10

Alamat Penerbitrepository.unitomo.ac.id/1619/1/Jurnal MITSU VOL 7 NO 1... · 2019. 4. 29. · 3) Analisa biaya 4) Penaksiran Biaya 5) Persiapan program tahunan. Terkait dengan kelompok

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Alamat Penerbitrepository.unitomo.ac.id/1619/1/Jurnal MITSU VOL 7 NO 1... · 2019. 4. 29. · 3) Analisa biaya 4) Penaksiran Biaya 5) Persiapan program tahunan. Terkait dengan kelompok
Page 2: Alamat Penerbitrepository.unitomo.ac.id/1619/1/Jurnal MITSU VOL 7 NO 1... · 2019. 4. 29. · 3) Analisa biaya 4) Penaksiran Biaya 5) Persiapan program tahunan. Terkait dengan kelompok

Alamat Penerbit :

Fakultas Teknik Universitas Wiraraja Sumenep

Jl. Raya Sumenep Pamekasan Km. 05 Patean Sumenep 69451

Telp. (0328) 673399 Fax. (0328) 673088

Website: http://teknik.wiraraja.ac.id

Email : [email protected]

Penanggung Jawab :

Dekan Fakultas Teknik

Pimpinan Redaksi :

Cholilul Chayati, MT.

Editor :

Mohamad Harun, MT.

Subaidillah Fansuri, MT.

Ir. H. Sutrisno, MT.

Anggota :

Ir. Abdul Muthalib Faradj, MT.

Anita Intan Nura Diana, MT.

Page 3: Alamat Penerbitrepository.unitomo.ac.id/1619/1/Jurnal MITSU VOL 7 NO 1... · 2019. 4. 29. · 3) Analisa biaya 4) Penaksiran Biaya 5) Persiapan program tahunan. Terkait dengan kelompok

DAFTAR ISI

“WALL LEGO SYSTEM” BERBASIS INTERLOCKED BRICK SEBAGAI PRODUK INOVASI EFEKTIF DAN EFISIEN GUNA MEMAKSIMALKAN POTENSI BATU KAPUR 1-6 (Dwi Deshariyanto, Anita Intan Nura Diana, Ach. Tijani) “AC – CAST (ASPHALT CONCRETE PRECAST” LAPIS ASPAL BETON BERBASIS CETAK SEBAGAI INOVASI DALAM PENGERJAAN PERKERASAN LAPISAN PERMUKAAN JALAN PADA TIPE JALAN LOKAL 7-12 (Subaidillah, Ach. Desmantri R., Mochammad Nauvan IA) PERENCANAAN SALURAN DRAINASE HORIZONTAL DENGAN KOMBINASI SISTEM BIOPORI DESA ELLAK DAYA KECAMATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP 13-17 (Cholilul Chayati, Thariqul Hadi) DESAIN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 38 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) 18-23 (Wildan Amrullah, Tony Hartono Bagio, Julistyana Tistogondo) EVALUASI KERUSAKAN RUAS JALAN KALIMAS BARU KOTA SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 24-30 (Dwi Muryanto, Rudy Santosa) PERENCANAAN STRUKTUR KOMPOSIT DAN LINTASAN OVERHEAD CRANE SEBAGAI BEBAN DINAMIS LONGITUDINAL-TRANVERSAL 31-34 (Dean Arya W. Mardilan, Koespiadi Koespiadi)

Page 4: Alamat Penerbitrepository.unitomo.ac.id/1619/1/Jurnal MITSU VOL 7 NO 1... · 2019. 4. 29. · 3) Analisa biaya 4) Penaksiran Biaya 5) Persiapan program tahunan. Terkait dengan kelompok

24

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Jurnal “MITSU” Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 7, No. 1, April 2019 - ISSN : 2339-0719

EVALUASI KERUSAKAN

RUAS JALAN KALIMAS

BARU KOTA SURABAYA

DENGAN MENGGUNAKAN

METODE BINA MARGA

Dwi Muryanto1, Rudy Santosa

2

1 Prodi Teknik Sipil, Universitas Dr. Soetomo

Jl. Semolowaru 84, Surabaya 60118 2 Prodi Teknik Sipil, Universitas Dr. Soetomo

Jl. Semolowaru 84, Surabaya 60118

Email: [email protected]

