9
Penemu Aljabar adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi . Aljabar berasal dari Bahasa Arab "al-jabr" yang berarti "pertemuan", "hubungan" atau "penyelesaian" adalah cabang matematika yang dapat dicirikan sebagai generalisasi dari bidang aritmatika . Aljabar juga merupakan nama sebuah struktur aljabar abstrak, yaitu aljabar dalam sebuah bidang . Aljabar dapat dipilah menjadi kategori berikut: Aljabar dasar , yang mencatat sifat-sifat operasi bilangan riil , menggunakan simbol sebagai "pengganti" untuk menandakan konstanta dan variabel , dan mempelajari aturan tentang ungkapan dan persamaan matematis yang melibatkan simbol-simbol tersebut. Aljabar abstrak , yang secara aksiomatis mendefinisikan dan menyelidiki struktur aljabar seperti kelompok matematika , cincin matematika dan matematika bidang . Aljabar linear , yang mempelajari sifat-sifat khusus ruang vektor (termasuk matriks ). Aljabar universal , yang mempelajari sifat-sifat yang dimiliki semua struktur aljabar. Aljabar komputer , yang mengumpulkan manipulasi simbolis benda-benda matematis. Bentuk-Bentuk seperti 2a , -5b, x3, 3p + 2q disebut bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 2a, 2 disebut koefisien , sedangkan a disebut variabel (peubah). Persamaan dan pertidaksamaan linear

Alja Bar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aljabar

Citation preview

Page 1: Alja Bar

Penemu Aljabar adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi. Aljabar berasal dari Bahasa Arab "al-jabr" yang berarti "pertemuan", "hubungan" atau "penyelesaian" adalah cabang matematika yang dapat dicirikan sebagai generalisasi dari bidang aritmatika. Aljabar juga merupakan nama sebuah struktur aljabar abstrak, yaitu aljabar dalam sebuah bidang.

Aljabar dapat dipilah menjadi kategori berikut:

Aljabar dasar , yang mencatat sifat-sifat operasi bilangan riil, menggunakan simbol sebagai "pengganti" untuk menandakan konstanta dan variabel, dan mempelajari aturan tentang ungkapan dan persamaan matematis yang melibatkan simbol-simbol tersebut.

Aljabar abstrak , yang secara aksiomatis mendefinisikan dan menyelidiki struktur aljabar seperti kelompok matematika, cincin matematika dan matematika bidang.

Aljabar linear , yang mempelajari sifat-sifat khusus ruang vektor (termasuk matriks).

Aljabar universal , yang mempelajari sifat-sifat yang dimiliki semua struktur aljabar.

Aljabar komputer , yang mengumpulkan manipulasi simbolis benda-benda matematis.

Bentuk-Bentuk seperti 2a , -5b, x3, 3p + 2q disebut bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 2a, 2 disebut koefisien, sedangkan a disebut variabel (peubah).

Persamaan dan pertidaksamaan linear

Persamaan Linear Satu Variabel

Persamaan Linear Satu Variabel berarti persamaan pangkat satu. Pada persamaan linear ini berlaku hukum : nononononononoooonononon# Ruas kiri dan ruas kanan dapat dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama.

Contoh : 1. r + 3 = 10

r + 3 - 3 = 10 - 3 (sama sama dikurangi dengan bilangan yang sama yaitu 3) r = 7

2. 3p = 12

Page 2: Alja Bar

3p / 3 = 12/3 (sama-sama dibagi dengan bilangan yang sama yaitu 3) p = 4

Pertidaksamaan Linear satu variabel

Pertidaksamaan linear satu variabel berarti kalimat terbuka yang memiliki tanda <,>, Pada persamaan linear berlaku hukum:

1. Ruas Kiri dan kanan dapat ditambah, dikurangi, dikali, atau dibagi bilangan yang sama

2. jika variabel bertanda minus, harus diganti menjadi positif dengan mengali bilangan negatif dan membalikan tanda

contoh : 1. 5v - 7 > 23

5v - 7 + 7 > 23 + 7 5v / 5 > 30 / 5 v > 6

2. -2a < 10

-2a / -2 > 10 / -2 a > -5

Rumus ALJABAR - MATEMATIKA kelas VII

A. BENTUK ALJABAR dan UNSUR-UNSURNYA

Bentuk ALJABAR adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf

untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Bentuk aljabar dapat dimanfaatkan untuk

menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal yang tidak diketahui seperti banyaknya

bahan bakar minyak yang dibutuhkan sebuah bis dalam tiap minggu, jarak yang ditempuh dalam

waktu tertentu, atau banyaknya makanan ternak yang dibutuhkan dalam 3 hari, dapat dicari dengan

Page 3: Alja Bar

menggunakan aljabar.

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR

1. Variabel, Konstanta, dan Faktor

Perhatikan bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y + 9. Pada bentuk aljabar tersebut, huruf x dan y disebut

variabel. Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan

jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan dengan huruf kecil a, b, c, ..., z.

Adapun bilangan 9 pada bentuk aljabar di atas disebut konstanta. Konstanta adalah suku dari suatu

bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel. Jika suatu bilangan a dapat diubah

menjadi a = p X q dengan a, p, q bilangan bulat, maka p dan q disebut faktor-faktor dari a.

