23
1 SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR “ 2015 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bubu tambun adalah bubu berbentuk kurungan yang terbuat dari anyaman bambu, dengan mulut berbentuk corong. Penamaan bubu tambun oleh nelayan karena pada saat pengoperasiannya bubu tersebut ditimbun oleh batu karang, dengan maksud agar ikan tertarik untuk masuk ke dalam bubu. pada bagian pintu pada bubu tambun bahan pembuatnya adalah tali PE yang dililitkan di sekitar pintu bubu. Keberadaan bambu sebagai bahan dasar bubu tambun belum dapat digantikan oleh bahan lain sampai sekarang. Pertimbangan lain penggunaan bahan bambu adalah karena harga bambu yang murah di bandingkan besi (kawat). Bubu tambun yang digunakan nelayan biasanya berukuran besar dan kecil. Perbedaan terlihat dari perbandingan panjang dan lebar bubu serta ukuran mulut bubu. Perbedaan ukuran bubu yang digunakan nelayan bubu ini disebabkan karena adanya perbedaan daerah penangkapan. Perbedaan ukuran bubu tersebut menyebabkan semua ikan yang berukuran kecil maupun besar masuk ke dalam bubu. Salah satu upaya untuk mencegah ikan kecil tertangkap maka perlu di buat celah pelolosan (escape gap).

Alat Tangkap Bubu

  • Upload
    acha007

  • View
    440

  • Download
    36

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mmmm

Citation preview

Page 1: Alat Tangkap Bubu

1SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR “ 2015

1. PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

       Bubu tambun adalah bubu berbentuk kurungan yang terbuat dari anyaman bambu, dengan mulut 

berbentuk corong. Penamaan bubu tambun oleh nelayan karena pada saat pengoperasiannya bubu 

tersebut ditimbun oleh batu karang, dengan maksud agar ikan tertarik untuk masuk ke dalam bubu. 

pada bagian pintu pada bubu tambun bahan pembuatnya adalah tali PE yang dililitkan di sekitar pintu 

bubu.

 Keberadaan  bambu  sebagai   bahan  dasar   bubu   tambun  belum  dapat   digantikan   oleh   bahan   lain 

sampai  sekarang.  Pertimbangan  lain penggunaan bahan bambu  adalah  karena  harga bambu  yang 

murah di bandingkan besi (kawat).

Bubu tambun yang digunakan nelayan biasanya berukuran besar dan kecil. Perbedaan terlihat dari 

perbandingan   panjang   dan   lebar   bubu   serta   ukuran  mulut   bubu.  Perbedaan   ukuran   bubu   yang 

digunakan nelayan bubu ini  disebabkan karena adanya perbedaan daerah penangkapan.  Perbedaan 

ukuran bubu tersebut menyebabkan semua ikan yang berukuran kecil maupun besar masuk ke dalam 

bubu. Salah satu upaya untuk mencegah  ikan kecil   tertangkap maka perlu di buat celah pelolosan 

(escape gap). 

Celah pelolosan  (escape gap)  merupakan celah yang dibuat  pada bubu dengan  letak,  ukuran dan 

bentuk tertentu. Escape gap ini berfungsi sebagai tempat ikan untuk meloloskan diri yang tidak menjadi 

target penangkapan. Escape gape berpengaruh terhadap hasil tangkapan yang layak tangkap di tinjau 

dari segi biologis maupun segi ekonomis

1.2  Tujuan 

       Mengetahui selektivitas bubu dengan escape gap dan tanpa escape gap

1.3  Manfaat

Page 2: Alat Tangkap Bubu

2SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR “ 2015

  Agar kita mengetahui perbandingan ukuran hasil tangkapan dengan escape gap dan tanpa escape

gap

  Agar kita mengetahui keunggulan dan kelemahan bubu yang menggunakan  escape gap dan tanpa 

escape gap berdasarkan ukuran hasil tangkapan 

                                                                 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Ikan Pasir (Pentapodus trivittatus)

Ikan pasir mempunyai duri punggung berjari-jari keras  10,  duri punggung  lunak  9,  duri  anal   3, duri 

anal berjari-jari lunak  7. Terdapat sisik kepala di depan atau hanya di depan pinggiran anterior mata. 

Pada preoperkulum bagian bawah terdapat  2 atau 3 baris  sisik.  Sirip  perut  agak panjang,  hampir 

mencapai anus.  Warna tubuh abu-abu gelap atau coklat  zaitun, putih keperakan di  bagian bawah. 

Terdapat garis mata sedikit keperakan bercampur putih di moncong tepat di belakang hidung. Dasar 

sirip dada berupa garis-garis hitam (Fish Base, 2010). Makanannya terdiri dari ikan-ikan kecil. Ikan ini 

umumnya ditemukan di daerah dangkal berpasir dan daerah terumbu karang.  Biasanya membentuk 

schooling.

2.2    Deskripsi Alat Tangkap

       Bubu adalah alat tangkap yang digolongkan dalam klasifikasi perangkap yang memudahkan ikan 

memasukinya dan menyulitkan ikan untuk keluar (Von brandt, 1984). Bubu mempunyai satu atau dua 

buah   pintu  masuk   dan   dapat   dioperasikan  dengan  perahu   atau   tanpa  perahu   (Rumanjar,  2001). 

Rounsefell dan Everhart di acu dalam Rumanjar (2001) menyatakan bubu sebagai alat tangkap yang 

efektif untuk  menangkap  organisme  yang bergerak lambat di dasar perairan baik di laut maupun di 

Page 3: Alat Tangkap Bubu

3SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR “ 2015

danau.

Bubu tambun merupakan salah satu alat tangkap bubu yang digunakan untuk menangkap ikan 

karang.  Alat   tangkap   ini   termasuk   ke  dalam   klasifikasi   bubu   dasar   karena  dioperasikan  di   dasar 

perairan   karang.  Bahan   pembuat   bubu   tambun   hampir   seluruhnya   terbuat   dari   anyaman   serutan 

bambu yaitu bagian mulut dan badan bubu. Secara umum alat tangkap ini  terdiri dari beberapa bagian 

yaitu badan, mulut dan pintu. Badan bubu yang berongga merupakan tempat terkurungnya ikan. Mulut 

bubu atau sering disebut  ijeb berbentuk seperti  corong yang merupakan pintu agar  ikan masuk ke 

dalam bubu dan tidak keluar. Pintu bubu merupakan bagian untuk mengambil hasil tangkapan (Subani 

dan Barus, 1989).

       Bubu dapat di buat dari berbagai macam bahan . Menurut Subani dan Barus (1989) bubu dapat 

dibuat   dari   anyaman   bambu,   anyaman   rotan   atau   anyaman   kawat.  Dalam  martasuganda   (2003) 

terdapat bubu yang terbuat dari batang bambu, paralon, waring, anyaman bambu, keramik.

2.3    Klasifikasi

        Subani  dan  Barus   (1988),  membagi  bubu ke dalam tiga  golongan,  yaitu  bubu dasar   (ground

fishpot), bubu apung (floating fishpot), dan bubu hanyut (drifting fishpot).

        a) Bubu Dasar (ground fishpot)

                Bubu   dasar  merupakan   bubu   yang   diopersikan   di   dasar   perairan.   Ukuran   bubu  dasar 

bervariasi dan dibuat berdasarkan kebutuhan. Menurut ukurannya, bubu dasar digolongkan kedalam 

dua kelompok, yaitu bubu kecil dan bubu besar. Bubu kecil umumnya berukuran panjang 1 m, lebar 

0.50-0.75 m, dan tinggi antara 0.25-0.30 m. Adapun bubu besar dapat mencapai ukuran panjang 3.5 

m, lebar 2 m, dan tinggi 0.751 m. Bubu dasar dioperasikan di perairan karang, berpasir atau berlumpur. 

Nelayan biasanya melengkapi bubu dengan pelampung tanda. Hal ini bertujuan untuk memudahkan 

menemukan bubu ketika akan dilakukan hauling, yang termasuk ke dalam bubu dasar misalnya, bubu 

tambun. 

        b)  Bubu Apung (Floating Fishpot)

Page 4: Alat Tangkap Bubu

4SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR “ 2015

      Bentuk bubu apung ada yang silindris dan ada pula yang berbentuk seperti kurung-kurung. Bubu 

apung  dilengkapi  dengan  pelampung  dari   bambu.  Dalam   pengoperasiannya  ada  pula  bubu  yang 

diikatkan pada  rakit  bambu,  kemudian   rakit  bambu  tersebut  dirangkai  dan diikatkan pada  jangkar. 

