. Independen berari memberiakan perisiwaaau aka sesuai dengan suara hai nurani anpacampur angan, paksaan, dan inervensi daripihak lain ermasuk pemilik perusahaan pers.

    b. Akura berari dipercaya benar sesuai keadaanobjeki keika perisiwa erjadi.

    c. Berimbang berari semua pihak mendapakesempaan seara.

    d. idak beriikad buruk berari idak ada nia secarasengaja dan semaa-maa unuk menimbulkankerugian pihak lain.

    Pasal 2Wartawan Indonesia menempuh cara-carayang profesional dalam melaksanakan tugasjurnalistik.

    Penafsiran

    Cara-cara yang proesional adalah:

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    81/90

    69

    a. Menunjukkan idenias diri kepada narasumber;

    b. Menghormai hak privasi;

    c. idak menyuap;d. Menghasilkan beria yang akual dan jelas

    sumbernya;

    e. ekayasa pengambilan dan pemuaan aau pe-nyiaran gambar, oo, suara dilengkapi dengankeerangan enang sumber dan diampilkan se-

    cara berimbang;. Menghormai pengalaman raumaik narasumber

    dalam penyajian gambar, oo, suara;

    g. idak melakukan plagia, ermasuk menyaakanhasil lipuan warawan lain sebagai karya sendiri;

    h. Penggunaan cara-cara erenu dapa diperim-bangkan unuk pelipuan beria invesigasi bagikepeningan publik.

    Pasal 3Wartawan Indonesia selalu mengujiinformasi, memberitakan secara berimbang,

    tidak mencampurkan fakta dan opini yangmenghakimi, serta menerapkan asas pradugatak bersalah.

    Penafsiran

    a. Menguji inormasi berari melakukan check andrecheck enang kebenaran inormasi iu.

    b. Berimbang adalah memberikan ruang aau wakupemberiaan kepada masing-masing pihak secaraproporsional.

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    82/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    83/90

    71

    dan tidak menyebutkan identitas anak yangmenjadi pelaku kejahatan.

    Penafsirana. Idenias adalah semua daa dan inormasi yang

    menyangku diri seseorang yang memudahkanorang lain unuk melacak.

    b. Anak adalah seorang yang berusia kurang dari 16ahun dan belum menikah.

    Pasal 6Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakanprofesi dan tidak menerima suap.

    Penafsiran

    a. Menyalahgunakan proesi adalah segala indakanyang mengambil keunungan pribadi aasinormasi yang diperoleh saa berugas sebeluminormasi ersebu menjadi pengeahuan umum.

    b. Suap adalah segala pemberian dalam benukuang, benda aau asilias dari pihak lain yangmempengaruhi independensi.

    Pasal 7Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untukmelindungi narasumber yang tidak bersediadiketahui identitas maupun keberadaannya,menghargai ketentuan embargo, informasi

    latar belakang, dan off the record sesuaidengan kesepakatan.

    Penafsiran

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    84/90

    72

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    a. Hak olak adalak hak unuk idak mengungkapkanidenias dan keberadaan narasumber demikeamanan narasumber dan keluarganya.

    b. Embargo adalah penundaan pemuaan aaupenyiaran beria sesuai dengan perminaannarasumber.

    c. Inormasi laar belakang adalah segala inormasiaau daa dari narasumber yang disiarkan aaudiberiakan anpa menyebukan narasumbernya.

    d. Off he record adalah segala inormasi aau daadari narasumber yang idak boleh disiarkan aaudiberiakan.

    Pasal 8Wartawan Indonesia tidak menulis ataumenyiarkan berita berdasarkan prasangkaatau diskriminasi terhadap seseorang atasdasar perbedaan suku, ras, warna kulit,agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidakmerendahkan martabat orang lemah, miskin,sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.

    Penafsiran

    a. Prasangka adalah anggapan yang kurang baikmengenai sesuau sebelum mengeahui secarajelas.

    b. Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan.

    Pasal 9Wartawan Indonesia menghormati haknarasumber tentang kehidupan pribadinya,

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    85/90

    73

    kecuali untuk kepentingan publik.

    Penafsiran

    a. Menghormai hak narasumber adalah sikapmenahan diri dan berhai-hai.

    b. ehidupan pribadi adalah segala segi kehidupanseseorang dan keluarganya selain yang erkaidengan kepeningan publik.

    Pasal 10Wartawan Indonesia segera mencabut,meralat, dan memperbaiki berita yang kelirudan tidak akurat disertai dengan permintaanmaaf kepada pembaca, pendengar, dan ataupemirsa.

    Penafsiran

    a. Segera berari indakan dalam waku secepamungkin, baik karena ada maupun idak adaeguran dari pihak luar.

    b. Perminaan maa disampaikan apabila kesalahanerkai dengan subsansi pokok.

    Pasal 11Wartawan Indonesia melayani hak jawab danhak koreksi secara proporsional.

    Penafsiran

    a. Hak jawab adalah hak seseorang aau sekelompokorang unuk memberikan anggapan aausanggahan erhadap pemberiaan berupa akayang merugikan nama baiknya.

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    86/90

    74

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    b. Hak koreksi adalah hak seiap orang unukmembeulkan kekeliruan inormasi yangdiberiakan oleh pers, baik enang dirinyamaupun enang orang lain.

    c. Proporsional berari seara dengan bagian beriayang perlu diperbaiki.

    Penilaian akhir aas pelanggaran kode eik jurnalisikdilakukan Dewan Pers. Sanksi aas pelanggaran kodeeik jurnalisik dilakukan oleh organisasi warawan dan

    aau perusahaan pers.

    Jakara, Selasa, 14 Mare 2006

    Kami atas nama organisasi wartawan dan organisasiperusahaan pers Indonesia:

    1. Aliansi Jurnalis Independen (AJI); Abdul Manan2. Aliansi Warawan Independen (AWI); Alex Suejo3. Asosiasi elevisi Swasa Indonesia (AVSI); Uni

    Z Lubis4. Asosiasi Warawan Demokrasi Indonesia

    (AWDI); O. Syahyan Budiwahyu5. Asosiasi Warawan oa (AW); Dasmir Ali

    Malayoe6. Federasi Serika Pewara; Masendi7. Gabungan Warawan Indonesia (GWI); Fowaa

    Hia8. Himpunan Penulis dan Warawan Indonesia

    (HIPWI); E Hermawan S9. Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia

    (HIPSI); Syahril10. Ikaan Jurnalis elevisi Indonesia (IJI); Beki

    Nugroho

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    87/90

    75

    11. Ikaan Jurnalis Penegak Harka dan MarabaBangsa (IJAP HAMBA); Boyke M. Nainggolan

    12. Ikaan Pers dan Penulis Indonesia(IPPI); asmarios SmHk

    13. esauan Warawan Demokrasi Indonesia(EWADI); M. Suprapo

    14. omie Warawan eormasi Indonesia(WI); Sakaa Barus

    15. omie Warawan Indonesia (WI); HermanSanggam

    16. omie Nasional Warawan Indonesia(OMNAS-WI); A.M. Syariuddin

    17. omie Warawan Pelacak Proesional Indonesia(OWAPPI); Hans Max awengian

    18. orp Warawan epublik Indonesia(OWI); Hasnul Amar

    19. Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI); IsmedHasan Puro20. Persauan Warawan Indonesia (PWI); Wina

    Armada Sukardi21. Persauan Warawan Pelacak Indonesia

    (PEWAPI); Andi A. Mallarangan22. Persauan Warawan eaksi Cepa Pelacak asus

    (PWCP); Jaja Suparja amli23. Persauan Warawan Independen eormasiIndonesia (PWII); amses amona S.

    24. Perkumpulan Jurnalis Nasrani Indonesia(PJNI); Ev. obinson ogap Siagian

    25. Persauan Warawan Nasional Indonesia(PWNI); usli

    26. Serika Penerbi Surakabar (SPS) Pusa; MahumMasoem27. Serika Pers eormasi Nasional

    (SEPENAS); Laode Hazirun

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    88/90

    76

    MEDIA ONLINE: PEMBACA, LABA, DAN ETIKA

    28. Serika Warawan Indonesia (SWI); DanielChandra

    29. Serika Warawan Independen Indonesia(SWII); Gunarso usumodiningra

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    89/90

  • 8/12/2019 (AJI.OR.ID) Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

    90/90