ABSTRAK

Jalan merupakan prasarana penting transportasi yang

berpengaruh terhadap pertumbuhan suatu wilayah

dalam jangka panjang sehingga dalam

pembangunannya perlu mempertimbangkan umur

rencana yang tepat. Umur jalan yang sudah

direncanakan seringkali tidak sesuai dengan

kenyataan di lapangan. Hal ini juga terjadi pada ruas

Jl. Kalimas Baru di Kecamatan Pabean Cantikan

Kota Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan, nilai

kondisi perkerasan jalan, dan alternatif penanganan

yang digunakan sesuai kerusakan yang terjadi pada

ruas Jl. Kalimas Baru. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode diskriptif

kualitatif dan diskriptif kuantitatif yang mengacu

kepada metode Bina Marga. Ruas Jl. Kalimas Baru

di Kecamatan Pabean Cantikan Kota Surabaya

menggunakan perkerasan lentur, memiliki panjang

2.5 Km yang dibagi menjadi beberapa segmen

dengan ukuran panjang 200 m x lebar 14 m per

segmennya. Masing-masing segmen di evaluasi

dengan mengukur dimensi, identifikasi jenis dan

tingkatan kerusakannya untuk mendapatkan nilai

Bina Marga. Hasil penelitian menunjukkan terdapat

6 macam kerusakan yang terjadi pada ruas Jl.

Kalimas Baru. Jenis kerusakan tersebut adalah Retak

Kulit Buaya (Alligator Cracking) sebesar 5,78%,

Alur (Rutting) sebesar 2,40%, Tambalan (Patching)

sebesar 2,31%, Pelapukan dan Butiran Lepas

(Weathering and Raveling) sebesar 1,34%, Retak

Memanjang (Longitudinal Cracks) sebesar 0,14%,

dan yang terakhir Amblas (Depression) sebesar

0,12%. Nilai Prioritas kondisi jalan menurut metode

Bina Marga sebesar 5 yang menunjukkan kondisi

perkerasan jalan dalam kondisi Sedang, sehingga

perlu suatu penanganan serius dari instansi terkait

untuk segera melakukan perbaikan sebelum

kerusakan menjadi semakin parah.

Kata Kunci: bina marga, kerusakan jalan, nilai

prioritas, perkerasan lentur

1. PENDAHULUAN

Jalan merupakan prasarana transportasi darat

yang meliputi segala bagian jalan, termasuk

bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang

diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada

permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah

permukaan tanah dan/ atau air, serta di atas

permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori,

dan jalan kabel (UU Jalan No.38/2004). Jalan juga

merupakan prasarana transportasi yang berpengaruh

terhadap kemajuan suatu wilayah.

Jalan Kalimas Baru di Kecamatan Pabean

Cantikan Kota Surabaya merupakan jalan kota

dengan fungsi sebagai jalan kolektor primer, dan

memiliki tipe perkerasan aspal laston dengan tipe

jalan 4 lajur 2 arah tanpa median (4/2 UD). Jalan ini

dilewati kendaraan tiga golongan yaitu: kendaraan

berat (Truck, Dump Truck, dll), kendaraan ringan

(mobil pribadi, pick up, dll), sepeda motor, sehingga

kondisi permukaan pada jalan rentan mengalami

kerusakan.

Selama ini penanganan kerusakan jalan yang

dilakukan pada ruas jalan Kalimas Baru di

Kecamatan Pabean Cantikan Kota Surabaya hanya

sebatas pemeliharaan, yaitu dengan perbaikan

fungsional pada permukaan jalan yang rusak.

Penanganan ini dirasa belum cukup tepat karena

upaya perbaikan yang dilakukan tidak dapat

bertahan lama sesuai dengan umur rencana. Dalam

hal ini yang menjadi permasalahan tersendiri bagi

pemerintah Kota Surabaya dalam mencari nilai laju

kerusakan jalan Kalimas Baru di Kecamatan Pabean

Cantikan Kota Surabaya. Oleh karena itu, perlu

diadakan kajian yang lebih dalam terhadap ruas jalan

Kalimas Baru di Kecamatan Pabean Cantikan Kota

Surabaya. Salah satu cara untuk mengetahui kondisi

kerusakan jalan adalah dengan menggunakan

metode Bina Marga.