Pada bentuk aljabar di atas, 5x dapat diuraikan sebagai 5x = 5 X x atau 5x = 1 X 5x. Jadi, faktor-faktor

dari 5x adalah 1, 5, x, dan 5x. Adapun yang dimaksud koefisien adalah faktor konstanta dari suatu

suku pada bentuk aljabar. Perhatikan koefisien masing-masing suku pada bentuk aljabar 5x + 3y + 8x

– 6y + 9. Koefisien pada suku 5x adalah 5, pada suku 3y adalah 3, pada suku 8x adalah 8, dan pada

suku –6y adalah –6.

2. Suku Sejenis dan Suku Tak Sejenis

a) Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan

oleh operasi jumlah atau selisih.

Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel yang

sama. Contoh: 5x dan –2x, 3a2 dan a2, y dan 4y, ...

Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel yang

tidak sama. Contoh: 2x dan –3x2, –y dan –x3, 5x dan –2y, ...

Page 4: Alja Bar

b) Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi jumlah atau selisih. Contoh:

3x, 2a2, –4xy, ...

c) Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau selisih. Contoh:

2x + 3, a2 – 4, 3x2 – 4x, ...

d) Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau selisih. Contoh:

2x2 – x + 1, 3x + y – xy, ...

Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku banyak.

B. OPERASI HITUNG PADA ALJABAR

1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar

Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat dilakukan pada suku-suku

yang sejenis. Jumlahkan atau kurangkan koefisien pada suku-suku yang sejenis.

2. Perkalian

Perlu kalian ingat kembali bahwa pada perkalian bilangan bulat berlaku sifat distributif perkalian

terhadap penjumlahan, yaitu a X (b + c) = (a X b) + (a X c) dan sifat distributif perkalian terhadap

pengurangan, yaitu a X (b – c) = (a X b) – (a X c), untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c. Sifat ini juga

berlaku pada perkalian bentuk aljabar.

3. Perpangkatan

Page 5: Alja Bar

Coba kalian ingat kembali operasi perpangkatan pada bilangan bulat. Operasi perpangkatan

diartikan sebagai perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Hal ini juga berlaku pada

perpangkatan bentuk aljabar. Pada perpangkatan bentuk aljabar suku dua, koefisien tiap suku

ditentukan menurut segitiga Pascal. Misalkan kita akan menentukan pola koefisien pada penjabaran

bentuk aljabar suku dua (a + b)n, dengan n bilangan asli.

Perhatikan uraian berikut:

Pada segitiga Pascal tersebut, bilangan yang berada di bawahnya diperoleh dari penjumlahan

bilangan yang berdekatan yang berada di atasnya.

4. Pembagian

Page 6: Alja Bar

Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan terlebih dahulu faktor sekutu

masing-masing bentuk aljabar tersebut, kemudian melakukan pembagian pada pembilang dan

penyebutnya.

5. Substitusi pada Bentuk Aljabar

Nilai suatu bentuk aljabar dapat ditentukan dengan cara menyubstitusikan sebarang bilangan pada

variabel-variabel bentuk aljabar tersebut.

6. Menentukan KPK dan FPB Bentuk Aljabar

Coba kalian ingat kembali cara menentukan KPK dan FPB dari dua atau lebih bilangan bulat. Hal itu

juga berlaku pada bentuk aljabar. Untuk menentukan KPK dan FPB dari bentuk aljabar dapat

dilakukan dengan menyatakan bentuk-bentuk aljabar tersebut menjadi perkalian faktor-faktor

primanya. Perhatikan contoh berikut:

C. PECAHAN BENTUK ALJABAR

1. Menyederhanakan Pecahan Bentuk Aljabar

Suatu pecahan bentuk aljabar dikatakan paling sederhana apabila pembilang dan penyebutnya tidak

mempunyai faktor persekutuan kecuali 1, dan penyebutnya tidak sama dengan nol. Untuk

Page 7: Alja Bar

menyederhanakan pecahan bentuk aljabar dapat dilakukan dengan cara membagi pembilang dan

penyebut pecahan tersebut dengan FPB dari keduanya.

2. Operasi Hitung Pecahan Aljabar dengan Penyebut Suku Tunggal

a. Penjumlahan dan pengurangan

Pada bab sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa hasil operasi penjumlahan dan pengurangan

pada pecahan diperoleh dengan cara menyamakan penyebutnya, kemudian menjumlahkan atau

mengurangkan pembilangnya. Kalian pasti juga masih ingat bahwa untuk menyamakan penyebut

kedua pecahan, tentukan KPK dari penyebut-penyebutnya. Dengan cara yang sama, hal itu juga

berlaku pada operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk pecahan aljabar. Perhatikan contoh

berikut:

b. Perkalian dan pembagian

Perkalian pecahan aljabar tidak jauh berbeda dengan perkalian bilangan pecahan. Perhatikan contoh

berikut:

Page 8: Alja Bar

c. Perpangkatan pecahan bentuk aljabar

Operasi perpangkatan merupakan perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Hal ini juga

berlaku pada perpangkatan pecahan bentuk aljabar. Perhatikan contoh berikut: