8
Strategi dan metode mengembangkan akuntabilitas sosial Dalam Journal Social Accountability- An Introduction to the Concept and Emerging Practice (Malena; Forster; Singh, 2004: 10- 12), mengatakan bahwa strategi dan metode dari akuntabilitas sosial dikembangkan untuk mempromosikan akuntabilitas sosial. Untuk menggunakan metode akuntabilitas, terdapat beberapa strategi yaitu a) Persiapan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi strategi pengurangan kemiskinan b) Proses reformasi sektor publik dan manajemen pengeluaran publik c) Proyek pembangunan berbasis masyarakat d) Intervensi sektoral (misalnya, dibidang kesehatan, pendidikan, transportasi, air, dan saanitasi). Dalam melaksanakan dan mengaplikasikan mekanisme akuntabilitas sosial, beberapa pihak langsung melibatkan warga biasa dalam proses mengalokasikan, pencairan, monitoring,, dan evaluasi penggunaan sumber daya publik. Cara atau strategi tersebut dirasa efektif dalam mengaplikasikan akuntabilitas sosial, karena arus sumber daya yang ditempatkan disegala tindakan dalam kebjakan yang dianut. Hal-hal diatas merupakan bentuk strategi untuk mengimplementasikan akuntabilitas sosial. Dibawah ini penjelasan singkat mengenai metode akuntabilitas sosial, yang digunakan sebagai titik masuk pada tahapan yang berbeda dari kebijakan publik dan siklus manajemen

Akuntabilitas Sosial

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Akuntabilitas Sosial

Citation preview

Page 1: Akuntabilitas Sosial

Strategi dan metode mengembangkan akuntabilitas sosial

Dalam Journal Social Accountability- An Introduction to the Concept and Emerging

Practice (Malena; Forster; Singh, 2004: 10- 12), mengatakan bahwa strategi dan metode

dari akuntabilitas sosial dikembangkan untuk mempromosikan akuntabilitas sosial. Untuk

menggunakan metode akuntabilitas, terdapat beberapa strategi yaitu

a) Persiapan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi strategi pengurangan kemiskinan

b) Proses reformasi sektor publik dan manajemen pengeluaran publik

c) Proyek pembangunan berbasis masyarakat

d) Intervensi sektoral (misalnya, dibidang kesehatan, pendidikan, transportasi, air, dan

saanitasi).

Dalam melaksanakan dan mengaplikasikan mekanisme akuntabilitas sosial, beberapa

pihak langsung melibatkan warga biasa dalam proses mengalokasikan, pencairan,

monitoring,, dan evaluasi penggunaan sumber daya publik. Cara atau strategi tersebut

dirasa efektif dalam mengaplikasikan akuntabilitas sosial, karena arus sumber daya yang

ditempatkan disegala tindakan dalam kebjakan yang dianut. Hal-hal diatas merupakan

bentuk strategi untuk mengimplementasikan akuntabilitas sosial.

Dibawah ini penjelasan singkat mengenai metode akuntabilitas sosial, yang digunakan

sebagai titik masuk pada tahapan yang berbeda dari kebijakan publik dan siklus

manajemen pengeluaran publik

a) Kebijakan Partisipatif dan penyusunan anggaran

Metode ini berkembang dan menjadi tren, seiring munculnya pengenalan strategi

pengentasan kemiskinan ditingkat nasional dan inisiatif pembangunan berbasis

masyarakat ditingkat lokal. Kebijakan partisipatif, melibatkan partisipasi warga negara

secara langsung dalam merumuskan kebijakan publik dan anggaran, yaitu dalam hal

mengusulkan proyek dan mengalokasikan dana. Pendekatan lain untuk pembentukan

anngaran partisipatif adalah ketika aktor masyarakat sipil mempersiapkan anggaran

alternatif, dengan tujuan untuk mempengaruhi penyusunan anggaran dengan

mengungkapkan preferensi warga.

b) Kebijakan partisipatif dan analisis anggaran

Ulasan anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah sebenarnya digunakan untuk

menilai apakah alokasi yang selama ini dikeluarkan oleh pemerintah sudah sesuai

Page 2: Akuntabilitas Sosial

komitmen sosial yang diberikan oleh pemerintah. Kebijakan patisipatif dan analisis

anggaran, ada kemungkinan digunakan untuk menganalisis dampak dan implikasi dari

alokasi anggaran, memeriksa isi teknis anggaran, meningkatkan kesadaran tentang isu-isu

yang berhubungan dengan anggaran, dan kebijakan ini ditujukan untuk melakukan

kampanye pendidikan publik untuk meningkatkan anggaran keaksaraan. Pada tingkat

lokal, kebijakan ini digunakan untuk melihat partisipasi dalam penyusunan anggaran,

upaya untuk mempublikasikan dan mendorong perdebatan seputar isi anggaran daerah

dapat melayani untuk meningkatkan pemahaman publik tentang isu-isu anggaran dan

kendala, serta mendorong keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan dan pengawasan.

c) Belanja Publik partisipatif atau pelacakan masukan

Kelompok masyarakat bersama dengan pemerintah, bersama-sama untuk

mengidentifikan kebocoran dan hambatan dalam aliran sumber daya keuangan atau input.

Kelompok ini mempekerjakan penerima manfaat pelayanan pemerintah untuk

mengumpulkan dan menyebarkan data publik pada input dan pengeluaran. Pendekatan ini

sering menggunakan triangulasi informasi yang diterima dari catatan pencairan

kementerian keuangan, perhitungan yang diserahkan oleh lembaga dan informasi yang

diperoleh dari penyelidikan independen, misalnya dengan menggunakan alat-alat sosial.

Informasi yang didapatkan tersebut, disebarluaskan melalui penggunaan media, publikasi

dan pertemuan-pertemuan publik.

d) Pemantauan kinerja dan evaluasi partisipatif

Untuk memantau pelaksanaan kinerja pelayanan publik atau proyek, dan

mengevaluasi dampaknya, memerlukan kerja sama dengan kelompok masyarakat atau

komunitas, karena mereka telah memiliki indikator sendiri untuk memantau dan

mengevaluasi dampak tersebut. Pemantauan dan pengevaluasian yang dilakukan dapat

dicapai dengan menggunakan pemantauan partisipatif dan alat evaluasi (seperti penilaian

dari masyarakat) dan ditingkat yang lebih luas, melalui penggunaan survei opini publik,

yaitu dengar pendapat publlik atau warga. Temuan-temuan yang ditemukan, disajikan

pada pertemuan tatap muka, dimana pengguna dan penyedia layanan datang bersama-

sama untuk membahas bukti-bukti dan mencari solusi. Atau bisa juga dengan

menyebarluaskan data-data (rapor warga) secara terbuka, yang lalu disajikan kepada

pejabat pemerintah untuk menuntut akuntabilitas, dan menuntut perubahan.

Page 3: Akuntabilitas Sosial

Empat metode diatas, memiliki potensi untuk menghasilkan hasil operasional yang

siginifikan (misalnya, peningkatan kinerja, dan pengenalan tindakan korektif), serta untuk

hasil proses, misalnya dari segi kelembagaan, perilaku dan relasional perubahan. Ketika

pendekatan sistem diadopsi dan adanya dukungan terhadap inisiatif akuntabilitas sosial

dengan keseluruhan tahap kebijakan publik dan siklus pengeluaran, maka akan timbul

dampak dan sinergi yang siginifikan terkait dengan akuntabilitas sosial yang ada

dimasyarakat.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan Akuntabilitas Sosial

a) Konteks dan budaya politik

Pertanggungjawaban sosial sangat ditentukan oleh kontek dan budaya politik yang

ada. Kelayakan dan keberhasilan inisiatif akuntabilitas sosial sangat tergantung pada

rezim politik yang demokratis, sistem multi partai yang diaplikasikan sesuai dengan

tempatnya, serta hak-hak politik dan sipil dijamin termasuk akses teerhadap informasi

dan kebebasan berekspresi, berserikat dan berkumpul, serta dilihat dari ada atau tidaknya

transparansi politik dan kejujuran. Faktor hukum, kelembagaan, dan sosial budaya juga

akan memiliki pengaruh penting terhadap keberhasilan kegiatan akuntabilitas sosial.

b) Akses terhadap informasi

Ketersediaan dan keandalan dokumen dan data publik, sangat penting untuk

membangun akuntabilitas sosial. Dasar kegiatan akuntabilitas sosial adalah informasi,

sedangkan untuk keberhasilan mekanisme akuntabilitas sosial dapat dilihat dari kualitas

dan aksesibilitas. Untuk mengawali akuntabilitas sosial, fokus pertama yang dilakukan

adalah melindungi undang-undang kebebasan informasi, mengatasi kurangnya kemauan

politik untuk mengungkapkan, dan atau memperkuat kapasitas teknis dari lembaga-

lembaga politik untuk merekam, mengelola dan membuat data yang relevan.

c) Peran media

Media memegang peranan penting dalam memgembangkan akuntabilitas sosial.

Dibeberapa negara, media independen merupakan kekuatan utama dalam

menginformasikan dan atau mendidik warga, memantau kinerja pemerintah dan

mengekspos kejahatan. Media-media ditingkat lokal, khususnya radio swasta dan

masyarakat menyediakan sarana untuk warga biasa agar dapat menyuarakan pendapat dan

Page 4: Akuntabilitas Sosial

mendiskusikan isu-isu publik.

d) Kapasitas masyarakat madani

Kapasitas masyarakat madani, diletakkan sebagai faktor kunci dari keberhasilan

akuntabiltas sosial. Hal tersebut terjadi karena masyarakat madani memiliki tingkat

organisasi, keanggotaan yang luas, kemampuan teknis dan advokasi sesuai dengan

mereka kehendaki, kemampuan meraka untuk memobilisasi media secara efektif, dan

legitimasi dan representasi terhadap anggota mereka, merupakan hal-hal yang membuat

masyarakat madani mampu membuat tercapainya tujuan akuntabilitas sosial.

e) Kapasitas negara

Kapasitas negara juga berperan dalam keberhasilan akuntabilitas sosial, tergantung

pada kapasitas dan efektivitas negara itu sendiri, mampu atau tidak untuk menciptakan

inisiatif akuntabilitas sosial. Keberhasilan untuk mewujudkan inisiatif akuntabilitas sosial

dapat ditempuh negara dengan jalan diterapkannya akuntabilitas konvensional,

desentralisasi yang efektif dari otoritas dan sumber daya, kemauan dan kemampuan untuk

membangun kemitraan atau kolisi, dan budaya politik atau administratif yang menghargai

kejujuran, akuntabilitas, dan keadilan.

f) Sinergi negara dengan masyarakat sipil

Interaksi antara negara dan masyarakat sipil juga mempengaruhi keberhasilan

akuntabilitas sosial. Akuntabilitas sosial kemungkinan tidak terwujud jika warga negara,

elit politik, dan birokrat tidak memiliki inisiatif untuk bertindak. Acreman (dalam

Malena; Forster; Singh, 2004:13), menunjukkan bahwa tindakan negara unilateral

biasanya berakhir dimanipulasi, sementara aksi sosial unilateral sering berakhir dalam

represi dan kekerasan oleh negara dan bahwa hasil yang paling produktif muncul ketika

kedua belah pihak beerpartisipatif secara aktif. Dia juga menjelaskan bahwa partisipasi

bersama tersebut tidak selalu tergantung pada kesepakatan, atau kepercayaan, bahkan

konflik dan kecurigaan dapat membuat sinergi antara negara dengan masyarakat tercipta.

g) Institusionalisasi

Akuntabilatas sosial kemungkinan berhasil ketika lembaga negara difungsikan sesuai

dengan fungsinya. Inisiatif akuntabilitas sosial sering mengidentifikasikan kebutuhan

untuk melakukan perubahan kelembagaan di instansi pemerintah dan pelayanan publik.

Misalnya untuk organisasi dapat dilakukan denga jalan merubah gaya manajemen,

Page 5: Akuntabilitas Sosial

merubah proses pengambilan keputusan, berperan sebagai katalisator dalam membawa

perubahan dengan jalan menyiapkan komite transparansi warga untuk pemerintah daerah

dalam hal pengambilan keputusan dan atau memperkenalkan kelompok pemantau sosial

yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja program atau kebijakan nasional. Bila

memungkinkan, mekanisme partisipatif dari tingkat individu dan tingkat lembaga, secara

keseluruhan harus dipertimbangkan sebagai sarana untuk meningkatkan efektifitas jangka

panjang.