2. METODE PENELITIAN

Bina Marga telah memberikan Petunjuk

Teknis tentang Perencanaan dan Penyusunan

Program Jalan Kabupaten (SK.77/KPTS/Db/1990).

Buku tersebut mencakup prosedur perencanaan

umum dan Penyusunan Program untuk pekerjaan

berat (rehabilitasi, peningkatan) dan pekerjaan

ringan (terutama pemeliharaan) pada jalan dan

jembatan kabupaten, yang pada umumnya

diklasifikasikan fungsinya sebagai jalan “lokal”.

Prosedur perencanaan ini dimaksudkan untuk

dilaksanakan setiap tahun. Buku petunjuk tersebut

dibagi dalam 2 bagian:

Bagian A, berisi garis besar dan tujuan prosedur

disertai dengan informasi mengenai pembagian

waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk

pelaksanaannya.

Page 5: Alamat Penerbitrepository.unitomo.ac.id/1619/1/Jurnal MITSU VOL 7 NO 1... · 2019. 4. 29. · 3) Analisa biaya 4) Penaksiran Biaya 5) Persiapan program tahunan. Terkait dengan kelompok

25

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Jurnal “MITSU” Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 7, No. 1, April 2019 - ISSN : 2339-0719

Bagian B. berisi rincian prosedur survei yang terdiri

dari 32 komponen tugas, dibagi dalam 5 kelompok

tugas, yaitu:

1) Kaji ulang dan pemutakhiran database

2) Survei

3) Analisa biaya

4) Penaksiran Biaya

5) Persiapan program tahunan.

Terkait dengan kelompok tugas nomer 2, yaitu

yang terkait masalah survei, Bina Marga (1990)

membagi survei jalan menjadi:

1) Survei penjajagan kondisi jalan.

2) Survei penyaringan ruas jalan.

3) Survei lalu lintas.

Metode Pengambilan Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh

dengan cara pengamatan dan pengukuran

secara langsung di lokasi penelitian. Data

primer yang digunakan dalam penelitian ini di

antaranya :

a. Data berupa gambar jenis-jenis kerusakan

jalan Kalimas Baru Kecamatan Pabean

Cantikan Kota Surabaya.

b. Data dimensi (panjang, lebar, kedalaman)

masing-masing jenis kerusakan pada jalan

Kalimas Baru Kecamatan Pabean Cantikan

Kota Surabaya.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh

melalui sumber data yang telah ada, dari

instansi terkait, buku, laporan, jurnal atau

sumber lain yang relevan. Data sekunder yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

Data perencanaan geometrik & perkerasan

jalan yang meliputi :

Kelas jalan

Umur rencana Jalan

Rencana LHR Jalan

Curah Hujan

Struktur perkerasan jalan

Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Pada ruas jalan Kalimas Baru Kecamatan

Pabean Cantikan Kota Surabaya STA 0+000 s/d

STA 2+500.

2. Ruas jalan sepanjang 2,5 km yang memiliki 2

jalur dan terbagi menjadi 4 lajur, dengan lebar

14 m.

3. Pengambilan data lapangan dilakukan selama 4

hari.

Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara

survei visual dan dibagi menjadi dua tahap yaitu :

Tahap 1 : Survei pendahuluan, yaitu untuk

mengetahui lokasi dan panjang tiap segmen

perkerasan lentur.

Tahap 2 : Survei kerusakan, yaitu untuk mengetahui

jenis-jenis kerusakan, dimensi kerusakan dan

mendokumentasikan segala jenis kerusakan pada

masing-masing unit sampel.

Adapun langkah-langkah untuk pelaksanaan survei

kerusakan adalah sebagai berikut :

a. Membagi tiap segmen menjadi beberapa

unit sampel, pada penelitian ini unit sampel

dibagi setiap jarak 100-200 meter.

b. Mendokumentasikan tiap kerusakan yang

ada.

c. Menentukan tingkat kerusakan.

d. Mengukur dimensi kerusakan pada tiap unit

sampel

e. Mencatat hasil pengukuran ke dalam form

survei.