Panjang tali jangkar tergantung dari kedalaman perairan, namun panjang tali pada umumnya 1.5 kali 

dalam perairan.

    c)  Bubu Hanyut (Drifting Fishpot)

       Dalam operasional   penangkapannya  bubu   ini  dihanyutkan,   sehingga  dinamakan  bubu  hanyut. 

Bubu hanyut yang umumnya dikenal dengan sebutan “pakaja”, “luka”, atau “patorani”. “Pakaja” atau 

“luka” artinya sama yaitu “bubu”, sedangkan “patorani” karena ia dipergunakan untuk menangkap ikan 

“torani”, “tuingtuing”, atau ikan terbang (flying fish). Pakaja merupakan bubu ukuran kecil, berbentuk 

silindris   dengan   panjang   0.75  m.  Pada   saat   operasi   penangkapan   dilakukan,   bubu   ini   disatukan 

menjadi beberapa kelompok.

2.4  Konstruksi bubu

       Konstruksi bubu yang digunakan oleh nelayan merupakan warisan turun   

 temurun. Selain itu, ada juga kontruksi yang merupakan hasil introduksi dari nelayan  

 asing. Konstruksi ini disesuaikan dengan karakteristik daerah penangkapan dan 

 tingkah laku ikan yang menjadi target tangkapan.

Schlack dan Smith (2001) menyatakan bahwa bubu terdiri dari:

   a) Rangka

                 Rangka  dibuat  dari  material   yang  kuat  dan  dapat  mempertahankan  bentuk  bubu  ketika 

dioperasikan dan disimpan. Pada umumnya rangka bubu dibuat dari besi atau baja. Namun demikian 

dibeberapa tempat rangka bubu dibuat  dari  papan atau kayu.   Rangka beberapa  jenis bubu dibuat 

sedemikian rupa sehingga dapat dilipat ketika bubu tersebut tidak dioperasikan. Hal ini bertujuan untuk 

mempermudah ketika bubu tersebut  disimpan di atas kapal.  Beberapa  jenis bahan seperti  bamboo 

digunakan sebagai rangka pada bubu loster (Brandt, 1984). Di Indonesia bubu untuk menangkap ikan 

Page 5: Alat Tangkap Bubu

5SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR “ 2015

karang sebagian besar terbuat dari besi, karena biasanya untuk menangkap ikan karang diperlukan 

bubu  dengan  ukuran  besar.  Bahkan  untuk  bubu   tambun,  hampir   seluruhnya   terbuat  dari   bamboo 

(Susanti, 2005).

   b) Bahan

            Bahan yang  digunakan  oleh  nelayan  untuk  membuat  badan  bubu  sangat   tergantung  pada 

ketersediaan bahan pembuat di  lokasi  pemukiman nelayan.  Di  Indonesia bubu masih banyak yang 

terbuat dari bahan alami seperti bambu, kayu, maupun rotan. Hal ini terlihat pada bubu tambun yang 

bahan utamanya adalah bambu (Nugraha, 2008). Selain bahan alami, bahan sisntetis juga digunakan 

dalam membuat bubu.

 Badan bubu banyak yang  terbuat  dari   jaring,  kawat yang dianyam, bahkan ada yang  terbuat  dari 

plastik.  Adapun  rangka  bubu  umumnya   terbuat  dari  baja  atau besi   (Sainsbury,  1996).  Bubu yang 

terbuat dari kawat pada umumnya berukuran relatif lebih besar jika dibandingkan dengan bubu yang 

terbuat  dari   jaring.  Hal   ini  dikarenakan  target   tangkapan bubu  ini  merupakan  ikan-ikan dasar  yang 

berukuran besar yang ada di daerah karang. 

Baskoro   (2006)   menambahkan   bahwa   banyak   jenis   bahan   atau  material   yang   digunakan   untuk 

membuat bubu, hal ini tergantung dari tujuan penangkapan dan juga dimana perangkap tersebut akan 

dioperasikan. Bahan atau material yang umum digunakan untuk membuat bubu adalah bambu, rotan, 

kawat, jaring, tanah liat, plastik dan lain sebagainya.

