Upload
agga-mourra-hugo
View
431
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
http://weru-paciran.blogspot.com/2010/01/penangkapan-ikan-laut-dan-jenis-alat.html
http://yogibachtiarpenangkapanpayang-ganteng.blogspot.com/
http://masnunridlon45.blogspot.com/2013/05/blog-post.html
Cara pengoperasian payang yaitu dengan melingkari gerombolan ikan dan
kemudian pukat kantong tersebut ditarik ke arah kapal. Kedua sayap yang
terdapat di kanan dan kiri badan jaring berguna untuk menakut – nakuti atau
mengejutkan serta menggiring ikan agar masuk sedalam kantong jaring.
Penangkapan dengan payang dapat dilakukan baik dengan perahu layar maupun
dengan kapal motor. Penggunaan tenaga berkisar antara enam orang untuk
payang berukuran kecil dan enam belas orang untuk payang berukuran besar
(Nugroho Ardi Cahyono, 2011).
Prinsip pengoperasian alat tangkap payang adalah melingkari gerombolan
ikan. Pada saat terdapat gerombolan ikan yang terlihat, kapal mendekati
gerombolan ikan tersebut dan kemudian menurunkan jaring pada jarak dan waktu
yang tepat sehingga pada waktu jaring melewati gerombolan ikan, jaring dapat
membuka dengan maksimal sehingga kemungkinan ikan untuk lolos kecil. Pada
saat setelah jaring diturunkan, tali selambar/ tali hela ditarik sehingga jaring
tertarik kearah gerombolan ikan. Hasil penangkapan dapat dipengaruhi oleh
kecepatan membuka jaring, timing pelepasan jaring dan kondisi laut saat
pelepasan jaring (Diktat Manajemen Penangkapan Ikan, 2004).
Setelah alat tangkap ini telah tersusun dengan baik diatas kapal maka tiba
di fishing ground. Jika menggunakan alat bantu rumpon , terlebih dahulu harus
ditangani dengan memperhatikan arah arus, karena arah ikan pada rumpon akan
berlawanan dengan arah arus. Jika arah arus dari barat, maka posisi ikan berada
pada sisi timur rumpon.
Setelah itu, jaring diturunkan yang dimulai dengan menurunkan pelampung
tanda, mengelilingi rumpon, penauran jaring dilakukan sampai semua jaring turun
ke laut dan selanjutnya mengambil kedua tali sayap, kemudian jaring ditarik ke
atas perahu. Sebagian awak kapal tetao bertugas pada rumpon sehingga tetap
seperti semula. Operasi penangkapan dianggap selesai jika kantong jaring telah
tiba di atas perahu (Sudirman, 2004).
Alat Tangkap Payang
Alat tangkap payang merupakan alat tangkap modifikasi yang menyerupai trawl kecil yang dioperasikan dipermukaan perairan. Dari segi konstruksi alat tangkap tersebut hampir mirip dengan lampara, yang membedakan adalah tidak digunakannya otter board dalam pengoperasiannya. Pengoperasian payang dilakukan pada lapisan permukaan perairan. Payang mempunyai tingkat selektifitas yang rendah, disebabkan penggunaan mesh size yang kecil, sehingga dapat menangkap ikan-ikan kecil, seperti teri sampai ikan yang berukuran lebih besar, seperti tongkol dan sebagainya. Alat tangkap payang di lokasi kajian banyak dioperasikan dengan kapal-kapal berukuran kecil (kurang dari 30 GT) dengan jumlah trip yang terbatas (umumnya one day fishing). Payang secara ekonomis termasuk alat tangkap yang menguntungkan karena menghasilkan tangkapan ikan yang bernilai ekonomis tinggi (teri nasi) dan juga dapat juga untuk menangkap ikan-ikan besar semacam tongkol, tengiri dan sebagainya. Pengoperasiannya dimulai dengan penurunan atau penebaran jaring, kemudian dilanjutkan dengan penarikan jaring, hingga akhirnya ikan terkumpul dan jaring kemudian diangkat. Selanjutnya ikan akan diambil dan dimasukkan ke dalam palka.
Payang terbuat dari bahan jariing yang konstruksinya terdiri dari kantong, badan dan sayap, serta dilengkapi dengan pelampung dan pemberat serta tali penarik (selambar). Berdasarkan klasifikasi dari FAO, alat tangkap ini digolongkan sebagai jaring lingkar. Struktur alat tangkap ini adalah sebagai berikut :
1. Sayap, payang mempunyai dua bagian sayap yaitu bagian sayap kiri dan bagian sayap kanan. Konstruksi bagian atas dan bawah dari sayap berbeda ukuran dan bahan dari sayap ini terbuat dari bahan PA;
2. Badan, terdiri atas 6 bagian;3. Kantong (cod end) adalah merupakan tempat berkumpulnya ikan yang terjaring;4. Tali ris atas;5. Tali ris bawah;6. Tari penarik (selambar);7. Pelampung;8. Pemberat, terbuat dari bahan timah, dan juga batu.
Armada perikanan payang yang ada di lokasi kajian umumnya dioperasikan oleh usaha perorangan, menggunakan kasko berbahan dasar kayu. Kapal payang yang dioperasikan di Karawang merupakan kapal-kapal payang berukuran kecil (5-20 GT), dengan kekuatan mesin sebesar 16 HP. Operasi penangkapan dilakukan selama satu hari penangkapan atau one day fishing. Menggunakan mesin tempel dan berbahan bakar solar, dengan panjang kapal 10 m. Kapal payang yang dioperasikan di Karawang merupakan kapal-kapal payang berukuran kecil (5-20 GT), dengan kekuatan mesin sebesar 16 HP. Operasi penangkapan dilakukan selama satu hari penangkapan atau one day fishing. Menggunakan mesin tempel dan berbahan bakar solar, dengan panjang kapal 10 m.
Adapun armada perikanan payang yang dioperasikan di Muncar (Banyuwangi, Jawa Timur) merupakan kapal-kapal payang berukuran kecil (5-20 GT), dengan kekuatan mesin sebesar 16 HP. Operasi penangkapan dilakukan selama satu hari penangkapan atau one day fishing. Menggunakan mesin tempel dan berbahan bakar solar, dengan panjang kapal 10 m.
Hasil Tangkapan Payang
Hasil tangkapan yang diperoleh dengan alat tangkap payang adalah
ikan-ikan pelagis yang berenang di dekat permukaan air dengan cara berkelompok
(schooling) seperti tuna, cakalang, tongkol, petek (Leiognathus spp), sebelah (Psettodidae),
dan jenis jenis udang (Shrimp). (Ayodhyoa, 1981).
Hasil tangkapan dari payang terdiri dari berbagai jenis ikan yang biasa digunakan
sebagai umpan, seperti : ikan layang (Decapterus sp), ikan kawalinya (Rastrelliger sp),
ikan sardin (Sardinella sp), ikan teri (Stelophorus sp), dan ikan lolosi (Caesio sp) (Subani
Barus, 1989).