Gambar 1 Bagan Alir Penelitian

3. PEMBAHASAN

1. Curah Hujan Harian Kota Surabaya

Dari 3 stasiun pengamatan hujan yang ada di

Kota Surabaya, yaitu Juanda, Perak I dan Perak II,

diketahui curah hujan rata selama tahan 2013-2017

adalah sebagai berikut :

Jumlah Curah Hujan Tahun 2013 = 129 mm

Jumlah Curah Hujan Tahun 2014 = 179 mm

Jumlah Curah Hujan Tahun 2015 = 161 mm

Jumlah Curah Hujan Tahun 2016 = 199 mm

Jumlah Curah Hujan Tahun 2017 = 136,8 mm

Persiapan dan

Studi Literatur

Page 6: Alamat Penerbitrepository.unitomo.ac.id/1619/1/Jurnal MITSU VOL 7 NO 1... · 2019. 4. 29. · 3) Analisa biaya 4) Penaksiran Biaya 5) Persiapan program tahunan. Terkait dengan kelompok

26

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Jurnal “MITSU” Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 7, No. 1, April 2019 - ISSN : 2339-0719

Rata - rata curah hujan selama 2013 – 2017 ialah =

= 268,26 mm

Jumlah curah hujan selama tahun 2013 - 2017

pada daerah Kota Surabaya, rata-rata berkisar antara

129 mm/th sampai dengan 199 mm/th, curah hujan

ini masih dalam ambang batas normal < 900 mm/th.

2. Geometrik Jalan

Ruas Jalan K a l i m a s B a r u

K e c a m a t a n P a b e a n C a n t i k a n merupakan

jalan dengan empat lajur duah arah, dengan lebar

marka 14 meter, dan klasifikasi medannya berada di

jalan kota dengan ramai mobilitas kendaraan baik

antar kota maupun antar pusat kegiatan wilayah,

sehingga bagian badan jalan mudah mengalami

kerusakan yang mengakibatkan kinerja jalan kurang

maksimal.

Tipe jalan : 4 lajur, 2 arah, tanpa median (4/2

UD)

Panjang segmen penelitian : 2,50 km

Lebar marka : 14 m

Marka jalan : Ada

Rambu Lalu lintas : Ada

3. Volume Lalu Lintas

Data lalu lintas yang digunakan yaitu

data LHR berdasarkan survei, yang dilakukan

selama 4 hari yaitu hari Kamis, J u m a t ,

S abtu, dan Minggu, lamanya waktu survei diambil

14 jam atau mencakup hampir 65% dari arus lalu

lintas selama 24 jam yaitu dari pukul 05.00 – 19.00

WIB dengan interval waktu selama 2 jam.

Adapun pembagian pengamatan survey terbagi

atas 2 segmen atau 2 pos pengamatan dan membagi

kendaraan yang melewati jalan tersebut menjadi tiga

golongan yaitu :

Kendaraan Berat (HV):Truck, Dump

Truck, dan lain – lain Kendaraan Ringan (LV) : Mobil

Pribadi, Pick Up, dan lain – lain Sepeda Motor (MC)

4. Volume Lalu Lintas yang melewati Jl.

Kalimas Baru

Survei volume lalu lintas yang

melewati ruas jalan Kalimas Baru Kecamatan

Pabean Cantikan Kota Surabaya dilakukan secara

bersamaan pada 2 pos pengamatan yaitu pada hari

Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu yang mewakili

5 hari kerja ( 6 Desember 2018, 7 Desember

2018, 8 Desember 2018, 9 Desember 2018 ).

Tabel 1. Jumlah Kendaraan SMP per Jam Pada

Masing – Masing Pos dan Masing-Masing Hari di

Jalan Kalimas Baru Kecamatan Pabean Cantikan

Kota Surabaya.

Hari

Pos

Pengamat

an

Rata – Rata Kendaraan SMP per Jam

Kenda

raan

Berat (HV)

Kendara

an

Ringan (LV)

Sepeda Motor

(MC)

Total Kendara

an

Kamis

Selatan

Ke Utara 1221 3667 2585 7473

Utara Ke Selatan

1177 3639 2696 7511

Jumat

Selatan

Ke Utara 1273 3516 2598 7387

Utara Ke Selatan

1322 3544 2459 7325

Sabtu

Selatan

Ke Utara 1353 3640 2465 7459

Utara Ke Selatan

1096 3588 2306 6990

Mingg

u

Selatan

Ke Utara 668 2049 1360 4077

Utara Ke Selatan

501 1719 1088 3307

Jumlah 8611 25362 17557 51529

Persentase 17% 49% 34% 100%

Sumber : Survei Data Primer, Jl. Kalimas Baru,

2018

Dari data Tabel 1 dibuat jumlah Total

Kendaraan (Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu) dari total

jumlah seluruh pos pengamatan (dua titik pos

pengamatan), dengan perhitungan sebagai berikut :