 Untuk bubu laut dalam biasanya digunakan rangka berupa besi massif (kokoh). Hal ini bertujuan agar 

bubu dapat bertahan dengan baik selama dioperasikan di dalam air. Karena sebagaimana kita ketahui 

keadaan arus di dasar perairan relatif  lebih kuat dari pada di perrmukaan. Dewasa ini, penggunaan 

material bubu yang ramah lingkungan sangat dianjurkan. Hal  ini bertujuan untuk mengurangi resiko 

ghost fishing akibat hilangnya alat tangkap ketika dioperasikan.

    c) Badan

Page 6: Alat Tangkap Bubu

6SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR “ 2015

             Badan  pada  bubu  yang  modern  biasanya   terbuat  dari   kawat,  nylon,  baja,  bahkan  plastik. 

Pemilihan material badan bubu tergantung dari kebudayaan atau kebiasaaan masyarakat setempat, 

kemampuan pembuat dan ketersediaan material, serta biaya dalam pembuatan. Selain itu, pemilihan 

material tergantung pula pada target hasil tangkapan dan kondisi daerah penangkapan. Dibeberapa 

tempat masih dijumpai badan bubu yang terbuat dari anyaman rotan dan bambu.

    d) Mulut

      Salah   satu   bentuk  mulut   pada   bubu   adalah   corong.   Lubang   corong   bagian   dalam   biasanya 

mengarah ke bawah dan dipersempit  untuk menyulitkan  ikan keluar dari bubu. Jumlah mulut bubu 

bervariasi ada yang hanya satu buah dan ada pula yang lebih dari satu.

2.5  Selektivitas

       Selektivitas alat tangkap di definisikan sebagai kemampuan alat tangkap untuk menangkap ikan 

dengan spesies tertentu dan ukuran tertentu (Kitahara, 1970). Namun, sulit menentukan alat tangkap 

yang dapat menyeleksi spesies berdasarkan ukuran karena variasi berbagai jenis ikan yang sangat 

tergantung kepada kelimpahan, habitat, distribusi ikan dan jenis alat (Lokkerberg and Bjordal,1992). 

Oleh karena itu, selektivitas alat tangkap harus ditekankan kepada ukuran ikan yang tertangkap (size 

selectivity) (Millar and Fryer, 1999 ; Millar and Walsh, 1992 ; Millar and Holst, 1997). Willeman  et al

(1996) dan Hamley (1975) mendeskripsikan bahwa selektivitas adalah proporsi ikan pada spesies dan 

populasi   tertentu   yang   tertangkap  pada  ukuran   tertentu.  Untuk  meningkatkan   selektivitas   tersebut 

dapat di gunakan escape gap pada alat tangkap tersebut, dimana escape gap tersebut harus memiliki 

kriteria, yaitu :

Mengurangi hasil tangkapan yang berukuran kecil

  Hasil tangkapan ekonomis tidak menurun secara signifikan

Tidak memerlukan biaya besar

Kegunaan dari escape gap tersebut dalam selektivitas adalah :

 Mengurangi hasil tangkapan sampingan

Page 7: Alat Tangkap Bubu

7SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR “ 2015

Memperbaiki stok sumberdaya

Mengurangi waktu penyortiran

Mencegah timbulnya embargo pada produk perikanan

2.6  Faktor-faktor selektivitas 

       Perbedaan selektivitas alat tangkap di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor external dan 

faktor  internal.  Faktor external  adalah faktor di  luar alat tangkap yang berperan dalam menentukan 

selektivitas alat tangkap diantaranya adalah bentuk tubuh ikan dan tingkah laku ikan sedangkan faktor 

internal  adalah faktor-faktor  pada alat   tangkap yang menentukan selektivitas alat   tangkap tersebut. 

Faktor- faktor internal tersebut terdiri dari :

a)    Ukuran Mata Jaring (Mesh Size)

     Ukuran mata jaring sering digunakan sebagai instrumen untuk menyeleksi ikan berdasarkan ukuran. 

Dalam   penelitian   mengenai   selektivitas   alat   tangkap   L50  merupakan   parameter   penting   yang 

menunjukkan   ukuran   spesies   yang   tertangkap.  Makna   L50  adalah   bahwa   peluang   tertangkapnya 

spesies  yang  mempunyai  panjang  L  pada  alat   tangkap  dengan  mata   jaring   tertentu  adalah  50%. 