Kamis = (7473 + 7511) = 14984 smp/jam

Jumat = (7387 + 7325) = 14712 smp/jam

Sabtu = (7459 + 6 9 9 0 ) = 14449 smp/jam

Minggu= (4077 + 3307) = 7384 smp/jam

5. Jenis – Jenis Kerusakan Yang Terjadi

Setelah di lakukan analisa di lapangan. Pada

ruas jalan Kalimas Baru Kecamatan Pabean

Cantikan Kota Surabaya banyak terjadi kerusakan,

baik tingkat kerusakan ringan, kerusakan sedang,

maupun kerusakan berat, sehingga kerusakan –

kerusakan tersebut sangat mengganggu kenyamanan

aktifitas pengguna jalan tersebut, terutama

masyarakat disekitarnya. Tingkat kerusakan yang

terjadi pada ruas jalan sepanjang 2,50 Km tersebut

dibagi menjadi tiga kategori tingkat kerusakan, yaitu:

a. Kerusakan Ringan (low)

b. Kerusakan Sedang (medium)

c. Kerusakan Berat (high)

Dari 13 unit sampel yang diukur pada ruas

jalan Kalimas Baru Kecamatan Pabean Cantikan

Kota Surabaya tersebut didapatkan jenis- jenis

kerusakan yang terjadi, yaitu kerusakan, Retak

Kulit Buaya (Alligator Cracking), Alur (Rutting),

Tambalan (Patching), Pelapukan dan Butiran Lepas

(Weathering and Raveling), Retak Memanjang

(Longitudinal Cracks) dan Amblas (Depression).

Page 7: Alamat Penerbitrepository.unitomo.ac.id/1619/1/Jurnal MITSU VOL 7 NO 1... · 2019. 4. 29. · 3) Analisa biaya 4) Penaksiran Biaya 5) Persiapan program tahunan. Terkait dengan kelompok

27

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Jurnal “MITSU” Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 7, No. 1, April 2019 - ISSN : 2339-0719

a) Kerusakan Retak Kulit Buaya (Alligator

Cracking) Kerusakan Retak kulit buaya yang terjadi

dilapangan sebesar 47,74 % yang disebabkan oleh

beban lalu lintas yang berulang-ulang. Retak dimulai

dari bagian bawah permukaan aspal (atau pondasi

yang distabilkan), dimana tegangan dan regangan

tarik sangat besar dibawah beban roda dan merambat

ke permukaan yang awalnya berupa suatu rangkaian

retak-retak memanjang.

b) Kerusakan Alur (Ruttig)

Kerusakan yang terjadi dilapangan sebesar

19,84 % dari total kerusakan yang ada yaitu rusak

alur yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang

berulang-ulang pada lintasan roda sejajar dengan as

jalan. Gerakan ke atas perkerasan dapat timbul

disepanjang pinggir alur. Alur biasanya baru nampak

jelas ketika hujan dan terjadi genangan air di

dalamnya. Menurut Asphalt Institute MS-17, sebab-

sebab terjadinya alur adalah pemadatan/deformasi

tanah dasar atau perpindahan campuran aspal yang

tidak stabil.

c) Kerusakan Tambalan (Patching)

Sebesar 19,11% kerusakan yang terjadi yaitu

Tambalan yang menimbulkan distorsi, disentegrasi,

retak atau terkelupas antara tambalan dan permukaan

perkerasan asli. Kerusakan tambalan dapat terjadi

karena permukaannya yang menonjol atau amblas

terhadap permukaan perkerasaan. Jika kerusakan

terjadi pada tambalan, maka kerusakan tersebut

belum tentu disebabkan oleh lapisan yang masih

utuh.

d) Pelapukan dan Butiran Lepas (Weathering

and Raveling)

Sebesar 11,11 % kerusakan yang terjadi

yaitu Pelapukan dan butiran lepas yang diakibatkan

lemahnya pengikat antara partikel agrerat, butiran

agregat berangsur-angsur lepas dari permukaan

perkerasaan. Lepasnya butiran, biasanya akibat

beban lalu-lintas di musim hujan.

e) Kerusakan Retak Memanjang (Longitudinal

Cracks) Kerusakan yang terjadi sebesar 1,23 %,

kerusakan retak memanjang terjadi oleh labilnya

lapisan pendukung dari struktur perkerasan. Retak

memanjang dapat timbul akibat beban kendaraan

maupun bukan, retak yang bukan akibat beban,

misalnya akibat adanya sambungan pelaksanaan kea

rah memanjang. Retak memanjang akibat beban lalu

– lintas terjadi di sepanjang lintasan kendaraan.

f) Kerusakan Amblas (Depression) Sebesar 0,97 % kerusakan yang terjadi yaitu

amblas yang disebabkan karena penurunan

perkerasan yang terjadi pada area terbatas yang

mungkin dapat diikuti dengan retakan. Penurunan

ditandai dengan adanya genangan air pada

permukaan perkerasan yang membahayakan lalu-

lintas yang lewat.

Tabel 2. Persentase Kerusakan Terhadap Luas

Total Kerusakan Jalan Kalimas Baru

No Jenis

kerusakan

Luas

(m²)

Persentase kerusakan

dari luas

kerusakan

Persentase

dari ruas

keseluruhan

35000 m²

1.

Retak Kulit Buaya

(Alligator

Cracking)

2024 47,74% 5,78%

2. Alur (Rutting) 841,5 19,84% 2,40%

3. Tambalan

(Patching) 810,35 19,11% 2,31%

4.

Pelapukan dan Butiran Lepas

(Weathering

and Raveling)

471,25 11,11% 1,34%

5.

Retak Memanjang

(Longitudinal

Cracks)

52,2 1,23% 0,14%

6. Amblas

(Depression) 40 0,97% 0,12%

JUMLAH 4239,3 100% 12,09%

Sumber : Survei Data Primer, Jl. Kalimas Baru,

2018

Gambar 2. Persentase Kerusakan Dari Luas

Kerusakan

Page 8: Alamat Penerbitrepository.unitomo.ac.id/1619/1/Jurnal MITSU VOL 7 NO 1... · 2019. 4. 29. · 3) Analisa biaya 4) Penaksiran Biaya 5) Persiapan program tahunan. Terkait dengan kelompok

28

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Jurnal “MITSU” Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 7, No. 1, April 2019 - ISSN : 2339-0719

Gambar 3. Persentase Dari Ruas Keseluruhan

(53000M²)

6. Perhitungan Metode Bina Marga

Analisa data menggunakan Metode Bina

Marga dengan beberapa acuan, dimana diawal

pembahasan sudah didapat data LHR dan data

kerusakan jalan, dengan data tersebut ditentukan

nilai kelas jalan dengan menggunakan tabel

berikut :

Tabel 3. LHR dan Nilai Kelas Jalan

LHR (smp / jam) Nilai Kelas Jalan

< 20 0

20 - 50 1

50 – 200 2

200 – 500 3

500 - 2000 4

2000 - 5000 5

5000 - 20000 6

20000 - 50000 7

>50000 8

Sumber : Departemen Pekerjaan Umum, Bina Marga

2007

Dari Tabel 3 diatas, dimana data LHR

lapangan sebesar 14984 smp/jam, didapat nilai kelas

jalan yaitu 6. Hal ini menunjukkan pengguna jalan

tersebut ramai.

Tabel 4. Penentuan Angka Kondisi Jalan

Berdasarkan Jenis Kerusakan

LUAS KERUSAKAN ANGKA KONDISI

JALAN

>30% 3

10% - 30% 2

<10% 1

Tidak Ada 0

Sumber : Departemen Pekerjaan Umum, Bina Marga

2007

Dari tabel 2 menjelaskan bahwa luas

kerusakan adalah sebesar 12,09 % dan jika dikaitkan

dengan tabel 4 maka didapat angka kondisi

berdasarkan luas kerusakan sebesar 10% - 30%

maka didapat angka 2 yang berarti jalan tersebut

perlu dilakukan pemeliharaan secara berkala.