Parameter  ini di gunakan untuk menilai kelayakan sebuah alat tangkap dengan ukuran mata jaring 

tertentu untuk menangkap ikan.

b)     Bentuk Mata Jaring (Mesh Shape)

     Bentuk mata sebuah jaring di tentukan oleh hanging ratio (Prado,1990). Hanging ratio sebuah mata 

jaring  berkisar  0   sampai  1.  Pada  umumnya  bentuk  mata   jaring  adalah   seperti   permata   (diamond

shaped)  dengan hanging ratio  0,3-0,6.  Saat   ini  bentuk mata  jaring beraneka ragam seperti  bentuk 

kotak (square mesh), empat persegi panjang (rectangular shape) maupun hexagonal (Bohnsack et al, 

1989 ; Miller, 1995). Bentuk mata jaring di gunakan sebagai salah satu instrumen untuk mengurangi 

hasil tangkapan spesies yang berukuran kecil.

Page 8: Alat Tangkap Bubu

8SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR “ 2015

c)      Celah Pelolosan (Escape gap)

     Pada penangkapan berbagai jenis ikan karang untuk tujuan komersil mempunyai ukuran panjang 

dan lebar minimum yang legal sesuai dengan peraturan. Meskipun begitu masih banyak menghasilkan 

hasil tangkapan di bawah ukuran yang boleh di tangkap sehingga harus di kembalikan ke perairan. 

Hasil   tangkapan   yang   masih   di   bawah   ukuran   dapat   kehilangan   anggota   tubuhnya,   kedapatan 

menderita,   dapat   mengurangi   perkembangan   pertumbuhannya   dan   dapat   meningkatkan   angka 

kematian. Permasalahan ini dapat di kurangi dengan bantuan escape gap (Treble et al, 1997).

Escape gap  merupakan celah yang diguanakan oleh spesies untuk meloloskan diri.  Celah  ini   juga 

berfungsi mengurangi hasil tangkapan yang kecil tertangkap, meningkatkan jumlah tangkapan spesies 

yang berukuran komersil dan mengurangi kerusakan anggota tubuh (Brown, 1982).

                                                                 3. METODOLOGI

3.1    Pengambilan Data

       Pada percobaan alat tangkap bubu, pengambilan data dilakukan dengan menggunakan bubu yang 

mempunyai dimensi yang sama (ukuran mulut dan konstruksi) sedangkan perbedaannya terletak pada 

ukuran mata jaring yang digunakan atau keberadaan celah pelolosan. Bubu dengan ukuran mesh size

lebih   kecil  maupun   tanpa  celah   (apabila  penelitian  dilakukan  untuk  menganalisa   selektivitas  bubu 

dngan celah pelolosan) berfungsi sebagai alat  tangkap kontrol  sedangkan bubu dengan  mesh size

lebih besar maupun bubu dengan celah pelolosan berfungsi sebagai alat uji coba (tested gear)

Page 9: Alat Tangkap Bubu

9SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR “ 2015

 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1    Hasil

Berdasarakan total ikan pasir yang tertangkap maka dapat dilihat bahwa persentase ikan pasir yang 

banyak tertangkap adalah ikan pasir yang berukuran  19 cm yaitu sekitar 23,1 %.

Tabel 1

Panjangjumlah hasil

cover net cod end total

12,63 9 0 9

13,76 4 0 4

14,89 26 0 26

16,02 55 3 58

17,15 64 23 87

18,28 55 64 119

19,41 39 123 162

20,54 17 110 127

21,67 1 75 76

22,8 0 34 34

23,93 0 0 0

Total 270 432 702

Persentase 100 97,41 98,85

Tidak layak tangkap 7 0 7

Page 10: Alat Tangkap Bubu

10

SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR “ 2015

Berdasarkan  data  diatas  kita  dapat  melihat  bahwa peluang  tertangkapnya   ikan yang beukuran  19 

adalah adalah 50 %, ikan yang mempunyai ukuran 18 cm mempunyai peluang tertangkap 25% dan 

ikan   yang  mempunyai   ukuran  20  cm mempunyai   peluang   tertangkap  75% dan   jika  dibandingkan 

dengan   total   ikan   yang   banyak   tertangkap   yaitu   pada   ikan   yang   berukuran   19   cm  maka   dapat 

dibuktikan bahwa proporsi hasil tangkapan sesuai dengan selektivitas.