Untuk menentukan nilai kondisi jalan,

disiapkan data angka kerusakan pada setiap segmen,

disini kita tampilkan tabel kerusakan pada setiap

segmen sebagai berikut :

Tabel 5. Jumlah Kerusakan Pada Tiap Segmen

NO / SEGMEN JUMLAH KERUSAKAN

1 16

2 16

3 21

4 23

5 19

6 9

7 22

8 8

9 25

10 22

11 17

12 23

13 10

Rata -rata 17,769230769

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2018

Dari setiap segmen yang terlihat jumlah

kerusakan disini diambil angka rata – rata

kerusakan, maka didapat angka 17. Kemudian di

kaitkan lagi dengan penetapan nilai kondisi jalan

berdasarkan angka kerusakan sebagai berikut:

Tabel 6. Penetapan Nilai Kondisi Jalan berdasarkan

Total Angka Kerusakan Total Angka Kerusakan Nilai Kondisi Jalan

26 - 29 9

22 - 25 8

19 - 21 7

16 -18 6

13 -15 5

10 - 12 4

7 - 9 3

4 - 6 2

0 - 3 1

Sumber : Departemen Pekerjaan Umum, Bina Marga

2007

Pada tabel 1 terlihat nilai terbesar LHR ruas

Jalan Kalimas Baru sebesar 14984 smp/jam,

sehingga menurut tabel 3 Nilai Kelas Jalan adalah 6,

yang menyatakan bahwa Jalan Kalimas Baru

merupakan Jalan dengan lalu lintas yang ramai.

Nilai Kondisi jalan ditetapkan berdasarkan

Tabel 6, yaitu dengan angka kerusakan rata- rata

sebesar 17, maka Nilai Kondisi Jalan Kalimas Baru

adalah 6, hal ini berarti kondisi Jalan Kalimas Baru

termasuk dalam program pemeliharaan berkala.

Nilai Prioritas kondisi jalan dapat dihitung dengan

menggunakan persamaan :

Page 9: Alamat Penerbitrepository.unitomo.ac.id/1619/1/Jurnal MITSU VOL 7 NO 1... · 2019. 4. 29. · 3) Analisa biaya 4) Penaksiran Biaya 5) Persiapan program tahunan. Terkait dengan kelompok

29

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Jurnal “MITSU” Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 7, No. 1, April 2019 - ISSN : 2339-0719

Nilai Prioritas = 17 – (Kelas LHR + Nilai Kondisi

Jalan)

Urutan prioritas 0 – 3, menandakan bahwa

jalan harus dimasukkan dalam program

peningkatan.

Urutan prioritas 4 – 6, menandakan bahwa

jalan perlu dimasukkan dalam program

pemeliharaan berkala.

Urutan prioritas > 7, menandakan bahwa jalan

tersebut cukup dimasukkan dalam program

pemeliharaan rutin.

Maka Nilai Prioritas kondisi jalan adalah :

17 – (6 + 6) = 5. Ini menunjukkan bahwa Jalan

Kalimas Baru harus segera diperbaiki supaya

kerusakan yang terjadi tidak semakin parah.

Pada Tabel 2 terlihat bahwa total kerusakan

yang terjadi sebesar 4239,3 M² atau sebesar

12,09% dari luas total 35000 M² ruas jalan, ini

menunjukkan bahwa kerusakan Jalan Kalimas Baru

belum menyeluruh namun perlu diperbaiki secara

berkala.

7. Tata Cara Perbaikan

Dari keseluruhan analisa di atas, Kerusakan

yang paling dominan terjadi adalah Retak Kulit

Buaya, Alur, dan Tambalan yang terjadi hampir

diseluruh ruas jalan. Berikut tata cara dalam

tindakan perbaikannya :

A. Kerusakan Retak Kulit Buaya (Alligator

Cracking)

Pada kerusakan ini terdapat 4 pilihan cara

perbaikan:

1. Penambalan parsial atau diseluruh

kedalaman

2. Jika tingkat kerusakan ringan,

pemeliharaan sementara seperti menutup

dengan larutan penutup (slurry seal).

3. Lapis tambalan (overlay)

4. Perbaikan permanen berupa

pembongkaran bagian yang rusak, jika

perlu tanah dasar diperbaiki dan

dilakukan penambalan di seluruh

kedalaman perkerasan.

B. Alur (Rutting)

Perbaikan permanen dilakukan dengan

menambal di seluruh kedalaman atau

memberikan lapis tambalan (overlay)

campuran aspal panas (hot mix) dengan

perataan dan pelapisan permukaan. Jika

penyebabnya adalah lemahnya lapis pondasi

(base) atau tanah dasar, pembangunan kembali

perkerasan secara total mungkin diperlukan.