4.2 Pembahasan

            Berdasarkan tabel  1 kita dapat melihat persentase ikan terbanyak tertangkap berbagai ukuran 

adalah ikan yang di tangkap menggunakan bubu tanpa escape gap. Dimana jumlah tangkapan pada 

bubu dengan escape gap adalah 432, tanpa escape gap 270 dan total hasil tangkapan adalah 702 dan 

total ikan tidak layak tangkap pada bubu tanpa escape gap adalah 7 ekor. 

Page 11: Alat Tangkap Bubu

11

SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR “ 2015

DAFTAR PUSTAKA

Iskandar,   M.D.   2010.   Penuntun   Praktikum   Teknologi   Alat   Penangkapan   Ikan.         Departemen 

Pemanfaatan sumberdaya Perikanan. Institut Pertanian Bogor.

Martasuganda, Sulaeman.2003. Bubu (Traps). Bogor   : Departemen Pemanfaatan 

Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Institut  Pertanian Bogor.

Miller, R.J. 1990. Effectivness af Crab and Lobster Traps. Can. J. Fish. Aquat. Sci., 47:1228-1251.

Monintja, D.R, M.F.A, Sondita, C. Nasution, H.R. Barus, W. Mawardi, dan Zulkarnain. 1999. Studi Alat 

Tangkap   Berwawasan   Lingkungan.   Lembaga   Penelitian   Institut   Pertanian   Bogor.   (Tidak 

dipublikasikan), Bogor. 61 hal.

Sparre, Per and E. Ursin. 1989. Introduction to Tropical Fish Stock Assessment Part I-Manual. FAO of 

The United Nation. Rome

Subani W dan HR Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Jurnal Penelitian 

Perikanan Laut Vol II No.2. Jakarta : Balai Riset Perikanan Laut, Departemen Pertanian.

Von Brandt, A. 1984. Fish Catching Methods of The World. Fishing News Books. Ltd, London. 190 hal.

Page 12: Alat Tangkap Bubu

12

SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR “ 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga

penyasaduran makalah perikanan tentang “Selektivitas Alat Tangkap Bubu Tambun

Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Pasir ” dapat di selesaikan pada waktunya

Penulis juga mengucapkan bayak terima kasih kepada Koordinator Penyuluh

Perikanan Kota Ternate atas masukan dan sarannya serta teman-teman Penyuluh yang telah

memberikan saran dan petunjuk dalam penyaduran makalah ini.dan tidak lupa pula

penyadur menghaturkan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam

penyaduran makalah ini

penyadur menyadari bahwa makalah ini masih di temui beberapa kekurangan, oleh

karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat di harapkan guna

perbaikan saduran ini di kemudian hari, semoga apa yang tersaji dalam saduran ini dapat

bermanfaat bagi kita semua amin.

TERNATE, JANUARI 2015

PENYULUH PERIKANAN

Saiful Sanifu,S.piNIP:197607232008011007

Page 13: Alat Tangkap Bubu

13

SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR “ 2015

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………..………………………………

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………

I. PENDAHULUAN ................................................................................................I.I. Latar Belakang.....................................................................................................

1.2. Tujuan ......................................................................................................

1.2. Manfaat ........................................................................................................

III. TUAJUAN PUSTAKA .............................................................................................

2.1. Ikan Pasir ...................................................................................................

2.2. Deskripsi Alat Tangkap ............. ..................................................................

2.3. Klasifikasi ....................................................................................................

2.4. Kontruksi Bubu ...........................................................................................

2.5. Selektifitas ...................................................................................................

2.6. Faktot-Faktor Selektifitas .............................................................................

IV. METODOLOGI.......... .............................................................................................

3.1. Pengambilan Data .......................................................................................

V. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................

5.1. Hasil ............................................................................................................

5.2. Pembahasan ................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR

i

ii

iii

1

1

2

2

2

2

3

4

6

7

10

10

11

11

12

Page 14: Alat Tangkap Bubu

14

SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR “ 2015

 (Pentapodus trivittatus)

DI SADUR

OLEH

SAIFUL SANIFU SPI

NIP :19760723200801 1 007

PENYULUH PERIKANAN

TAHUN 2015