C. Tambalan (Patching)

Perbaikan dilakukan dengan penggantian

tambalan di seluruh kedalaman untuk

perbaikan permanen, atau dilakukan

penambalan permukaan untuk perbaikan

sementara.

Perbaikan harus dilakukan dengan segera,

setelah indikasi adanya kerusakan diperoleh.

Perbaikan kemudian dilakukan demgan

memperbaiki kerusakan, yang sekaligus mencegah

atau menahan penyebarannya. Perbaikan cepat

menjadi sangat penting, ketika kerusakan

membahayakan pengendara.

4. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Jenis kerusakan yang terjadi pada ruas Jalan

Kalimas Baru Kecamatan Pabean Cantikan ada

6 macam kerusakan, yaitu : Retak Kulit Buaya

(Alligator Cracking) sebesar 2024m², Alur

(Rutting) sebesar 841,5m², Tambalan

(Patching) sebesar 810,35m², Pelapukan dan

Butiran Lepas (Weathering and Raveling)

sebesar 471,25m², Retak Memanjang

(Longitudinal Cracks) sebesar 52,2m², Amblas

(Depression) sebesar 40m². Kerusakan yang

terjadi didominasi oleh Retak Kulit Buaya

(Alligator Cracking) sebesar 2024m² atau

47,74%, Alur (Rutting) sebesar 841,5m² atau

19,84%, dan Tambalan (Patching) sebesar

810,35m² atau 19,11%.

2. Setelah dilakukan analisa perhitungan

menggunakan metode Bina Marga, didapat nilai

prioritas 5, yang menunjukkan Jalan Kalimas

Baru harus segera diperbaiki supaya kerusakan

yang terjadi tidak semakin parah.

3. Setelah didapat hasil analisa lapangan dan nilai

yang di hitung dengan metode Bina Marga

kondisi kerusakan jalan dapat diberikan

rekomendasi perbaikan jalan dengan menambal

di seluruh kedalaman atau memberikan lapis

tambahan (overlay) campuran aspal panas

(hot mix) dengan perataan dan pelapisan

permukaan.

DAFTAR PUSTAKA

Daryoto. 2014. Studi Kondisi Kerusakan Jalan Pada

lapis Permukaan Dengan Menggunakan

Metode Bina Marga: Studi kasus ruas jalan

Harapan Jaya Kota Pontianak, Skripsi

Fakultas Teknik UNTAN, Jurusan Teknik

Sipil.

Departemen Pekerjaan Umum. (1995). Manual

Pemeliharaan Rutin Untuk Jalan Nasional

dan Propinsi, No:001/T/Bt/1995 Jilid I.

Jakarta : Direktorat Jendral Bina Marga, Hal

3-5

Page 10: Alamat Penerbitrepository.unitomo.ac.id/1619/1/Jurnal MITSU VOL 7 NO 1... · 2019. 4. 29. · 3) Analisa biaya 4) Penaksiran Biaya 5) Persiapan program tahunan. Terkait dengan kelompok

30

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Jurnal “MITSU” Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 7, No. 1, April 2019 - ISSN : 2339-0719

Departemen Pekerjaan Umum. (1995). Manual

Pemeliharaan Rutin Untuk Jalan Nasional

dan Propinsi, No:002/T/Bt/1995 Jilid II.

Jakarta : Direktorat Jendral Bina Marga. Hal

66

Direktorat Jenderal Bina Marga, 1995, Petunjuk

Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan

Kabupaten.Petunjuk Teknis No.

024/T/Bt/1995, Departemen Pekerjaan

Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga.

Hardiyatmo, Hary Christady, (2007). Pemeliharaan

Jalan Raya Edisi Ke 2. Yogyakarta : Gadjah

Mada University Press. Hal 44-50, 224, 268.

Margareth Evelyn Bolla, (2016). Perbandingan

Metode Bina Marga dan Metode PCI

(PAVEMENT CONDITION INDEX) Dalam

Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan: (Studi

Kasus Ruas Jalan Kaliurang, Kota Malang).

Jurnal 2016

Peraturan Daerah Kota Surabaya no 12 tahun 2014,

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Surabaya Tahun 2014-2034.